KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, July 1, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 JUNI 2024



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 29 JUNI 2024

STUDY YUSUF


Subtema: MENJADI HARTA KESAYANGAN 


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah kaum muda remaja.

Saya tidak lupa menyapa anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming; Youtube, Facebook, dimanapun saudara berada.


Selanjutnya, mari kita ikuti STUDY YUSUF sebagai Firman Penggembalaan Kaum Muda Remaja.

Kejadian 43:11-13 dengan perikop: "Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya.

(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.


Setelah diyakinkan oleh Yehuda pada ayat 8-10, akhirnya pada ayat 11-13 Yakub mengizinkan Yehuda dan  anak-anaknya yang lain untuk membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf, sekaligus untuk membeli gandum.


Kemudian dalam kunjungan yang kedua ke Mesir anak-anak Yakub membawa 2 (dua) hal lainnya, antara lain:

  • Balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

  • Membawa uang dua kali lipat banyaknya.

Malam ini kita kembali membahas tentang bagian yang kedua.


Keterangan: ANAK-ANAK YAKUB MEMBAWA UANG DUA KALI LIPAT BANYAKNYA.

Dengan rincian sebagai berikut..

Kelipatan pertama atau sebagian uang itu keperluannya untuk membeli gandum.  

Membeli gandum sama artinya memperoleh gandum melalui pembayaran dengan uang istilah lain; bayar harga.

Berarti, untuk memperoleh segala sesuatu harus dengan membayar harga, bukan dengan cara gratisan. Demikian juga kita berada di tengah ibadah dan pelayanan ini, harus dengan membayar harganya.

Singkat kata, ciri dari pekerjaan dari Roh Allah yang suci --- kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus adalah senantiasa berjuang membayar harga di tengah ibadah dan pelayanan ini, tidak mau yang gratisan.


Perlu untuk diketahui:

  • Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa

  • Ishak gambaran dari Yesus Anak Allah.

  • Yakub adalah gambaran dari Roh El-Kudus.


Sekarang akan kita melihat kondisi rohani dari sidang di Laodikia…

Wahyu 3:15-16 

(3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.


Tidak dingin dan tidak panas = suam-suam kuku.

Demikianlah jemaat di Laodikia dalam pengikutannya kepada TUHAN. Apa yang menjadi penyebabnya?


Wahyu 3:17-18

(3:17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, (3:18) maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.


Jemaat di Laodikia bergantung kepada kekayaan dan memang mereka telah memperkayakan diri, hingga merasa tidak kekurangan apa-apa. Tetapi sebaliknya, di mata TUHAN jemaat di Laodikia:

  • Melarat, malang dan miskin.

  • Buta

  • Telanjang. 

Banyak orang miskin, tetapi belum tentu buta dan telanjang. Tetapi jemaat di Laodikia ini, selain melarang, malang, miskin, mereka juga buta dan telanjang. Itu berarti, jemaat di Laodikia ini selain miskin namun juga kritis, dengan lain kata hidup mereka sudah berada di tepi maut. -- Antara hidup dan mati disebut kritis. --


Sebagai buktinya, kita akan lihat terlebih dahulu…

Tentang: ORANG BUTA.

Matius 15:14B

(15:14) Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."


Ayat ini menceritakan tetang; orang buta menuntun orang buta.

Perlu diketahui: Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang, yakni jurang maut.


Mari kita lihat jurang maut..

Wahyu 9:1-2

(9:1) Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut. (9:2) Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.


Sebuah bintang jatuh dari langit ke bumi, lalu kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut, untuk membuka pintu lobang jurang maut tersebut. Kemudian, sesudah pintu lobang jurang maut dibuka; naiklah asap.  Asap di sini 🡪 penyembahan.


Perlu untuk diketahui: Penyembahan tertinggi dari setan tritunggal adalah kerajaan dunia dengan segala kemegahan (kemuliaannya).  Ayat referensi: Matius 4:8-9, Lukas 4:5-8.


Wahyu 17:8

(17:8) Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.


Di sini dikatakan: Binatang itu telah ada, namun tidak ada dan akan muncul lagi dari jurang maut.

  • Telah ada 🡪 pemimpin-pemimpin buta.

Tugasnya; menuntun orang buta. Tetapi, kalau orang buta menuntun orang buta, akan jatuh ke lobang yang sama. Lobang di sini adalah jurang maut.

  • Namun tidak ada 🡪 pada saat jatuh pada lobang jurang maut.

  • Akan muncul lagi 🡪 itulah antikris yang datang dari lobang jurang maut.

Kemudian, banyak orang akan heran melihat binatang itu. Yang heran melihat perbuatan antikris adalah orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba.


2 Tesalonika 2:6 

(2:6) Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya.


Satu kali antikris akan menyatakan dirinya, sesuai dengan waktu yang ditentukan baginya, tepatnya pada saat kemunculannya dari lubang jurang maut.


2 Tesalonika 2:7-8

(2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali


Si pendurhaka (antikris), satu kali akan menyatakan dirinya sebagai pemimpin buta atas dunia ini, tepatnya 3 ½ tahun lamanya. Jadi, waktu yang ditentukan baginya hanya 3 ½ tahun, sesudah itu TUHAN Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya.


Itulah mengenai orang buta. Jadi jelas, kerohanian dari orang buta berada di tepi maut. Dan kalau itu dibiarkan nanti akan berada di jurang maut -- menjadi pengikut antikris.


Tentang: TELANJANG.

Kejadian 3:1-5: Dengan segala kelicikannya, ular berusaha memperdaya Hawa.

Kejadian 3:6-7

(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. (3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.


Hawa melanggar hukum Allah, sebab ia makan buah pohon yang terlarang. Dan oleh karena pelanggaran itu, Hawa menjadi telanjang. Itu berarti, Adam dan Hawa telah kehilangan pakaian kemuliaan, sampai pada akhirnya, mereka diusir dari taman Eden. Inilah kondisi dari orang yang telanjang rohani; sudah berada pada tepi maut.


Pakaian kemuliaan perlu untuk dipertahankan. Sebab dengan pakaian kemuliaan, satu kali kita akan berada dalam kemuliaan yang besar bersama dengan Dia dalam keadaan yang sempurna


Roma 5:12, 14 dengan perikop: "Adam dan Kristus"

(5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.


Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh karena Adam dan Hawa. Sedangkan upah dosa adalah maut.

Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang. Pendeknya, oleh karena ketelanjangan, seseorang:

  • Ia tidak layak menjadi imamat rajani  (Keluaran 28:1-5)

  • Ia tidak layak menjadi mempelai TUHAN.

Sebab, syarat untuk menjadi mempelai TUHAN adalah; kepadanya dipercayakan lenan halus (Wahyu 19:8).


Pendeknya, orang buta dan orang yang telanjang sekarang hidupnya sedang berada di tepi maut = kondisi kritis rohani.


Jadi, jemaat di Loadikia ini bukan hanya melarat, malang dan miskin tetapi juga kondisi kritis rohani, itulah yang disebut orang buta dan orang yang telanjang; hidupnya berada di tepi jurang maut.


Tentang: MISKIN

Galatia 4:8-9

(4:8) Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah. (4:9) Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?


Di sini kita melihat; menghambakan diri kepada allah-allah atau berhala-berhala yang pada hakikatnya bukan Allah. Pendeknya, harta, kekayaan, keberhasilan termasuk kedudukan, jabatan dan pangkat tinggi, disebutlah itu roh-roh dunia yang lemah dan miskin.


Kalau seseorang menghambakan diri kepada roh-roh dunia itulah berhala-berhala -- meninggalkan ibadah dan pelayanan demi menghambakan diri kepada roh-roh dunia, itulah harta, kekayaan, keberhasilan termasuk kedudukan, jabatan dan pangkat tinggi, menunjukkan bahwa dia adalah suatu kehidupan yang lemah dan miskin. Biar dia punya harta, uang yang banyak karena menghambakan diri kepada berhala-berhala di dunia, justru di mata TUHAN dia adalah kehidupan yang lemah dan miskin. Sama seperti jemaat di Laodikia, merasa diri kaya karena telah memperkaya diri bahkan tidak kekurangan apa-apa, tetapi justru dihadapan TUHAN, mereka itu melarat, malang dan miskin.


Lukas 16:22-23

(16:22) Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. (16:23) Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.


Di sini kita melihat: Lazarus mati, namun pada akhirnya ia berada di pangkuan Abraham. Sementara, orang kaya juga mati, tetapi sementara waktu dia berada di alam maut.

Jadi, jelas sekali, orang yang kaya karena telah memperkayakan diri; tidak menyelamatkan dirinya, seperti orang kaya tadi; berada di alam maut. Berbeda dengan Lazarus, sekalipun dia miksin, setelah dia mati, dia dibawa kepangkuan Bapa Abraham.

Kalau kita miskin di dalam TUHAN, tidak jadi soal. Asalkan, kita tidak menghambakan diri kepada berhala-berhala untuk memperkayakan diri seperti jemaat di Laodikia.


Jalan keluar 

Wahyu 3:18

(3:18) maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.


Supaya menjadi kaya (tidak miskin), TUHAN sarankan supaya jemaat Laodikia membeli dari TUHAN: emas yang telah dimurnikan dalam api.


Kita lihat dahulu…

Ayub 23:10

(23:10) Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.


Emas yang telah dimurnikan dalam api 🡪 ujian hidup.


Maleakhi 3:3-4

(3:3) Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. (3:4) Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.


Dimurnikan atau disucikan, supaya layak untuk menjadi imam-imam. 

Berarti; ujian itu terjadi atas seizin TUHAN, untuk memurnikan sekaligus menyucikan kehidupan kita sampai akhirnya kita layak menjadi imam-imam, layak untuk membawa korban dan persembahan lalu selanjutnya dipersembahkan kepada TUHAN.


Keluaran 19:5-6

(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. (19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."


Untuk menjadi imamat rajani, sudah terlebih dahulu dimurnikan oleh api ujian

Singkat kata, kehidupan yang sudah dimurnikan seperti emas, menjadi imamat rajani (harta kesayangan).

TUHAN mau jadikan kita sebagai harta kesayangannya -- milik kepunyaan-Nya sendiri (emas yang dimurnikan). 


1 Petrus 1:6-8

(1:6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. (1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (1:8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,


Maksud dari segala ujian adalah untuk membuktikan kemurnian iman. Sementara, kemurnian iman itu lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, sekalipun ia telah diuji kemurniannya di dalam api -- lebih dari segala yang ada di bumi. Imam-imam disebut harta kesayangan, lebih bernilai tinggi dari segala yang ada. 


Habakuk 3:17-18

(3:17) Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, (3:18) namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.


Banyak ujian, bahkan ujian itu tidak masuk akal, tetapi sekalipun demikian, tetaplah bersorak-sorai di dalam TUHAN dan beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan kita.

Jadi, ujian tidak membuat kita putus asa dan patah semangat, bahkan tidak berhenti di tengah jalan di dalam hal mengikuti TUHAN. 


Habakuk 3:19

(3:19) ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).


TUHAN melatih kita dengan ujian-ujian, sampai akhirnya kita memiliki kaki rusa yang berjejak di bukit-bukit batu.


Singkat kata, untuk menjadi kaya -- menjadi emas -- menjadi imamat rajani -- menjadi harta kesayangan (milik kepunyaan Allah sendiri);  kita harus membeli emas yang telah dimurnikan di dalam api = bayar harga (tidak boleh gratisan). Untuk memberi yang terbaik kepada TUHAN, harus membayar harga, jangan sembarangan, serampangan dalam melayani TUHAN; segala sesuatu persiapkan dengan baik.  Orang yang suka mengambil jalan pintas; pekerjaannya serampangan, sembarangan; digampangkan segala sesuatu.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan; menjadi emas murni, menjadi harta kesayangan, menjadi imamat rajani, harus rela bayar harga, tidak boleh gratisan. Gratisan 🡪 manusia daging.


Mari kita bandingkan dengan yang gratisan…

Bilangan 11:4 

(11:4) Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?


Orang bajiangan kemasukan nafsu rakus 🡪 manusia daging.


Ciri manusia daging.

Bilangan  11:5-6

(11:5) Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. (11:6) Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."


Cirinya;

  • Ingin memperoleh sesuatu tetapi tidak mau bayar harga (maunya gratisan).

Sama seperti hamba-hamba TUHAN, mau melayani dengan enaknya saja, tetapi  tidak mau bayar harga, tidak mau sangkal diri dan pikul salib -- tidak mau bersusah-susah.

  • Muak terhadap manna (Firman Allah) itulah Firman yang rahasianya dibukakan.


Tetapi, jemaat-jemaat yang ada di Makedonia, sekalipun mereka miskin (tidak punya apa-apa), namun mereka kaya dihadapan TUHAN, sebagaimana 2 Korintus 8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

Jadi jelas, kita semua harus membayar harga, tidak boleh gratisan di tengah-tengah pengikutan kita kepada TUHAN. Sama seperti jemaat-jemaat yang ada di Makedonia; miskin jasmani tetapi kaya secara rohani. TUHANlah yang memperkaya kehidupan kita masing-masing, asal saja kita mau membayar harganya, tidak dengan gratisan.


2 Korintus 8:9

(8:9) Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.


Yesus telah melepaskan segala reputasi-Nya, sebab Ia telah; meninggalkan rumah-Nya, meninggalkan Bapa-Nya di Sorga, melepaskan segala kemuliaan-Nya -- kekayaan-Nya. Ia turun ke bumi dan rela menjadi miskin, sebab telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib, supaya kehidupan kita yang miskin ini menjadi kaya oleh karena kemurahan-Nya.


Inilah yang menjadi ciri pekerjaan dari Roh Allah yang suci, sebab Yakub adalah gambaran dari Roh Allah yang suci. Jadi, kita penuh dengan Roh Kudus, tentu kita senantiasa mau bayar harga di dalam pengikutan kita kepada TUHAN.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment