IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 JULI 2024
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:8-9
(Seri 11)
Subtema: SI PEMALAS YANG
MENJELAJAH.
Pertama-tama saya mengucapkan puji
syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan TUHAN kita ada di tengah-tengah
hadirat TUHAN beribadah lewat ibadah pendalaman Alkitab yang disertai dengan
perjamuan suci.
Saya tidak lupa menyapa Bapak, ibu,
saudara, saudari yang turut bergabung dengan GPT “BETANIA”
lewat live streaming, Youtube,
Facebook, atau media sosial apapun, dimanapun saudara berada. Kiranya
TUHAN ada di antara kita,
ditengah-tengah kita dan memberi damai sejahtera bahagia dalam menikmati sabda
Allah.
Secepatnya kita sambut firman
penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab
disertai dengan perjamuan suci dari Study Maleakhi. Tetapi jangan lupa
tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan
itu meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Kita masih berada
pada Maleakhi 2:8-9.
Maleakhi 2:8-9 dengan perikop:
"Murka Tuhan terhadap imam"
(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari
jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu
merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu
hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti
jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
Intisari dari ayat 8-9: Para imam
menyimpang dari jalan, karena para imam “tidak
mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan”. Hal itu juga dilukiskan
(diceritakan) langsung oleh nabi Yesaya di dalam Yesaya 56:10-11.
Yesaya 56:10-11 dengan perikop:
"Pemimpin-pemimpin yang fasik"
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku
adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka
semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring
melamun dan suka tidur saja; (56:11)
anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang
itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil
jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Para pemimpin umat Israel “mengambil jalannya sendiri’, itu
berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari
jalan TUHAN, sehingga para imam disebut “orang-orang buta”, menunjukkan bahwa
para imam:
a.
Tidak
tau apa-apa = orang buta memimpin orang buta.
Orang
yang tidak tau apa-apa memimpin yang tidak tahu apa-apa maka nanti hasilnya
berada pada kubangan (lobang) yang sama. Kita sudah pelajari hal ini lewat
Ibadah Raya Minggu itulah “lobang jurang maut”.
b.
Bisu
tidak tau menyalak, artinya bagi kita sekarang tidak mempunyai keberanian untuk
menyampaikan tiga hal:
1.
Pengajaran yang tajam itulah pedang
bermata dua.
2.
Firman pengajaran yang benar dan
murni seperti air susu ibu.
3.
Cahaya injil tentang kemuliaan
Kristus
c. Berbaring
melamun dan suka tidur saja.
d. Anjing-anjing
pelahap tidak tahu kenyang.
Di malam yang berbahagia ini kita
masih kembali untuk mengikuti penjelasan dari bagian c: Berbaring melamun
dan suka tidur saja.
Keterangan: BERBARING MELAMUN DAN
SUKA TIDUR SAJA.
Berbaring melamun dan suka tidur saja jelas itu →
si pemalas
Amsal 24:30-33
(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas
dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya
tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. (24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan
menarik suatu pelajaran. (24:33)
"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar
lagi untuk tinggal berbaring,
Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan
sebentar lagi, untuk tinggal berbaring, ini menunjuk kepada seorang
pemalas.
Salomo adalah seorang raja yang
memiliki hikmat yang tiada taranya; lebih dari semua hikmat yang ada di bumi
ini. Jadi ketika melihat ladang pemalas; permukaannya ditumbuhi onak dan duri
(rumput-rumput duri) dia langsung tau bahwa dia adalah seorang pemalas, suka
tidur, suka berbaring, suka melamun dan melipat tangannya. Kehidupan yang
memiliki hikmat dapat membaca segala sesuatu.
Lalu lebih terang lagi ada dalam …
Amsal 26:14
(26:14) Seperti pintu berputar pada
engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.
Jadi wilayah (zona) dari pemalas adalah tempat tidur, tidak lebih tidak
kurang. Dimanapun si pemalas berada, dia selalu berada di seputar tempat tidur, entah itu tempat
tidurnya dari lampin kain, entah itu dari daun-daun pohon, dari papan. Yang
pasti dimanapun si pemalas berada dia selalu berada di sekitar tempat tidur,
hal itu didukung lagi dalam Amsal 19:15.
Amsal 19:15
(19:15) Kemalasan mendatangkan tidur
nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.
Berbaring, melamun dan tidur nyenyak
adalah hasil dari kemalasan. Jadi yang dihasilkan si pemalas; berbaring,
melamun, dan tidur sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi, begitu
saja.
Kita datang beribadah kepada TUHAN
di dalam rumah TUHAN jelas untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN,
kita tidak boleh berada di seputar tempat tidur. Dan kalaupun kita mengerjakan
pekerjaan TUHAN dan yang orang lain bermalas-malasan, kita tidak harus
bersungut-sungut, karena kita berada di dalam koridor firman TUHAN Yesus Kristus – si pemalas
berada di seputar tempat tidur, itu buka koridornya TUHAN Yesus Kristus –. Dan
masing-masing sudah mendapat upahnya, sesuai tempat dimana ia berada.
DAMPAK NEGATIF MALAS
Amsal 24:33-34
(24:33) "Tidur sebentar lagi,
mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal
berbaring," (24:34) maka
datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti
orang yang bersenjata.
Pada akhirnya si pemalas ditimpa
oleh kemiskinan dan kekurangan.
-
Kemiskinan
yang terjadi disini digambarkan seperti seorang
penyerbu.
-
Kekurangan
yang terjadi digambarkan seperti orang yang bersenjata..
Jadi, baik kemiskinan dan kekurangan
sama-sama menakutkan dan menegangkan.
Ditambah lagi…
Amsal 19:15
(19:15) Kemalasan mendatangkan tidur
nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.
Singkat kata, si pemalas suka tidur, lamban bekerja, satu kali akan menderita lapar.
Si pemalas pada akhirnya ditimpa
kemiskinan dan kekurangan, kemudian satu kali akan menderita lapar. Pendeknya,
oleh karena kemalasan, seseorang akan ditimpa oleh kemiskinan dan kekurangan
serta menderita lapar. Ini dampak negatif malas, lambat bekerja lambat melayani
TUHAN.
Sekarang kita lihat fakta
kebenaranya; miskin dan kekurangan serta kelaparan di dalam Amos 8:11. Minggu lalu sudah kita baca,
namun kita baca kembali untuk melihat ayat ini dari sisi yang lain.
Amos 8:11 Lapar dan haus
Lapar dan haus berarti kekeringan
dan kelaparan.
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan
datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan
ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air,
melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
Satu kali dunia ini akan dilanda
kelaparan dan kehausan (kekeringan) ditambah dengan kekurangan (masa resesi)
yang akan terjadi begitu hebat. Dan hal itu tidak dapat ditanggulangi oleh
siapapun, sekalipun dia orang hebat, memiliki pengetahuan yang sangat luas,
sekalipun dia pemimpin tertinggi di suatu kerajaan, ataupun di suatu
negara, pejabat tinggi, pemerintah, dia
tidak akan bisa menanggulanginya lagi. Dan itu akan terjadi, sebagai
penghukuman bagi orang yang tidak menghargai kegiatan Roh itulah ibadah dan
pelayanan, tidak menghargai firman Allah.
Tapi anak-anak TUHAN kehidupan yang
tidak malas tentu tidak akan pernah ditimpa kekurangan (resesi), kekeringan
(kehausan) dan tidak akan pernah ditimpa kelaparan, sekalipun hal itu akan
terjadi menimpah atas dunia ini. Itu sebabnya TUHAN membawa kita dalam
hadiratNya, TUHAN membawa kita berada di tengah ibadah dan pelayanan = melatih kehidupan kita untuk beribadah.
Akhirnya saat kelaparan dan kehausan
itu terjadi…
Amos 8:12
(8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke
laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi
tidak mendapatnya.
Pada akhirnya orang-orang yang lapar
dan haus berusaha mencari Firman TUHAN sebagai makanan rohani, akan tetapi
tidak mendapatkannya lagi. Dengan
demikian usaha mereka untuk mencari firman Allah sia-sia saja, sebab:
-
Usaha pertama: mengembara dari laut ke laut.
-
Usaha kedua: menjelajah dari utara ke timur.
Usaha mereka sia-sia artinya mereka
tidak mendapat apa yang mereka cari, yaitu firman Allah dan air kehidupan yang
mengalir ke luar dari tahta Allah. Waktu
yang tepat untuk kita menghargainya adalah selagi masih ada kesempatan yaitu
hari-hari terakhir ini, jangan sia-siakan waktu yang ada ini.
Tentang mengembara dari laut ke laut
telah diterangkan (dipaparkan) pada minggu lalu, tetapi yang pasti: Kata
mengembara = liar tidak tergembala, berarti ada
di setiap gunung-gunung, yakni tempat-tempat peribadatan sampai pada akhirnya mereka lupa tempat
pembaringannya yakni kandang penggembalaan, disebutlah itu domba yang terhilang
dan sesat. Kalau ada di semua gunung-gunung atau berada di semua tempat
peribadatan berarti lupa akan tempat pembaringannya yakni; kandang
penggembalaan, kehidupan yang semacam ini disebutlah domba yang terhilang dan
sesat.
-
Hilang
= tidak ditemukan lagi jiwanya.
-
Sesat
= tidak tahu jalan pulang ke kandang penggembalaan (kepada Gembala Agung).
Selama kita menjadi satu kehidupan
yang tergembala, selama kita ada di dalam kandang penggembalaan, – kandang penggembalaan itu adalah tempat
pembaringan, berarti dari kata tempat pembaringan ini menunjukan kepada
kita domba yang tergembala – pasti dipelihara, dilindungi, dan dibela oleh TUHAN
sampai selama-lamanya ayat referensinya;
Yeremia 50:6-7, juga dialami oleh gunung Sion atau
mempelai TUHAN di dalam Kidung Agung 1:7.
Perlu untuk diketahui
ketika mengembara dari laut ke laut yang ditemukan adalah ajaran antikris,
sebab binatang yang keluar dari dalam laut → antikris, sebagaimana dengan yang
tertulis dengan Wahyu
13:1: Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari
dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya
terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Sementara ajaran laut atau ajaran antikris hanya serius (fokus) memikirkan harta dan kekayaan, kejayaan,
keberhasilan dan kemakmuran. Memang tidak salah kalau seseorang berhasil,
TUHAN berkati, berada dalam kemakmuran yang luar biasa karena firman TUHAN yang
dia lakukan, itu tidak salah, tetapi kalau itu tujuan kita hidup sehingga kita
menjadi suatu kehidupan yang mengembara dari laut ke laut, ini yang TUHAN tidak
sukai. Dan ajaran laut dan ajaran antikris itu digambarkan seperti:
-
Kapal-kapal
tarsis diisi penuh oleh dengan segala harta, kekayaan, yakni barang-barang
yang berharga, kemudian berlayar melintasi lautan bebas, suatu lautan yang
besar dan luas.
-
Tirus; pelabuhan yang terakhir yang
dituju kapal tarsis. Ayat referensi: Mazmur
104:24-25, Yesaya 23:1, 14-16, Yesaya 27:1.
Amsal 30:18-19.
(30:18) Ada tiga hal yang mengherankan aku,
bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (30:19) jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas,
jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan
seorang gadis.
Ada 4 jalan TUHAN:
1.
Jalan
rajawali di udara → Yesus
adalah raja yang diurapi.
2.
Jalan
ular di atas cadas → Sengsara Yesus sebagai manusia.
3.
Jalan
kapal di tengah-tengah laut → Pelayanan
Yesus sebagai hamba.
4.
Jalan
seorang laki-laki dengan seorang gadis → Perjalan mempelai pria sorga dengan
mempelai wanitaNya.
Jalan yang
ketiga; jalan kapal di tengah-tengah laut
→ Yesus adalah hamba, Yesus telah turun dari Sorga ke bumi melintas
lautan dunia bagaikan kapal-kapal melintasi (mengarungi) lautan bebas dunia
ini. Dia adalah pribadi yang sangat berharga, Dialah harta rohani (berkat) yang
turun dari sorga untuk mencari pelabuhan
hati kita masing-masing. Tetapi beda dengan pelayanan dari antikris; bagaikan
kapal yang diisi penuh dengan harta jasmani; termasuk kejayaan, kemakmuran dan keberhasilan.
Ajaran laut (antikris) hanya sibuk (fokus) berbicara soal kemakmuran saja,
berbicara keberhasilan. Inilah pengertian mengembara dari laut ke laut secara
garis besar, pada minggu lalu telah diterangkan. Sekarang kita akan mengikuti
penjelasan tentang usaha kedua; menjelajah
dari Utara ke Timur.
USAHA KEDUA: MENJELAJAH DARI UTARA
KE TIMUR
Kata menjelajah artinya; berpergian
kemana-mana untuk menyelidiki atau menelusuri suatu ajaran di bumi ini.
Kita bandingkan hal ini dengan Wahyu
13:11.
Wahyu 13:11
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang
lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia
berbicara seperti seekor naga.
Seekor binatang lain (yang kedua) keluar dari dalam bumi → nabi-nabi
palsu.
Pendeknya, penampilannya seperti anak domba tetapi apabila ia berbicara seperti
seekor naga, lidahnya bercabang menunjuk nabi-nabi palsu, tidak perlu
ragu.
Matius 7:15 Perikop: Hal pengajaran yang sesat.
(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi
palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya
mereka adalah serigala yang buas.
Nabi-nabi palsu tampilannya seperti
anak domba bertanduk dua, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Singkat kata, nabi-nabi palsu disebut
juga dengan serigala berbulu domba.
Bukti nabi palsu adalah serigala
yang buas…
Yohanes 10:11-12
(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala
yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang
bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan
mencerai-beraikan domba-domba itu.
Jadi yang bukan gembala pasti tidak
bertanggung jawab. Kalau ia tidak menerima jabatan gembala pasti hamba TUHAN
atau pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang tidak bertanggung jawab,
serigala menerkam dan menceraikan domba-domba.
Bukti nabi palsu adalah serigala
yang buas: Menerkam dan
mencerai-beraikan kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan.
-
Menerkam
menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya; menubruk atau meloncat
untuk mencekam (menangkap).
-
Mencerai-beraikan
kawanan domba dalam satu penggembalaan, sehingga
ketika domba tercerai berai maka domba
disebut liar (beredar-beredar) di
setiap pegunungan = tidak tergembala.
METODE (CARA) YANG DIGUNAKAN
NABI-NABI PALSU (SERIGALA YANG BUAS) UNTUK MENCERAI BERAIKAN DOMBA-DOMBA:
Matius 7:21-22
(7:21) Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan
demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Yesus datang ke dalam dunia ini
menderita dan sengsara, bahkan mati di atas kayu salib sesuai dengan apa yang
Dia dengar, sesuai dengan apa yang Dia lihat dari Bapa, itu yang Dia lakukan.
Jadi menderita, sengsara, mati di atas kayu salib, itu kehendak Bapa di Sorga,
menderita sengsara di tengah ibadah dan pelayanan itu kehendak Bapa di
Sorga.
Guru-guru palsu (serigala yang buas)
sibuk mengadakan 3 hal dan semuanya dilakukan demi nama TUHAN:
YANG PERTAMA: Bernubuat (menyampaikan Firman Allah) tetapi mengabaikan pengajaran
salib = ada di tengah-tengah ibadah, tetapi mengabaikan pengajaran salib.
kta lihat hal itu lebih jelas lagi di dalam 2 Petrus 2:1.
2 Petrus 2:1 perikop: Nabi-nabi dan
guru-guru yang palsu
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu
tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada
guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang
membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus
mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri
mereka.
Guru-guru palsu sekarang ini sudah
ada di tengah-tengah umat TUHAN (mengajar umat TUHAN), tetapi sayangnya mereka
yang mengajar.
-
Yang
menyangkal Penguasa alam semesta,
itulah TUHAN atas langit dan bumi.
-
Menyangkal
pekerjaan penebusan dan pendamaian yang dikerjakan TUHAN Yesus 2000 tahun lalu di atas kayu
salib.
Inikan pelayanan palsu dari
guru-guru palsu, itu sebabnya mereka disebut guru-guru palsu dan ini harus
diketahui oleh umat TUHAN, teramat lebih hamba-hamba TUHAN. Jangan sampai ada
di tengah-tengah ibadah seolah-olah
mengajar jemaat, tetapi anehnya meyangkali penguasa alam semesta, menyangkali
TUHAN langit dan TUHAN bumi. Kemudian menyangkal pekerjaan penebusan dan pendamaian
yang dikerjakan TUHAN Yesus 2000 tahun lalu di atas kayu salib. Inikan
pelayanan palsu dari guru-guru palsu, tapi anehnya banyak orang Kristen
menyambut kehadiran daripada serigala
yang buas ini, begitu antusiasnya hari-hari ini orang-orang kristen menyambut
kehadiran guru-guru palsu. Bagaimana dengan kita apakah juga antusias menyambut
kehadiran daripada guru-guru palsu
mengajar di tengah jemaat, tetapi menyangkal penguasa alam semesta TUHAN langit
TUHAN bumi, kemudian menyangkal penebusan dan pendamaian yang telah dikerjakan
Yesus 2000 tahun lalu di atas kayu salib?
2 Petrus 2:2
(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara
hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan
dihujat.
Bernubuat (mengajar jemaat) tetapi
mengabaikan kehendak Allah (pengajaran salib) menunjukkan bahwa guru-guru palsu
dikuasai oleh hawa nafsu (kehendak daging); melayani tetapi dikuasai hawa
nafsu, melayani tetapi menyatu dengan kehendak daging.
Saya lihat ada satu hamba TUHAN
mulai mengusik pengajaran salib yang disampaikan. Hamba TUHAN tersebut
mengkategorikan pengajaran salib itu
sebagai teologi penderitaan.
Sebenarnya Pengajaran salib adalah
teologi sukacita yang memberi kebahagian, sbab ketika pengajaran salib
berproses di dalam tubuh pahit rasanya, tapi hasil dari hal pahit yang dialami
Yesus di atas kayu salib rasanya manis di mulut, sebagaimana dalam Wahyu 10:9-10. Sebab itu saat merayakan
paskah selama tujuh hari harus makan roti tidak beragi. Kemudian saat merayakan
paska; malam itu juga daging-dagingnya harus habis dimakan satu rumah dan tidak
ada yang tersisa dari tulang-tulangnya, dan tulang-tulangnya tidak boleh
dipatahkan; tidak boleh keluar dari kemah; harus dihabisi. Dan saat merayakan
paska juga harus disertai makan sayur pahit. Jadi hal pahit yaitu saat firman
Allah, tepatnya pengajaran salib berproses dalam hidup kita ini, maka hasilnya
manis di mulut. Jadi pengajaran salib tidak bisa dikategorikan sebagai teologi
penderitaan, sebab pengajaran salib adalah teologi yang memberi kesukaan besar,
hasilnya manis.
Jangan bertahan dengan pengertian
bahwa pengajaran salib adalah teologi penderitaan, sebelum kena sentil.
Jadi bernubuat (mengajarkan jemaat)
tetapi mengabaikan kehendak Allah itulah pengajaran salib, menunjukan bahwa dia
adalah guru-guru palsu, dikuasai oleh hawa nafsu atau melayani karena kehendak
daging semata.
Pelayanan yang bercampur dengan
daging diikuti (digandrungi) banyak orang (2
Petrus 2:2), sedangkan pengajaran yang murni dan benar (pengajaran salib)
tidak banyak orang disitu (tidak disukai oleh banyak orang), karena bilamana
pengajaran salib disampaikan; dosa dibongkar dengan tuntas, dosa akan dicabut
sampai akar-akarnya, dan dia tidak mau hal itu terjadi dalam dirinya, karena
bikin malu saja, karena bikin rendah dirinya saja, karena dia memang orang kaya, orang penting, mempunyai
kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi.
Jadi pengajaran firman yang sifatnya
menyucikan sampai akar-akar dosa (pengajaran salib) tidak disukai oleh banyak
orang. Tetapi bilamana pengajaran itu bercampur aduk dengan daging, banyak
diikuti (digandrungi) oleh orang; lak-laki, perempuan, kaya, miskin, tua, muda.
Tapi kalau pun kita ini gereja sederhana, tidak digandrungi banyak orang, kita
tidak mesti kecil hati, tidak mesti rendah diri, tapi mestinya semakin percaya
diri, karena firman Allah yang benar, bukan otak yang miring yang benar, bukan
pikiran yang salah kapra yang benar, tetapi pemikiran TUHAN yang dituangkan di
dalam kitab suci itu yang benar. Kita ini
masih waras bukan? dewasalah berpikir, dewasalah mengikut TUHAN, kecuali
sudah miring-miring tidak mengerti pengajaran yang sehat yang mendewasakan.
Ajaran yang bercampur daging memang
disukai oleh banyak orang, tetapi jangan salah pada akhirnya nanti oleh karena
pelayanan guru palsu ini; jalan dan kebenaran yang telah ditunjukan oleh
TUHAN Yesus Kristus di atas kayu salib
2000 tahun lalu di bukit golgota akan dihujat oleh banyak orang di bumi ini
dengan kata lain; tidak disukai oleh orang kristen, kenapa? jawabnya karena ajaran dicampur daging sudah
disuguhkan, ajaran setan semacam ini sudah marak dan masuk di dalam
peribadatan-peribadatan.
Jalan kebenaran (kehendak Allah =
pengajaran salib) tidak disukai oleh banyak orang, tidak lagi digemari oleh
banyak orang, istilah sehari-hari “sudah tidak doyan” kenapa? karena guru palsu
mengajar tapi campur daging. Kalau ibadah itu nyanyi dari awal sampai akhir,
kemudian di tengah-tengah ibadah seorang pemimpin sidang jemaat mengajar,
walaupun ajarannya bercampur daging pasti disukai banyak orang, tetapi ibadah
itu memilukan hati TUHAN. Kemudian jalan dan kebenaran yang ditunjukan TUHAN
Yesus Kristus di atas kayu salib akan dihujat oleh penduduk bumi, kenapa bisa
terjadi? karena oknum guru-guru palsu yang tidak bertanggung jawab tentang
keselamatan jiwa-jiwa.
Yohanes 14:4-6 perikop: Rumah Bapa
(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu
jalan ke situ." (14:5) Kata
Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi
bagaimana kami tahu jalan ke situ?" (14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku.
Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup,
tetapi Tomas tidak tahu jalan ke Sorga = tidak tahu jalan, kebenaran dan hidup.
Padahal Thomas dan murid-murid yang lain
selalu bersama dengan TUHAN, mereka mendapat ajaran yang baik
sebagaimana dengan yang diajarkan TUHAN di dalam Yohanes
14:4-6.
Begitu sempurnanya ajaran ini,
tetapi Thomas tidak tahu jalan kebenaran dan hidup. Sangat mengherankan sekali
kalau anak-anak TUHAN, sidang jemaat tidak tau apa-apa, mengabaikan ajaran yang
sudah ia terima, sangat menyedihkan sekali hidup manusia semacam ini. Biarlah
kita bertahan dengan jalan yang TUHAN tunjukan, itulah kehendak Allah melalui
pengajaran salib.
Yohanes 20:19-20 dengan perikop:
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya
(20:19) Ketika hari sudah malam pada hari
pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan
pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada
waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai
sejahtera bagi kamu!" (20:20) Dan
sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada
mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Perlu untuk diketahui: Kehendak Allah (pengajaran salib) adalah
theologi yang membawa sukacita sekaligus memberi damai sejahtera dari Sorga.
Saya dengan jelas mengatakan;
pengajaran salib itu bukan theologi penderitaan, pengajaran salib itu adalah
sukacita sorga, sekaligus memberi damai sejahtera. Saudara harus mantap dengan
pengertian ini, jangan berubah dari situ.
Singkat kata; Yesus menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada murid-murid. Arti
rohaninya; Yesus berada di tengah 12 murid dengan pengajaran salib, Yesus
mengajarkan pengajaran salib kepada 12 murid, dan inilah ajaran sukacita, sebab
dengan pengajaran salib murid-murid bersukacita.
Yohanes 20:24-25
(20:24) Tetapi Tomas, seorang dari kedua
belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika
Yesus datang ke situ. (20:25) Maka
kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!"
Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku
pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan
mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
Thomas tidak percaya sbab ketika pengajaran salib disampaikan kepada
murid-murid thomas tidak ada = menghujat
jalan, kebenaran dan hidup = Menghujat Allah Bapa dan menghujat Anak Allah,
itu berarti masih ada kesempatan untuk diampuni. Tapi apabila orang menghujat
Roh El-Kudus tidak akan diampuni, karena tidak ada lagi kesempatan.
-
Menghujat Allah Bapa masih diampuni.
-
Menghujat Allah Anak masih diampuni.
-
Tetapi menghujat kemah kediaman
Allah tidak diampuni
-
2000 pertama; zaman Allah Bapa
dimulai dari Adam sampai Abraham.
Menghujat
Allah Bapa masih diampuni.
-
2000 kedua; zaman Anak Allah itu
Abraham sampai dengan Yesus mati di kayu salib.
Menghujat
Anak Allah masih diampuni.
-
2000 keiga; zaman Roh Kudus.
Menghujat
Roh Allah; tidak ada lagi kesempatan untuk diampuni.
Jadi masih ada kesempatan untuk
Thomas ini.
Pendeknya, jangan kita menghujat
jalan, jangan kita menghujat kebenaran, jangan kita menghujat hidup; rumah Bapa
di Sorga (kemah kediaman Allah); tempat kegiatan Roh Allah.
PERTANYAANNYA; MENGAPA NABI PALSU
MENGABAIKAN KEHENDAK ALLAH (PENGAJARAN SALIB).
2 Petrus 2:3
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru
palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera
isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama
tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.
Mengapa guru-guru palsu mengabaikan
kehendak Allah (pengajaran salib)? Jawabnya: karena guru-guru palsu serakah , tamak, cinta uang, mereka berusaha mencari
untung dari jemaat dalam setiap pertemuan-pertemuan beribadah. Seandainya
mereka tidak serakah, mereka akan menyampaikan pengajaran salib karena itulah
kehendak Allah yang mulia, disitu rencana TUHAN dinyatakan.
Jadi dari sini kita dapat melihat
bahwa kita ini orang-orang yang terberkati oleh TUHAN karena kita beribadah oleh karena kehendak
Allah, tidak dicampur daging-daging, hawa nafsu manusia. Itu sebabnya sebelum
kita memahami rencana TUHAN ini seringkali kita bersungut-sungut, ngomel,
mempersalahkan TUHAN, mempersalahkan gembala (pemimpin jemaat) termasuk
pekerjaan TUHAN (ibadah dan pelayanan) semua dipersalahkan. Tetapi setelah kita
melihat dan mendengar pengajaran salib; kita bersukacita dan ada dalam damai
sejahtera yang besar.
Cara guru-guru palsu mencari untung,
sibuk dengan ...
-
Cerita-cerita
isapan jempol
-
Dongeng
nenek-nenek tua
-
Takhayul-takhayul
dan filsafat kosong manusia
Kalau khotbah isinya cerita-cerita
isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, tahayul-tahayul, dan filsafat kosong
manusia. disitu tidak ada koreksi terhadap dosa, bahkan dosa, jangankan
mencabut akar-akar dosa, disucikan pun tidak, dosa sama sekali tidak disentuh.
Saudara, khotbah pidato, dongeng nenek-nenek tua, cerita isapan
jempol, khotbah nenek tua, tahayul, filsafat kosong, dosa tidak tersentuh.
Tetapi ajaran semacam ini teramat digemari, disukai oleh banyak orang kristen.
2 Petrus 2:3-4
(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru
palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera
isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama
tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. (2:4) Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat
yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian
menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari
penghakiman;
Ajaran palsu membinasakan guru-guru
palsu dan TUHAN tidak pernah merasa sayang dan rugi terhadap mereka. Jadi kalau
kita menolak pengajaran salib kita yang rugi.
1 Timotius 1:3-4 dengan perikop:
Mengenai ajaran sesat
(1:3) Ketika aku hendak meneruskan
perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau
tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan
mengajarkan ajaran lain (1:4)
ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang
hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang
diberikan Allah dalam iman.
AJARAN LAIN; ajaran yang tidak dikenal oleh TUHAN, yaitu;
-
Cerita
isapan jempol
-
dongeng
nenek-nenek tua
-
tahayul-tahayul
-
silsilah-silsilah yang tiada putus-putusnya
-
filsafat-filsafat
kosong manusia.
Perlu untuk diketahui, oleh karena
ajaran lain menyebabkan....
-
Hidup
jemaat tidak tertib.
Berpakaian
sesuka hati, melayani dengan pakai levis dan kaos-kaos, kemudian yang perempuan
pakai rok pendek, kemudian pakai pakaian ketat, ada yang pakaiannya transparan,
alasanya TUHAN tidak melihat pakaian, suka berdalih. Kemudian hamba TUHAN
laki-laki rambutnya gondrong, pakai kaos-kaos menghadap Raja, pakai sendal, dan
lain sebagainya. Padahal yang kita layani Raja di atas segala raja. Sementara
menghadap pemimpin di bumi saja untuk masuk dalam kantor harus pakai pakaian rapi, seminim-minimnya pakai
baju batik. Lalu kenapa menghadap Raja di atas segala raja dengan sesuka hati?
hidup dengan tidak tertib? semua jelas sumbernya karena ajaran lain sudah masuk di dalam rumah TUHAN itu.
-
Jemaat
tidak mencapai keselamatan yang diberikan oleh TUHAN dalam iman.
keselamatan
yang diberikan oleh TUHAN dalam iman jelas darah salib di golgota. Tidak
mungkin jemaat mencapai keselamatannya
kalau ia tidak beriman kepada pengajaran salib, karena ajaran itu adalah
jalan dan hidup.
Jadi ajaran yang dicampur dengan
kehendak daging (hawa nafsu) disebutlah itu ajaran lain (tidak dikenal)
menyebabkan jemaat tidak tertib dan
tidak mencapai keselamatan.
1 Timotius 6:2-5
(6:2) Ajarkanlah dan nasihatkanlah
semuanya ini. (6:3) Jika seorang
mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan
Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah
kita, (6:4) ia adalah seorang yang
berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari
soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, (6:5) percekcokan antara orang-orang
yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira
ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
Jika seorang hamba mengajarkan
ajaran lain (cerita isapan jempol, dongeng nenek tua, takhayul, filsafat
kosong); ia tidak mengajarkan ajaran sehat yaitu pengajaran salib maka dia
adalah hamba TUHAN yang berlagak tahu
padahal tidak tahu apa-apa.
Penyakitnya adalah...
1.
Mencari-cari
soal, maksudnya; menceritakan apa saja, bahkan yang tidak
perlu dibahas harus dibahas, termasuk membahas dimana Yesus ketika berumur
12 sampai 30 tahun. Saudara, kalau Alkitab tidak mencatat, maka kita tidak
perlu membahas, tidak perlu mencari-cari soal semacam ini. Tetapi dia harus
lakukan itu, dia harus berlagak tahu, penyakitnya mencari-cari soal. Masih
banyak lagi kalau saya perhatikan di media sosial baik itu di Facebook, di Youtube, Tiktok dan lain sebagainya, masih
banyak saya perhatikan; hamba TUHAN yang berlagak tahu; penyakitnya
mencari-cari soal.
2.
Bersilat
kata; menggunakan banyak
dalih (alasan) dengan dalil-dalil manusia daging.
Alkitab
tidak boleh dicampur dengan filsafat kosong, alkitab tidak boleh dibuat dengan
dalil-dalil siapapun, termasuk teori Darwin, dimana manusia berasal dari
monyet, terus bekembang menjadi manusia, itu tidak boleh. Atau untuk
membenarkan firman yang disampaikan ia menghubungkan khotbah dengan pengalaman
seorang manusia yang tidak mengenal TUHAN Yesus, memang berhasil menjadi
seorang pemimpin, berhasil menjadi seorang pejabat, berhasil menjadi orang
kaya, sebenarnya itu dalih campur daging yang sama sekali tidak ada kaitannya.
Perlu
diketahui, mencari-cari soal dan bersilat lidah menunjukan bahwa kerohaniannya
sedang sakit (bermasalah).
Saya berharap semua orang di muka
bumi ini harus menerima ajaran sehat, Bapak, Ibu, saudara, saudari yang mengikuti lewat online (live streaming)
yang saya kasihi dalam kasih Kristus jujur lah kepada hati nurani. Jangan kita
seperti zaman Nuh, seperti orang kristen sibuk dengan dongeng nenek tua ,
tahayul-tahayul, tetapi pada akhirnya binasa karena tidak menerima ajaran sehat
itulah pengajaran salib. Dan itu namanya
merugikan diri sendiri karena tetap berlaku bodoh di hadapan TUHAN. Ini harus
kita pahami dengan sungguh-sungguh, jadi hati-hati dengan bersilat kata,
menggunakan banyak dalih (alasan)
manusia daging.
Perlu untuk diketahui; Firman Allah
tidak boleh dibenarkan oleh kesaksian seorang manusia. Ingat Matius 9:35 berkata; kesaksian Yesus lebih dari kesaksian Yunus
dan kesaksian Salomo. Kalau firman itu dibenarkan oleh kesaksian manusia
yang tidak mengenal Yesus hanya karena dia berhasil itu sudah tidak benar.
Masih banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang harus disampaikan dari Kejadian sampai Wahyu, itu saja diterangkan tidak akan habis sampai langit dan bumi
ini berlalu.
Jadi hamba TUHAN yang berlagak tahu
padahal tidak tahu apa-apa penyakitnya adalah mencari-cari soal, penyakit kedua
bersilat kata. Sebenarnya, hamba TUHAN semacam ini adalah hamba uang, ia
serakah, cinta uang, itu sebabnya ia mencari keuntungan di tengah ibadah pelayanan dari sidang jemaat, dan
Alkitab berkata ujung-ujungnya baik yang
mengajarkannya, maupun yang menerima ajaran itu akan jatuh pada lubang yang sama yaitu jurang
maut, dengan lain kata binasa. Tapi kita tidak mau binasa tentunya, maka
jalan keluarnya supaya kita tidak binasa…
JALAN KELUAR SUPAYA TIDAK BINASA.
1 Timotius 4:7
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan
dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
Jalan keluarnya...
1.
Jauhi
hamba TUHAN yang menyampaikan takhayul, dongeng nenek-nenek tua dan,
cerita isapan jempol, filsafat kosong manusia, yang disertai dengan
guyon-guyon, dan seterusnya.
Begitu
Bapak, ibu, saudara, saudari yang mengikuti secara tatap muka, maupun yang
mengikuti secara online di dalam, maupun di luar negeri dimanapun berada, putus
hubungan dengan berita (khotbah-khotbah) yang bukan pengajaran salib.
2.
Latihlah
dirimu beribadah, sebab, latihan badani terbatas gunanya.
Latihan
badani itu sehat; jantung sehat untuk memompa darah ke setiap sendi-sendi
kehidupan dari manusia melalui urat-urat, tetapi sekalipun badan terlatih,
berotot, sehat, tidak menjamin keselamatan jiwa, sebab itu harus melatih diri
dalam beribadah. Kita harus berjuang seperti seseorang berjuang untuk memupuk dagingnya.
Jadi keliru apabila seseorang berpikir ibadah itu tidak perlu ada perjuangan;
ibadah itu hanya duduk, datang, pulang, tidak perlu mengerti soal pekerjaan
TUHAN, tidak perlu membawa korban dan persembahan, itu pengertian yang keliru,
yang benar latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas; memang ada
pemupukan, otot besar, sehat; ada perjuangan, demikian juga beribadah; latihlah dirimu beribadah; berjuang juga;
bawalah korban dan persembahan. .
1 Timotius 6:3
(6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran
lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus
Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,
Menerima ajaran yang sesuai dengan
ibadah kita = melatih diri beribadah.
Jadi 1 Timotius 6:3 = 1 Timotius
4:7
Selanjutnya kita akan
menyaksikan: MODEL PELAYANAN ATAU
BENTUK (POLA) IBADAH YANG SEHAT
1 Timotius 4:6
(4:6) Dengan selalu mengingatkan hal-hal
itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus
Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran
sehat yang telah kauikuti selama ini.
Timotius adalah seorang pelayanan
atau hamba Kristus Yesus yang baik, sebagai bukti:
-
Ia
terdidik dalam soal-soal pokok iman (asas pertama); itu berarti; percaya,
bertobat, dibaptis air, penuh Roh Kudus.
-
Terdidik
dalam ajaran sehat.
Timotius mengerti asas pertama dan
ajaran sehat karena memang itu yang
diajarkan Rasul Paulus kepada Timotius sebagai anak rohani kekasihnya, sebagai
bukti nyata di dalam Ibrani 6:1-2
Ibrani 6:1-2
(6:1) Sebab itu marilah kita
tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada
perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, (6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai
pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
Setelah menerima asas-asas pertama,
selanjutnya Paulus berkata; beralihlah
kepada perkembangan yang penuh.
Beralih kepada perkembangan yang
penuh ajaran sehat.
-
Asas-asas
pertama ialah percaya, bertobat,
dibaptis air, penuh Roh Kudus. Kemudian di situ ada
kegerakan-kegerakan rohani; mujizat; yang mati menjadi hidup, yang sakit
sembuh, ada juga pengusiran setan,
perbuatan-perbuatan ajaib. Saudara semua itu kita perlukan.
-
Tetapi
harus dilanjutkan kepada perkembangan yang penuh itulah yang disebut sebagai
ajaran sehat berarti berada di depan yaitu di Ruangan Suci
dimana terdapat 3 macam alat yaitu:
-
Meja
roti sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai dengan
perjamuan suci.
-
Pelita emas = ketekunan dalam Ibadah Raya
Minggu.
-
Mezbah
dupa = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Melatih diri beribadah = tekun tiga
macam ibadah pokok, kemudian ibadah ini akan membawa kita sampai
pada dua klimaks yang dinantikan, diharapkan dan sangat dihormati oleh TUHAN dari gereja TUHAN yaitu:
1. Gunung Sion (Mempelai TUHAN)
2. Berada pada puncak ibadah (tingkat ibadah yang tertinggi) yaitu Doa penyembahan, itu adalah kegiatan
dari imamat rajani; doa penyembahan = penyerahan diri sepenuhnya untuk taat
kepada kehendak Allah.
Kalau kita perhatikan dalam Matius 27:50: Yesus adalah Imamat
rajani (imam besar Agung), Dia mengadakan pendamaian atas dosa, Dia berdoa
berseru (penyembahan), lalu selanjutnya menyerahkan nyawa; itu penyerahan diri,
itu aktivitas, itu karakter dari imamat rajani.
Jadi dengan adanya pola yang benar
(pengajaran Tabernakel), bentuk pelayanan yang benar, maka kita akan berada pada dua kedudukan yang
benar; dua klimaks yang diharapkan oleh TUHAN, yaitu; gunung sion (mempelai
TUHAN) , dan puncak ibadah, yaitu; doa penyembahan; karakter dari imamat
rajani.
Jadi yang melayani TUHAN sudah harus
sampai kepada penyerahan diri. Jangan sampai hari ini cinta kepada perkembangan
yang penuh (ajaran sehat) itulah pengajaran Tabernakel, tapi besok karena satu
dan lain hal saudara berani nekat tinggalkan pengajaran yang benar dan murni ini,
itu merosot rohani dan ujung-ujungnya bunuh diri. Saya berani mengatakan itu
karena kita sudah menyaksikan pembacaan firman
bersama-sama. Jadi cintai Pengajaran Mempelai dengan segenap hati,
dengan segenap jiwa, bukan hanya di mulut. Jadi kalau saudara bercerita firman
karena berkat firman harus dari hati.
Ibrani 8:5
(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan
bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada
Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya,
"bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan
kepadamu di atas gunung itu."
Supaya bentuk (model) ibadah dan
pelayanan kita di bumi ini sesuai dengan gambaran dan bayangan (model) ibadah dan pelayanan yang ada di Sorga, kita
harus mendirikan Tabernakel. Mendirikan
ibadah dan pelayan di bumi harus sesuai dengan pola Tabernakel, itulah gambaran
dan bayangan darui ibadah di sorga. Dengan demikian beralihlah pada perkembangan yang penuh; itulah ajaran sehat. Jadi
saudara, latihlah dirimu beribadah.
Latihan badani terbatas, tapi latihlah dirimu beribadah sesuai dengan pola
Tabernakel melampaui batas pikiran manusia, sampai dibawa masuk dalam kerajaan
sorga; itulah 2 klimaks yang TUHAN harapkan dan yang sangat dihormati.
Keluaran 25:8-9
(25:8) Dan mereka harus membuat tempat
kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. (25:9) Menurut segala apa yang
Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala
perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
Tiga macam alat di dalam ruangan
suci menunjuk ketukan dalam tiga macam
ibadah pokok yang memimpin kita sampai
kepada 2 klimaks.
Imamat 26:11
(26:11) Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku
di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
Mendirikan ibadah tetapi tidak sesuai dengan pola
Tabernakel; hati TUHAN muak lihat ibadah itu, jangan kita ada disitu. Maka, kita harus mendirikan ibadah sesuai dengan
ajaran yang sehat berarti menggunakan Pengajaran Mempelai dalam terangnya
Tabernakel, TUHAN ada di situ, TUHAN ada di dalam diri kita, sampai
selama-lamanya, amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment