KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, July 20, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 JULI 2024

 


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 18 JULI  2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 11)

Subtema: SI PEMALAS YANG MENJELAJAH.

 

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan TUHAN kita ada di tengah-tengah hadirat TUHAN beribadah lewat ibadah pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.

 

Saya tidak lupa menyapa Bapak, ibu, saudara, saudari yang turut bergabung dengan GPT “BETANIA” lewat live streaming, Youtube, Facebook, atau media sosial apapun, dimanapun saudara berada. Kiranya TUHAN  ada di antara kita, ditengah-tengah kita dan memberi damai sejahtera bahagia dalam menikmati sabda Allah.

 

Secepatnya kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab  disertai dengan perjamuan suci dari Study Maleakhi. Tetapi jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Kita masih berada pada Maleakhi 2:8-9.

 

Maleakhi 2:8-9 dengan perikop: "Murka Tuhan terhadap imam"

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

 

Intisari dari ayat 8-9: Para imam menyimpang dari jalan, karena para imam “tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan”. Hal itu juga dilukiskan (diceritakan) langsung oleh nabi Yesaya di dalam Yesaya 56:10-11.

 

Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

 

Para pemimpin umat Israel “mengambil jalannya sendiri’, itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga para imam  disebut “orang-orang buta”, menunjukkan bahwa para imam:

a.      Tidak tau apa-apa = orang buta memimpin orang buta. 

Orang yang tidak tau apa-apa memimpin yang tidak tahu apa-apa maka nanti hasilnya berada pada kubangan (lobang) yang sama. Kita sudah pelajari hal ini lewat Ibadah Raya Minggu itulah “lobang jurang maut”.

b.      Bisu tidak tau menyalak, artinya bagi kita sekarang tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan tiga hal:

1.      Pengajaran yang tajam itulah pedang bermata dua.

2.      Firman pengajaran yang benar dan murni seperti air susu ibu.

3.      Cahaya injil tentang kemuliaan Kristus

 c. Berbaring melamun dan suka tidur saja.

 d. Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.

 

Di malam yang berbahagia ini kita masih kembali untuk mengikuti penjelasan dari bagian c: Berbaring melamun dan suka tidur saja.

 

Keterangan: BERBARING MELAMUN DAN SUKA TIDUR SAJA.

Berbaring melamun dan suka tidur saja jelas itu → si pemalas

 

Amsal 24:30-33

(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. (24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. (24:33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,

 

 

Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi, untuk tinggal berbaring, ini menunjuk kepada seorang pemalas.

Salomo adalah seorang raja yang memiliki hikmat yang tiada taranya; lebih dari semua hikmat yang ada di bumi ini. Jadi ketika melihat ladang pemalas; permukaannya ditumbuhi onak dan duri (rumput-rumput duri) dia langsung tau bahwa dia adalah seorang pemalas, suka tidur, suka berbaring, suka melamun dan melipat tangannya. Kehidupan yang memiliki hikmat dapat membaca segala sesuatu.

 

Lalu lebih terang lagi ada dalam …

Amsal 26:14

(26:14) Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.

 

Jadi wilayah (zona) dari pemalas adalah tempat tidur, tidak lebih tidak kurang. Dimanapun si pemalas berada, dia selalu berada  di seputar tempat tidur, entah itu tempat tidurnya dari lampin kain, entah itu dari daun-daun pohon, dari papan. Yang pasti dimanapun si pemalas berada dia selalu berada di sekitar tempat tidur, hal itu didukung lagi dalam Amsal 19:15.

 

Amsal 19:15

(19:15) Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.

 

Berbaring, melamun dan tidur nyenyak adalah hasil dari kemalasan. Jadi yang dihasilkan si pemalas; berbaring, melamun, dan tidur sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi, begitu saja. 

Kita datang beribadah kepada TUHAN di dalam rumah TUHAN jelas untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, kita tidak boleh berada di seputar tempat tidur. Dan kalaupun kita mengerjakan pekerjaan TUHAN dan yang orang lain bermalas-malasan, kita tidak harus bersungut-sungut, karena kita berada di dalam koridor  firman TUHAN Yesus Kristus – si pemalas berada di seputar tempat tidur, itu buka koridornya TUHAN Yesus Kristus –. Dan masing-masing sudah mendapat upahnya, sesuai tempat dimana ia berada. 

 

DAMPAK NEGATIF MALAS    

Amsal 24:33-34

(24:33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," (24:34) maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

 

Pada akhirnya si pemalas ditimpa oleh kemiskinan dan kekurangan.

-        Kemiskinan yang terjadi disini digambarkan seperti seorang penyerbu.

-        Kekurangan yang terjadi digambarkan seperti  orang yang bersenjata..

Jadi, baik kemiskinan dan kekurangan sama-sama menakutkan dan menegangkan.

 

Ditambah lagi…

Amsal 19:15

(19:15) Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar.

 

Singkat kata, si pemalas suka tidur, lamban bekerja, satu kali akan menderita lapar.

Si pemalas pada akhirnya ditimpa kemiskinan dan kekurangan, kemudian satu kali akan menderita lapar. Pendeknya, oleh karena kemalasan, seseorang akan ditimpa oleh kemiskinan dan kekurangan serta menderita lapar. Ini dampak negatif malas, lambat bekerja lambat melayani TUHAN.

 

Sekarang kita lihat fakta kebenaranya; miskin dan kekurangan serta kelaparan di dalam Amos 8:11. Minggu lalu sudah kita baca, namun kita baca kembali untuk melihat ayat ini dari sisi yang lain. 

 

Amos 8:11 Lapar dan haus

Lapar dan haus berarti kekeringan dan kelaparan.

(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

 

Satu kali dunia ini akan dilanda kelaparan dan kehausan (kekeringan) ditambah dengan kekurangan (masa resesi) yang akan terjadi begitu hebat. Dan hal itu tidak dapat ditanggulangi oleh siapapun, sekalipun dia orang hebat, memiliki pengetahuan yang sangat luas, sekalipun dia pemimpin tertinggi di suatu kerajaan, ataupun di suatu negara,  pejabat tinggi, pemerintah, dia tidak akan bisa menanggulanginya lagi. Dan itu akan terjadi, sebagai penghukuman bagi orang yang tidak menghargai kegiatan Roh itulah ibadah dan pelayanan, tidak menghargai firman Allah.

Tapi anak-anak TUHAN kehidupan yang tidak malas tentu tidak akan pernah ditimpa kekurangan (resesi), kekeringan (kehausan) dan  tidak akan pernah  ditimpa kelaparan, sekalipun hal itu akan terjadi menimpah atas dunia ini. Itu sebabnya TUHAN membawa kita dalam hadiratNya, TUHAN membawa kita berada di tengah ibadah dan pelayanan  = melatih kehidupan kita untuk beribadah.

 

Akhirnya saat kelaparan dan kehausan itu terjadi… 

Amos 8:12

(8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

 

Pada akhirnya orang-orang yang lapar dan haus berusaha mencari Firman TUHAN sebagai makanan rohani, akan tetapi tidak mendapatkannya lagi.  Dengan demikian usaha mereka untuk mencari firman Allah sia-sia saja, sebab:

-        Usaha pertama: mengembara dari laut ke laut.

-        Usaha kedua: menjelajah dari utara ke timur.

Usaha mereka sia-sia artinya mereka tidak mendapat apa yang mereka cari, yaitu firman Allah dan air kehidupan yang mengalir ke luar dari tahta Allah. Waktu yang tepat untuk kita menghargainya adalah selagi masih ada kesempatan yaitu hari-hari terakhir ini, jangan sia-siakan waktu yang ada ini.

 

Tentang mengembara dari laut ke laut telah diterangkan (dipaparkan) pada minggu lalu, tetapi yang pasti: Kata mengembara = liar tidak tergembala, berarti ada  di setiap gunung-gunung, yakni tempat-tempat peribadatan  sampai pada akhirnya mereka lupa tempat pembaringannya yakni kandang penggembalaan, disebutlah itu domba yang terhilang dan sesat. Kalau ada di semua gunung-gunung atau berada di semua tempat peribadatan berarti lupa akan tempat pembaringannya yakni; kandang penggembalaan, kehidupan yang semacam ini disebutlah domba yang terhilang dan sesat. 

-        Hilang = tidak ditemukan lagi jiwanya.

-        Sesat = tidak tahu jalan pulang ke kandang penggembalaan (kepada Gembala Agung).

 

Selama kita menjadi satu kehidupan yang tergembala, selama kita ada di dalam kandang penggembalaan,  – kandang penggembalaan itu adalah tempat pembaringan, berarti dari kata tempat pembaringan ini menunjukan kepada kita  domba yang tergembala  pasti  dipelihara, dilindungi, dan dibela oleh TUHAN sampai selama-lamanya ayat referensinya;  

Yeremia 50:6-7, juga dialami oleh gunung Sion atau mempelai TUHAN di dalam Kidung Agung 1:7.

 

Perlu untuk diketahui ketika mengembara dari laut ke laut yang ditemukan adalah ajaran antikris, sebab binatang yang keluar dari dalam laut → antikris, sebagaimana dengan yang tertulis dengan Wahyu 13:1:  Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Sementara ajaran laut atau ajaran antikris hanya serius (fokus)  memikirkan harta dan kekayaan, kejayaan, keberhasilan dan kemakmuran. Memang tidak salah kalau seseorang berhasil, TUHAN berkati, berada dalam kemakmuran yang luar biasa karena firman TUHAN yang dia lakukan, itu tidak salah, tetapi kalau itu tujuan kita hidup sehingga kita menjadi suatu kehidupan yang mengembara dari laut ke laut, ini yang TUHAN tidak sukai. Dan ajaran laut dan ajaran antikris itu digambarkan seperti:

-        Kapal-kapal tarsis diisi penuh oleh dengan segala harta, kekayaan, yakni barang-barang yang berharga, kemudian berlayar melintasi lautan bebas, suatu lautan yang besar dan luas.

-        Tirus; pelabuhan yang terakhir yang dituju kapal tarsis. Ayat referensi: Mazmur 104:24-25, Yesaya 23:1, 14-16, Yesaya 27:1.

 

Amsal 30:18-19.

(30:18) Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (30:19) jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

 

Ada 4 jalan TUHAN:

1.      Jalan rajawali di udara Yesus adalah raja yang diurapi.

2.      Jalan ular di atas cadasSengsara Yesus sebagai manusia.

3.      Jalan kapal di tengah-tengah laut  Pelayanan Yesus sebagai hamba.

4.      Jalan seorang laki-laki dengan seorang gadisPerjalan mempelai pria sorga dengan mempelai wanitaNya.

 

Jalan yang ketiga; jalan kapal di tengah-tengah laut  → Yesus adalah hamba, Yesus telah turun dari Sorga ke bumi melintas lautan dunia bagaikan kapal-kapal melintasi (mengarungi) lautan bebas dunia ini. Dia adalah pribadi yang sangat berharga, Dialah harta rohani (berkat) yang turun dari sorga  untuk mencari pelabuhan hati kita masing-masing. Tetapi beda dengan pelayanan dari antikris; bagaikan kapal yang diisi penuh dengan harta jasmani; termasuk kejayaan, kemakmuran dan keberhasilan. Ajaran laut (antikris) hanya sibuk (fokus) berbicara soal kemakmuran saja, berbicara keberhasilan. Inilah pengertian mengembara dari laut ke laut secara garis besar, pada minggu lalu telah diterangkan. Sekarang kita akan mengikuti penjelasan tentang usaha kedua; menjelajah dari Utara ke Timur.

 

USAHA KEDUA: MENJELAJAH DARI UTARA KE TIMUR

Kata menjelajah artinya; berpergian kemana-mana untuk menyelidiki atau menelusuri suatu ajaran di bumi ini. Kita bandingkan hal ini dengan Wahyu 13:11.

 

Wahyu 13:11

(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Seekor binatang lain (yang kedua) keluar dari dalam buminabi-nabi palsu.

Pendeknya, penampilannya seperti anak domba tetapi apabila ia berbicara seperti seekor naga, lidahnya bercabang menunjuk nabi-nabi palsu, tidak perlu ragu.  

 

Matius 7:15 Perikop: Hal pengajaran yang sesat.

(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

 

Nabi-nabi palsu tampilannya seperti anak domba bertanduk dua, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Singkat kata, nabi-nabi palsu disebut juga dengan serigala berbulu domba.

 

Bukti nabi palsu adalah serigala yang buas…

Yohanes 10:11-12

(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

 

Jadi yang bukan gembala pasti tidak bertanggung jawab. Kalau ia tidak menerima jabatan gembala pasti hamba TUHAN atau pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang tidak bertanggung jawab, serigala menerkam dan menceraikan domba-domba.

 

Bukti nabi palsu adalah serigala yang buas: Menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan.

-        Menerkam menurut kamus besar bahasa indonesia  artinya; menubruk atau meloncat untuk mencekam (menangkap).

-        Mencerai-beraikan kawanan domba dalam satu penggembalaan, sehingga ketika domba tercerai berai maka domba disebut liar  (beredar-beredar) di setiap pegunungan =  tidak tergembala.

 

METODE (CARA) YANG DIGUNAKAN NABI-NABI PALSU (SERIGALA YANG BUAS) UNTUK MENCERAI BERAIKAN DOMBA-DOMBA:

Matius 7:21-22

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

 

Yesus datang ke dalam dunia ini menderita dan sengsara, bahkan mati di atas kayu salib sesuai dengan apa yang Dia dengar, sesuai dengan apa yang Dia lihat dari Bapa, itu yang Dia lakukan. Jadi menderita, sengsara, mati di atas kayu salib, itu kehendak Bapa di Sorga, menderita sengsara di tengah ibadah dan pelayanan itu kehendak Bapa di Sorga. 

 

Guru-guru palsu (serigala yang buas) sibuk mengadakan 3 hal dan semuanya dilakukan demi nama TUHAN:

YANG PERTAMA: Bernubuat (menyampaikan Firman Allah) tetapi mengabaikan pengajaran salib = ada di tengah-tengah ibadah, tetapi mengabaikan pengajaran salib. kta lihat hal itu lebih jelas lagi di dalam 2 Petrus 2:1.

 

2 Petrus 2:1 perikop: Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu

(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

Guru-guru palsu sekarang ini sudah ada di tengah-tengah umat TUHAN (mengajar umat TUHAN), tetapi sayangnya mereka yang mengajar.

-        Yang menyangkal Penguasa alam semesta, itulah TUHAN atas langit dan bumi.

-        Menyangkal pekerjaan penebusan dan pendamaian yang dikerjakan  TUHAN Yesus 2000 tahun lalu di atas kayu salib.

Inikan pelayanan palsu dari guru-guru palsu, itu sebabnya mereka disebut guru-guru palsu dan ini harus diketahui oleh umat TUHAN, teramat lebih hamba-hamba TUHAN. Jangan sampai ada di tengah-tengah ibadah  seolah-olah mengajar jemaat, tetapi anehnya meyangkali penguasa alam semesta, menyangkali TUHAN langit dan TUHAN bumi. Kemudian menyangkal pekerjaan penebusan dan pendamaian yang dikerjakan TUHAN Yesus 2000 tahun lalu di atas kayu salib. Inikan pelayanan palsu dari guru-guru palsu, tapi anehnya banyak orang Kristen menyambut kehadiran daripada  serigala yang buas ini, begitu antusiasnya hari-hari ini orang-orang kristen menyambut kehadiran guru-guru palsu. Bagaimana dengan kita apakah juga antusias menyambut kehadiran daripada  guru-guru palsu mengajar di tengah jemaat, tetapi menyangkal penguasa alam semesta TUHAN langit TUHAN bumi, kemudian menyangkal penebusan dan pendamaian yang telah dikerjakan Yesus 2000 tahun lalu di atas kayu salib?

 

2 Petrus 2:2

(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

 

Bernubuat (mengajar jemaat) tetapi mengabaikan kehendak Allah (pengajaran salib) menunjukkan bahwa guru-guru palsu dikuasai oleh hawa nafsu (kehendak daging); melayani tetapi dikuasai hawa nafsu, melayani tetapi menyatu dengan kehendak daging.

 

Saya lihat ada satu hamba TUHAN mulai mengusik pengajaran salib yang disampaikan. Hamba TUHAN tersebut mengkategorikan pengajaran salib  itu sebagai teologi  penderitaan.

Sebenarnya Pengajaran salib adalah teologi sukacita yang memberi kebahagian, sbab ketika pengajaran salib berproses di dalam tubuh pahit rasanya, tapi hasil dari hal pahit yang dialami Yesus di atas kayu salib rasanya manis di mulut, sebagaimana dalam Wahyu 10:9-10. Sebab itu saat merayakan paskah selama tujuh hari harus makan roti tidak beragi. Kemudian saat merayakan paska; malam itu juga daging-dagingnya harus habis dimakan satu rumah dan tidak ada yang tersisa dari tulang-tulangnya, dan tulang-tulangnya tidak boleh dipatahkan; tidak boleh keluar dari kemah; harus dihabisi. Dan saat merayakan paska juga harus disertai makan sayur pahit. Jadi hal pahit yaitu saat firman Allah, tepatnya pengajaran salib berproses dalam hidup kita ini, maka hasilnya manis di mulut. Jadi pengajaran salib tidak bisa dikategorikan sebagai teologi penderitaan, sebab pengajaran salib adalah teologi yang memberi kesukaan besar, hasilnya manis.

Jangan bertahan dengan pengertian bahwa pengajaran salib adalah teologi penderitaan, sebelum kena sentil.

 

Jadi bernubuat (mengajarkan jemaat) tetapi mengabaikan kehendak Allah itulah pengajaran salib, menunjukan bahwa dia adalah guru-guru palsu, dikuasai oleh hawa nafsu atau melayani karena kehendak daging semata.

Pelayanan yang bercampur dengan daging diikuti (digandrungi) banyak orang (2 Petrus 2:2), sedangkan pengajaran yang murni dan benar (pengajaran salib) tidak banyak orang disitu (tidak disukai oleh banyak orang), karena bilamana pengajaran salib disampaikan; dosa dibongkar dengan tuntas, dosa akan dicabut sampai akar-akarnya, dan dia tidak mau hal itu terjadi dalam dirinya, karena bikin malu saja, karena bikin rendah dirinya saja, karena dia  memang orang kaya, orang penting, mempunyai kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi.

 

Jadi pengajaran firman yang sifatnya menyucikan sampai akar-akar dosa (pengajaran salib) tidak disukai oleh banyak orang. Tetapi bilamana pengajaran itu bercampur aduk dengan daging, banyak diikuti (digandrungi) oleh orang; lak-laki, perempuan, kaya, miskin, tua, muda. Tapi kalau pun kita ini gereja sederhana, tidak digandrungi banyak orang, kita tidak mesti kecil hati, tidak mesti rendah diri, tapi mestinya semakin percaya diri, karena firman Allah yang benar, bukan otak yang miring yang benar, bukan pikiran yang salah kapra yang benar, tetapi pemikiran TUHAN yang dituangkan di dalam kitab suci itu yang benar. Kita ini masih waras bukan? dewasalah berpikir, dewasalah mengikut TUHAN, kecuali sudah miring-miring tidak mengerti pengajaran yang sehat yang mendewasakan.

 

Ajaran yang bercampur daging memang disukai oleh banyak orang, tetapi jangan salah pada akhirnya nanti oleh karena pelayanan guru palsu ini; jalan dan kebenaran yang telah ditunjukan oleh TUHAN Yesus Kristus  di atas kayu salib 2000 tahun lalu di bukit golgota akan dihujat oleh banyak orang di bumi ini dengan kata lain; tidak disukai oleh orang kristen, kenapa? jawabnya  karena ajaran dicampur daging sudah disuguhkan, ajaran setan semacam ini sudah marak dan masuk di dalam peribadatan-peribadatan.

Jalan kebenaran (kehendak Allah = pengajaran salib) tidak disukai oleh banyak orang, tidak lagi digemari oleh banyak orang, istilah sehari-hari “sudah tidak doyan” kenapa? karena guru palsu mengajar tapi campur daging. Kalau ibadah itu nyanyi dari awal sampai akhir, kemudian di tengah-tengah ibadah seorang pemimpin sidang jemaat mengajar, walaupun ajarannya bercampur daging pasti disukai banyak orang, tetapi ibadah itu memilukan hati TUHAN. Kemudian jalan dan kebenaran yang ditunjukan TUHAN Yesus Kristus di atas kayu salib akan dihujat oleh penduduk bumi, kenapa bisa terjadi? karena oknum guru-guru palsu yang tidak bertanggung jawab tentang keselamatan jiwa-jiwa.   

 

Yohanes 14:4-6 perikop: Rumah Bapa

(14:4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (14:5) Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?" (14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

 

Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup, tetapi Tomas tidak tahu jalan ke Sorga = tidak tahu jalan, kebenaran dan hidup. Padahal Thomas dan murid-murid yang lain  selalu bersama dengan TUHAN, mereka mendapat ajaran yang baik sebagaimana dengan yang diajarkan TUHAN di dalam  Yohanes 14:4-6.

Begitu sempurnanya ajaran ini, tetapi Thomas tidak tahu jalan kebenaran dan hidup. Sangat mengherankan sekali kalau anak-anak TUHAN, sidang jemaat tidak tau apa-apa, mengabaikan ajaran yang sudah ia terima, sangat menyedihkan sekali hidup manusia semacam ini. Biarlah kita bertahan dengan jalan yang TUHAN tunjukan, itulah kehendak Allah melalui pengajaran salib. 

 

Yohanes 20:19-20 dengan perikop: Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya

(20:19) Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" (20:20) Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

 

Perlu untuk diketahui: Kehendak Allah (pengajaran salib) adalah theologi yang membawa sukacita sekaligus memberi damai sejahtera dari Sorga.

Saya dengan jelas mengatakan; pengajaran salib itu bukan theologi penderitaan, pengajaran salib itu adalah sukacita sorga, sekaligus memberi damai sejahtera. Saudara harus mantap dengan pengertian ini, jangan berubah dari situ. 

Singkat kata; Yesus menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada murid-murid. Arti rohaninya; Yesus berada di tengah 12 murid dengan pengajaran salib, Yesus mengajarkan pengajaran salib kepada 12 murid, dan inilah ajaran sukacita, sebab dengan pengajaran salib murid-murid bersukacita. 

 

Yohanes 20:24-25

(20:24) Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. (20:25) Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

 

Thomas tidak percaya sbab ketika pengajaran salib disampaikan kepada murid-murid thomas tidak ada = menghujat jalan, kebenaran dan hidup = Menghujat Allah Bapa dan menghujat Anak Allah, itu berarti masih ada kesempatan untuk diampuni. Tapi apabila orang menghujat Roh El-Kudus tidak akan diampuni, karena tidak ada lagi kesempatan.

-         Menghujat Allah Bapa masih diampuni.

-         Menghujat Allah Anak masih diampuni.

-        Tetapi menghujat kemah kediaman Allah  tidak diampuni

 

 

-        2000 pertama; zaman Allah Bapa dimulai dari Adam sampai Abraham.

Menghujat Allah Bapa masih diampuni.

-        2000 kedua; zaman Anak Allah itu Abraham sampai dengan Yesus mati di kayu salib.

Menghujat Anak Allah masih diampuni.

-        2000 keiga; zaman Roh Kudus.

Menghujat Roh Allah; tidak ada lagi kesempatan untuk diampuni.

Jadi masih ada kesempatan untuk Thomas ini.

Pendeknya, jangan kita menghujat jalan, jangan kita menghujat kebenaran, jangan kita menghujat hidup; rumah Bapa di Sorga (kemah kediaman Allah); tempat kegiatan Roh Allah.

 

PERTANYAANNYA; MENGAPA NABI PALSU MENGABAIKAN KEHENDAK ALLAH (PENGAJARAN SALIB).

2 Petrus 2:3

(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

 

Mengapa guru-guru palsu mengabaikan kehendak Allah (pengajaran salib)? Jawabnya: karena guru-guru palsu serakah , tamak, cinta uang, mereka berusaha mencari untung dari jemaat dalam setiap pertemuan-pertemuan beribadah. Seandainya mereka tidak serakah, mereka akan menyampaikan pengajaran salib karena itulah kehendak Allah yang mulia, disitu rencana TUHAN dinyatakan.

Jadi dari sini kita dapat melihat bahwa kita ini orang-orang yang terberkati oleh TUHAN  karena kita beribadah oleh karena kehendak Allah, tidak dicampur daging-daging, hawa nafsu manusia. Itu sebabnya sebelum kita memahami rencana TUHAN ini seringkali kita bersungut-sungut, ngomel, mempersalahkan TUHAN, mempersalahkan gembala (pemimpin jemaat) termasuk pekerjaan TUHAN (ibadah dan pelayanan) semua dipersalahkan. Tetapi setelah kita melihat dan mendengar pengajaran salib; kita bersukacita dan ada dalam damai sejahtera yang besar. 

 

Cara guru-guru palsu mencari untung, sibuk dengan ...

-        Cerita-cerita isapan jempol

-        Dongeng nenek-nenek tua

-        Takhayul-takhayul dan filsafat kosong manusia

Kalau khotbah isinya cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, tahayul-tahayul, dan filsafat kosong manusia. disitu tidak ada koreksi terhadap dosa, bahkan dosa, jangankan mencabut akar-akar dosa, disucikan pun tidak, dosa sama sekali tidak disentuh.

Saudara, khotbah pidato,  dongeng nenek-nenek tua, cerita isapan jempol, khotbah nenek tua, tahayul, filsafat kosong, dosa tidak tersentuh. Tetapi ajaran semacam ini teramat digemari, disukai oleh banyak orang kristen.

 

 2 Petrus 2:3-4

(2:3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. (2:4) Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;

 

Ajaran palsu membinasakan guru-guru palsu dan TUHAN tidak pernah merasa sayang dan rugi terhadap mereka. Jadi kalau kita menolak pengajaran salib kita yang rugi.

 

1 Timotius 1:3-4 dengan perikop: Mengenai ajaran sesat

(1:3) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain (1:4) ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.

 

AJARAN LAIN;  ajaran yang tidak dikenal oleh TUHAN, yaitu;

-        Cerita isapan jempol

-        dongeng nenek-nenek tua

-        tahayul-tahayul

-        silsilah-silsilah  yang tiada putus-putusnya

-        filsafat-filsafat kosong manusia.

 

Perlu untuk diketahui, oleh karena ajaran lain menyebabkan....

-        Hidup jemaat tidak tertib.

Berpakaian sesuka hati, melayani dengan pakai levis dan kaos-kaos, kemudian yang perempuan pakai rok pendek, kemudian pakai pakaian ketat, ada yang pakaiannya transparan, alasanya TUHAN tidak melihat pakaian, suka berdalih. Kemudian hamba TUHAN laki-laki rambutnya gondrong, pakai kaos-kaos menghadap Raja, pakai sendal, dan lain sebagainya. Padahal yang kita layani Raja di atas segala raja. Sementara menghadap pemimpin di bumi saja untuk masuk dalam kantor harus  pakai pakaian rapi, seminim-minimnya pakai baju batik. Lalu kenapa menghadap Raja di atas segala raja dengan sesuka hati? hidup dengan tidak tertib? semua jelas sumbernya karena ajaran lain sudah masuk di dalam rumah TUHAN itu.     

-        Jemaat tidak mencapai keselamatan yang diberikan oleh TUHAN dalam iman.

keselamatan yang diberikan oleh TUHAN dalam iman jelas darah salib di golgota. Tidak mungkin jemaat mencapai keselamatannya  kalau ia tidak beriman kepada pengajaran salib, karena ajaran itu adalah jalan dan hidup.

Jadi ajaran yang dicampur dengan kehendak daging (hawa nafsu) disebutlah itu ajaran lain (tidak dikenal) menyebabkan jemaat tidak tertib dan  tidak mencapai keselamatan. 

 

1 Timotius 6:2-5

(6:2) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. (6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, (6:4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, (6:5) percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.

 

Jika seorang hamba mengajarkan ajaran lain (cerita isapan jempol, dongeng nenek tua, takhayul, filsafat kosong); ia tidak mengajarkan ajaran sehat yaitu pengajaran salib maka dia adalah hamba TUHAN yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa.

Penyakitnya adalah...

1.      Mencari-cari soal, maksudnya; menceritakan apa saja, bahkan yang tidak perlu dibahas harus dibahas, termasuk membahas dimana Yesus ketika berumur 12 sampai 30 tahun. Saudara, kalau Alkitab tidak mencatat, maka kita tidak perlu membahas, tidak perlu mencari-cari soal semacam ini. Tetapi dia harus lakukan itu, dia harus berlagak tahu, penyakitnya mencari-cari soal. Masih banyak lagi kalau saya perhatikan di media sosial baik itu di Facebook,  di Youtube, Tiktok dan lain sebagainya, masih banyak saya perhatikan; hamba TUHAN yang berlagak tahu; penyakitnya mencari-cari soal. 

2.      Bersilat kata; menggunakan banyak dalih (alasan) dengan dalil-dalil manusia daging.

Alkitab tidak boleh dicampur dengan filsafat kosong, alkitab tidak boleh dibuat dengan dalil-dalil siapapun, termasuk teori Darwin, dimana manusia berasal dari monyet, terus bekembang menjadi manusia, itu tidak boleh. Atau untuk membenarkan firman yang disampaikan ia menghubungkan khotbah dengan pengalaman seorang manusia yang tidak mengenal TUHAN Yesus, memang berhasil menjadi seorang pemimpin, berhasil menjadi seorang pejabat, berhasil menjadi orang kaya, sebenarnya itu dalih campur daging yang sama sekali tidak ada kaitannya.

Perlu diketahui, mencari-cari soal dan bersilat lidah menunjukan bahwa kerohaniannya sedang sakit (bermasalah).

 

Saya berharap semua orang di muka bumi ini harus menerima ajaran sehat, Bapak, Ibu, saudara, saudari  yang mengikuti lewat online (live streaming) yang saya kasihi dalam kasih Kristus jujur lah kepada hati nurani. Jangan kita seperti zaman Nuh, seperti orang kristen sibuk dengan dongeng nenek tua , tahayul-tahayul, tetapi pada akhirnya binasa karena tidak menerima ajaran sehat itulah pengajaran salib.  Dan itu namanya merugikan diri sendiri karena tetap berlaku bodoh di hadapan TUHAN. Ini harus kita pahami dengan sungguh-sungguh, jadi hati-hati dengan bersilat kata, menggunakan banyak dalih  (alasan) manusia daging.

 

Perlu untuk diketahui; Firman Allah tidak boleh dibenarkan oleh kesaksian seorang manusia. Ingat Matius 9:35 berkata; kesaksian Yesus lebih dari kesaksian Yunus dan kesaksian Salomo. Kalau firman itu dibenarkan oleh kesaksian manusia yang tidak mengenal Yesus hanya karena dia berhasil itu sudah tidak benar. Masih banyak ayat-ayat di dalam Alkitab yang harus disampaikan dari Kejadian sampai Wahyu, itu saja diterangkan tidak akan habis sampai langit dan bumi ini berlalu.

 

Jadi hamba TUHAN yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa penyakitnya adalah mencari-cari soal, penyakit kedua bersilat kata. Sebenarnya, hamba TUHAN semacam ini adalah hamba uang, ia serakah, cinta uang, itu sebabnya ia mencari keuntungan di tengah  ibadah pelayanan dari sidang jemaat, dan Alkitab berkata ujung-ujungnya baik yang mengajarkannya, maupun yang menerima ajaran itu akan  jatuh pada lubang yang sama yaitu jurang maut, dengan lain kata binasa. Tapi kita tidak mau binasa tentunya, maka jalan keluarnya supaya kita tidak binasa…

 

JALAN KELUAR SUPAYA TIDAK BINASA.

1 Timotius 4:7

(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

 

Jalan keluarnya...

1.      Jauhi hamba TUHAN yang menyampaikan takhayul, dongeng nenek-nenek tua dan, cerita isapan jempol, filsafat kosong manusia, yang disertai dengan guyon-guyon, dan seterusnya.

Begitu Bapak, ibu, saudara, saudari yang mengikuti secara tatap muka, maupun yang mengikuti secara online di dalam, maupun di luar negeri dimanapun berada, putus hubungan dengan berita (khotbah-khotbah) yang bukan pengajaran salib.   

2.      Latihlah dirimu beribadah, sebab, latihan badani terbatas gunanya.

Latihan badani itu sehat; jantung sehat untuk memompa darah ke setiap sendi-sendi kehidupan dari manusia melalui urat-urat, tetapi sekalipun badan terlatih, berotot, sehat, tidak menjamin keselamatan jiwa, sebab itu harus melatih diri dalam beribadah. Kita harus berjuang seperti seseorang berjuang untuk memupuk dagingnya. Jadi keliru apabila seseorang berpikir ibadah itu tidak perlu ada perjuangan; ibadah itu hanya duduk, datang, pulang, tidak perlu mengerti soal pekerjaan TUHAN, tidak perlu membawa korban dan persembahan, itu pengertian yang keliru, yang benar latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas; memang ada pemupukan, otot besar, sehat; ada perjuangan, demikian juga beribadah; latihlah dirimu beribadah; berjuang juga; bawalah korban dan persembahan.  .

 

1 Timotius 6:3

(6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,

 

Menerima ajaran yang sesuai dengan ibadah kita = melatih diri beribadah.  Jadi 1 Timotius 6:3 = 1 Timotius 4:7

 

Selanjutnya kita akan menyaksikan:  MODEL PELAYANAN ATAU BENTUK (POLA) IBADAH YANG SEHAT

 

1 Timotius 4:6

(4:6) Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.

 

Timotius adalah seorang pelayanan atau hamba Kristus Yesus yang baik, sebagai bukti:

-        Ia terdidik dalam soal-soal pokok iman (asas pertama); itu berarti; percaya, bertobat, dibaptis air, penuh Roh Kudus.

-        Terdidik dalam ajaran sehat.

Timotius mengerti asas pertama dan ajaran sehat karena memang  itu yang diajarkan Rasul Paulus kepada Timotius sebagai anak rohani kekasihnya, sebagai bukti nyata di dalam Ibrani 6:1-2

 

Ibrani 6:1-2

(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, (6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

 

Setelah menerima asas-asas pertama, selanjutnya Paulus berkata; beralihlah kepada perkembangan yang penuh.

Beralih kepada perkembangan yang penuh ajaran sehat.

-        Asas-asas pertama ialah  percaya, bertobat, dibaptis air, penuh Roh Kudus. Kemudian di situ ada kegerakan-kegerakan rohani; mujizat; yang mati menjadi hidup, yang sakit sembuh,  ada juga pengusiran setan, perbuatan-perbuatan ajaib. Saudara semua itu kita perlukan.

-        Tetapi harus dilanjutkan kepada perkembangan yang penuh itulah yang disebut sebagai ajaran sehat berarti berada di depan yaitu di Ruangan Suci dimana terdapat 3 macam alat yaitu:

-      Meja roti sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan

       perjamuan suci.

-     Pelita emas = ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu.

-     Mezbah dupa = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

 

Melatih diri beribadah = tekun tiga macam ibadah pokok, kemudian ibadah ini akan membawa  kita sampai  pada dua klimaks yang dinantikan, diharapkan dan sangat dihormati  oleh TUHAN dari gereja TUHAN yaitu:

1. Gunung Sion (Mempelai TUHAN)

2. Berada pada puncak ibadah (tingkat ibadah yang tertinggi) yaitu Doa penyembahan, itu adalah kegiatan dari imamat rajani; doa penyembahan = penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah.

 

Kalau kita perhatikan dalam Matius 27:50: Yesus adalah Imamat rajani (imam besar Agung), Dia mengadakan pendamaian atas dosa, Dia berdoa berseru (penyembahan), lalu selanjutnya menyerahkan nyawa; itu penyerahan diri, itu aktivitas, itu karakter dari imamat rajani.

Jadi dengan adanya pola yang benar (pengajaran Tabernakel), bentuk pelayanan yang benar,  maka kita akan berada pada dua kedudukan yang benar; dua klimaks yang diharapkan oleh TUHAN, yaitu; gunung sion (mempelai TUHAN) , dan puncak ibadah, yaitu; doa penyembahan; karakter dari imamat rajani. 

Jadi yang melayani TUHAN sudah harus sampai kepada penyerahan diri. Jangan sampai hari ini cinta kepada perkembangan yang penuh (ajaran sehat) itulah pengajaran Tabernakel, tapi besok karena satu dan lain hal saudara berani nekat tinggalkan pengajaran yang benar dan murni ini, itu merosot rohani dan ujung-ujungnya bunuh diri. Saya berani mengatakan itu karena kita sudah menyaksikan pembacaan firman  bersama-sama. Jadi cintai Pengajaran Mempelai dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, bukan hanya di mulut. Jadi kalau saudara bercerita firman karena berkat firman harus dari hati.

    

Ibrani 8:5

(8:5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Supaya bentuk (model) ibadah dan pelayanan kita di bumi ini sesuai dengan gambaran dan bayangan (model)  ibadah dan pelayanan yang ada di Sorga, kita harus mendirikan Tabernakel. Mendirikan ibadah dan pelayan di bumi harus sesuai dengan pola Tabernakel, itulah gambaran dan bayangan darui ibadah di sorga. Dengan demikian beralihlah pada perkembangan yang penuh; itulah ajaran sehat. Jadi saudara, latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas, tapi latihlah dirimu beribadah sesuai dengan pola Tabernakel melampaui batas pikiran manusia, sampai dibawa masuk dalam kerajaan sorga; itulah 2 klimaks yang TUHAN harapkan dan yang sangat dihormati.

 

Keluaran 25:8-9

(25:8) Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. (25:9) Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

 

Tiga macam alat di dalam ruangan suci  menunjuk ketukan dalam tiga macam ibadah pokok  yang memimpin kita sampai kepada 2 klimaks.

 

Imamat 26:11

(26:11) Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

 

Mendirikan ibadah tetapi tidak sesuai dengan pola Tabernakel; hati TUHAN muak lihat ibadah itu, jangan kita ada disitu. Maka, kita harus mendirikan ibadah sesuai dengan ajaran yang sehat berarti menggunakan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, TUHAN ada di situ, TUHAN ada di dalam diri kita, sampai selama-lamanya, amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment