KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, July 7, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 JULI 2024



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 04 JULI  2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 9)

Subtema: PENGAJARAN FIRMAN MEMBERI PENGERTIAN KEPADA ORANG BODOH


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmatNya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.


Saya Tidak lupa menyapa umat ketebusan TUHAN saudara/saudari yang saya kasihi di dalam kasih Kristus Yesus yang telah menyatakan kasihNya 2000 tahun yang lalu kepada kita semua. Biarlah kiranya kita semua membuka hati untuk kebenaran firman TUHAN, hidup kita menjadi bejana yang siap diisi penuh dengan firman TUHAN sehingga kita sekalinya boleh mengerjakan yang akan kita kerjakan sesuai dengan tahbisan, sesuai dengan kehendak Allah yang mulia. 


Mari kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci dari Kitab Maleakhi. Tapi tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.


Maleakhi 2:8-9 dengan perikop: "Murka Tuhan terhadap imam"

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu. 


Intisarinya; Para imam menyimpang dari jalan, karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukan.


Mari kita lihat keadaan yang sesungguhnya pada zaman nabi Yesaya 

Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.


Disini dengan jelas dikatakan bahwa para pemimpin umat Israel mengambil jalannya sendiri, itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga para imam disebut sebagai pemimpin-pemimpin buta

Kalau disebut pemimpin buta, berarti...

  1. Tidak tahu apa-apa.

Kalau seorang hamba TUHAN tidak tau apa-apa, pemimpin tidak tau apa-apa, lalu berbicara kepada sidang jemaat yang tidak tau apa-apa itu sama dengan negatif (tidak tau apa-apa) + tidak tau apa-apa (negatif) = Ngawur (jatuh pada lubang yang sama /ujung-ujungnya binasa). 

  1. Disebut anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

  2. Berbaring melamun dan suka tidur saja.

  3. Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.


Malam ini kita masih mengikuti penjelasan dari keterangan bagian b: ANJING-ANJING BISU TIDAK TAHU MENYALAK.

Bisu tidak tahu menyalak adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN yang tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan:

  1. Firman Allah yang tajam (pedang tajam bermata dua).

  2. Firman Pengajaran yang benar dan murni.

  3. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.


Malam ini kita berada pada pertanyaan yang ketiga;

 Apa yang dimaksud dengan; CAHAYA TENTANG INJIL KEMULIAAN KRISTUS? 

Untuk memperoleh jawaban yang pasti kita akan membaca 2 Korintus 4:3-4


2 Korintus 4:3-4

(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. 


Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan (tidak tertutup).

Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa.

Firman yang tertutup itu berlaku bagi mereka yang akan binasa. Mereka yang akan binasa adalah…  

  • Orang yang tidak percaya

  • Pikirannya dibutakan oleh ilah zaman (perkembangan dunia dan kemajuan Zaman)

Jadi ibadah dan pelayanan tanpa cahaya injil kemuliaan Kristus sudah pasti ibadah itu mati, jemaat binasa. Sebab itu jangan berhenti berdoa, mohon kemurahan TUHAN supaya firman TUHAN yang rahasianya dibukakan itu senantiasa boleh kita nikmati dalam setiap pertemuan ibadah. 


Tidak salah kita bekerja selama kita hidup di dunia ini, tidak salah bekerja untuk mengerjakan sesuatu baik kegunaannya untuk hidup ini, atau kaitanya dengan kerajaan sorga, tapi jangan karena kegiatan-kegiatan di muka bumi ini kita tinggalkan ibadah dan pelayanan, jangan karena ilah zaman ini kita tinggalkan ibadah dan pelayanan. 

Jadi sekali lagi saya sampaikan; kita butuh yang namanya pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita, itulah yang disebut dengan cahaya injil tentang kemulian Kristus.

 

Mazmur 119:129

(119:129) Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.


Firman Allah itu ajaib, sebab:

  • Firman itu berkuasa untuk menyelamatkan jiwa manusia. 

  • sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada. 

Dari sejak semula langit bumi dan segala isinya diciptakan dari yang tidak ada menjadi ada oleh firman Allah; maka berfirmanlah Allah, maka jadilah langit, jadilah bumi, jadilah unsur-unsur, jadilah segala sesuatu, jadi firman Allah itu ajaib; menjadikan yang tidak ada menjadi ada. 

  • firman Allah itu ajaib menghidupkan orang yang mati.

Jadi terang saja bahwa firman Allah itu ajaib, oleh sebab itu biarlah jiwa kita senantiasa berpegang teguh kepada firman Allah yang ajaib, secara khusus firman yang rahasianya dibukakan. 


Bila terjadi pembukaan rahasia firman… 

Mazmur 119:130

(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.


Bila terjadi pembukaan rahasia Firman, maka itu berkuasa untuk 2 (dua) hal:

  1. Memberi terang.

  2. Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Maka kalau kita menyadari bahwa kita ini betul-betul dikuasai oleh banyaknya dosa yang disembunyikan karena kita masih tinggal di dalam kegelapan, tentu kita tidak berhenti berdoa supaya TUHAN senantiasa membukakan rahasia firmanNya. Kemudian kalau kita menyadari bahwa kita ini adalah orang yang bodoh, maka tentu saja kita tidak berhenti untuk terus berdoa supaya kiranya  TUHAN terus membukakan rahasia firmannya dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita.


Kuasa dari pembukaan rahasia firman Allah yang pertama telah dijelaskan minggu lalu, sekarang kita akan mengikuti penjelasan kuasa dari pembukaan rahasia firman yang kedua; “memberi pengertian kepada orang-orang bodoh”


Keterangan: MEMBERI PENGERTIAN KEPADA ORANG-ORANG BODOH.


Terkait ORANG-ORANG BODOH.

2 Korintus 12:4-6

(12:6) Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.


Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi.

Bermegah = berbangga diri karena ada kelebihan, mungkin punya harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi, mempunyai bisnis yang cukup luar biasa, kalau berbangga diri atas semua itu = bermegah, dan bermegah itu adalah perbuatan bodoh (kesalahan). 

Singkat kata, ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa; sebelum terpanggil, Paulus adalah orang bodoh, tetapi setelah terpanggil ia tidak mau lagi mengulangi perbuatan yang sama sebagai perbuatan yang bodoh


Mari kita lihat bukti fakta kebenarannya di dalam …

1 Timotius 1:13

(1:13) aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

Dahulu, sebelum terpanggil, Paulus adalah:

  • Seorang penghujat; berarti; tidak menghargai ibadah dan pelayanan, tidak menghormati TUHAN, tidak mengasihi sesama.

  • Seorang penganiaya, berarti; suka menganiaya orang lain oleh sikapnya.

  • Seorang ganas. Ganas berarti persis seperti binatang buas begitu ganasnya untuk menerkam mangsanya.

Tetapi semua itu dilakukan sebelum mengenal kasih karunia (di luar iman) artinya; belum tahu mana yang baik dan mana yang benar; mana yang jahat, mana yang salah dari perbuatan bodoh. Jadi banyak sekali kejahatan-kejahatan, kesalahan-kesalahan sebagai perbuatan-perbuatan bodoh dari orang bodoh. 


Kisah Para Rasul 8:1-3 dengan perikop

(8:1) Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8:1) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. (8:2) Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. (8:3) Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.


Selain Saulus setuju Stefanus dibunuh, dia memang seorang penganiaya jemaat; dia berusaha membinasakan jemaat (anak-anak TUHAN), ia menganiaya baik laki-laki maupun perempuan, ia memasuki rumah-rumah mereka, menyeret lalu dimasukan ke dalam penjara. Jadi betul-betul dia sebelum terpanggil adalah seorang penganiaya, seorang penghujat, seorang yang ganas, dan ia melakukan itu di luar iman (pengetahuan yang berasal dari salib di golgota). Jadi banyak kesalahan sebagai perbuatan bodoh dari orang bodoh.


Jadi kehidupan Rasul Paulus sebelum terpanggil sebagai alat pilihan TUHAN adalah kehidupan yang bodoh. Bayangkan setuju Stefanus dibunuh; ini namanya lebih jahat dari orang jahat, lebih bodoh daripada orang bodoh. Dia minta surat kuasa (sk) dari imam besar supaya diberi kesempatan dan mempunyai hak untuk  menganiaya jemaat-jemaat TUHAN yang tidak bersalah tidak hanya di Yerusalem, tetapi nanti sampai ke Damsyik. Jadi begitu bodohnya perbuatan dari Paulus ini sebelum terpanggil. 


Kisah Para Rasul 9:1-2

(9:1) Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, (9:2) dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.


Hati Saulus berkobar-kobar untuk membunuh orang-orang kudus. Supaya keinginannya ini terlaksana, ia meminta surat kuasa dari imam besar, supaya ia mempunyai hak untuk menyakiti anak-anak TUHAN yang mengikuti jalan TUHAN, disebut juga jalan lurus; jalan salib; jalan kebenaran untuk selanjutnya ditangkap dan dibawa ke Yerusalem. 

Bayangkan sayap api kebencian, sayap api keinginan untuk membunuh sampai ke Damsyik dengan surat kuasa (sk) dari imam besar.  Tapi sebetulnya inipun akan terjadi bilamana antikris menjadi raja dan berkuasa; dia merasa dia punya surat kuasa (sk) duduk di bait Allah, bahkan menganggap pengganti sebagai Allah yang harus disembah, ini akan terjadi satu kali nanti. Sebab itu sampai malam ini pun kita tidak berhenti dan kita terus berjuang untuk melewati  jalan sempit dan pintu sesak supaya kita lepas dari puncak kesesakan nanti.  

Pada saat antikris menjadi raja disitu ada satu aniya, sebab itu ibadah tidak boleh asal-asal ibadah. Saudara jangan pernah berkata dengan perbuatan baik, amal soleh seseorang layak untuk masuk sorga, tidak begitu, tetapi harus berjuang melalui jalan sempit dan pintu sesak; tekun tiga macam ibadah pokok, digembalakan  dan menjadi satu kawanan domba, digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, Alkitab yang mengatakan bukan saya. 

Menganiaya laki-laki maupun perempuan yang mengikuti jalan TUHAN; jalan salib; jalan kebenaran; jalan kehidupan; itu namanya penghujat; tidak menghargai ibadah,  tidak menghargai pelayanan, tidak menghargai orang-orang yang beribadah itu penghujat.  


Kita lihat lagi “kebodohan-kebodohan” itu…

1 Korintus 15:9

(15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.


Paulus menganggap diri hina dan tidak layak dihadapan TUHAN, karena dahulu ia seorang penganiaya, penghujat dan ganas seperti binatang buas, itu adalah kesalahan-kesalahan atau perbuatan bodoh dari orang bodoh, tidak punya pengertian. Andai saja ia hidup di dalam iman (memandang salib di golgota)  pasti dia tau melakukan apa yang baik dan benar, tapi ia tidak punya pengertian sehingga banyak kesalahan; itulah perbuatan bodoh dari orang bodoh.


Saudara jangan lagi sebagai seorang penghujat, hargai ibadah dan pelayanan, hargai kegiatan Roh; tekun tiga macam ibadah pokok. Yang ada ini akan berlalu; yang ada ini sedang otw ke neraka, lalu kenapa kita gantungkan hidup kepada sesuatu yang tidak bisa diharapkan, kepada sesuatu yang mengarah ke api neraka (kebinasaan)? Ayo, sungguh-sungguh ikut TUHAN, kalau ikut TUHAN, ikut TUHAN sungguh-sungguh, kalau ikut dunia, ikut dunia sungguh-sungguh, sebab orang yang mendua hati tidak dapat apa-apa. 


Singkat kata; Paulus mengakui dirinya hina, tidak layak karena perbuatan bodoh dahulu.


Kita kaitkan perbuatan bodoh dengan….

Galatia 5:19-22

(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 


Perbuatan daging telah nyata, yaitu: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora dan sebagainya. 


Jadi Paulus pun dahulu hidup dengan 15 tabiat daging, dan barangsiapa melakukan hal-hal demikian; mempertahankan hidup lama dengan menuruti keinginan-keinginan daging tersebut ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan sorga


Masih ditambahkan lagi dalam Efesus 2:3

Efesus 2:3

(2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.


Dahulu hidup Rasul Paulus sama seperti bangsa kafir ketika ia masih dikuasai hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging yang jahat. Dan orang yang hidup menurut nafsu daging akan dimurkai dan binasa seperti bangsa kafir sebelum  mengenal TUHAN atau ketika masih hidup di luar iman.


Kita lihat “bangsa kafir ketika hidup di luar iman, sebelum mengalami penebusan oleh darah salib”...

Efesus 2-12

(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. (2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.


Keadaan bangsa kafir ketika hidup di luar iman (sebelum mengalami penebusan oleh darah salib bangsa kafir) sudah mati:

  • Mereka mengikuti jalan dunia dan terpengaruh oleh arus dunia.

  • Mendurhaka (memberontak) kepada TUHAN setiap hari, karena dikuasai oleh iblis/setan

Jadi, walaupun Saulus Ibrani asli, tetapi perangainya, sikapnya (karakternya) persis seperti bangsa kafir sebelum ia terpanggil; benar-benar hidup di luar iman. Inikan suatu kesalahan, kejahatan, perbuatan bodoh dari orang bodoh .


Dahulu kita suka bersungut-sungut ketika dikoreksi oleh firman Allah, padahal TUHAN mau sucikan kita lewat darahNya, TUHAN mau sucikan kita dengan darah salib. Jangan kita seperti itu lagi, kalau memang menerima teguran karena kita salah ya memang harus kita akui; itulah kuasa dari pembukaan rahasia firman; memberi pengertian; supaya orang bodoh mengerti, jangan lagi mengulangi kesalahan, kejahatan, kenajisan, percabulan, sebagai perbuatan bodoh di hadapan TUHAN. Jadi jangan ada lagi yang bersungut-sungut, ngomel, marah-marah tidak karuan ketika rahasia firman dibukakan karena memang berkuasa memberi pengertian supaya kita jangan lagi mengulangi kesalahan sebagai perbuatan bodoh.


Betapa nikmatnya, betapa bahagianya kita bersama TUHAN  ketika firman dibukakan. Biar satu jam, dua jam tidak terasa karena kita bahagia memperoleh pengertian. Jangan lagi seperti  bangsa kafir hidup di luar iman; bahagia kalau melakukan dosa; merokok di lapo tuak, minum tuak, minum anggur, minum-minuman keras, dugem (dunia gemerlap), dunia malam, dinikmati semua. Jangan lagi kita seperti itu, sebab itu bukan dunia kita lagi. Jangan lagi ada dalam kebahagian yang bodoh; bahagia dengan perbuatan salah.       


CIRI-CIRI ORANG BODOH

Amsal 12:15

(12:15) Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.


Jalan orang bodoh; lurus dalam anggapannya sendiri, berarti, orang bodoh merasa paling benar, paling suci, tidak pernah merasa bersalah, sehingga dikala dia merasa diri benar, ia tidak akan menerima nasihat Firman Allah yang ajaib. Coba saudara ingat waktu kita sebelum terpanggil di dalam TUHAN, sebelum tergembala dan menjadi satu kawanan domba dalam satu penggembalaan GPT BETANIA, ciri-ciri ini ada; menganggap diri paling benar, menganggap diri paling tepat, menganggap diri paling suci sehingga ketika dia menganggap dirinya benar sulit untuk diluruskan, padahal jalannya sudah jalan bengkok, mau diluruskan sulit sekali. Inilah ciri orang bodoh, menganggap diri paling benar, jadi sulit untuk diluruskan. 

Tapi sebaliknya siapa yang menghargai pembukaan rahasia firman Allah ia menjadi suatu kehidupan yang bijak, bertutur kata bijak, bersikap bijak,  di tengah ibadah bijak, imam-imam melayani dengan bijak, tidak mesti diatur dan diperintahkan lagi. Itulah ciri orang bijak dan ciri orang bodoh   


Mazmur 92:6-7

(92:6) Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu. (92:7) Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.


Betapa besarnya pekerjaan TUHAN dan sangat dalam rancangan-rancangan TUHAN terhadap manusia, sebagai contoh: Bila seseorang berhenti merokok, berhenti mabuk, berhenti marah-marah, berhenti bersungut-sungut, ngomel tidak karu-karuan itu pekerjaan TUHAN. Menjadi kawanan domba yang tergembala dalam satu penggembalaan itu juga pekerjaan TUHAN. 

  • Lalu menjadi imamat rajani, melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, menjadi pendamaian  itu juga pekerjaan TUHAN. 

  • Tau membedakan antara yang baik dan yang tidak baik itu karena pekerjaan TUHAN. 

Karya Allah yang terbesar adalah salib di golgota, jadi karena salib di golgota kita semua berada pada satu kedudukan yang begitu luhur dan mulia di hadapan TUHAN

Akan tetapi:

  • Orang bodoh tidak tahu hal itu.

  • Orang bebal tidak akan mengerti hal itu.

Itu sebabnya di atas tadi saya katakan orang bodoh selalu menganggap jalannya lurus, merasa diri paling benar, sehingga ketika ia masih berada pada kedudukan itu dia sulit diluruskan. 


Mazmur 94:8-9

(94:8) Perhatikanlah, hai orang-orang bodoh di antara rakyat! Hai orang-orang bebal, bilakah kamu memakai akal budimu? (94:9) Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang?


Orang-orang bodoh dan bebal, bertindak tanpa otak (tanpa akal yang sehat), sebagai bukti:

  • Punya telinga tetapi tidak mendengar nasihat Firman penggembalaan (tidak dengar-dengaran)

  • Punya mata tetapi tidak melihat, termasuk tidak mau memperhatikan salib di Golgota itulah kegiatan-kegiatan Roh; pekerjaan-pekerjaan TUHAN di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.


Jadi ternyata hikmat TUHAN dan hikmat dunia kontradiksi (bertolak belakang). Jangan kita menyangka orang cerdas, orang pandai, cendikiawan, di dunia ini adalah orang yang diselamatkan, tidak. Justru kalau dia di luar TUHAN nanti itu yang justru akan menjebak anak-anak TUHAN. Cerdik tapi tidak tulus itu namanya licik, dan kelicikan itu  yang menjebak kehidupan anak-anak TUHAN. 

Bukankah yang sedang terjadi ini adalah teka-teki orang bijak, bukankah gempa bumi yang mengguncang seantero dunia yang terjadi tahun 2020 sampai sekarang itu adalah teka teki orang bijak?. Jadi pengetahuan dunia tidak sempurna dan tidak sanggup membawa manusia untuk masuk dalam kerajaan sorga. Tetapi hikmat TUHAN yang berasal dari pengajaran salib sempurna untuk menyelamatkan saya dan saudara. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. 


Amsal 14:9

(14:9) Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.


Oleh karena kebodohan orang bodoh akhirnya tidak menghargai korban tebusan. 

Manusia ditebus dari cara hidup yang lama jelas karena darah tebusan. Tetapi, oleh karena kebodohan dari orang bodoh, akhirnya ia tidak menghargai korban sembelihan, tidak menghargai korban tebusan, tidak menghargai ibadah dan pelayanan, tidak menghargai segala yang baik, yang benar, yang suci, yang luhur dari TUHAN.  

Kenapa saya dan saudara termasuk para pemirsa, anak TUHAN yang saya kasihi mau duduk diam dan tenang disertai dengan kerendahan di hati untuk menantikan pembukaan rahasia firman Allah? alasannya satu tidak dua; karena TUHAN Yesus telah menebus kita dari dosa, dan kita sadar akan itu. Ingat dulu masa lalu begitu suramnya, jelas karena kebodohan akhirnya seseorang mencemooh korban tebusan, tetapi kita telah ditebus oleh darah Kristus (1 Petrus 1:18-19)

  

Amsal 16:22

(16:22) Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.


Sumber kehidupan adalah; hikmat, akal budi dan kebijaksanaan. Tetapi orang bodoh akan menderita karena dia akan disiksa oleh perbuatan bodohnya, kesalahannya yang begitu banyak itu. 

Tidak ada orang yang menikmati dosa lalu dia bahagia selama-lamanya. Umpama orang merokok sepertinya dia disukakan oleh rokok, tidak ada orang bahagia dengan rokok selama-lamanya, endingnya, ujungnya, muaranya akan menderita sengsara disiksa oleh kebodohan itu; kalau tidak penyakit paru-paru, kantong kering dan lain sebagainya, itu sederhana saja. 

Jadi sampai akhirnya orang bodoh akan menderita karena dia akan disiksa oleh perbuatan bodohnya = binasa untuk selama-lamanya di dalam api neraka.

Jadi ini gambaran dari masa lalu daripada Paulus, dan ini juga gambaran dari masa lalu kita sebelum terpanggil tergembala, digembalakan oleh pengajaran pembangunan Tabernakel, sebelum tekun tiga macam ibadah pokok, ini potret hidup kita dimasa lalu.   


1 Timotius 1:13

(1:13) aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.


Singkat kata; semua kebodohan-kebodohan (kesalahan-kesalahan) Paulus sebagai perbuatan bodoh dilakukan tanpa pengetahuan. Jadi kejahatan, kesalahan, dan lain sebagainya itu dia lakukan tanpa pengertian, dengan lain kata hidup diluar iman (dia belum mempunyai pengertian dari pembukaan rahasia firman), walaupun dia ibrani asli.   

Pendeknya, di luar iman manusia menjadi bodoh ayat referensi: Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. (Kolose 3:5-7)


Sebelum terpanggil di dalam TUHAN kita juga sama, kita hidup diluar iman karena kita belum mendapat pengertian lewat pembukaan rahasia firman Allah. Itu sebabnya sekali lagi saya sampaikan tidak ada rasa bosan-bosannya; tetaplah berdoa supaya dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah TUHAN senantiasa menyingkapkan pembukaan rahasia firmanNya untuk

  1. Memberi terang

  2. Memberi pengertian kepada orang bodoh supaya tidak lagi melakukan kesalahan sebagai perbuatan bodoh.      


JALAN KELUARNYA

Kisah Para Rasul 9:1-3 dengan perikop: "Saulus bertobat"

(9:1) Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, (9:2) dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. (9:3) Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.


Kalau dahulu Saulu hidup di luar iman; tidak mengarahkan pandangan kepada salib, dia melakukan itu tanpa pengertian berarti tidak mendapat pembukaan rahasia firman, namun akhirnya Saulus bertobat. Maka kita juga harus bertobat, karena kita punya pengalaman yang sama. Kalau orang lain bertobat, kita juga harus bertobat. Jangan orang lain bertobat, kita tidak bertobat.  


Akhirnya Saulus bertobat tepatnya pada saat cahaya memancar dari langit mengelilingi Saulus, artinya; Saulus telah menerima CAHAYA INJIL TENTANG KEMULIAAN KRISTUS = menerima pembukaan rahasia Firman, dan oleh penyingkapan rahasia firman berkuasa memberi pengertian kepada orang bodoh.

Berbahagialah dia bila dia dikelilingi oleh cahaya memancar dari langit, berbahagialah mereka yang menerima cahaya injil tentang kemuliaan Kristus.

Dahulu kita berpikir pokoknya satu ayat dijelaskan dengan mulut cerita sana, cerita sini, yang penting masuk di hati, masuk sorga, tidak seperti itu. Jadi dasar Saulus bertobat adalah cahaya injil tentang kemulian Kristus memberi pengertian kepada orang bodoh (Mazmur 119:130)


Kisah Para Rasul 9:17

(9:17) Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."


Perjalanan Saulus ke Damsyik tujuannya adalah untuk menganiaya jemaat sebab dia memegang surat kuasa (sk). Itulah jalan yang ditempuh Saulus dahulu walaupun dianggap lurus, padahal bengkok. Akan tetapi TUHAN menjangkau Saulus lewat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang akhirnya memberi pengertian kepada dia, dan akhirnya ia berjalan di jalan lurus, itulah kasih karunia

Jadi salib di golgota = darah tebusan itu kasih karunia = tidak layak, menjadi layak. Orang berdosa dibenarkan karena darah tebusan itu kasih karunia. Pendeknya, dari jalan bengkok akhirnya Paulus berjalan di jalan yang lurus sebab mata rohaninya dicelikan = mempunyai pengertian dan pengetahuan dari sorga dan selanjutnya penuh dengan Roh Allah yang suci dan mulia.


Kisah Para Rasul 9:5-6

(9:5) Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. (9:6) Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."


Yesus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib itu karena dosa manusia. Singkat kata Yesus Kristus telah menyatakan kasih karunia kepada Paulus supaya ia hidup di dalam iman. Dan Paulus akhirnya hidup di dalam iman, mendapat pengertian lewat pembukaan rahasia firman.  Jadi seseorang tidak mungkin hidup di dalam iman kalau ia tidak memiliki pengertian yang datang lewat pembukaan rahasia firman (cahaya injil tentang kemuliaan Kristus).


Kisah Para Rasul 9:11, 14-16

(9:11) Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,

(9:14) Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu." (9:15) Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. 


Ketika Saulus bodoh menganggap jalannya lurus padahal bengkok sehingga sulit diasuh dan diajar, tidak mau mendengar, tidak mau melihat pekerjaan TUHAN, selalu membawa hatinya dalam kebebalan, tetapi akhirnya Saulus berjalan di jalan yang bernama jalan lurus; jalan salib, jalan kebenaran dan jalan kehidupan.

Singkat kata; Rasul Paulus menjadi alat pilihan bagi TUHAN tujuannya untuk memberitakan nama Yesus, nama yang mulia, nama yang ajaib,  yang telah mati dan bangkit bagi bangsa kafir, bagi setiap raja-raja di muka bumi ini dan bagi dunia ini, hal ini harus diberitakan oleh alat pilihan TUHAN


Resiko menjadi alat pilihan TUHAN yang harus kita terima: menanggung banyak penderitaan.

Kalau tidak siap menanggung resiko ini, tidak siap direndahkan, tidak dengar-dengaran, tidak mau melihat pekerjaan TUHAN, tidak mau menyatu dengan penggembalaan, tidak mau menyatu dengan gembala; jangan dulu jadi imam, sulit itu nanti bagimu, akan terus ada kontradiksi (perlawanan) lahir batin.


1 Korintus 15:8-10

(15:8) Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. (15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. (15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.


Paulus betul-betul hidup di dalam iman.


Bukan hanya menderita teraniaya, resiko menjadi alat pilihan TUHAN = ada di jalan lurus, tetapi lihat di akhir pelayananya … 

2 Timotius 4:6

(4:6) Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.


Di akhir pelayanan Rasul Paulus menjadi korban sembelihan, darahnya tercurah untuk sidang jemaat. Hal itu juga dinyatakan di dalam Roma 8:35-37


Roma 8:35-37

(8:35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?. (8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." (8:37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.


Inilah kemenangan yang sejati hidup di dalam iman, melayani karena kasih karunia.  


2 Timotius 4:7

(4:7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.


Rasul Paulus mengakhiri pertandingan dengan baik. Namanya pertandingan berarti ada kompetisi yang sehat. Melayani ada kompetisi yang sehat, jangan iri-iri melayani TUHAN.  


Paulus hidup di dalam iman, ia berjalan yang bernama jalan lurus akhirnya ia mengakhiri pertandingan yang baik hingga mencapai garis akhir.

Kalau dahulu dalam kebodohan tidak punya penegrtian (pengetahuan) ia bertindak dan berkata-kata berbuat ujungnya maut – upah dosa maut –.  Tetapi kalau kita berjalan di jalan lurus melayani TUHAN disertai dengan banyaknya penderitaan; jalan lurus ujungnya:  Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment