KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, November 8, 2020

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 05 NOVEMBER 2020


 
IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 05 NOVEMBER 2020
 
KITAB RUT
(Seri: 115)
 
Subtema: MEMAKAI PAKAIAN KERENDAHAN HATI
 
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih-Nya, TUHAN kita, Yesus Kristus; oleh karena kemurahan hati TUHAN, kita dimungkinkan untuk mengusahakan Ibadah Pendalaman Alktiab yang disertai dengan perjamuan suci. Biarlah segala puji hormat hanya bagi Dia; Dialah TUHAN Allah sesembahan kita sekaliannya.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN, Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada. Maupun sidang jemaat yang di luar penggembalaan ini, baik yang di Bandung, di Jakarta, di Malaysia, bahkan simpatisan di Amerika, di mana saja, TUHAN memberkati kita semua.
 
Segera kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari STUDY RUT pasal 3. Untuk melihat ayat 2-4, kita awali terlebih dahulu ayat 1.
Rut 3:1
(3:1) Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?
 
Dari pembacaan ayat 1 ini, kita menarik kesimpulan, bahwa: Ibu Naomi adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN -- atau gembala sidang atau pemimpin rumah TUHAN -- yang memiliki pandangan rohani.
Sebab, di sini kita melihat, Naomi berkata kepada Rut, menantunya itu: “Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia? 
 
Tempat perlindungan, jelas itu menunjuk;  pesta nikah Anak Domba, sebagaimana yang dituliskan dalam Wahyu 19:6-9.
Pesta nikah Anak Domba, jelas itu berbicara tentang; penyatuan antara tubuh dengan Kepala, sehingga kelak bahagia untuk selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga. Kalau kita sudah menyatu; tubuh menyatu dengan Kristus -- sebagai Kepala -- lewat pesta nikah Anak Domba, seperti penyatuan antara tubuh dengan kepala. Maka, lewat pesta nikah Anak Domba itulah kita boleh mengalami kebahagiaan sampai selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga.
 
BUKTI BAHWA NAOMI MEMILIKI PANDANGAN ROHANI.
Rut 3:2-4
(3:2) Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan; (3:3) maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum. (3:4) Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
 
Ada 5 (lima) perkara penting sebagai perintah yang harus dikerjakan (dilakukan) oleh Rut:
1.      Mandilah.
2.      Beruraplah.
3.      Memakai pakaian bagus.
4.      Pergilah ke tempat pengirikan.
5.      Perhatikan baik-baik tempat ia berbaring.
 
Inilah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Rut sebagai persiapan Rut untuk mendapatkan tempat perlindungan, yakni pesta nikah Anak Domba, penyatuan antara tubuh dengan Kepala.
Kemudian, dari hal ini juga, kita dapat memahami, bahwa kehidupan kita sekarang ini berada di dalam rencana Allah yang besar. Mengapa saya katakan demikian? Sebab pesta nikah Anak Domba adalah proyek Allah yang besar dengan biaya dan pengorbanan yang cukup besar, serta menyita perhatian khusus dari kehidupan kita masing-masing.
 
5 (lima) langkah sebagai perintah yang harus dilakukan oleh Rut sebagai persiapan Rut untuk mendapatkan tempat perlindungan, yakni pesta nikah Anak Domba, itu merupakan tanda bahwa Rut berada dalam rencana Allah yang besar, itu juga tanda bahwa kehidupan kita, kehidupan gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini sedang berada dalam rencana Allah yang besar. 
Mengapa saya katakan demikian? Jawabnya; sebab pesta nikah Anak Domba adalah proyek Allah yang besar dengan biaya dan pengorbanan yang cukup besar juga. Kalau proyeknya besar, maka biaya pengorbanannya juga cukup besar.
Jadi, jangan kita bermain-main datang di tengah ibadah dan pelayanan ini. Jangan kita keras hati datang beribadah dan melayani TUHAN. Sebab, proyek Allah yang besar ini cukup menyita perhatian, cukup menguras perhatian kita masing-masing.
 
Dari hal ini juga kita dapat memahami bahwa; TUHAN merindukan kehidupan dari gereja TUHAN untuk menjadi milik kepunyaan Allah untuk selama-lamanya.
 
Kita akan memperhatikan Yesaya 62, dengan perikop: “Keselamatan Sion akan datang dengan segera” Keselamatan Sion, keselamatan dari gereja TUHAN yang sempurna, keselamatan mempelai TUHAN akan datang, sebab tidak lama lagi rencana Allah yang besar -- yang merupakan proyek Allah yang besar -- akan terlaksana.
Itu sebabnya, Rut harus memperhatikan 5 (lima) perintah dari Naomi untuk segera dia lakukan. Demikian juga hidup gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini harus memperhatikan tempat perlindungan, pesta nikah Anak Domba, supaya kelak kita juga bahagia sama seperti Rut.
 
Yesaya 62:3
(62:3) Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.
 
Singkatnya: Kelak, menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allah. Jelas hal ini menunjuk kepada; mempelai wanita TUHAN atau isteri Anak Domba.
 
Yesaya 62:4
(62:4) Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
 
Isteri Anak Domba atau sidang mempelai TUHAN;
-          Tidak disebut lagi "yang ditinggalkan suami".
-          Tidak disebut lagi "negeri yang sunyi".
Sebaliknya, sidang mempelai TUHAN akan dinamai; "yang berkenan kepada TUHAN", kemudian dinamai "negeri yang bersuami".
Inilah nama baru yang diterima oleh mempelai wanita TUHAN, jikalau sudah masuk dalam pesta nikah Anak Domba, jikalau sudah berada di dalam tempat perlindungan.
 
Kiranya nama baru ini kita terima, jikalau sudah berada di tempat perlindungan, pesta nikah Anak Domba.
 
Hosea 2:18
(2:18) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
 
Gereja TUHAN dijadikan sebagai mempelai TUHAN atau isteri Anak Domba untuk selama-lamanya. Berarti, bukan bersifat sementara = berbahagia untuk selama-lamanya.
Kemudian, mempelai TUHAN dijadikan isteri;
-          Dalam kebenaran dan keadilan.
-          Dalam kasih setia dan kasih sayang.
Pendeknya: Pesta nikah Anak Domba adalah proyek Allah yang besar, dibutuhkan pengorbanan yang besar pula supaya kelak kita boleh berbahagia bersama dengan Dia untuk selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga, itulah tempat perlindungan.
 
Berikan diri kita masing-masing untuk hidup dan berada di dalam rencana Allah yang besar. Berarti, dibutuhkan pengorbanan yang cukup besar, dibutuhkan perhatian kita yang cukup besar juga; tidak boleh bermain-main dalam melayani TUHAN.
Kalau punya kucing atau hewan peliharaan, cukup berikan makan kucing itu, jangan habiskan waktumu dengan mengurus kucing. Banyak menyembah di kaki TUHAN, sebab sekarang ini kita sedang berada dalam proyek Allah yang besar, sehingga dibutuhkan pengorbanan dan biaya yang besar, supaya kelak kita berada di tempat perlindungan, pesta nikah Anak Domba, bahagia sampai selama-lamanya.
 
Kita kembali membaca Rut 3:3.
Rut 3:3
(3:3) maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.
 
Pada dua minggu yang lalu, secara berturut-turut, kita sudah memperhatikan tentang:
I. Mandilah.
II. Beruraplah.
Sekarang, tiba saatnya kita untuk memperhatikan perkara yang ketiga sebagai perintah dari Naomi yang harus dilakukan oleh Rut.
 
Keterangan: III. MEMAKAI PAKAIAN BAGUS
Terkait dengan “pakaian bagus” ini, kita akan belajar dari Wahyu 19:6-9.
Wahyu 19:6-9
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
 
“Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Jadi, kita akan alami kebahagiaan bila kita masuk ke dalam tempat perlindungan, itulah pesta nikah Anak Domba.
 
"Perkataan ini adalah benar ...." Gereja TUHAN jangan ragu dengan Pengajaran Mempelai dalam Terang Tabernakel yang akan membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, membawa kita masuk dalam perjamuan malam kawin Anak Domba, menjadi mempelai wanita TUHAN sebagai sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini.
 
“ ... Perkataan-perkataan dari Allah”, ini adalah perkataan dari Allah. Jangan dengar perkataan yang licik dari seorang hamba TUHAN, yang mana di tengah pemberitaan firman hanya sibuk soal berkat-berkat jasmani, sibuk membicarakan hal-hal yang tidak membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, itu adalah perkataan sia-sia, perkataan yang tidak baik dari seorang hamba TUHAN yang licik.
 
Jadi, perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini, suatu kali nanti akan berakhir dalam pesta nikah Anak Domba. Atau ibadah pelayanan kita akan bermuara dalam perjamuan malam kawin Anak Domba.
Kalau memang pesta nikah Anak Domba adalah sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini, maka jangan kita sibuk mengerjakan sesuatu yang tidak berguna, sebab yang ada ini suatu kali nanti akan berlalu. Kalau sesuatu pekerjaan itu atau sesuatu perkara itu tidak ada kaitannya dengan hal yang mendatangkan keselamatan jiwa, jangan kerjakan. Mengapa saya katakan demikian? Alasannya sederhana; sebab yang ada ini akan berlalu.
Jangan juga kita sibuk memikirkan soal apa yang akan dimakan, diminum, dan apa yang akan dipakai. Perlu untuk diketahui: Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari; hari esok mempunyai kesusahannya sendiri.
 
Wahyu 21:1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. (21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
 
Langit yang pertama dan bumi yang pertama, bahkan laut pun tidak ada lagi. Perkara-perkara lahiriah, soal berkat-berkat ekonomi, perkara keuangan, itu adalah perkara laut; itu pun tidak ada lagi
Mengapa demikian? Sebab, langit yang pertama dan bumi yang pertama diganti dengan langit dan bumi yang baru, yakni mempelai wanita TUHAN. Berarti, untuk menjadi mempelai wanita TUHAN atau isteri Anak Domba jauh lebih penting dari pada semua yang ada ini.
 
Saya ingatkan kembali: Menjadi mempelai wanita TUHAN atau isteri Anak Domba, itu jauh lebih penting dari segala perkara yang ada di atas muka bumi dan di bawah kolong langit, itu jauh lebih penting dari pada perkara laut.
Keselamatan jiwa untuk mendatangkan kebahagiaan, itu jauh lebih baik. Yang ada ini sifatnya hanya sementara; segala sesuatu yang ada di atas muka bumi, di bawah kolong langit, sifatnya hanya sementara saja; segala perkara-perkara yang sifatnya ekonomi, uang, berkat-berkat, perkara laut, sifatnya sementara.
Berarti, untuk menjadi mempelai wanita TUHAN atau isteri Anak Domba, itu jauh lebih penting. Jangan sampai hal itu dianggap enteng, supaya jangan menyesal di kemudian hari.
 
Kita kembali membaca Wahyu 19.
Wahyu 19:7-8
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
 
Kepada mempelai wanita TUHAN -- atau disebut juga isteri Anak Domba -- “dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus” = memakai pakaian bagus.
Sesungguhnya, lenan halus itu arti rohaninya adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus = tabiat = perbuatan yang benar. Jadi, lenan halus itu adalah tabiat atau perilaku atau perbuatan yang benar dari orang-orang kudus, itulah arti dari pakaian bagus (lenan halus).
 
Ayo, biarlah kita betul-betul memiliki dan akhirnya memakai pakaian bagus, sebab itu merupakan tabiat atau perbuatan yang benar atau perilaku yang benar dari orang-orang kudus. Maka, perintah yang ketiga dari Naomi harus dilakukan oleh Rut, mau tidak mau, tidak boleh ditolak. Dan biarlah kita memiliki tabiat atau perbuatan yang benar itu.
 
Pendeknya: Memakai pakaian bagus, berarti; memiliki tabiat yang benar dan yang berkenan bagi TUHAN.
 
Lebih jauh kita melihat tentang MEMAKAI PAKAIAN BAGUS. Kita berdoa, supaya berkat TUHAN nyata dan meneguhkan kehidupan kita masing-masing lewat pembukaan Firman TUHAN, supaya ibadah ini tidak menjadi percuma.
Ulangan 22:5
(22:5) "Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.
 
Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki; sebaliknya, laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan. TUHAN mau baik laki-laki maupun perempuan tetap memakai pakaian bagus.
-          Sebab kalau seorang perempuan memakai pakaian laki-laki, itu tidak bagus.
-          Sebaliknya, kalau laki-laki memakai pakaian perempuan, itu tidak bagus.
Perangainya, tabiatnya, perilakunya tidak bagus di hadapan TUHAN.
 
Salah satu peraturan penting di tengah-tengah kita menjalankan ibadah dan pelayanan ialah seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki, dan begitu jugalah sebaliknya. Mengapa demikian? Sebab hal itu merupakan kekejian bagi TUHAN Allah.
-          Perempuan memakai pakaian laki-laki, itu kekejian bagi TUHAN Allah.
-          Sebaliknya, laki-laki memakai pakaian perempuan, itu kekejian bagi TUHAN Allah.
Bayangkan, kalau seorang perempuan tabiatnya menjadi tabiat laki-laki; itu tidak bagus di hadapan TUHAN. Atau sebaliknya, laki-laki tabiatnya menjadi tabiat perempuan; itu juga tidak bagus di hadapan TUHAN.
Ini adalah suatu peraturan penting untuk kita perhatikan di tengah-tengah kita datang beribadah dan melayani kepada TUHAN. Banci tidak bagus di hadapan TUHAN. Atau, perempuan yang memakai pakaian laki-laki, itu juga tidak bagus. Justru itu merupakan kekejian bagi TUHAN. Oleh sebab itu, pakailah pakaian bagus dari TUHAN.
 
Singkatnya: Keberadaan kita di hadapan TUHAN harus jelas, jangan sampai tidak jelas. Maka, kalau berbicara juga harus jelas, melayani TUHAN, sifat tabiat karakter perilaku harus jelas, supaya dalam setiap perkataan pun jelas. Kalau masih ada tabiat yang tidak baik, maka perkataannya pun tidak jelas. Jadi, pakaian yang kita pakai harus jelas, supaya jangan menjadi kekejian bagi TUHAN.
Ini adalah salah satu peraturan penting ketika kita datang menghadap TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan ini.
 
Sekali lagi saya sampaikan: Keberadaan kita di tengah-tengah ibadah dan pelayanan di hadapan TUHAN harus jelas, teramat lebih ketundukan atau kerendahan hati kita di hadapan TUHAN harus nyata, menjadi suatu tabiat atau menjadi suatu pakaian kita di hadapan TUHAN.
Harus jelas, teramat lebih di dalam hal ketundukan atau kerendahan hati kita di hadapan TUHAN harus nyata (real), dan menjadi suatu tabiat dan pakaian kita di hadapan TUHAN. Ketundukan, kerendahan hati; harus nampak, harus menjadi pakaian kita di hadapan TUHAN, dan itu harus nyata, supaya ibadah ini jangan menjadi suatu kekejian bagi TUHAN.
 
1 Petrus 5:5-6
(5:5) Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (5:6) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
 
Rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain ... Antara yang satu dengan yang lain harus saling merendahkan diri di tengah kita datang beribadah kepada TUHAN, itulah yang benar; sebab, Allah betul-betul menentang orang yang congkak, menentang orang yang sombong, angkuh, tinggi hati di tengah ibadah dan pelayanannya.
Sebaliknya, TUHAN sangat mengasihani orang yang betul-betul rendah hati, dan kerendahan hatinya betul-betul nyata, menjadi pakaian bagus di hadapan TUHAN. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
 
Kesimpulannya: TUHAN menginginkan pakaian kerendahan di hati, teramat lebih di tengah-tengah kita beribadah dan melayani, yakni berada di bawah tangan TUHAN yang kuat.
TUHAN mau supaya kita memakai pakaian kerendahan di hati saat kita ada di bawa tangan TUHAN yang kuat, saat kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan ini. Jangan kita sombong dan angkuh. Ingat; kita adalah bangsa kafir, yang seharusnya dahulu dimurkai (binasa), ingat itu.
 
Teramat lebih di tengah-tengah kita beribadah dan melayani, biarlah kita terus memiliki pakaian kerendahan di hati = memakai pakaian bagus
 
CONTOH.
Lukas 10:38-40
(10:38) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. (10:39) Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, (10:40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
 
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung ... TUHAN Yesus tiba di kampung Betania. Kita semua adalah sidang jemaat GPT “BETANIA”. TUHAN teguhkan hati saya, sehingga nama ini menjadi nama Gereja Pantekosta Tabernakel Jemaat “BETANIA”.
 
Ketika Yesus tiba di kampung Betania dalam sebuah pemberitaan firman, kemudian terlihat dengan jelas sikap antara Maria dan Marta:
-          Diawali dari Maria: Duduk di bawah kaki salib dan terus mendengar firman TUHAN.
-          Sedangkan Marta: Sibuk sekali melayani
Artinya; oleh karena kesibukannya, Marta tidak mendapat kesempatan untuk merendahkan dirinya di hadapan TUHAN.
 
Persis seperti orang dunia; oleh karena berbagai kesibukan-kesibukan di dunia ini, akhirnya mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk berada di bawah kaki TUHAN, tidak mendapat kesempatan untuk merendahkan diri di hadapan TUHAN = tidak memakai pakaian bagus = tidak memiliki pakaian kerendahan di hati.
 
Apa artinya kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, namun tidak memiliki pakaian kerendahan di hati? Perhatikan baik-baik: Seorang imam melayani TUHAN tanpa rendah hati, apa artinya? Dari gembala sidang, hamba TUHAN, sampai kepada seluruh sidang jemaat, datang menghadap takhta TUHAN, berada di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi tanpa kerendahan di hati, apa artinya?
Biar sesibuk apapun seorang pelayan TUHAN melayani, tetapi jika tanpa kerendahan di hati, itu semua tidak ada artinya. Oleh sebab itu, perhatikan pakaian kerendahan hati, sebab itulah yang terutama, supaya tidak nampak kekurangan-kekurangan di sana-sini, apalagi bangsa kafir -- seperti Rut adalah bangsa Moab, bangsa kafir --.
Kita datang melayani bukanlah untuk show, bukan untuk pertunjukkan, bukan untuk pamer-pamer; itu harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
 
AKIBAT tidak memiliki (tidak memakai) pakaian kerendahan di hati ialah Marta mempersalahkan TUHAN dan sesama.
TANDA mempersalahkan TUHAN dan sesama ialah suka mengatur, tetapi tidak mau diatur, dan tidak mau dengar-dengaran. Jadi, orang yang tidak memiliki pakaian kerendahan di hati, ia suka mengatur tetapi tidak mau diatur dan tidak mau dengar-dengaran.
Perhatikan hal ini dengan sungguh-sungguh, sebab ini merupakan perintah sebagai langkah ketiga dari pada Naomi untuk dilakukan Rut, supaya kelak berada dalam pesta nikah Anak Domba, akhirnya bahagia untuk selama-lamanya.
Pilih bahagia atau pilih susah di kemudian hari?
 
Suka mengatur tetapi tidak mau diatur dan tidak dengar-dengaran = mempersalahkan TUHAN dan sesama; TUHAN dipersalahkan dan Maria juga dipersalahkan, maka orang dunia sering mempersalahkan kegiatan kita yang intensif ini. Tekun tiga macam ibadah pokok bagi dunia itu adalah suatu kebodohan dan kesalahan, tetapi bagi kita jauh dari TUHAN itu adalah kebodohan. Jauh dari TUHAN, tinggalkan ibadah, tinggalkan firman, tinggalkan Pengajaran Mempelai itu adalah perbuatan bodoh.
 
Tadi, Marta suka mengatur tetapi tidak mau diatur dan tidak dengar-dengaran ini namanya beribadah dan melayani dengan sesuka hati. Ini tidak benar dan tidak berkenan bagi TUHAN.
 
Filipi 2:1
(2:1) Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
 
Perikop pada ayat ini: Nasihat supaya Bersatu dan Merendahkan Diri seperti Kristus.
Yang TUHAN mau supaya kita bersatu dan kita saling merendahkan diri seperti Kristus. Itulah yang TUHAN mau.
 
Di dalam TUHAN Yesus Kristus ada 5 (lima) hal:
1.      Nasihat.
2.      Kasih, sebagai penghiburan.
3.      Roh Allah, sebagai sarana persekutuan.
4.      Kasih mesra;.
5.      Belas kasihan.
Inilah 5 (lima) perkara di dalam TUHAN Yesus Kristus.
 
Filipi 2:2-4
(2:2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, (2:3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
 
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Kalau kita rendah hati berarti kita menganggap orang lain lebih utama dari pada diri sendiri.
Perhatikan: pelayan TUHAN, semua yang bertugas di tengah ibadah, hati-hati, jangan melayani sesuka hati.
 
Selanjutnya, demikian juga dalam diri gereja TUHAN harus ada 5 (lima) hal. Kalau di dalam Kristus Yesus ada 5 (lima) hal, maka di dalam diri gereja TUHAN harus juga ada 5 (lima perkara), yaitu:
1.      Sehati.
2.      Sepikir.
3.      Satu kasih.
4.      Satu jiwa.
5.      Satu tujuan.
Tujuan kita adalah Yerusalem baru menjadi mempelai TUHAN, milik kepunyaan Allah, kelak berada dalam perjamuan malam kawin Anak Domba, tempat perlindungan supaya kita mengalami kebahagiaan untuk selama-lamanya di dalam kerajaan Sorga.
 
Mengapa gereja TUHAN harus memiliki 5 (lima) perkara tersebut? Jawabnya: supaya setiap orang hendaklah dengan rendah hati, yang seorang menganggap yang lain lebih dari dirinya sendiri. Sebab itu, jangan kita mencari kepentingan sendiri, jangan kita mencari puji-pujian di tengah ibadah dan pelayanan, karena dua hal ini adalah perbuatan yang sia-sia. Yang terpenting 5 (lima) perkara tersebut harus ada di dalam hidup gereja TUHAN.
 
Sekali lagi saya tandaskan, mengapa gereja TUHAN harus memiliki 5 (lima) perkara tersebut? Supaya setiap orang hendaklah dengan rendah hati, yang seorang menganggap yang lain lebih dari dirinya sendiri.
Jadi, kalau kita memiliki pakaian bagus, pakaian kerendahan hati otomatis kita akan menganggap orang lain lebih utama dari kehidupan kita masing-masing. Kalau hamba TUHAN, pelayan TUHAN, imam-imam dikuasai roh egosentris, saya kira belum layak untuk melayani TUHAN, jangan dulu melayani TUHAN. Kalau belum menyerahkan hati ini kepada TUHAN jangan dulu layani TUHAN, tidak pantas nanti pemakaian TUHAN tidak nyata. Kalau hanya mencari puji-puji dan kepentingan diri itu perbuatan sia-sia, tidak ada artinya. Tetapi yang benar seorang hamba TUHAN ketika menghadap TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan sudah seharusnya memakai pakaian bagus, pakaian kerendahan hati, supaya menganggap orang lain lebih utama, ibadah dan pelayanan lebih utama, pekerjaan TUHAN lebih utama dari dirinya sendiri.
 
Syaratnya: janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
 
Kita kembali membaca Injil Lukas 10:41-42. Setelah kita melihat keberadaan dari Marta ini yaitu tidak memakai pakaian bagus, pakaian kerendahan hati, selanjutnya kita akan melihat reaksi TUHAN Yesus pada saat itu. Rasakan dan bawa kehidupan ini masing-masing berada pada peristiwa itu, hari ini kita dengar firman  tetapi upayakan kita membawa hidup kita dalam suasana yang sama, supaya kita dapat menghargai pembukaan firman malam ini. 
 
Lukas 10:41
(10:41) Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, (10:42) tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
 
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, ...
Jawaban seperti ini biasanya untuk orang yang bodoh. Kalau ada yang bernama Marta, bertobatlah, miliki pakaian bagus, miliki pakaian kerendahan hati.
 
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.
Dari perkataan TUHAN ini kita dapat memahami bawa orang yang sibuk di dunia sana, tidak sibuk di dalam TUHAN adalah orang yang kuatir; kuatir soal apa yang akan dimakan, diminum, dipakai, kuatir soal apa yang akan datang. Kesusahan sehari cukup sehari, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Jadi, jangan sibuk diluaran sana tetapi kalau kita ada di dalam TUHAN betul-betul kita berada di kaki salib TUHAN, ada di bawah tempat perlindungan TUHAN.
 
Melihat sikap Marta, TUHAN Yesus menegur dia dan berkata: Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. Sibuk dengan banyak perkara, sibuk dengan perkara lahiriah, tidak memperhatikan ibadah dan pelayanan, tidak memperhatikan pakaian bagus, itu adalah gambaran dari orang yang KUATIR.
 
Hanya satu saja yang perlu, yaitu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Yang diperlukan TUHAN dari kita hanya satu tidak dua, yaitu ketika kita menghadap TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan; memiliki pakaian bagus, memiliki pakaian kerendahan hati. Itu yang TUHAN perlukan, yang tidak akan diambil dari padanya.
Apa maksud dari yang tidak akan diambil dari padanya? Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan, sebaliknya siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan.
 
Sorga itu menjadi milik kita asal kita memiliki pakaian bagus, pakaian kerendahan hati.
Sekali lagi saya tandaskan, hanya satu yang dituntut oleh TUHAN, satu saja yang perlu, yaitu pakaian kerendahan hati. Maka selanjutnya TUHAN berkata: yang tidak akan diambil dari padanya, apa maksudnya? Kalau kita merendahkan diri TUHAN akan ditinggikan, Sorga milik kita. Sebaliknya kalau kita meninggikan diri, angkuh, maka TUHAN akan rendahkan, tidak memiliki kerajaan Sorga, kerajaan Sorga diambil dari padanya.
Jadi, itu sebabnya sebagaimana sudah saya katakan di atas tadi, jangan kita bermain-main di tengah ibadah dan pelayanan. Pakaian kerendahan hati itu harus nyata di hadapan tuhan. milikilah pakaian bagus itu, itu yang terpenting.
 
Pendeknya, hanya satu saja yang perlu yaitu pakaian kerendahan hati.
 
Amsal 18:12
(18:12) Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.
 
Tinggi hati mendahului kehancuran, awal dari kehancuran, awal dari kejatuhan, awal dari kesusahan.
Tetapi kerendahan hati, pakaian kerendahan hati, mendahului kehormatan. Ini perintah Naomi yang ketiga untuk segera dilakukan oleh Rut, supaya kita juga kelak bahagia bersama dengan Dia untuk selama-lamanya di dalam kerajaan Sorga.
 
Kolose 3:12
(3:12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
 
Orang-orang pilihan adalah orang-orang yang sudah dikuduskan dan orang yang dikasihi TUHAN.
 
Kehidupan yang sudah dipilih TUHAN, itulah kehidupan yang sudah dikuduskan, dan kehidupan yang dikasihi oleh TUHAN, harus mengenakan: 
1.       Belas kasihan.
2.       Kemurahan.
3.       Kerendahan hati.
4.       Kelemahlembutan.
5.       Kesabaran.
Salah satunya adalah pakaian kerendahan hati. Itulah kehidupan yang dipilih oleh TUHAN; imamat rajani harus mengenakan pakaian kerendahan hati. Pilihan TUHAN; imamat rajani, orang-orang yang memberitakan salib harus mengenakan pakaian kerendahan hati. Sangat sukar menjawab dengan ”Amin” kalau dia masih dikuasai kesombongan.
 
Semua dalam mendengar firman harus rendah hati. Tidak boleh ngantuk-ngantuk, orang yang mengantuk dalam mendengar firman adalah orang yang sombong, karena perhatiannya lebih besar kepada dagingnya. Lebih mementingkan perasaannya dibanding perasaan TUHAN, itu sombong namanya. Sombong adalah awal dari kejatuhan, susah masa depannya nanti. Lebih baik hari ini kita susah tetapi pikul salib, sehingga masa depan bahagia. Itulah yang diajarkan Naomi kepada Rut.
 
Kemudian, pada Lukas 10:41-42; oleh karena belas kasih TUHAN, Marta mendapat jawaban sebab TUHAN memberi nasihat yang baik supaya jangan lagi sibuk dengan perkara dunia.
Pada akhirnya Marta mendapat nasihat, Marta mendapat jawaban, karena TUHAN menaruh belas kasihan dan TUHAN juga menaruh belas kasihan kepada kita, bangsa kafir yang masih dikuasai roh keangkuhan, sombong, tinggi hati, tidak tau diri. Itu sebabnya tadi saya pesankan di atas untuk peristiwa ini upayakan bawa diri saudara dalam suasana pada saat itu, supaya kita juga turut mendapat belas kasih dari TUHAN karena petunjuk TUHAN sebagaimana Marta diluruskan oleh TUHAN.
 
Yohanes 12:1-3
(12:1) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. (12:2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
 
... Yesus datang ke Betania ... Ini merupakan kunjungan berikutnya. Setelah kunjungan yang pertama, kemudian kampung Betania menjadi kunjungan yang kedua.
Singkatnya, kunjungan yang kedua ini; kampung Betania berada dalam suasana kebangkitan.
 
Di sini kita melihat, Marta melayani tanpa persungutan, tidak ada lagi tuntutan dari Marta kepada TUHAN dan Maria, betul-betul melayani dalam suasana kebangkitan, melayani dengan pakaian kerendahan hati.
Saat Yesus kembali ke kampung Betania, di situ diadakan perjamuan untuk TUHAN. Sikap Marta melayani dengan baik, buktinya dia tidak lagi bersungut-sungut, tidak langi mengatur TUHAN, tidak lagi mempersalahkan TUHAN dan Maria, sama dengan: memakai pakaian kerendahan hati.
 
Dahulu sebelum diluruskan oleh TUHAN, sebelum ditegur oleh TUHAN, Marta menuntut kepada Yesus seorang penolong, -- menuntut Maria menolong dia -- ini adalah bagian laki-laki bukan bagian perempuan. Setelah Adam diciptakan dari segumpal tanah, dibentuk dari seonggok tanah liat, lalu Adam mencari penolong yang baik.
Dahulu Marta menuntut seorang penolong = perempuan memakai pakaian laki-laki. Namun setelah diluruskan, Marta melayani dengan pakaian kerendahan hati = menjadi penolong = perempuan memakai pakaian perempuan = memakai pakaian bagus.
                                                                                                                                                            ?
Waktu menuntut seorang penolong = perempuan memakai pakaian laki-laki. Namun setelah diluruskan dia memakai pakaian kerendahan hati, perempuan memakai pakaian perempuan = memakai pakaian bagus.
Hanya satu yang perlu dan memang itu dituntut TUHAN supaya kita datang menghadap TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan dengan memakai pakaian kerendahan hati, itu saja. Maka kepada mempelai perempuan dikaruniakan supaya memakai lenan halus, itu perbuatan atau tabiat kerendahan hati.
 
Jadi, saudara jangan sibuk dengan hal-hal yang lain, jangan sibuk dengan perasaan, itu yang membuat semua salah. Sementara yang perlu dan yang dituntut TUHAN, itulah yang harus kita perhatikan; perempuan memakai pakaian perempuan dan laki-laki memakai pakaian laki-laki = memakai pakaian bagus, itulah pakaian kerendahan hati. Kalau tidak demikian itu merupakan kekejian di hadapan TUHAN. Jangan kita berlaku keji di hadapan TUHAN.
Hanya satu yang perlu yaitu: pakaian kerendahan hati.
 
Dalam kesempatan yang lain Lazarus turut makan bersama dengan Yesus.
Di sisi Maria, ia mempersembahkan minyak narwastu seharga 300 (tiga ratus) dinar, selanjutnya ia menyeka kaki Yesus dengan rambutnya; bukan menggunakan handuk atau kain lap. Pendeknya segala kemuliaan hanya bagi Dia.
 
Inilah ibadah dalam suasana kebangkitan:
-          Marta melayani dengan kerendahan hati.
-          Lazarus turut makan bersama dengan Yesus, itulah persekutuan oleh pembukaan firman.
-          Dari sisi Maria mempersembahkan minyak narawastu seharga 300 (tiga ratus) dinar; upah setahun di Israel dia persembahkan di kaki Yesus dan selanjutnya kaki Yesus diseka dengan rambutnya. Segala kemuliaan hanya bagi Dia.
Itulah bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padanya; sebab barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan setinggi-tingginya. Tempat yang tinggi itulah kerajaan Sorga bahagia untuk selama-lamanya, bersama dengan Dia.
 
Jadi, di tengah kita beribadah dan melayani TUHAN kita harus menyadari diri bahwa kita adalah bangsa kafir yang harus dimurkai. Jangan kita sombong, sebab itu tidak ada artinya. Oleh sebab itu, ketika berada di tengah ibadah dan pelayanan jangan terbawa perasaaan.
Sebagai tawanan Roh, harus berada dalam pengaruh yang besar dari Allah Roh Kudus, di bawah kendali oleh Roh TUHAN yang suci, supaya ibadah pelayanan tidak terganggu, tidak terhambat.
 
Efesus 2:1-3
(2:1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu (2:2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. (2:3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
 
Perikop pada ayat ini: Semua adalah Kasih Karunia.
Jangan kita sombong, jangan bermegah, jangan bangga dengan apa yang kita punya. Menjadi Mempelai TUHAN jauh lebih penting dari semua yang ada ini, karena semua yang ada ini akan berlalu.
 
Dahulu bangsa kafir sudah mati karena dosa, sedangkan upah dosa adalah mati.
Adapun dosa itu ditimbulkan oleh 3 (tiga) hal:

1.      Mengikuti jalan dunia. Memnang dunia ini mempunyai arus yang begitu kuat dan deras untuk menghanyutkan kehidupan dari pada anak-anak TUHAN sampai akhirnya mengalami kematian rohani.

2.      Setan yang menimbulkan pendurhakaan, pemberontakkan kepada TUHAN,

3.      Hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging.

Inilah tiga hal yang menimbulkan dosa sedangkan upah dosa adalah maut.
Dahulu bangsa kafir sudah harusnya dimurkai, tetapi oleh karena kemurahan TUHAN, kita baca ayat 4-6.
 
Efesus 2:4-6
(2:4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, (2:5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- (2:6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
 
Allah kaya dengan rahmat, besar kasih karunia-Nya dan itu limpah kepada bangsa kafir, yang bukan bangsa Yahudi. Namun oleh karena kasih karunia, bangsa kafir selamat.
Di dalam Kristus Yesus, Allah membangkitkan kita, selain itu, kepada kita diberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, bahagia selama-lamanya di dalam Kerajaan Sorga, itulah tempat perlindungan yang abadi.
 
Jadi, ketika Naomi menawarkan tempat perlindungan kepada Rut itu menunjukkan bahwa Naomi adalah seorang gembala sidang atau pemimpin rumah TUHAN yang memiliki pandangan rohani.
Sudah seharusnya sidang jemaat bersyukur kepada TUHAN kalau dalam penggembalaan ini kita diajar untuk memiliki pandangan rohani. Maka dengan terang-terangan saya mengatakan: sidang jemaat harus bersyukur dan berterimakasih kepada TUHAN kalau kepada sidang jemaat dipercayakan gembala sidang yang memiliki pandangan rohani.
 
Berdukalah sidang jemaat, gereja TUHAN, kalau pemimpin rumah TUHAN tidak memiliki pandangan rohani. Gereja TUHAN akan mengalami kerugian kalau pemimpin sidang jemaat hanya memiliki pandangan laut dan pandangan bumi.
 
Efesus 2:7-9
(2:7) supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. (2:8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (2:9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
 
TUHAN Yesus baik, apa buktinya?
Karena kasih karunia, karena kemurahan hati TUHAN, bangsa kafir diselamatkan oleh iman, bukan oleh yang lain-lain,
Pendeknya, bukan karena hasil usaha manusia.
 
Keselamatan itu bukan pekerjaan bangsa kafir, melainkan pekerjaan Allah dengan mengorbankan Anak-Nya yang Tunggal di atas kayu salib supaya bangsa kafir memperoleh kasih kerunia dengan limpah. Kita diselamatkan, dibangkitkan bersama dengan Dia dan bahagia bersama dengan Dia di dalam kerajaan yang kekal untuk selama-lamanya. Kiranya apa baiknya TUHAN Yesus kepada kita?
 
Hanya satu yang perlu, yaitu pakaian kerendahan hati. Memang itu dituntut TUHAN supaya kelak kita menjadi milik kepunyaan Allah. Kalau seorang perempuan memakai pakaian laki-laki itu kekejian seperti Marta dengan perbuatannya yang lama. Tetapi oleh karena pembukaan firman kita mendapat pengertian, bahwa ternyata pelayanan Marta itu merupakan kekejian bagi TUHAN. Sebaliknya kalau laki-laki memakai pakaian perempuan itu juga kekejian bagi TUHAN.
Inilah salah satu peraturan penting yang harus kita lakukan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dihadapan Tuhan.
 
Efesus 2:10
(2:10) Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
 
Kita ini buatan Allah; diciptakan dari seonggok tanah liat. Diciptakan dalam Kristus Yesus, dengan satu tujuan; untuk melakukan pekerjaan baik, yakni; melayani pekerjaan TUHAN.
Jangan hidup tetapi tidak mengerti untuk melakukan pekerjaan baik. Banyak orang Kristen hidup tetapi sebenarnya hidup yang kamuflase, palsu. Seharusnya kita diciptakan dan kita hidup untuk melakukan pekerjaan baik; melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN sampai kesudahannya, dengan memakai pakaian kerendahan hati.
 
TUHAN mau supaya kita hidup sampai selama-lamanya. Inilah rencana TUHAN begitu indah. Sebetulnya banyak orang Kristen mengerti rencana ini, tetapi sekalipun demikian seolah-olah tidak penting. Ini loh saya tidak habis pikir.
Yang kita cari apa? Di dalam lagu sekolah minggu saja ada: apa yang dicari orang? TUHAN, bukan uang. Jangan sampai anak sekolah minggu lebih pandai dari kita, itu hanya membuat malu saja.
Sadarlah sebelum penghukuman tiba, sebelum hari TUHAN tiba. Masing-masing akan mendapat upahnya; yang benar mendapat upah benar dan yang jahat mendapat upah jahat.
 
Rut 4:11
(4:11) Dan seluruh orang banyak yang hadir di pintu gerbang, dan para tua-tua berkata: "Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem,
 
Seluruh orang banyak -- yaitu: laki-laki, perempuan, serta para tua-tua -- yang hadir dipintu gerbang  menyaksikan peristiwa yang terkait dengan Rut, yaitu menjadi saksi.
Rut menjadi kerinduan bagi bangsa Israel, yaitu supaya Rut menjadi sama seperti Rahel dan Lea, membangun bangsa yang besar, umat Israel.
 
Luar biasa rencana TUHAN kepada Rut ini. Rut adalah satu dari bangsa kafir, yang berada dalam rencana Allah yang besar, yang berada dalam sebuah proyek Allah yang besar. Dalam rencana Allah ini memang betul-betul dituntut pengorbanan yang besar, tetapi seluruh bangsa Israel; laki-laki, perempuan, sampai kepada tua-tua menjadi saksi, bahkan merindukan supaya Rut yang membangun umat Israel menjadi bangsa yang besar.
Jadi, pakaian kerendahan hati bukanlah perkara kecil. Kalau tidak memiliki pakaian kerendahan hati di tengah ibadah, itu kekejian. Jangan main-main lagi.
 
Akhirnya, Naomi juga menjadi makmur di Efrata dan namanya juga termashyur di Betlehem.
Akhirnya, Rut menjadi kehidupan yang didambakan oleh umat Israel untuk menjadi perempuan yang bisa membangun bangsa yang besar, yaitu bangsa Israel; umat Allah, milik kepunyaan Allah sendiri.
 
Yang membangun rumah adalah orang bijaksana yang mau mendengarkan Firman TUHAN. Demikianlah Rut mau mendengarkan perintah Naomi, yaitu perintah yang ketiga untuk segera memakai pakaian bagus.
 
Matius 7:24
(7:24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
 
Yang membangun rumah adalah orang yang bijaksana. Siapa orang yang bijaksana? Itulah orang yang mendengarkan firman dan melakukannya. Itulah pribadi Rut.
 
Jadi, jangan anggap enteng, menjadi seorang pribadi yang dengar-dengaran itu penting, karena itu tanda bahwa ia telah memakai pakaian kerendahan hati.
 
Amsal 14:1
(14:1) Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.
 
Perempuan yang bijak membangun hidup rohaninya, seperti kehidupan Rut membangun suatu bangsa yang besar, yaitu bangsa Israel -- padahal ia bangsa kafir --. Itulah gereja yang bijak, kehidupan yang bijak. Oleh sebab itu, bijaksanalah dan jangan mau bodoh.
 
Tetapi yang bodoh, ia tidak dengar-dengaran; dia merusak dengan tabiat yang sombong itu.
 
Jadi, malam ini kita mendapat sebuah pengertian yang luar biasa dari TUHAN dan kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada TUHAN supaya kita betul-betul memakai pakaian yang bagus, itulah pakaian kerendahan hati. pakaian kerendahan itu perlu, itu sebabnya TUHAN menuntut supaya kita boleh berbahagia untuk selama-lamanya. Seperti Rut membangun sebuah bangsa yang besar, yaitu: Bangsa Israel.
Bayangkan sebuah bangsa yang besar dibangun oleh seorang perempuan kafir, bukan tua-tua yang hadir disitu, tetapi seorang perempuan kafir dipakai TUHAN untuk membangun sebuah bangsa yang besar.
 
Jumlah kita tidak sebesar mereka yang di luaran sana, tetapi adakah satu dari antara kita mau membangun penggembalaan ini, sampai membawa Pengajaran Mempelai ke seantero dunia? Sampai terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna?
Oleh sebab itu, singkirkan perbuatan yang sia-sia itulah puji-pujian dan kepentingan diri sendiri. Amin.
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 

No comments:

Post a Comment