KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, March 18, 2020

IBADAH RAYA MINGGU, 15 MARET 2020



IBADAH RAYA MINGGU, 15 MARET 2020


WAHYU PASAL 11
(Seri: 28)

Subtema: YESUS TAMPIL SEBAGAI RAJA DI ATAS SEGALA RAJA

Shalom saudaraku.
Selamat sore, salam sejahtera, bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita masing-masing.
Tidak lupa saya mengucap syukur kepada Tuhan, oleh karena kasih dan kemurahan-Nya kita dimungkinkan untuk melangsungkan dan mengusahakan Ibadah Raya Minggu. Dan biarlah ibadah ini bagaikan dupa berbau harum yang menyenangkan hati Tuhan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada.
Selanjutnya kita berdoa, kita mohon kemurahan Tuhan supaya kiranya Tuhan menyingkapkan rahasia firman-Nya sore ini, supaya kehidupan kita semuanya diberkati, kehidupan kita dipulihkan, sehingga kehidupan kita ini menjadi suatu kehidupan yang berkenan baik nikah, ibadah pelayanan, menjadi kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Sebelum dengar firman, semua kita persiapkan diri, baik catatan, Alkitab, semuanya dipersiapkan dengan baik, sehingga semuanya konsentrasi, kita semua diberkati, sebab kita datang untuk memuji Tuhan.
Tuhan mau datang, persiapkan diri seperti lima gadis yang bijaksana. Jangan kita beribadah seperti lima gadis yang bodoh, memang tujuan mereka menyongsong Mempelai Laki-Laki Sorga, itu sebabnya mereka mengambil pelita. Tetapi mereka tidak mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, tidak mau memikul salib-Nya, hanya datang beribadah tanpa salib. Mereka membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak dalam buli-buli, itu tidak mempersiapkan diri.
Jadilah bijaksana, persiapkan diri di dalam hal beribadah, persiapkan diri di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan.
Jangan kita binasa, jangan bodoh, jangan biarkan nyawa ini seperti seekor ayam potong yang hidup untuk dimusnahkan, jangan. Bijaksanalah, Tuhan memberi pengertian kepada orang yang bijaksana.

Segera kita menyambut firman penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu, dari Wahyu 11.
Wahyu 11:15-16
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." (110:16) Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,

Ayat 15, menunjukkan atau menceritakan kepada kita bahwa Yesus tampil sebagai Raja di atas segala raja.
Ini merupakan sebuah kemenangan yang kekal, berarti tidak akan pernah terjadi kekalahan lagi.

Kalau hari ini mungkin kita lemah dan kalah terhadap dosa apapun itu, baik itu kejahatan, kenajisan, ataupun dosa-dosa yang lain. Tetapi mari kita berjuang, sampai nanti Yesus tampil sebagai Raja di atas segala raja.
Ini merupakan sebuah kemenangan yang kekal, berarti tidak akan pernah terjadi kekalahan lagi.

Adapun tanda kemenangan itu: “terdengar suara-suara nyaring dari sorga”, itulah nyanyian puji-pujian para tua-tua.

Kita lihat …
Keluaran 15:13-16
(15:13) Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus. (15:14) Bangsa-bangsa mendengarnya, mereka pun menggigil; kegentaran menghinggapi penduduk tanah Filistin. (15:15) Pada waktu itu gemparlah para kepala kaum di Edom, kedahsyatan menghinggapi orang-orang berkuasa di Moab; semua penduduk tanah Kanaan gemetar. (15:16) Ngeri dan takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan-Mu mereka kaku seperti batu, sampai umat-Mu menyeberang, ya TUHAN, sampai umat yang Kauperoleh menyeberang.

Dalam setiap kemenangan ada nyanyian yang terdengar, seperti Musa dan Israel setelah menyeberangi laut Teberau sampai menyeberangi sungai Yordan. Ketika mereka menyeberangi laut Teberau, di situ terdengar suara atau nyanyian sebagai puji-pujian bagi Tuhan.

Kemudian, lewat nyanyian kemenangan itu, ada pengakuan tentang perbuatan-perbuatan Tuhan, yaitu:
1.   Tuhan menuntun umat ketebusan-Nya dengan KASIH SETIA.
Sampai pada saat ini Tuhan menuntun perjalanan hidup rohani kita, karena kasih setia Tuhan.
2.   Tuhan membimbing ke tempat kediaman-Nya yang kudus, dengan KEKUATAN-NYA.

Sekarang ini Tuhan telah menuntun dan membimbing kita karena kasih setia dan karena kekuatan-Nya. Mendengar hal itu:
-     Filistin gentar dan menggigil.
-     Edom gempar.
-     Moab ketakutan yang dahsyat.
-     Kanaan gemetar.
Pendeknya, oleh kebesaran tangan Tuhan umat ketebusan Tuhan:
1.   Menyeberangi laut Kolsom (laut mati).
2.   Menyeberangi sungai Yordan.
Arti rohaninya untuk kita sekarang, Tuhan telah menyeberangkan (menyingkirkan) kehidupan kita dari:
1.   Segala hawa nafsu daging yang jahat.
2.   Hukum Taurat.
Kita bersyukur sebagaimana di sini dikatakan di dalam Keluaran 15, terkhusus pada ayat 16, ngeri dan takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan Tuhan mereka kaku seperti batu, “sampai umat-Mu menyeberang ya Tuhan, sampai umat yang Kau peroleh menyeberang ya Tuhan.”

Jadi saudara, di dalam setiap kemenangan pasti terdengar suara nyanyian, itu tanda kemenangan, sebagai puji-pujian kepada Tuhan. Kita tidak akan mungkin menaikkan nyanyian sebagai tanda puji-pujian kepada Tuhan, selama kita terikat dengan dosa, tidak akan pernah terdengar nyanyian sebagai puji-pujian bagi Tuhan.
Kalau sore ini kita naikkan nyanyian sebagai puji-pujian bagi Tuhan, karena dua tangan dilepaskan dari ikatan dosa dan dua kaki dilepaskan dari ikatan-ikatan dosa, dilepaskan dari segala ikatan apa saja, sehingga pada saat ini kita ada di dalam rumah Tuhan, di gunung Tuhan yang kudus untuk menaikkan nyanyian kemenangan, itulah tanda puji-pujian kita kepada Tuhan.

Supaya nyanyian kemenangan sebagai tanda puji-pujian terus ada kepada Tuhan, sampai hari ini saya berdoa kiranya Tuhan kirimkan ujung tombak, kepala bukan ekor di dalam melayani pekerjaan Tuhan, baik sebagai seorang pembaca firman Tuhan, baik sebagai pemain musik, tetapi yang sungguh-sungguh datang dalam tahbisan yang benar dan suci, bukan bermain-main, mengingat hari ini adalah hari-hari terakhir.
Kita butuh seorang pembaca yang benar-benar berada dalam tahbisan yang suci, berarti; kedua tangannya dan kedua kakinya tidak terikat dengan dunia ini.

Roma 8:3-4
(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (8:4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.

Sebagai manusia Yesus telah menanggung sengsara di atas kayu salib, sehingga:
1.   Kita bebas dari tuntutan hukum Taurat.
2.   Kita bebas dari perbuatan daging.

2000 (dua ribu tahun) yang lalu, Yesus datang dan menjadi manusia, Dia rela mati di atas kayu salib, supaya kita bebas dari tuntutan hukum Taurat dan bebas dari segala perbuatan daging dengan segala keinginan-keinginannya yang jahat.
Kalau kita masih terikat dengan hukum Taurat maka kita akan menjalankan ibadah ini menurut ketentuan dari hukum Taurat, misalnya; “mulut memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan”, sama dengan: mempersembahkan tubuhnya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tetapi manusia batinnya tidak dipersembahkan kepada Tuhan.
Kemudian kelemahan dari hukum Taurat; “Tangan ganti tangan, mata ganti mata, gigi ganti gigi”, artinya: kejahatan dibalas dengan kejahatan.
Sehingga kesimpulannya, setiap orang apabila dua tangan dan dua kaki terikat dengan hukum Taurat, maka ia tidak bebas dari ketentuan-ketentuan hukum Taurat itu sendiri.

Kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia sudah menggenapkan hukum Taurat itu di dalam diri kita masing-masing, sehingga hukum Taurat itu tidak mengikat dua tangan dan dua kaki kita. Kemudian kita juga bebas dan menyingkir dari perbuatan daging dengan segala keinginan-keinginannya yang jahat.

Kita memeriksa kembali …
Keluaran 15:17-18
(15:17) Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya TUHAN; di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN. (15:18) TUHAN memerintah kekal selama-lamanya."

Jadi jelas sekali pada ayat 18 ini dikatakan: TUHAN memerintah kekal selama-lamanya.
Jadi di dalam kemenangan itu selalu terdengar suara-suara atau nyanyian, itulah puji-pujian kepada Tuhan, karena pada saat sangkakala yang terakhir itu ditiup oleh malaikat yang ketujuh, itu adalah sebuah tanda bahwa Tuhan memerintah sampai selama-lamanya.

Pada ayat yang ke 17; Tuhan membawa dan menyeberangkan umat ketabusan-Nya, untuk dicangkokkan di atas gunung Tuhan.
Pendeknya, dicangkokkan untuk menjadi milik kepunyaan Tuhan, dan pada saat itulah Tuhan memerintah kekal sampai selama-lamanya.

Kita kembali membaca …
Wahyu 11:15-16
(11:15) Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya." (11:16) Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,

Jadi Wahyu 11:15 sama dengan Keluaran 15:1-20.

Singkatnya, dalam satu kesempatan sangkakala ditiup disertai suara-suara yang nyaring, sebagai tanda kemenangan bahwa Tuhan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya. Dalam kesempatan yang lain kedua puluh empat tua-tua tersungkur dan menyembah Allah yang hidup.

24 (dua puluh empat) tua-tua dalam susunan Tabernakel itu terkena pada Meja Roti Sajian.
Di atas meja terdapat 12 (dua belas) ketul roti itu berbicara tentang 12 rasul gereja hujan awal dan 12 rasul gereja hujan akhir, jadi genap 24 tua-tua.
Imamat 24:5-7
(24:5) "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa; (24:6) engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN. (24:7) Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Dua belas ketul roti di atas meja diatur menjadi dua susun, masing-masing terdiri dari 6 (enam) ketul roti.
Ini kalau disatukan menjadi 66 (enam puluh enam), itu menunjuk jumlah seluruh Alkitab, dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, yang diawali kitab Kejadian dan diakhiri kitab Wahyu.

Selanjutnya, kemenyan tulen harus dibubuhkan ke atas roti tersebut, arti rohaninya: penyembahan yang benar harus didorong oleh kekuatan firman Allah.
Jangan kita menyembah, kemudian tiba-tiba menyebut “sikaraba-sikaraba”, tanpa dorongan firman Allah, itu tidak benar.
Jadi penyembahan yang benar harus didorong oleh kekuatan firman. Itulah keberadaan dari pada dua puluh empat tua-tua.
Jadi dalam satu sisi terdengar suara sangkakala ditiup oleh malaikat yang ketujuh, diiringi dengan suara-suara yang nyaring. Tetapi dalam sisi lain -- kesempatan yang lain -- dua puluh empat tua-tua tersungkur dan sujud menyembah Allah yang hidup.

Biarlah kiranya dengan kekuatan firman Allah, hari demi hari kerohanian kita dibawa sampai kepada puncaknya, itulah doa penyembahan sebagai tanda penyerahan sepenuh, untuk taat kepada kehendak Allah.
Menyembah tetapi tidak taat kepada kehendak Allah, itu penyembahan lahiriah (rutinitas), tetapi yang benar penyembahan itu sebagai tanda penyerahan diri untuk taat kepada kehendak Allah.
Demikianlah cara Tuhan mempersiapkan gereja Tuhan untuk menjadi suatu pemerintahan yang kekal sampai selama-lamanya.

Selanjutnya kita akan melihat lebih jauh tentang DUA PULUH EMPAT TUA-TUA ini.
Wahyu 5:7-10
(5:7) Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. (5:8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. (5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Dua perkara terlihat dengan jelas di dalam ayat 7 sampai dengan ayat 10:
1.   Dua puluh empat tua-tua tersungkur dan sujud menyembah Anak Domba Allah, karena terjadi pembukaan rahasia firman Allah.
Tadi ke atas dua belas ketul roti dibubuhkan kemenyan tulen, berarti penyembahan itu didorong oleh firman Allah. Tetapi di sini kita melihat, dua puluh empat tua-tua tersungkur dan sujud menyembah Anak Domba karena terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan. Jadi jelas pembukaan rahasia firman membawa kita sampai kepada doa penyembahan.
Jadi betul-betul di hari-hari terakhir ini pokok doa kita yang utama adalah supaya kiranya senantiasa terjadi pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, lewat pembukaan firman ini nanti hidup rohani kita akan dibawa sampai kepada derajat yang tinggi, dibawa sampai kepada puncak rohani yaitu dalam doa penyembahan yang benar, itulah penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah, tidak taat kepada keinginan di hati (keras hati).
2.   Menyanyikan nyanyian baru, karena darah Anak Domba telah memberi kemenangan, dari tiap-tiap suku, kaum, bahasa, dan bangsa.
Selanjutnya Allah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah, suatu kedudukan yang sangat tinggi dan istimewa. Tujuannya adalah supaya mereka memerintah sebagai raja di bumi.
Jadi seorang pelayan Tuhan (imamat rajani), harus mempunyai kuasa dan otoritas untuk memerintah sebagai raja di bumi, berkuasa atas bumi, berkuasa atas dosa (dosa tidak berkuasa lagi).

Jadi saudara sangat sinkron sekali dengan apa yang sudah kita baca di dalam Wahyu 11:15-16, dalam kemenangan itu ada nyanyian (suara-suara nyaring) sebagai puji-pujian kepada Tuhan. Kemudian dalam kesempatan yang lain, dua puluh empat tua-tua tersungkur dan sujud menyembah kepada Dia. Di sini pun kita melihat hal yang senada tentang dua puluh empat tua-tua ini.
Kalau kita memang sudah penuh dengan firman Allah tidak bisa dipungkiri, itu akan terus membawa kita sampai kepada derajat yang tinggi.

Saya bersyukur sekali kepada Tuhan, karena Allah kita besar, luar biasa. Oleh karena kekuatan tangan-Nya kita diajar untuk  menyerah, menyingkir dari perbudakan dosa, serta menyingkir dari hukum Taurat, tidak ada seperti Dia.
Sehingga nanti pada saat Tuhan memerintah, maka semua bangsa-bangsa akan menggigil, baik Filistin, maupun Moab, bahkan Edom dan Kanaan, mengalami kedahsyatan yang sangat luar biasa (takut yang begitu dahsyat).

Jadi untuk yang kesekian kali, saya tidak tahu untuk yang berapa kali saya mengucapkan, kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan sudah membawa kita sampai sejauh ini lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, satu-satunya pengajaran yang akan mempersatukan gereja Tuhan menjadi gereja sempurna itulah tubuh mempelai, kelak akan dibawa masuk dalam pesta nikah Anak Domba, disitulah puncak dari suara-suara nyaring yang terbesar.

Dari Wahyu 5:7-10, saya akan membawa saudara untuk melihat Daniel 2, supaya oleh hikmat Tuhan ini akan memberi terang kepada kita.

Daniel 2:17-18
(2:17) Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya, (2:18) dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Di sini kita melihat, Daniel bersama-sama dengan Hanaya, Misael dan Azarya, berdoa dan memohon supaya terjadi pembukaan rahasia firman.

Kalau terjadi pembukaan rahasia firman, kita ditolong, tidak binasa. Karena lewat pembukaan rahasia firman akan membawa kita sampai kepada derajat yang tinggi, akan membawa kehidupan rohani kita sampai kepada doa penyembahan, itulah penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah.
Kalau tidak ada pembukaan rahasia firman, saya terlalu yakin mengatakan harapan untuk selamat itu terlalu kecil, tidak cukup hanya berkata saya percaya, Tuhanku dahsyat. Kalau soal percaya, setan juga percaya.
Banyak orang Kristen berkata, aku percaya, Tuhanku dahsyat. Tuhan memang dahsyat, tetapi tidak cukup hanya berkata aku percaya. Kalau soal percaya setan juga percaya, tetapi persoalannya sekarang adalah:
-     Setan tidak punya dua tangan untuk menyentuh (memikul) salib.
-     Setan tidak punya dua kaki untuk melangkah sesuai ketetapan firman.
Tetapi bagi kita di hari-hari terakhir ini yang masih hidup, yang masih tersisa di gunung Sion, masih ada kesempatan bagi kita untuk menggunakan dua tangan meraih salib dan melangkah bersama-sama dengan Tuhan sesuai dengan ketetapan firman Allah.

Doakan supaya Tuhan terus bukakan firman-Nya, dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah dan bersyukur kalau Tuhan ijinkan kita memikul salib di tengah ibadah dan pelayanan ini.
Bersyukur karena setan (ular):
-     Tidak punya dua tangan untuk melayani pekerjaan Tuhan.
-     Tidak punya dua kaki untuk melangkah sesuai ketetapan-ketetapan firman Allah.
Kekuatan firman akan mendorong kita untuk terus maju melangkah sesuai dengan ketetapan firman hingga kita dibawa sampai kepada puncak rohani (doa penyembahan), itulah penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah. Kita bersyukur. Kalau masih ada kesempatan untuk memikul salib, bersyukurlah.
Dan doakan supaya Tuhan terus membukakan rahasia firman-Nya.

Dalam nats yang lain berkata, umat-Ku binasa karena tidak mempunyai pengetahuan. Dalam ayat yang lain juga berkata, kalau tidak ada Wahyu (pembukaan firman), liarlah umat-Ku (binasalah umat-Ku).
Jadi oleh pembukaan firman inilah kita lepas dari kebinasaan, sebab Nebukadnezar pun bermimpi lalu mimpi itu diceritakannya kepada ahli nujum.

Daniel 2:11
(2:11) Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorang pun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia."

Hanya Tuhan yang dapat menyingkapkan rahasia firman Tuhan. Persis seperti di dalam 2 Korintus 3:14, hanya Kristus yang dapat menyingkapkan rahasia firman.

Oleh sebab itu Daniel sadar dia mengajak rekan-rekannya, itulah Hanaya, Misael, dan Azarya (Sadrakh, Mesakh, Abednego) untuk segera berdoa, di dalam doa mereka akan memohonkan kepada Tuhan supaya terjadi pembukaan rahasia firman.
Itu juga tangisan saya di hari-hari terakhir ini, bukan soal makan dan minum, bukan soal hal-hal yang lahiriah, tetapi soal pembukaan rahasia firman, supaya kiranya Tuhan terus membukakan rahasia firman, supaya kita tidak binasa.
Jadi supaya terlepas dari kebinasaan, kita harus belajar menghargai pembukaan firman.

Hari-hari ini setan berusaha menyesatkan gereja Tuhan, sebab hari-hari ini gereja sibuk hanya soal perkara lahiriah, sibuk dengan berkat-berkat lahiriah, sibuk dengan theologi kemakmuran, tetapi mengesampingkan salib Kristus.
Tetapi hari-hari ini kita terus berdoa, kita mohon kepada Tuhan supaya kiranya Tuhan terus bukakan firman-Nya, sehingga kita tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal untuk selama-lamanya, dan akhirnya berada di dalam pemerintahan yang kekal.

Kita lihat dulu di dalam …
2 Korintus 3:14
(3:14) Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.

Jadi kalau tidak ada pembukaan rahasia firman Tuhan, maka segala dosa yang terselubung tidak akan tersingkap, sebab hanya Kristus yang dapat menyingkapkan firman.
Itu sebabnya di atas tadi sudah saya sampaikan, jangan kita anggap enteng dengan pembukaan rahasia firman, tetapi biarlah kita semakin hari semakin menghargai pembukaan firman Tuhan, supaya kita lepas dari kebinasaan.

Daniel saja seorang nabi yang besar, sungguh-sungguh berdoa dan memohon supaya terjadi pembukaan rahasia firman, dengan satu tujuan supaya mereka tidak binasa (lepas dari kematian).
Kalau Daniel saja seorang nabi besar memohon kemurahan Tuhan supaya terjadi pembukaan firman Tuhan, seharusnya kita juga mengingat kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.

2 Korintus 3:15
(3:15) Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka.

Jadi kalau hanya menjalankan ibadah secara Taurat (ibadah lahiriah), umpamanya: mulut memuji Tuhan, tetapi hatinya jauh dari pembukaan firman, kehidupan semacam ini tidak akan pernah tertolong. Sebab dosa yang disembunyikan itu tidak akan tersingkap.

Maka dalam setiap mendengarkan firman Tuhan (manakala terjadi pembukaan firman), jangan keraskan hati, tetapi segera akui segala dosa yang sudah dilakukan yang belum pernah diakui.
Sore ini kesempatan selebar-lebarnya bagi kita untuk mengakui segala kekurangan kita.
Kalau kita hanya datang menjalankan ibadah Taurat, tidak akan mungkin kita bisa tertolong, selubung yang menyelubungi itu tidak mungkin tersingkap, sebab hanya Kristus yang dapat menyingkapkan segala sesuatunya.

Itu sebabnya, kalau kita melihat di dalam …
Wahyu 5:3-4
(5:3) Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. (5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.

Rasul Yohanes menangis karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya (pembukaan rahasia firman).

Kalau terjadi pembukaan rahasia firman maka segala yang terselubung akan tersingkap = dosa dibongkar dengan tuntas, berarti; masalah selesai, dengan demikian Tuhan menghapus air mata kita.

Tetapi pada ayat 5 …
Wahyu 5:5
(5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Tua-tua itu penuh dengan firman, firman itu juga membawa mereka sampai kepada penyerahan diri sepenuh.

Kita bersyukur kalau kita mendapat pembukaan rahasia firman pada saat sore hari ini, itu adalah kemurahan hati Tuhan, untuk menyelesaikan segala persoalan-persoalan yang ada di atas muka bumi ini.

Kita kembali membaca …
Daniel 2:19
(2:19) Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.

Akhirnya Tuhan pun menyingkapkan rahasia firman yang besar kepada Daniel dalam suatu penglihatan, oleh karena penyingkapan rahasia inilah Daniel memuji Allah semesta langit, sama dengan: terdengar suara nyanyian.

Kalau terjadi penyingkapan rahasia firman, segala yang terselubung di dalam hati akan tersingkap = segala dosa yang tersembunyi tersingkap = dosa dibongkar dengan tuntas = masalah selesai = air mata dihapus. Disitulah ada kemenangan, dalam kemenangan terdengar suara nyanyian sebagai puji-pujian kepada Tuhan.
Jadi sangat sinkron sekali dengan Wahyu 11:15-16.

Biarlah kiranya hati kita ini terus dipenuhkan oleh pembukaan firman, sampai kita benar-benar dibawa sampai kepada puncak rohani, itulah doa penyembahan, tanda penyerahan diri sepenuh. Bagaikan dua puluh empat tua-tua, setiap kali mendengar suara nyanyian, mereka langsung tersungkur dan sujud menyembah kepada Anak Domba.

Tuhan baik kepada kita semua, Dia sangat memperhatikan kehidupan kita yang hina ini. Sebetulnya kita ini bukan siapa-siapa, tetapi Tuhan sangat memperhatikan kita ini.
Kita ini pada dasarnya datang dari nikah-nikah yang hancur, saya tahu, hampir 90% kita semua datang dari nikah yang hancur. Tetapi kehidupan yang hina ini dikumpulkan oleh Tuhan di atas gunung Sion (di tempat ini), supaya kita terus menikmati pembukaan rahasia firman Tuhan. Jadi jangan kita sombong, tetap rendah hati dalam meperhatikan pembukaan firman ini.

Kita akan membaca …
Daniel 2:20-23
(2:20) Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! (2:21) Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian; (2:22) Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. (2:23) Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."

Tuhan membukakan rahasia firman-Nya sesuai dengan pergumulan Daniel, yaitu untuk dapat memberi jawaban tentang mimpi dari pada Nebukadnezar.
Demikian pula kita pada sore ini, kita datang dengan berbagai-bagai pergumulan, datang dari latar belakang yang berbeda-beda, tetapi Tuhan akan menyingkapkan rahasia firman-Nya untuk menyelesaikan segala pergumulan-pergumulan yang kita alami.
Tuhan mau hapus air mata kita, ratap diganti dengan sukacita.

Dalam pembukaan firman ini nanti kita akan mengerti, antara lain:
1.   Tuhan mengubah saat dan waktu.
Manusia tidak dapat mengubah saat dan waktu, manusia hanya bisa memanfaatkan kesempatan yang ada ini untuk segera datang menyerah dan bertobat kepada Tuhan.

2.   Memecat raja dan mengangkat raja.
Dia yang mengangkat, Dia yang menurunkan.
Kalau Tuhan membuka pintu tidak ada yang dapat menutup, dan kalau Tuhan yang menutup pintu tidak ada yang dapat membukakannya.

Biarlah kita semuanya memiliki kunci Daud, berarti; “menjadi tiang penopang yang dipancangkan oleh Tuhan di dalam rumah Tuhan dan menjadi dasar kebenaran”, itu tanda bahwa kita sudah memegang kunci Daud. Kalau kita masuk dan berada di dalam, tidak untuk keluar lagi, itu kunci Daud.
Kunci membuka supaya kita masuk bukan lagi untuk keluar, kalau kita sudah berada di dalam Tuhan tetaplah menjadi anak Tuhan. Kalau beribadah, beribadahlah sungguh-sungguh. Kalau melayani, melayanilah dengan sungguh-sungguh. Tetap ada di dalamnya, itu kunci Daud.

Ada gemuruh, daya yang begitu hebat di dalam takhta-Nya dengan kecepatan tinggi seperti kilat yang tidak bisa dibendung oleh siapa-siapa. Kalau Dia yang mengangkat tidak ada yang dapat menurunkan, kalau Dia yang menurunkan tidak ada yang dapat mengangkat, itu yang perlu kita ketahui.

3.   Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian.
Jadi saudara, hikmat itu diberikan kepada orang yang bijaksana, orang yang bijaksana itu sama seperti bintang-bintang di langit, menjadi penunjuk untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran.
Kemudian Tuhan juga memberi pengetahuan kepada orang yang berpengertian.

Semakin kita membuka hati kepada firman, maka akan semakin Tuhan menyingkapkan rahasia firman-Nya, itu orang yang berpengertian.
Maka pada ayat 22 ini, Daniel berkata dan mengaku: Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. Lewat pembukaan rahasia firman segala dosa yang tersembunyi di dalam gelap akan tersingkap, karena Ia adalah terang, supaya pada akhirnya kita juga berada di dalam terang.

Daniel 2:23
(2:23) Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."

Pada ayat 23 ini, raja Nebukadnezar memberi suatu ultimatum kalau orang bijaksana di kerajaan Babelonia, termasuk ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum, tidak bisa mengartikan mimpi atau penglihatan dari Nebukadnezar ini, maka mereka semua akan dibinasakan dan dilenyapkan.

Tetapi mendengar akan hal itu, Daniel dan rekan-rekan segera berdoa dan memohon supaya terjadi pembukaan rahasia firman Tuhan. Dan doa permohonan mereka didengarkan oleh Tuhan, sehingga Daniel berkata: sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan. Pendeknya, orang yang kuat memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi sekali.
Kita kuat karena terjadi pembukaan rahasia firman, kita percaya diri karena terjadi pembukaan rahasia firman. Kita yakin kita selamat dari penyakit corona, penyakit sampar, yang sudah dinubuatkan Wahyu 6:6, oleh karena pembukaan rahasia firman Tuhan.

Sekarang kita akan melihat …
Daniel 2:30
(2:30) Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.

Jadi Daniel pun mengakui di sini, kalau Tuhan memberikan hikmat -- membukakan rahasia firman -- kepada Daniel bukan karena Dia melebihi hikmat dari pada orang yang berhikmat, tetapi supaya rahasia firman itu akan disampaikan, akan dinyatakan kepada raja Nebukadnezar. Kalau rahasia firman Tuhan itu juga diterima oleh raja Nebukadnezar, maka di sini nanti akhirnya raja Nebukadnezar pun akan mengenal pikiran-pikirannya sendiri, akan mengenal jalan hidupnya, akan mengenal hatinya, akan mengenal apa yang telah dia perbuat selama ini.

Inilah kelebihan kita dari antara orang-orang di luaran sana (orang dunia), lewat pembukaan rahasia firman kita diajarkan untuk mengenal siapa kita, untuk mengenal perbuatan-perbuatan kita, pikiran-pikiran kita di dalam hal mengikuti Tuhan.
Apa tanda seseorang tidak mengenal dirinya? Tanpa disadari banyak berbuat jahat, menyakiti hati Tuhan.
Tetapi oleh karena kemurahan hati Tuhan, Tuhan bukakan firman-Nya, sehingga kita mengenal pikiran-pikiran kita, mengenal apa yang kita perbuat selama ini kepada Tuhan. Pendeknya, menyadari diri sebagai orang berdosa. Kalau orang sudah menyadari diri sebagai orang berdosa, tentu orang seperti ini tidak akan mungkin mengulangi kesalahannya. Tetapi berbeda dengan orang yang tidak menyadari diri, selalu merasa diri paling benar, sehingga kesalahan pun tidak terhindarkan lagi dalam dirinya.

Daniel 2:31
(2:31) Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.

Adapun mimpi dari pada Nebukadnezar itu ialah, sebuah patung yang amat besar, kemudian patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak dan tampak mendahsyatkan.

Saya teringat waktu Yesus selesai berpuasa empat puluh hari, empat puluh malam, selanjutnya Roh Tuhan membawa Dia ke padang gurun. Kemudian di situ ada tiga kali peperangan, peperangan yang ketiga adalah ular atau Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kerajaan dunia dengan kemegahan dan kemilau-kemilaunya. Bagaikan mimpi Nebukadnezar melihat sebuah patung lagi tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, sangat mendahsyatkan.

Jangan lupa tri tunggalnya setan:
1.   Naga.
2.   Antikris.
3.   Nabi palsu.
Naga itu memberikan takhtanya atau pemerintahannya, itulah pemerintahan antikris di atas muka bumi selama tiga tahun setengah, juga naga itu memberikan kekuatannya yang besar dan kekuasaannya yang luar biasa.
Namun dalam kesempatan yang lain nabi-nabi palsu menjalankan pemerintahan yang sama, mereka mengadakan mujizat yang dahsyat bahkan menurunkan api dari langit turun ke bumi. Disitulah mereka mendapat kesempatan untuk mengadakan mujizat, sehingga orang-orang terheran-heran melihat mujizat, tetapi mereka menyingkir dari salib. Ini adalah kesalahan yang besar.
Selanjutnya tanpa sadar penduduk bumi digiring sampai menyembah patung binatang yang pertama, menyembah patung antikris. Jadi tanpa sadar hari-hari ini, setan sedang berusaha merusak, meluluh lantahkan gereja Tuhan, berusaha untuk menggiring gereja Tuhan sampai kepada penyembahan berhala, patung berhala yang dapat berbicara pada masa aniaya antikris, cukup mendahsyatkan.
Memang kalau hanya sibuk berbicara tentang theologi kemakmuran (perkara lahiriah, berkat jasmani), itu memang sangat berkilau-kilauan, itulah kerajaan dunia dengan kemegahannya dengan kemilauannya.
Tetapi itu merupakan sesuatu yang sangat mendahsyatkan, bukan sesuatu yang membawa kita sampai kepada kemuliaan.

Hati-hati kalau di gereja hanya berbicara soal berkat-berkat, di gereja hanya berbicara soal uang, hati-hati, itu kemilau-kemilau yang harus kita hindari.    
Sesungguhnya kalau kita mencari kerajaan sorga dan kebenaran yang ada di dalamnya, semuanya ditambahkan. Tidak usah silau dengan kemilau-kemilau yang ada di dunia ini, itu hanya sebuah patung berhala.

Inilah sekarang yang disingkapkan oleh Daniel karena Tuhan membukakan firman-Nya dan Daniel pun menyatakan-Nya supaya Nebukadnezar jangan sombong.
Entah kenapa Tuhan bawa saya dalam membicarakan hal ini, kalau kita sadar mengapa Tuhan ijinkan ada penyakit corona (sampar corona, zombi corona), supaya manusia (penduduk bumi) jangan sombong lagi, manusia tidak boleh terlena di bumi, manusia harus kembali kepada sang khalik.
Tuhan yang menciptakan langit bumi, Tuhan yang menciptakan manusia dari seonggok tanah liat, maka kita harus kembali kepada sang khalik, sang pencipta kita harus menyadari itu. Kita tidak boleh terlena dengan kemilau dari dunia ini, kerajaan dunia dan kemegahannya, tidak boleh silau dengan patung berhala, tidak boleh silau dengan berhala-berhala apa saja, entah silau karena pekerjaan, harta kekayaan, bisnis, apa saja, kita harus sadari itu, bahwa itu hanyalah sebuah patung berhala yang membinasakan, yang mendahsyatkan sekali. 

Lihat, sekarang orang yang punya gaji 10 milyar dalam satu bulan gigit jari karena Virus Corona. Mereka harus mengenal Tuhan, mereka harus menyadari diri mereka, siapa mereka.
Tetapi semoga mereka dapat menerima pembukaan firman, kalau tidak, sampai kapanpun tidak akan menyadari diri. Tetapi kepada kita Tuhan singkapkan rahasia firman, supaya kita mengerti tentang kemilau yang mendahsyatkan ini.

Hati-hati patung berhala, jangan karena suatu cita-cita lalu kita sembah dia, itu sesuatu yang sangat mendahsyatkan sekali. Jangan karena pekerjaan, karier, pendidikan, lalu kita tinggalkan Tuhan dan pelayanan, itu sesuatu yang sangat mendahsyatkan sekali, patung yang sangat mendahsyatkan sekali, hati-hati.
Saya ingatkan ini bukan karena saya marah, tetapi karena ini adalah tanggung jawab saya kepada sidang jemaat.

Daniel 2:32
(2:32) Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, (2:33) sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.

Kemudian kita akan melihat, adapun wujud dari patung itu:
-     Kepalanya dari emas tua.
-     Dada dan lengannya dari perak.
-     Perut dan pinggangnya dari tembaga.
-     Pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.

Sekarang kita akan melihat ayat 34, tadi saya sudah baca pada ayat 31: Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
Banyak orang tegak karena jabatan, tegak karena uang, harta, dan kekayaan, bisnis, karena itu memang dicari oleh bangsa-bangsa lain.

Tetapi lihat ayat 34
Daniel 2:34
(2:34) Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.

Tapi tiba-tiba “terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia”, lalu menimpa patung yang besar itu, menimpa patung yang tegak, menimpa patung yang berkilau-kilauan sehingga orang silau melihatnya, tiba-tiba hancur oleh batu yang besar itu. Hati-hati.

Daniel 7:11-14
(7:11) Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. (7:12) Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. (7:13) Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. (7:14) Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Jadi batu yang besar atau gunung batu, itulah pribadi; Yesus Anak Allah, kelak akan datang dalam kemuliaan-Nya di awan-awan nan permai, menghancurkan kerajaan-kerajaan di bumi ini. 
Yesus akan menjadi Raja, mengambil alih kerajaan di bumi ini dan menjadi Raja di atas segala raja, dan Dia akan memerintah sampai selama-lamanya.
Kita bersyukur karena Tuhan Yesus memberi pengertian ini kepada kita semua, hanya Kristus yang dapat menyingkapkan rahasia firman Tuhan.

Jadi batu yang besar itulah pribadi Yesus Kristus, Anak Allah, Dialah gunung batu. Dia akan datang kelak pada kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, di awan-awan nan permai, Dia akan menjadi Raja di atas segala raja dan memerintah sampai selama-lamanya.
Dunia ini sudah berada pada puncak kesombongan, dunia ini lupa kepada Tuhan sang penciptanya, persis seperti patung yang besar tinggi, yang dimimpikan oleh Nebukadnezar. Tetapi suatu kali nanti itu akan dihancurkan, sebab Tuhan menjadi Raja di atas segala raja, Dia akan memerintah sampai selama-lamanya.

Lalu kita melihat juga …
Daniel 2:44
(2:44) Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,

Yesus adalah gunung batu yang besar, Dia akan meremukkan semua kerajaan-kerajaan, Dia akan menjadi Raja di atas segala raja dan memerintah sebagai Raja sampai selama-lamanya.

Kita lihat dulu …
Daniel 7:27
(7:27) Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.

Sampai pada akhirnya Tuhan akan himpunkan kita menjadi suatu kesatuan dan Tuhan akan menjadi Raja atas mereka atas segala suku, kaum, dan bahasa, dan pemerintahan-Nya kekal sampai selama-lamanya.
Inilah pemerintahan yang sedang kita tunggu-tunggu (nanti-nantikan), sebab pemerintahan di bumi ini akan berlalu.

Ingat, tanpa sebab batu yang besar itu akan terungkit sehingga meremukkan patung yang besar dan tinggi itu, walaupun penuh dengan kemilau-kemilaunya.
Kita bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan Yesus baik kepada kita semua.

Daniel 2:28-29
(2:28) Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini: (2:29) Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.

Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, apa buktinya? Tuhan sudah menyingkapkan rahasia firman-Nya bagi kita sekaliannya dan lewat pembukaan rahasia firman itu Tuhan memberikan semua rencana-rencana yang indah dalam setiap kehidupan kita. Sampai kita menjadi suatu kerajaan yang dipulihkan, Yesus tampil sebagai Raja untuk memerintah sampai selama-lamanya.

Sudah dengan rendah hati dengar firman Tuhan? Sudah menyingkir (lepas) dari kekerasan hati dan perbuatan-perbuatan daging? Sudah diseberangkan dari hukum Taurat dan daging?
Karena kekuatan tangan Tuhan kita ada di gunung-gunung Tuhan, gunung yang kudus. Tuhan sudah menyingkapkan rahasia firman-Nya, siapa kita ini? Kita ini datang dari berbagai-bagai tempat dengan latar belakang yang berbeda-beda, 90% dengan nikah yang hancur, artinya kita hina, kita bukan siapa-siapa di dunia ini. Tetapi begitu luar biasa, Yang Mulia dari sorga menghampiri kita sore ini, Dia menyatakan pembukaan rahasia firman, Dia menyatakan isi hati-Nya kepada yang hina ini, supaya kita menyadari diri seperti apa pikiran kita selama ini dalam mengikuti Tuhan.

Hanya Tuhan yang bisa mengubah waktu dan saatnya, kita hanya bisa memanfaatkan kesempatan yang tersisa. Manfaatkan waktu ini, manfaatkan kesempatan ini.
Yang masih hidup dalam hawa nafsu daging, kenajisan, minta ampun. Tuhan sudah singkapkan firman Tuhan supaya terbuka pikiran kita semua. Pikiran kita jangan tumpul lagi. Tuhan sudah menyingkapkan rahasia firman, supaya Tuhan sadarkan pikiran kita semua.
Yang tidak menyadari sombongnya setinggi langit, tidak menyadari berhalanya sudah sebesar patung berhala, minta ampunlah kepada Tuhan.

Tuhan sudah bukakan firman-Nya, Tuhan sudah singkapkan kepikiran kami, supaya pikiran kami tidak lagi tumpul.
Sangkakala terakhir sudah diperdengarkan, diiringi dengan suara (nyanyian puji-pujian), di sisi lain dua puluh empat tua-tua sujud menyembah. Batu yang besar terungkit bukan karena kekuatan tangan manusia, kerajaan ini akan lenyap bukan karena perbuatan tangan manusia, tangan Tuhan melenyapkan kerajaan di bumi.
Kita sedang menanti-nantikan pemerintahan kekal, kita sedang menunggu-nunggu kerajaan kekal, ini yang sedang dikerjakan Tuhan dalam hidup kita.

Terimakasih Tuhan sungguh Engkau luar biasa, menyatakan diri-Mu bagi kami, Engkau Allah yang dahsyat luar biasa, Engkau sedang kembali membukakan rahasia firman. Suatu perkara yang luar biasa yang Tuhan nyatakan bagi kami.
Tuhan Engkau sedang mengerjakan rencana yang luar biasa, Engkau menggantikan kerajaan di dunia ini dan pemerintahan-Mu kekal sampai selama-lamanya, tidak tergantikan, tidak ada lagi kekalahan.
Mungkin hari ini kami kalah terhadap dosa, sebab Engkau telah menyingkapkan pemikiran-pemikiran kami pada sore ini, kita bersyukur. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang





No comments:

Post a Comment