KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, April 18, 2020

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 APRIL 2020



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 APRIL 2020


KITAB RUT
(Seri: 88)

Subtema: TUBUH YANG BERDARAH-DARAH ADALAH METERAI MILIK KEPUNYAAN ALLAH

Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera bahagia kiranya menaungi tempat kita masing-masing dan kiranya Tuhan memberkati kita lewat pembukaan firman-Nya di malam ini.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook dimanapun anda berada.

Kita segera menyambut firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan Perjamuan Suci.
Rut 2:20
(2:20) Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."

Perhatikan kalimat: “...Sesudah itu...”
Kalimat sesudah itu, artinya: sesudah menerima hasil tuaian dari ladang berkatalah Naomi kepada Rut menantunya itu.

Perkataan Naomi -- pada ayat 20 -- dibagi dalam dua bagian:
Yang pertama: Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati.”
Singkatnya, dalam ucapannya Naomi memberkati orang yang telah memberkati Rut menantunya itu.

Mungkin para pemirsa yang senantiasa mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, bertanya-tanya mengapa suara ini agak pelan, memang disengaja untuk pelan demi kelangsungan ibadah dan pelayanan GPT “Betania” lewat live streaming. Mengingat keadaan di provinsi Banten tidak sama seperti di tempat-tempat yang lain, tetapi saya berharap anda sekaliannya tetap bersabar dan tekun mengikuti pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, itu doa saya saudara diberkati oleh Tuhan.

Contoh diberkatilah orang yang memberkati.
Kejadian 12:1-2
(12:1) Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; (12:2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

Tuhan memanggil sekaligus membuat Abram menjadi:
1.   Bangsa yang besar, sama dengan: bangsa yang kuat.
2.   Diberkati, sama dengan: limpah kasih karunia.
Kalau nikah itu diberkati pasti limpah kasih karunia. Nikah yang diberkati itu berarti dua pribadi dipersatukan oleh salib, itulah kasih karunia.
3.   Membuat namanya masyhur, sama dengan dikenal dan terkenal.

Terkait dengan nama masyhur -- sama dengan: dikenal dan terkenal --, terkait dengan itu, kita dapat melihat di dalam Kisah Para Rasul 15, di situ ada tujuh orang tukang jampi semuanya adalah anak-anak Skewa, mereka itu melayani orang-orang yang kerasukan setan dengan mengatas namakan Tuhan Yesus Kristus. Apa hal itu kira-kira diperbolehkan?? Tetapi saya kira kalau kita melayani Tuhan, kita harus melayani Tuhan dengan kejujuran.

Sejenak kita melihat ...
Kisah Para Rasul 19:15-16
(19:15) Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" (19:16) Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.

Tukang jampi tetapi mengatas namakan Tuhan, apa itu boleh? Saya kira itu tidak boleh. Mereka itu adalah tujuh orang anak-anak Skewa. Sedangkan, Skewa ini adalah imam kepala orang Yahudi.

Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui,” berarti dikenal dan terkenal. Selanjutnya roh jahat itu berkata: “...Tetapi kamu, siapakah kamu?..."
Lalu setelah mengatakan hal itu, selanjutnya orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa dan menggagahi mereka serta mengalahkan mereka, sehingga anak-anak Skewa lari dari rumah orang itu:
-     Dengan telanjang, sama dengan: dipermalukan.
-     Dengan luka-luka, sama dengan: menderita aniaya karena pukulan, bukan karena salib. Sangat berbanding terbalik dengan… 1 Petrus 2:19-20.

Saudaraku, tujuh orang anak Skewa ini ternyata tukang jampi, berarti pekerjaan mereka terkait dengan hal-hal yang gaib, tapi anehnya mereka memberanikan diri untuk melayani dengan mengatasnamakan Tuhan Yesus.
Kalau kita ini tukang pembuat keonaran, tukang yang membuat sesuatu yang tidak baik, sekalipun mengatasnamakan Tuhan Yesus tidak ada artinya, sebab Tuhan itu maha tahu dan maha melihat -- artinya Tuhan itu tidak bisa ditipu --, sekalipun orang munafik dapat menipu atau mengelabui mata manusia.

Kisah Para Rasul 19:17-20
(19:17) Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus. (19:18) Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuata seperti itu. (19:19) Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak. (19:20) Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa.

Singkatnya, makin masyhurlah nama Tuhan Yesus dan makin berkuasa.

Jadi, orang yang masyhur itu adalah orang yang dikenal dan terkenal, kemudian berkuasa.
Dan oleh kuasa salib inilah banyak orang menjadi percaya, bahkan mereka yang pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu yaitu mereka yang pernah melakukan sihir mengaku dosa sekaligus membakar kitab-kitab mereka. Adapun harga (nilai) dari kitab-kitab yang dibakar itu ditaksir lima puluh ribu uang perak, jumlah yang banyak/jumlah yang sangat fantastis.

Jadi, yang dimaksud dengan masyhur berarti dikenal dan terkenal namun juga berkuasa, sehingga nanti banyak orang percaya.
Jadi, orang yang masyhur ini terkenal dan dikenal tetapi berkuasa, berbeda dengan orang dunia yang terkenal dan dikenal tetapi tidak ada kuasanya untuk menyelamatkan jiwa yang berdosa. Itulah terkait dengan masyhur.

Kita kembali membaca ...
Kejadian 12:2
(12:2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

Bangsa yang besar dan membuat nama masyhur telah disampaikan di atas tadi.

4.      Kemudian: menjadi berkat, sama artinya: saluran berkat.
Orang-orang yang melayani Tuhan atau hamba-hamba Tuhan harus menjadi berkat. Tidak boleh menjadi tanggungan, tetapi harus menjadi berkat, paling tidak menjadi berkat dalam hal; tenaga, pikiran, waktu.

Kejadian 12:3
(12:3) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Selanjutnya, “Tuhan akan memberkati orang-orang yang memberkati Abram, hal ini akan terjadi dari pihak Tuhan.
Sedangkan dari pihak Abram, menghargai panggilannya atau berpadanan dengan panggilan.

Hal yang senada akan kita alami dengan catatan mau menghargai panggilan seperti Rasul Paulus rela menderita demi pemberitaan Injil.
Pendeknya, pemeliharaan dan pembelaan Tuhan nyata:
-     Bagi hamba-hamba Tuhan yang menghargai panggilannya.
-     Bagi anak-anak Tuhan yang mau menghargai ibadah dan pelayanan.

Kemudian, janji firman Tuhan yang diterima oleh Yakub atau panggilan Yakub. Kita lihat dulu, berkat atas panggilan Yakub.
Kejadian 27:27-29
(27:27) Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN. (27:28) Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. (27:29) Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."

Berkat-berkat dari hak kesulungan yang diterima oleh Yakub dari Tuhan, dibagi dalam dua bagian:
Yang pertama:
a.   Embun dari langit, menunjuk kepada: PENGURAPAN.
Satu perkara yang sangat kita perlukan di dalam melayani Tuhan dan pekerjaan Tuhan.
Pendeknya, dengan pengurapan kita dimampukan sampai akhirnya berhasil (success) untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan.
b.   Tanah-tanah gemuk di bumi, menunjuk kepada: orang-orang yang LEMAH LEMBUT dan RENDAH HATI.
Lemah lembut dan rendah hati, manfaatnya:
1.     Melayani Tuhan, sama dengan: memikul salibnya seperti Yesus, sebab Dia lemah lembut dan rendah hati.
2.     Menjadi sasaran dari firman Allah.
Sebab itu kalau kita datang di kaki salib Tuhan saat mendengar firman Tuhan, berarti mendengar firman Tuhan dengan lemah lembut dan rendah hati, itu nanti yang menjadi sasaran dari firman Tuhan. Tapi kalau kita datang dengan kecongkakan, kita datang dengan merasa diri mengerti dan bisa, itu bukan sasaran dari firman Tuhan.
c.    Gandum yang berlimpah-limpah, menunjuk kepada: pembukaan rahasia firman Allah.
Kegunaan pembukaan rahasia firman Allah: sebagai perbekalan yang berlimpah-limpah, disebut juga roti malaikat. Sebab pembukaan rahasia firman dapat kita temukan di dalam sebuah penggembalaan yang benar dari Tuhan.
d.   Anggur yang berlimpah-limpah, menunjuk kepada: kasih dari sorga.
Kegunaan kasih dari sorga: memberi sukacita yang berlimpah-limpah dan penuh.
Sedangkan, kasih dari dunia ini tidak penuh, sebab habis uang habis sukacita, habis harta habis sukacita, habis kekayaan habis sukacita, tidak ada apa-apa habis sukacita.

Yang kedua.
a.   Bangsa-bangsa akan takluk kepadanya, menunjuk kepada: bahwa Tuhan pembela dan berpihak kepadanya.
b.   Menjadi tuan atas saudara-saudaranya.
c.    Suku-suku bangsa akan sujud kepadanya.
d.   Anak-anak ibumu akan sujud kepadamu.
Terkait dengan bagian b, c, dan d menunjukkan bahwa anak-anak Yakub kelak menjadi gunung Sion:
-     Tegak berdiri di hulu gunung-gunung.
-     Dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.
Sesuai dengan Yesaya 2:2-3.
e.   Siapa yang mengutuk Yakub terkutuklah ia, sebaliknya siapa yang memberkati Yakub diberkatilah dia.

Kesimpulan, dari berkat kesulungan yang diterima oleh Yakub ini menunjukkan bahwa Naomi adalah seorang ibu yang diberkati oleh Tuhan. Sebab dalam ucapannya, Naomi telah memberkati Boas yang telah menjadi berkat bagi Rut menantunya itu.
Saudara, berbahagialah anak kalau ibunya diberkati.
Ibu, menunjuk kepada: gembala sidang. Tugas dari seorang gembala sidang: mengasuh dan merawat.
-     Mengasuh, berarti sekali waktu anak itu harus diberi didikan dan ajaran salib.
-     Merawat, berarti segala luka-luka dan penyakit disembuhkan.
Tuhan Yesus sudah babak belur, Dia dilukai di atas kayu salib, tetapi kita yang sakit ini disembuhkan.

Kejadian 27:30
(27:30) Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.

Berkat yang telah diterima oleh Abram turun juga kepada Yakub, oleh Ishak ayahnya.
Sedangkan, Ishak adalah; gambaran dan bayangan dari anak janji.

Pendeknya, Ishak berhak menurunkan berkat kepada anaknya Yakub, seperti yang dijanjikan Tuhan Allah kepada Abram.
Jadi, Ishak itu anak janji, Tuhan yang menjanjikan anak kepada Abraham supaya Abraham kelak menjadi bapa bagi banyak bangsa.
Tetapi yang pasti dari ayat 30 ini, salah satu berkat yang diterima oleh Yakub seperti yang dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham adalah siapa yang memberkati Yakub diberkatilah dia.

Naomi pada akhirnya diberkati oleh Allah dan berkat yang diterima oleh Naomi tidak pernah terlambat, tepat sesuai dengan waktunya Tuhan. Persis seperti Yakub menerima berkat dari Ishak, lalu datanglah Esau.

Kita semua akan menerima berkat yang dijanjikan oleh Allah tepat pada waktunya, jangan memaksa kehendak sendiri di dalam segala perkara, tunggu waktunya Tuhan. Persis seperti Ishak memberkati Yakub, setelah diberkati datanglah Esau.
Jangan memaksakan kehendak sendiri, tunggu waktunya Tuhan, tidak perlu kita kejar sana dan kejar sini, tunggu waktunya Tuhan, kelak akan indah pada waktunya.

Kita akan melihat peristiwa pada saat Yakub menerima hak kesulungan itu.
Kejadian 25:29-34
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. (25:30) Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. (25:31) Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." (25:32) Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" (25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. (25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Singkatnya, Esau menjual hak kesulungan kepada Yakub adiknya, demi sepiring sup kacang merah.

Pertanyaannya: Mengapa Esau melakukan hal itu??
Jawabnya: sebab Esau memandang ringan hak kesulungan.
Jangan kita memandang ringan hak kesulungan, mari kita belajar menghargai apa yang telah dipercayakan oleh Tuhan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan yang Tuhan percayakan ini.

Memandang ringan hak kesulungan, artinya:
1.   Tidak menghargai tahbisan.
Untuk tahbisan imam-imam di dalam Keluaran 29:1-3; Allah menuntut dan menentukan korban-korban persembahan antara lain:
I.    Tiga macam korban binatang, sedangkan semua korban itu menunjuk kepada korban Yesus Kristus, itu adalah gambaran dan bayangan dari pribadi Yesus Kristus yang disalib.
Tiga macam korban binatang, antara lain:
1.     Lembu jantan muda sebagai korban pendamaian.
Tadi ketika memasuki pemberitaan firman, terlebih dahulu mengangkat pujian mengenai korban pendamaian, rindu untuk dijadikan korban pendamaian, untuk melayani Tuhan menjadi korban pendamaian.
Dimanapun kita diutus harus menjadi korban pendamaian, itulah korban lembu jantan muda.
2.     Korban domba jantan:
-       Yang pertama, itu sebagai korban penyerahan diri untuk taat kepada kehendak Allah.
-       Yang kedua, sebagai tanda kesucian dalam melayani Tuhan.
Mari kita tahbiskan diri untuk melayani Tuhan dan untuk melayani pekerjaan Tuhan. Jangan menganggap ringan segala sesuatu yang dipercayakan oleh Tuhan, karena saya melihat masih banyak diantara kita yang memandang ringan hak kesulungan, dipercaya melayani Tuhan, tetapi tidak bertanggung jawab bahkan sesuka hati mengambil jalannya masing-masing, tidak ada tanda dengar-dengaran.
II.  Tiga ketul roti yang tidak beragi, artinya: persekutuan kita dengan Allah Trinitas harus murni tidak boleh dicampur dengan ragi. Khususnya imam-imam, orang-orang yang melayani Tuhan, hamba-hamba Tuhan tidak boleh dicampur dengan ragi yaitu:
-       Segala jenis dosa kejahatan dan kenajisan.
-       Segala kemunafikan.

2.   Esau tidak menghargai:
-     Ibadah dan pelayanan, serta yang terkait dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
-     Harta rohani.

Mari kita lihat terlebih dahulu mengenai HARTA ROHANI ...
2 Timotius 1:13-14
(1:13) Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. (1:14) Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.

Rasul Paulus berkata kepada Timotius: Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus.

Harta yang indah itulah karunia-karunia Roh Kudus yang dipercayakan oleh Tuhan.
Peliharalah harta yang indah, jangan sesuka hati mengambil jalannya masing-masing, jangan sesuka hati untuk bekerja di dalam melayani pekerjaan Tuhan, tidak boleh sesuka hati.

Sekarang TIDAK MENGHARGAI IBADAH.
Keluaran 4:22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; (4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

Yakub berubah nama menjadi Israel dan diakui langsung oleh Tuhan sebagai anak sulung.

Jadi, yang dimaksud dengan anak sulung adalah ibadah dan pelayanan. Sedangkan, orang yang tidak menghargai ibadah dan pelayanan (hak kesulungan) sama seperti orang Mesir akan mengalami kematian anak sulung dari manusia sampai binatang.

Kesimpulannya:
-     Esau mengorbankan yang rohani demi yang jasmani.
Sementara yang jasmani sifatnya tidak abadi, sedangkan yang rohani sifatnya kekal.
Sebab itu, kalau kita perhatikan apa yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose 3:1-2; yakni; “Perhatikanlah perkara yang di atas, kemudian carilah perkara-perkara rohani bukan yang di bawah ini.”
Kalau Yesus sudah dibangkitkan, artinya kalau Yesus sudah mempercayakan ibadah dan pelayanan oleh kebangkitan Tuhan kepada kita, maka carilah perkara yang di atas, pikirkanlah perkara yang di atas bukan yang di bawah ini, karena perkara yang di bawah sifatnya sementara.
-     Sedangkan, Yakub rela mengorbankan yang jasmani demi yang rohani.
Jadi, karakter Yakub ini kebalikan dari karakter Esau, rela mengorbankan yang jasmani demi yang rohani.
Pendeknya, Yakub memiliki pandangan yang rohani. Sasaran dari pandangan rohani ialah yang tidak kelihatan, yaitu kerajaan kekal, sebab yang kelihatan itu sifatnya sementara, tidak kekal, sesuai dengan 2 Korintus 4:16-18.

Kita kembali membaca ...
Kejadian 25:24-26
(25:24) Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya. (25:25) Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. (25:26) Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.

Sebenarnya Esau ini memiliki kelebihan, yaitu:
1.   Anak sulung.
Tetapi kenyataannya hak kesulungan itu jatuh ke tangan Yakub adiknya.
2.   Jubah berbulu.
Ini merupakan harta yang indah, itulah karunia-karunia Roh El Kudus.
Sedangkan Yakub itu klimis (tidak punya apa-apa), tetapi yang luar biasanya Yakub rela mengorbankan yang jasmani demi yang rohani.

Kalau kita (orang Kristen) menyadari bahwa kita ini bukan siapa-siapa, seharusnya rela mengorbankan yang jasmani demi yang rohani, berarti memiliki pandangan yang rohani, sasarannya adalah yang tidak kelihatan, itulah kerajaan kekal.
Sebab yang kelihatan ini sifatnya tidak kekal, sementara, kalau memang kita sadar kita ini bukan siapa-siapa seharusnya kita memiliki tabiat seperti tabiat Yakub rela mengorbankan yang jasmani demi yang rohani. Tetapi terkadang kita ini lupa, tidak tahu diri, tidak mengenali diri kita siapa.

Sedangkan Yakub, memegang tumit Esau, artinya: senantiasa mengerjakan pekerjaan Tuhan, berpegang teguh kepada perkara yang rohani (pekerjaan Tuhan).
Untuk apa memiliki predikat seperti yang dimiliki Esau:
-     Hak sulung.
-     Dan jubah berbulu.
Tetapi memandang ringan hak kesulungan, memandang ringan ibadah, memandang ringan harta rohani dengan segala kegiatan yang ada di tengah-tengah ibadah pelayanan ini.

Saya berharap secara khusus penggembalaan GPT “Betania”, baik secara umum para pemirsa, mulai sekarang belajar menghargai hak kesulungan, dan bijaksana sehingga dapat menghargai hak kesulungan seperti Yakub, memiliki pandangan rohani.
Biarlah kita senantiasa berpegang teguh untuk senantiasa memikirkan perkara yang di atas, perkara rohani, seperti Yakub memegang tumit Esau (hak kesulungan).

Kejadian 25:27-28
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah. (25:28) Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

Esau adalah:
-     Seorang yang pandai berburu daging.
-     Seorang yang suka tinggal di padang.
Berarti seorang yang suka berburu daging tinggal di padang.
Padang ini gambaran dari dunia, nabi-nabi palsu dengan roh antikris, itu asalnya dari dunia bukan dari Tuhan.
Itu sebabnya kalau kita perhatikan ayat 28; Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan. Jadi sayang itu hanya bersifat hubungan daging.
Tetapi Ribka kasih kepada Yakub, kalau kita menghargai ibadah dan pelayanan serta harta rohani -- harta yang indah --, maka kasih Allah menjangkau setiap kehidupan kita dengan lain kata kita berada dalam naungan kasih Allah Bapa.

Padang, menunjuk kepada: dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, sesuai dengan 1 Yohanes 2:15-16.
1.   Keinginan daging.
2.   Keinginan mata.
3.   Keangkuhan hidup.
Ketiganya bukan berasal dari Allah, melainkan berasal dari dunia ini dan orang itu akan binasa bersama-sama dengan ketiga hal yang ada di dunia ini. Jadi, ujung dari kehidupan Esau adalah kematian.
Demikian juga kalau seorang anak Tuhan (orang Kristen) tidak menghargai ibadah dan pelayanan, tidak menghargai hak kesulungan, tidak menghargai harta rohani, sudah berada di tepi maut.

Sedangkan Yakub:
-     Seorang yang tenang, menunjuk kepada: kehidupan orang Kristen yang senantiasa hidup dalam doa penyembahan.
Hal ini telah diterangkan pada beberapa minggu yang lalu.
-     Yang suka tinggal di kemah.
Inilah karakter dari pada Yakub.

Sekarang, tentang: YAKUB YANG SUKA TINGGAL DI KEMAH.
Kemah, artinya: rumah Tuhan atau Bait Suci Allah.

Selanjutnya kita akan melihat perihal Yakub yang berkaitan dengan rumah Allah.
Kejadian 28:2-5
(28:2) Bersiaplah, pergilah ke Padan-Aram, ke rumah Betuel, ayah ibumu, dan ambillah dari situ seorang isteri dari anak-anak Laban, saudara ibumu. (28:3) Moga-moga Allah Yang Mahakuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak, sehingga engkau menjadi sekumpulan bangsa-bangsa. (28:4) Moga-moga Ia memberikan kepadamu berkat yang untuk Abraham, kepadamu serta kepada keturunanmu, sehingga engkau memiliki negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yang telah diberikan Allah kepada Abraham." (28:5) Demikianlah Ishak melepas Yakub, lalu berangkatlah Yakub ke Padan-Aram, kepada Laban anak Betuel, orang Aram itu, saudara Ribka ibu Yakub dan Esau.
Kejadian 27:41
(27:41) Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."

Setelah Yakub menerima berkat dari hak kesulungannya itu, Yakub melarikan diri (menyelamatkan diri), sebab Esau menaruh dendam kepada Yakub.
Singkatnya, Ishak berhak menurunkan berkat dari hak kesulungan itu kepada Yakub anaknya, sebab Ishak gambaran dari janji yaitu; firman Allah, kita diberkati.

Kejadian 28:16-19
(28:16) Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." (28:17) Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."  (28:18) Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. (28:19) Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.

Lalu tibalah dia di sebuah tempat, lalu ia menamai tempat itu Betel.
Betel artinya: rumah Tuhan atau bait suci Allah.

Kita lihat mengenai kemah suci ...
Keluaran 26:15-19
(26:15) Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak, (26:16) sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan. (26:17) Tiap-tiap papan harus ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah harus kauperbuat dengan segala papan Kemah Suci. (26:18) Haruslah engkau membuat papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan. (26:19) Dan haruslah kaubuat empat puluh alas perak di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.

Pada ayat 15, harus membuat Kemah Suci papan dari kayu penaga yang berdiri tegak:
-     Panjang satu papan, ialah: 10 hasta.
-     Lebar tiap-tiap papan, ialah: 1,5 hasta.

Jadi, kemah suci itu semuanya ada dua puluh papan jenang, lebar dari tiap papan jenang satu setengah hasta, sedangkan tingginya sepuluh hasta. Berarti kalau 1,5 x 20 = 30 hasta, itulah ukuran Ruangan Suci sampai dengan Ruangan Maha Suci.
Kemudian alas dari dua puluh papan jenang ini ialah; empat puluh alas perak.
Jadi setiap papan jenang ada dua alas, berarti dua puluh papan jenang semuanya ada empat puluh alas perak.

Papan jenang, menunjuk kepada: anak-anak Tuhan sebagai rumah Tuhan atau Tabernakel.
Sedangkan, alas perak, menunjuk kepada: ketebusan oleh korban Kristus.
Kesimpulannya, kemah atau bait suci Allah didirikan di atas ketebusan oleh korban Kristus.

Saudara nanti bisa membaca:
-     1 Korintus 3:9-11.
-     Efesus 2:19-20.
-     1 Petrus 2:5-7.
-     1 Korintus 6:15-20.
-     1 Petrus 1:18-19.
-     Ibrani 3:6.

Singkatnya, korban Kristus adalah dasar dari tiap-tiap bangunan yang telah diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, tidak ada dasar yang lain yang telah diletakkan selain korban Kristus.
Demikian juga, dasar kita melayani pekerjaan Tuhan adalah korban Kristus, dasar kita beribadah dan melayani kepada Tuhan adalah korban Kristus, tidak ada dasar yang lain, bukan atas dasar kepentingan diri sendiri (tanpa kepentingan pribadi).

Kalau melayani atas dasar kepentingan, juga melayani untuk mencari puji-pujian, dan untuk mencari hormat, sebenarnya itu adalah perbuatan yang sia-sia, pelayanan semacam ini tidak membangun orang lain.
Biasanya orang yang mencari puji-pujian, ia melayani karena ada kepentingan, tetapi yang sebenarnya sedikitpun perhatiannya tidak ada di situ.

Harus mengerti bahwa semua papan jenang yang di sebelah utara dan selatan, juga papan jenang yang di sebelah timur dan barat, alasnya adalah perak.
Berarti yang mengambil bagian dalam ibadah dan pelayanan, senantiasa menjunjung tinggi korban Kristus.
Ingat papan jenang alasnya adalah perak, berarti dasarnya adalah ketebusan oleh korban Kristus.
Jangan melayani dengan sesuka hati, jangan melayani karena mencari puji-pujian dan hormat, jangan melayani karena kepentingan. Sebetulnya orang semacam ini tidak peduli dengan masa depannya, memandang ringan ibadah dan pelayanan berarti tidak peduli dengan masa depan, sama artinya masa depannya suram.
Masa depan kita adalah ibadah dan pelayanan ini, bukan harta, kekayaan, sebab yang ada ini akan berlalu. Jadi saudara harus bijak mulai dari sekarang, dengar firman harus dengan segala kerendahan hati dan lemah lembut.

Singkatnya, korban Kristus adalah dasar tiap-tiap bangunan yang didirikan oleh tukang-tukang bangunan, tidak ada dasar yang lain yang telah diletakkan selain dari korban Kristus.
Kita tidak boleh datang beribadah dengan kepentingan pribadi ataupun golongan, jangan melayani untuk mencari puji-pujian dan hormat, itu sia-sia, masa depan suram.
Kita harus peduli, senantiasa memandang salib. Mengerti pekerjaan Tuhan, setara dengan memandang salib.
Jangan kita tidak mau tahu saat kita mengambil bagian di tengah ibadah dan pelayanan.

Sekarang ini, kita sedang menggunakan perangkat yang baru yang harus diperhatikan, kita yang punya pendidikan yang terkait dengan itu jangan sampai tidak mau tahu.
Jangan seperti bangsa Israel karena tegar tengkuk, sehingga sekalipun:
-     Mempunyai mata, tetapi tidak melihat.
-     Mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar.
Orang yang seperti ini tidak ada artinya hidup, seperti hamba yang ketiga kepadanya dipercayakan satu talenta, itupun tidak dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan, sebaliknya mempersalahkan Tuhan. Ternyata karena dia seorang yang malas, dan malas itu jahat. Kalau kita melihat ladang si pemalas ditumbuhi onak dan duri, mengapa demikian? Karena mengantuk sebentar, melipat tangan sebentar, dan untuk segera tidur kembali.
Belajar untuk mengerti isi hati Tuhan. Jangan kita menuntut hak kepada Tuhan, tetapi kita tidak mau dituntut oleh Tuhan.

2 Timotius 2:19
(2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Dasar yang telah diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya."
Sekali lagi saya katakan, sebetulnya, dasar yang telah diletakkan Allah itu teguh.

1 Korintus 15:58
(15:58) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Jadi pada ayat ini Rasul Paulus berkata:
-     Saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, sama artinya: berdiri di atas korban Kristus.
-     Selanjutnya, jangan goyah, berarti masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
-     Lalu kalimat berikutnya, giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!
Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel jelas itu terkena pada pintu kemah. Pintu kemah itu berbicara tentang baptisan Roh.
Jadi, kalau kita berada dalam kegiatan Roh, giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan sebab itu adalah baptisan Roh.
Sebab, dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah tidak sia-sia, ada upah yang kita terima dari Tuhan.
Oleh sebab itu, berdirilah teguh, berdirilah di atas korban Kristus.

Kita kembali membaca ...
2 Timotius 2:19
(2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Jadi, dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya."

1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Bangsa yang terplilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, mereka itu adalah milik kepunyaan Allah.
Tugasnya adalah untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah, sama dengan memberitakan salib sebagai karya Allah yang terbesar.
Jadi, milik kepunyaan Allah itu meterainya adalah darah salib, korban Kristus.

1 Korintus 6:19-20
(6:19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?  (6:20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Roh Kudus ada dalam kita, tandanya, kita menjadi tidak malas, sebab Roh Kudus itu mengajarkan yang benar.

Karena kita adalah milik kepunyaan Allah sejatinya kita harus memuliakan Allah dengan tubuh.
Sementara tubuh yang berdarah-darah adalah meterai dari milik kepunyaan Allah.
Sudah dibeli oleh darah, jadi tubuh yang berdarah-darah ini adalah meterai dari milik kepunyaan Allah.

Jadi semakin kita teguh berdiri di atas korban Kristus, semakin menunjukkan bahwa kita milik kepunyaan Allah. Sebab korban Kristus itu adalah meterai dari milik kepunyaan Allah. Tubuh yang berdarah-darah saat menyangkal diri dan memikul salibnya (ibadah pelayanan) adalah meterai dari milik kepunyaan Allah.
Biar kita berbahasa lidah dan berkata “sikaraba sikaraba” kalau kita tidak berdiri teguh, tidak berdarah-darah dalam memikul salib, dia bukan milik kepunyaan Allah. Milik kepunyaan Allah meterainya adalah berdarah-darah di dalam melayani pekerjaan Tuhan = berdiri teguh.

Jadi, tubuh yang berdarah-darah adalah meterai dari milik kepunyaan Allah. Jadilah milik kepunyaan Allah.
Sekalipun Esau memiliki predikat anak sulung dan memiliki jubah berbulu, tetapi kalau tidak berdarah-darah (memandang ringan hak kesulungan), berarti bukan milik kepunyaan Allah. Bijaksanalah seperti Yakub.

Kita kembali membaca ...
2 Timotius 2:19-21
(2:19) Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." (2:20) Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.  (2:21) Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

Jadi meterai milik kepunyaan Allah adalah berdiri teguh (berdarah-darah).

Jika seseorang telah meninggalkan kejahatan dan selanjutnya menyucikan diri dari hal-hal yang jahat, tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai perabot rumah Allah, untuk maksud yang mulia, jelas itu menunjuk emas dan perak bukan kayu dan tanah.
-     Emas berbicara tentang kemurnian di dalam melayani pekerjaan Tuhan, ini perabot rumah yang mulia untuk maksud yang mulia.
-     Perak, berbicara tentang ketebusan untuk selanjutnya menjadi milik kepunyaan Allah.

2 Timotius 2:22-23
(2:22) Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni. (2:23) Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menjadi perabot rumah yang mulia:
1.   Jauhilah nafsu orang muda, berarti orang muda ini nafsunya tinggi, nafsunya besar, keinginan dagingnya tinggi, keinginan dagingnya besar. 
     Orang muda = orang yang belum dewasa rohaninya. 
     Jangan hidup dalam hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat.
2.   “Kejarlah” antara lain:
-     Keadilan, berarti adil di hadapan Tuhan, tidak berlaku curang.
Orang Kristen banyak tidak adil; untuk keinginan-keinginan daging, untuk dunia, waktunya banyak. Tetapi untuk Tuhan sedikit, itu namanya tidak adil. Tetapi yang harus kita perhatikan adalah kejarlah keadilan.
-     Kesetiaan, berarti lahir batin tidak berubah.
-     Kasih.
Kasih ini berguna menutupi banyak sekali dosa, juga berguna sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
-     Damai sejahtera.
Damai sejahtera itu adalah daerah/wilayah dari pemerintahan Kristus. Kalau terjadi kekacauan (huru hara) berarti Kristus tidak memerintah di situ, melainkan bisa roh jahat/roh najis yang memerintah.
3.   “Hindarilah”, antara lain:
a.     Soal-soal yang dicari-cari.
Masalah besar diperkecil dan masalah kecil dihilangkan supaya tidak ada persoalan di dalam kita, itu praktek menghindari soal-soal yang dicari-cari.
b.     Soal-soal yang bodoh.
Untuk hari esok bertengkar, untuk hari esok berselisih, untuk hari esok khawatir, itu adalah perbuatan bodoh, itu harus dihindari.
Kadang-kadang dua orang bercerita tentang hari esok, sementara hari esok belum terjadi, dua orang ini sudah terlebih dahulu bertengkar, itu sering terjadi, itu perbuatan bodoh. Jangan itu terjadi, hindari.
Kekhawatiran juga harus dihindari, sebab hal itu merupakan perbuatan bodoh.
c.     Soal-soal yang tidak layak.
Berarti tidak berkenan di hati Tuhan itulah hal-hal yang tidak suci, itu juga harus dihindari teramat lebih di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini jangan dicari-cari tetapi harus dihindari.

Saya sangat berharap sekali dengan firman Tuhan yang kita terima di malam ini berkuasa untuk menyucikan setiap kehidupan kita lahir batin, supaya jelas Tuhan yang membenarkan itulah yang disebut dengan; kebenaran iman bukan karena perbuatan kita, bukan karena kita melakukan hukum Taurat.

MENGAPA TIGA PERKARA ITU DIHINDARI?? Sebab tiga perkara di atas menimbulkan pertengkaran.
Jangan ada pertengkaran baik dalam penggembalaan yang lebih kecil itulah nikah rumah tangga, baik dalam nikah yang lebih besar itulah kandang penggembalaan. Hindari soal-soal itu.
Kadang-kadang hal-hal yang bodoh itu terjadi karena panas hatinya, sebelum orang lain mati diinjak-injak belum puas hatinya, sehingga terjadilah kebodohan, hindari itu. Hindari panas hati dan geram, itu berlaku untuk saya dan kita semua, jangan kita mengulangi hal yang sama.

2 Timotius 2:24-25
(2:24) sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar (2:25) dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,

Seorang pelayan Tuhan atau hamba Tuhan “tidak boleh bertengkar”, tetapi:
a.   Harus ramah terhadap seorang dengan yang lain.
b.   Harus cakap mengajar.
Keterampilan, kecakapan itu datangnya dari Tuhan oleh Roh Tuhan, sesuai dengan pernyataan Zerubabel, Tuhan percayakan dia untuk membangun rumah Tuhan di Yerusalem.
Zerubabel berkata: bukan dengan kekuatan, bukan dengan keperkasaan, namun oleh Roh Tuhan.
Doakan terus supaya hal itu menjadi nyata dalam kehidupan saya di tengah-tengah menyampaikan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
c.    Harus sabar.
Dalam nats yang lain Rasul Paulus pernah berkata kepada jemaat di Roma: tetaplah berdoa, sabarlah dalam kesesakan.
d.   Seorang hamba Tuhan harus; dengan lemah lembut menuntun orang yang dirasuki roh pendurhaka yaitu orang yang suka memberontak kepada Tuhan.

Tujuannya; sama dengan memberikan kesempatan kepada orang-orang yang mendurhaka untuk bertobat, serta memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran.

2 Timotius 2:26
(2:26) dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya.

Dengan demikian mereka menjadi sadar kembali.
Sadar, berarti lepas dari jerat Iblis yang mengikat mereka pada kehendaknya. Kehendaknya berarti:
-     Menuruti hawa nafsu.
-     Menuruti kejahatan dan kenajisan.

Kita kembali memperhatikan ...
2 Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

Kesimpulannya, untuk seorang hamba Tuhan (pelayan Tuhan) yang telah menerima karunia-karunia Roh Kudus, harus menyadari bahwa setiap orang yang mau hidup beribadah dan melayani Kristus Yesus akan menderita aniaya.

Jadi kalau melayani tetapi dalam pemikiran ini senantiasa berusaha untuk melepaskan diri dari salib, itu bukan orang yang beribadah, kita harus sadar di situ. Kita sudah menerima karunia-karunia Roh Kudus, kita harus sadar bahwa setiap orang yang hidup beribadah dan melayani di dalam Kristus Yesus akan:
1.   Menyangkal dirinya.
2.   Memikul salibnya.
3.   Mengikut Tuhan.

Kalau dalam pemikiran ini kita senantiasa menyingkir dari salib, itu bukan beribadah, itu bukan rumah Tuhan, itu bukan Betel, itu bukan papan jenang yang beralaskan perak, tetapi itu adalah papan jenang yang beralaskan pasir.
Bayangkan jika kemah suci, berarti Ruangan Suci sampai Ruangan Maha Suci yang panjangnya tiga puluh hasta, kalau ditancapkan di atas pasir, di padang gurun apa kekuatannya? Tidak ada kekuatannya, tidak kuat menghadapi ujian.
Sebab itu marilah kita datang beribadah dan melayani Tuhan dengan sesadar-sadarnya, berarti lepas dari ikatan Iblis/setan.

2 Timotius 3:13
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

Sedangkan orang jahat, penipu, bertambah jahat. Siapa mereka itu? Mereka itu adalah papan-papan jenang yang hanya ditancapkan di padang gurun/pasir.
Akibatnya: menyesatkan dan disesatkan = Tidak ada kekuatan, karena dasarnya bukan korban Kristus.

Maka tidak sedikit gereja sedang disusupi oleh setan untuk menyesatkan dan disesatkan.

Kita kembali membaca ...
Kejadian 28:17
(28:17) Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."

Betel yang merupakan rumah Tuhan disebut juga pintu gerbang sorga, itu sebabnya Yakub berkata: Alangkah dahsyatnya tempat ini.
Jadi kita harus sadar rumah Tuhan disebut juga dengan pintu gerbang sorga.

Jadi, oleh korban Kristus rumah Tuhan disebut pintu gerbang sorga. Oleh karena korban Kristus kita menjadi suatu kehidupan yang dahsyat, dipakai Tuhan untuk menjadi perabot yang mulia untuk tugas yang mulia, emas dan perak.

Malam ini firman Tuhan datang untuk melawat kita, Allah turun dari sorga di tengah ibadah ini lewat pembukaan rahasia firman Tuhan. Terimalah itu dengan lemah lembut dan rendah hati, tanda kehidupan yang bijaksana seperti Yakub. Penggenapannya, seperti lima gadis yang bijaksana masuk dalam pesta nikah Anak Domba, setelah itu pintu ditutup.

Milikilah karakter Yakub, rumah Tuhan yang dibangun di atas korban Kristus, tujuannya untuk maksud yang mulia.

Milik kepunyaan Allah meterainya adalah darah salib, jadi kalau berdarah-darah di dalam hal melayani pekerjaan Tuhan, itu adalah milik kepunyaan Tuhan. Sebab kalau papan jenang ditancapkan di pasir (padang gurun), tidak ada artinya, itulah orang yang jahat semakin jahat dan yang akhirnya menyesatkan dan disesatkan oleh setan (antikris).

Kemurahan-Mu besar dan luar biasa, lebih dari hidup kami, lebih dari nafas hidup, terimakasih ya Tuhan.
Memang kemurahan hati Tuhan lebih dari hidup (nafas hidup), tetapi selama nafas hidup ada di kandung badan ini, kita tidak boleh malas bekerja untuk Tuhan, tetapi sebaliknya berdarah-darah sebagai tanda milik kepunyaan Tuhan.
Sedangkan, orang yang datang beribadah, tetapi di dalam pikirannya berusaha menghindar dari salib bagaikan papan jenang yang ditancapkan di padang gurun, berdiri di atas pasir, satu kali nanti disesatkan oleh antikris (binasa).

Tuhan ampunilah kebodohan kami, seperti kaki berkata karena aku bukan tangan. Contohnya: seorang pelayan berkata; aku hanya bagian musik, bukan bagian live streaming, bukan bagian ini dan itu = papan-papan jenang yang ditancapkan di pasir sehingga yang jahat semakin jahat, akhirnya menyesatkan dan disesatkan. Apa kekuatan kita menghadapi antikris kalau tidak berdiri di atas korban Kristus (penebusan)?
Jangan lari dari korban Kristus, supaya tidak disesatkan oleh antikris.

Betel yang adalah rumah Tuhan merupakan pintu gerbang sorga, itu sebabnya Yakub berkata alangkah dahsyatnya tempat ini. Oleh sebab itu, dimanapun kita berada menjadi tempat yang dahsyat baik sedang duduk, sedang berdiri, dalam segala perkara menjadi tempat yang dahsyat. Karena hidup kita ini adalah rumah Tuhan, pintu gerbangnya sorga. Mari buka pintu sorga untuk mereka yang belum mengenal Tuhan. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:

Gembala sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment