KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, March 19, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 16 MARET 2024



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 16 MARET 2024

Study Yusuf

Subtema: KEHIDUPAN YANG BERBUDI LUHUR.


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahanNya kita diizinkan untuk berada di tengah ibadah pemuda remaja. Sekarang kita ada di atas gunung TUHAN yang kudus, itu berarti TUHAN sedang menghimpunkan kita dan kita menjadi satu, tidak terpisah dari TUHAN. 


Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT “BETANIA” Serang & Cilegon, Banten Indonesia lewat live streaming Youtube, Facebook ataupun media sosial lainnya. 


Selanjutnya mari kita sambut Study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pemuda remaja dari Kejadian 43:8-9. Namun terlebih dahulu kita akan membaca ayat 8.


Kejadian 43:8 Perikop: “Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya” 

(43:8) Lalu berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.  (43:9) Akulah yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa terhadap engkau untuk selama-lamanya.


Saudara, sebelum kita mengikuti penjelasan dari Kejadian 43:8, pada Kejadian 32:1-2 jelas; Yakub menyuruh anak-anaknya pergi ke Mesir untuk membeli sedikit gandum (bahan makanan), sebab begitu hebat kelaparan yang terjadi atas seantero dunia termasuk melanda Kanaan, tetapi keluarga Kanaan akan tetap hidup walau dengan gandum (bahan makanan) yang diperoleh dari Mesir sedikit. Tetapi syarat memperoleh gandum: Benyamin harus diizinkan oleh Yakub untuk dibawa ke Mesir kepada Yusuf. 

Pendeknya inti ayat 8: Yehuda berusaha meyakinkan Yakub ayahnya itu dengan PERKATAANNYA.


Pada ayat 9 Yehuda kembali berkata kepada Yakub (ayahnya):

  • Akulah yang menanggung dia.

Maksudnya, Yehuda boleh dituntut apabila Benyamin tidak dibawa kembali kepada Yakub.

  • Akulah yang berdosa kepada engkau untuk selama-lamanya.

Maksudnya jika Benyamin tidak selamat, maka yang berdosa adalah Yehuda. Pendeknya, Yehuda berusaha meyakinkan ayahnya dengan sebuah pengorbanan yang akan dibuktikannya nanti apabila Benyamin tidak selamat.


Singkat kata, Yehuda berusaha meyakinkan Yakub (ayahnya) dengan PERKATAAN dan PENGORBANAN. Ini adalah tindakan (perbuatan) yang baik dan mulia dari seorang yang berbudi luhur.


Yesaya 32:1-8 dengan perikop: “Raja yang adil”

Raja → Pemimpin atau pemerintah sebagai pemimpin yang adil

(32:8) Tetapi orang yang berbudi luhur merancang hal-hal yang luhur, dan ia selalu bertindak demikian.


Orang yang berbudi luhur selalu merancang hal-hal yang luhur dan ia selalu bertindak demikian, sebagaimana Yehuda berusaha meyakinkan Yakub baik dalam perkataan, baik dengan sebuah pengorbanan yang akan ditunjukan. 

Kerinduan daripada gereja TUHAN (sidang jemaat) dari seorang pemimpin adalah berbudi luhur; memimpin dengan adil, memerintah dengan kebenaran. 


Yesaya  32:1-2

(32:1) Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan, (32:2) dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.


Seorang raja (pemimpin), apabila memerintah menurut kebenaran dan keadilan, maka ia akan sama seperti:

  1.  Tempat perteduhan terhadap angin.

  2.  Tempat perlindungan terhadap angin ribut.

  3.  Aliran-aliran air yang mengalir di tempat kering.

  4.  Naungan batu yang besar di tanah yang tandus.


Mari kita lihat penjelasan tentang: “PEMIMPIN YANG DIGAMBARKAN SEPERTI TEMPAT PERTEDUHAN TERHADAP ANGIN”


Kalau seorang raja (pemimpin) memerintah (memimpin) rakyatnya menurut kebenaran dan keadilan maka digambarkan seperti tempat perteduhan terhadap angin

Angin disini → angin-angin pengajaran palsu


Mari kita mengenali ANGIN-ANGIN PENGAJARAN PALSU.

Amsal 25:23

(25:23) Angin utara membawa hujan, bicara secara rahasia muka marah.


  • Angin Utara membawa hujan → angin-angin pengajaran palsu. 

  • Hujan → pengajaran

  • Utara → takhta setan (Yesaya 14:13) – Dalam kesempatan lain Utara bisa juga disebut sebagai takhta TUHAN, tetapi dalam kesempatan ini Utara disini jelas → takha Setan)

  • Bicara secara rahasia muka marah → Pengajar-pengajar palsu (nabi-nabi palsu)

Jadi singkat kata ayat ini jelas ini berbicara soal angin-angin pengajaran palsu oleh kelicikan dari pada guru-guru palsu


Amos 8:11-12

(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. (8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.


Satu kali Tuhan akan mengirimkan suatu peristiwa yang hebat, dimana orang-orang akan lapar dan haus terhadap Firman Allah yang sehat; yang benar dan murni, sehingga:

  • Mereka mengembara dari laut ke laut.

Artinya; ibadahnya pindah-pindah = tidak tergembala dengan baik dan benar di dalam satu kandang  penggembalaan, dengan seorang gembala.

  • Menjelajah dari Utara ke Timur.

Kalau dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel – kalau kita lihat mata angin –  meja roti sajian itu adalah bagian Utara,  Timur itu menunjuk Pintu Gerbang. 

Berarti  Menjelajah dari Utara ke Timur = dari Meja Roti Sajian (Utara) turun ke Pintu Gerbang  (Timur), akibatnya; yang ditemukan adalah ajaran palsu dari nabi-nabi palsu yang disebut juga dengan angin-angin pengajaran palsu dari nabi-nabi palsu


Amos 8:13

(8:13) Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus; (8:14) mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."


Sampai pada akhirnya mereka yang mengembara dari laut ke laut = tidak tergembala dengan baik, kemudian yang menjelajah dari Utara ke Timur, yakni orang-orang yang menemukan ajaran-ajaran palsu (angin-angin pengajaran palsu)  akan rebah tidak bangkit-bangkit = binasa.


Jadi saudara, selama kita diberi kesempatan untuk senantiasa berada di tengah ibadah dan pelayanan dengan lain kata tergembala dengan baik, biarlah kita senantiasa menghargai Firman Tuhan yaitu Firman yang rahasianya dibukakan yang terus menerus menggembalakan kita sampai pada hari ini, sebab satu kali nanti Tuhan akan mengirimkan peristiwa yang hebat, yaitu kelaparan yang dahsyat, sehingga oleh karena kelaparan itu orang-orang akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari Utara ke Timur. Kalau menjelajah dari Utara ke Timur yang ditemukan nanti angin-angin pengajaran palsu oleh karena kelicikan dari guru-guru palsu. 


Mari kita mengenali lebih dalam lagi angin-angin pengajaran palsu oleh kelicikan dari guru-guru palsu.  

1 Timotius 6:3-4 dengan perikop: "Mengenai penyakit bersilat kata dan mengenai cinta uang"

(6:3) Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita, (6:4) ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, 


Ajaran palsu dari guru-guru palsu, antara lain:

  • YANG PERTAMA: Tidak menurut perkataan sehat, yakni perkataan kita Tuhan Yesus Kristus.

  • YANG KEDUA: Tidak sesuai dengan ajaran ibadah kita.


KETERANGAN YANG PERTAMA: TIDAK MENURUT PERKATAAN SEHAT, YAKNI PERKATAAN TUHAN YESUS KRISTUS.


Kalau tidak menurut perkataan Tuhan kita Yesus Kristus, disebutlah dengan ajaran palsu. Oleh sebab itu Gereja TUHAN (anak-anak TUHAN) harus mendengarkan Firman Allah, yaitu menurut perkataan Tuhan kita Yesus Kristus, di luar perkataan TUHAN Yesus Kristus itu adalah ajaran palsu

Jadi perkataan  yang tidak sesuai dengan perkataan TUHAN kita TUHAN Yesus Kristus harus kita tolak, yang harus kita pegang, yang harus kita terima adalah perkataan menurut perkataan TUHAN Yesus Kristus. 


Marilah kita lihat PERKATAAN TUHAN YESUS KRISTUS.

Yohanes 10:9  

(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.


Mari kita lihat lagi perkataan TUHAN Yesus kepada murid-murid.

Yohanes 14:6

(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


  •  Kepada murid-murid Yesus berkata: AKULAH PINTU (Yohanes 10:9)

  •  Kepada murid-murid Yesus berkata: AKULAH JALAN (Yohanes 14:6)


Perlu untuk diketahui: Pintu dan jalan, keduanya tidak dapat dipisahkan, sebab bila ada pintu terbuka, di situ ada jalan. Pendeknya, keselamatan itu hanya ada pada satu pintu  dan satu jalan itulah pribadi Tuhan Yesus Kristus. Hal itu kembali dijelaskan oleh tabib Lukas di dalam Kisah Para Rasul 4:8-11. 


Kisah Para Rasul 4:8-10. 

(4:8) Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (4:9) jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, (4:10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu


Disini kita melihat tampil pemimpin yang berbudi luhur, memimpin umatnya dalam kebenaran dan keadilan, karena dia menyampaikan satu pernyataan dalam urapan  Roh el-kudus. Tetapi disini pula ada tampil pemimpin yang tidak berbudi luhur, kalau dia berbicara penuh dengan rahasia – rahasia yang benar disembunyikan – kemudian kalau dia berbicara penuh dengan amarah; ini pemimpin-pemimpin palsu. 


Kemudian selanjutnya Petrus berkata kepada pemimpin palsu;

Kisah Para Rasul 4:11. 

(4:11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru. (4:12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."


Petrus menceritakan satu pribadi itulah Tuhan Yesus Kristus yang mati di atas kayu salib. 

Inti ayat 12; Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga  selain di dalam nama TUHAN Yesus Kristus yang rela berkorban dan mati di atas kayu salib;  ini disampaikan Rasul Petrus dalam urapan Roh Kudus, dengan demikian dialah pemimpin yang berbudi luhur, sebab yang disampaikan adalah ajaran sehat itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus


Efesus 1:7-8

(1:7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, (1:8) yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.


Di dalam Dia, oleh darah-Nya, oleh korban-Nya kita beroleh penebusan yaitu; PENGAMPUNAN DOSA. Jadi oleh karena satu korban itulah korban  dari pribadi TUHAN Yesus Kristus kita beroleh penebusan yaitu pengampunan dosa. Pendeknya; kehidupan yang ditebus  dosanya itu sudah diampuni. 

Berbahagialah orang yang dosanya diampuni karena dia sudah ditebus oleh darah salib. 


Selanjutnya …

1 Yohanes 2:1-2

(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


Segala jenis dosa itulah yang menyebabkan seseorang terhilang (jauh dari Tuhan).  Tetapi jangan lupa, kalaupun seseorang berdosa, kita mempunyai Pemimpin yang adil itulah pribadi Yesus Kristus; Dia memerintah dengan kebenaran, Dia adalah seorang Pengantara, berarti; Dialah yang memperdamaikan manusia yang terhilang karena dosa dengan Allah Bapa di Sorga. 


Kita bersyukur kepada TUHAN, kita adalah manusia yang berdosa, tetapi puji TUHAN kita mempunyai seorang Pengantara yang sanggup memperdamaikan dosa manusia kepada Allah Bapa. Oleh karena dosa kita sudah terhilang, tetapi sekalipun demikian Dia telah memperdamaikan manusia yang berdosa kepada Allah Bapa, tetapi bukan berarti kita semena-mena berbuat dosa. 

 

CIRI-CIRI MASUK MELALUI PINTU:

Yohanes 10:2&9

(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. (10:2) tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.


Singkat kata, masuk melalui pintu = kehidupan yang tergembala dihadapan Tuhan.

Kita harus tergembala dengan baik dan benar di dalam satu kandang penggembalaan dengan seorang gembala, itulah yang disebut tergembala dengan baik dan benar. 


Kemudian BUKTI DOMBA TERGEMBALA DENGAN BAIK DAN BENAR. 

Yohanes 10:3-4
(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. (10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.


Bukti domba tergembala dengan baik dan benar, ada 2:

  1. Domba-domba dengar-dengaran.

Kalau kita tergembala dengan baik, maka di situ Tuhan menyatakan Roh dengar-dengaran kepada domba-domba. Memang kita harus dengar-dengaran kepada TUHAN, sebab Dialah gembala kita.

Kalau domba-domba dengar-dengaran pasti keadaannya terpelihara dengan baik. Sebaliknya, kalau domba tidak dengar-dengaran, lebih menuruti pikiran manusia dagingnya, saya sebagai gembala kecil di bumi ini berkata; pasti keadaannya tidak baik dan ia tidak akan pernah mengalami pemeliharaan yang baik dari TUHAN, saya yakin mengatakan itu. Tetapi kita bersyukur, kita ada di satu penggembalaan dengan satu gembala, kiranya TUHAN taruh Roh dengar-dengaran itu di dalam diri kita.


  1. Domba-domba mengikuti gembala, karena gembala berjalan di depan domba.

Jadi kalau kita tergembala pasti kita mengikuti Gembala Agung yang terus menuntun perjalanan rohani kita. Sejauh ini Pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel telah menggembalakan kita, dan biarlah kiranya kita terus mengikuti gerak dari  Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang akan membawa kita sampai kepada satu titik, itulah Yerusalem baru, yakni pengantin perempuan mempelai Anak Domba. 


Yohanes 10:9

(10:9) Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.


Barangsiapa masuk melalui pintu = tergembala, dia akan mengalami tiga hal:

  1. Ia akan selamat.

Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Mezbah Dupa → Ibadah Doa penyembahan.

Kalau ada dalam doa penyembahan = ada dalam KASIH Allah, sebab doa penyembahan itu adalah nafas hidup. Kalau kita bernafas itu karena kasih Allah. 


  1. Ia akan masuk dan keluar.

Berarti; baik di dalam maupun di luar tetap menjadi kesaksian. Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena Pelita Emas → Ibadah Raya Minggu


  1.  Ia akan menemukan padang rumput hijau.

Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena Meja Roti Sajian  → Ibadah Pendalaman Alkitab.


Singkat kata TERGEMBALA = TEKUN DALAM TIGA MACAM IBADAH POKOK. Kalau tidak tekun tiga macam ibadah pokok itu artinya dia belum tergembala dengan baik dalam satu kandang penggembalaan dengan seorang gembala. 


Yohanes 10:10

(10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


Kalau tergembala dalam sebuah kandang penggembalaan dengan seorang gembala, maka dia mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Jadi apapun bentuk yang kita punya itu, maka kita akan mempunyainya (memilikinya) dalam segala kelimpahan. 


Kita ini mempunyai kandang penggembalaan, di dalamnya kita tekun tiga macam ibadah pokok, dan oleh karena ketekunan tiga macam ibadah pokok kita akan mempunyaiNya dengan segala kelimpahan.

Kita memiliki TUHAN Yesus yang baik, Dialah gembala yang baik dan kita akan digembalakan dalam segala kelimpahan.

Kita mempunyai ketekunan tiga macam ibadah pokok, dan oleh ketekunan tiga macam ibadah pokok kita akan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Apa saja yang kita punyai akan kita terima dengan segala kelimpahan.


Pengertian demi pengertian yang begitu limpah oleh pembukaan rahasia firman menjadi bagian kita, sehingga kita tau segala sesuatu, itulah yang disebut manusia rohani dan manusia rohani bisa menilai yang lahiriyah, tapi yang lahiriyah tidak bisa menilai yang rohani. Itulah kelebihan orang yang tergembala dengan baik, dia akan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


Bila domba tidak tergembala, akan menghadapi pencuri. Sedangkan pencuri datang hanya untuk; mencuri, membunuh, membinasakan.


Yohanes 10:11-12

(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.


Yesus adalah Gembala yang baik, Dia bertanggung jawab terhadap domba-domba, sedangkan yang bukan gembala dia tidak memiliki tanggung jawab, dia akan meninggalkan domba-domba, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai beraikan domba-domba. Serigala berbulu domba itu adalah gembala-gembala (pemimpin) yang tidak bertanggung jawab.

Singkat kata, kalau kita tergembala; hidup kita akan terpelihara dengan baik; tidak tercerai-berai, tidak diterkam (dimangsa) oleh serigala berbulu domba. 


Jadi itulah ciri masuk melalui pintu, sekarang kita akan melihat ciri-ciri masuk melalui jalan.


CIRI-CIRI MASUK MELALUI JALAN

Yohanes 14:6

(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (14:7) Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."


Oleh karena salib Kristus kita mengenal Bapa dan dapat mengerti tentang seluk beluk kerajaan Sorga.

Singkat kata, masuk melalui jalan artinya; MENGENAL YESUS KRISTUS dan ALLAH BAPA.

Mengenal Tuhan secara pribadi artinya:

  1. Mengikut Tuhan bukan karena ikut-ikutan.

Karena bapaknya kristen, dia ikut jadi kristen itu namanya kristen ikut-ikutan. Tapi kehidupan yang ikut-ikutan kadang tidak peduli dengan perasaan TUHAN, tidak mau terlibat lebih dalam lagi dengan ibadah yang dikaitkan dengan salib di Golgota, Jadi ibadah hanya sekedar ibadah karena ikut-ikutan 

  1. Mengikuti Tuhan bukan karena orang lain.


Kita mengenal pribadi Ayub bukan? 

  • di dalam Ayub 1:1: Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.

  • Ayub 1:4: Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka.

(1:5) Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.


Ayub adalah orang yang saleh dan jujur, juga jauh dari kejahatan. Ayub berusaha menguduskan anak-anaknya dengan mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah anak-anaknya, artinya Ayub berusaha memperdamaikan dosa anak-anaknya kepada Bapa di Sorga, supaya tidak terhilang. Ini kan perbuatan yang luar biasa.

Jadi selain saleh dan jujur Ayub juga takut TUHAN. Kemudian Ayub juga senantiasa memperdamaikan anak-anaknya kepada Bapa, supaya anak-anaknya jangan jauh dan terhilang karena dosa. Inikan perbuatan yang luhur dari orang yang berbudi luhur; Ayub sudah menunjukan suatu tanggung jawab dari seorang ayah kepada anak-anaknya. Kemudian kalau kita perhatikan kembali pada ayat-ayat berikutnya Ayub menghadapi ujian cobaan yang begitu berat, ujian ini jarang dialami manusia.

UJIAN PERTAMA: seluruh harta kekayaannya habis (Ayub 1:10-20)


Ayub 1:20

(1:20) Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, (1:21) katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"


Jadi sekalipun harta Ayub ludes (habis) namun dia tetap memuji TUHAN, dia tidak berhenti memuji TUHAN, apa buktinya? buktinya dia sadar manusia datang telanjang, maka kembali pun akan telanjang tidak bawa apa-apa ke sorga.


UJIAN KEDUA: Sekujur tubuh Ayub ditimpa oleh barah yang busuk dari telapak kaki sampai ke batu kepala (Ayub 2:5-8) 

Sekalipun Ayub mengalami ujian yang kedua, yaitu; bara busuk di sekujur tubuh, selain dia menggaruk-garuk tubuhnya dengan sekeping beling, dia juga duduk di tengah-tengah abu artinya dia menyadari dirinya sebagai orang berdosa.  Dosa itu sama seperti debu tanah. 


Kebanyakan orang saat menghadapi ujian tidak bisa terima, justru mencak-mencak marah-marah, bersungut-bersungut, lari dari kenyataan, bahkan lebih ironis lagi menganggap dia tidak layak menerima ujian itu, sehingga orang yang semacam ini sering sekali mengutuki TUHAN. Tetapi Ayub tidak demikian. Ini didikan salib dari seorang pemimpin yang berbudi luhur, ajaran ini harus diterima.


Ayub 2:9

(2:9) Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"


Oleh karena ujian kedua, isteri Ayub berkata: 

  • Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?

  • Kutukilah Allahmu dan matilah

Singkatnya, isteri Ayub tidak memberi dukungan (tidak menjadi penopang). Ini merupakan ujian yang begitu berat; sudah jatuh, ditimpah tangga pula. Semestinya istri Ayub harus memberi dukungan, karena Ayub menderita hebat oleh dua ujian tadi.


Ayub 2:10

(2:10) Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.


Jadi sekalipun Ayub ditimpa dua ujian, dia tidak mengutuki TUHAN dengan mulut bibirnya.  Mulut bibirnya tetap mulut bibir yang diberkati oleh TUHAN, tidak bersungut-sungut, tidak ngomel, tidak mengutuki TUHAN, tapi justru dia menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi harus diterima dengan tulus ikhlas


Tetapi pada akhirnya, Ayub tidak kuat juga, karena Ayub sebenarnya hidup dalam kebenaran diri sendiri. Banyak orang berlaku jujur, saleh karena kebenaran diri sendiri, banyak orang berkorban tapi karena kebenaran diri sendiri. Kebenaran seperti ini Tuhan tidak mau. Akhirnya kalau kita perhatikan dalam Ayub 42:5.


Ayub 42:5

(42:5) Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.


Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau,

Jadi Ayub mengikut TUHAN karena orang lain; karena ikut-ikutan.  

tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. 

Setelah mengalami itu semua, Ayub terima dengan tulus ikhlas. Salib itu harus ia pikul dengan tulus ikhlas, akhirnya Ayub berkata; Aku mengenal engkau secara pribadi, bukan lagi karena kata orang. 


Kalau kita memikul salib karena kebenaran diri sendiri, sebetulnya dia belum mengenal TUHAN secara pribadi. Kalau hidup menurut kebenaran diri sendiri itu belum mengenal TUHAN secara pribadi. Tapi kalau kita memikul salib dengan tulus ikhlas, dengan penyerahan diri sepenuhnya = mengenal TUHAN secara pribadi. Inilah ciri orang yang masuk melalui jalan. 


Kalau ciri masuk melalui pintu tergembala, keuntungannya juga banyak tadi. Ciri masuk melalui jalan mengenal TUHAN secara pribadi.


Filipi 3:4-7, 10-11.

(3:4) Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: (3:5) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, (3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. (3:7) Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. (3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (3:9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (3:11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.


Kelebihan rasul Paulus secara lahiriah, antara lain;

1. Disunat pada hari kedelapan

2. Dari bangsa Israel

3. Dari suku Benyamin

4. Orang Ibrani asli

5. Tentang pendirian terhadap hukum; Paulus orang Farisi,

6. Tentang kegiatan; Paulus penganiaya jemaat

7. Tentang kebenaran dalam hukum Taurat ia tidak bercacat

Tetapi PENGENALAN AKAN YESUS LEBIH MULIA dari semua itu, bahkan semua perkara lahiriah dianggap sampah.


Singkat kata yang dikehendaki Rasul Paulus adalah mengenal Tuhan secara pribadi, itu yang lebih berharga dari semua tujuh perkara lahiriah di atas tadi. Pada akhirnya tujuh perkara lahiriah tadi dianggap sampah karena yang dikehendaki Rasul Paulus adalah mengenal TUHAN secara pribadi. 

Yang dimaksud mengenal TUHAN secara pribadi rela menderita sengsara bahkan menyatu dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.


Yang dikehendaki Rasul Paulus mengenal TUHAN secara pribadi. Mengenal TUHAN secara pribadi berarti rela menderita sengsara sampai menyatu dengan pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitannya. 

Jadi jangan sampai kita beribadah, kemudian rela berkorban karena kebenaran diri sendiri, karena ada kepentingan di dalamnya, tidak ada artinya, itu namanya kristen ikut-ikutan. Tapi biarlah kiranya kita mengenal TUHAN secara pribadi.


TUHAN mengajar kita malam ini sebagai seorang pemimpin yang berbudi luhur bukan? Dalam Kejadian  43:8-9 Yehuda meyakinkan Yakub ayahnya dengan perkataan. Lalu pada ayat 9 Yehuda meyakinkan Yakub ayahnya dengan pengorbanan, berarti Yehuda ini adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN (gembala sidang, pemimpin) yang berbudi luhur. 


Kalau pemimpin berbudi luhur senantiasa merancang hal-hal yang luhur (yang mulia) perkataanya luhur mulia dan mau bertindak (berkorban). 

Jadi tempat perteduhan terhadap angin-angin pengajaran palsu adalah pemimpin yang berbudi luhur, memimpin dengan keadilan dan kebenaran, dan semuanya itu sudah dijabarkan. 


Tidakkah kita bersyukur pada malam ini; Yesus tampil sebagai Pemimpin yang berbudi luhur, berarti Dia lah tempat perteduhan terhadap angin-angin pengajaran palsu

Kita sudah melihat satu dari angin-angin pengajaran palsu yaitu dalam 1 Timotius 6:3: Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat -- yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus -- dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita.

Perkataan TUHAN Yesus Kristus dalam Yohanes 10:9: Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.


“Pintu” dan “jalan” kedua-duanya tidak bisa dipisahkan, sebab kalau pintu terbuka disitu ada jalan

Ciri-ciri masuk dalam pintu; tergembala. Ciri melalui jalan; mengenal TUHAN secara pribadi


Mengapa  kita masuk melalui pintu? kenapa kita akhirnya melalui jalan yang benar? karena seorang pemimpin dia memimpin dengan keadilan dan kebenaran, dialah pemimpin yang berbudi luhur, senantiasa merancangkan hal-hal yang luhur, perkataanya luhur, perbuatannya dalam pengorbanan itu perbuatan yang luhur mulia. 


Malam ini TUHAN sudah perkenalkan kepada kita angin pengajaran palsu yang pertama. Minggu yang akan datang kita akan melihat angin pengajaran palsu yang kedua, jika TUHAN menghendaki. Kita berdoa supaya kita bisa mengerti tentang pemimpin yang berbudi luhur, amin. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment