KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, March 2, 2020

IBADAH PEMBEKALAN IMAM-IMAM, 28 FEBRUARI 2020



IBADAH PEMBEKALAN IMAM-IMAM, 28 FEBRUARI 2020

Tema: MELAYANI DENGAN RENDAH HATI DAN BERTEKUN

Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan karena Tuhan memberi kesempatan pada kita untuk mengadakan Ibadah Pembekalan, membekali sekaligus memperlengkapi kehidupan kita khususnya imamat rajani, pelayan-pelayan Tuhan di dalam melayani pekerjaan Tuhan dalam setiap pertemuan ibadah yang Tuhan percayakan ini.
Kalau kita dibekali oleh Tuhan, kalau Tuhan memperlengkapi kita dengan tabiat-Nya yaitu Allah Trinitas itu sendiri, semua karena kemurahan Tuhan supaya semakin hari pelayanan kita ini semakin dikenan oleh Tuhan, sehingga tidak ada lagi sesuatu yang salah apa lagi sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Kita awali terlebih dahulu dari Rut 2:2.
Rut 2:2
(2:2) Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."

Rut berkata kepada Naomi mertuanya itu: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepada Rut: "Pergilah, anakku."
Singkatnya, Rut meminta doa restu kepada Naomi mertuanya itu dan ia pun direstui.

Saudara apapun yang kita kerjakan, teramat lebih melayani pekerjaan Tuhan, biarlah kiranya atas doa dan restu dari Tuhan, Yesus, Anak Allah sebagai Imam Besar kiranya mendoakan pelayanan kita masing-masing.

Rut 2:1
(2:1) Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.

Boas rohani, menunjuk kepada: pribadi dari Tuhan Yesus Kristus, sedangkan dunia ini adalah ladangnya Tuhan... Matius 13.
Maka selama kita ada di dunia ini, bekerjalah untuk Dia, maka Tuhan akan merestui dan mendoakan ibadah pelayanan kita, supaya apa yang dikerjakan oleh dua tangan ini diberkati oleh Tuhan. Itu doa dan restu dari Yesus Anak Allah sebab Ia Imam Besar.

Pengkhotbah 9:10
(9:10) Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

Perikop pada ayat ini: “Nasib Semua Orang Sama”, dan juga keadaan kita semua di hadapan Tuhan sama, Tuhan tidak beda-bedakan antara yang satu dengan yang lain.

Segala sesuatu yang dijumpai tangan kita untuk dikerjakan, mari kita kerjakan dengan sekuat tenaga.
Bagaikan mengasihi Tuhan juga harus dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, dan segenap kekuatan kita masing-masing. Demikian juga di dalam hal melayani Tuhan segala sesuatu yang dijumpai oleh tangan kita untuk dikerjakan, maka mari kita kerjakan dengan sekuat tenaga.
Sekuat tenaga berarti segenap hati, segenap jiwa, akal budi, dan kekuatan.
Jangan kita mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan setengah hati, itu sesuatu yang tidak disukai oleh Tuhan.

Mengapa harus mengerjakan dengan sekuat tenaga?? Karena tidak ada:
1.     Pekerjaan.
2.     Pertimbangan.
3.     Pengetahuan.
4.     Hikmat.
Empat perkara tersebut tidak ditemukan di dalam dunia orang mati, dimanapun kita pergi mencarinya.
Itu sebabnya di dalam hal mengikuti Tuhan apalagi bekerja untuk Tuhan harus dengan sekuat tenaga, harus dengan sungguh-sungguh; menyangkal diri, memikul salib, mengikut Tuhan. Kalau tidak, Tuhan akan berkata kepada mereka: “Biarlah orang mati, mengubur orang mati,” karena di dalam dunia orang mati pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat tidak ada.
Bekerjalah dengan sekuat tenaga, mari kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Jangan pernah berfikir mungkin aku bekerja di sana dan melayani lebih baik, itu adalah contoh pengertian yang salah.

Pengkhotbah 9:11
(9:11) Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.


Segala sesuatu yang ada di bawah matahari atau di dunia ini, bahwa:
1.     Kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat.
2.     Kunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat.
3.     Roti bukan untuk yang berhikmat.
4.     Kekayaan bukan untuk yang cerdas.
5.     Karunia bukan untuk yang cerdik cendekia.
Mengapa demikian? Karena waktu dan nasib dialami oleh semua orang (waktu dan nasib adalah hak semua orang).
Jadi saudara, kecepatan bukan untuk orang yang berkemenangan, kekuatan bukan untuk keunggulan perjuangan, juga berhikmat bukan untuk roti, lalu kemudian kecerdasan bukan untuk orang yang kaya, termasuk kecerdikan bukan karena karunia.
Tetapi semua itu dipercayakan oleh Tuhan kepada semua orang, Tuhan perlakukan semua orang sama, Tuhan tidak membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain.

Jadi janganlah kita berfikir bahwa orang yang melayani pekerjaan Tuhan hanyalah orang yang cepat, hanyalah orang yang kuat, hanyalah orang yang berhikmat, hanyalah orang yang cerdas, hanyalah orang yang cerdik, tidak.
Tuhan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada semua orang, dan semua orang berhak untuk merasakan hal yang sama yaitu di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan. Jadi jelas waktu dan nasib dialami oleh mereka semua. Melayani ini bukan karena kecepatan, bukan karena kekuatan, bukan harena kepintaran, bukan karena kecerdasan, bukan karena kecerdikan, tetapi tergantung dari penyerahan diri kita masing-masing.

Jadi apa saja yang dijumpai oleh dua tangan ini, kerjakanlah sekuat tenaga, karena Tuhan mempercayakannya kepada semua orang tanpa membeda-bedakan antara seorang dengan yang lain. Kepercayaan Tuhan berlaku untuk semua orang, waktu dan nasib semua orang berhak untuk mengalami dan merasakannya, jadi jangan kita melayani karena kemampuan daging.

1 Samuel 10:2-7
(10:2) Apabila engkau pada hari ini pergi meninggalkan aku, maka engkau akan bertemu dengan dua orang laki-laki di dekat kubur Rahel, di daerah Benyamin, di Zelzah. Mereka akan berkata kepadamu: Keledai-keledai yang engkau cari itu telah diketemukan; dan ayahmu tidak memikirkan keledai-keledai itu lagi, tetapi ia kuatir mengenai kamu, katanya: Apakah yang akan kuperbuat untuk anakku itu? (10:3) Dari sana engkau akan berjalan terus lagi dan sampai ke pohon tarbantin Tabor, maka di sana engkau akan ditemui oleh tiga orang laki-laki yang naik menghadap Allah di Betel; seorang membawa tiga ekor anak kambing, seorang membawa tiga ketul roti dan yang lain lagi sebuyung anggur. (10:4) Mereka akan memberi salam kepadamu dan memberikan kepadamu dua ketul roti yang akan kauterima dari mereka. (10:5) Sesudah itu engkau akan sampai ke Gibea Allah, tempat kedudukan pasukan orang Filistin. Dan apabila engkau masuk kota, engkau akan berjumpa di sana dengan serombongan nabi, yang turun dari bukit pengorbanan dengan gambus, rebana, suling dan kecapi di depan mereka; mereka sendiri akan kepenuhan seperti nabi. (10:6) Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain. (10:7) Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau.

Apabila tiga tanda tersebut dialami oleh Saul, maka Samuel berkata kepada Saul: “Lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau.”
Apa tanda tiga hal tersebut?
1.     Ayat 2; mengenai ayah Saul tidak lagi peduli dengan keledai yang hilang, tetapi khawatir mengenai Saul. Itu mengenai kasih Allah Bapa.
2.     Ayat 4; Saul menerima dua ketul roti.
Dalam Perjanjian Baru Yesus dua kali mengadakan pemecahan roti, itulah firman Allah yang dipecah-pecahkan sebagai tanda belas kasihan Yesus Anak Allah, itu tanda kedua.
3.     Ayat 6; Roh Tuhan berkuasa atas Saul dan ia kepenuhan bersama-sama dengan nabi dan ia berubah menjadi manusia lain. Ini tanda yang ketiga, dipenuhkan oleh Allah Roh Kudus.

Bukankah tiga tanda ini sudah kita alami sendiri?
-       Tanda pertama: kasih Allah Bapa telah kita alami.
Sebab Allah Bapa lebih memperhatikan kehidupan dari pelayan-pelayan Tuhan, dari pada hanya sekedar beberapa ekor keledai, pelayan Tuhan lebih berharga di mata Tuhan dibanding kehidupan yang liar. Itu kasih Allah Bapa tanda yang yang pertama.
-       Tanda yang kedua: Saul menerima dua ketul roti.
Bagaikan Yesus Anak Allah telah mengadakan dua kali pemecahan roti di dalam Perjanjian Baru sebagai tanda belas kasihan. Kita sudah menikmati pembukaan firman, itulah roti yang dipecah-pecahkan, Bukankah ini sudah tanda yang kedua bagi kita?
Bagaikan tanda belas kasihan, kita sudah menikmati pembukaan firman, itulah roti yang dipecah-pecahkan. bukankah Perjanjian Baru sebagai dua kali pemecahan roti dalam Perjanjian Baru yang dikerjakan oleh Yesus Anak Allah:
·          Pemecahan roti yang pertama; lima roti dan dua ikan sisa dua belas bakul, hasilnya ada persekutuan dengan Tuhan.
·          Pemecahan roti yang kedua; tujuh roti dan beberapa ikan memberi makan kepada 4000 orang sisa tujuh bakul, hasilnya menjadi sempurna.
Jadi dari persekutuan yang indah dengan korban penebusan dari Anak Allah akan membawa kita sampai kepada kesempurnaan, kemuliaan, itu sudah tanda.
-       Tanda yang ketiga: kita ini dipenuhkan oleh Roh Kudus, buktinya kita semua berada di tengah-tengah kegiatan Roh Kudus.

Jadi kalau tiga tanda ini terjadi pada kita, ingat lakukanlah apa saja yang didapati oleh tangan kita, Allah menyertai seorang pelayan Tuhan.
Itu sebabnya di dalam kitab Pengkhotbah tadi Tuhan memberikan hak yang sama kepada setiap orang yang mau melayani pekerjaan Tuhan dengan sekuat tenaganya.

Jadi dari berkat ayat inilah saya bertindak dengan yakin bahwa Tuhan telah mempercayakan kepada kita Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT), dan marilah kita bersama-sama bergandengan tangan mengerjakannya, tidak perlu takut, tidak perlu ragu, walaupun mungkin keberadaan kita, kekuatan kita tidak seberapa. Tetapi Tuhan memberikan jaminan, manakala tiga tanda ini terjadi dalam kehidupan kita, Samuel berkata: “Lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu.”
Apa saja yang kita jamah lakukan saja, kerjakanlah, sebab Allah pasti menyertai. Tetapi kalau kita diluaran sana kita tidak mungkin dapat mengerjakan pekerajaan yang mulia.

Kita kembali melihat pribadi Rut ...
Rut 2:3, 7
(2:3) Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. (2:7) Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."

Akhirnya Rut bekerja di ladang Boas, menunjukkan bahwa perbuatannya sesuai dengan perkataannya kepada Naomi mertuanya itu.

Jadi seorang yang melayani pekerjaan Tuhan, seorang yang bekerja di ladang Tuhan, perbuatannya harus sesuai dengan perkataannya. Jadi mulut dari seorang pelayan Tuhan harus menjadi ukuran, sesuai dengan perbuatannya atau tidak, sebab itu jangan asal mengumbar kata-kata. Banyak kali orang Kristen mengucapkan kata-kata yang tidak ia lakukan, itu pendusta namanya.
Jadi mulut dan perbuatan harus sesuai kalau melayani pekerjaan Tuhan.

Kisah Para Rasul 7:21-22
(7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri. (7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

Musa diasuh dan dididik oleh puteri Firaun, sehingga Musa berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
Pendeknya dari Kisah Para Rasul 7:21, 22; menunjukkan bahwa Rut adalah pribadi yang terdidik juga   sebab ia telah diasuh dan dididik oleh Naomi ibu mertuanya itu.
Ibu, menunjuk kepada: gembala sidang, tugasnya adalah mengasuh (mendidik), dan merawat. Itu tugas ibu Naomi kepada Rut.
Jadi Rut ini betul-betul pribadi yang terdidik, itu sebabnya dia berkuasa dalam perkataan dan berkuasa dalam perbuatan, perkataannya sesuai dengan perbuatannya. Ini akan menjadi contoh yang baik, ini akan menjadi kesaksian yang baik, di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya kepada Tuhan.

Jadi kalau Musa berkuasa dalam perkataan dan perbuatan menunjukkan bahwa dia diasuh dan dididik, jadi seorang pelayan Tuhan tidak lepas dari didikan Tuhan. Tidak seorangpun dapat melayani dengan baik sehingga menjadi kesaksian yang besar tanpa menerima didikan Tuhan.
Jadi biarlah kiranya kita semua menjadi pribadi yang dengar-dengaran, supaya kita betul-betul mendapatkan didikan yang sempurna dari Tuhan sehingga kita berkuasa dalam perkataan dan perbuatan, pendeknya menjadi suatu kesaksian yang besar di tengah ibadah dan pelayanan kita kepada Tuhan.

Amsal 8:10-16
(8:10) Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan. (8:11) Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya. (8:12) Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan. (8:13) Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. (8:14) Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan. (8:15) Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. (8:16) Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.

Terimalah tiga hal antara lain:
1.     Didikan.
2.     Pengetahuan.
3.     Hikmat.
Sebab nilai dari ketiga hal di atas:
1.     Didikan melebihi dari perak.
2.     Pengetahuan melebihi dari emas.
3.     Hikmat melebihi dari permata.
Terimalah didikan, pengetahuan, dan hikmat sebab nilainya lebih tinggi dari; emas, perak, dan permata.

Singkatnya, oleh tiga hal tersebut:
-       Seorang raja memerintah di atas bumi.
-       Seorang pembesar menetapkan keadilan.
Jadi tidak ada seorangpun yang mampu melayani Tuhan dengan baik dan benar, jikalau dia tidak menerima didikan, pengetahuan, dan hikmat dari Tuhan.
Itu sebabnya seorang raja dapat memerintah dan seorang pembesar dapat menetapkan suatu keadilan di tengah-tengah ibadah pelayanannya di hadapan Tuhan.

Terimalah didikan Tuhan, jangan tersinggung terhadap didikan Tuhan, dan jangan mempertahankan harga diri.
Sebab seorang raja memerintah -- melayani --, seorang pembesar menetapkan keadilan, melayani juga. Jadi berawal dari menerima didikan Tuhan dengan rendah hati.
Itu sebabnya setiap kali saya berbicara jangan langsung dijawab, belum selesai saya bicara sudah menjawab; ya ya ya, itukan memotong didikan, tunggu sampai selesai, sabar terima didikan.
Saya paling tidak suka melihat orang yang memotong perkataan, belum selesai sudah menjawab; ya ya ya.
Terima didikan, sebab didikan, pengetahuan, hikmat jauh lebih berharga dari emas perak dan permata. Buktinya apa? Oleh didikan ini kita dipercaya melayani Tuhan dengan benar, memerintah dengan benar dan menegakkan keadilan dengan benar.
Jangan pongah, jangan sombong, sebab Tuhan membenci orang yang congkak. Tuhan mau melihat seorang pelayan Tuhan yang takut akan Tuhan, sebab takut akan Tuhan benci kejahatan dan kecongkakan.

Inilah bekal yang Tuhan nyatakan kepada kita malam ini.

Kita kembali membaca ...
Rut 2:7
(2:7) Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."

Dari ayat 7 ini ada dua hal yang dapat kita petik:
1.     Rut adalah seorang yang rendah hati.
Sebab di sini dikatakan: “Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit.”
Rut bekerja di belakang penyabit-penyabit, itu menunjukkan kerendahan hati Rut di hadapan Tuhan.
Bekerja di belakang penyabit-penyabit sama dengan rendah hati, tanpa penonjolan diri. Orang yang rendah hati sangat mudah sekali diajak kerja sama di dalam melayani pekerjaan Tuhan, sebaliknya orang yang sombong congkak dan tinggi hati sangat sukar untuk diajak kerja sama di dalam melayani pekerjaan Tuhan.
2.     Rut bertekun di dalam melayani pekerjaan Tuhan.
Sebab di sini dikatakan: “Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti." Ini berbicara soal ketekunan.
Jadi seorang hamba Tuhan, seorang pelayan Tuhan harus bertekun di dalam melayani pekerjaan Tuhan.
Umpama, kalau dia melayani pekerjaan Tuhan dalam penggembalaan ini dipercaya sebagai seorang pengetik kotbah, kerjakanlah itu dengan tekun. Jangan sebentar mengerjakan itu sebentar tidak, sebentar pergi dulu kesana dan kemari (sebentar bekerja sebentar tidak, sebentar kesana kemari), lalu kembali lagi bekerja, itu bukan ketekunan.
Tuhan tidak suka melihat orang yang tidak bertekun, Tuhan tidak suka melihat orang yang meninggalkan pelayanannya. Tetapi Tuhan mau melihat kita melayani pekerjaan-Nya dengan bertekun, jangan suka meninggalkan pelayanan, jangan suka pergi-pergi. Tuhan mau supaya kita melayani pekerjaan Tuhan dengan bertekun.

Kalau sudah tau tentang bertekun yang benar dari Tuhan, jangan dilanggar, resikonya nanti besar sekali dari Tuhan. Dan jujur saya sendiri secara pribadi tidak suka melihat orang yang tidak bertekun, yang sebentar permisi-permisi meninggalkan ibadah dan pelayan. Kalau tidak bisa dan tidak mau bertekun, tidak usah melayani, tidak apa-apa, tidak ada yang memaksa.
Yang pasti Tuhan mau supaya kita melayani dengan baik, dengan catatan bertekun supaya seorang pelayan Tuhan diberkati Tuhan.

Orang yang bertekun adalah orang yang bertanggung jawab dengan pekerjaanya, kalau tidak bertekun pasti tidak bertanggung jawab, inilah kelebihan dari Rut sebagai bangsa kafir bangsa Moab, akhirnya mendapat kasih karunia.
Bukankah kita ini bangsa kafir? Tetapi dipercaya oleh Tuhan untuk beribadah dan melayani Dia, yang adalah Raja di atas segala raja. Segala puji hormat, kebesaran, kemuliaan dan pengagungan hanya bagi Dia.

Perhatikanlah tentang dua hal tersebut; kerendahan hati dan bertekunlah.

Tentang: KERENDAHAN HATI.
1 Petrus 5:5
(5:5) Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Allah menentang orang yang congkak, sebaliknya Allah sangat mengasihani orang yang rendah hati di dalam melayani pekerjaan Tuhan.

Saya ini adalah seorang hamba Tuhan yang menerima jabatan gembala, artinya oleh kemurahan Tuhan dipercaya untuk menjadi pemimpin rumah Tuhan, dipercaya menjadi penilik di dalam rumah Tuhan, yang disebut juga dengan bapa rohani.
Biarlah kita melayani pekerjaan Tuhan dengan rendah hati, biarlah kita menjadikan diri sekalipun usia mungkin tua tetapi selalu menganggap diri muda. Karena Tuhan menentang orang yang congkak sebaliknya mengasihani orang yang rendah hati di dalam melayani pekerjaan Tuhan.

1 Petrus 5:6
(5:6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Biarlah kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat.
Ibadah dan pelayanan ini merpakan dua tangan Tuhan yang kuat, jangan sekali-kali kita meninggikan diri supaya tidak ada gejolak, sebaliknya semua pelayanan berjalan dengan rapih tersusun.

Kelebihan-kelebihan dari orang yang rendah hati:
1.     Mazmur 22:27
(22:27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!

Kelebihan orang yang rendah hati:  orang yang rendah hati akan makan dan kenyang.

2.     Mazmur 37:11
(37:11) Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

Kelebihan orang yang rendah hati: orang yang rendah hati akan mewarisi negeri, serta bergembira karena Tuhan memberikan kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

3.     Mazmur 149:4
(149:4) Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Kelebihan orang yang rendah hati: Tuhan memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Saudara perlu untuk kita ketahui, belajar untuk mengalah dan rendah hati.
Dengan demikian mengalah dan rendah hati intinya adalah memberi kesempatan kepada Allah untuk Dia mengambil alih apapun yang kita kerjakan, itu tanda orang yang rendah hati.

Filipi 2:13-14
(2:13) karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Allah yang mengerjakan di dalam diri kita baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Itu inti dari mengalah dan rendah hati.

Filipi 2:14
(2:14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

Jangan besungut-sungut, jangan berbantah-bantah di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan.

Tentang: KETEKUNAN.
Kisah Para Rasul 26:6-8
(26:6) Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita, (26:7) dan yang dinantikan oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi. (26:8) Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?

Biar kiranya kita semua beribadah dan melayani pekerjaan Tuhan dengan bertekun, karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, bagi orang yang percaya tidak ada yang mustahil, bagi orang yang menaruh pengharapannya kepada Tuhan tidak ada yang mustahil. Segala perkara yang ajaib akan nyata di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Cari dahulu kerajaan sorga maka semuanya akan ditambahkan, tidak ada yang mustahil.

Tuhan bekali supaya kita yakin bahwa dalam melayani ini kita menunjukkan suatu pengharapan kita, karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, segala sesuatunya akan dinyatakan secara ajaib bagi mereka yang menaruh pengharapan, bagi mereka yang mau melayani Tuhan dengan bertekun.
Kalau sudah melayani jangan bingung lagi soal makan minum dan pakaian, semuanya disediakan secara ajaib, tidak ada yang mustahil.
Kalau kita melayani dengan sungguh-sungguh berarti menaruh pengharapan kepada Tuhan.

Amsal 8:17
(8:17) Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.

Orang yang bertekun mencari Tuhan maka ia pun akan menemukan Tuhan.
Bertekunlah selama masih ada kesempatan untuk bertekun, bertekunlah.

Amsal 8:18
(8:18) Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.

Perlu untuk diketahui:
1.     Kekayaan dan kehormatan ada pada Tuhan.
2.     Harta yang tetap dan keadilan.
Inilah yang menjadi bagian dari pada orang-orang yang melayani dengan bertekun, jadi kalau seorang hamba Tuhan melayani tanpa ketekunan dia tidak mengerti soal pelayanan.
Seharusnya kita mencari sumbernya, jangan kita mencari uang. Sebab di ayat 18; kekayaan dan kehormatan ada pada Tuhan, harta yang tetap dan keadailan ada juga pada Tuhan.
Kalau kita melayani dengan bertekun berarti mencari sumbernya berkat, kalau kita mencari Dia dengan bertekun, maka kita akan menemukan-Nya.

Inilah yang harus kita perhatikan supaya kita jangan ragu melayani Tuhan, bertekunlah, bertanggung jawablah, kita akan menemukan sumber berkat yang memelihara kehidupan kita.
Kita tidak sibuk mencari yang lahiriah, kita akan kehilangan Tuhan. Kita kehilangan Tuhan, kita juga kehilangan berkat-berkat, yakni; kekayaan dan kehormatan, serta harta yang tetap dan keadilan.
Itu sebabnya orang yang mendua hati tidak mendapat apa-apa, bertekunlah.

Roma 2:6-7
(2:6) Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, (2:7) yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,

Tuhan membalas setiap orang yang menurut perbuatannya yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun:
-       Berbuat baik.
-       Mencari kemuliaan.
-       Mencari kehormatan.
-       Mencari ketidakbinasaaan.

Roma 2:8
etidakbinasaaan.rang menurut perbuatannya yaitu hidup kekal kepada merea yang dengan tekun:
awablah, kita akan menemukan sumber(2:8) tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.

Sebaliknya murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan diri sendiri.

Sebab itu bertekun saja, itu pesan saya, bertekun saja, jangan sibuk memikirkan dunia ini.
Kita cari dunia, kita kehilangan Tuhan. Tetapi kalau kita bertekun, Tuhan yang membalaskannya. Percayalah dengan janji firman Tuhan.

Roma 8:25
(8:25) Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Biarlah kiranya kita tekun mencari apa yang tidak kita lihat yaitu kerajaan sorga, seperti sidang jemaat di Filadelfia.

Wahyu 3:10
(3:10) Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Singkatnya, lewat ketekunan ini kita dilindungi dibela sampai pada puncaknya aniaya antikris.
Bertekun saja, itu janji Tuhan kepada sidang jemaat di Filadelfia, juga kepada kita yang bertekun melayani pekerjaan Tuhan, berarti; bertanggung jawab, nanti Tuhan yang membela sampai masa puncaknya aniaya antikris.

Sebetulnya dengan apa yang sudah kita terima dari Tuhan, sudah seharusnya kita bersyukur dan memberi ucapan terimakasih setinggi-tingginya kepada Tuhan.
Malam ini Tuhan membekali kita, Tuhan memperlengkapi kita begitu rupa supaya kita tidak lalai. Mari kita melayani Tuhan dengan RENDAH HATI dan BERTEKUN.

Rut 2:4-6
(2:4) Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!" (2:5) Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?" (2:6) Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.

Di dalam kita melayani pekerjaan Tuhan kita diawasi oleh Roh Kudus dan Roh Kudus nanti akan memberitahukan segala keluh kesah kita kepada Tuhan.
Boas itu gambaran dari pada pribadi Tuhan Yesus Kristus, Dialah Kepala Gereja Mempelai Pria Sorga.
Dan kalau kita melayani dengan rendah hati dan bertekun, Roh Tuhan akan menyampaikan segala keluh kesah kita kepada Tuhan. Roh Tuhan mengawasi kita, Roh Tuhan memperhatikan kita dengan sungguh-sungguh dan Roh itu nanti yang akan memberitahukan kepada Tuhan segala sesuatu yang kita alami.

Kitab Roma dalam susunan Tabernakel terkena pada pintu kemah, kegiatan roh.

Roma 8:25-26
(8:25) Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. (8:26) Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Roh itu akan berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Roma 8:27
(8:27) Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

“sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.”
Roh Tuhan selain mengawasi kita di tengah melayani pekerjaan Tuhan -- di ladang Tuhan --, Roh Tuhan juga membantu kita di dalam hal berdoa, dalam setiap keluhan-keluhan.
Sebab Tuhan yang menyelidiki hati nurani manusia dan Tuhan juga mengetahui apa yang dimaksudkan oleh Roh itu sendiri.

Jadi jangan kita berputus asa, jangan kita kecil hati, mungkin kita tidak punya ijazah, mungkin kita ini orang kecil tetapi kita jangan pesimis, jangan rendah diri. Yakin Roh Tuhan terus mengawasi kita memberi pertolongan, memberi penghiburan, memberi kekuatan, bahkan Roh Tuhan sendiri akan menyampaikan semua keluhan-keluhan di hati ini, percayalah.
Sebab itu Tuhan melihat dan mahatahu, supaya kita jangan sembarangan di dalam melayani pekerjaan Tuhan. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment