KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, March 8, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 05 MARET 2024



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 05 MARET 2024

SURAT YUDAS

(Seri: 09 )

Subtema: DIPELIHARA UNTUK MENJADI MILIK KEPUNYAAN TUHAN 


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmatNya kita di himpunkan oleh TUHAN di atas gunung TUHAN yang kudus lewat ibadah doa penyembahan.


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming Youtube, Facebook atau disebut juga lewat online, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dimanapun berada. 


Selanjutnya kita berdoa, dalam roh kita mohon kepada TUHAN supaya firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan setiap hati kita masing-masing, dengan lain kata firman Allah memberi kepastian. 

Kiranya damai sejahtera memerintah di tengah-tengah ibadah ini, baik juga di tengah-tengah yang sedang mengikuti secara online atau live streaming. 


Secepatnya kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah Doa penyembahan dari surat Yudas.

Mari kita memperhatikan surat Yudas yang memang satu pasal, Yudas 1:1-2.

Yudas 1:1

(1:1) Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus. (1:2) Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu.


Surat Yudas ini secara khusus dituliskan kepada mereka yang terpanggil. 

Perlu untuk diketahui kehidupan yang terpanggil:

  •  Dikasihi dalam Allah Bapa. 

 Dikasihi dalam Allah Bapa berbicara tentang Doa penyembahan sebagai tingkat ibadah yang tertinggi atau   

 disebut juga dengan puncak ibadah.

  •  Dipelihara untuk Yesus Kristus.


Tentang dikasihi dalam Allah Bapa sudah diterangkan minggu yang lalu, saya kira masih jelas dalam ingatan kita masing-masing. Sekarang kita akan mengikuti penjelasan tentang: DIPELIHARA UNTUK YESUS KRISTUS.


Kalau kehidupan yang terpanggil dipelihara untuk Yesus Kristus, itu berarti dipanggil untuk menjadi milik kepunyaan TUHAN, TUHAN hendak menyatakan pemeliharaanNya kepada hidup kita, nikah kita, rumah tangga kita.


Ibadah dan pelayanan ini memang harus dipelihara supaya pada akhirnya kehidupan yang terpanggil dipelihara untuk menjadi kepunyaan TUHAN. 

Tidak mungkin kehidupan yang dipelihara untuk disia-siakan, tetapi kehidupan yang terpanggil dipelihara untuk pada akhirnya menjadi milik kepunyaan TUHAN sendiri, itu akan kita ikuti penjelasannya di dalam Wahyu 7:1-3.


Wahyu 7:1-3 Perikop: “Orang-orang yang dimeteraikan dari bangsa Israel”

(7:1) Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.

(7:2) Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, (7:3) katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"


Dari tiga ayat ini kita dapat melihat hamba-hamba Allah yakni milik kepunyaan TUHAN dipelihara langsung oleh TUHAN, sebab pertama-tama tampil empat malaikat  akan menahan angin supaya jangan merusakkan bumi dan pohon-pohonan. Tetapi  kemudian kita melihat penampilan dari satu malaikat yang muncul dari matahari terbit membawa meterai Allah, lalu satu malaikat ini berkata kepada empat malaikat; "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Jadi jelas dari tiga ayat ini kita dapat melihat hamba-hamba Allah yakni milik kepunyaan TUHAN dipelihara langsung oleh TUHAN, sedangkan bumi, atau laut, atau pohon-pohonan akan dirusakkan, bahkan nanti akan berlalu (tidak ada lagi). 


TANDA DIPELIHARA UNTUK YESUS KRISTUS: “PADA DAHI MEREKA ADA METERAI ALLAH YANG HIDUP”.  


Terlebih dahulu kita baca Yehezkiel 9:3.

Yehezkiel 9:3

(9:3) Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.


Akan tiba masanya kemuliaan Allah Israel akan terangkat dari atas kerub.  Dari sini kita dapat melihat, segala sesuatu ada masanya ada waktunya di atas muka bumi ini, berarti tidak selamanya kita boleh terlena atas segala perkara yang ada di atas muka bumi ini, sebab satu kali nanti, kemuliaan Allah Israel akan terangkat dari atas kerub, dari tempatnya semula


Di atas tutup pendamian, di anatara kedua kerub disitu Allah bertakhta sebagaimana dengan Keluaran 25:22: Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."


Perlu untuk diketahui selama kita diberi kesempatan untuk memelihara dan mengusahakan kegiatan Roh, yakni ibadah dan pelayanan ini, selama itu juga TUHAN bertakhta dan berhadirat di tengah-tengah ibadah itu. Tetapi tidak selamanya kemuliaan Allah berada di tempatnya, dari sini kita bisa langsung berpikir bahwa tidak selamanya kita juga mendapat kesempatan untuk datang menghadap TUHAN lewat tiga macam ibadah pokok. Jadi selagi masih ada kesempatan TUHAN berikan kepada kita untuk menghadap Dia dalam tiga macam ibadah pokok, itu kemurahan yang heran atas kita, karena TUHAN sedang menunjukan satu pemeliharaan kepada kehidupan yang terpanggil


Sekarang pertanyaannya: KAPAN KEMULIAAN TERANGKAT DARI ATAS KERUB ? 


Yehezkiel 9:4

(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."


Ketika kemuliaan Allah terangkat, maka pada saat itu pembinasa keji berdiri di tempat kudus. Ayat referensi:  Matius 24:15, dan 2 Tesalonika 2:3-4.


2 Tesalonika 2:3-4

(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,

(2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.


Sebelum Tuhan datang (tanda kedatangan TUHAN), didahului 2 perkara:

  1. Murtad. 

Murtad artinya mundur dari pengajaran salib, sekalipun disebut orang Kristen.

  1. Durhaka = memberontak kepada TUHAN.

Memberontak kepada TUHAN, itu bearti tidak mau menyangkal diri dan tidak mau memikul salibnya lagi di tengah ibadah dan pelayanan. 


Saya sangat menyayangkan kalau ada dari antara jemaat memberontak. Andaikata yang memberontak itu kembali lagi dan mau mengakui kesalahan, TUHAN mau menerima supaya kembali kepada ketekunan tiga macam ibadah pokok, kalau tidak demikian tidak mungkin ibadahnya memuncak. Tetapi memang sebelum TUHAN datang akan didahului oleh dua hal, yakni; Murtad, artinya mundur dari pengajaran salib, sekalipun masih disebut orang Kristen. Kemudian  pendurhakaan berarti memberontak kepada TUHAN. Orang yang memberontak = tidak mau menyangkali dirinya dan tidak mau memikul salibnya. 


Jadi yang bijaksana berdoa supaya saudara  bisa bertindak dan berbuat untuk menolong disekitar kita, manakala orang yang disekitar itu sedang mengeraskan hati, siapa tau masih ada pintu kemurahan entah  itu suami, entah itu anak, entah itu istri, keluarga, sahabat, dan kerabat, dan lain sebagainya. Jangan berdiam diri, sadarilah itu saudara.


CIRI-CIRI PEMBINASA KEJI BERDIRI DI TEMPAT KUDUS: Korban sehari-hari disingkirkan yaitu korban sembelihan dan korban santapan. Ayat referensi: Daniel 8:11-12, Daniel 9:27, Daniel 11:30-31, Daniel 12:11, Matius 26:31.


Mari kita lihat satu dari sekian ayat yang saya tunjukan tadi; Daniel 12:11.

Daniel 12:11

(12:1)  Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.


Ciri-ciri pembinasa keji berdiri di tempat kudus: Korban sehari-hari disingkirkan yaitu korban sembelihan dan korban santapan.


Lalu ayat referensinya ada pada Matius 26:31.

Matius 26:31

(26:31)  Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. (26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."


Gembala dibunuh, berarti disingkirkan. Apabila gembala disingkirkan maka, tentu saja, domba-domba akan tercerai-berai menunjukan bahwa iman sedang tergoncang.


Yesus adalah Anak Domba Allah, itu berarti, APABILA GEMBALA DIBUNUH artinya:

a. korban sembelihan telah disingkirkan, sebab Yesus Anak Domba yang telah disembelih.

b. korban santapan telah disingkirkan, sebab Yesus adalah roti hidup yang telah dipecah-pecahkan di atas kayu salib.


Jadi sekali lagi saya sampaikan ketika Gembala dibunuh atau disingkirkan pada saat itu domba-domba akan tercerai berai. Kalau tercerai berarti imannya sudah mengalami kegoncangan. Tetapi sebelum  hal itu terjadi sebenarnya Yesus dalam kasih yang sempurna sudah terlebih dahulu memberitahukan pada murid-murid, teristimewa kepada Sion Petrus, itu bukti bahwa TUHAN memelihara kehidupan  mereka. 

Tetapi simon Petrus merasa kuat, merasa hebat, dia merasa sanggup menghadapi keguncangan yang terjadi, yaitu bilamana gembala nanti dibunuh (disingkirkan), bilamana nanti korban sehari-hari itu disingkirkan. 

Jangan kita merasa kuat seperti Simon Petrus, kita butuh pemeliharaan TUHAN  lewat ketekunan  tiga macam  ibadah  pokok ini.


2 Tesalonika 2:6-7a

(2:6) Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. (2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan.


Gempa bumi telah terjadi pada tahun 2020, semua aspek digoncang saat itu baik politik,  ekonomi, bahkan sampai nikah juga digoncang. Kalau empat hal itu terjadi itu bukti kuat bahwa iman sudah tergoncang. Kalau iman  tidak terconcang tidak mungkin ada perceraian, kalau iman tidak tergoncang tidak mungkin ekonomi juga merosot.


Jadi gempa bumi telah terjadi mengguncang seluruh aspek kehidupan. Gempa bumi telah terjadi menggoncang iman dari anak-anak Tuhan. Tanda iman dari anak-anak TUHAN sudah digoncang; kedurhakaan telah  terjadi, pemberontakan kepada Tuhan sudah mulai bekerja, tetapi masih ada yang menahannya, itu sebabnya sampai saat ini kemuliaan Allah masih ada di tengah-tengah peribadatan ini. 

TUHAN hadir karena kita mengusahakan dan memelihara ibadah ini, kita masih mendirikan mezbah di hadapan TUHAN, jadi manfaatkanlah kesempatan yang ada, jadi jangan main-main lagi.


Sedikit tambahan saja; orang untuk bertobat tidak semudah membalikan  telapak tangan. Kalau kita tahu bertobat tidak semudah membalikan telapak tangan, kenapa tidak dari sekarang bertobat? Kalau hari ini ada waktu (kesempatan) kenapa kita sia-siakan kesempatan hari ini?

Jangan ditunda-tunda untuk kembali kepada TUHAN; Sang khalik (Sang pencipta) yang membentuk kita, kok kita bisa lari dari dia?


Saya bersyukur, bunda  (orang tua kami) kemarin bersaksi; sebetulnya saya sakit pak pendeta, tapi saya berjuang untuk beribadah. Akhirnya saya katakan; iman bundalah yang menyembuhkan. Dan saya kira kesembuhan pun akan berlangsung. 


Jangan kita menyerah kepada keadaan, itu cara setan membinasakan umat ketebusan TUHAN.  Ingat, bertobat tidak semudah membalikan telapak tangan, kalau begitu mulailah dari sekarang, karena diperlukan waktu yang banyak. Kalau  misalnya 5 atau 10  tahun sungguh-sungguh bertobat ya puji TUHAN, tapi saya kira tidak segampang itu, apalagi tinggalkan tiga macam ibadah pokok, itu sulit.


Jadi orang yang bijaksana doakan yang disekitarmu, ajar rendahkan hati dan minta ampun kepada TUHAN. Jangan ajarkan dia bodoh, kalau saudara mengasihinya. Namanya minta ampun kepada Bapa di Sorga, masak tidak diampuni. 

Berdoa supaya ada pintu kemurahan, jangan bertahan, merasa diri paling benar, TUHAN saja yang benar. 

Kehidupan yang meninggalkan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, susah hatinya sangat besar sekali. 


Doakan yang disekitar, ajar merendahkan diri minta ampun kepada TUHAN, akui; saya banyak salah, tidak dengar-dengaran, itulah pengakuan dari anak yang terhilang (anak bungsu) karena kenajisan percabulan, dia memboroskan hartanya, dia memboroskan karunia jabatannya. 

Saya tidak yakin tanpa tiga macam ibadah  pokok hidup rohani seseorang sampai kepada puncak ibadah. TUHAN sudah kasih jalan, kenapa tidak dipergunakan peluang itu. 


Gempa bumi telah terjadi tahun 2020 berarti kedurhakaan sedang terjadi, pemberontakan semarak sekali sekarang. Walaupun  kedurahakan sudah semakin bertambah-tambah, tapi masih diberi kesempatan untuk datang menghadap Dia, beribadah kepada Dia, karena masih ada yang menahannya. 


Wahyu 10:1-2, 5 Perikop: “Kitab terbuka”

(10:1)  Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. (10:2)  Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,

(10:5) Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit.


Malaikat Lain yang kuat turun dari Sorga, tidak lain, tidak bukan itu adalah pribadi Yesus Kristus, Gembala Agung dan Imam Besar Agung, dimana

  • Tangan kiri memegang gulungan kitab yang terbuka

Artinya; kita masih menikmati pembukaan rahasia Firman, sehingga kita mempunyai pengetahuan tentang segala sesuatu termasuk tentang rencana-rencana Tuhan; menunjukan pemeliharaannya dalam hidup kita sebagai orang yang terpanggil 


  • Kaki kanan menginjak laut, tujuannya: menahan kuasa dari antikris.

Memang kedurhakaan itu sedang berlangsung, tetapi kuasa dari antikris masih tertahan, karena kaki kanan malaikat itu menginjak laut menahan kuasa dari antikris. 

Jadi kuasa dari antikris masih tertahan, itu sebabnya kita masih mendapat kesempatan untuk adakan ibadah doa penyembahan malam ini.


  • Kaki kiri menginjak bumi, tujuannya; menahan kuasa dari nabi-nabi palsu

Begitu hebatnya ajaran dari nabi-nabi palsu ini nanti meniupkan kehidupan daripada anak-anak TUHAN. Memang sekarang pengajaran palsu sedang bertiup, tapi ada saatnya nanti angin itu begitu hebat bertiup, sehingga tidak ada satu orangpun yang dapat bertahan. 


Banyak orang yang tidak bertahan terhadap tiupan angin-angin pengajaran palsu, karena kita tau dalam Wahyu 13 nabi-nabi palsu dapat menurunkan api dari langit ke bumi, bagaikan perbuatan ajaib dari TUHAN, sehingga dari situ mereka mendapat kesempatan untuk meniupkan angin itu, sehingga banyak orang yang tidak dapat bertahan nanti. Tapi sampai pada hari ini kita masih menikmati pengajaran firman Allah yang benar dan murni yang menggembalakan kita lewat Pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel , kita bersyukur. 


  • Tangan  kanan  terangkat ke langit, tujuannya; menahan  kuasa dari naga merah  padam disebut juga si ular tua.


Jadi singkat kata, seorang  malaikat lain, malaikat yang kuat yang turun dari sorga, tidak lain, tidak bukan itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus, Dia Imam Besar Agung, sekaligus Gembala atau pemimpin Gereja, Dialah yang menahan, itu sebabnya kita masih ada di dalam pemeliharaan TUHAN, karena memang sasaran dari pemeliharaan TUHAN kepada mereka yang terpanggil adalah untuk dijadikan sebagai milik kepunyaan TUHAN nanti. 


Saya kira sangat jelas sekali rencana TUHAN itu dinyatakan. Dan rencana TUHAN itu tersusun rapi asal kita mau berada di dalam susunan yang rapi itu. Jangan acuh tak acuh saudara. Fokuskan dirimu pada yang di atas. 

Jangan  ibadah  hanya selingan, karena malu kepada tetangga, malu kepada anak, malu kepada orang tua, tetapi fokuskan diri untuk ibadah  ini, supaya turut merasakan pemeliharaan TUHAN, karena kitalah orang-orang yang terpanggil itu. 


2 Tesalonika 2:7-8

(2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8)  pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.


Kalau yang menahannya disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka (pemberontak) disebut juga dengan pembinasa keji, yakni; antikris menyatakan dirinya = kemuliaan Allah terangkat dari atas kerub.


Kita berdoa sungguh-sungguh, supaya TUHAN terus bukakan rahasia firman Nya, supaya kita mengerti rencana-rencana TUHAN dalam  hidup kita, dalam nikah rumah tangga, dalam kehidupan  kita pribadi lepas pribadi. 


2 Tesalonika 2: 9-10

(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.


Kedatangan si pendurhaka (antikris)  memang itu adalah pekerjaan dari iblis, disertai dengan:

Rupa-rupa perbuatan ajaib.

Tanda-tanda heran.

Mujizat-mujizat palsu

- Rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa, itulah orang yang menolak salib di   

  Golgota, sementara salib di Golgota adalah sumber kebenaran yang sanggup menyelamatkan.


Jadi kalau yang menahannya nanti disingkirkan pada saat itulah si pendurhaka, si pemberontak itulah antikris disebut juga pembinasa keji menyatakan dirinya, itu berarti kemuliaan Allah sudah terangkat dari atas kerub, sudah terangkat dari tempatnya. 


Jadi segala sesuatu ada masa, ada waktunya, tidak selamanya kita bisa bebas beribadah seperti malam ini, perhatikan itu sungguh-sungguh. Malam ini kita masih bebas beribadah, malam ini kita masih menikmati gulungan kitab, walaupun gulungan  kitab itu kecil, tetapi pembukaan rahasiannya besar. Malam ini kita masih menikmati tangan kanan TUHAN menahan kuasa dari langit yakni naga merah  padam  si ular tua,  kaki kanan  menginjak laut menahan kuasa antikris, kaki kiri meginjak bumi menahan kuasa dari  nabi-nabi palsu. Tapi tidak selamanya kemuliaan Allah, tidak selamanya ibadah ini berdiri, sebab satu kali kemuliaan Allah akan terangkat di tempatnya.


Jadi imam-imam yang sudah diberi kesempatan untuk melayani sesuai karunia dan jabatan, hargai kesempatan itu, layanilah TUHAN dengan sungguh-sungguh. Justru dengan begitu banyaknya pekerjaan TUHAN, disitu kita mengalami penyembelihan sampai berdarah-darah, dan itu pemeliharaan TUHAN. 

Penyembelihan bukan untuk menyengsarakan kita, tetapi penyembelihan supaya kita betul-betul mengalami darah salib di Golgota tercurah atas hidup kita, itu adalah jaminan hidup.


Jadi bisa dibayangkan ketika pembinasa keji berdiri di tempat kudus, ketika antikris berkuasa atas seantero dunia, betapa hebatnya penderitaan dari anak-anak TUHAN, sebab itu sudah dinyatakan dalam:

  • Lukas 22:25: Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.

  • Kemudian sudah kita baca tadi dalam Matius 24:21: Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.


Jadi pada saat kemuliaan Allah terangkat dari tempatnya, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya aniaya itu terjadi, tidak ada orang yang yang sanggup menahannya, akhirnya dari pada sakit menderita akhirnya terpaksa mengikuti antikris. 

Aniaya yang begitu hebat semacam itu belum pernah terjadi dan tidak akan pernah terjadi lagi. Perhatikanlah betapa besar perhatian TUHAN bagi kita sekaliannya.

Pendeknya, kehadiran dari antikris di bumi ini betul-betul menggoncang iman dari kawanan domba, dengan lain kata saat gempa bumi terjadi iman tergoncang, sebab itu jangan kita merasa kuat seperti Simon Petrus.


Kembali kita baca 

Yehezkiel 9:4-6

(9:4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana." (9:5) Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan. (9:6) Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.


Pada saat antikris yang disebut pembinasa keji berdiri di tempat kudus, banyak aniaya dan derita sengsara, sehingga banyak orang akan berkeluh kesah. Akan tetapi orang-orang yang terpanggil; dipelihara langsung oleh Tuhan, dilarang untuk disinggung, sebab di dahi mereka ditulis huruf  "T". 


“T” merupakan pengajaran salib yang dimeteraikan oleh Roh Kudus pada loh daging, ditukik di hati, itu nanti yang dipelihara oleh TUHAN, tidak boleh disinggung. 

Jadi Pengajaran salib ini dinyatakan di dalam setiap pertemuan  ibadah, supaya nanti pengajaran salib (firman Allah yang benar dan murni) dimeteraikan oleh Roh Kudus pada loh daging, ditukik di hati kita masing-masing. 


Tidakkah saudara bersykur berterimakasih kepada TUHAN malam ini, sebagaimana pada koor pujian tadi, “ku mau berterima kasih padaMu TUHAN Yesus, kumau berterimakasih, ku mau memuji engkau. Kau tlah mati bagiku, sekarang hidup dalam ku, ku mau berterima kasih untuk semua kebaikanmu


Berterima kasih saja kepada TUHAN untuk segala kebaikan dan kemurahan TUHAN yang sudah dinyatakan sampai pada saat ini. Yang ada huruf“T”, dengan lain kata kehidupan yang sudah menerima meterai dari Allah tidak boleh disinggung, berarti dipelihara langsung oleh TUHAN. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ibadah kepada TUHAN, itu kemurahan sampai betul-betul mengalami pemeteraian pada dahi kita masing-masing.

Kalau kita di luar ketekunan tiga macam ibadah pokok tidak mungkin ada meterai Allah di dahi ini.

Jadi untuk menantikan meterai di dahi, harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok, tidak ada cara lain, walaupun saudara banyak uang, harta melimpah, TUHAN tidak bisa disogok.


Biarlah Pengajaran salib = huruf “T” dimeteraikan oleh Roh Kudus pada loh daging, ditukik di hati kita masing-masing, dengan demikian orang yang ditandai dengan huruf “T” dilarang untuk disinggung, berarti dipelihara langsung oleh TUHAN, betapa baiknya TUHAN Yesus. 


JUMLAH MEREKA YANG DIMETERAIKAN

Wahyu 7:4-8

(7:4) Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. (7:5) Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,(7:6) dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,(7:7) dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, (7:8) dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.


Jumlah mereka yang dimeteraikan dari dua belas suku Israel adalah 144.000 orang. 12 suku x 12.000 orang = 144.000 orang.


Wahyu 14:1

(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.


144. 000 orang telah ditebus dari bumi ini berdiri di atas gunung Sion, dengan lain kata 144.000 orang ini disebut dengan gunung Sion = inti mempelai. Kemudian pada dahi 144.000 tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, kalau didalam Yehezkiel 9:4-6 tertulis huruf “T”. Jadi 144.000 adalah gunung Sion = milik kepunyaan Tuhan. Jadi kehidupan yang terpanggil dipelihara untuk menjadi milik kepunyaan TUHAN, inilah rencana TUHAN


Jadi kalau TUHAN perintahkan kita untuk mengusahkan dan memelihara ibadah ini supaya TUHAN menyatakan pemeliharaanNya dalam kehidupan kita, lewat pemeliharaan TUHAN pada akhirnya kita menjadi milik kepunyaan TUHAN = gunung Sion = milik kepunyaan TUHAN. 

Jadi jangan pernah berpikir untuk menjadi milik kepunyaan TUHAN tetapi jauh dari ketekunan tiga macam ibadah pokok, itu tidak mungkin, itu mustahil. 


Saudara kan sudah melihat bagaimana TUHAN memelihara kita dari pemaparan firman; rangkaian ayat firman, dan kita sudah melihat kehidupan yang dipelihara muaranya adalah mempelai TUHAN, muaranya adalah milik kepunyaan TUHAN.


2 Korintus 1:21-22

(1:21) Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, (1:22) memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.


Kehidupan yang diteguhkan adalah kehidupan yang diurapi. Kehidupan yang diurapi oleh Tuhan (dimeteraikan oleh Roh Kudus) adalah jaminan dari semua yang telah disediakan bagi kita. Banyak hal yang sudah disediakan dalam kehidupan kita.


Efesus 1:13-14

(1:13) Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.


Jadi doa saya; kiranya tidak ada satupun diantara kita yang tidak menerima meterai Allah yang hidup. Biarlah kiranya kita dimeteraikan oleh TUHAN oleh Roh Kudus, dan Roh kudus itu adalah jaminan bagi kita untuk memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan. Kehidupan yang terpanggil ditebus menjadi milik kepunyaan Allah sendiri. 


Kita bersyukur, berterima kasih kepada TUHAN malam ini, walaupun pemberitaan firman secara singkat, tetapi TUHAN menyatakan kasihNya kepada kita semua, Tuhan sedang berjuang untuk memelihara kehidupan kita, tidak ada satupun yang binasa, sampai pada akhirnya kita semua menjadi milik kepunyaan Allah sendiri. Kita bersyukur terhadap kasih karunia TUHAN yang mulia. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang






No comments:

Post a Comment