KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, November 1, 2020

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 29 OKTOBER 2020


 
IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 29 OKTOBER 2020
 
KITAB RUT
(Seri: 114)
 
Subtema: BERURAP SUPAYA MENJADI MILIK ALLAH YANG SAH
 
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita semua. Biarlah segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk mengusahakan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada; baik juga sidang jemaat yang di Malaysia, di Jakarta, di Bandung, biarlah kiranya mengikuti penggembalaan ini lewat live streaming, dan juga para simpatisan di manapun berada, baik di dalam maupun di luar negeri, kiranya TUHAN memberkati dan mencukupkan kuota saudara, pulsa saudara di dalam mengikuti pemberitaan firman lewat live streaming.
Selanjutnya, kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya kiranya pembukaan firman TUHAN yang akan kita terima malam ini meneguhkan setiap hati kita masing-masing; di atas segalanya nama TUHAN dipermuliakan.
 
Segera kita sambut STUDY RUT untuk Firman Penggembalaan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.
Rut 3:1-4
(3:1) Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia? (3:2) Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan; (3:3) maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum. (3:4) Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
 
Ibu Naomi adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN atau gembala sidang yang memiliki pandangan rohani. Hal itu dapat dibuktikan dari perkataannya kepada Rut, sebagai perintah yang memang harus diperhatikan oleh Rut.
 
Pendeknya: Ada 5 (lima) perkara penting perintah Naomi yang harus dikerjakan (dilakukan) oleh Rut.
1. Mandilah.
2. Beruraplah.
3. Pakailah pakaian bagus.
4. Pergilah ke tempat pengirikan.
5. Perhatikan baik-baik tempat ia berbaring.
 
Pada minggu yang lalu kita sudah menerima berkat dari TUHAN tentang perintah yang pertama dari Naomi kepada Rut, yaitu MANDILAH. Memang, Rut harus melakukan perintah yang pertama ini, Rut harus mandi, harus mengalami penyucian, sebab Rut adalah bangsa kafir (bangsa Moab); kemudian, Rut juga adalah seorang janda. Jadi, Rut harus mengalami penyucian supaya tanda kejandaan dan noda kekafiran yang menajiskan bangsa kafir itu juga lepas dari kehidupan bangsa kafir.
Demikian juga hal ini harus kita lakukan, sebab kita adalah bangsa kafir, kita bukan bangsa Yahudi.
 
Sekarang kita akan melihat berkat yang baru.
Keterangan: II. BERURAPLAH
Berurap, sama artinya; melumasi badan dengan urap. Sebab “urap” adalah bau-bauan yang melumasi badan supaya wangi atau mengeluarkan bau harum di hadapan TUHAN.
 
Terkait dengan BAU HARUM, kita akan tindak lanjuti di dalam Mazmur 45.
Mazmur 45:8
(45:8) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.
 
Pengurapan akan terjadi apabila kita;
1. Mencintai keadilan
2. Membenci kefasikan
 
Imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN, dari hamba TUHAN sampai kepada seluruh sidang jemaat, harus memperhatikan hal ini dengan baik. Jangan diabaikan, sebab kita memang harus betul-betul mencintai keadilan, selain itu kita juga harus betul-betul membenci kefasikan -- termasuk dosa kesombongan, keangkuhan --, kita juga harus benci kepada kenajisan, supaya pengurapan itu berlaku atas kehidupan kita masing-masing.  Tidak hanya “Amin” di sini, tetapi di luar ibadah juga harus “Amin.
 
Adapun kegunaan dari minyak urapan adalah sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.
Pendeknya; minyak urapan menimbulkan bau harum sehingga menjadi (menimbulkan) daya tarik bagi TUHAN, melebihi dari orang lain. Jadi, minyak urapan itu merupakan daya tarik bagi TUHAN melebihi dari orang-orang yang lain. Kiranya kita semua betul-betul mengalami pengurapan; ada bau harum di hadirat TUHAN.
 
Biarlah kita rendah hati dalam mendengar firman, sebab kita butuh pertolongan TUHAN. Mengapa kita harus rendah hati saat dengar firman? Karena tiada satu manusia yang tidak membutuhkan pertolongan TUHAN. Tidak ada orang yang berkata: “aku bisa hidup suci tanpa TUHAN”, tidak ada orang yang berkata: “aku bisa sempurna tanpa TUHAN”; oleh sebab itu, kita harus rendah hati.
 
Ulangan 28:40
(28:40) Pohon-pohon zaitun akan kaupunyai di seluruh daerahmu, tetapi engkau tidak akan berurap dengan minyaknya; sebab buah zaitunmu akan gugur. (28:41) Engkau akan mendapat anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan, tetapi mereka bukan bagi dirimu, sebab mereka akan menjadi tawanan. (28:42) Segala pohon-pohonmu dan hasil bumimu akan diduduki oleh kawanan belalang. (28:43) Orang asing yang ada di tengah-tengahmu akan menjadi makin tinggi mengatasi engkau, tetapi engkau menjadi makin rendah.
 
Orang yang tidak berurap adalah orang yang tidak berbau harum; berarti, ia adalah pribadi yang tidak mempunyai daya tarik bagi TUHAN. Akibatnya; ia adalah orang yang direndahkan oleh TUHAN.
 
Perlu untuk diketahui:

-          Jika TUHAN yang merendahkan, tidak ada seorang pun yang dapat membawa dirinya untuk berada di tempat yang tinggi, bukan?

-          Sebaliknya; jika TUHAN meninggikan kita di tempat yang tinggi, tiada seorang pun yang dapat merendahkannya.

Semuanya karena kekuasaan TUHAN; tiada seorang pun dapat berbuat apapun di dalam dirinya, kecuali oleh karena tindakan dari kemurahan-kemurahan yang kita alami.
 
BUKTI jika seseorang direndahkan oleh TUHAN:
Yang Pertama: Anaknya lelaki dan anaknya perempuan menjadi tawanan ... ayat 41.
Sudah seharusnya kita mengucap syukur, berterima kasih kepada TUHAN, sebab kita diizinkan untuk berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kepada TUHAN, sebab itu merupakan sebuah tanda bahwa kita tidak menjadi tawanan;
-          Tidak menjadi tawanan bagi daging.
-          Tidak menjadi tawanan bagi dunia.
-          Tidak menjadi tawanan bagi Setan.
Puji TUHAN ... Haleluya.
 
Tetapi kehidupan yang tidak berbau harum, tidak mengalami bau-bauan di hadapan TUHAN, ia tidak memiliki daya tarik, sehingga akibatnya ialah direndahkan. Dan bukti direndahkan yang pertama ialah anak lak-lakinya dan anak perempuannya menjadi tawanan.
Itu sebabnya, kembali saya katakan: Tentu saja kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada TUHAN, karena sejauh ini TUHAN membawa kita untuk berada di tengah perhimpunan ibadah dan pelayanan, dan itu merupakan tanda bahwa kita tidak menjadi tawanan bagi daging, tidak menjadi tawanan bagi dunia, tidak menjadi tawanan bagi Setan. Kita patut bersyukur kepada TUHAN.
 
Yang Kedua: Hasil pohon-pohonan dan hasil bumi diduduki oleh kawanan belalang ... ayat 42.
Kawanan belalang adalah gambaran dari tentara yang cekatan dan tangkas untuk menghabisi, antara lain;

-          Hasil pohon-pohonan, yakni segala perbuatan-perbuatan, segala tindakan-tindakan yang sifatnya menyenangkan hati TUHAN; inilah hasil pohon-pohonan yang akan dihabisi.

-          Hasil bumi, yakni pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus -- sebab jikalau benih itu tidak jatuh ke tanah dan mati, ia tidak akan tumbuh dan berbuah, itulah hasil bumi --, serta penyembahan, itulah penyerahan diri sepenuh untuk taat pada kehendak Allah; inilah hasil bumi yang akan dihabisi.

 
Jadi, sangat rugi rasanya kalau kita tidak berbau harum, tidak hidup di dalam pengurapan dari Allah Roh-El Kudus. Minyak urapan, itu merupakan bau-bauan, itu merupakan daya tarik yang dimiliki oleh seseorang; tetapi kalau seseorang tidak hidup di dalam pengurapan, maka kehidupan semacam ini akan direndahkan, dengan bukti;
1.      Anak-anaknya yang laki-laki, anak-anaknya yang perempuan menjadi tawanan.
2.      Hasil pohon-pohonan dan hasil bumi diduduki oleh kawanan belalang. Kawanan belalang adalah gambaran dari tentara cekatan dan tangkas untuk menghabisi, itulah tentara Setan, atau tentara antikris.
Oleh sebab itu, mau tidak mau kita harus berurap, tujuannya supaya memilki daya tarik, sebab bau harum itu merupakan daya tarik bagi TUHAN.
 
SEBAGAI CONTOH; Pribadi Ester, yang juga disebut Hadasa.
Ester 2:3
(2:3) hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka.
 
Perikop ayat ini adalah: “Ester diangkat menjadi ratu.” Kerinduan kita adalah supaya kita kelak menjadi ratu-Nya TUHAN Yesus, berarti mencapai garis akhir.
 
Singkatnya: Semua gadis dan anak-anak dara yang elok rupanya dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai. Selanjutnya kepada mereka akan diberikan wangi-wangian untuk mendapatkan perawatan kecantikan yang terbaik supaya akhirnya mereka berbau harum.
 
Ester 2:4
(2:4) Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti." Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian.
 
Kemudian, gadis yang terbaik pada pemandangan raja Ahasyweros, kelak akan menjadi ratu ganti Wasti.
 
Kembali saya sampaikan dengan tandas: Kita patut bersyukur kepada TUHAN sebab TUHAN telah himpunkan, TUHAN telah kumpulkan kita di tengah-tengah ibadah pelayanan malam ini secara khusus, lewat Ibadah Pendalaman Alkitab, untuk diasuh dan untuk dirawat sehingga kita masing-masing mendapatkan perawatan yang terbaik dari TUHAN.
 
Tujuan dari perawatan itu adalah supaya kelak kita menjadi ratu, supaya kelak kita menjadi mempelai wanita TUHAN.
 
Sebagaimana yang tertulis dalam Wahyu 19:6-9, dengan perikop “Perjamuan kawin Anak Domba”, atau disebut juga perjamuan malam kawin Anak Domba.
Wahyu 19:6-9
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
 
Dalam perjamuan malam kawin Anak Domba, di sini kita melihat;
-          Yesus tampil sebagai Raja, juga sebagai Mempelai Laki-Laki Sorga.
-          Sedangkan mempelai wanita-Nya secara otomatis tampil sebagai ratu.
Inilah yang menjadi sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini, atau inilah yang menjadi sasaran akhir dari ibadah dan pelayanan kita. Jadi, ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini, sasaran akhirnya atau muaranya adalah pesta nikah Anak Domba, tidak lain tidak bukan.
 
Jadi, jangan salah mengerti. Banyak gereja TUHAN yang salah mengerti;
-          Beribadah, tetapi sasarannya hanya untuk diberkati semata.
-          Beribadah, tetapi sasarannya untuk mengalami perkara-perkara yang lain.
Tidak salah jika kita diberkati, tidak salah jika kita mengalami mujizat jasmani “yang sakit sembuh”, tidak salah; tetapi sasaran akhir perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini -- atau muara ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini -- hanya satu, tidak lain tidak bukan adalah pesta nikah Anak Domba, di mana dalam suasana pesta itu;
-          Yesus sebagai Mempelai Laki-Laki tampil sebagai Raja.
-          Otomatis, mempelai wanita TUHAN tampil sebagai Ratu.
Inilah sasaran dari ibadah kita, tidak lain tidak bukan.
 
Kita lanjut memperhatikan Wahyu 21.
Wahyu 21:1
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
 
Langit yang pertama, bumi yang pertama, yang ada ini nanti serta segala isinya akan berlalu, bahkan laut pun tidak ada lagi. Dan gantinya adalah, mari kita perhatikan ayat 2.
 
Wahyu 21:2
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
 
Kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Saat ini kita dihimpunkan oleh TUHAN dalam ibadah pelayanan lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci, tujuannya adalah untuk mendapatkan perawatan yang terbaik, dengan lain kata; didandani dengan segala perhiasan-perhiasan rohani.
 
Jadi, bisa dibayangkan; kalau seseorang tidak berada di tengah perhimpunan ibadah-ibadah di atas muka bumi ini, maka sama dengan tidak mau dikumpulkan untuk mendapatkan perawatan terbaik (perawatan kecantikan), yang didandani dengan segala perhiasan-perhiasan rohani. Kalau seseorang tidak berada di tengah perhimpunan ibadah-ibadah, tidak mau dikumpulkan untuk mendapatkan perawatan kecantikan dengan segala perhiasan-perhiasan rohani, itu adalah sesuatu yang mustahil untuk memperoleh keselamatan, sesuatu yang mustahil untuk menjadi ratu bagi Sang Raja, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga. Jadi, biarlah kita menghargai ibadah dan pelayanan ini lebih dari yang lain.
 
Kita kembali untuk memperhatikan PERAWATAN yang berlaku bagi perempuan-perempuan yang dikumpulkan di dalam benteng Susan.
Ester 2:8-9
(2:8) Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Ester pun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan. (2:9) Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.
 
Salah satu gadis yang dikumpulkan di dalam benteng Susan, di balai perempuan itu, ialah Ester, yang disebut juga Hadasa.
Kemudian, pribadi dari Ester ini menimbulkan kasih sayang atau menjadi pusat perhatian dari pada Hegai. Mengapa demikian? Karena Ester ini sangat baik pada pemandangan Hegai. -- Hegai ini adalah penjaga perempuan-perempuan di balai perempuan di dalam benteng Susan --. Karena Ester sudah menjadi pusat perhatian Hegai, akhirnya Ester pun dipindahkan dan ditempatkan ke bagian yang terbaik dalam balai perempuan itu.
 
Kalau kita sadari dengan seksama; sebenarnya kita sangat diperhatikan oleh TUHAN, mengapa saya katakan demikian? Karena kita mendapat tempat bagian yang terbaik dari TUHAN, kehidupan kita dikhususkan oleh TUHAN. Apa buktinya? Sampai sejauh ini kita diasuh dan dirawat oleh TUHAN lewat firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, yakni firman pengajaran mempelai di dalam terang Tabernakel, itu adalah bagian yang terbaik.
 
Ester 2:12
(2:12) Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan.
 
Sebelum gadis-gadis yang elok itu menghadap raja Ahasyweros, mereka terlebih dahulu mendapatkan perawatan dengan memakai bau-bauan yang harum selama 12 (dua belas) bulan atau 1 (satu) tahun, yang dibagi dalam 2 (dua) semester.
 
Semester YANG PERTAMA atau 6 (enam) bulan pertama: Gadis-gadis itu dirawat dengan minyak mur.
Untuk menghasilkan minyak mur atau getah mur, maka pohon atau batang mur terlebih dahulu dilukai untuk menghasilkan getah atau minyak mur itu sendiri. Di tengah-tengah ibadah ini, kita dihubungkan langsung dengan sengsara salib, berarti; dilukai (terlukai). Dan ketika kita dihubungkan dengan sengsara salib, ketika kita mengalami luka-luka itu, rasanya pahit, sama seperti minyak mur yang rasanya pahit. Tetapi itulah yang merawati kehidupan rohani kita masing-masing; tidak ada yang lain.
Inilah semester yang pertama, 6 (enam) bulan yang pertama; dirawat dengan minyak mur.
 
Semester YANG KEDUA atau 6 (enam) bulan kedua = Gadis-gadis mendapat perawatan kecantikan dengan minyak kasai serta wangi-wangian yang lain.
Saya tidak bisa menceritakan minyak kasai ini secara detil, tetapi saya bisa memberitahukan kepada saudara, dalam ejaan lama disebut dengan: “ ... Bau-bauan dan pelbagai perlulutan perempuan itu.
 
Singkatnya: Perempuan-perempuan ini selama satu tahun -- yang dibagi dalam dua bagian atau dua semester -- terlebih dahulu mengalami (menerima) perawatan kecantikan, sampai nanti betul-betul mereka mengalami bau-bauan, berbau harum di hadapan raja Ahasyweros.
 
Ester 2:13-14
(2:13) Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja. (2:14) Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua, di bawah pengawasan Saasgas, sida-sida raja, penjaga para gundik. Ia tidak diperkenankan masuk lagi menghadap raja, kecuali jikalau raja berkenan kepadanya dan ia dipanggil dengan disebutkan namanya.
 
Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.
Setelah melewati masa perawatan kecantikan selama 1 (satu) tahun -- yang dibagi dalam 2 (dua) semester --, selanjutnya setiap gadis mendapat kesempatan untuk masuk menghadap raja Ahasyweros secara berganti-gantian. Lalu, untuk masuk menghadap raja Ahasyweros setiap gadis berhak untuk meminta apa saja yang akan dimintanya. Jadi, saat menghadap raja, segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja; dia berhak meminta apa saja untuk selanjutnya dibawa saat mengharap raja Ahasyweros; apa saja yang dia minta akan diberikan kepadanya.
 
Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua, bukan lagi berada kembali kepada balai perempuan yang pertama, yang dijaga oleh Hegai; tetapi sesudah menghadap raja Ahasyweros, akan kembali ke balai perempuan yang kedua di bawah pengawasan Saasgas, sida-sida raja.
-          Kalau Hegai adalah pengawas balai perempuan yang pertama.
-          Sementara Saasgas ini adalah pengawas balai perempuan yang kedua.
Jadi, Hegai maupun Saasgas, mereka adalah sida-sida raja, pengawas perempuan.
 
Kembali saya sampaikan inti dari Ester 2:13-14 yang sudah kita baca:
Setelah melewati masa perawatan kecantikan selama 1 (satu) tahun itu, setiap gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros.
- Pada waktu petang ia masuk.
- Pada waktu pagi ia keluar.
 
Namun pada waktu perempuan itu keluar, tempat mereka bukan lagi berada pada balai perempuan yang pertama, melainkan berada dalam balai perempuan yang kedua = menjadi gundik raja, berarti; tidak layak menjadi ratu.
 
Isteri berbeda dengan gundik. Kalau gundik itu simpanan, disebut juga selir, dari seorang laki-laki. Berarti, tidak diakui dengan sah di muka umum, dalam sebuah pemerintahan atau kerajaan; hanyalah seorang gundik.
Tetapi kerinduan yang mendalam dari kehidupan kita, kehidupan anak TUHAN, kehidupan gereja TUHAN, adalah supaya kelak kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, menjadi mempelai wanita TUHAN, menjadi ratu bagi sang Raja; diakui dengan sah. Tidak cukup hanya sebagai “gundik”, tidak cukup hanya dengan sebutan “gundik”, tetapi kita rindu menjadi mempelai TUHAN = rindu menjadi milik kepunyaan Allah yang diakui secara sah dan dimeteraikan Roh Kudus. Inilah yang menjadi kerinduan kita.
 
Jadi, yang tidak terpilih, mereka akan masuk petang dan keluar pagi, dan langsung berada dalam balai perempuan yang kedua; menjadi gundik. Oleh sebab itu, di atas tadi saya katakan; kita ini mendapat bagian yang terbaik dari TUHAN, apa buktinya? Kita ini dikhususkan oleh TUHAN, dikhususkan bagi Dia, apa buktinya? Kita ini, sampai sejauh ini digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, yang akan membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita TUHAN, menjadi ratu bagi sang Raja.
Tidak mungkin gereja TUHAN kelak menjadi mempelai wanita TUHAN, kelak menjadi ratu bagi sang Raja, kalau ia menolak Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Ingat.
 
Sekali lagi saya tandaskan; tidak mungkin menjadi mempelai wanita TUHAN, menjadi ratu bagi sang Raja, kalau ia menolak Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Kalau gereja TUHAN membenci Pengajaran Mempelai, maka suatu kali nanti ia akan mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang dia perbuat. Oleh sebab itu, mulai sejak sekarang belajar untuk mencintai Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Karena kita rindu menjadi milik kepunyaan Allah, diakui secara sah.
 
Ester 2:15
(2:15) Ketika Ester -- anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak -- mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.
 
Ketika Ester -- anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak -- mendapat giliran untuk masuk menghadap raja.
Sekarang giliran Ester. Ester ini disebut juga Hadasah. Sebelum ia masuk dalam perawatan kecantikan selama satu tahun di benteng Susan, di balai perempuan itu, dia terlebih dahulu diasuh oleh Mordekhai.
 
Jadi, kita semua harus mau diasuh oleh TUHAN, berarti; menerima didikan dan nasihat firman, untuk selanjutnya kita layak masuk dalam perawatan kecantikan, didandani dengan segala perhiasan itu merupakan bau-bauan dan menjadi daya tarik bagi Mempelai Laki-Laki Sorga yang disebut juga sang Raja, melebihi dari teman-teman sekutu, melebihi dari orang lain. Itu loh harus mau menerima asuhan dari TUHAN, tidak boleh kita sombong dan bermegah.
 
Selanjutnya, Ester mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, namun saat dia menghadap raja dia tidak menghendaki apa-apa untuk dibawa masuk menghadap baginda raja. Berbeda dengan perempuan lain, setiap masuk menghadap raja Ahasyweros, apa saja yang dikehendakinya akan diberikan, tetapi Ester tidak menghendaki sesuatu apapun, selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai. Berarti, dia tidak menghendaki apa yang menjadi haknya, selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, itu menunjukkan bahwa Ester adalah pribadi yang dengar-dengaran, ia adalah pribadi yang tidak menuntut hak sekalipun dia bisa menuntut haknya. Ester lebih suka menjadi pribadi yang dengar-dengaran.
 
Demikian halnya dengan Rasul Paulus rela membagi Injil Allah. Berarti dalam pemberitaan Injil itu tidak bermaksud loba, tidak mengharapkan imbalan, walaupun ada hak untuk meminta itu. Selain itu, Rasul Paulus juga rela memberikan nyawanya.
Biarlah kiranya kita rela membagi Injil Allah dimanapun kita berada. Melayani bukan untuk mencari puji-pujian.
 
Kalau kita perhatikan pada ayat 13.
Ester 2:13-14
(2:13) Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.
 
Saat masuk menghadap raja, setiap gadis berhak untuk meminta apa saja yang akan dimintanya. Namun dalam hal ini, Ester tidak menuntut haknya; dia lebih suka menjadi pribadi yang dengar-dengaran, karena memang dia sudah terdidik oleh asuhan Mordekhai.
 
Kalau dengar-dengaran, hasilnya adalah menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia. Semua orang; semata-mata bukan saja laki-laki, tetapi juga para perempuan-perempuan. Kalau misalnya Ester mendapat kasih sayang di pemandangan laki-laki, itu adalah hal yang lumrah, karena “kecantikan”, tetapi di sini kita melihat; Ester ini juga menimbulkan kasih sayang kepada perempuan-perempuan yang melihat dia.
Berarti, Ester bukan lagi sekedar "cantik" di antara gadis-gadis yang cantik, tetapi ini sudah terkait dengan sifat, tabiat, karakter yang dari dalam.  Ingat: Isteri yang cantik itu adalah akal-akalan; sebab kalau isteri tidak tunduk, itu membusukkan suami.
 
Kembali saya sampaikan: Ester ini tidak hanya menimbulkan kasih sayang bagi kaum pria, tidak hanya menimbulkan kasih sayang dari kaum Adam, tetapi menimbulkan kasih sayang juga bagi kaum Hawa. Jadi, dia sangat elok dan cantik, ditambah karakter yang luar biasa.
Kalau hanya kecantikan, tidak selamanya bisa bertahan; seorang suami bisa muak, kalau tidak diimbangi dengan karakter yang rendah hati, disertai dengan ketundukannya. Tetapi kalau sampai hari ini TUHAN masih menerima keberadaan kita, manfaatkanlah kesempatan itu dengan baik.
 
Kemudian, perlu saya tambahkan: Ketika Ester menghadap raja Ahasyweros ke dalam istana, itu tepatnya pada bulan 10 (sepuluh), tahun 7 (ketujuh) pemerintahan raja Ahasyweros.
Hal ini sangat penting untuk kita ketahui dan perhatikan. Dari angka ini, kalau kita bandingkan dengan Wahyu 13:1-2, itu berbicara tentang binatang yang keluar dari dalam laut, jelas menunjuk kepada; antikris.
- Berkepala 7 (tujuh).
- Bertanduk 10 (sepuluh).
Namun sayangnya, di atas kepala itu tertulis nama-nama hujat. Berarti, di dalam pikiran ini penuh dengan nama-nama hujat.
 
Sebaliknya, pada saat Ester menghadap raja Ahasyweros, itu tepatnya pada bulan 10 (sepuluh), tahun 7 (ketujuh) pemerintahan raja Ahasyweros. Berarti, Ester ini adalah;
-          Seorang pribadi yang menjadi pemimpin, menjadi teladan yang baik,
-          Kemudian yang berpegang teguh pada sengsara salib sebagai tanduk keselamatan.
Itulah cerminanya, sebab di sini tidak ada disebut nama-nama hujat. Sebaliknya Ester adalah pribadi yang dengar-dengaran.
Jadi, Ester adalah seorang pribadi yang memberi contoh, pemimpin atau contoh teladan yang baik, kemudian dia juga adalah pribadi yang betul-betul berpegang teguh kepada tanduk keselamatan. Bukan suatu kebetulan kalau ia menghadap raja pada bulan 10 (sepuluh), tahun 7 (ketujuh) pemerintahan raja Ahasyweros; itu merupakan cerminan-cerminan hidup dari pada Ester itu sendiri.
 
Kiranya kita memahaminya dengan baik, memperhatikannya dengan sungguh-sungguh, supaya berkat-berkat yang kita terima dari TUHAN Yesus, teramat lebih berkat rohani dalam bentuk pembukaan firman betul-betul membaharui kehidupan kita, selanjutnya betul-betul pada akhirnya kita menjadi suatu kehidupan yang berbau harum di hadapan TUHAN.
Sebagaimana Ester telah berbau harum bagi semua orang yang melihat dia; bukan saja kaum Adam, tetapi juga kaum Hawa. Berarti, dia tidak hanya sebatas memiliki paras yang elok dan cantik, tetapi tabiatnya, karakternya juga cantik dan elok; luar dalam, lahir batin cantik dan elok. Cerminan itu bisa dilihat pada saat dia masuk menghadap raja Ahasyweros, tepatnya bulan 10 (sepuluh), tahun ke-7 (ketujuh) pemerintahan raja Ahasyweros; itu bukan suatu kebetulan. Angka-angka dalam Alkitab bukanlah suatu kebetulan; itu cerminan dalam kehidupan pribadi Ester.
 
Ester 2:10
(2:10) Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai.
 
Ayat 10 ini menunjukkan jati diri Ester dalam 2 (dua) hal;
1.      Ester adalah pribadi yang dengar-dengaran kepada Mordekhai.
2.      Tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya = percaya dan yakin pada rencana-rencana Allah yang besar, yang TUHAN nyatakan dalam dirinya; dia tidak menjadi pesimis, dia tidak menjadi orang yang minder, dia tidak menjadi orang yang putus asa.
 
Sekalipun Ester adalah seorang buangan (budak) pada waktu itu, tetapi dia tidak menjadi pesimis, tidak putus asa, tidak kecewa, tidak patah semangat, melainkan yakin dan percaya bahwa hidupnya sedang berada dalam rencana Allah yang besar.
Lihat orang yang putus asa, mudah kecewa dan patah semangat; kegagalan kegagalan yang dialami, dia gunakan untuk menjadi alasan sehingga ia menjadi jauh dari TUHAN. Tetapi Ester tidaklah demikian; sekalipun ia berada dalam kelemahan, yaitu orang buangan -- dari Yehuda pada zaman Nebukadnezar sampai Ahasyweros, sebab Babel menjadi dua bagian, yaitu Persia dan Media --, sekalipun kastanya (Ester) begitu rendah, tetapi dia tidak menjadi putus asa, dia tidak menjadi kecewa, dia tidak menjadi patah semangat, tetapi sebaliknya dia yakin dan percaya bahwa hidupnya benar-benar berada dalam rencana Allah yang besar.
 
Tidak sedikit orang Kristen, begitu ada kesusahan, maka kesusahan itu digunakan sebagai alasan untuk tidak datang beribadah dan melayani TUHAN; ini adalah orang yang kerdil. Milikilah roh Ester; yakin dan percaya pada rencana Allah yang besar.
Dari mana pun asal usul kita, memang kita ada di tengah perhimpunan ibadah ini dengan berbagai latar belakang -- yang jahat, yang najis, pendusta, cinta uang, dan lain sebagainya --, tetapi tidak perlu pesimis, tidak perlu putus asa, tidak perlu patah semangat dan kecewa. Kalau TUHAN sudah himpunkan kita di balai perempuan ini, bagaikan kita berada di dalam benteng Susan, selanjutnya untuk kita masuk menghadap Raja di atas segala raja; yakin dan percaya, itulah rencana Allah dalam setiap kehidupan kia masing-masing.
 
Ester 2:17
(2:17) Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.
 
Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain ... Lihatlah, tidak hanya dikasihi kaum Adam dan kaum Hawa, tetapi juga Ester dikasihi oleh baginda Raja lebih dari pada semua perempuan lain, lebih dari pada teman sekutumu.
Tidak semua orang yang berada di dalam perhimpunan balai perempuan (gereja TUHAN), di tengah ibadah dan pelayanan, betul-betul mengalami bau-bauan di hadapan TUHAN, betul-betul mengalami pengurapan, karena banyak orang Kristen beribadah, datang di tengah ibadah, namun hanya menjalankan ibadah rutinitas, sehingga kehidupannya tidak mengeluarkan aroma bau harum di hadapan TUHAN. Tetapi Ester; dikasihi oleh baginda raja Ahasyweros lebih dari pada semua perempuan lain, lebih dari pada teman sekutumu.
 
Jadi, orang yang putus asa adalah orang yang suka menggunakan alasan untuk tidak beribadah; kegagalannya digunakan sebagai alasan untuk tidak datang beribadah, sehingga tidak mendapat apa-apa dari TUHAN.
Sia-sialah orang yang mengandalkan daging, mengandalkan manusia; sia-sialah orang yang duduk sampai jauh malam, sia-sialah orang yang makan roti kalau itu hasil dari keringat sendiri, tetapi TUHAN akan memberkati orang yang betul-betul berada dalam rencana Allah yang besar.
 
... Dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain ... Kemudian, Ester beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, anak dara yang elok-elok. Dari antara semua anak dara yang cantik, hanya satu yang dipilih, itulah Ester.
 
... Sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti. Dan akhirnya, baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.
 
Mari kita lihat mahkota dari seorang isteri.
1 Korintus 11:3
(11:3) Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
 
Kita semua mempunyai Kepala; maka, biarlah kita masing-masing menempatkan kepala atas tubuh;
-    Kepala dari tiap-tiap laki-laki adalah Kristus.
-    Kepala perempuan adalah laki-laki.
-    Kepala dari Kristus ialah Allah.
Dudukkanlah kepala itu atas tubuh dengan baik dan benar, nanti semuanya ditambahkan, sebab tidak ada yang mustahil; yang sakit sembuh, yang susah dihibur, yang lemah dikuatkan. Kita harus memiliki tatanan sorgawi; menempatkan Kristus sebagai kepala.
 
1 Korintus 11:4-6
(11:4) Tiap-tiap laki-laki yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang bertudung, menghina kepalanya. (11:5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya. (11:6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
 
Perempuan yang berdoa atau bernubuat, menyatakan pembukaan firman lewat sikap perbuatan, dengan kepala yang tidak bertudung, tidak rambut panjang; ia menghina kepalanya. Sebab kalau tidak ada rambut panjang = rambut dicukur = perempuan yang mencukur rambutya.
Singkatnya: Perempuan yang berdoa dan bernubuat haruslah menudungi rambutnya = berambut panjang.
 
1 Korintus 11:13-15
(11:13) Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung? (11:14) Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, (11:15) tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
 
Rambut panjang adalah gambaran dari ketundukan dari seorang perempuan, dan itu merupakan perlindungan bagi seorang perempuan. Jadi, ketundukan perempuan kepada Kristus sebagai Kepala itu merupakan perlindungan gereja TUHAN.
TUHAN sedang memahkotai kita masing-masing. TUHAN ajar, TUHAN didik kita supaya menempatkan Kristus sebagai Kepala, ditandai dengan ketundukan.
 
Pantas tidak bila seorang perempuan berdoa dan bernubuat dengan rambut yang dicukur? Jawabnya; tidak pantas. Jadi, kalau kita datang beribadah dan melayani kepada TUHAN, harus disertai dengan ketundukan; itu sebabnya, seorang perempuan tidak boleh memimpin, tidak boleh menggurui, tidak boleh mengajar, walaupun terlihat sang suami sepertinya lebih bodoh; tetapi ini Alkitab sudah mengatakannya, tidak boleh dibantah di rumah masing-masing. Itu bukti bahwa TUHAN sedang memahkotai kita masing-masing.
 
Jadi, TUHAN sudah mengumpulkan dan menghimpunkan kita di balai perempuan ini, di dalam rumah TUHAN ini untuk mendapatkan perawatan kencantikan. Selama dua semester, biarlah kita gunakan dengan baik, supaya kita betul-betul berbau harum di hadapan TUHAN untuk yang menjadi milik kepunyaan TUHAN.
 
2 Korintus 2:14-17
(2:14) Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. (2:15) Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. (2:16) Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian? (2:17) Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
 
Rasul Paulus adalah bau yang harum bagi Kristus di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya untuk menyelamatkan sidang jemaat, umat TUHAN.  Singkatnya: Rasul Paulus adalah pribadi yang berurap, sebab ibadah dan pelayanannya berbau harum di hadapan TUHAN.
Praktenya;
1. Mencintai keadilan
2. Membenci kefasikan.
Apa buktinya? Dalam pelayanan kepada Allah, Dia menyampaikan Firman Allah dengan hati yang murni, tanpa maksud loba, tanpa mengharapkan imbalan. Pelayanan kepada TUHAN dalam bentuk pemberitaan firman, tujuaannya bukan untuk mencari untung, bukan untuk mencari uang.
 
Jadi, sangat jelas sekali bahwa Rasul Paulus adalah pribadi yang berurap, sebab ibadah dan pelayanannya sangat berbau harum di hadapan TUHAN dalam rangka menyelamatkan kehidupan umat TUHAN. Di mana prakteknya adalah mencintai keadilan dan membenci kefasikan, dengan bukti; dalam pelayanan pemberitaan firman, dia menyampaikan Firman Allah dengan hati yang murni, tanpa maksud loba, tidak mengharapkan untung.
 
Jadi, antara Rasul Paulus di tengah ibadah pelayanannya dengan Ester -- atau yang disebut Hadasa -- adalah sama; mereka tidak mengharapkan apa yang menjadi haknya, selain hanya dengar-dengaran, berurap.
Bangsa kafir perlu berurap; itu sebabnya, ibu Naomi ini sebagai gambaran dari seorang gembala sidang yang memiliki pandangan rohani, sehingga ia memerintahkan Rut supaya segera berurap, supaya ia ada bau-bauan, bau harum di hadapan TUHAN. Bangsa kafir terlalu bau jijik di hadapan TUHAN karena noda kekafiran yang menajiskan; oleh sebab itu, Rut harus berurap.
 
Biarlah hal ini kita perhatikan, secara khusus yang melayani TUHAN; jangan asal-asal melayani. Kalau mungkin saudara sebelum berada di tempat penggembalaan ini, lalu melihat di tempat lain asal-asalan melayani, jangan bawa sampai ke sini.
 
KELEBIHAN-KELEBIHAN ORANG BERURAP.
1 Yohanes 2:20
(2:20) Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
 
Kita tahu, kita ini sudah udah berurap atau belum. Kita pasti menyadari itu. Oleh sebab itu, mari kita perhatikan ayat 27.
 
1 Yohanes 2:27
(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
 
Kehidupan yang berurap, yang sudah diminyaki oleh minyak urapan, kelebihannya adalah tidak perlu diajar oleh orang lain.
Imam-imam yang melayani TUHAN, yang sudah diberikan karunia dan jabatan yang dipercayakan oleh TUHAN; tidak perlu diajarkan ini itu, ini itu, dia sudah seharusnya bisa melakukan sesuai dengan karunia-karunia jabatan yang dipercayakan oleh TUHAN. Kehidupan yang diurapi bukanlah pribadi yang pelupa, melainkan selalu ingat untuk mengasihi TUHAN, sehingga ia tidak perlu diajar oleh orang lain, tidak perlu diajar oleh manusia, dia bukan pelupa karena dia tidak melupakan kebaikan TUHAN, dia selalu ingat untuk mengasihi TUHAN, dia selalu ingat apa yang sepatutnya harus dilakukan oleh seorang yang diurapi, oleh seorang imam (pelayan TUHAN), hamba TUHAN sampai kepada semua yang bertanggung jawab. Jadi, kalau ada orang lupa, itu karena dia membiasakan dirinya melupakan apa yang harus dipertanggungjawabkan; ingat itu.
 
Jadi, kehidupan yang berurap tidak perlu diajar, sebab dia sudah tahu apa yang harus dia kerjakan. Misalnya; yang mengelola live streaming, engkau sudah seharusnya tahu apa yang harus engkau kerjakan. Yang mengelola infokus, sudah seharusnya engkau tahu apa yang harus engkau kerjakan. Baik yang memimpin pujian, singer, kolektan, semua yang terlibat di dalamnya harus bertanggung jawab; itulah kehidupan yang berurap. Bangsa kafir harus berurap.
Kalau tidak, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Jangan dukakan Roh Kudus. Jangan padamkan Roh Kudus, apalagi menghujat Roh Kudus; rawat baik-baik. Apa yang sangat tidak disukai Roh Kudus; jangan lakukan, rawat baik-baik setiap hari.
 
Selanjutnya, pengurapan Allah Roh Kudus mengajar seseorang tentang segala sesuatu, dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta.
Seorang guru bisa saja mengajar, tetapi sekali waktu kalau dia tidak jujur, berarti dusta. Tetapi kalau hidup dalam pengurapan Roh Kudus, itu yang akan mengajar dia tentang segala sesuatu, dan pengajarannya tidak ada yang salah, tidak ada dusta, semuanya benar.
Yang kita butuhkan hari-hari ini adalah supaya kita benar-benar berurap.
 
KELEBIHAN-KELEBIHAN yang lain dari kehidupan yang berurap.
YANG PERTAMA:
Mazmur 105:15
(105:15) "Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!
 
Kehidupan berurap tidak dijamah oleh orang lain, tidak dapat diusik; tidak dapat dijamah oleh yang jahat dan tidak dapat dijamah oleh yang najis, karena minyak urapan itu sesungguhnya mengawetkan kehidupan kita masing-masing. Perhatikanlah hal itu; beruraplah.
 
1 Samuel 26:9
(26:9) Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?"
 
Sekali lagi saya sampaikan: Kehidupan yang diurapi itu tidak terusik. Kejahatan dan kecemaran tidak dapat menjamah kehidupan yang diurapi TUHAN. Berarti, kita butuh untuk berurap.
 
YANG KEDUA
Mazmur 18:51
(18:51) Ia mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, dan menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya, yaitu Daud dan kepada anak cucunya untuk selamanya."
 
Kehidupan yang diurapi itu mengalami kasih setia TUHAN; agar kehidupan gereja TUHAN betul-betul mengalami kasih setia TUHAN.
 
YANG KETIGA.
Mazmur 28:8
(28:8) TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!
 
TUHAN menjadi kekuatan, menjadi benteng keselamatan secara khusus bagi orang yang diurapi-Nya.
 
Hosea 14:7
(14:7) Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
 
Kehidupan yang diurapi berbau harum di hadapan TUHAN, dan semaraknya akan seperti pohon zaitun.
Pohon zaitun berarti menghasilkan buah zaitun. Buah pohon zaitun ini kalau diperas akan menghasilkan minyak.
 
Kidung Agung 4:10
(4:10) Betapa nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur, dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
 
Kehidupan yang diurapi oleh TUHAN betul-betul sangat dicintai oleh TUHAN, betul-betul sangat diinginkan oleh TUHAN, betul-betul sangat didambakan oleh TUHAN, betul-betul sangat diminati oleh TUHAN. Hasrat-Nya besar sekali kepada kehidupan yang diurapi oleh TUHAN.
 
Kidung Agung 3:6
(3:6) Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?
 
Penyembahan yang naik di hadirat TUHAN betul-betul disaput, betul-betul ditutup bungkus, betul-betul didukung oleh pekerjaan Roh Kudus. Tiadalah mungkin kita menyembah TUHAN kalau tidak ditopang oleh firman dan Roh, sehingga asap dupa itu membubung naik sampai ke hadirat TUHAN menembusi takhta Allah.
 
Jadi, itu sebabnya betul-betul bangsa kafir harus berurap supaya memiliki daya tarik. Jangan putus asa, jangan lekas kecewa sekalipun kita datang dari berbagai latar belakang, sekalipun kita datang dengan pelbagai-bagai persoalan, bahkan persoalan yang sangat menghimpit sekalipun tidak akan  membuat kita untuk menjadikannya sebagai alasan untuk tidak dapat beribadah kepada TUHAN, tetapi kita yakin dan percaya bahwa kita berada dalam rencana Allah. Itulah pribadi Ester, itulah kehidupan yang berurap, yang sangat diminati oleh TUHAN, dan akhirnya baginda raja Ahasyweros menaruh mahkota itu di kepala Ester (tanda ketundukan), dan kelak itu akan nyata dalam pesta nikah Anak Domba, sebab itu benar-benar perkataan Allah. Amin.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment