KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, March 15, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 14 MARET 2024


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 14 MARET 2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:6 (Seri:7)


Subtema: DIHANGUSKAN API SENGSARA


Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita dimungkinkan untuk berada di tengah ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Dua tangan TUHAN yang sudah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus, berarti; tangan TUHAN adalah tangan yang penuh kasih, penuh kuasa, tangan TUHANlah yang menopang hidup kita dalam perjalanan hidup rohani kita di atas muka bumi ini.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN bahkan hamba-hamba TUHAN yang sedang bergabug dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon Banten Indonesia, lewat live streaming (online); Youtube, Facebook, atau media sosial apa saja, di dalam maupun di luar negeri, dimanapun berada. Kiranya TUHAN ada di tengah-tengah kita, di tengah saudara, dan menyatakan damai sejahtera dan berkat-berkat-Nya kepada kita sekaliannya.

Namun jangan lupa, tetaplah berdoa dalam Roh, kita mohon kepada TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.


Ada sukacita besar saudara? Ada damai sejahtera besar saudara? Siap untuk disucikan oleh Firman TUHAN? Siap dosanya dibongkar oleh Firman TUHAN? Tidak perlu malu, tidak perlu bersungut-sungut. Itu doa kita; dikuatkanlah oleh Roh TUHAN melewati proses ujian; dosa dibongkar, dituntaskan sampai nanti sama mulia dengan TUHAN. Kalau kita mundur selangkah, itu namanya kalau kata orang dunia; kapok.


Orang kapok tidak akan pernah bisa berubah, apalagi sempurna, tetapi kita bukan orang yang kapok, kita bukan gereja Orpa. Kita adalah gereja Rut; tetap ada optimis dalam diri kita sekalipun kita adalah bangsa kafir seperti Rut. Ketika Naomi berkata kepada Rut; sudah pulang saja, pulang seperti iparmu, pulang ke bangsamu, kepada allahmu, kepada orangtuamu. Tetapi Rut berkata kepada Naomi (Rut 1:15-16): 

  • Ke mana engkau pergi, kesitu jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.

  • Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.

Bangsa Israel adalah bangsa terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah sendiri. Allahmulah, Allahku berarti; bukan lagi menyembah berhala. Dulu bangsa Moab menyembah berhala.

  • Di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.

Ini kasih kepada TUHAN. Kasih yang sempurna ada di dalam diri Rut; tidak terpisahkan oleh kasih Kristus, kecuali maut yang memisahkan. 

Inilah pengikutan yang benar.


Jangan berhenti di tengah jalan, lalu bersungut-sungut dan ngomel, anak kecil itu namanya. Tetapi harus diproses seperti Rut; tiga kali dia diproses, tetapi terus saja Rut mengikuti. Rut rindu menjadi imamat rajani, rindu menjadi mempelai TUHAN.


Orang yang kapok; tidak rindu menjadi imamat rajani, tidak rindu menjadi mempelai TUHAN, karena tidak suka proses. Yesus menjadi roti dan roti itu telah kita nikmati malam ini dan sudah kita nikmati lewat kitab Rut. 

Kenapa bisa kita nikmati Roti Hidup? Karena Yesus telah melewati satu proses yang besar; menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib. Yesus berkata; aku roti hidup, apa buktinya? Ia telah memecahkan segenap hidupku di atas kayu salib. Kalau andaikata Yesus tidak melalui proses, kita tidak akan pernah menikmati Roti Hidup, roti yang turun dari Sorga.


Jadi, kita harus belajar kepada TUHAN, jangan belajar kepada perasaan, pikiran manusia daging yang tidak mau berubah. Kaum muda remaja bertahan, apapun yang terjadi. Suami dan isteri bertahan, kalau sudah tahu yang benar. Isteri bertahan kalau suami tidak bertahan, seperti Naomi yang suaminya tidak ada lagi, ia kembali lagi ke Betlehem dari Moab, untuk berada di rumah TUHAN. Betlehem: Bait -- El -- Rohim = rumah TUHAN. Kita tetap di rumah TUHAN untuk menikmati roti hidup.


Secepatnya kita sambut Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

Maleakhi 2:6B

(2:6) Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.


Mengikuti TUHAN dan melayani TUHAN dalam tahbisan Lewi, ditandai dengan 2 (dua) hal:

  1. Dalam damai sejahtera.

  2. Dalam kejujuran.


Pada minggu yang lalu kita telah mengikuti penjelasan tentang dalam damai sejahtera. Namun malam ini kita kembali mengikuti penjelasan tentang: DALAM DAMAI SEJAHTERA

Terkait dengan dalam damai sejahtera kita bisa melihat lebih luas dan lebih dalam lagi dalam….

Yohanes 20:19A

(20:19) Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"


Intinya; murid-murid berkumpul disuatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci.

Bila pintu terkunci, maka:

  • Yang di luar tidak dapat masuk ke dalam

  • Yang di dalam tidak dapat keluar


Yang di luar 🡪 orang yang jauh, berarti; sama sekali belum mengenal keselamatan = merasa tidak layak.

Yang di dalam 🡪 orang yang dekat = menganggap diri layak dihadapan TUHAN.


Kita buktikan benar atau tidak, dalam…

Efesus  2:11-12

(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, -- (2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Yang menyatakan bangsa kafir sebagai orang luar adalah orang Yahudi, dan orang Yahudi merasa bahwa mereka orang dalam. Tetapi kenyataannya, mereka berada di suatu tempat dengan pintu-pintu terkunci. Apakah itu benar? 

Satu sisi mereka berkata orang di luar; bangsa kafir -- orang yang tidak bersunat -- merasa tidak layak kepada TUHAN. Di sisi yang lain orang Yahudi merasa orang dalam; merasa orang dekat dengan TUHAN, tetapi tidak mau keluar, apakah itu benar? Akhirnya yang terjadi di sini adalah penghakiman sebelum waktunya; merasa diri benar dan orang lain bersalah. Inilah keadaan mereka berkumpul disuatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci


Pendeknya, bila pintu terkunci, maka orang yang jauh (orang yang merasa tidak layak) tidak mungkin, bahkan mustahil bersatu dengan orang yang dekat  (yang menganggap dirinya layak)  atau bagian dalam di dalam TUHAN (merasa diri hubungannya dalam dengan TUHAN). Jadi orang luar dan orang dalam tidak mungkin bisa bersatu.


Pertanyaannya: Mengapa murid-murid mengunci diri dari orang-orang luar?

Jawabnya: Karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi.


Perlu untuk diketahui: TUHAN sedang mempersiapkan murid-murid untuk selanjutnya diutus mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8).

  • Yerusalem. Kita sudah berada di Yerusalem; pusat damai sejahtera, tetapi sekalipun begitu, berita keselamatan Injil keselamatan dan Injil Kerajaan harus disampaikan.

  • Yudea, gambaran dari kerohanian yang masih kanak-kanak, juga harus diberitakan Injil keselamatan dan Injil kerajaan.

  • Samaria, orang yang masih jauh dari TUHAN juga harus menikmati Injil keselamatan dan Injil kerajaan.

  • Teramat lebih ujung bumi, itulah bangsa kafir yang jauh dari TUHAN belum mengenal TUHAN, belum mengenal keselamatan, belum mengenal salib di Golgota; mereka juga harus menerima Injil keselamatan dan Injil kerajaan. 

Namun bagaimana mungkin murid-murid diutus sementara mereka dikuasai oleh roh ketakutan.


Hamba TUHAN tidak boleh takut tidak makan dan tidak minum di tengah-tengah pengutusannya, baik  di desa, di gunung, di pedalaman. Kemudian tidak boleh takut juga terhadap ancaman maut. Setan hanya bisa merenggut tubuh tetapi tidak bisa merenggut jiwa kita. Takutlah hanya kepada TUHAN, selain Dia bisa membunuh tubuh, juga dapat membinasakan jiwa (Matius 10:28).


Tetapi faktanya di sini, murid-murid Yesus takut. Kenapa mereka mengunci dari dari orang luaran? Karena merasa takut. Seharusnya takut itu ditujukan hanya kepada satu pribadi itulah Allah yang hidup, Allah yang benar, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah Israel, Allah yang berkuasa; TUHAN dan Juruselamat yang berdaulat atas kehidupan setiap manusia. Itu yang benar. 


Bagaimana mungkin kehidupan semacam ini diutus oleh TUHAN? Takut tidak makan, takut miskin, takut ini dan takut itu, belum berperang sudah takut. Takut ibadah; tidak berani membawa korban dan persembahan. 

Bagaimana mungkin murid-murid diutus, sementara mereka dikuasai oleh roh ketakutan dan kekuatiran yang besar? Tidak mungkin. Padahal sebetulnya dua belas pilihan ini sedang dimuridkan untuk nantinya diutus sebagaimana Kisah Rasul 1:8. Tetapi kenyataannya, mereka berada di suatu tempat dan mengunci diri dari orang luaran.


Jangan takut beribadah saudara, untuk takluk kepada Firman; tidak usah takut. Kembalikan miliknya TUHAN; tidak usah takut. Membawa korban dan persembahan lalu mempersembahkannya di atas mezbah; tidak usah takut. Beribadah lalu terlibat dengan pekerjaan TUHAN di tengah ibadah; tidak usah takut. Tidak usah takut miskin, supaya kita dianggap layak diutus oleh TUHAN. TUHAN sedang ajar kita, sebab itu milikilah roh murid. Murid itu hanya mendengar, yang mengajar mulut Yesus Kristus yang adalah Firman Allah.


Sebetulnya dua belas pilihan sedang dimuridkan, untuk selanjutnya diutus, tetapi sayang mereka dikuasai ketakutan. Ini bukan pelayanan dalam tahbisan Lewi. Seharusnya, kalau kita diutus melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN, harus dalam tahbisan Lewi; membawa damai sejahtera


Bagaimana dunia ini merasakan damai sejahtera kalau tidak ada yang diutus? Sebagaimana dalam..

Roma 10:13-15

(10:13) Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. (10:14) Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (10:15) Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"


Tugas seorang hamba TUHAN di tengah pengutusan: membawa kabar baik. Tetapi sayangnya, murid-murid berada di suatu tempat lalu mengurung diri di dalam dengan pintu-pintu yang terkunci.


Dunia ini sedang berada di dalam keadaan yang tidak menentu, karena:

  • Dosa sudah masuk ke dalam dunia itulah dosa dari manusia/Adam.

  • Teramat lebih setelah dunia ini digoncang oleh gempa bumi tahun 2020

Jadi dunia ini tidak lagi ada dalam keadaan nyaman, berarti dunia ini butuh damai sejahtera. Satu kali nanti damai sejahtera akan diambil. Jadi, selagi masih ada kesempatan mari hargai kemurahan TUHAN ini. 


Sejenak kita baca…

Wahyu 6:3-4 dengan perikop: “Keenam meterai pertama dibuka”

(6:3) Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"

(6:4) Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.


Jadi satu kali nanti ada kegerakan kuda merah padam, tepatnya pada saat Anak Domba membuka meterai kedua dan yang menungganginya dikaruniakan atau diberi mandat untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi.

Ketika damai sejahtera diambil dari atas bumi, maka yang terjadi adalah mereka saling membunuh, saling membenci dan saling menyakiti. Ini yang harus kita perhatikan. 


Saya rasa kita sudah berada pada kegerakan kuda merah padam; TUHAN sedang mengambil damai sejahtera di bumi; satu dengan yang lain saling membunuh. Mungkin tubuhnya tidak dibunuh / dibinasakan, tetapi karakternya dibunuh, pelayanannya dibunuh, dihentikan dan lain sebagainya, itu tidak boleh sebetulnya.


Jadi, bagaimana mungkin dunia ini ada dalam damai sejahtera, sementara orang-orang pilihan yang sedang dimuridkan oleh TUHAN dalam keadaan ketakutan, mengurung diri mengunci diri di dalam rumah dengan pintu-pintu yang terkunci?


Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; kita sekarang berada pada kegerakan kuda merah padam, TUHAN sudah mengambil damai sejahtera, dan ini adalah penghukuman kepada orang-orang yang tidak menghargai kegerakan Roh Kudus hujan akhir.


  • Pembukaan tujuh meterai penghukuman kepada mereka yang tidak menghargai kegerakan Roh Kudus.

  • Tujuh sangkakala adalah penghukuman dari Anak Allah kepada mereka yang tidak menghargai suara sangkakala yang ditiupkan itulah Firman Allah yang benar dan murni.

  • Tujuh cawan murka Allah (penghukuman yang terakhir) dari Allah Bapa kepada mereka yang tidak menghargai kasih Allah Bapa.


Saya berani mengatakan, kita sekarang sudah berada pada kegerakan kuda merah padam; TUHAN sudah mengambil damai sejahtera. Kalau misalnya sekarang ini orang mudah sekali menyakiti dan merusakkan damai sejahtera kepada sesamanya jangan tersinggung, jangan kaget lagi, TUHAN sudah menyatakannya. Kedatangan TUHAN sudah diambang pintu dan kedatangan TUHAN, harus tergenapi itu sebabnya ini harus terjadi dan semua rencana TUHAN tergenapi. Dari sini kita bisa melihat, sikap yang ditunjukkan murid-murid adalah sikap yang kurang pas, kurang pantas untuk menjadi hamba TUHAN.


Doa saya, kiranya, jika TUHAN berkenan TUHAN; curahkan Roh-Nya; yang menimbulkan keberanian kepada kita semua sampai akhirnya nanti Roh TUHAN itu memampukan kita martir; rela menderita karena sangkal diri dan pikul salib. Roh martir; tidak takut menyangkal diri dan memikul salibnya, tidak takut tidak makan, tidak takut miskin di dalam pengikutannya kepada TUHAN. 


Ini sangat ironis sekali, sangat berbahaya sebetulnya, karena dunia sangat membutuhkan damai sejahtera dari Allah. Lalu bagaimana, apakah ini dibiarkan oleh TUHAN?


Kita baca kembali…

Yohanes 20:19B

(20:19) Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"


Dalam keadaan takut, akhirnya Yesus tampil dan berdiri di tengah-tengah murid-murid, dan membawa damai sejahtera kepada mereka.


Dari sini kita bisa melihat; damai sejahtera datang dari TUHAN, dari Sorga. Damai sejahtera tidak datang dari bumi, dan yang terkait dengan perkara-perkara yang di bumi. 

Perkara-perkara di bumi tidak akan memberikan damai sejahtera kepada seorang hamba TUHAN, baik itu harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, jabatan dan pangkat tinggi. Hal itu tidak akan pernah membawa damai sejahtera, justru, murid-murid; sekalipun ada di kedudukan yang tinggi ternyata masih dikuasai oleh ketakutan.


Bagaimana imam-imam, apakah kita ditengah pengutusan (melayani TUHAN) mau membawa damai sejahtera? Apakah takut miskin? apakah takut tidak punya makanan? Tidak punya pakaian? Buktikanlah!!


Yohanes 20:20

(20:20) Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.


Bukti seorang hamba TUHAN di tengah pengutusannya membawa damai sejahtera:

  • Yesus menunjukkan bekas tangan yang terpaku kepada murid-murid.

  • Yesus menunjukkan bekas lambung yang tertikam kepada murid-murid.

Dari sini kita dapat melihat; Yesus telah menderita sengsara, bahkan sampai mati di atas kayu salib, tetapi bangkit pada hari ketiga, dengan demikian maut telah dikalahkan = ada kemenangan. Kalau Yesus tidak bangkit, Yesus tidak mungkin menampakkan diri lalu menunjukkan bekas tangan yang terpaku dan bekas lambung yang tertikam.

Menderita sengsara bahkan satu dalam pengalaman kematian dan kebangkitan = ada kemenangan. 


Saudaraku, Yohanes 20:20 (menderita sengsara, bahkan mati di atas kayu salib dan bangkit pada hari ketiga) bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada MEZBAH KORBAN BAKARAN.






Mezbah Korban Bakaran adalah gambaran dan bayangan dari salib di Golgota tempat Yesus disembelih, itu sebabnya Yesus disebut Anak Domba Allah yang disembelih.

Maka, anak-anak TUHAN harus disebut juga dengan kawanan domba, berarti harus tergembala. Kenapa domba-domba harus tergembala? Supaya nanti disembelih dan dijadikan korban dan dipersembahkan di atas mezbah. Maka ibadah harus tetap dihubungkan dengan salib, tidak bisa tidak. Tidak disebut dengan kawanan serigala atau yang lebih keren lagi; kawanan singa, tetapi disebut dengan kawanan domba. 


Kalau anak TUHAN tidak mau menjadi domba yang disembelih, berarti pengertiannya tentang kekristenan masih dangkal. Mohon maaf seribu maaf; tetapi masih banyak orang Kristen yang pengertiannya masih dangkal, tidak mau tergembala, tidak mau menjadi domba sembelihan.


Mezbah artinya ada 3:

  1. Tempat penyembelihan, dalam bahasa Ibrani disebut "MIZBEACH

Ayat referensi:

  • Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. (Yesaya 53:7)

  • Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. (Kisah Para Rasul 8:32)

  • Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. (5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (Wahyu 5:8-9)


  1. Tempat yang tinggi, dalam bahasa Yunani "ALTARE”

Ayat referensi:

Yohanes 3:14-15

(3:14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (3:15) supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.


Kalau salib ditinggikan (korban Kristus ditinggikan) lebih dari yang ada di dunia ini, maka beroleh hidup yang kekal. Jadi, untuk beroleh hidup kekal, Yesus harus menjemput kita dari tempat yang tinggi. 


Yohanes 12:32-33

(12:32) dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." (12:33) Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.


Kalau salib ditinggikan; TUHAN akan menarik semua orang datang kepada-Nya. 

Jadi saliblah yang menarik manusia kepada Allah. Oleh sebab itu, kalau kita tahu salib yang menarik kita kepada Allah (ke tempat yang tinggi), maka kita harus tinggikan salib di Golgota, kita harus tinggikan korban Kristus lebih dari perkara lahiriah, lebih dari perasaan manusia daging ini; yang selalu minta mundur, karena kurang kuat kalau dosanya dikoreksi, tidak mampu dibongkar dosanya, seperti gereja Orpa tadi.

Maka, ibadah yang benar adalah ibadah yang selalu dihubungkan dengan salib, bukan soal kegerakan rohani. Kita perlu kegerakan rohani, misalnya yang sakit sembuh, tetapi kita perlu juga berkat dan memberkati. Tetapi, ibadah yang sejati harus dihubungkan dengan salib.


Inilah ibadah yang menarik jiwa-jiwa sampai kepada Allah di tempat yang tinggi, tidak ada cara lain. Jadi, jangan coba-coba merubah cara TUHAN dengan pola pikir, itu tidak akan ketemu nanti. Justru harus semakin dewasa memahami rencana TUHAN ini; tidak boleh kanak-kanak lagi. Hanya orang dewasa yang masuk dalam nikah. Kalau mempelainya kanak-kanak kasihan suami; sebentar-sebentar merajuk, ngambek, minta permen, minta jajan. Jadi sebelum masuk dalam nikah, perhatikan calon suami, calon isterimu. Jangan melihat perkara lahiriahnya. 


Kedatangan TUHAN sudah diambang pintu. Saya berani berkata, kita ini sudah berada pada kegerakan kuda merah padam. Lihat damai sejahtera di dunia ini, hampir-hampir sudah diambil, masihkah saudara bertahan dengan cara hidup yang lama? Bertahan dengan pengikutan yang lama, ibadah yang lama? Saya kira terlalu nekat membunuh diri secara tidak sadar. 


Kita harus meninggikan korban Kristus supaya kita ditarik kepada TUHAN, tidak ada cara lain, justru pengertian semacam ini yang kita butuhkan. Kalau soal berkat; pasti TUHAN berkati anak-anak TUHAN lahir batin, jasmani dan rohani.


  1. Tempat perapian.

Dari sini kita dapat membayangkan betapa pahitnya sengsara derita yang dialami oleh Yesus Kristus. Tetapi di sisi lain, banyak juga orang Kristen tidak peduli dengan hal ini, sehingga ibadahnya sesuka hati. 

Ini sangat disayangkan saudara. Mereka lebih peduli dengan perasaan manusia dagingnya, pikiran dagingnya, tidak perlu dengan perasaan Yesus. 


Imam-imam tidak boleh ibadah sesuka hati; masuk tidak masuk ibadah, karena pesta atau lain sebagainya, kemudian tidak permisi, mau jadi apa, kawanan singa atau kawanan domba yang tergembala? Kenapa pasang harga diri? 

Perhatikan orang Batak (saya juga orang Batak); harga diri orang Batak itu besar. Tetapi sekarang waktunya kita rontokan harga diri, pandang mezbah; tempat perapian, supaya kita punya etika dalam beribadah, tidak sesuka hati lagi. Kalau harga diri dipertahankan = tidak punya etika = suka-sukanya. Apalagi kalau dia punya harta lebih suka-sukanya lagi. 


Roma 8:1 dengan perikop: “Hidup oleh Roh”

(8:1) Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.


Terpujilah kasih karunia TUHAN, karena setiap orang yang tinggal dan hidup di dalam Yesus Kristus terlepas dari hukuman dan kebinasaan.


Roma 8:2-3

(8:2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. (8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,


Tanda tinggal dalam Yesus Kristus; hidup dalam kuasa Roh Kudus 

  • Roh Kudus itu membebaskan kita dari; ikatan dosa, disebutlah dengan orang merdeka 

  • Roh Kudus itu juga melepaskan kita dari hukum maut.


Apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah.

Ibadah Taurat (ibadah lahiriah); mulut memuji TUHAN tetapi hatinya jauh dari TUHAN. Firman disampaikan tetapi hatinya lari kemana-mana, sama seperti mempersembahkan tubuh di tengah ibadah ini tetapi manusia batin tidak dipersembahkan kepada TUHAN. 

Tetapi lihatlah, orang yang tinggal di dalam Yesus Kristus; Roh TUHAN berkuasa atas dia dan dia juga ada dalam kegerakan Roh Kudus di tengah ibadah dan pelayanan. 


Hukum Taurat tidak berkuasa melepaskan kita dari hukum dosa, hukum maut. Hukum Taurat lemah terhadap daging. Oleh sebab itu Yesus diutus ke dalam dunia. Yang dihukum karena dosa adalah Yesus, karena hukum Taurat tidak sanggup membebaskan manusia dari dosa dan dari hukum maut

Jadi, Yesus telah dijatuhi hukuman karena dosa manusia, berarti; dosa manusia sudah dihisap di dalam diri Yesus.


Dari sini nanti mata rohani kita akan dicelik dan kita mempunyai pengertian supaya menjadi orang yang berhikmat, berakal budi dan bijaksana. 


Kembali kita membaca..

Yohanes 20:20

(20:20) Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.


Yesus menunjukkan bekas tangan-Nya yang terpaku kepada murid-murid.


Perlu untuk diketahui:

Ketika Yesus menunjukkan bekas tangan yang terpaku, berarti murid-murid sedang melihat api penghukuman, yaitu derita sengsara Yesus di atas kayu salib yang telah menghanguskan Yesus, supaya bukan hanya murid-murid, tetapi kita semua termasuk para pemirsa yang mengikuti secara online lewat live streaming dalam dan luar negeri; lepas dari api penghukuman yakni  api neraka.

Jadi kalau ada orang yang binasa, dihukum oleh api neraka, bukan TUHAN tidak berkuasa menyelamatkan dia, tetapi dia yang tidak mau melihat api penghukuman di dalam tangan TUHAN Yesus yang terpaku. 


Saudara jangan pernah berpikir; ke gereja hanya begitu-begitu saja, kemudian pendetanya pandai bercanda-canda/ guyon-guyon lalu masuk Sorga, tidak seperti itu. Harus serius kita beribadah kepada TUHAN; tidak boleh main-main. Yesus ketika dihanguskan oleh api mezbah korban bakaran; serius; mulutnya tidak terbuka -- kelu -- berdiam dan bertahan oleh api yang menghanguskan. TUHAN Yesus baik bukan?


Berarti, tangan TUHAN adalah:

  • Tangan yang ajaib

  • Tangan yang penuh kasih.

  • Tangan yang penuh kuasa


Masih tetap dengan tangan yang terpaku; ingat! manusia dibentuk atau diciptakan oleh Allah dari seonggok tanah liat, lalu dibentuk segambar dan serupa dengan TUHAN = sama mulia = kualitas rohaninya sederajat dengan TUHAN. Tetapi sayang seribu kali sayang, karena pada akhirnya manusia (Adam) dan isterinya itu melanggar hukum Allah berarti; jatuh dalam dosa. Karena pelanggaran ini, manusia diusir dari taman Eden; ke sebelah Timur taman Eden, itu bagaikan kita dilemparkan ke dunia ini. Tetapi saudara, tangan TUHAN yang bekas luka, bekas paku, tangan ini ingin menarik kembali banyak jiwa ke tempat Allah (tempat yang tinggi). Kehidupan yang berdosa, kehidupan yang jauh dari TUHAN, ingin ditarik kembali.


Saya tidak sedang memojokkan seseorang. Ada yang jauh dari TUHAN karena dahulu dia rentenir, karena kenajisan percabulannya lahir dan batin, ada yang ditarik oleh Setan karena mau dititiskan opungnya (neneknya) untuk melanjutkan perdukunan, berarti sudah dekat dengan kutuk pembakaran, dengan kebinasaan (maut). Tetapi, tangan yang terpaku menarik kita kembali, menolong kita kembali. Kehidupan yang ingin tinggalkan TUHAN, kehidupan yang tidak sanggup diproses, nikah yang hancur; akan mengalami pertolongan dari dua tangan yang terpaku; TUHAN mau pulihkan; kita kembali kepada nikah yang rohani. Luar biasa TUHAN kita. 


Kalau kita ditarik oleh tangan yang terpaku itu sama artinya kita sedang dalam gendongan tangan TUHAN

Yesaya 46:4

(46:4) Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Kalau kita ditarik oleh tangan yang terpaku itu sama artinya kita ada dalam gendongan tangan tuhan
Artinya:

  • Yesus mau menanggung kita.

  • Yesus mau memikul kita.

  • Sampai akhirnya lewat salib yang kita pikul itu Yesus menyelamatkan kita.


Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu, kenapa demikian? Karena TUHAN sudah melakukan. Itu sebabnya TUHAN Yesus menunjukkan dua tangan yang terpaku kepada murid-murid. Masa kita tidak mau digendong dan masih juga ingin mundur? Tetapi TUHAN masih tetap bersabar.


Kembali kita membaca..

Yohanes 20:20

(20:20) Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.


Yesus menunjukkan bekas lambung yang tertikam kepada murid-murid.


Perlu untuk diketahui:

Ketika Yesus menunjukkan bekas lambung yang tertikam, berarti; murid-murid telah melihat api penghukuman yaitu derita sengsara yang telah menghanguskan Yesus di atas kayu salib. 

Tetapi Yesus rela melakukan hal itu, supaya kita semua dijadikan sebagai jantung hati TUHAN; kita ada di dalam hati-Nya. 


Sebagaimana pelajaran yang sering kita pelajari dalam  Keluaran 28:15-21 terkait dengan tapal dada persis di jantung hati seorang imam besar. Ukuran tapal dada itu sejengkal panjangnya dan lebarnya. Lalu ditaruh dua belas batu permata tatahan dengan empat  jajar, berarti satu jajar; tiga batu permata x 4 = 12. Dan pada batu permata terukir, tertulis nama-nama dua belas suku Israel. Jelas, TUHAN menjadikan kita sebagai jantung hati TUHAN dan kita sudah melihat itu; di lambung yang tertikam itu ada api penghukuman yang menghanguskan Yesus oleh derita sengsara-Nya di atas kayu salib


Sekarang kita baru tahu, ternyata indahnya kasih TUHAN, ternyata TUHAN menjadikan kita sebagai jantung hati-Nya. Hanya orang bodoh yang tidak suka menjadi jantung hati TUHAN. 

Seringkali kita salah (keliru), menjilat-jilat orang lain termasuk atasan dipekerjaan untuk menjadi jantung hatinya, tetapi tidak mau menikmati tubuh dan darah Yesus supaya kita menjadi jantung hati-Nya. Kekeliruan semacam ini mau diluruskan oleh TUHAN.


Keluaran 28:28

(28:28) Kemudian haruslah tutup dada itu dengan gelangnya diikatkan kepada gelang baju efod dengan memakai tali ungu tua, sehingga tetap di atas sabuk baju efod, dan tutup dada itu tidak dapat bergeser dari baju efod.


TUHAN jadikan kita sebagai jantung hati TUHAN, dan itu untuk selama-lamanya tidak akan pernah bergeser.


Keluaran 28:29

(28:29) Demikianlah di atas jantungnya harus dibawa Harun nama para anak Israel pada tutup dada pernyataan keputusan itu, apabila ia masuk ke dalam tempat kudus, supaya menjadi tanda peringatan yang tetap di hadapan TUHAN. 


TUHAN Yesus tetap mempertanggungjawabkan jantung hati-Nya kepada Allah Bapa di atas kayu salib, tidak bergeser.


Ada kalanya kita jengkel kepada seseorang, kita hanya baik kepada orang yang baik. Tetapi TUHAN tidak seperti itu, sekalipun kita bergeser dari hati-Nya, tetapi TUHAN tetap mempertanggungjawabkan kita dihadapan Allah Bapa. 


Keluaran 28:30

(28:30) Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.


Jadi, tentang keselamatan anak-anak TUHAN yang dijadikan sebagai jantung hati TUHAN, TUHAN nyatakan kepada kita semua. 


TUHAN Yesus adalah gulungan kitab yang terbuka dan kita melihat segala keputusan-keputusan TUHAN di dalam gulungan kitab yang terbuka, kita melihat semua rencana-rencana TUHAN. Oleh sebab itu, kita tetap berdoa supaya TUHAN selalu bukakan rahasia Firman Allah terkait dengan keputusan TUHAN terhadap jantung hati-Nya, terkait dengan rencana-rencana yang TUHAN nyatakan kepada jantung hati-Nya.


TUHAN Yesus baik, kalau dibukakan rahasia-Nya barulah mata rohani tercelik, bagaikan kita melihat api penghukuman di tangan yang terpaku dan di lambung yang terpaku itu sehingga lita bisa melihat keselamatan


Jadi sekali lagi saya sampaikan; kalau ada satu diantara kita tidak selamat, bukan karena darah Yesus tidak berkuasa menyelamatkan kita. Tetapi, kita yang tidak mau mengarahkan pandangna kepada korban Kristus 

Sama seperti manusia duniawi, yang diperhatikan hanya perkara lahiriah saja dan hanya perasaannya saja diperhatikan. Kurang apa baiknya TUHAN, kita yang masih kurang-kurang, masih berhitung-hitung dalam mengikuti TUHAN. 


Kita sudah melihat api penghukuman yang diterima oleh Yesus baik di tangan yang terpaku maupun di lambung yang berlobang; tetapi keselamatan bagi kita; lepas dari api penghukuman.


Efesus 2:13

(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.


Oleh darah salib Kristus; yang jauh sudah menjadi dekat

  • Yang dekat 🡪 bagian dalam orang Yahudi.

  • Yang jauh 🡪 bagian luar itulah bangsa kafir.

Tetapi lihatlah; oleh darah salib, kafir dan Israel bersatu

Inikan sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini; kesatuan.


Jadi, kalau gereja TUHAN tidak memahami kesatuan; kasihan sekali. Mengapa gereja TUHAN tidak memahami tentang kesatuan, kenapa tidak diajarkan kabar mempelai dalam terangnya Tabernakel? Padahal itu yang mendidik kita supaya akhirnya dalam kesatuan.


Dasar nikah adalah kasih Kristus, darah salib Kristus di Golgota. Jadi yang mempersatukan adalah darah salib. Jadi, jangan egois lagi, mengertilah.


Nanti kita juga akan mengadakan persekutuan di tanah Karo tanggal 16-17 April 2024. Di mulai dari kita, diri kita, dalam penggembalaan kita, lalu keluar dari penggembalaan ini; antar denominasi gereja, antara bangsa, sampai kafir dan Israel bersatu = terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, itu karena darah salib. 


Efesus 2:14-15

(2:14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,


Hamba TUHAN yang diutus dan melayani TUHAN, di tengah-tengah pengutusannya; melayani dalam tahbisan Lewi, pasti membawa damai sejahtera. Oleh damai sejahtera; yang jauh menjadi dekat = kafir dan Israel bersatu


Kristus itu kepala, hanya satu. Tubuh juga satu, walau anggotanya banyak, dan berbeda-beda; ada tangan, mulut, kaki dan lain sebagainya, tetapi satu. Siapa yang mempersatukan anggota tubuh yang banyak dan berbeda-beda? Darah salib.


Efesus 2:17

(2:17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",


Hamba TUHAN diutus dalam tahbisan Lewi membawa damai sejahtera, persis seperti yang diajarkan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus.


2 Korintus 5:18-19

(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.


Kepada hamba TUHAN yang diutus dipercayakan 2 (dua) hal:

  1. Pelayanan pendamaian, bukan pelayanan sibuk dengan kegerakan rohani. 

  2. Berita pendamaian itulah pengajaran salib

Pasti membawa damai sejahtera.


Efesus 2:18

(2:18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

Jadi, setelah bangsa kafir dan Israel bersatu oleh darah salib, dan kafir Israel telah dikuasai oleh Roh TUHAN yang satu dan yang sama; kita dibawa kepada bapa di Sorga. 


Efesus 2:20-22 inilah yang disebut dengan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna yaitu; anggota-anggota tubuh menjadi satu. Kalau anggota-anggota tubuh terpisah = cacat. Tetapi kalau sudah menjadi satu berarti; sempurna / kembali kepada wujud semula. Kualitas rohani dari mempelai perempuan segambar, serupa dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.

Biarlah kita semua di tengah pengutusan, melayani TUHAN, membawa damai sejahtera itulah tahbisan Lewi. Kalau imam sudah ditahbiskan, harus mengerti tahbisan Lewi. 


Jadi, jangan sampai kita diberi kesempatan duduk dalam jabatan imam, tetapi tidak membawa damai sejahtera, itu bukan tahbisan Lewi, berarti kita sendiri yang tahbiskan diri ini; melayani karena kemauan sendiri. Itu tidak boleh. 


Saudara malam ini mata rohani kita sudah tercelik dengan bukti pada tangan yang berlobang dan lambung yang berlobang. Kita sudah melihat api yang menghanguskan Yesus Anak Allah oleh derita sengsara-Nya di atas kayu salib, sehingga kita sekarang ada dalam gendongan dua tangan TUHAN ditarik oleh Allah Bapa = melihat keselamatan = lepas dari api penghukuman yang menghanguskan itulah nereka. Keselamatan dinyatakan kepada jantung hati-Nya. Baik kafir maupun Israel dijadikan jantung hati TUHAN. Terpujilah kasih karunia TUHAN


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment