KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, March 11, 2020

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 07 MARET 2020



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 07 MARET 2020

STUDY YUSUF
(Seri: 183)

Subtema: DUA JENIS CAWAN EMAS

Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan oleh karena kasih dan kemurahan-Nya kita masih dimungkinkan untuk melangsungkan Ibadah Kaum Muda Remaja sebagaimana biasanya.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook dimanapun anda berada.
Selanjutnya mari kita berdoa, memohon kemurahan Tuhan supaya kiranya Tuhan bukakan firman-Nya bagi kita pada malam ini.

Segera kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja tentang study Yusuf, sekarang kita masih berada di dalam ...
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."

Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki.
-       Yang sulung bernama: Manasye.
-       Yang kedua bernama: Efraim.

Selanjutnya mari kita menyimak arti rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut, tentunya dimulai dari anak yang sulung, yakni Manasye.
MANASYE, artinya: Allah telah membuat Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara, yaitu:
1.     Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.     Yusuf lupa kepada rumah bapanya.

Saat ini kita masih memperhatikan hal yang pertama.
Tentang: Yusuf lupa kepada kesukarannya.
Adapun kesukaran Yusuf dibagi dalam tiga fase:
-       Fase yang pertama: “Ketika Yusuf tinggal bersama-sama dengan saudara-saudaranya” (Kejadian 37).
Hal ini telah disampaikan pada tahun yang lalu.
-       Fase yang kedua: “Ketika Yusuf tinggal di rumah Potifar” (Kejadian 39).
Saat ini kita masih memperhatikannya.
-       Fase yang ketiga: “Ketika Yusuf berada di dalam penjara” (Kejadian 40).

Sekarang kita masih berada pada FASE YANG KEDUA, yakni: KETIKA YUSUF TINGGAL DI RUMAH POTIFAR.
Kejadian 39:6b
(39:6) Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

“Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.”
Ketentuan firman Allah terhadap sidang mempelai Tuhan adalah manis sikapnya dan elok parasnya. Mengapa demikian? Karena sidang mempelai Tuhan tidak boleh ada cacat dan celanya.
Itu bisa kita lihat dalam Kidung Agung 4:1-7; Mempelai Laki-Laki memuji mempelai perempuan-Nya karena mempelai perempuan itu sangat cantik, tanpa cacat atau cela.
Kemudian Wahyu 12:1, disitu kita bisa lihat kemuliaan dan kesempurnaan dari gereja Tuhan.

Pendeknya, keindahan dari mempelai perempuan Tuhan dinyatakan di tengah-tengah bangsa kafir, bagaikan Yusuf ada di tanah Mesir.

Manis sikapnya dan elok parasnya, menunjuk kepada dua hal:
1.     Suatu kehidupan nikah yang diberkati.
Tanda nikah suci diberkati: ada suatu persekutuan yang indah dengan Tuhan, hal itu disebut dengan hubungan intim.
Sebaliknya jikalau nikah suci itu dirusak maka hubungan kita dengan Tuhan pasti terputus, pada saat itulah akan terjadi banyak sekali penyangkalan-penyangkalan kepada Tuhan.
2.     Mempunyai pandangan nubuatan.
Berarti memandang jauh ke depan. Jelas ini menunjuk kepada orang yang tidak memiliki pemikiran yang pendek, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci.
Kalau pemikiran seseorang pendek, pasti mudah sekali dipengaruhi oleh hal-hal yang tak suci.

Bukti Yusuf memiliki pandangan nubuatan:
Kejadian 39:7
(39:7) Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."

Selang beberapa waktu isteri Potifar memandang Yusuf dengan berahi.

Saya akan menyampaikan dengan tandas, jikalau kehidupan rohani anak-anak Tuhan (pemuda remaja) diberkati oleh Tuhan sehingga hidupnya menjadi mulia dan indah, maka pada saat itu akan timbul lawannya.
Sebagai contoh:
-       Ketika Yakub lebih mengasihi Yusuf, sehingga kepadanya diberikan jubah yang maha indah. Maka pada saat itu juga bencilah saudara-saudara Yusuf kepadanya.
Jubah yang maha indah, itu menunjuk kepada: harta rohani yang berharga, sama dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus.
Jadi pada saat Yusuf menerima jubah yang maha indah -- pada saat Yusuf menerima karunia-karunia dan jabatan Roh Kudus -- pada saat itulah timbul kebencian dari saudara-saudara tua Yusuf.
-       Ketika Tuhan mengaruniakan mimpi kepada Yusuf, saudara-saudaranya lebih benci lagi kepada Yusuf.
Mimpi menunjuk kepada: nubuatan atau pembukaan firman.

Jadi demikian juga isteri Potifar memandang Yusuf dengan berahi, sebab Yusuf manis sikapnya dan elok parasnya.
Inilah kehidupan pemuda remaja dimana kehidupan rohaninya sudah diberkati oleh Tuhan, sehingga hidupnya indah dan mulia, pada saat itu timbullah lawannya. Jadi bukan berarti kalau kehidupan pemuda remaja semakin diberkati hidup rohaninya, lalu enak-enak saja, justru pada saat itu akan timbul lawannya.

Pendeknya, jika sidang mempelai Tuhan dipermuliakan sedemikian rupa dan nyata sungguh-sungguh rohani, maka dari sisi kekafiran yakni orang yang tidak mau bertobat akan melihat dari arah yang lain.
Tetapi tidak untuk kepentingan rohani melainkan untuk kepentingan jasmani yakni; timbul sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan yaitu dosa kenajisan, sebab isteri Potifar berkata kepada Yusuf: "Marilah tidur dengan aku."

Sebab itu, kita ini sudah dipanggil oleh Tuhan dan sekarang kita sudah bersembunyi di dalam Allah oleh karena kematian dan kebangkitan-Nya, jangan kita keluar dari sana, sampai nanti kelak dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Apalagi kalau seorang pelayan Tuhan sudah menerima karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus, tidak boleh bermain-main.
Kalau masih ada keinginan-keinginan yang jahat, keinginan yang najis, jangan melayani Tuhan. Kiranya dapat dipahami dengan baik. 

Jadi dosa kenajisan adalah musuh utama, jika kerohanian dari anak-anak Tuhan (pemuda remaja) sudah diberkati dengan sangat (mulia dan indah).

FAKTA ALKITAB ...
Wahyu 12:1
(12:1) Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Di sini tampilnya gereja sempurna yakni mempelai Tuhan dalam kemuliaan Allah yang penuh.
Dengan bukti: mempelai perempuan sudah dikuasai oleh tiga benda penerang di cakrawala, berarti mempelai Tuhan dalam kemuliaan Allah yang penuh (mempelai Tuhan penuh dengan kemuliaan Allah).
Tetapi jangan salah, ketika kehidupan gereja Tuhan sudah diberkati sehingga hidupnya menjadi mulia dan indah, di situ akan tampil musuh atau lawan.

Wahyu 12:3
(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Tampilnya sosok lain di langit yaitu seekor naga merah padam yang besar.

Jadi ini sudah fakta Alkitab, bahwa ketika kehidupan rohani kita sudah diberkati, sehingga kehidupan kita menjadi mulia dan indah, di situ akan timbul lawan.
Demikian juga setelah tampilnya gereja sempurna yakni; mempelai Tuhan dalam kemuliaan yang penuh, pada saat itu juga tampillah sebuah tanda yang lain di langit itulah seekor naga merah padam yang besar.
Jadi Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kita (gereja sempurna) tidak mengalami suatu ujian dan cobaan, tetapi Tuhan berjanji bahwa Dia senantiasa menyertai kehidupan anak-anak Tuhan.

Jadi kesimpulannya, gereja setan mengadakan suatu tandingan untuk menghentikan (menghambat) bahkan berusaha untuk menjatuhkan gereja Tuhan yang sempurna, itulah mempelai wanita Tuhan
Kemudian ditambahi dengan wujudnya:
-       Berkepala tujuh.
-       Bertanduk sepuluh.
-       Tujuh mahkota di atas kepalanya.

Demikian juga akan terjadi sebelum tiba perjamuan kawin Anak Domba, yakni di dalam Wahyu 19:6-9.
Akan tampil gereja setan yakni Babel besar Wahyu 17 dan Wahyu 18 yang akan berusaha menghambat pesta nikah Anak Domba pada Wahyu 19:6-9.

Wahyu 17 itu adalah penghakiman atas Babel, sedangkan Wahyu 18 adalah jatuhnya Babel, sebelum tiba pesta nikah Anak Domba dalam Wahyu 19:6-9.

Di sini kita akan melihat penampilan dari gereja setan, Babel besar ...
Wahyu 17:2-4
(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya." (17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. (17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

Gereja setan memakai:
-       Kain ungu.
-       Kain kirmizi.
-       Dihiasi dengan emas, permata, dan mutiara.
Di sini kita melihat suatu perhiasan yang luar biasa, tetapi sebetulnya itu merupakan akal-akalan dari gereja setan, tipu daya dari gereja setan.
Betul-betul gereja setan ini memiliki daya pikat yang luar biasa, sehingga nanti gereja setan ini penuh dengan jiwa-jiwa, tetapi jiwa-jiwa yang menuju kepada kebinasaan.

Maka sekali lagi saya sampaikan dengan tandas kepada kita semua, sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Tuhan, karena rahmat dan kasih karunia-Nya dinyatakan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan ini. Karena Tuhan tampil dengan segala kejujuran-Nya, Tuhan tampil dengan segala ketulusan-Nya dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita.
Tuhan menyatakan hati yang paling dalam, sehingga kita boleh mengerti nanti rencana Allah yang besar dinyatakan kepada kita.

Jadi sekali lagi saya nyatakan dengan tandas, sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Tuhan, Tuhan tidak pernah mendustai kita. Tuhan menyatakan isi hati-Nya, sehingga kita boleh mengerti rencana Allah yang besar, yang akan dinyatakan kepada kita lewat Pengajaran Mempelai, dalam terangnya Tabernakel.
Tuhan tidak sedang main akal-akalan kepada kita, tetapi Tuhan sungguh mengasihi dengan amat sangat, Tuhan peduli dengan jiwa-jiwa kehidupan pemuda remaja GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, termasuk anda yang sedang mengikuti pemberitaan firman lewat live streaming pada malam ini.

Tetapi tidak berhenti sampai disitu, di tangan perempuan Babel (gereja setan) ada suatu cawan emas penuh dengan dua hal, yakni:
1.     Segala kekejian.
2.     Segala kenajisan percabulannya.
Jadi Wahyu 17:4 ini sangat bertolak belakang dengan Wahyu 8:3-4, sebab di tangan malaikat yang kuat itu ada sebuah cawan emas tetapi penuh dengan kemenyan, itu menunjuk doa penyembahan yang akan membawa gereja Tuhan naik sampai bertemu dengan Allah dalam suatu persekutuan yang indah.

Jadi kalau kita melihat sepintas, gereja setan sungguh menarik sebab dia memakai kain ungu muda dan kain ungu tua serta kain kirmizi, sepertinya dia melewati sebuah masa yang luar biasa, sepertinya perjalanan hidupnya diwarnai dengan pengalaman Yesus di dalam tanda kematian, dan dalam tanda kebangkitan, serta dalam tanda kemuliaan Yesus Anak Allah. Kain ungu -> kemuliaan Yesus Kritus, sedangkan kain kirmizi -> sengsara atau pengalaman kematian Yesus Kristus.
Tetapi sebetulnya itu merupakan akal-akalan, ditambah lagi dihiasi dengan emas, batu permata, dan mutiara. Gereja setan memang ada pelayanan, apa buktinya? Ada batu permata, tetapi semua itu merupakan akal-akalan dari gereja setan, mengapa? Sebab di tangan perempuan Babel ada suatu cawan emas penuh dengan dua hal yakni: segala kekejian dan kenajisan percabulannya, berarti ibadah dan pelayanan akal-akalan.

Perhiasan yang melingkupi gereja setan adalah akal-akalan, pelayanan di setiap ibadah-ibadah itu juga akal-akalan. Tetapi oleh karena kemurahan Tuhan kita bisa melihat dan menilik betapa dalamnya kejatuhan dari ibadah gereja setan ini.
Oleh sebab itu, sekali lagi saya katakan dengan tandas, kita patut bersyukur kepada Tuhan, mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.
Tanda-tanda zaman sudah sangat terlihat jelas, kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi, tetapi anehnya masih banyak orang yang berkata bahwa khotbah mengenai kedatangan Tuhan sudah dekat, hal itu sudah berulang-ulang dan dari dulu sudah dekat, sampai akhirnya ia tidak peduli lagi dengan ibadah, tidak peduli dengan setiap pemberitaan-pemberitaan firman Tuhan, ini gereja yang sangat disayangkan sekali.
Tetapi bersyukurlah lewat ibadah ini, Tuhan himpunkan kita di tengah Kaum Muda Remaja pada malam ini, itu kemurahan supaya kita jangan binasa.

Mari kita lihat isi dua cawan emas yang di tangan perempuan Babel atau gereja setan, yakni:
Yang pertama: SEGALA KEKEJIAN.
Segala kekejian yakni melenyapkan korban sehari-hari, yaitu:
a.     Korban sembelihan, menunjuk kepada: ibadah dan pelayanan.
b.     Korban santapan, itulah firman Allah sebagai makanan rohani kita.
Di hari-hari ini setan sedang giat sekali membangun gerejanya, dihiasi dengan segala kemuliaan-kemuliaan yang palsu, sehingga seakan-akan beribadah kepada Tuhan dengan tulus, seakan-akan beribadah kepada Tuhan dengan murni, tetapi sebetulnya telah melenyapkan korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan (firman Allah).
Itu sudah terdeteksi dengan jelas lewat pengajaran yang murni yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada Timotius.

Saat ini wabah virus corona sedang merajalela di berbagai negara di penjuru dunia ini, awalnya corona ini terdeteksi dengan jelas tetapi ujung-ujungnya virus corona ini sudah tidak bisa lagi terdeteksi, sebab seseorang tiba-tiba mati mendadak oleh virus Corona, tanpa terdeteksi.
Tetapi gereja setan dengan siasatnya, dengan tipu dayanya terdeteksi oleh Pengajaran Firman Allah yang diurapi  (benar dan murni), itulah yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada anak rohaninya, yakni; Timotius.

1 Timotius 4:1-2
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

Di hari-hari terakhir ini ada orang murtad lalu mengikuti:
-       Roh-roh penyesat.
-       Ajaran setan-setan.
Hal ini terjadi disebabkan oleh tipu daya pendusta-pendusta itulah nabi-nabi palsu, yang hati nuraninya memakai cap mereka; melayani dengan sesuka hati, tidak murni, tidak tulus.

Adapun penyesatan dari nabi-nabi palsu ...
1 Timotius 4:3
(4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

Penyesatan dari nabi-nabi palsu:
a.     Melarang orang kawin.
b.     Melarang orang makan makanan yang diciptakan oleh Allah.l (gereja setan) ada suatu cawan emas penuh dengan dua halan pemuda remaja
Ini penyesatan dari nabi-nabi palsu. Sekarang ini sedang menyusup, sebab setan sedang membangun gerejanya disebutlah gereja setan (Babel besar).

Tentang: MELARANG ORANG KAWIN.
Jelas hal ini bertolak belakang dengan Pengajaran Mempelai, pengajaran yang sempurna yang membawa gereja Tuhan sampai sempurna yakni menjadi mempelai Tuhan.

Tentang: MELARANG ORANG MAKAN MAKANAN YANG DICIPTAKAN OLEH ALLAH.
Hal ini bertolak belakang dengan pengajaran salib, pengajaran firman Allah yang benar dan murni.
Sebab Yesus pernah berkata kepada dua belas murid, makanan-Ku ialah:
-       Melakukan kehendak Allah.
-       Menyelesaikan pekerjaan Allah.

Dua isi dari cawan emas yang ada di tangan perempuan Babel atau gereja setan yang pertama tadi penuh dengan kekejian berarti melenyapkan korban sehari-hari, yakni; korban sembelihan dan korban santapan. 

Kemudian isi cawan emas yang di tangan perempuan Babel atau gereja setan YANG KEDUA: KENAJISAN PERCABULAN.
Jadi saudara hati-hati jangan sampai kita datang beribadah dan melayani Tuhan, tetapi hati dan pikiran ini sudah menjadi najis oleh karena banyaknya percabulan-percabulan.

Sekarang kenajisan itu akan berlangsung di dalam gereja Tuhan, penyebabnya ialah:
Wahyu 17:2
(17:2) Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

"Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."
Jadi saudaraku kenajisan sudah merajalela di dalam gereja Tuhan, penyebabnya ialah; karena banyaknya percabulan dari perempuan Babel itu sendiri.

Itu dibuktikan juga di dalam ...
Wahyu 18:2,9
(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, (18:9) Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.

Pada ayat 2 ini: dijelaskan bahwa gereja setan (babel besar) adalah; tempat bersembunyi roh-roh najis atau burung-burung yang najis . Mengapa bisa terjadi??
Karena perbuatan cabul yaitu kelimpahan-kelimpahan yang dijanjikan oleh perempuan Babel.

Kalau kita sibuk dengan kelimpahan semacam ini, inilah yang disebut percabulan dari perempuan Babel, sehingga oleh karena percabulan ini gereja setan menjadi najis.
Itulah gereja setan, terlalu banyak percabulan di dalamnya. Sebab perempuan Babel itu menjanjikan suatu kelimpahan, yaitu; berkat-berkat jasmani, sibuk berbicara soal perkara lahiriah.

Ibrani 12:16
(12:16) Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

Esau menjual hak kesulungannya hanya demi sepiring kacang merah, menunjukkan bahwa Esau sedang berlaku cabul = nafsu rendah.
Esau berlaku cabul oleh karena berkat-berkat secara lahiriah, termasuk hanya oleh karena semangkuk kacang merah. Sebetulnya, hal seperti ini yang menajiskan seseorang.

Tidak sedikit orang Kristen berlaku cabul oleh karena kelimpahan atau berkat-berkat secara jasmani, tetapi tanpa sadar dia sedang dinajiskan oleh berkat secara lahiriah itu.
Untuk apa kita menjual hak kesulungan? Untuk apa kita meninggalkan ibadah dan pelayanan? Hanya untuk semangkuk kacang merah, sesuap nasi.
Tanpa sadar gereja di akhir-akhir ini sedang disusupi oleh ajaran-ajaran setan.

Doakan keluarga kita yang belum mengerti pengajaran semacam seperti ini, supaya mereka juga tertolong.
Kalau berlaku cabul karena kelimpahan berkat jasmani itu merupakan kenajisan dalam gereja. Jadi ukurannya bukan soal pelayanan, melayani tetapi tidak dengar-dengaran, pelayanan itu membuat dia semakin memperbanyak dosanya, semakin banyak melayani semakin menambah dosanya, itu merupakan kekejian bagi Tuhan.
Berdoa serta melayani Tuhan, tetapi memalingkan telinga untuk tidak mendengar dari firman Tuhan itu adalah  kekejian.
Itulah isi dari cawan emas di tangan perempuan Babel itu. Seharusnya cawan emas harus penuh dengan kemenyan, untuk menghasilkan asap dupa kemenyan yang naik dihadapan Tuhan, dengan begitu kita dapat berjumpa dengan Allah.

Ibrani 12:17
(12:17) Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Ketika ia hendak menerima berkat yang satu itu ia ditolak, sebab dia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun mencucurkan air mata bahkan air mata sudah menjadi darah.
Tuhan bukanlah manusia yang mudah sekali terbawa perasaan dan emosi.

Kesempatan yang ada saat ini mari kita manfaatkan dengan baik. Kalau beribadah datanglah beribadah dengan sungguh-sungguh, kalau melayani Tuhan datanglah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, selagi masih ada kesempatan.

Tuhan berkemurahan kepada kita dan memberi pertolongan, sebab Tuhan menyatakan isi hati-Nya. Jam-jam saya untuk meneliti firman ini, Tuhan nyatakan dengan luar biasa supaya hidup muda remaja kita tertolong.
Jadi apapun yang kita korbankan tidak sebanding dengan rencana Allah yang besar, jangan bersungut-sungut.

Hagai 2:14
(2:14) Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu menjawab, katanya: "Tentu!"

Perbuatan cabul itulah yang menajiskan seseorang di hadapan Tuhan dan oleh karena dosa kenajisan semacam ini pembangunan Bait Allah teracam gagal.
Jadi kalau seseorang berlaku najis oleh karena percabulan-percabulan, karena kelimpahan-kelimpahan berkat jasmani, sebetulnya orang semacam ini tidak layak masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, karena orang semacam ini akan mengancam terhambatnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Sebab itu jangan kita menjadi najis karena percabulan-percabulan, karena kelimpahan-kelimpahan yang disodorkan.
Memang penghuni bumi mabuk oleh anggur percabulannya, memang itu yang disodorkan oleh gereja setan, sibuk berbicara soal berkat jasmani tetapi tanpa sadar sudah menjadi najis oleh karena percabulan itu, sehingga oleh kenajisan ini terancamlah pembangunan Bait Suci, gagallah pembangunan Bait Suci. Akhirnya mengancam rencana Allah yang besar yaitu; pesata nikah Anak Domba.
Oleh sebab itu, biarlah orang mati mengubur orang matinya.

Jadi sebelum tiba pesta nikah Anak Domba dalam Wahyu 19:6-9, perempuan Babel (gereja setan) berusaha  menghambat lajunya pembangunan tubuh pada Wahyu 17 dan Wahyu 18.
Tetapi malam ini kita mau dengan rendah hati menerima pernyataan tulus dari Tuhan lewat Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang sudah kita terima, kita terima dengan rendah hati.

Kejadian 39:8 
(39:8) Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,

Tetapi Yusuf menolak dengan tegas keinginan dari pada isteri Potifar.
Pada ayat ini dikatakan: Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku.
Jadi saudara sekalipun kepada Yusuf ini dipercayakan segala sesuatu milik Potifar tetapi ia tidak terikat percabulan, tidak terikat dengan kelimpahan yang disodorkan oleh perempuan Babel, itu sebabnya dia terhindar dari kenajisan.

Maka di hari-hari ini kita harus memiliki sikap yang tegas. Kalau memang sedapat mungkin seorang pelayan tidak perlu overtime, secara khusus seorang imam kalau memang sedapat mungkin usahakan tidak usah overtime, jangan tinggalkan jam-jam ibadahmu hanya untuk segelintir uang yang sifatnya sementara ini.
Karena percabulan semacam ini yang menajiskan orang, lihatlah sekalipun Potifar mempercayakan segala miliknya, tetapi Yusuf tidak berlaku cabul sehingga terlepas dari kenajisan. Kita harus memiliki sifat yang tegas seperti ini, jadilah Yusuf Yusuf di akhir zaman, memiliki sifat yang tegas, sekalipun muda tetapi tidak dianggap rendah.
Jangan hatimu diseret atau terpikat oleh percabulan, sebab hal itu yang akan mencemarkan dan menajiskan gereja Tuhan.

Wujud dari ketegasan gereja Tuhan:
1 Timotius 4:7
(4:7) Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

Pada ayat ini dua hal dinyatakan oleh Tuhan kepada kita:
1.     Jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua.
Kalau kita menjauhi diri dari takhayul dan dongeng nenek-nenek tua, berarti terikat dengan pengajaran salib, yaitu Pengajaran firman Allah yang benar dan murni. Inilah santapan rohani yang harus kita nikmati di hari-hari terakhir ini.
2.     Latihlah dirimu beribadah.
Maksudnya di sini adalah membiasakan diri untuk memikul salib, memikul sebuah tangguh jawab, di tengah ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayakan ini, sesuai dengan beban yang Tuhan taruh di atas pundak kita masing-masing.
Jangan kita bersungut-sungut, jangan ngomel, latihlah dirimu beribadah. Pendeknya, jangan berdalih dan mencari alasan untuk menghindari salib, jangan menyingkir dari salib.
Tidak ada jalan yang lain bagi penduduk bumi, untuk sampai ke sorga selain jalan salib. Hanya satu jalan menuju sorga yaitu sengsara salib.
Jadi penghubung antara bumi dan sorga adalah salib Kristus. Jangan ikuti perumpamaan dunia yang mengatakan; banyak jalan menuju Roma, itu ke Roma, tetapi ke sorga hanya satu jalan, yakni; latihlah dirimu beribadah. Itu jalan satu-satunya tidak ada jalan yang lain.
Inilah wujud ketegasan dari pada Yusuf Yusuf di akhir zaman ini. Kiranya ketegasan semacam ini nyata dalam hidup kita masing-masing.

Saya bersyukur saudari Sara dan Bintang tidak jadi pindah ke tempat di mana hasutan setan kepada mereka, sebab  seandainya hal itu jadi pasti terpisah dari penggembalaan ini, habis binasa mereka, bersama dengan setan yang menghasut hati mereka.
Jadi kalau sampai saat ini Tuhan kumpulkan, Tuhan himpunkan kita di tengah ibadah ini, itu adalah kemurahan hati Tuhan.

Tuhan sangat memperhatikan kita semua, Dia peduli kepada jiwamu, jiwaku, jiwa kita, supaya kita jangan binasa. Tetapi perlu untuk ketegasan di dalam diri, artinya jangan bermain-main lagi. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment