KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, March 28, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 MARET 2024



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 MARET 2024

SURAT YUDAS

(Seri: 03)

Subtema: SALAM SORGAWI (KABAR SELAMAT)


Selamat malam, salam sejahtera di dalam kasihNya TUHAN Yesus Kristus yang oleh karena kemurahanNya telah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat ibadah doa penyembahan di malam ini. 


Puji TUHAN, saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN yang juga sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” lewat live streaming, YouTube, Facebook, atau media sosial apapun di dalam negeri, maupun di luar negeri dimanapun saudara berada. 


Selanjutnya kita akan sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari Surat Yudas.

Namun terlebih dahulu kita berdoa dalam Roh mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan hati kita masing-masing.


Yudas 1:3 Perikop: “Hukuman atas guru-guru palsu”

(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.


Yudas menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil. Kemudian, Yudas merasa terdorong untuk menulis surat dalam bentuk nasihat.

Adapun tujuan dari nasihat Firman: Supaya orang-orang yang terpanggil tetap berjuang untuk mempertahankan iman. 

Lebih tegasnya tujuan nasihat; supaya orang-orang yang terpanggil untuk berjuang mencapai iman yang sempurna dengan lain kata iman dipertahankan sampai sempurna


Yakobus 2:19 Perikop: “Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati”

(2:19) Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. (2:20) Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?


Kita percaya bahwa hanya ada satu Allah saja, itu baik, memang demikianlah hendaknya.  Pendeknya, percaya kepada Allah yang Esa, itu adalah iman, akan tetapi, iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong = iman yang pasif = iman yang mati, tetapi begitu banyak dan terlalu banyak manusia di atas muka bumi ini dengan iman sedemikian.


Kalau soal iman (percaya) setan juga percaya bahwa TUHAN Yesus kita adalah Allah yang Esa, tapi iman tanpa perbuatan adalah iman yang pasif, adalah iman yang kosong, adalah iman yang mati.  Jadi jangan biarkan iman kita mati, jangan biarkan hidup rohani mati. Kalau iman mati, berarti hidup rohani mati, walaupun nafas terkandung dalam badan.


Jadi tidak berhenti hanya sebatas percaya, tetapi ibadah dan pelayanan ini harus terhubung langsung dengan salib Kristus atau kita semua harus menjunjung tinggi korban Kristus di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, dengan lain kata; mengerti dan terbeban dengan pekerjaan TUHAN. 

Orang yang terbeban dengan pekerjaan TUHAN pasti terlibat langsung dengan pekerjaan TUHAN yang ada di tengah-tengah ibadah, tidak pasif; tidak lipat tangan hanya menonton. 


Sementara, ibadah dan pelayanan tanpa pengorbanan adalah Iman yang kosong = hidup rohaninya mati.


Pertanyaannya apa yang menyebabkan seseorang hidup dengan iman yang kosong (hidup rohani seseorang mati)?

Kita baca kembali…

Yakobus 2:20

(2:20) Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?


Penyebab iman kosong (hidup rohaninya mati atau iman tanpa perbuatan) adalah kebebalan


Tadi sudah saya sampaikan; Yudas menulis surat kepada orang-orang yang terpanggil supaya orang yang terpanggil selamat, dan surat itu ditulis dalam bentuk nasihat. 

Malam ini TUHAN sudah menunjukan suatu panjang sabar, dimana sampai malam ini kita menikmati kelimpahan firman TUHAN. Firman TUHAN yang disampaikan itu adalah nasihat-nasihat dari TUHAN, tetapi banyak juga orang Kristen tidak peduli dengan nasihat firman, sampai hidup rohaninya mati (iman kosong) inilah yang disebut orang bebal.


Jadi penyebab kematian rohani (iman kosong/iman tanpa perbuatan adalah kebebalan itu. Biar sudah dengar firman tidak perduli, itu namanya orang bebal. 


Tidak mau menghargai nasehat firman itu adalah orang bebal, percaya kepada TUHAN, tetapi tidak ada perbuatannya, itu orang bebal.

Tetapi kita bukan orang bebal karena kita mendengarkan dan melakukan nasihat firman.


1 Samuel 25:2 Perikop: “Daud, Nabal dan Abigail”

(25:2) Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya. (25:3) Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb


Ada seorang laki-laki di Maon, ia mempunyai perusahaan di Karmel dan ia sangat kaya, sebab:

- Mempunyai 3000 ekor domba.

- Mempunyai 1000 ekor kambing.

Nama orang kaya itu adalah Nabal, dan nama isterinya adalah Abigail. Namun sangat disayangkan, sebagai orang kaya, ternyata Nabal memiliki sifat yang kasar dan jahat kelakuannya, padahal, Nabal adalah keturunan Kaleb.


Tidak ada satupun orang Israel yang keluar dari Mesir yang sampai ke tanah Kanaan kecuali Kaleb dan Yosua. Jadi artinya  kalau dia memang keturunan Kaleb, dia seharusnya laki-laki yang baik, dia bukan laki-laki bebal, tetapi kenyataanya dia adalah laki-laki yang kasar, jahat kelakuannya. 


1 Samuel 25:25

(25:25) Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.


Nabal namanya dan bebal orangnya. Pendeknya, Nabal adalah orang bebal, itu berarti namanya sesuai dengan tabiat (perilakunya).

Kalau disebut si pendurhaka sudah pasti itu menunjuk; naga, antikris, dan nabi-nabi palsu.  Kenapa disebut si pendurhaka? karena itu tabiatnya. Demikian juga dengan Nabal, Nabal namanya bebal orangnya.Itu berarti namanya sesuai dengan tabiatnya (perilakunya). 


Kemudian bukti kebebalan Nabal:  Ia adalah orang dursila


1 Samuel 25:17

(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."


Dursila artinya; orang tidak dapat berbicara dengan dia. Lebih tepatnya orang dursila: tidak mau mendengar nasihat yang baik, tidak mau menghargai teguran-teguran, berarti dursila adalah praktek kebebalan

Jadi orang bebal itu betul-betul tidak mau menghargai nasihat firman.


Itulah Nabal, bebal orangnya, sebab memang dia orang dursila tidak mau menghargai nasihat firman, siapapun yang menegur ia tidak peduli, dia sudah kebal terhadap nasihat. Tapi kita tidak kebal terhadap nasihat, kita harus belajar mendengar nasihat. Kita semua harus dengar-dengaran terhadap nasihat firman. 


Jadi dursila artinya orang tidak dapat berbicara dengan dia, lebih tepatnya tidak mau mendengarkan nasehat yang baik, dan tidak mau menghargai teguran. 


1 Samuel 25:4-5

(25:4) Ketika didengar Daud di padang gurun, bahwa Nabal sedang menggunting bulu domba-dombanya, (25:5) maka Daud menyuruh sepuluh orang dan kepada orang-orang itu Daud berkata: "Pergilah ke Karmel dan temuilah Nabal. Tanyakanlah keselamatannya atas namaku (25:6) dan sampaikanlah salam ini kepadanya: Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu, selamatlah segala yang ada padamu.


Daud mendengar bahwa Nabal sedang menggunting bulu domba-dombanya di Karmel. Lalu Daud menyuruh sepuluh orang pergi ke Karmel untuk menyampaikan salam kepada Nabal.


Sepuluh orang yang diutus untuk menyampaikan salam → Sepuluh hukum Allah, yaitu;  segala ketetapan-ketetapan dan perintah-perintah Allah yang disampaikan oleh hamba Tuhan, itu merupakan salam dari ALLAH dari surga.

Itu berarti: 

  • Allah memberi damai sejahtera kepada manusia di bumi lewat Firman Allah → Doa penyembahan.

Jadi patutlah kita menghargai nasehat firman, sehingga lewat nasehat firman hidup rohani kita dituntun sampai kepada puncak ibadah itulah Doa penyembahan, didalam doa penyembahan ada damai sejahtera. 

  • Tuhan menghormati nikah-nikah di bumi ini. 

Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu, selamatlah segala yang ada padamu.

Jadi memang jelas berada pada puncak ibadah disebutlah itu gunung Sion, sedangkan wujud dari gunung Sion adalah Doa penyembahan. Di dalam Doa penyembahan disitu kita mengalami suatu kedamaian yang sangat tinggi sekali, yang tidak bisa dirasakan orang lain, kecuali orang itu dengan TUHAN di dalam doa penyembahan. 

Kemudian oleh firman TUHAN membawa kita sampai kepada nikah yang suci wujudnya Doa penyembahan, disitu ada damai sejahtera.


Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu, selamatlah segala yang ada padamu. Ini isi salam lewat firman yang disampaikan. Ibadah kita sampai puncaknya Doa penyembahan, itu adalah wujud dari gunung Sion; hubungan nikah, hubungan intim. 


Kalau kita perhatikan ayat yang sering kita baca dalam Wahyu 14:1; itu berbicara tentang gunung Sion → Mempelai TUHAN dalam nikah yang suci. Anak Domba berdiri di bukit Sion juga bersama dengan inti mempelaiNya jumlahnya 144.000; itukan bicara soal nikah suci. 


Sementara Wahyu 14:2 disitu ada pemetik kecapi 🡪 Doa penyembahan.


Lalu Wahyu 14:3; ada nyanyian baru (logat ganjil) yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun.


Jadi ayat 2 dan ayat 3 berbicara Doa penyembahan disertai dengan nyanyian baru; bahasa lidah yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun. Tentu kalau pada akhirnya kita dibawa pada dua klimaks, yakni; nikah suci dan Doa Penyembahan ini jelas itu tanda salam dari sorga, dari Allah kepada manusia di bumi ini. 

Jadi saudara saya kira kalau pemberitaan itu (nasehat firman) tidak membawa kita sampai kepada dua klimaks tidak ada namanya salam damai sejahtera, tetapi puji TUHAN sepuluh utusan yang diutus oleh Daud, mereka pergi ke Karmel untuk menyampaikan salam dari Daud kepada Nabal dan salam semacam ini sudah kita terima sampai pada malam ini, supaya hidup rohani kita berada pada tingkat ibadah yang tertinggi itulah Doa penyembahan sebagai wujud dari gunung Sion, (mempelai TUHAN); ada disitu salam damai sejahtera. 


CIRI-CIRI HIDUP DI DALAM NIKAH SUCI DAN DOA PENYEMBAHAN.

1 Samuel 25:7-9

(25:7) Baru-baru ini aku mendengar bahwa engkau mengadakan pengguntingan bulu domba. Adapun gembala-gembalamu yang ada dengan kami, tidak kami ganggu dan tidak ada sesuatu yang hilang dari pada mereka selama mereka ada di Karmel. (25:8) Tanyakanlah kepada orang-orangmu, mereka tentu akan memberitahukan kepadamu. Sebab itu biarlah orang-orang ini mendapat belas kasihanmu; bukankah kami ini datang pada hari raya? Berikanlah kepada hamba-hambamu ini dan kepada anakmu Daud apa yang ada padamu." (25:9) Ketika orang-orang Daud sampai ke sana, berkatalah mereka kepada Nabal atas nama Daud tepat seperti yang dikatakan kepada mereka, kemudian mereka menanti.


Apabila hidup dalam nikah suci dan Doa penyembahan, maka yang terjadi:

1. Gembala-gembala tidak diganggu (tidak mengalami gangguan).

2. Domba-domba tidak terhilang.


Doa dan harapan saya kepada TUHAN jika TUHAN berkenan kiranya salam dari sorga dari Allah, itulah ketetapan-ketetapan dan peraturan dari firman Allah kiranya itu menuntun hidup rohani kita sampai kepada puncak ibadah, yaitu doa penyembahan, sehingga baik gembala terpelihara, maupun domba-domba terpelihara tidak terhilang di hadapan TUHAN, sampai pada puncak gelap malam, sampai puncak kesesakan baik gembala maupun domba-domba pasti terpelihara, tidak ada satupun yang terhilang dari kita, itu sudah jelas. 


Jika dua klimaks itu nyata dalam hidup kita jelas itu karena salam, yakni ketetapan-ketetapan, peraturan-peraturan atau perintah-perintah dari sepuluh firman Allah. 

Kita bangga punya Allah yang benar, Dia betul-betul memelihara baik gembala, maupun domba-domba. Singkat kata; oleh salam dari sorga TUHAN peliharakan kandang penggembalaan yang benar murni di hadapan TUHAN.


Intinya baik gembala maupun domba-domba terpelihara dengan baik. Sampai sejauh ini kita semua terpelihara asal sungguh-sungguh tergembala, tekun tiga macam ibadah pokok digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.


Biasanya orang kalau sudah tinggalkan pengajaran Tabernakel dia akan halalkan segala cara, bahkan tidak tertutup kemungkinan dia berani berkata; semua sama aja, yang penting beribadah, tapi sebenarnya tidak sama. Kalau ibadah tanpa Tabernakel hati TUHAN muak, maka ibadah di bumi harus menjadi bayangan dan gambaran dari ibadah di sorga; ada Tabernakel sorgawi, ada Tabernakel di bumi (Imamat 26:11)


Bahkan tidak tertutup kemungkinan orang yang meninggalkan pengajaran Tabernakel nanti bisa jadi pengejek-pengejek supaya tergenapi firman TUHAN dalam 2 Petrus 3:3-4.


2 Petrus 3:3-4

(3:3) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. (3:4) Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." 


Orang yang meninggalkan pengajaran Tabernakel  nanti tidak tanggung-tanggung bisa jadi pengejek-pengejek supaya tergenapi firman TUHAN dalam kitab Yudas dan suratan Petrus, dimana akan tampil pengejek-pengejek, dia mengejek tiga macam ibadah pokok, dia mengejek pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel


Intinya; kita harus digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, lalu tekun tiga macam ibadah pokok untuk menikmati firman penggembalaan itu. 

Saya tidak yakin hidup rohani seseorang sampai kepada dua klimaks, yakni; nikah suci dan Doa penyembahan kalau tidak digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dan tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Hati-hati ya sebelum bertindak, jangan nekat meninggalkan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.


1 Samuel 25:6

(25:6) dan sampaikanlah salam ini kepadanya: Selamat! Selamatlah engkau, selamatlah keluargamu, selamatlah segala yang ada padamu.


Selamat artinya; baik gembala dan domba terpelihara, sampai kepada pemeliharaan yang sempurna; Yerusalem Baru (Sorga); terpelihara di bumi, terpelihara di Sorga, selamat namanya. Kalau merasa terpelihara oleh karena gaji tapi tidak masuk sorga tidak selamat. 

Walaupun kita tidak hidup dalam kelimpahan harta kekayaan tetapi hidup kita jadi indah apabila pengertian semacam ini trus kita peroleh lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang menggembalakan hidup kita, lalu salam itu disampaikan; selamat. 

Jangan sampai tidak percaya dengan Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, lalu mulai mengejek-mengejek, hati-hati saudara.


Kalau hanya terpelihara oleh gaji di bumi tapi tidak masuk sorga, tidak selamat, tetapi dipelihara di bumi, dipelihara si sorga = selamat. 

Jadi tidak usa kecil hati, tidak usah minder melihat orang kaya. Keindahan yang kita peroleh lebih besar dan lebih nikmat dari pada yang mereka punya, karena perkara dunia ini sifatnya sementara saja, tidak selamat. 

Kiranya pemahaman semacam ini mantap di dalam hidup kita masing-masing. 


Jadi kesepuluh utusan itu menyampaikan salam dari Daud kepada Nabal dengan jelas tepat dan benar sesuai dengan pernyataan Daud, karena janji firman TUHAN adalah “ya” dan “amen” tidak perlu diragukan.


1 Samuel 25:8

(25:8) Tanyakanlah kepada orang-orangmu, mereka tentu akan memberitahukan kepadamu. Sebab itu biarlah orang-orang ini mendapat belas kasihanmu; bukankah kami ini datang pada hari raya? Berikanlah kepada hamba-hambamu ini dan kepada anakmu Daud apa yang ada padamu."


Jadi saudara, yang dituntut oleh TUHAN dari orang-orang yang menikmati pemeliharaan TUHAN ialah belas kasihan. Arti belas kasihan berarti murah hati, yang baik jangan ditahan-tahan, ingat yang dituntut dari orang-orang yang menikmati pemeliharaan ialah belas kasihan. Murah hatilah di tengah-tengah ibadah dan pelayanan ini, jangan keras hati, jangan bebal. 


Jadi kalau memang betul-betul kita sudah menikmati pertolongan, pemeliharaan sebagai kemurahan dari TUHAN, kita juga harus hidup dalam kemurahan, itu namanya belas kasihan. Masak TUHAN murah hati kita tidak murah hati, TUHAN sudah penuh belas kasih, tapi kita tidak hidup dalam belas kasihan. Itu yang dituntut belas kasihan, murah hati, jangan egois, dan ini perintah, kita tidak boleh keras hati terhadap nasehat firman TUHAN seperti Nabal, Dia tidak peduli dengan nasihat firman.  


Matius 23:1-2 

(23:1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: (23:2) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.


Ahli Taurat dan orang Farisi tampil sebagai pemimpin sidang jemaat orang Yahudi. 


Gembala sidang juga disebut pemimpin sidang jemaat, itu kan kemuarahan. Dan kalau sesorang hidup dalam kemurahan itu tanda bahwa dia dipelihara. Kalau kita dipelihara itu kemurahan.


Matius 23:23

(23:23) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.


Yang satu harus dilakukan, yakni membayar sepersepuluh; sepersepuluh THR, sepersepuluh gaji 13, sepersepuluh berkat-berkat apapun yang diterima; ditraktir makan, seluruh perpuluhannya harus dihitung.


Sepersepuluh harus dilakukan, tetapi yang lain juga harus dilakukan yaitu;  keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan harus juga, itu yang dituntut oleh sepuluh hukum, itu yang dituntut salam dari sorga yaitu segala ketetapan-ketetapan dan peraturan firman Allah, jangan dilanggar, jangan dilawan, supaya iman jangan mati (kosong).

Kenapa iman mati (kosong) karena bebal. Bebal itu apa? tidak mau menghargai nasihat firman; sudah disampaikan tetap juga bertahan mengeraskan hatinya.


Reaksi Nabal terhadap pemeliharaan TUHAN (belas kasihan) 

1 Samuel 25:10

(25:10) Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.


Jawab Nabal kepada sepuluh orang utusan yang membawa salam:

  • Siapakah Daud?

  • Siapakah anak Isai itu?

Artinya bagi kita sekarang; Nabal menyangkal baik Bapa maupun Anak.


SIAPA YANG MENYANGKAL BAIK BAPA MAUPUN ANAK?

1 Yohanes 2:22 Perikop: “Antikristus”

(2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. (2:23) Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.


Yang menyangkal Bapa maupun Anak adalah antikris. Yang menyangkal Bapa maupun Anak adalah antikris, sementara antikris adalah pendusta; tidak menghargai nasihat Firman Tuhan.


Perlu untuk diketahui; Ibadah tanpa ada kaitannya dengan salib = pendusta = mencerai-beraikan = menghujat Roh Kudus.

Antikris tetap menjalankan ibadah di rumah TUHAN tapi salibnya disingkirkan, buktinya korban sehari-hari disingkirkan itu pendusta = menghujat Roh Allah yang suci.

Matius 12:30

(12:30) Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.


Jadi ibadah tanpa salib itu pendusta, itu mencerai beraikan = menghujat Roh Allah yang suci.

Jadi saya tidak akan mencerai beraikan saudara dari TUHAN. Justru kita senantiasa menikmati pengajaran salib, supaya yang jauh menjadi dekat (satu) (Efesus 2:11-13)


Matius 12:31

(12:31) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (12:32) Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.


Pertahankan berkatmu, itu hak kesulunganmu, yaitu: Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel itu yang menggembalakan kita sampai sejauh ini, itu hak kesulunganmu. 

Jangan saudara berpikir pemberitaan firman yang lain sama dengan Pengajaran Mempelai, itu tidak sama. Lalu cukup hanya satu kali ibadah dikatakan sama saja dengan ibadah tiga macam ibadah pokok,  itu tidak sama. 

Ibadah satu kali (ibadah Raya minggu), itu tidak cukup, tetapi kita harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Walaupun nampaknya hebat-hebat, ibadah raya minggu tidak cukup. supaya terbuka dulu pemikiran ini.


Mari kita kembali baca

1 Samuel 25:10

(25:10) Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya. 


Selanjutnya Nabal menyahut salam Daud dengan berkata: pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya. Pendeknya, Nabal menuduh bahwa Daud meninggalkan  Saul atau tidak setia kepada Saul. Sedangkan orang yang tidak setia adalah orang yang tidak bertanggung jawab.


Kalau saudara sudah mengerjakan suatu pekerjaan, mengelolah sebuah bisnis walaupun nampaknya kecil setialah disitu, jangan pernah tinggalkan. Orang yang setia pasti bertanggung jawab. Orang yang tidak bertanggung jawab tidak mungkin setia. Itulah tuduhan Nabal kepada Daud, terlalu kejam sekali. 


Daud itu sebenarnya tidak meninggalkan tanggung jawab, tapi dia sedang menghindarkan diri dari keinginan Saul, keinginan setan. Keinginan Saul itu sudah menjadi keinginan setan, karena setiap kali ia kerasukan setan Daud harus menghibur dia sampai setan itu meninggalkan Saul. Tapi satu kali Saul tidak bisa lagi menahan dirinya, dia mengambil tombak, lalu melemparkan tombaknya kepada Daud. 

Jadi kalau Daud meninggalkan Saul itu bukan berarti dia meninggalkan tanggung jawab, tapi dia sedang mempertahankan hidupnya; mempertahankan kesuciannya di hadapan TUHAN. 


Jadi Nabal ini salah kaprah, dia menuduh hal-hal yang tidak-tidak kepada kepada Daud, padahal firman berkata Daud itu orang yang setia; alkitab (firman Allah) yang berkata artinya TUHAN yang mengakui bahwa Daud adalah hamba yang setia, tapi Nabal menuduh Daud sebagai hamba yang tidak setia. Perlu untuk diketahui Daud betul-betul menghargai minyak urapan yang turun atas kepalanya (1 Samuel 16:1 dst)


1 Samuel 25:11

(25:11) Masakan aku mengambil rotiku, air minumku dan hewan bantaian yang kubantai bagi orang-orang pengguntingku untuk memberikannya kepada orang-orang yang aku tidak tahu dari mana mereka datang?"


Nabal tidak peduli dengan Daud = tidak peduli dengan pemeliharaan Tuhan = tidak peduli dengan salam dari Sorga, dari Allah = tidak peduli dengan tuntutan dari sepuluh Firman Allah, sehingga ada perkataan “aku” sebanyak tiga kali;

  • Rotiku,

  • air minumku,

  • hewan bantaian yang kubantai,

Itu jelas menunjuk roh kikir seperti si lintah mempunyai dua anak perempuan namanya: untukku, untukku (Amsal 30:15)

Jadi anak yang pertama bernama untukku, dan anak yang kedua bernama untukku juga. 


Tidak boleh kikir saudara, apalagi imam-imam tidak boleh kikir. Kalau sudah melihat pekerjaan TUHAN tidak boleh pura-pura tidak tau. Jangan melulu, untuk ku, untuk ku. Kalau untukku, untukku berarti Nabal ini lintah; lintah darat, lintah air, lintah apapun itu. 

Kalau kita berkata untuku, untuku tanpa sadar sudah memeteraikan lintah di dalam tabiat; mengisap darah orang saja. Harusnya kita meneladani teladan TUHAN, yaitu berkorban sampai berdarah-darah, kitalah yang harus berdarah-darah, jangan isap darah.


JALAN KELUARNYA SUPAYA TIDAK BINASA SEPERTI LINTAH

1 Yohanes 2:23

(2:23) Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.


Kalau mengakui salib Kristus berarti; mengakui Bapa di Sorga. Iman harus disertai dengan tindakan iman, berarti mengakui Yesus = mengakui Bapa. 


Kalau ibadah dan pelayanan dihubungkan dengan Kristus dan salibNya, maka hidup rohani kita juga terhubung dengan Bapa di Sorga Itulah yang disebut dengan iman dan tindakan iman = IMAN YANG SEMPURNA


Jadi jangan sampai kita datang beribadah tapi hidup rohani kita tidak terhubung dengan salib; melihat pekerjaan TUHAN tetapi tidak terbeban; itu iman yang kosong. Tapi kalau ibadah ini terhubung dengan salib, terhubung dengan Kristus dan salibNya maka hidup kita terkoneksi dengan Bapa di Sorga = selamat; itulah iman dan tindakan iman, dimana iman itu sudah mencapai kesempurnaan, sebagaimana kerinduan dari pada Yudas (Yudas 1:3)


Yudas 1:3

(1:3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.


Iman dengan tindakan iman itu yang disebut dengan iman yang sempurna; jadi bukan hanya sekedar percaya tetapi tidak ada tindakan iman. 


1 Yohanes 2:24

(2:24) Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.


Jadi syarat supaya kita tetap tinggal di dalam Bapa dan Anak: Mempertahankan apa yang sudah kita dengar dari mulanya.


Saya berpesan kepada saudara kiranya saudara mau memperhatikan pesan saya ini; Dari semula kita sudah mendengar Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel; itu harus dipertahankan sampai TUHAN datang, jangan dilepas apapun bayaran (harganya).


1 Yohanes 2:7-8 Ibrani 10:8-9

(2:7) Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. (2:8) Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.


Dari dulu nasihat firman sudah disampaikan, bahkan kita sudah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, itulah firman pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh El-Kudus, itulah cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, pertahankanlah. 


Namun di ayat 8 Yohanes juga berkata: Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu. Untuk melihat persamaan perintah yang baru ini kita sounding dengan Ibrani 10:8-9.


Ibrani 10:8-9

(10:8) Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --. (10:9) Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.


Yesus datang kedalam dunia ini, Ia rela menderita sengsara, bahkan mati di atas kayu salib itu kehendak Allah. Yang pertama Ia hapuskan itulah hukum taurat untuk menegakan hukum kedua; kasih karunia

Dari semula kita sudah terima ini lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel supaya kita hidup dalam kelimpahan kasih karunia dan itu yang ditegakkan; itulah perintah yang baru. Inilah jalan keluarnya bagi kita malam ini untuk mencapai iman yang sempurna.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment