KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, April 30, 2020

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 APRIL 2020



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 28 APRIL 2020


KITAB KOLOSE
(Seri: 94)

Subtema: KEKAYAAN PERKATAAN KRISTUS

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita masing-masing. Kita bersyukur, karena Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk menikmati hadirat-Nya, menikmati segala kemurahan-Nya, menikmati kemuliaan-Nya. Dan kiranya firman Tuhan yang akan kita terima membawa kita rendah di kaki salib Tuhan, membentuk kehidupan kita sampai kepada puncak rohani, itulah penyembahan, penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Tuhan.

Segera kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
Kolose 3:16
(3:16) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Kalimat yang pertama: “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu …
Persamaannya; hendaklah perkataan Kristus diam di antara kita dengan segala kekayaannya.

Kemudian, kalimat yang kedua: “… Sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain …”
Singkatnya, kekayaan dari perkataan Kristus ialah hikmat Allah. Dengan demikian, hendaklah setiap orang memiliki hikmat Allah itu sebagai kekayaan rohani di dalam diri kita masing-masing.
Kita sangat membutuhkan hikmat Allah, apalagi hari-hari ini adalah hari-hari yang sangat sulit, keadaan dunia sudah semakin sukar, tanda yang jelas sudah Tuhan nyatakan lewat wabah Corona (Covid-19) ini.

Berkaitan dengan itu, kita segera membuka Yesaya 33.
Yesaya 33:5 
(33:5) TUHAN tinggi luhur, sebab Ia tinggal di tempat tinggi; Ia membuat Sion penuh keadilan dan kebenaran.

Tuhan tinggi luhur atau mulia, sebab Ia tinggal di tempat tinggi. Kemudian, Allah membuat Sion atau gereja Tuhan atau mempelai Tuhan penuh keadilan dan kebenaran.

Yesaya 33:6
(33:6) Masa keamanan akan tiba bagimu; kekayaan yang menyelamatkan ialah hikmat dan pengetahuan; takut akan TUHAN, itulah harta benda Sion.

Masa keamanan akan tiba bagimu …” Masa keamanan akan tiba bagi gereja Tuhan, bagi mempelai Tuhan. Mengapa demikian? Sebab “Kekayaan yang menyelamatkan ialah hikmat dan pengetahuan”, dengan lain kata; takut akan TUHAN, itulah harta benda (kekayaan) Sion, bukan kekayaan secara jasmani atau lahiriah.

Yesaya 33:7-8
(33:7) Lihat, orang-orang Ariel menjerit di jalan, utusan-utusan yang mencari damai menangis dengan pedih. (33:8) Jalan-jalan raya menjadi sunyi dan seorang pun tiada lagi yang lintas di jalan. Perjanjian sudah diingkari, saksi-saksi sudah ditolak, dan manusia tidak dihiraukan.

Orang-orang penting, antara lain;
-       Orang Ariel atau orang yang terpandang, menjerit di jalan.
-       Utusan-utusan yang mencari damai, menangis dengan pedih.
Akibatnya; jalan-jalan raya menjadi sunyi, seorang pun tidak ada yang melintas.
Penyebabnya; karena perkataan Kristus atau perjanjian Tuhan ditolak dan diingkari.

Kita sangat membutuhkan perkataan Kristus dengan segala kekayaannya, dan biarlah hal itu diam di antara kita. Kalau tidak, maka akan berbahaya sekali.

Tambahannya, kita akan memperhatikan Yesaya 10.
Yesaya 10:3-4
(10:3) Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman, dan pada waktu kebinasaan yang datang dari jauh? Kepada siapakah kamu hendak lari minta tolong, dan di manakah hendak kamu tinggalkan kekayaanmu? (10:4) Tak dapat kamu lakukan apa-apa selain dari meringkuk di antara orang-orang yang terkurung, dan tewas di antara orang-orang yang terbunuh! Sekalipun semuanya ini terjadi, murka TUHAN belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman?…” Seseorang tidak dapat berbuat apa-apa pada hari penghakiman, tidak bisa lari dari penghukuman, bahkan kekayaan tidak dapat menyelamatkan seseorang,  itu harus kita ketahui dengan pasti. Sebab itu, janganlah tiap-tiap orang menaruh pengharapannya kepada harta dan kekayaan, serta mengandalkan manusia dan kekuatannya.

Jadi, seseorang tidak dapat berbuat apa-apa pada hari penghukuman, bahkan kekayaan sendiri tidak dapat menyelamatkan seseorang, selain;
-       Meringkuk di antara orang-orang yang terkurung.
-       Tewas di antara orang-orang yang terbunuh.
Saya kembali katakan dengan tandas; tiap-tiap orang janganlah kiranya menaruh pengharapan kepada harta dan kekayaannya, jangan mengandalkan manusia dan kekuatannya. Itu sebabnya Tuhan berkata pada hari penghakiman: “Apakah yang akan kamu lakukan pada hari penghukuman, dan pada waktu kebinasaan yang datang dari jauh?” Apa yang bisa kita perbuat? Kita tidak bisa lari dari kenyataan yang ada. Hal itu harus dipahami dengan baik.

Sesudah kita melihat Yesaya 10:3-4 sebagai tambahan dari Yesaya 33, maka kita akan melihat Roma 11.
Roma 11:29-32
(11:29) Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. (11:30) Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, (11:31) demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan. (11:32) Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.

Singkatnya, Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, tujuannya; supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas semua orang, yaitu kafir dan Israel.

Di atas tadi kita sudah melihat, bahwa; bangsa Kafir mendapat kemurahan karena ketidaktaatan bangsa Israel, tetapi setelah melihat kemurahan yang diperoleh bangsa kafir,  bangsa Israel pun hidup di dalam penyerahan untuk beroleh kemurahan.
Itu sebabnya, Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, tujuannya; supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas semua orang, yaitu kafir dan Israel.

Roma 11:33
(11:33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!

Dengan demikian, Rasul Paulus melihat betapa heran, betapa ajaib, betapa luar biasa kasih karunia dan kemurahan dari Allah, sehingga dia berkata: “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!
Pendeknya, sungguh;
-       Tidak terselidiki keputusan-keputusan Tuhan.
-       Tidak terselami jalan-jalan Tuhan.

Roma 11:34-35
(11:34) Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? (11:35) Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?

Ada tiga pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh manusia:
1.     Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan?
2.     Siapakah yang pernah menjadi penasihat Tuhan?
3.     Siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada Tuhan?
Jawaban dari tiga pertanyaan di atas hanya satu, yaitu: TIDAK ADA.
Mengapa demikian? Karena Tuhan tidak mau berhutang kepada manusia.

O, alangkah dalamnya kekayaan dari perkataan Kristus, yaitu hikmat dan pengetahuan Allah! Biarlah kiranya tiap-tiap orang memiliki roh hikmat dan wahyu sebagai kekayaan dari perkataan Kristus.

Kerugian-kerugian tanpa memiliki kekayaan dari perkataan Kristus.
Hosea 4:6
(4:6) Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Umat Tuhan binasa karena:
-       Tidak mengenal Allah.
-       Melupakan pengajaran Allah, yaitu perkataan Kristus.

Amsal 29:18
(29:18) Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

Bila tidak ada wahyu (perkataan Kristus), maka menjadi liarlah rakyat.
“Liar”, menunjuk; domba yang tidak tergembala, sama dengan; dirusak atau diterkam oleh serigala, yakni roh-roh jahat.
Akibatnya;
-       Seseorang hanya menuruti keinginan di hati.
-       Mengambil jalannya sendiri-sendiri.
Sungguh, gereja Tuhan akan mengalami kerugian yang besar bila tidak ada wahyu. Sebaliknya, berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yakni; memiliki perkataan Kristus dengan segala kekayaannya yang diam di antara kita.

Ratapan 2:8-9
(2:8) TUHAN telah memutuskan untuk mempuingkan tembok puteri Sion. Ia mengukur semuanya dengan tali pengukur, Ia tak menahan tangan-Nya untuk menghancurkannya. Ia menjadikan berkabung tembok luar dan tembok dalam, mereka merana semua. (2:9) Terbenam gapura-gapuranya di dalam tanah; TUHAN menghancurkan dan meluluhkan palang-palang pintunya. Rajanya dan pemimpin-pemimpinnya berada di antara bangsa-bangsa asing. Tak ada petunjuk dari TUHAN, bahkan nabi-nabi tidak menerima lagi wahyu dari pada-Nya.

-       TUHAN telah memutuskan untuk mempuingkan tembok puteri Sion”, menunjukkan bahwa; tidak ada lagi penjagaan.
-       Ia mengukur semuanya dengan tali pengukur …” Kalau diukur dengan tali pengukur, maka tidak lagi terlihat kebenaran, tidak lagi berpegang pada pengajaran, tidak memiliki perkataan Kristus.
-       Kemudian, “ … Ia tak menahan tangan-Nya untuk menghancurkannya. Ia menjadikan berkabung tembok luar dan tembok dalam …” Tidak ada penjagaan dari Tuhan, tanda bahwa Tuhan murka (marah).
Jadi, kalau diukur dengan tali pengukur, maka Sion tidak memiliki pengajaran Firman Allah, itulah perkataan Kristus, dan itu adalah kerugian besar, sehingga Sion tidak lagi mengalami penjagaan dari Tuhan.

Bila tidak ada wahyu, sama dengan; tidak mendapat petunjuk dari Tuhan, bagaikan gapura-gapura yang tertanam. Sebaliknya, kalau gapura masih tegak berdiri, kita dapat mengetahui daerah atau tempat maupun kota yang kita tuju, karena perkataan Kristus tegak berdiri menjadi petunjuk.
Jadi, kita merindukan kekayaan hikmat yang bersumber dari perkataan Kristus supaya ada penjagaan, pembelaan, perlindungan dari Tuhan. Kalau tidak ada petunjuk, maka kita tidak tahu apa yang harus kita kerjakan, kita tidak tahu daerah atau tempat maupun kota yang kita tuju.

Sebenarnya, sasaran akhir dari perjalanan rohani kita, berada pada satu titik, itulah pesta nikah Anak Domba, tetapi kalau gapura-gapura sudah tertanam, dengan kata lain; perkataan Kristus tidak tegak berdiri, maka kita tidak mendapat petunjuk, kita tidak mengetahui arah dan sasaran dari ibadah pelayanan kita di muka bumi ini.

Jadi, kalau tidak ada pembukaan firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah di tengah-tengah ibadah pelayanan dalam sebuah penggembalaan, sebetulnya itu adalah kerugian dan Tuhan sangat marah sekali dengan pelayanan yang tidak berkenan kepada Tuhan. sebab itu, kita terus berdoa supaya kiranya oleh rahmat dan kasih karunia-Nya, Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman bagi kita, sehingga kita memperoleh wahyu, itulah kekayaan hikmat sebagai petunjuk yang tegak berdiri, sehingga kita bisa melihat arah dan tujuan dari perjalanan rohani kita -- yang pasti akan berakhir pada satu titik, yaitu pesta nikah Anak Domba --.

Oleh sebab itu, “JALAN KELUARNYA” ialah “hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kita” Kolose 3:16A. Berarti, dibutuhkan penyerahan diri. Kalau keras hati, tidak menyerahkan diri sebagai korban persembahan kepada Tuhan, maka kita tidak akan mungkin mendapatkan pembukaan rahasia firman Allah. Biarlah kiranya kita membawa korban dan persembahan kepada Tuhan, yakni; penyerahan diri kita di kaki salib Tuhan, seperti Maria membawa hidupnya rendah di kaki salib Tuhan.
Kita datang beribadah sekaligus membawa korban dan persembahan kepada Tuhan, yaitu penyerahan diri kita untuk kita serahkan dengan segala kerendahan hati kita. Mari kita lihat perkara itu dalam 1 Raja-Raja 3.

1 Raja-Raja 3:4-5
(3:4) Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu. (3:5) Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

Salomo mempersembahkan seribu korban bakaran di atas mezbah kepada Tuhan di Gibeon, di bukit pengorbanan. Dan malam ini, kita datang ke bukit pengorbanan untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan dengan segala kerendahan hati kita kepada Tuhan, itulah penyerahan diri sepenuh, bagaikan korban bakaran, di mana setiap potongan-potongan daging itu dari kepala sampai ekor dipersembahkan di atas Mezbah Korban Bakaran semalam-malaman sampai pagi, apinya tidak dibiarkan padam -- berarti sampai hangus, itulah penyerahan diri sepenuh --.

Pada saat Salomo mempersembahkan seribu korban bakaran, pada saat itulah Tuhan menampakkan diri-Nya kepada Salomo. Jadi, Tuhan itu sangat mendambakan penyerahan diri sepenuh, itulah korban bakaran. Berarti, kita harus mempersembahkan korban, yaitu penyerahan diri dengan segala kerendahan hati kita, supaya pada saat itu nanti Tuhan menampakkan diri-Nya kepada kita.

Pada saat perjumpaan itu, Tuhan menawarkan apa yang hendak diinginkan oleh Salomo dari Tuhan, itu sebabnya Tuhan berkata: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."
Pertanyaannya: Pada saat berjumpa dengan Dia, apa yang akan kita minta kepada Tuhan?
Dahulu, sebelum saya terpanggil menjadi hamba Tuhan, kehidupan saya persis seperti anak-anak yang sedang merengek-rengek, memohon kepada orang tuanya supaya diberikan uang jajan, seperti itulah keberadaan saya dahulu sebelum terpanggil menjadi hamba Tuhan. Tetapi, tidak sedikit juga kehidupan orang Kristen seperti itu; yang diinginkan hatinya adalah sudah pasti sesuai kebutuhannya, dia tidak peduli kebutuhan itu memuliakan Tuhan atau tidak. Tetapi mari kita belajar dari pribadi Salomo.

1 Raja-Raja 3:9,11-12
(3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" (3:11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, (3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

Setelah ia mempersembahkan korban persembahan, lalu Tuhan menampakkan diri, dan di situlah Salomo meminta hikmat dan pengertian dari Tuhan. Salomo tidak meminta apa yang diminta oleh kebanyakan orang, yaitu; “Umur panjang, kekayaan, dan nyawa musuh.”

Memiliki hikmat, sama dengan;
-       Paham menimbang perkara.
-       Dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Salomo sangat membutuhkan hal itu, karena di ayat 9 jelas dikatakan: “Siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Selain besar, di dalam bangsa ini juga banyak ahli Taurat dan orang Farisi.
-       Ahli Taurat; mengerti firman, tetapi tidak menjadi pelaku, mengajarkan salib, tetapi tidak menjadi pelaku.
-       Demikian juga orang Farisi; mengerti firman Tuhan, tetapi lebih mengutamakan ajaran turun temurun dari nenek moyang orang Yahudi, itulah adat istiadat mereka, sehingga demi adat istiadat, orang Farisi ini rela mengesampingkan firman Tuhan.
Maka untuk menghakimi bangsa yang besar, yang juga di dalamnya ada ahli Taurat dan orang Farisi, dibutuhkan hikmat sorgawi, itulah kekayaan dari perkataan Kristus. Itu sebabnya, Rasul Paulus dengan tandas berkata kepada jemaat di Kolose: “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu.”

1 Raja-Raja 3:10
(3:10) Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.

Meminta roh hikmat dan wahyu adalah hal yang baik di mata Tuhan.

Sebab itu, sebelum kita datang beribadah, biarlah kita meminta dan memohon dalam doa, kiranya Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman Allah, dengan kata lain; roh hikmat dan wahyu dinyatakan dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita sekaliannya.
Tetapi satu hal yang harus kita ingat, yaitu “Dibutuhkan kerendahan hati”. Jangan kita menjadi ahli Taurat dan orang Farisi yang tidak rendah hati.

Efesus 1:15-17
(1:15) Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, (1:16) aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, (1:17) dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Karena dua hal;
1.     Iman dalam Tuhan Yesus Kristus = iman kepada salib Kristus.
2.     Kasih terhadap orang-orang kudus di tengah-tengah pelayanan.
Maka, Rasul Paulus;
-       Senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan.
-       Kemudian, mengingat selalu dalam doa, dengan lain kata; dibawa selalu dalam doa syafaat.
-       Dan yang tidak kalah penting, Rasul Paulus meminta supaya Allah memberikan Roh hikmat dan wahyu kepada jemaat di Efesus.
Inilah yang kita doakan di hari-hari terakhir ini.

Kalau terjadi pembukaan rahasia firman, maka pintu-pintu yang tertutup pasti terbuka. Sesulit apa pun kita menghadapi hidup ini, kalau terjadi pembukaan rahasia firman, maka pintu-pintu yang tertutup akan terbuka, sekalipun dihimpit persoalan. Oleh sebab itu, biarlah yang menjadi pokok doa kita yang terutama di hari-hari ini adalah pembukaan rahasia firman, Tuhan berikan Roh hikmat dan wahyu, dan kita menikmatinya di tengah-tengah ibadah dan pelayanan yang Tuhan percayaan ini.

Pada ayat 17 dikatakan: “ … Supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Kegunan roh hikmat dan wahyu adalah untuk mengenal Allah dengan benar. Banyak orang Kristen belum mengenal Allah dengan benar, apa buktinya? Seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di 1 Korintus 1:22, yaitu:
-       Orang-orang Yahudi menghendaki tanda;
-       Dan orang-orang Yunani mencari hikmat.
Tetapi Rasul Paulus memiliki pendirian yang teguh, yaitu dia tetap memberitakan Kristus yang disalibkan. Sementara pemberitaan firman tentang salib Kristus adalah “kekuatan Allah” dan “hikmat Allah” 1 Korintus 1:24.

JADI, SEORANG HAMBA TUHAN HARUS BIJAKSANA. JANGAN TURUT MENJADI BODOH SEPERTI KEBODOHAN SIDANG JEMAAT. HAMBA TUHAN JANGAN HANYA SENANTIASA MENURUTI KEMAUAN SIDANG JEMAAT; TAKUT ORANG KAYA PERGI, TAKUT TIDAK MAKAN, TAKUT TIDAK POPULER, TAKUT TIDAK TERKENAL, SEBAGAI KEBODOHAN. SEBAB ITU, SEORANG HAMBA TUHAN TIDAK BOLEH MENGIKUTI KEBODOHAN SIDANG JEMAAT. BIARLAH KIRANYA, SEORANG HAMBA TUHAN, PELAYAN TUHAN BERLAKU BIJAKSANA, SEPERTI RASUL PAULUS MEMILIKI PENDIRIAN YANG TEGUH, DIA TETAP MEMBERITAKAN KRISTUS YANG DISALIBKAN, KARENA ITU MERUPAKAN HIKMAT ALLAH. DENGAN DEMIKIAN, KITA MENGENAL ALLAH DENGAN BENAR.

Efesus 3:1-3
(3:1) Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah (3:2) -- memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, (3:3) yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.

Perikop ayat ini ialah “Rahasia panggilan orang-orang bukan Yahudi”, sama dengan; rahasia panggilan terhadap bangsa kafir. Bagaimanakah rahasia itu?
Lewat Roh hikmat dan wahyu, yaitu pembukaan rahasia firman Allah, kita, sebagai bangsa kafir dapat mengenal Allah dengan benar, seperti halnya telah disampaikan dalam Efesus 1:15-17. Inilah rahasia panggilan dari bangsa kafir.

Kita sangat membutuhkan pembukaan rahasia firman Allah, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam Terangnya Roh-El Kudus, supaya kita mengenal Allah dengan benar. Jangan kita datang hanya untuk mencari mujizat (tanda heran), jangan juga menuruti kemakmuran seperti sekarang ini gereja dirusak oleh setan dengan Theologi kemakmuran -- artinya, orang Kristen tidak boleh miskin, tetapi harus kaya --, ini adalah suatu pemahaman yang bodoh sekali.
Jadi, mau tidak mau, kita sebagai bangsa kafir sudah seharusnya berdoa, berseru-seru kepada Tuhan, supaya kiranya Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu lewat pembukaan rahasia firman di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan ini, supaya kita yang adalah bangsa kafir dapat mengenal Allah dengan benar.

Efesus 3:4-5
(3:4) Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, (3:5) yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,

Tuhan memberikan pengertian lewat pembukaan rahasia firman Tuhan, baik lewat nabi-nabi, baik lewat rasul-rasul, untuk memberikan suatu petunjuk yang tepat kepada gereja Tuhan, terkhusus kepada bangsa kafir pada zaman akhir ini, di hari-hari terakhir ini.
Jadi, kalau terjadi pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan ibadah, itu menunjukkan bahwa sekarang ini adalah akhir zaman, sesuai dengan Daniel 12:4.

Efesus 3:11-12
(3:11) sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (3:12) Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.

Sampai pada akhirnya, kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada Kristus Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita.

Efesus 3:13
(3:13) Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu.

Sebab itu, kita jangan tawar hati melihat kesesakan yang terjadi, jangan tawar hati manakala kita harus menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, sebab dibalik sengsara salib, Tuhan menyediakan kemuliaan-Nya.
Ini merupakan syarat mutlak; jangan tawar hati manakala kita harus memikul salib, menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung di tengah-tengah ibadah pelayanan, sebab dibalik salib, Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kelak.

Hosea 2:18-19
(2:18) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. (2:19) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.

Lewat pengajaran firman Allah, kita akan mengenal Dia sebagai suami, sedangkan mempelai perempuan-Nya dijadikan isteri;
-       Dalam keadilan.
-       Dalam kebenaran.
-       Dalam kasih sayang.
-       Dalam kasih setia-Nya.
Inilah rahasia yang dinyatakan sebagai kekayaan yang terkandung dalam perkataan Kristus, yaitu Roh hikmat dan wahyu; kita mengenal Tuhan dengan benar.

Efesus 1:17-21
(1:17) dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. (1:18) Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, (1:19) dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, (1:20) yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, (1:21) jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.

Oleh Roh hikmat dan wahyu, yang pertama; “Kita mengenal Dia dengan benar.” Selanjutnya, yang kedua; “Ia menjadikan mata hati kita terang”, sehingga kita mengerti pengharapan apa yang terkandung dalam panggilan Tuhan; yang pasti, kita dijadikan sebagai pengantin perempuan, istri dari Anak Domba. Tuhan menjadikan kita sebagai isteri-Nya dalam keadilan, kebenaran, kasih sayang dan kasih setia-Nya, sehingga dengan demikian kita dapat melihat dan mengerti;
-       Betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.
-       Betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya.
Yang mana semua itu dikerjakan di dalam Kristus dengan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, dan sekarang Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa.

Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena Tuhan memberikan pengertian lewat perkataan-perkataan Kristus yang diam di antara kita sebagai kekayaan sorgawi. Biarlah kiranya kita memiliki hikmat sorgawi sebagai kekayaan yang bersumber dari perkataan Kristus. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment