KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 14, 2020

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 12 SEPTEMBER 2020




STUDY YUSUF
(Seri: 208)

Subtema: MENIMBUN GANDUM BERLIMPAH-LIMPAH SEBAGAI PERSEDIAAN

Shalom.
Segala hormat dan segala kepujian hanya bagi TUHAN kita Yesus Kristus yang telah menghimpun kita dalam Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini. Tidak lupa saya juga menyapa baik anak TUHAN, umat TUHAN, bahkan hamba-hamba TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook dimanapun anda berada.
Selanjutnya, kita mohonkan kemurahan dari TUHAN supaya kiranya terjadi pembukaan firman pada malam ini, karena pada dasarnya kemampuan saya terbatas dan daya ingat saya juga terbatas, tetapi kita mengetahui dengan jelas dan pasti bahwa kuasa TUHAN tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu dan tidak dapat dibatas oleh apapun. Oleh sebab itu, biarlah kita dengan hati yang sungguh-sungguh datang kepada TUHAN sehingga dari hati yang sungguh-sungguh itu nanti segala doa dan kerinduan kita akan memungkinkan TUHAN berkemurahan bagi kita sekaliannya.

Segera saja kita memperhatikan STUDY YUSUF, sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian 41:33-34
(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.

Lewat pembacaan dari ayat ini dapat kita dimbulkan, bahwa yang pasti:
-          Akan terjadi tujuh tahun kelimpahan,
-          Sesudah itu akan datang tujuh tahun kelaparan yang hebat sampai mengurus keringkan negeri Mesir.
Oleh sebab itu, untuk menanggulangi hal itu maka Yusuf mengusulkan atau memberi nasihat kepada Firaun, YANG PERTAMA: untuk mengangkat seorang yang berakal budi dan bijaksana menjadi kuasa atas tanah Mesir. Lewat usul atau nasihat dari Yusuf ini, justru Firaun mengangkat Yusuf menjadi kuasa atas negeri Mesir karena Firaun melihat Yusuf sebagai seorang yang berakal budi dan bijaksana.
Kemudian usul atau nasihat Yusuf YANG KEDUA kepada Firaun, ialah: untuk menempatkan penilik-penilik atas negeri Mesir dalam tujuh tahun kelimpahan tersebut.

Penjelasan tentang seorang yang berakal budi dan bijaksana telah dipaparkan pada minggu-minggu yang lalu, dan kiranya itu menjadi berkat dan firman itu menjadi daging dalam kehidupan kita masing-masing. Adapun tugas dari seorang yang berkal budi dan bijaksana adalah untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang di cakrawala yang bercahaya di dalam kegelapan; bercahaya atas angkatan-angkatan yang bengkok hatinya, bercahaya atas mereka yang sesar di bumi ini, sesuai dengan Filipi 2:15.

Marilah kita melihat atau menerima penjelasan, tentang: PENILIK-PENILIK YANG AKAN DITEMPATKAN ATAS NEGERI MESIR. Sebenarnya, mengangkat seorang penilik dan menempatkannya atas negeri Mesir adalah tanda perhatian TUHAN yang besar kepada mereka yang diam di bumi ini. Tentu saya punya alasan untuk mengatakan hal tersebut.

Terkait dengan penilik-penilik, kita akan mengawali dari Kisah Para Rasul 20.
Kisah Para Rasul 20:20-28
(20:20) Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; (20:21) aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. (20:22) Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ (20:23) selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. (20:24) Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah (20:25) Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. (20:26) Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa. (20:27) Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. (20:28) Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

“ ... yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri, darah Anak Domba.” Singkatnya, seorang penilik harus bertanggung jawab di dalam hal menggembalakan sidang jemaat, sebagaimana contoh atau teladan dari Rasul Paulus, ia tidak lalai:
1.      Memberitakan hal firman Allah.
2.      Mengajarkan firman Allah.
3.      Bersaksi dari hal firman Allah.
Maka pada ayat 26-27, Rasul Paulus berkata: “ .. aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa.” Rasul Paulus bersih maksudnya adalah Rasul Paulus tidak dapat dipersalahkan sebab ia seorang hamba TUHAN (seorang Rasul) yang bertanggung jawab, sesuai dengan tiga pengakuannya pada ayat 20-21.
TUHAN Yesus adalah penjaga Israel maka sebagai penjaga Dia juga bertanggung jawab kepada jiwa kita masing-masing, dengan bukti:
-          Ia tidak tidur dan tidak terlelap ... Mazmur 121:3-4; “... Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.”
-          Ia tidak lalai menepati janji-janjinya ... 2 Petrus 3:9; “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya ...”

Rasul Paulus selain seorang hamba TUHAN yang bertanggung jawab dia juga seorang hamba TUHAN:
-          Yang rendah hati, sesuai dengan ayat 19.
-          Menjadi tawanan Roh, sesuai dengan ayat 22. Menjadi tawanan Roh, berarti terikat dengan pelayanan Roh sehingga bebas dari perkara-perkara dunia, bebas dari tabiat daging, bebas dari perkara-perkara yang berasal dari roh pendurhaka termasuk dosa kejahatan dan kenajisan.
Itulah seorang hamba TUHAN yang bertanggung jawab: rendah hati dan menjadi tawanan Roh, berarti lepas dari ikatan-ikatan dunia, lepas dari ikatan daging, lepas dari dosa kejahatan dan kenajisannya. Inilah wujud dari seorang penilik, seorang gembala yang bertanggung jawab.

Yohanes 10:10-11
(10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Yesus datang ke dunia ini dengan satu tujuan, yaitu supaya manusia:
a.        Mempunyai hidup.
b.       Mempunyai dalam segala kelimpahan.
Hal ini terkait dengan jabatan yang melekat dalam diri Yesus sebagai gembala yang baik, sebab pada ayat 11 Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik.”
Apakah ukuran dari seorang gembala yang baik? Apakah karena ia pandai melucu? Apakah karena ia seorang yang pandai mendongeng? Apakah karena perkataannya lembut, tidak keras atau tidak menusuk di hati dalam setiap koreksi-koreksinya? Namun ukuran yang sesungguhnya untuk menjadi penilik atau gembala yang baik ialah: MEMBERIKAN NYAWANYA BAGI DOMBA-DOMBANYA.

Untuk membuktikan bahwa Yesus adalah GEMBALA YANG BAIK, kita akan segera melihat dan membaca Yohanes 6.
Yohanes 6:51-56
(6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (6:52) Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." (6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. (6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. (6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. (6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Yesus telah menyerahkan nyawa-Nya atau hidup-Nya di atas kayu salib kepada manusia, sehingga daging Yesus benar-benar makanan dan darah Yesus benar-benar minuman. Jadi, sudah sangat terbukti bahwa Yesus adalah gembala yang baik, Dia telah menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, sehingga:
-          Daging-Nya benar-benar makanan, berarti ada makanan yang bukan makanan (palsu).
-          Kemudian, darah-Nya benar-benar minuman, berarti ada minuman yang palsu.

Mari kita sinkronkan tentang hal Yesus adalah gembala yang baik dengan pernyataan Daud, sementara Yesus sendiri adalah tunas Daud, apakah hal itu sinkron? Apakah hal itu sesuai?
Mazmur 23:1-2
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

TUHAN adalah gembala yang baik, sesuai dengan pengakuan yang ditulis oleh Mazmur Daud: “TUHAN adalah gembalaku.”
Daud mengakui bahwa Yesus adalah gembala yang baik dan yang bertanggung jawab, sebab sebagai Gembala yang baik Dia telah memberikan makan dan minum domba-dombanya.
-          Membaringkan aku di padang yang berumput hijau, sama dengan: domba-domba diberi makan.
-          Membimbing aku ke air yang tenang, sama dengan: domba-domba diberi minum air yang jernih.

Itulah sekilas pemaparan tentang penilik yang merupakan adalah gembala yang harus bertanggung jawab.

Kejadian 41:34-35
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir. (41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya.

Kembali kita melihat bahwa, Yusuf mengusulkan atau memberi nasihat kepada Firaun yaitu untuk segera menempatkan penilik-penilik atas seluruh negeri Mesir. Kalau TUHAN menempatkan penilik-penilik atau pemimpin sidang jemaat itulah gembala sidang dalam sebuah penggembalaan itu adalah tanda kemurahan yang besar dari TUHAN.
Adapun pekerjaan dari penilik adalah untuk mengumpulkan segala bahan makanan atau gandum dalam tujuh tahun kelimpahan yang akan terjadi, dengan cara;
-          menimbun gandum di kota-kota,
-          serta menyimpannya.
Di dalam tujuh tahun kelimpahan itu mereka harus menimbun gandum di kota-kota serta menyimpannya, sehingga tugas dari penilik atau gembala sidang atau pemimpin sidang jemaat adalah untuk menimbun gandum dalam kota-kota kudus itulah Yerusalem -- ibadah dan pelayanan --, serta menyimpannya dengan baik. Harus ditampung dan ditimbun-timbun lalu dijaga dan disimpan dengan baik.
Jadi, dalam masa kelimpahan sekarang ini kita harus menimbun-nimbun gandum itulah firman Allah dan menyimpannya dengan baik, karena setelah tujuh tahun kelimpahan itu akan datang tujuh tahun kesukaran yang besar.

Kejadian 41:36
(41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."

Gandum yang dikumpulkan bertimbun-timbun satu kali kelak akan menjadi persediaan makanan untuk tujuh tahun kelaparan yang akan terjadi, sehingga setiap orang tidak binasa karena kelaparan itu. Sekalipun setelah tujuh tahun kelimpahan akan datang masa tujuh tahun kelaparan yang hebat, maka tetap akan ada persediaan.

Setelah tujuh tahun kelimpahan akan datang masa tujuh tahun kelaparan yang akan menimpa negeri Mesir, kita akan melihat gambarannya dengan jelas dalam Kejadian 41:29-30.
Kejadian 41:29-30
(41:29) Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir. (41:30) Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini.

Sesudah tujuh tahun kelimpahan akan menyusul tujuh tahun kelaparan yang sampai mengurus keringkan negeri Mesir, dan tidak akan terlihat lagi bekas-bekas kelimpahan di negeri itu, karena kelaparan itu sangat hebat  menguruskeringkan negeri itu.
Itu sebabnya, Yusuf dengan jelas, dengan tegas untuk menengusulkan dan sekaligus menempatkan penilik-penilik di setiap kota-kota, bahkan di seluruh negeri Mesir. 

Ini juga merupakan perhatikan bagi kita malam ini, supaya kita jangan bermain-main selagi di dalam kelimpahan, tetapi hendaklah kita memperhatikan apa yang sudah kita terima malam ini, karena nubuatan dari pada Yusuf ini suatu kali kelak akan tergenapi.

Sekarang, kita lihat Amos 8. Nubuatan Yusuf ini juga dinubuatkan oleh Amos; apa yang dinyatakan oleh Yusuf, juga dinubuatkan oleh Amos 8:11.
Amos 8:11
(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

Di sini dikatakan: “Sesungguhnya, waktu akan datang”, yaitu di mana TUHAN akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
Jadi, apa yang dikatakan oleh Yusuf kepada Firaun, waktunya akan datang dan itu akan terjadi. Itu sebabnya, dia mengusulkan penilik-penilik, itulah gembala sidang, dan menempatkannya di tiap-tiap posnya. Umpama: pos pelayanan dalam penggembalaan GPT “BETANIA” disitu harus ditempatkan seorang menilik yang bertanggung jawab; selain rendah hati juga harus menjadi tawanan Roh, terikat dengan Roh TUHAN berarti lepas dari ikatan dunia, lepas dari ikatan daging, lepas dari ikatan roh jahat dan roh najis.

Amos 8:12
(8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Di sini kita melihat ada contoh-contoh atau gambaran dari anak-anak TUHAN yang kurang menghargai bahkan tidak menghargai masa tujuh tahun kelimpahan pembukaan firman, itulah orang-orang yang:
-          Mengembara dari laut ke laut.
-          Menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN.
Sebab pada masa tujuh tahun kelimpahan itu, mereka tidak mengumpulkan bersama-sama dan tidak menimbun sebagai persediaan makanan pada saat nanti tujuh tahun kelaparan terjadi. Sehingga oleh kelaparan yang hebat itu orang-orang akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur.
Inilah gambaran atau contoh orang yang tidak menghargai pembukaan firman TUHAN dalam tahun-tahun atau masa-masa kelimpahan.

Di sini mereka yang tidak menghargai pembukaan firman TUHAN pada masa tujuh tahun kelimpahan “mengembara dari laut ke laut”, kemudian “menjelajah dari utara ke timur.” Sejenak kita akan melihat tentang: MENGEMBARA DARI LAUT KE LAUT.
Sekalipun ayat-ayat firman malam ini mungkin seringkali kita baca, itu merupakan suatu peringatan yang berulang-ulang supaya kita jangan sampai lengah. Oleh sebab itu, jangan sampai kita mengabaikan apa yang sudah kita terima dari TUHAN.

Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Binatang yang keluar dari dalam laut à antikris. Adapun wujud dari binatang itu (antikris):
-          Bertanduk sepuluh.
-          Berkepala tujuh.
-          Di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota.
-          Pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Kesimpulannya: ketika mereka mengembara dari laut ke laut yang akan mereka temukan adalah ajaran antikris.

Mari kita melihat ajaran antikris.
Wahyu 13:16-17
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

“ ... ia menyebabkan”, berarti oleh karena ajaran dari antikris sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya. Dan mereka yang menerima tanda sebagai cap meterai dari antikris sehingga mereka bebas menjual dan membeli, berarti ajaran dan roh yang menguasai dari pada antikris adalah roh jual beli.

Roh antikris adalah roh jual beli, dan kita dapat temukan langsung gambarannya di dalam Injil Yohanes 2:13-14: “Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.”  Pada saat Yesus tiba di Yerusalem, segera saja Dia masuk ke bait Allah lalu dia menemukan disitu:
-          Pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan pedagang-pedagang merpati, berarti di dalam rumah TUHAN sudah terjadi roh jual beli, yaitu menjual korban Kristus, karena tiga binatang tersebut digunakan sebagai korban dan persembahan yang dipersembahkan di atas mezbah.
-          Selain itu, di dalalm rumah TUHAN ditemukan juga meja-meja penukar uang, itu merupakan bagian dari roh jual beli. Meja-meja penukar uang, itu menunjuk kepada: orang yang cinta akan uang, hatinya sudah menjadi tempatnya uang.
-          Kemudian selain itu, juga terdapat bangku-bangku pedagang merpati. Bangku-bangku, menunjuk kepada: keakuan yang masih melekat, disertai dengan egosentris, kepentingan diri.
Kalau seorang hamba TUHAN melayani TUHAN karena uang, melayani TUHAN karena perut, sama artinya telah dikuasai oleh roh jual beli, sehingga kedua perkara yang lain pasti akan terlihat, yaitu: meja-meja penukar uang dan bangku-bangku (tempat duduk), itu berbicara tentang keakuan, harga diri yang masih melekat, itu merupakan roh antikris dan bagian-bagian dari roh antikris. Inilah yang mereka temukan ketika mereka mengembara dari laut ke laut.

“... diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya”, itu jelas merupakan cap meterai dari antikris. Mereka yang sudah menerima cap meterai berhak untuk membeli dan berhak untuk menjual. Kesimpulan dari roh antikris adalah roh jual beli. Tadi sudah saya berikan gambarannya dalam Injil Yohanes 2:13-14.

Mari kira membaca Wahyu 13:18.
Wahyu 13:18
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Yang penting di sini ialah hikmat: akal budi dan kebijaksanaan untuk dapat mengerti bilangan binatang itu, yaitu bilangan manusia (bilangan daging) itulah angka 6 (enam). Manusia dibentuk atau diciptakan pada hari yang keenam, angka enam itu merupakan bilangan daging, bukan bilangan TUHAN. Sedangkan yang termasuk bilangan TUHAN adalah:
-          1 (satu), berarti Allah yang Maja Esa.
-          3 (tiga), menunjuk kepada: pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan.
-          5 (lima), menunjuk kepada: lima luka utama Yesus; dua pada tangan, dua pada kaki, dan satu tusukan di lambung.
-          7 (tujuh), ini adalah angka kesempurnaan.
-          9 (sembilan), berbicara tentang karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus.
-          10 (sepuluh), menunjuk kepada: sepuluh hukum TUHAN. Inti dari sepuluh hukum TUHAN hanya satu itulah kasih.
Kesimpulan dari loh batu pertama: kasih kepada TUHAN.
Kesimpulan dari loh batu kedua: kasih kepada sesama.
Itulah angka TUHAN, tetapi bilangan atau angka manusia adalah bilangan daging.

Selanjutnya kita akan melihat tentang: MENJELAJAH DARI UTARA KE TIMUR.
Sebenarnya, kita ini sangat diuntungkan oleh TUHAN pada masa-masa kelimpahan ini, sebab kita tidak perlu sampai setengah mati untuk menjelajah di dalam hal mencari firman TUHAN. TUHAN sudah menghimpun kita di tengah-tengah Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini, sehingga tidak perlu menjelajah sampai setengah mati dari utara ke timur. Oleh sebab itu, kita ini adalah pribadi yang sangat bersyukur dan berterima kasih, pribadi-pribadi yang sangat diuntungkan dan diperhatikan oleh TUHAN, persis seperti yang dikatakan oleh Yusuf kepada Firaun harus menempatkan penilik-penilik disetiap kota, bahkan di seluruh negeri Mesir dan menempatkan penilik-penilik itu di tiap-tiap posnya untuk menggembalakan dan dalam penggembalaan itu akan nyata kelimpahan kasih dan kemurahan lewat pembukaan firman.
Yesus sendiri Gembala Agung telah menyerahkan nyawa-Nya sehingga terjadi kelimpahan dalam pembukaan Firman, sebab tubuh-Nya benar-benar makanan dan darah-Nya benar-benar minuman, terjadi kelimpahan kasih karunia, kemurahan. Jadi, tidak perlu kita capek menjelajah dari utara sampai ke timur. Tetapi andaikata saat ini kita harus menjelajah yaitu berjuang, itu wajar saja supaya kita beroleh keselamatan, tetapi kita tidak perlu menjelajah seperti mereka yang menjelajah dari utara ke timur.

Berbicara tentang utara maka kita akan melihat keadaan dari pada bintang timur putera fajar, yaitu LUCIFER.
Yesaya 14:12-14
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! (14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Yang pasti dari apa yang sudah dibaca, lucifer berkata: “... Aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.” Kesimpulannya: pengertian rohani dari sebelah utara sesuai dengan apa yang kita baca di dalam Yesaya 14:13, sebelah utara itu menunjuk kepada takhta dari pada iblis atau setan. Jangan kita salah mengerti akan hal ini.
Kalau berada di takhta iblis (setan) maka yang terjadi adalah dikuasai oleh dosa kesombongan, sebab lucifer lima kali mengatakan “AKU” sebagai tanda kesombongannya, yaitu:
1.      Aku hendak naik ke langit.
2.      Aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah. Kalau kita sekarang berdiri di takhta Allah tidak perlu berjuang mengatasi bintang-bintang yang lain, tidak perlu kita berlomba-lomba siapa yang terbesar antara sesama hamba TUHAN, sebab hal itu merupakan dosa kesombongan.
3.      Aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
4.      Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan. Ini juga berbicara tentang kesombongan. Kehidupan yang rohani tidak akan pernah berkeinginan mengatasi kerohanian-kerohanian yang lain-lain bagaikan awan-awan, kecuali kalau hidupnya sombong; merasa dirinya lebih rohani dari yang lain, lebih awan dari awan yang lain.
5.      Hendak menyamai Yang Mahatinggi! Kalau TUHAN membentuk kita segambar dan serupa dengan Allah itu adalah kerinduan TUHAN, tetapi untuk menyamai Yang Mahatinggi itu tiadalah mungkin. Kalau TUHAN membentuk kita segambar dan serupa dengan Dia, supaya kehidupan kita tidak terlihat lagi cacat dan celanya, tapi bukan untuk menyamai Yang Mahatinggi.
Ajaran yang semacam inilah yang akan ditemukan manakala mereka menjelajah dari utara ke timur. Hati-hati dengan dosa kesombongan semacam ini, jangan sampai oleh karena dosa kesombongan semacam ini nama tidak terdaftar di sorga, sekalipun berjelih lelah dan banyak berkorban di tengah ibadah dan pelayanan.

Kita lihat lebih tepatnya wujud dari lucifer di tengah ibadah dan pelayanan kita, di dalam Injil Lukas.
Lukas 18:9-13
(18:9) Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: (18:10) "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. (18:11) Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; (18:12) aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Kita akan melihat perumpamaan tentang orang yang sombong, maksudnya adalah orang yang merasa lebih rohani dari orang lain, sehingga orang lain lebih rendah dari pada dia. Contoh orang yang sombong semacam ini, dicontohkan dengan kisah pemungut cukai dan orang Farisi.

Kita akan melihat terlebih dahulu dari sisi orang Farisi, dari sisi orang Farisi kita bisa menemukan lima kali kata “AKU” sebagai tanda kesombongannya di hadapan TUHAN karena dia merasa lebih rohani dari pemungut cukai, dengan lain kata menganggap rendah pemungut cukai. Orang yang merasa lebih rohani, berarti menganggap orang lain lebih rendah, dan itu bisa terbukti dari lima kali berkata “AKU” di hadapan TUHAN:
YANG PERTAMA: Aku mengucap syukur kepada-Mu. Sebenarnya tentang mengucap syukur ini memang harus, misalnya di awal saya menyampaikan firman tentu saya berkata mengucap syukur kepada TUHAN, tetapi di dalam hal mengucap syukur ini pun tidak perlu pamer-pamer seolah-olah lebih bersyukur dari pada orang lain dan orang lain seakan-akan tidak pernah bersyukur. Ini adalah dosa kesombongan.
YANG KEDUA: Aku tidak sama seperti semua orang lain, maksudnya di sini ialah;
-          bukan perampok,
-          bukan orang lalim,
-          bukan pezinah,
-          dan bukan juga seperti pemungut cukai ini.
Orang Farisi meninggikan diri dan di sisi lain dia telah merendahkan orang lain itulah pemungut cukai, ini adalah dosa kesombongan dari perkataan “AKU” yang kedua.
YANG KETIGA: Aku berpuasa dua kali seminggu. Fungsi puasa adalah untuk menahan hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat, maka saat berpuasa kita harus menghukum daging ini. Berpuasa itu berarti tidak makan tidak minum, lapar dan haus, artinya: daging mengalami penghukuman. Tetapi kalau daging masih bersuara dengan kata lain masih hidup dalam hawa nafsu daging itu bukan puasa yang benar, seperti orang Fairisi. Secara lahiriah memang berpuasa tetapi secara batiniah (rohani) itu bukan puasa.
YANG KEEMPAT: Aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Mengembalikan sepersepuluh berarti mengembalikan milik TUHAN, sama dengan melakukan firman atau sebaliknya kalau kita mau melakukan firman TUHAN sama dengan mengembalikan hidup kita, jati diri kita untuk menjadi miliknya TUHAN. Tetapi kalau hal ini saja dibahas dan dipersoalkan itu adalah dosa kesombongan. Jadi, orang yang sombong ini tidak mengerti apa-apa yang diucapkannya, orang sombong seringkali berkata-kata dengan apa yang dia tidak tahu.
YANG KELIMA: Aku yang kelima di sini diambil dari kalimat: dari segala penghasilanku. Berarti, aku yang kelima ini menunjukkan bahwa keakuannya masih melekat dalam diri orang Farisi, keakuan itu belum dilepaskan. Berbeda dengan Yesus Anak Allah, Dia dengan rela melepaskan segala sesuatu yang paling berharga di dalam diri-Nya sebagai milik kepunyaan-Nya:
-          Dia harus meninggalkan Bapa-Nya di sorga.
-          Dia harus meninggalkan rumah-Nya di sorga.
-          Dia harus meninggalkan segala kekayaan-Nya di sorga.
Dan turun ke dunia ini menjadi manusia, dan dalam keadaan menjadi manusia Dia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib. Berarti, dari peristiwa ini kita sudah melihat dengan jelas bahwa Yesus telah melepaskan keakuan-Nya.

Jadi, apa artinya kalau kita menemukan ajaran seperti ini itulah ajaran antikris? Sebaliknya, apa ruginya di dalam masa kelimpahan ini kita mengumpulkan gandum dengan bertimbun-timbun sebagai persediaan makanan?
Oleh sebab itu, pahamilah dan belajarlah menjadi bijaksana. TUHAN sedang menyatakan kelimpahan kasih karunia-Nya supaya tidak ada satupun manusia yang binasa, karena tujuh tahun kekurangan itu sangat menguruskeringkan negeri Mesir yang merupakan gambaran dari dunia ini. Jangan sampai kita tidak mau tahu soal tujuh tahun kekeringan yang akan terjadi, memang itu akan ada waktunya sesuai dengan nubuatan Hosea.
TUHAN sedang mempersiapkan kita semua supaya tidak binasa, pahamilah akan hal itu. Maka jangan dengan terpaksa datang beribadah dan jangan dengan terpaksa melayani pekerjaan TUHAN, tetapi berkorban itu harus sepadan dengan kerelaan. Semua hal itu juga untuk keselamatan kita masing-masing dari pada kita menemukan dua ajaran yang asing ini.

Jadi, mengembara dari laut ke laut dan mejelajah dari utara ke timur itu adalah pekerjaan dari orang yang tidak mau mengumpulkan atau tidak mau menimbun gandum berlimpah-limpah, karena orang yang mau menimbun gandum berlimpah-limpah adalah mereka yang selalu berada di dalam penggembalaan dan tergembala dengan baik, karena disitu ada seorang penilik dan di tiap-tiap pos ditempatkan seorang penilik yang bertanggung jawab terkait soal makan dan minum bagi kawanan domba Allah.

Kita sedikit lagi melihat tentang kesombongan.
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

Intinya, antikris mengadakan mujizat kesembuhan. Untuk yang kesekian kali saya sampaikan, seharusnya kalau kita mengalami luka lahir batin, sengsara lahir batin, penderitaan lahir batin, seharusnya dilanjutkan sampai kepada pengalaman Yesus dalam tanda kematian-Nya dan kebangkitan-Nya.
Bukankah antikris ini keluar dari dalam laut? Bukankah laut merupakan gambaran dan bayangan dari baptisan Kristus, yaitu pengalaman dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya? Tetapi kenyataannya luka, sengsara, penderitaan itu dilanjutkan sampai kepada kesembuhan. Jadi, kita dapat mengambil kesimpulan kalau seorang hamba TUHAN sibuk dengan mengadakan mujizat kesembuhan, sibuk dengan demonstrasi-demosntrasi kesembuhan, tetapi mengabaikan pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan itu adalah ajaran palsu dan ajaran sesat,

Kalau hanya sibuk mengadakan kesembuhaan tetapi mengabaikan pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya, nanti arah pelayann semacma ini akan kita temukan dalam ayat 4.
Wahyu 13:4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"

Oleh karena mujizat kesembuhan yang terjadi, pengikut-pengikut antikris ini berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?" Pernyataan ini adalah pernyataan yang keluar dari dalam mulut orang yang sombong, sebab mulut orang yang rendah hati tidak akan pernah menantang kekuasan dari Allah yang Maha Kuasa. Sama seperti seorang pemungut cukai, kalau kita lihat kisah pemungut cukai pada Injil Lukas 18:13-14 di situ dikatakan: “... pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Pemungut cukai menyadari diri sebagai orang yang berdosa, tetapi pengikut dari pada antikris ini berani berkata sombong bahkan berani menyombongkan diri di hadapan TUHAN. Orang sombong tidak akan pernah menyadari dirinya sebagai orang yang tidak layak di hadapan TUHAN, senantiasa merasa lebih rohani itulah orang sombong dan itulah roh antikris.

Kemudian, mengapa pengikut antikris menjadi sombong?
Wahyu 13:5
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

Ternyata kalau pengikut antikris itu dikuasai kesombongan, itu karena mulut antikris juga penuh dengan kesombongan dan hujat. Sebab kalau kita perhatikan di dalam Wahyu 13:1, “ ... di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.” Ternyata pikiran mereka itu dikuasai oleh kesombongan dan hujat, maka otomatis kalau pikiran dikuasai kesombongan dan hujat maka dari mulut mereka juga sudah otomatis akan penuh dengan kesombongan dan hujat, dan mereka akan menyombongkan dirinya selama tiga tahun setengah. Apa artinya sombong jika hanya untuk sesaat, tetapi ketika sudah tiba waktunya akan binasa. Lebih baik kita rendah hati saja, lepaskan diri dari roh antikris; roh kesombongan, roh jual beli.

Siapakah mereka yang sombong?
Wahyu 13:8
(13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Ingat orang yang tinggi hati dan sombong akan direndahkan TUHAN, buktinya: namanya tidak tertulis dan tidak terdaftar di tempat Yang Mahatinggi.

Mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur itu adalah kekeliruan yang besar. Kalau hari ini kita mengalami kekeliruan minta ampun kepada TUHAN. Kalau hari ini kita liar; tidak mau tergembala, tidak mau mengumpulkan bersama-sama dengan TUHAN, tidak mau menimbun gandum dengan bertimbun-timbun sebagai persediaan untuk masa tujuh tahun kelaparan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk minta ampun selagi ada kesempatan, itulah kemurahan TUHAN dan kemurahan TUHAN merupakan panjang sabarnya TUHAN.
Tentu kita sangat bersyukur sebab TUHAN sudah memberikan pengertian yang luas terbentang dalam pemikiran kita, supaya pemikiran kita juga menjadi pemikiran yang luas dan dibentangkan seluas kerajaan sorga. Kerajaan sorga itu tidak sempit, tidak sesempit dan tidak setumpul pemikiran manusia.

Kita kembali membaca nubuatan Amos.
Amos 8:13-14
(8:13) Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus; (8:14) mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

Akibat mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur: anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna akan rebah dan tidak bangkit-bangkit, berarti binasa. Persamaan binasa di sini adalah mempertahankan nyawanya karena mencari kerajaan dunia dan kemegahan dunia, namun pada akhirnya akan kehilangan nyawa. Sebab itu Yesus berkata dalam Matius 10:39: “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya.” Inilah persamaan dari orang yang rebah dan tidak bangkit-bangkit.

Biarlah kita hidup karena firman itu hidup dalam diri kita masing-masing. Biarlah kita menghidupi firman Allah yang kita terima pada malam ini supaya kita hidup dan bertahan sampai kepada kesudahannya. Yang ada ini sama seperti rumput: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur”, tetapi firman Allah akan kekal sampai selama-lamanya. Jadi, sekalipun nanti ada tujuh tahun kelaparan yang dahsyat, kalau saat ini kita mengumpulkan gandum dan yang kita kumpulkan itu bertimbun-timbun itu merupakan persediaan makanan untuk masa tujuh tahun kelaparan, sekalipun kelaparan itu dahsyat. Firman itu yang membuat kita bertahan sampai selama-lamanya.

Anak-anak dara dan teruna-teruna yang muda, itu menunjuk kepada: kerohanian yang masih muda.
Sekalipun pemuda pemudi dengan usia yang muda tetapi jangan kita dianggap rendah, karena kita mau menghargai pembukaan firman TUHAN, dan oleh pembukaan firman ini kita memiliki hikmat sehingga hikmat ini sangat berguna sekali bagi kita kalau kita mengaitkan dengan Wahyu 13:18, kita dapat menghitung bilangan binatang itu yang adalah bilangan manusia, bilangan daging yaitu enam ratus enam puluh enam = 666.
-          Angka 6 yang pertama: tubuh dikuasai daging.
-          Angka 6 yang kedua: jiwa dikuasai daging.
-          Angka 6 yang ketiga: roh dikuasai daging.
Hal ini sama dengan tiga perkara yang ditemukan Yesus ketika di dalam Bait Suci terdapat penjual-penjual lembu kambing domba dan merpati, serta dua perkara yang lain:
1.      Meja-meja penukar uang.
2.      Tempat duduk.

Sesudah kita melihat bagaimana Yusuf dengan nasihat firman dan usulnya, maka diadakan persiapan-persiapan untuk menghadapi dan untuk menanggulangi tujuh tahun kelimpahan, kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun masa kesukaran. Dan kita juga harus mengadakan persiapan-persiapan, kita harus bersegara tidak boleh berlambat-lambat lagi. Firman TUHAN begitu rupa mengajari kita, mendidik kita.

Tadi malam dan tadi pagi saya diperlihatkan sebuah video di Youtube tentang seorang dokter yang bernama dr. Rufai yang berasal dari kota Panama, Florida, dimana dokter ini menyarankan supaya pada masa pandemi corona, terutama bagi pasien terinfeksi virus corona diwajibkan untuk melakukan proning (tengkurap), dimana posisi ini akan membantu untuk memindahkan oksigen ke paru-paru dan memindahkan lendir yang ada di paru-paru. Jika saya ambil arti rohaninya itu merupakan doa penyembahan. Nafas hidup yang dihembuskan itu adalah doa penyembahan dan itu adalah nyawa kita.
Tetapi perlu untuk diketahui, nyawa ini berusaha dihentikan oleh antikris yang merupakan kaki tangan dari naga besar itulah iblis atau setan, tapi nafas ini tidak bisa dihentikan selama kita menyerahkan diri sepenuhnya itulah penyembahan, berlutut di kaki salib. Jadi, orang yang malas menyembah adalah orang yang memberikan nyawanya diambil oleh antikris. Begitu indah ajaran yang kita terima.

Dalam masa persiapan dengan sungguh-sungguh, dengan lain kata bersegera dan persiapkan diri masing-masing untuk menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi ini. Maka Yusuf pun berusaha untuk menanggulangi apa yang akan terjadi dan biarlah nubuatan ini tergenapi dalam pribadi lepas pribadi.

Kejadian 41:34
(41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.

Usul atau nasihat Yusuf kepada Firaun adalah untuk menempatkan penilik-penilik, itulah gembala-gembala yang ditempatkan ditiap-tiap pos penggembalaan. Gembala bertanggung jawab atas makan dan minum domba-domba, bertanggung jawab soal pemeliharaan hidup domba-domba. Inilah persiapan-persiapan dari Yusuf pada masa itu. Pada masa sekarang, bersegeralah dan jangan berlambat-lambat lagi.

Dalam setiap pertemuan ibadah kita menikmati kelimpahan firman, maka mereka wajib memungut atau mengumpulkan seperlima gandum dari hasil tanah di Mesir. Inilah tugas dari penilik-penilik di tiap-tiap pos pelayanan.
Maka apabila seorang hamba TUHAN, seorang penilik di dalam masa kelimpahan ini hanya sibuk mengadakan mujizat-mujizat kesembuhan dan demonstrasi kesembuhan, sibuk berbicara berkat-berkat, itu merupakan kekeliruan. Berarti hamba TUHAN semacam ini sedang berfoya-foya pada siang hari dan sedang memboroskan harta rohaninya.
Jadi, dalam tujuh tahun kelimpahan penilik itu memungut atau mengumpulkan seperlima gandum dari hasil tanah di Mesir.

Tentang seperlima ini juga akan dipelajari, namun malam ini tidak ada kesempatan. Berdoa saja di minggu yang akan datang kita akan mendapat pembukaan soal seperlima, karena jumlah ini sangat penting untuk memelihara pada masa kelaparan yang dahsyat terjadi atas negeri ini. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment