KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, January 4, 2020

IBADAH AWAL TAHUN, 01 JANUARI 2020


IBADAH AWAL TAHUN, 01 JANUARI 2020

Subtema: PENGETAHUAN YANG BENAR MENURUT GAMBAR SANG KHALIK

Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, oleh karena perkenanan Tuhan kita dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah Sulung pada tahun ini (ibadah awal tahun), semua karena kemurahan Tuhan. Sampai pada akhirnya nanti, biarlah kehidupan kita ini menjadi suatu kehidupan yang sulung, menjadi korban-korban sulung yang ditebus dari antara manusia... Wahyu 14:4.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita. Namun jangan lupa kita berdoa, dalam doa kita mohonkan supaya Tuhan bukakan firman-Nya pada saat kesempatan sore hari ini.
Kehidupan kita diberkati, hidup, pelayanan, nikah rumah tangga kita dipulihkan oleh Tuhan, berkat berkelimpahan menjadi kehidupan kita masing-masing.

Yang tidak sempat tadi malam dalam Ibadah Akhir Tahun bersaksi, tadi sudah menyaksikan kemurahan Tuhan dalam kehidupan masing-masing, yang dialami oleh setiap pribadi. Biarlah setiap kesaksian itu terucap dengan benar, terucap dengan murni, tulus, sehingga kesaksian-kesaksian yang terucap itu menjadi berkat dan memotivasi orang lain, sehingga semakin lagi sungguh-sungguh di dalam melayani pekerjaan Tuhan. Karena Tuhan turut bekerja dalam setiap aktivitas kita, dalam setiap ibadah pelayanan, dalam kegiatan Roh yang Tuhan percayakan ini. 
Dan biarlah kita semakin hari, semakin rendah hati, semakin hari semakin lemah lembut, semakin hari pengudusan itu nyata dalam kehidupan kita, oleh pembaharuan yang terus berlangsung dari sehari ke sehari.

Tadi malam kita sudah melihat bahwa pembaharuan itu harus berlangsung untuk memasuki tahun yang baru. Ketika manusia batiniah dibaharui manusia lahiriah merosot, sebaliknya kalau manusia lahiriah menonjol pasti manusia batiniah (rohaninya) merosot. Tetapi puji Tuhan, kita sudah memperhatikan ketika manusia batiniah dibaharui manusia lahiriah merosot, ada dua tanda manusia batiniah dibaharui:
     1.  Tidak tawar hati.
Tidak tawar hati di tengah ibadah dan pelayanan, tidak tawar hati dalam memikul salib, tidak tawar hati dalam menghadapi ujian silih berganti = kuat dan teguh hati.
 2. Memperhatikan yang tidak kelihatan, perkara di atas, perkara rohani.
Itulah ibadah dan pelayanan dan segala kegatan-kegiatan yang ada di dalamnnya, itulah kerajaan sorga.
Kiranya itu nyata dalam setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi, tetapi pembaharuan ini harus terus dipertahankan tidak boleh berhenti sampai di sini. Kita sudah menanggalkan pakaian yang lama dan sekarang kita mengenakan pakaian yang baru dan pakaian yang baru ini harus terus dipertahankan. Jangan tercemari oleh noda karena dosa kejahatan, noda oleh karena dosa kenajisan, noda oleh karena berhala-berhala dan lain sebagainya.
Sebab itu hari-hari ini kita harus semakin menghargai panggilan Tuhan, menghargai suara Tuhan, suara Firman Pengajaran Mempelai, seperti Samuel menjadi suatu kehidupan yang dengar-dengaran. 
Dengar-dengaran itu tandanya bukan dilihat dari pengakuan diri, tetapi dengar-dengaran yang sangat konkrit bisa terlihat saat ia betul-betul melepaskan diri dari zona kenyamanan. Itu dengar-dengaran seperti Samuel, dia dipanggil sebanyak tiga kali tetapi selalu ia menjawab: “ya Bapa”, lalu menghampiri Eli. Baik juga panggilan yang kedua, sampai kepada panggilan yang ketiga, tidak ada penolakan, lalu ia menghampiri imam Eli. Artinya, dia mau melepaskan diri dari zona kenyamanan, dia tidak membiarkan dirinya (meninabobokan) dagingnya. Karena orang yang biasa meninabobokan dagingnya, orang seperti ini suka bersungut-sungut, memberontak, melawan terhadap suara panggilan. 
Sebab itu belajar menjadi suatu kehidupan yang dengar-dengaran, miliki roh dengar-dengaran, apalagi di dalam hal melayani Tuhan, jangan melayani karena perasaan, jangan mau berubah karena perasaan, jangan mau ikuti Tuhan karena perasaan, karena suatu kali nanti akan berhenti apabila perasaannya berhenti. Tetapi kalau kita mau mengikuti Tuhan, kalau kita mau melayani Tuhan harus berpaut dengan firman Allah yang terus mengasuh dan merawati kehidupan kita ini. Seperti Rut berpaut kepada Naomi. Naomi itu seorang ibu,  sedangkan seorang ibu gambaran dari seorang gembala, tugasnya mengasuh dan merawati.

Firman Pengajaran Mempelai yang sudah menggembalakan kita, sudah mengasuh kehidupan kita ini, sudah merawati kehidupan kita ini dari Januari sampai Desember, sampai sekarang masuk lagi dalam tahun yang baru, sekarang kita berada dalam bulan satu, tanggal satu -- 1 Januari 2020.
Pengalaman-pengalaman yang pahit (tidak berkenan) biarlah berlalu, kita sudah menanggalkan pakaian yang lama, sekarang mengenakan pakaian yang baru. Jangan ingat dosa masa lalu, artinya: jangan ulangi lagi. Jadi bukan hanya sebatas jangan ingat, tetapi jangan ulangi dosa kejahatan, jangan ulangi dosa kenajisan, supaya jangan ada kesaksian yang mempersalahkan Tuhan. 
Jangan mempersalahkan Tuhan sedangkan kita jatuh dan gagal karena kenajisan, lalu kita dengan berani persalahkan Tuhan. Tuhan yang benar, Tuhan yang suci, Tuhan yang mulia, kita tidak benar, kalau kita benar itu karena iman.
Biar kita terima kebenaran itu semua dengan rendah hati dan lemah lembut.

Kolose 3:9b-10.
(3:9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, (3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

“Karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui.”
Jadi pembaharuan itu tidak berhenti setelah mengenakan pakaian yang baru (hidup yang baru), tidak boleh berhenti sampai disitu, tetapi yang terus menerus diperbaharui.
Tujuannya: untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.

SARANA YANG DIGUNAKAN UNTUK SAMPAI SEGAMBAR DAN SERUPA DENGAN DIA YAITU SANG KHALIK:
Sarana yang pertama.
2 Korintus 4:3-4
(4:3) Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, (4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, itu bukan Injil yang tertutup.
Inilah yang akan membawa kita segambar dan serupa dengan Dia itulah Sang Khalik.

Selanjutnya kita akan melihat kuasa dari pembukaan rahasia firman Allah, itulah cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.
Mazmur 119:130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Singkatnya kuasa dari pembukaan firman:
 1. Memberi terang, sama dengan: menerangi kegelapan dosa, maka tidak ada lagi dosa yang terselubung.
 2.  Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
Tujuannya: supaya orang bodoh yang kurang bijaksana tadi tidak lagi mengulangi dosa kejahatan, tidak lagi mengulangi dosa kenajisannya sebagai perbuatan yang bodoh.

Contoh ...
Yohanes 4:13-18
(4:13) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, (4:14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." (4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." (4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, (4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Di sini intinya dari apa yang kita baca, perempuan Samaria telah dipuaskan oleh air hidup.
Apa tanda bahwa air hidup memberi kepuasan? Semua dosa kenajisannya sudah tersingkap.

Sehingga ...
Yohanes 4:19
(4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Selanjutnya setelah dosa kenajisan itu tersingkap, perempuan Samaria berkata kepada Yesus: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.”
Tugas dari seorang nabi adalah bernubuat, artinya: menyingkapkan segala rahasia yang terkandung di dalam hati = dosa dibongkar dengan tuntas. 
Perempuan Samaria mengakui bahwa dia tidak mempunyai suami, sekalipun dia telah hidup dengan lima laki-laki ditambah satu laki-laki, berarti semuanya ada enam dan akhirnya bertemu dengan satu laki-laki yang terakhir, itulah Kristus Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga = 5+1+1 = 7
Angka 7 artinya: angka sempurna, hari perhentian yang kekal. 
Inilah sarana yang pertama yang digunakan untuk terus mempertahankan pakaian yang baru, kelakuan yang baru, lewat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Yohanes 4:18
(4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Jadi dari ungkapan perempuan Samaria ini Yesus tahu bahwa dia sudah dibenarkan.
Jadi apa yang keluar dari mulut, itu semuanya berasal dari hati. Kalau hatinya sudah dipuaskan pasti hatinya benar, dia tidak akan menjadi pendusta. Sebab pendusta itu mulutnya manis, hatinya bercabang kesana kemari.

2 Korintus 3:14
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.

Hanya cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang berkuasa menyingkapkan dosa yang terselubung tadi, termasuk dosa kenajisan dari perempuan Samaria.
Jadi jangan bertahan dengan kebodohan, dengan kekerasan hati, dengan kebebalan.

Ayo terima firman Tuhan dengan lemah lembut, terima firman Tuhan dengan rendah hati. Jangan sombong, kita ini tidak akan bisa berubah kalau kita tidak terima Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Biar dia seorang motivator besar kalau dia tidak terima firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, dia tidak akan bisa berubah, dia tidak akan bisa mempertahankan pakaian yang baru, kelakuan yang baru.
Jadi hanya cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus saja yang dapat membongkar tuntas habis dosa yang terselubung, supaya kita tidak cengeng, tidak emosional, tidak arogansi, tidak lagi mempersalahkan Tuhan, tidak menuduh Tuhan yang tidak-tidak. Pendeknya, kalau yang terselubung itu belum tersingkap, kerap kali mempersalahkan Tuhan.  Tetapi puji Tuhan mari kita pertahankan pakaian yang baru.

Ibrani 1:1
(1:1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

“Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,” menunjukkan bahwa bangsa Israel berulang-ulang berbuat kesalahan.
Kalau Allah berulang kali berfirman lewat perantaraan para nabi, menunjukkan bahwa nenek moyang bangsa Israel juga tentu berulang-ulang melakukan kesalahan. Kalau tidak berulang melakukan kesalahan, Allah juga tidak berulang-ulang berfirman (menyatakan teguran yang sama).
Kalau kesalahan yang sama terus diulang-ulang (disampaikan) menunjukkan bahwa bangsa Israel berulang-ulang melakukan kesalahan yang sama.

Sekarang kita bandingkan ...
Ibrani 1:2-3
(1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan itu yang menopang kehidupan kita, karena cahaya Injil tentang kemuliaan Krisus berkuasa untuk mengadakan penyucian terhadap dosa.

Biarlah kehidupan kita ditopang oleh cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, biarlah ibadah dan pelayanan kita ini ditopang oleh cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, biarlah nikah dan rumah tangga, hubungan intim kita dengan Tuhan ditopang oleh cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, sehingga tidak ada lagi yang terselubung, dosa dibongkar dengan tuntas. Ditopang, karena cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus penuh dengan kuasa mengadakan penyucian terhadap dosa.
Inilah keuntungan kita sekaligus membedakan kita dari orang lain, sehingga dengan demikian kita mengetahui cara yang benar, cara yang tepat untuk mempertahankan pakaian supaya tetap baru, inilah kasih karunia bagi kehidupan kita.

Sarana yang kedua.
Ibrani 4:12
(4:12) Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Firman Allah hidup dan kuat, buktinya ialah; lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.

Bermata dua, menunjuk kepada: sisi yang pertama penyucian terhadap si pemberita firman, lalu sisi yang kedua menyucikan sidang jemaat Tuhan.
Jadi sesudah si pemberita firman mengalami penyucian oleh pedang Roh, maka firman yang disampaikan itu akan berkuasa mengadakan penyucian terhadap sidang jemaat yang dilayani.
Kuasa penyucian, memisahkan;
-   Jiwa dan roh.
- Sendi-sendi dan sum-sum.
-   Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Pendeknya, berkuasa untuk menyucikan HIDUP yakni:
- Tubuh, jiwa dan roh.
-   Hati, pikiran dan perasaan.

Ibrani 4:13
(4:13) Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Kita bisa mengelabui mata manusia, tetapi di mata Tuhan tidak ada yang tersembunyi. 
Dan setiap insan, bukan saja hamba Tuhan, tetapi juga sidang jemaat semuanya akan memberikan pertanggungan jawab, sebab itu jangan bersungut-sungut terhadap penyucian dosa lewat Firman Allah yang hidup dan kuat.
Kita telah mengenakan pakaian baru, namun harus terus menerus dibaharui, artinya: berusaha untuk  mempertahankan pakaian yang baru, tidak ternodai baik oleh noda karena dosa kejahatan, baik oleh noda karena dosa kenajisan.
Jadi sarana yang kedua adalah Firman Allah yang hidup dan kuat.

Jadi kuasa dari firman Allah yang hidup itu, memisahkan:
- Jiwa dan roh.
- Sendi-sendi dan sum-sum.
- Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Pendeknya, berkuasa untuk menyucikan hidup yakni:
- Tubuh, jiwa dan roh.
- Hati, pikiran dan perasaan.
Firman Allah yang hidup dan kuat sanggup mengadakan penyucian terhadap dosa yang tidak dapat ditembusi oleh mata telanjang manusia.

Ayub juga menyerah tidak bertahan dengan kekerasan hatinya, tidak bertahan dengan kebenaran diri sendiri. Dia merasa benar dan suci oleh karena kesalehannya pada zaman itu -- Ayub 1:1 – hal itu memang benar, namun perasaan itu terus dipertahankan.

Ayub 34:16
(34:16) Jikalau engkau berakal budi, dengarkanlah ini, pasanglah telinga kepada apa yang kuucapkan

Dengarlah firman Tuhan dan sikapilah dengan bijaksana dan dengan cara yang dewasa.

Ayub 34:21-22
(34:21) Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya; (34:22) tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi.

Tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, kita semua harus memberi pertanggungan jawab kepada Tuhan. Kalau sudah bersaksi biarlah kesaksian itu terucap dari mulut yang berasal dari ketulusan hati. sebab; "Mata Tuhan mengawasi jalan manusia dan Ia melihat segala langkahnya."

Itu keadaan dari Ayub, pada akhirnya ia menyerah, ia mengakui bahwa hanya Tuhan saja yang benar, hanya Tuhan saja yang suci, hanya Tuhan saja yang mulia. Walaupun Ayub sudah cukup saleh pada waktu itu, tetapi pada akhirnya di dalam hati hanya Tuhan saja yang benar, hanya Tuhan saja yang suci, hanya Tuhan saja yang mulia. 
Maka Tuhan katakan di ayat 16: Jikalau engkau berakal budi, dengarkanlah ini – yaitu; hikmat yang berasal dari firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, sehingga tidak ada lagi sesuatu yang disembunyikan, juga termasuk merasa diri benar.

Kesalahan Ayub; membiarkan anaknya pesta pora. Ada tujuh anaknya ditambah satu perempuan itu selalu berpesta pora bergiliran, berganti-gantian. Dari anak yang pertama, pindah lagi ke anak yang kedua, terus begitu. Itu semua terjadi atas sepengetahuan Ayub, mengapa? Sesudah mereka berpesta pora besok harinya Ayub harus membawa korban dan persembahan kepada Tuhan, yaitu; korban bakaran. 
Dia sadar, dia tau, lalu dia berkata: “Manakala mereka berbuat jahat kepada Tuhan saya harus membawa korban dan persembahan.” Berarti dia tau, inilah kesalahan dari pada Ayub.

Jadi kalau saya membawa suatu pengertian di tengah ibadah pelayanan di dalam penggembalaan ini, yakni;  firman Allah yang hidup dan kuat untuk mengadakan penyucian terhadap tubuh, jiwa dan roh, serta hati, pikiran dan perasaan, jangan bersungut-sungut.
Pilih mana seperti Ayub yang membiarkan anaknya berpesta pora dan membawa kebenarannya sendiri? 

Anak hamba Tuhan seringkali jadi manja, karena sidang jemaat tidak berani mengoreksi anak hamba Tuhan. Akhirnya pada saat ia keluar dari pastori, sengsaranya setengah mati. Mau jemaat besar, mau jemaat kecil, biasanya anak hamba Tuhan ini susah ditegur, karena zona yang menentukan dia. 
Tetapi pada saat ia keluar dari situ, dia sengsara setengah mati. Mulai sekarang ayo yang merasa diri anak hamba Tuhan belajar dari sini, hanya Tuhan yang benar, hanya Tuhan yang suci.
Kalau yang saleh saja berkata seperti itu, kenapa kita yang kotor yang najis ini tidak mengaku bahwa kita masih banyak terdapat kesalahan. Kita bersyukur Tuhan Yesus baik kepada kita, teguran dan didikan yang kita terima, menunjukkan bahwa kita diakui sebagai anak-Nya, dan kita dikasihi-Nya -- Ibrani 12:5-8.

Kita bersyukur perhatian Tuhan luar biasa kepada GPT “Betania” karena kita terus mengalami penyucian. Memang kita harus melewati jalan yang sempit dan pintu yang sesak. Ukurannya ada pada pola Tabernakel dengan tiga pintu disitu dimulai dari PINTU GERBANG, lalu PINTU KEMAH, dan yang terakhir PINTU TIRAI yaitu perobekan daging/penyerahan diri sepenuh.

Sarana yang ketiga.
Matius 25:6
(25:6) Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Pendeknya, yang disuarakan di sini adalah Firman Pengajaran Mempelai, istilah lain; Kabar Mempelai sama dengan: makanan keras, yang akan mendewasakan kehidupan kita masing-masing.

2 Korintus 11:2
(11:2) Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Ayat ini menjelaskan bahwa Rasul Paulus adalah pelayan Tuhan di dalam hal memberitakan Pengajaran Mempelai yang berkuasa untuk membawa gereja Tuhan untuk menjadi mempelai Tuhan, menjadi perawan suci kepada Kristus.

Kita lihat perawan suci ...
Wahyu 14:1, 4
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. (14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Jadi Pengajaran Mempelai mendewasakan gereja Tuhan sampai sempurna, menjadi perawan suci.
Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama dengan 144.000 orang yang sudah dimeteraikan. Tanda milik kepunyaan Allah ada meterai.
Mereka itu adalah orang-orang yang ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung, mereka ditebus dari antara manusia (seantero dunia); timur, barat, utara, selatan, sebagai korban-korban sulung. 
Tetapi yang pasti mereka tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan.

Perempuan-perempuan tersebut bukan perempuan biasa. Perempuan-perempuan yang terdapat dalam kitab Wahyu itu bukan perempuan biasa, antara lain:
 1. Perempuan Izebel.
 2. Perempuan Babel.

Tentang: TIDAK MENCEMARKAN DIRI DENGAN PEREMPUAN IZEBEL. 
Artinya: senantiasa mempertahankan roh ketundukan mereka kepada Kristus sebagai kepala gereja, Dialah Mempelai Pria Sorga, Dialah suami kita dalam kebenaran dan kesetiaan. Kalau gereja Tuhan memiliki roh ketundukan berarti sama dengan taat, setia, dengar-dengaran.
Waktu saya pertama masuk sekolah Alkitab setiap kali guru dengan mata pelajaran yang diajarkan selalu ada kata-kata taat, setia, dengar-dengaran itu selalu terucap. Karena saya ini orang yang baru mencemplungkan diri dalam Pengajaran Memepalai saya terheran-heran apa itu taat, setia, dengar-dengaran? Barulah sekarang ini semakin hari semakin diberi pengertian, bahwa taat, setia, dengar-dengaran itu harus tertanam dalam setiap kehidupan hamba-hamba Tuhan, tujuannya; supaya tidak mencemarkan diri dengan ajaran Izebel. 
Kalau gereja Tuhan sudah memiliki roh ketundukan, berarti; taat, setia, dengar-dengaran = menempatkan Kristus sebagai kepala.

Tentang: TIDAK MENCEMARKAN DARI PEREMPUAN BABEL. Artinya: terlepas dari dosa kenajisan.
Wahyu 18:2
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Babel, kota besar adalah tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis. Dan dosa kenajisan ini adalah dosa yang paling dibenci Tuhan. Jadi kalau ada pertanyaan dosa apa yang paling dibenci? Jawabnya yaitu kenajisan.
Jadi kalau kita sudah melihat borok orang lain, jangan kita menjadi anjing yang menjilat borok. Belajar untuk berdiam diri, tidak hidup menurut hawa nafsu daging.

Kita membaca ...
Wahyu 14:5
(14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Yang tidak kalah penting di sini kita perhatikan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta, berarti sudah mengalami penyucian di dalam hati. Sebab apa yang keluar dari mulut itu semua berasal dari dalam hati.

Kemudian mereka tidak bercela. Menunjukkan bahwa Firman Pengajaran Mempelai telah menyucikan kehidupan mereka -- sama seperti Efesus 5:26-27 -- gereja Tuhan dikuduskan oleh air dan firman, tujuannya untuk menempatkan sidang jemaat di hadapan diri-Nya tidak bercacat dan tidak bercela atau kerut atau yang serupa itu, sama dengan: kudus tidak bercela.

Jadi kesimpulannya:
a. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
b. Firman Allah yang hidup dan kuat, lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.
c. Kabar Mempelai, itulah Matius 26; menyuarakan Kabar Mempelai, sama dengan makanan keras.
Tiga hal di atas adalah sarana untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.

Syarat untuk berpegang teguh kepada tiga hal di atas:
Efesus 4:24-30
(4:24) dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. (4:25) Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. (4:26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (4:27) dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. (4:28) Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. (4:29) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. (4:30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Untuk berpegang teguh kepada tiga hal ajaran di atas ada tujuh hal yang harus diperhatikan:
     1.  Buanglah dusta.
Sebab dusta ini adalah dosa terakhir baik dalam Wahyu selalu menunjukkan bahwa dusta adalah dosa terakhir. Mengapa? Karena dusta ini bisa digunakan menjadi alat kemas yang begitu indah, alat kemas yang begitu menarik. Untuk apa? Untuk membungkus semua dosa, sebab itu yang dikoreksi pertama sekali adalah dusta.
2. Berkatalah benar seorang kepada yang lain.
Kita ini adalah anggota tubuh, tidak boleh berkata yang tidak benar 
3.  Kalau kamu menjadi marah jangan kamu berbuat dosa.
Maksudnya, jangan sampai matahari terbenam sebelum padam amarahmu. Jadi amarah itu jangan sampai dikuasai oleh kuasa kegelapan.
4. Jangan beri kesempatan kepada iblis.
5. Janganlah ia mencuri lagi.
Baik miliknya Tuhan yaitu sepersepuluh, baik milik orang lain atau hak orang lain, jangan mencuri. 
6. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.
7. Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Pendeknya, hal 1-3 -> Terkait dengan perkataan yang harus dijaga. 
Hal 4-7 -> Harus memperhatikan larangan-larangan. 
Jadi saudara tujuh hal ini harus kita perhatikan sebagai syarat berpegang teguh kepada tiga hal atau tiga ajaran di atas.

PRAKTEKNYA:
Efesus 4:31-32
(4:31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (4:32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

Yang terakhir saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus sudah mengampuni kita. 

Kolose 3:10-11
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; (3:11) dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. (3:12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. (3:13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Saling mengampuni satu dengan yang lain, berarti tidak melihat kekurangan orang lain.
Di dalam pengampunan itu tidak ada perbedaan antara orang yang bersunat ataupun orang yang tidak bersunat, orang barbar atau orang Skit, budak ataupun merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu, tidak ada lagi perbedaan antara kafir dan Israel. Berarti ada penyatuan.
Tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu adalah Kristus, tidak ada lagi perbedaan antara kafir dan Israel, Tuhan tidak melihat latar belakang.

Pendeknya di dalam pengampunan ada penyatuan, itu kerinduan Tuhan. Inilah puncak dari pada mempertahankan pakaian yang baru, arahnya sampai kepada penyatuan. Sebab di dalam pengampunan ada penyatuan.

Efesus 2:11-13
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, -- (2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. (2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Tuhan ampuni dosa kita di atas kayu salib sehingga ada penyatuan antara kafir dan Israel.

Efesus 2:14-19
(2:14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (2:17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat" (2:18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. (2:19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Kita semua adalah anggota tubuh, Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Amin.  

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment