KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, July 24, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 20 JULI 2024

 


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 20 JULI 2024

STUDY YUSUF

 

Subtema: TIDAK MENCEMARKAN DIRI DENGAN PEREMPUAN-PEREMPUAN

 

Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN, kita dimungkinkan untuk berada di tengah perhimpunan ibadah kaum muda remaja.

Jangan lupa, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing.

 

Secepatnya kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari STUDY YUSUF.

Kejadian 43:11-13 

(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.

 

Setelah diyakinkan oleh Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya Yakub mengizinkan Yehuda dan  anak-anaknya yang lain untuk membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf, untuk membeli gandum.


Kemudian dalam kunjungan yang kedua ke Mesir anak-anak Yakub membawa 2 (dua) hal lainnya, antara lain:

YANG PERTAMA: Balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

Tiga diantaranya dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian atau dupa harum bagi TUHAN, itulah…

·         Balsam itulah getah harum.

·         Damar itulah rempah-rempah.

·         Damar ladan itulah kemenyan.

Ukupan wangi-wangian atau dupa harum berbicara tentang ibadah yang tertinggi disebut sebagai puncak ibadah yaitu; doa penyembahan. 

 

Pendeknya, kehidupan yang diurapi oleh TUHAN jelas berada pada tingkat ibadah yang tertinggi yaitu; doa penyembahan, sebab…

·         Yakub adalah gambaran dari Allah Roh Kudus.

·         Ishak adalah gambaran dari Anak Tunggal Bapa.

·         Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa.

Itu berarti, hubungannya dengan TUHAN sangat intim dengan lain kata; dalam keeratan pada TUHANnya.

 

Hal itu dapat dibuktikan langsung dalam…

Wahyu 14:1

(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan 144.000 yang telah ditebus dari suku Israel.

144.000 🡪 inti dari mempelai wanita TUHAN -- mereka adalah puteri Sion, dengan bukti; di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Jelas ini menunjuk kepada kesatuan atau keeratan, sebab Anak dan Bapa adalah satu.

Singkat kata, di pikiran (dahi) mempelai TUHAN hanya ada Mempelai Laki-Laki Sorga, tidak ada yang lain.

 

Wahyu 14:2-3

(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

Intinya, terjadi suatu penyembahan disertai dengan bahasa lidah (bahasa Roh) dari 144.000 yakni; mempelai wanita TUHAN. 

·         Desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat bagaikan bunyi pemain-pemain kecapi 🡪 doa penyembahan.

·         Sementara nyanyian baru 🡪 bahasa Roh -- bahasa lidah dan itu tidak dapat dipelajari oleh siapapun kecuali oleh mereka yang ada dalam penyembahan itu sendiri.

Pendeknya, mempelai wanita TUHAN berada pada tingkat ibadah yang tertinggi disebut juga puncak ibadah atau puncak hubungan intim antara mempelai perempuan dan Mempelai Laki-Laki Sorga.

 

Wahyu 14:4-5

(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Kehidupan mempelai wanita TUHAN di sini dikatakan; murni sama seperti perawan.

Itu berarti, mempelai wanita TUHAN sungguh-sungguh sempurna -- sama sekali tidak tersentuh dan tidak dapat ditembusi oleh hal-hal yang tak suci.

 

Dengan bukti-bukti ....

BUKTI PERTAMA: Mereka tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan.

Perempuan-perempuan 🡪 dua perempuan dengan ajarannya yang terdapat di dalam kitab Wahyu.

 

PEREMPUAN PERTAMA: Izebel dengan ajarannya.

Wahyu 2:20

(2:20) Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Di sini kita melihat, oleh karena ajaran dari Izebel, akhirnya hamba-hamba Allah:

·         Berbuat zinah.

·         Makan persembahan-persembahan berhala (menyembah berhala).

Hal itu terjadi, jelas oleh karena ajaran palsu dari Izebel.

 

Mari kita lihat kisah tersebut dalam….

1 Raja-raja 16: 31-32 dengan perikop: Ahab menyembah Baal

(16:31) Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya. (16:32) Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria.

 

Di sini kita melihat, Ahab (raja Israel) pada akhirnya beribadah kepada Baal sampai berada pada tingkat ibadah yang tertinggi yakni menyembah kepada Baal. Mengapa? Sebab ia mendirikan mezbah bagi Baal.

Pendeknya, sebagai hamba Allah, Ahab berbakti kepada Baal, kenapa? karena Izebel mengaku dirinya sebagai nabiah yang mengajar dengan ajaran palsu, sehingga hamba-hamba Allah disesatkan. Di dalam kesesatan itu hamba-hamba Allah; berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Inilah ajaran palsu dari Izebel.

 

1 Raja-raja 18:16-19 dengan perikop: Elia bertemu dengan Ahab

(18:16) Lalu pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui Elia. (18:17) Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?" (18:18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal. (18:19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."

 

Di sini kita melihat, hamba-hamba Allah makan dari meja makan istana Izebel (menikmati ajaran palsu dari isi hati Izebel). Sehingga memang, pada akhirnya, hamba-hamba Allah: berbuat zinah dan menyembah berhala, itulah raja Ahab dan 450 nabi-nabi Baal ditambah lagi dengan 400 nabi-nabi Asyera. 

Sebagai hamba Allah, baik raja Ahab maupun nabi-nabi Allah meninggalkan perintah TUHAN = tidak taat kepada Firman Allah, sebab mereka telah beribadah kepada Baal oleh karena ajaran palsu dari Izebel.

 

Dampak negatif tidak taat kepada Firman Allah: Mengalami kering-kering rohani seperti bangsa Israel mengalami kekeringan selama tiga tahun lamanya sebagaimana dalam 1 Raja-raja 18:1 Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi."

Saya berharap, kaum muda remaja menjadi anak-anak TUHAN yang taat kepada Firman Allah, sebab jika tidak taat kepada Firman Allah akan mengalami kering-kering rohani.

 

Kita lihat rohani yang kering-kering…

Yohanes 15:1-6

(15:1) "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. (15:3) Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. (15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. (15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (15:6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

 

Terlebih dahulu saya menyampaikan bahwa…

·         Yesus adalah pokok anggur yang benar, sedangkan pengusahanya (owner) adalah Allah Bapa.

·         Anak-anak TUHAN adalah ranting-ranting-Nya.

Ranting yang melekat pada pokok anggur akan dibersihkan Firman Allah supaya menghasilkan banyak buah.

Sementara, ranting yang tidak berbuah langsung dipotong, berarti; tidak lagi melekat pada pokok anggur, sama artinya; tidak ada persekutuan yang indah dengan TUHAN. 

Akhirnya, bila anak-anak TUHAN tidak lagi melekat pada pokok anggur, tidak lagi ada dalam persekutuan yang indah dengan TUHAN; ranting itu menjadi kering (tidak berbuah). Selanjutnya, ranting yang kering (tidak berbuah) ini; dibuang (dicampakkan) ke dalam api neraka.

 

Jadi sudah sangat jelas, di luar TUHAN, kaum muda remaja (anak-anak TUHAN) akan mengalami kekeringan rohani, artinya; tidak dapat berbuat sesuatu yang baik dihadapan TUHAN -- tidak mengerti pekerjaan TUHAN -- jauh dari ibadah dan pelayanan. Pendeknya, tidak ada sesuatu yang berarti yang dia perbuat bagi TUHAN.

 

2 Raja-raja 9:22 

(9:22) Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini kabar damai, hai Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir ibumu Izebel begitu banyak!"

 

Ibadah pelayanan dan ajaran dari Izebel menimbulkan persundalan dan sihir.

Pendeknya, persundalan dan sihir tidak membawa damai bagi umat TUHAN.

 

Saudara, jangan sampai karena ajaran palsu yang menyesatkan, ibadah pelayanan mengarah kepada persundalan. Dan jangan juga oleh karena ajaran palsu, ibadah dan pelayanan yang sedang kita kerjakan di atas muka bumi ini, bagaikan sihir. Contoh sihir: misalnya di tangan saya ada pulpen, jika pulpen tersebut berubah menjadi bentuk lain, entah menjadi tikus atau kucing, itu namanya sihir.  

Jadi, sihir adalah perubahan terjadi tanpa proses. Sementara kita tahu, perubahan terjadi melalui suatu proses, yaitu; percaya, bertobat, dibaptis air (pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan), penuh Roh kudus, itu proses.

 

Jadi, sekali lagi saya sampaikan; keubahan tanpa proses adalah sihir, dan itu tidak membawa damai. Sama seperti bangsa Israel dari Mesir untuk menuju ke tanah Kanaan (tanah perjanjian), mereka tidak melalui wilayah Filistin walaupun jarak tempuhnya itu sangat singkat (pendek sekali). Untuk ke tanah Kanaan, tanah perjanjian itu, bangsa Israel harus melalui perjalanan yang sangat panjang (proses yang sangat panjang) yaitu; 40 tahun lamanya di padang gurun, sampai akhirnya berada di tanah yang dijanjikan oleh TUHAN.

 

Kita ada di dunia, dan dunia ini bukan tanah air kita. Kita adalah sebagai pendatang di dunia ini (orang asing). Karena dosa, Adam dan Hawa diusir dari taman Eden, bagaikan kita dilempar ke dunia ini. Jadi, untuk sampai kepada tanah perjanjian, harus melalui proses demi proses sehingga ada satu keubahan sampai sempurna, segambar dan serupa dengan Dia, layak masuk ke tanah air Sorgawi yang dijanjikan oleh TUHAN kepada kita semua. Tetapi, kalau ibadah hanya jalan singkat (jalan pintas), itu tidak akan membawa damai.

 

Sekarang ini saya melihat, gereja TUHAN beribadah dalam bentuk mengambil jalan singkat -- jalan pintas -- jalan Filistin, mengapa? Karena ajaran setan sudah masuk ke dalam gereja. Pengajaran salib tidak lagi diajarkan kepada sidang jemaat Allah, padahal kalau seorang hamba TUHAN mengajarkan ajaran sihir; tidak membawa damai sejahtera. Itu sebabnya, atas perintah TUHAN, Yehu membunuh perempuan Izebel (menyingkirkan ajaran palsu).

 

2 Raja-raja 9:30

(9:30) Sampailah Yehu ke Yizreel. Ketika Izebel mendengar itu, ia mencalak matanya, dihiasinyalah kepalanya, lalu ia menjenguk dari jendela.

 

Izebel menjenguk Yehu dari jendela dengan mata yang mencalak. 

Mata yang melacak berarti matanya dicalak -- jadi hidupnya hanya dihiasi oleh hal-hal lahiriah saja.

Kalau ibadah sasarannya hanya hal lahiriah saja = ibadah yang mencalak -- ibadah sihir -- jalan pintas -- jalan Filistin. Ibadah semacam ini tidak membawa damai atas umat TUHAN. Tetapi Kristus yang mati di atas kayu salib itu yang harus diberitakan, itulah berita yang membawa damai -- berdamai dengan TUHAN, berdamai dengan sesama.

 

Bila kita simpulkan, Izebel adalah gambaran dari nabi-nabi palsu (guru-guru palsu) sebagaimana yang tertulis dalam Wahyu 2:20.

 

Lebih rinci mengenai nabi-nabi palsu (guru-guru palsu)….

1 Timotius 1:3-4 dengan perikop: Mengenai ajaran sesat

(1:3) Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain (1:4) ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman.

 

Kehidupan yang tertib sampai diselamatkan, sebetulnya, TUHAN yang memberikannya di atas salib di Golgota. Jadi, iman kepada salib di Golgota adalah suatu ajaran yang membawa damai sejahtera dan hidup tertib sampai diselamatkan. Tetapi ajaran lain (ajaran palsu) dari nabi-nabi palsu, tidak membawa hidup tertib, tidak membawa damai sejahtera. Jangankan diselamatkan, tertib dan damai saja tidak.

 

Sudah sangat jelas, tanpa pengajaran salib, seseorang tidak akan menjadi tertib dan damai dan tidak akan diselamatkan. Jadi, yang memberi hidup tertib adalah pengajaran salib. Yang membuat seseorang damai sejahtera adalah pengajaran salib. Sudah tersakiti tetapi tetap berpegang kepada pengajaran salib (pikul salib), pasti damai. Dizalimi, difitnah, disakiti, dikasari, dilukai, tetapi berpegang kepada pengajaran salib (pikul salib), pasti damai sejahtera, hidupnya tertib satu dengan yang lain. Dan kalau berpegang teguh pada pengajaran salib, akhirnya diselamatkan. Tetapi ajaran lain (ajaran palsu) tidak memberi ketertiban dan tidak menyelamatkan.

 

1 Timotius 4:1-3 dengan perikop: Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat

(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

 

Intisari ajaran palsu dari nabi-nabi palsu ialah…

A.     Melarang orang kawin.

Saya tidak melarang orang kawin. Tetapi saya berdoa kepada kalian (pemuda/i) supaya mendapat jodoh yang dari TUHAN, yang takut akan TUHAN, karena pasangan semacam ini dipersatukan oleh salib dan di situ ada damai; rumah tangga tertib, anak-anak tertib.

 

Perlu untuk diketahui: sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan kita di atas muka bumi adalah dibawa masuk dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba.

 

Sebagai pembuktian…

Wahyu 19:6-9 dengan perikop: Perjamuan kawin Anak Domba

(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Dalam pesta kawin Anak Domba, Yesus tampil sebagai Raja dan Suami (Mempelai Laki-Laki Sorga).

Pendeknya, Yesus tampil sebagai Imamat Rajani, sebab, suami = kepala = pemimpin disebut juga dengan imamat.

 

Singkat kata, Yesus tampil sebagai Imamat Rajani dalam kemuliaan yang besar. Demikian juga, untuk berada di dalam kemuliaan yang besar, anak-anak TUHAN (kaum muda remaja) di akhir zaman ini, sudah harus berada pada kedudukan sebagai imamat yang rajani. Imamat rajani adalah suatu kedudukan yang sangat tinggi dan mulia dihadapan TUHAN.

 

Jadi, saudara jangan pernah merasa kalau melayani TUHAN menjadi kehidupan yang sangat hina. Memang menurut dunia itu hina, tetapi, bagi TUHAN imamat rajani adalah suatu kedudukan yang sangat tinggi dan mulia. Marilah kita ikuti pikiran TUHAN, bukan pikiran dunia.

 

1 Petrus 2:9

(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

 

Imamat rajani adalah milik kepunyaan Allah sendiri.

Tugasnya: memberitakan salib dimanapun berada baik oleh perkataan (ucapan mulut) maupun oleh perbuatan (praktek Firman). Singkat kata, salib Kristus adalah karya Allah yang terbesar yang harus diberitakan oleh imamat rajani.

Biarlah kita semua menjadi imamat rajani, menjadi alat pilihan bagi TUHAN untuk memberitakan salib dimanapun kita berada, sekalipun harus berdarah-darah.

 

Wahyu 19:6

(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

 

Selain menjadi imamat rajani, kita juga harus berada pada tingkat ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan. Suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah 🡪 Doa penyembahan.

Jadi, kalau mereka disebut sebagai imamat rajani, maka sudah sangat jelas sekali bahwa mereka adalah orang-orang yang hidup di dalam doa penyembahan.

 

Yesus adalah Imam Besar Agung menurut peraturan Melisedek. Kemudian dalam Matius 27:50 Yesus berseru 🡪 doa penyembahan, lalu menyerahkan nyawa-Nya.

Jadi, imamat rajani, alat pilihan TUHAN itulah hamba-hamba TUHAN, pelayan-pelayan TUHAN, hidup rohaninya sudah seharusnya berada pada tingkat ibadah yang tertinggi; doa penyembahan. Supaya dengan demikian, kita kelak berada dalam kemuliaan yang paling besar dalam perjanjian malam pesta kawin Anak Domba. 

 

Tadi kita sudah melihat, perempuan Izebel yang digambarkan seperi nabi-nabi palsu (guru-guru palsu), dengan ajaran yang menyesatkan itu melarang orang kawin. Tetapi lihatlah, 144.000 orang (inti dari mempelai wanita TUHAN) dalam Wahyu 14:1-3, mereka tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan -- dia tidak mau mencemarkan dirinya dengan perempuan Izebel dan ajarannya.



B.     Melarang orang makan makanan yang diciptakan oleh Allah.

Kita lihat dulu makanan yang diciptakan oleh Allah tetapi dilarang oleh nabi-nabi palsu…

Yohanes 4:33-34

(4:33) Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?" (4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Ada 2 makanan pokok Yesus (makanan rohani):

  • Melakukan kehendak Allah Bapa

Perlu untuk diketahui: Yesus datang ke dunia lalu menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib, itu adalah kehendak Allah Bapa. Jadi, minum cawan yang berisi anggur asam adalah kehendak Allah Bapa, bukan kehendak Anak (Yesus). Tetapi untuk melakukan kehendak Allah Bapa, dibutuhkan ketaatan.

 

Matius 26:39, 42, 44

(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (26:44) Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

 

Menanggung penderitaan di atas kayu salib karena dosa manusia = minum cawan Allah, itu adalah kehendak Allah. Tetapi untuk kehendak Allah Bapa Yesus berkata: Ya Bapa, berarti; taat kepada Firman.

 

Biarlah kita semu menjadi hamba TUHAN, imam-imam yang taat dan dengar-dengaran kepada bapa di Sorga, itulah yang dibutuhkan seorang hamba.



  • Menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa.

Imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN, kepadanya dipercayakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus di tengah ibadah dan pelayanan dihadapan TUHAN. Maka sebaiknya, kiranya imam-imam yang melayani TUHAN sesuai dengan karunia jabatan sampai mati di situ. Berarti, untuk menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa yang dibutuhkan adalah setia. Kalau tidak setia, tidak mungkin pekerjaan Allah selesai.

 

Filipi 2:8

(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib =setia.

 

Itulah perempuan yang pertama yakni; perempuan Izebel. Tetapi 144.000 yang telah ditebus oleh darah Anak Domba tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, salah satunya perempuan Izebel dengan ajarannya.

 

Sekarang kita lihat perempuan yang kedua. 

PEREMPUAN KEDUA: Perempuan Babel.

Kita akan melihat mengenai perempuan Babel ini secara singkat saja. Karena, pada dasarnya, tentang perempuan Babel ini sudah kita terima dari KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu.

 

Wahyu 17:4 dengan perikop: Penghakiman atas Babel.

(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

Di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas isinya:

·         Kekejian

·         Kenajisan percabulan.

 

Penjelasan tentang: KEKEJIAN.

Perlu untuk diketahui: Mengecilkan kegiatan rohani dan membesarkan yang jasmani disebutlah itu kekejian.

 

Amos 8:4

(8:4) Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini

 

Miskin dan sengsara berbicara mengenai salib.

Jadi, menginjak-injak orang miskin dan membinasakan orang sengsara = menginjak-injak darah salib Kristus. 

Ini adalah perbuatan keji.

 

Amos 8:5

(8:5) dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

 

Mengecilkan efa, membesarkan syikal = mengecilkan Firman Allah dan membesarkan uang (harta kekayaan). 

·         Efa = takaran untuk gandum.

·         Syikal = takaran uang.

Neraca palsu adalah perbuatan curang dari pembinasa keji (antikris). Inilah salah satu isi dari cawan emas yang ada di tangan perempuan Babel.

 

Jangan kita terima ajaran dengan neraca palsu. Jangan kita mencemarkan diri dengan perempuan Babel, supaya kita jangan membesarkan hal yang lahiriah termasuk harta kekayaan, namun mengecilkan efa (Firman Allah). 

 

Dalam Amsal 28:9 juga dikatakan: Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian -- Dia tidak mau mendengarkan Firman, tetapi mau berdoa, minta ini dan itu, minta keselamatan, semuanya diminta, ini adalah kekejian. 

 

Pendeknya, hal-hal yang rohani, bila itu dikecilkan = perbuatan keji. Jangan kita dicemari dengan ajaran neraca seorang semacam ini.

 

Amsal 11:1

(11:1) Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.

 

Menerima ajaran dari perempuan Babel adalah kekejian bagi TUHAN – membesar-besarkan yang lahiriah tetapi mengecilkan Firman TUHAN di tengah ibadah, itu ibadah keji -- neraca serong (ajaran palsu dari perempuan Babel). 

 

Tetapi TUHAN berkenan akan batu timbangang yang tepat.

Yesus adalah batu penjuru yang mahal, Dialah dasar bangunan. Dengan lain kata; berdiri di atas korban Kristus adalah pendirian yang tepat dan berkenan dihadapan TUHAN, tidak dipermalukan (1 Petrus 2:6)

 

Penjelasan tentang: KENAJISAN PERCABULAN.

Wahyu 18:3 dengan perikop: Jatuhnya Babel

(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."

 

Di sini kita melihat..

·         Semua bangsa telah mabuk dari anggur hawa nafsu perempuan Babel. 

·         Raja-raja (orang-orang yang berada pada kedudukan yang tinggi), akhirnya berbuat cabul karena perempuan Babel.

·         Sampai kepada pedagang-pedagang di bumi juga menjadi kaya, jelas oleh karena kelimpahan hawa nafsu dari perempuan Babel.

Jadi, menjadi kaya oleh karena hawa nafsu dan keinginan daging, itu adalah perbuatan cabul -- nafsu rendah.

Kalau seseorang berlaku cabul, kaya karena hawa nafsu, jelas itu karena anggur dari perempuan Babel.

 

Malam ini kita semua telah mabuk memang, tetapi oleh anggur sukacita dari Sorga, kita hanyut oleh karena pengaruh yang besar dari Roh Allah yang suci. Itu sebabnya kita berada dalam Ibadah Kaum Muda Remaja, di tengha-tengahnya kita membawa korban dan persembahan, imam-imam melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.

 

Mari kita lihat hal yang senada dalam…

Wahyu 17:1 dengan perikop: Penghakiman atas Babel

(17:1) Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

Duduk di tempat yang banyak airnya berarti menduduki lautan dunia. Sampai akhirnya, semua bangsa minum anggur hawa nafsu cabulnya, raja-raja termasuk pedagang-pedagang juga minum anggur hawa nafsu cabulnya.

 

Wahyu 17:2

(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

 

Jadi hati-hati saudara. Kalau ibadah pelayanan hanya sibuk soal kelimpahan, keberhasilan, berkat-keberkatan, kejayaan dan kemakmuran berarti; mabuk anggur percabulan dari perempuan babel. Tetapi anak-anak TUHAN tidak menyadari kalau itu kenajisan percabulan. Kalau kita melayani dengan darah-darah, itu bukan percabulan, tetapi itu karena kita mabuk cintanya TUHAN -- ada dalam pengaruh yang besar dari Roh TUHAN. 

 

Wahyu 17:5

(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Kalau akhirnya gereja TUHAN berlaku cabul dan keji, ibunya yang melahirkan dia adalah perempuan babel. Tetapi, ibu yang melahirkan hidup rohani kita adalah mempelai perempuan TUHAN, dialah perempuan merdeka. Sekali merdeka tetaplah merdeka. Sekali anak TUHAN tetaplah anak TUHAN. Sekali pelayan TUHAN tetaplah menjadi pelayan TUHAN sampai pada akhirnya kita tidak terpengaruh dengan dua ajaran palsu itulah perempuan Izebel gambaran dari nabi-nabi palsu dan ajaran dari perempuan Babel gambaran dari antikris.

 

Kalau kita lepas dari dua ajaran itu, kita berada dalam kemuliaan yang besar dan sangat sempurna (perjamuan malam pesta kawin Anak Domba) – menjadi imamat rajani, kemudian hidup dalam doa penyembahan.

 

Inilah pesan penting Yakub kepada Yehuda dan anak-anaknya yang lain untuk membawa antara lain; 

·         Balsam itulah getah harum.

·         Damar itulah rempah-rempah.

·         Damar ladan itulah kemenyan.

Dan tiga perkara ini dijadikan ukupan wangi-wangian atau dupa harum bagi TUHAN. Sedangkan ukupan wangi-wangian berbicara tentang ibadah yang tertinggi disebut juga puncak ibadah itulah doa penyembahan. 

Pendeknya, kehidupan yang diurapi oleh TUHAN jelas beraada pada tingkat ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan, itu berbarti, hubungan dengan TUHAN sangat intim, ada dalam keeratan dengan TUHANnya. Persis seperti 144.000 (inti mempelai TUHAN), mereka murni sama seperti perawan berarti tidak ditembusi oleh hal-hal yang tak suci, sebab mereka tidak mencemarkan diri dengan dua perempuan yang terdapat dalam kitab Wahyu (Izebel dan Babel).

 

Bersyukurlah kepada TUHAN, malam ini kita mabuk cintanya TUHAN Yesus -- berdarah-darah di tengah ibadah dan pelayanan.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment