KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, July 29, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 27 JULI 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 27 JULI 2024

STUDY YUSUF


Subtema: MENGIKUTI ANAK DOMBA KEMANA SAJA IA PERGI


Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN, kita dimungkinkan untuk berada di tengah-tengah Ibadah Kaum Muda Remaja, semua karena kemurahan hati TUHAN. Biarlah kiranya TUHAN menyatakan isi hati-Nya kepada kita, sehingga kita boleh mengerti apa yang menjadi rencana TUHAN dalam setiap kehidupan kita dan pengikutan kita benar-benar berkenan kepada TUHAN.


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN secara khusus kaum muda remaja dimanapun saudara berada, yang turut bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang Cilegon Banten Indonesia lewat live streaming; Youtube, Facebook, atau media social apapun. Dimanapun anda berada, kiranya TUHAN juga ada di sana menyertai dan hadir sebagai Imam Besar Agung.


Secepatnya kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari STUDY YUSUF.

Kejadian 43:11-13 

(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.


Setelah diyakinkan oleh Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya Yakub mengizinkan Yehuda dan  anak-anaknya yang lain untuk membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf, sebagai syarat untuk membeli gandum.


Kemudian, dalam kunjungan yang kedua ke Mesir anak-anak Yakub membawa 2 (dua) hal lainnya, antara lain:

YANG PERTAMA: Balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

Dalam ejaan lama: Getah harum, madu, rempah-rempah, kemenyan, buah keras, buah badam.

Tetapi yang pasti, tiga diantaranya dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian atau dupa harum bagi TUHAN, antara lain…

  1. Balsam itulah getah harum.

  2. Damar itulah rempah-rempah.

  3. Damar ladan itulah kemenyan.

Ukupan wangi-wangian atau dupa harum berbicara tentang ibadah yang tertinggi disebut sebagai puncak ibadah yaitu; doa penyembahan


Singkat kata, kedudukan dari kehidupan yang diurapi oleh TUHAN berada pada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah) yakni; doa penyembahan. Itu berarti, kehidupan yang diurapi, hubungannya dengan TUHAN sangat intim dengan lain kata; dalam keeratan pada TUHANnya.


Perlu untuk diketahui:

  • Yakub adalah gambaran dari Allah Roh Kudus.

  • Ishak adalah gambaran dari Anak Tunggal Bapa.

  • Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa. 


Soal hubungan intim / berada dalam keeratan, mari kita belajar dari…

Wahyu 14:1 dengan perikop: Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya.

(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.


Di sini kita melihat, Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama dengan 144.000 yang telah ditebus dari suku Israel. 144.000 🡪 inti dari mempelai wanita TUHAN disebut juga puteri Sion.

Sebagai bukti; di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya 🡪 kesatuan, sebab Anak dan Bapa adalah satu.

Pendeknya,  di pikiran (dahi) mempelai TUHAN hanya ada Mempelai Laki-Laki Sorgawi yakni; TUHAN Yesus Kristus, tidak ada yang lain.


Wahyu 14:2-3

(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.


Intinya, terjadi suatu penyembahan disertai dengan bahasa lidah (bahasa Roh) dari 144.000 yakni; mempelai wanita TUHAN. Sebab…

  • Terdengar desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat bagaikan bunyi pemain-pemain kecapi 🡪 doa penyembahan. 

  • Sementara nanyian baru 🡪 bahasa Roh -- bahasa lidah tidak ada yang dapat mempelajarinya, selain 144.000 orang yang sedang menyembah TUHAN Allah (Mempelai Laki-Laki Sorga).


Jadi, ayat 1 berbicara tentang gunung Sion, jumlahnya 144.000 orang itulah yang menjadi inti mempelai, sedangkan ayat 2-3 berbicara soal penyembahan disertai dengan bahasa lidah -- logat ganjil -- bahasa Roh.

Pendeknya, mempelai wanita TUHAN berada pada tingkat ibadah yang tertinggi disebut juga puncak ibadah itulah doa penyembahan disertai dengan bahasa lidah yang merupakan hubungan intim kepada TUHAN (berada dalam keeratannya dengan TUHAN).


Wahyu 14:4-5

(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


Kehidupan mempelai wanita TUHAN di sini dikatakan; murni sama seperti perawan. 

Itu berarti; sempurna dengan lain kata; tidak tersentuh dan tidak dapat ditembusi oleh hal-hal yang tak suci.


Dengan bukti-bukti.

BUKTI PERTAMA: Mereka tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan.

Perempuan-perempuan 🡪 dua perempuan yang terdapat di dalam kitab Wahyu yaitu; Izebel dan perempuan Babel. Hal ini telah diterangkan pada minggu yang lalu.


Malam ini kita akan mengikuti penjelasan yang selanjutnya…

BUKTI KEDUA: Mereka mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi.

Ini adalah pengikutan yang benar, sebab pengikutan seperti ini tentu saja ditandai dengan pengorbanan seperti Anak Domba yang dikorbankan. Bicara soal Anak Domba, erat hubungannya dengan korban.


1 Petrus 2:21

(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.


Kita dipanggil untuk mengikuti jejak TUHAN, yakni; tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah.

Ini adalah pengikutan yang benar, sekalipun ditandai pengorbanan namun tidak berhenti di tengah jalan.


Sebagai contoh…

Rut 1:7-10

(1:7) Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda, (1:8) berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; (1:9) kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras (1:10) dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."


Setelah melewati masa-masa yang sulit di tanah Moab -- kurang lebih 10 tahun lamanya, akhirnya Naomi kehilangan segala-galanya..

  • Naomi kehilangan orang-orang yang dicintai itulah suami dan kedua putranya (Mahlon dan Kilyon). 

  • Naomi kehilangan harta dan kekayaannya.

Oleh sebab itu, Naomi memutuskan untuk kembali ke Betlehem bersama-sama dengan kedua menantunya yang sama-sama sudah janda; Rut dan Orpa.


Namun untuk kembali ke Betlehem dan bertemu dengan Kristus yang adalah Roti Hidup -- (Betlehem adalah rumah roti), terlebih dahulu menghadapi ujian demi ujian, demikian halnya dengan Rut.


Singkat kata, Rut tiga kali diuji oleh Naomi di dalam hal pengikutannya ke Betlehem.

UJIAN YANG PERTAMA

Rut 1:8-9

(1:8) berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; (1:9) kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras


Di sini kita melihat, Naomi menyuruh Rut dan Orpa untuk pulang masing-masing ke rumah ibunya, diiringi dengan doa-doa. Adapun doa Naomi antara lain…

  • TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepada mu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang (suami mereka -- Mahlon dan Kilyon) yang telah mati itu dan kepadaku.

  • Kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan (mendapat suami) -- suami adalah tempat perlindungan. Jangan menikah kalau tidak ada kepastian dari seorang calon suami.


Rut 1:10

(1:10) dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."


Namun Rut dan Orpa menangis sejadi-jadinya, sebab keduanya tetap ikut dengan Naomi ke Betlehem.

Sampai di sini kita melihat TUHAN menolong Rut dan Orpa, sebab sampai di sini Rut dan Orpa mempunyai keinginan untuk mengikuti Naomi sampai ke Betlehem.


Memang, kalau nasihat diiringi dengan doa, pasti yang didoakan itu tetap mengiringi TUHAN. Jadi, jangan lupa kita doakan orang-orang yang kita kasihi, supaya ia tetap sungguh-sungguh ikut TUHAN, pengikutannya tidak berhenti di tengah jalan.


Kita bandingkan dengan…

Matius 10:35-37 dengan perikop: Yesus membawa pemisahan, bagaimana mengikut Yesus

(10:35) Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, (10:36) dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. (10:37) Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.


TUHAN datang untuk mengadakan pemisahan. Alasannya:

  • Apabila seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan, lebih mengasihi orang tuanya dari pada TUHAN, maka anak seperti ini tidak layak bagi TUHAN.

  • Sebaliknya, apabila orang tua mengasihi anaknya laki-laki ataupun perempuan lebih dari TUHAN, maka orangtua semacam ini tidak layak bagi TUHAN

Pendeknya, musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Dengan demikian nanti…

  • Anak laki-laki harus terpisah dari ayahnya.

  • Anak perempuan harus terpisah dari ibunya.


Matius 10:38-39

(10:38) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. (10:39) Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.


Singkat kata, barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut TUHAN; ia tidak layak bagi TUHAN. Sebaliknya, barangsiapa mau memikul salib dengan lain kata rela kehilangan nyawa bagi TUHAN;  ia telah memperoleh hidup kekal di dalam kerajaan Sorga.


Sampai di sini kita melihat pengikutan dari Rut dan Orpa masih berkenan kepada TUHAN. Karena, waktu kedua menantunya ini disuruh pulang oleh Naomi yang diiringi dengan doa-doa, kedua menantunya itu -- Rut dan Orpa; tetap bertahan untuk terus mengikuti Naomi sampai ke Betlehem. Berarti; ada tanda pemisahan dalam diri Rut dan Orpa yaitu; pedang tajam yang sanggup memisahkan:

  • Jiwa dan roh.

  • Sendi-sendi dan sumsum.

  • Juga sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 


Jadi, di dalam mengikuti TUHAN memang banyak ujian dan ini baru ujian yang pertama.


UJIAN YANG KEDUA

Rut 1:11

(1:11) Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?


Naomi menyuruh Rut dan Orpa pulang untuk kedua kalinya. Alasannya: Naomi tidak mungkin melahirkan anak laki-laki lagi untuk dijadikan suami bagi kedua menantunya.

Alasan ini masuk di akal, tetapi hati-hati, jangan sampai karena alasan yang masuk akal, kita berhenti di dalam hal mengikuti TUHAN, padahal TUHAN sudah nyatakan kasih karunia-Nya, TUHAN sudah menunjukkan anugerah yang besar. 


Setan begitu hebat untuk membuat pikiran ini berubah-ubah. Tetapi lewat pemberitaan ini, diiringi dengan doa saya, kiranya baik hati maupun pikiran kita diberkai oleh TUHAN dan dilumuri oleh darah salib, supaya pengikutan kita tetap kepada TUHAN dan berkenan, karena tidak ada alasan yang bisa menghentikan pengikutan kita kepada TUHAN. Setan pandai sekali untuk membuat suatu alasan supaya anak-anak TUHAN berhenti mengikuti TUHAN (tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah). 

Ketahuilah, sekalipun dunia memberi alasan yang tepat, namun tujuannya untuk menghalangi pengikutan kita kepada TUHAN; hal-hal itu tolak mentah-mentah. Jangan kita menyakiti hati TUHAN untuk menyenangkan hati di dunia ini. Lebih baik kita ditolak dunia asal diterima TUHAN, daripada ditolak TUHAN diterima dunia, untuk apa? Tidak ada artinya.


UJIAN YANG KETIGA 

Rut 1:12-13

(1:12) Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, (1:13) masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"


Untuk yang ketiga kalinya, Naomi menyuruh Rut dan Orpa untuk pulang. Alasannya: 

  • Naomi terlalu tua  untuk bersuami.

Pendeknya, Naomi tidak memberi harapan bagi kedua menantunya. 

  • Naomi membesar-besarkan hal yang tidak mungkin (kemustahilan)


Mengapa Naomi tidak memberi harapan dan membesar-besarkan hal yang tidak mungkin?

Alasannya: sebab penderitaan yang dialami oleh Naomi jauh lebih pahit dari apa yang dialami oleh kedua menantunya. 


Kedua menantunya kehilangan suami, sementara Naomi bukan saja kehilangan suami (Elimelekh), tetapi ia juga kehilangan kedua puteranya yang menjadi suami Rut dan Orpa. Kemudian, Naomi juga kehilangan harta dan kekayaan yang ia bawa dari Betlehem ke Moab -- semuanya ludes. Itulah penderitaan yang dialami oleh Naomi.

Kalau ini dijadikan sebagai alasan, maka, Naomi tidak menjadi contoh dan teladan yang baik untuk mengajar kedua menantunya sebagai anak di dalam hal mengikut salib, seolah-olah penderitaan yang dialaminya lebih pahit dari yang dialami oleh TUHAN Yesus Kristus di atas kayu salib.

Kalau Naomi berbicara seperti itu, berarti Naomi bukan ibu yang baik -- gembala yang baik -- pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik harus mengajar anak-anaknya untuk sangkal diri, pikul salib = rela kehilangan nyawa di dalam hal mengikuti TUHAN.


Rut 1:14

(1:14) Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.


Orpa mencium mertuanya minta diri. Pendeknya, Orpa berhenti mengikuti Naomi ke Betlehem.

Jadi, kalau seorang ibu (pemimpin sidang jemaat) tidak mengajarkan anaknya untuk sangkal diri, pikul salib dan ikut TUHAN dengan lain kata; rela kehilangan nyawa untuk iktut TUHAN, maka nanti pengikutan dari anak-anak TUHAN akan berhenti di tengah jalan seperti pengikutan Orpa.


Berapa banyak kerugian yang terjadi? Berapa tahun kita mengikuti TUHAN? Sudah lama mengikuti TUHAN, namun pada akhirnya pengikutannya berhenti di tengah jalan, adalah pengikutan yang merugikan diri dua kali lipat. Sebaiknya, kalau ikut TUHAN, ikutlah TUHAN dengan sungguh-sungguh, kalau ikut dunia, ikutlah dunia dengan sungguh-sungguh, supaya tidak mengalami kerugian dua kali lipat.


Jadi, dari sini saya melihat bahwa sidang jemaat memang harus diajar untuk menyangkal diri dan memikul salib dengan lain kata; rela kehilangan nyawa karena mengasihi TUHAN, kalau tidak, akan berhenti di tengah jalan.

Kalau seorang ibu (pemimpin sidang jemaat) tidak mengajar jemaat untuk memikul salib, maka pengikutan sidang jemaat akan berhenti di tengah jalan. Mungkin nampaknya tetap beribadah di dalam rumah TUHAN, tetapi kalau tidak diajar untuk menyangkal diri dan memikul salib, pengikutan semacam ini tidak sampai masuk ke dalam kerajaan Sorga -- tidak menyelamatkan, sama saja berhenti di tengah jalan.

 

Markus 14:36

(14:36) Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."


Kita harus tahu bahwa tidak ada yang mustahil bagi TUHAN -- jangan kita pakai logika dan membesar-besarkan penderitaan. Dengan syarat: meninggikan salib Kristus (menderita bersama dengan Kristus).


Di ayat ini kita melihat, sesungguhnya, Dia adalah Abba berarti; Bapa yang baik sekaligus Bapa yang memelihara anak-anak-Nya. 


Lukas 1:36-37

(1:36) Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. (1:37) Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."


Sebetulnya Elisabet sudah mandul, tetapi bagi TUHAN tidak ada yang mustahil, asal saja kita mau meninggikan salib-Nya, menderita bersama dengan TUHAN. Beda dengan Naomi, dalam nasihatnya ia tidak memberi harapan -- ia membesar-besarkan hal yang mustahil. Padahal bagi TUHAN tidak ada yang mustahil, seorang yang mandul pun (Elisabet) dapat melahirkan anak laki-laki yaitu; Yohanes pembaptis. 

Itulah yang membuat akhirnya Orpa berhenti mengikut TUHAN di tengah jalan. 


Jadi, jangan lekas-lekas berputus asa, lekas-lekas berhenti untuk mengikut TUHAN, tetapi kita harus belajar dan  berjuang di dalam mengikut TUHAN, sekalipun ada desakan itulah ujian-ujian dalam pengikutan kita ke Betlehem.


Di atas tadi kita sudah melihat, 144.000 orang itulah inti mempelai; hidup dalam doa penyembahan, hubungan mereka begitu intim dalam keeratan dengan TUHANnya. Ternyata, mereka mengikuti Anak Domba kemana saja Ia pergi -- ini pengikutan yang benar karena ditandai dengan korban. 

Kalau berbicara soal Anak Domba, jelas hubungannya dengan korban. Itu sebabnya, kita dipanggil untuk mengikuti jejak TUHAN, tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah-darah yang ditinggalkan-Nya -- jangan menyimpang dari sana -- jangan menyimpang ke kiri dan ke kanan. Tetapi lihatlah, sangat disayangkan, sepuluh tahun mengikuti Allah Israel, tetapi sia-sialah pengikutnya (Orpa) itu kepada TUHAN, hanya karena nila setitik rusak susu sebelanga. Ini yang tidak disadari oleh Naomi.


Rut 1:14C-15

(1:14) Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya. (1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."


Tetapi Rut berpaut kepada Naomi, sedangkan Orpa pulang kepada:

  • Bangsanya

  • Allahnya


Orpa pulang kepada bangsanya.

Kita tahu Orpa adalah bangsa Moab. Apa artinya bagi kita Orpa pulang kepada bangsanya?


Kejadian 19: 34-35

(19:34) Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." (19:35) Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. (19:36) Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. (19:37) Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.


Moab lahir dari hasil perzinahan antara Lot dengan putrinya yang tertua.

Berarti, pulang kepada bangsanya = kembali kepada masa lalu yaitu dosa kenajisan dan percabulan,

Ini yang dikuatirkan kalau kembali (pulang) kepada bangsanya, itu tidak bisa tidak, pasti terjadi.


Saya sudah melihat, setiap orang baik yang tadinya sudah melayani ataupun belum melayani (belum menjadi imam), saat ia berhenti mengikuti TUHAN, ia pasti kembali kepada dosa masa lalu itulah dosa kenajisan dan percabulan, itu tidak bisa disanggah, Alkitab lebih benar dari pemikiran kita. Jangan kita merasa lebih hebat dan kuat.


Sebagai bukti…

Wahyu 18:3

(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."


Meninggalkan jam-jam ibadah hanya karena perkara di bawah (perkara lahiriah) baik itu pekerjaan, bisnis, kedudukan, jabatan, pangkat, harta-kekayaan termasuk unsur-unsur yang ada di dunia ini, itu yang disebut dengan kenajisan percabulan. Itulah kehidupan dari orang yang berhenti mengikuti TUHAN; kembali kepada dosa masa lalu terlebih kenajisan percabulan.


Kalau kita perhatikan dalam 1 Korintus 1:22-23 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan. Demikianlah orang yang hidup di dalam kenajisan percabulan -- hidup dengan hikmat duniawi, bagi dia pengajaran salib adalah kebodohan

Oleh kenajisan percabulannya ia dicukupkan oleh segala sesuatu. Oleh kenajisan percabulannya, ia berhasil, nampaknya diberkati dan dicukupkan bahkan berkelimpahan. Akhirnya bagi dia, untuk apa lagi ikut TUHAN, untuk apa lagi merendahkan diri kepada TUHAN? Itulah orang Yunani yang pikirannya hanya soal hikmat dunia.


Maka, sampai hari ini pun saya tidak berhenti untuk terus menyuarakan berita Injil yang ingin diketahui oleh para Malaikat itulah pibadi Yesus yang telah mati di atas kayu salib.


Orpa pulang kepada allahnya.

Apa yang dimaksud dengan hal ini bagi kita sekarang?


1 Korintus 12:1 perikop: Rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh

(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.


Kita harus tahu karunia-karunia Roh, pekerjaan Roh, sebab itu yang menjadi maunya TUHAN. Jangan sampai kita tidak tahu tentang kebenaran itu. Mengapa?


1 Korintus 12:2-3

(12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. (12:3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.


Bangsa kafir (di luar TUHAN), tanpa berpikir; ditarik kepada berhala-berhala yang bisu (sanagat mudah sekali diseret kepada penyembahan berhala). Sedangkan orang yang memberi diri hidup dalam Roh Allah, ia senantiasa memuliakan TUHAN.

Orang yang hidup di luar TUHAN mudah sekali diseret ke dalam penyembahan berhala. Diajak bisnis dia senang, tetapi kalau diajak ke gereja sulit. Itulah keadaan dari bangsa kafir.


Mazmur 115:1-2

(115:1) Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! (115:2) Mengapa bangsa-bangsa akan berkata: "Di mana Allah mereka?"


Di sini kita melihat, segala kemuliaan hanya bagi TUHAN, tetapi bangsa kafir -- bangsa yang tidak mengenal TUHAN, tidak memahaminya, sebab mereka menganggap bahwa kemuliaan datangnya dari segala sesuatu yang mereka memiliki itulah perkara-perkara yang ada di bumi ini. Jadi jelas, bangsa kafir itu terlalu lemah sekali kemudian tidak bijaksana.


Mazmur 115:4-8

(115:4) Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, (115:5) mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, (115:6) mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, (115:7) mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. (115:8) Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.


Orang-orang yang hidup dalam penyembahan berhala; tidak dapat berbuat sesuatu yang baik dan berarti bagi TUHAN, persis seperti berhala yang bisu.

 

Mazmur 115:9

(115:9) Hai Israel, percayalah kepada TUHAN! -- Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.


Menyembah harus kepada TUHAN bukan kepada berhala, sebab perisai kita adalah TUHAN.


Itulah kehidupan dari Orpa yang kembali kepada bangsanya dan allahnya. Sementara Rut tetap berpaut kepada Naomi sampai ke Betlehem.


Kita kembali membaca,,,

Rut 1:15-17

(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." (1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; (1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"


Rut telah melewati 3 (tiga) kali ujian di dalam hal pengikutannya ke Betlehem.

Pendeknya, Rut tetap mengikuti Naomi dan itu dibuktikan dengan perkataannya:

  1. Kemana engkau pergi ke situ juga aku pergi.

  2. Dimana engkau bermalam di situ juga aku bermalam.

  3. Bangsamulah bangsa ku

  4. Allahmulah Allahku.

  5. Dimana engkau mati, di situlah aku mati -- disanalah aku dikuburkan.

Dari sini kita bisa melihat, Rut tidak terpisahkan dari kasih Kristus. Pengikutan Rut kepada TUHAN tidak dapat dipisahkan oleh apapun, bahkan oleh maut sekalipun. 


Bagaimana dengan pengikutan kita kepada TUHAN? Mungkin dahulu kita ada di tengah ibadah dan pelayanan dalam keraguan, dalam suasana yang suam, dalam keadaan tidak pasti, namun malam ini TUHAN memberikan kepada kita kekuatan yang baru, TUHAN mengajar kita supaya pengikutan kita sama seperti 144.000 orang yang telah ditebus oleh Anak Domba, itulah inti mempelai wanita TUHAN, yang mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi -- ini adalah pengikutan yang benar karena ditandai dengan pengorbanan seperti Anak Domba yang dikorbankan. 


Kita dipanggil untuk mengikuti tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah. Jangan menyimpang ke kiri dan ke kanan. Kalaupun ada hasutan yang mungkin masuk logika, bahkan bisa mempengaruhi perasaan kita, tetap berpegang kepada Firman TUHAN (back to Bible) itu yang akan memberi kekuatan. Ingat, TUHAN datang untuk mengadakan pemisahan antara anak perempuan dengan ibunya, anak laki-laki dengan bapanya.  Kalau kita mengalami pemisahan maka pengikutan kita benar kepada TUHAN.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment