KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, September 13, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 10 SEPTEMBER 2024

 





IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 10 SEPTEMBER 2024

 

SURAT YUDAS

YUDAS 1:4

(Seri 2)

 

Subtema: DARI SEJAK SEMULA DITENTUKAN UNTUK BINASA (MALAIKAT-MALAIKAT MEMBERONTAK)

 

 

Shalom…

Salam sejahtera, salam di dalam kasih-Nya Tuhan Yesus Kristus yang sudah membawa kita dan memimpin hidup kita untuk berada di atas gunung Tuhan yang kudus, beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan, itu artinya, sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib Tuhan, namun biarlah kiranya Firman Allah yang kita terima malam ini meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat ketebusan Tuhan yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT Betania Serang, Cilegon, Banten, Indonesia, lewat online atau live streaming, atau video internet Youtube, Facebook, media sosial apa saja, dimanapun saudara berada. Selanjutnya kiranya Tuhan hadir di tengah-tengah kita, di antara kita untuk menyatakan damai sejahtera sehingga kita boleh duduk bahagia di dalam hal menikmati sabda Allah.

 

Kita sambut Surat Yudas sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan.

Yudas 1:4A

(1:4) Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum.

 

Ternyata ada orang yang masuk menyelusup di antara orang-orang yang terpanggil. Menyelusup artinya; masuk secara sembunyi-sembunyi/tidak dengan terang-terangan menyatakan dirinya.

 

Mari kita melihat hal itu ternyata ada di dalam Injil..

Perikop: “Hal pengajaran sesat.”

Matius 7:15

(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

 

Nabi-nabi palsu datang dan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya, mereka adalah serigala yang buas.

Pendeknya, nabi-nabi palsu ada diantara domba-domba, namun dengan cara penyamaran (sembunyi-sembunyi), tidak terang-terangan menyatakan dirinya sebagai nabi-nabi palsu. Kalau nabi-nabi palsu menyatakan dirinya secara terang benderang kepada domba-domba maka domba-domba akan lari. Tetapi di sini kita melihat, nabi-nabi palsu ada diantara domba-domba, dengan cara penyamaran atau dengan cara sembunyi-sembunyi, itu namanya menyelusup diantara orang-orang yang terpanggil.


Kita kembali melihat serigala berbulu domba di dalam…

Perikop: “Binatang yang keluar dari dalam bumi.”

Wahyu 13:11

(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Binatang yang keluar dari dalam bumi (binatang yang kedua) -> nabi-nabi palsu, sebab binatang ini menyamar seperti anak domba, tetapi anehnya apabila ia berbicara persis seperti seekor naga, berarti perkataannya penuh dengan dusta/penuh dengan kepalsuan.

 

Kita akan buktikan hal itu di dalam…

Perikop: “Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu.”

2 Petrus 2:1

(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

 

Guru-guru palsu tampil di tengah-tengah umat Allah. Kemudian, mereka mengajar umat Allah padahal mereka sendiri menyangkal salib Kristus. Mereka mengajar, tetapi menyangkali salib Kristus, menyangkali penguasa yang menebus mereka dari dosa. Pendeknya, nabi-nabi palsu mengajar tanpa salib, mengajar tanpa dasar yang benar, itu namanya ajaran palsu.

Kalau mengajar tanpa salib atau mengajar tanpa dasar yang benar ajarannya itu adalah ajaran yang palsu.

Biar terjadi banyak mujizat kalau mengajar tanpa dasar itulah salib di Golgota, ajaran semacam ini disebut ajaran palsu. Tampilannya seperti anak domba (menyamar seperti anak domba), tetapi apabila ia berbicara, sama seperti seekor naga, berarti perkataannya itu penuh dengan dusta dan kepalsuan belaka.

 

2 Petrus 2:2

(2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

 

Di sini kita melihat, guru-guru palsu  berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan serta mengajar umat Allah karena didorong oleh hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat, bukan atas dasar panggilan, sehingga mengajarkan ajaran palsu.

 

2 Petrus 2:3A

(2:3A) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka.

 

Guru-guru palsu mencari untung dari umat Allah dengan cerita-cerita isapan jempol atau dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong manusia dan seterusnya. Pendeknya, guru-guru palsu sibuk dengan ajaran palsu, itulah cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, dan seterusnya.

Jadi guru-guru palsu, tidak sibuk di dalam hal memberitakan salib Kristus, mereka hanya sibuk dalam dongeng nenek-nenek tua, dalam cerita-cerita isapan jempol, dan seterusnya.

 

Mengapa mereka mengabaikan pengajaran salib, tetapi justru beralih kepada cerita-cerita isapan jempol, beralih kepada dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul dan seterusnya? Karena guru-guru palsu adalah orang-orang serakah, loba, tamak, cinta akan uang. Maka orang kikir dan orang yang cinta akan uang suka dengan cara pelayanan dari guru-guru palsu.

 

Siapa yang menyukai pelayanan dari guru palsu? Jelas orang loba, tamak, serakah, cinta uang, kikir, dan seterusnya. Orang kikir, serakah, cinta akan uang tidak suka dengan pengajaran salib dan guru-guru palsu tahu situasi semacam ini. Karena situasi semacam ini diketahui oleh guru-guru palsu, maka dia harus membawa dirinya sesuai dengan selera dari sidang jemaat. Akhirnya dia sibuk dengan cerita isapan jempol, sibuk dengan dongeng nenek-nenek tua, takhayaul-takhayul, intinya mengikuti pangsa pasar. Mengapa? Karena mereka adalah orang-orang yang serakah, loba, tamak, cinta akan uang, ya terpaksa mereka harus membual dengan ajaran palsu.

Kalau serakah, loba, cinta akan uang = menolak cinta-Nya TUHAN yang telah ditampilkan di atas kayu salib. Pendeknya, menolak Pengajaran (didikan) salib.

 

Kita kembali untuk membaca Yudas 1:4…

Yudas 1:4

(1:4) Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Guru-guru palsu adalah penyelusup dan mereka adalah orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum, dengan lain kata; dari sejak semula sudah ditentukan untuk dihukum (dibinasakan).

 

2 Petrus 2:3B

(2:3B) Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

 

Dari sejak semula, guru-guru palsu telah ditentukan untuk binasa.

Saudara, doa dan harapan saya kepada Tuhan, kiranya Tuhan menyatakan rahmat-Nya bagi kita semua. Jangan kita sama seperti guru-guru palsu, yang dari sejak semula ditentukan untuk dibinasakan. Itu doa saya. Tetapi andai kata ada satu atau beberapa dari antara kita yang akhirnya binasa, bukan berarti darah salib tidak berkuasa, bukan berarti doa Imam Besar tidak terkabulkan, tetapi persis sama seperti guru-guru palsu dari sejak semula telah ditentukan untuk binasa.

 

 

Selanjutnya kita akan melihat,

Hukuman yang telah tersedia dari sejak semula terhadap 3 (tiga) golongan.

2 Petrus 2:4-6

(2:4) Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; (2:5) dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik; (2:6) dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian,

 

Hukuman telah tersedia dari sejak semula terhadap 3 (tiga) golongan dan oleh hukuman itu Allah tidak menyayangkan (tidak menyesal).

 

GOLONGAN PERTAMA: “Malaikat-malaikat yang berbuat dosa.”

Saudara, apabila malaikat-malaikat di Sorga berbuat dosa dan memberontak (mendurhaka) kepada ALLAH, seketika itu juga (automatically) malaikat sorga akan berubah menjadi iblis/setan. Itu berarti penebusan oleh darah salib Kristus tidak berlaku atas malaikat-malaikat yang berbuat dosa, dengan lain kata tidak diampuni oleh TUHAN.

 

Supaya kita tahu mengapa hal ini bisa terjadi, maka hal yang senada (persamaannya) kita akan jumpai di dalam…

Perikop: “Ketekunan.”

Ibrani 10:22-24

(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. (10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

 

Dalam Ibrani 10:22-24 kita menemukan tiga kata, antara lain:

1.       Kata IMAN (ayat 22).

2.       Kata PENGHARAPAN (ayat 23).

3.       Kata KASIH (ayat 24).

Ketiga kata tersebut -> ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok sesuai dengan perikop yang ada yakni “ketekunan.

1.       Iman                               -> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

2.       Pengharapan               -> ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

3.       Kasih                             -> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

 

Jadi baik ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan Perjamuan Suci, maupun ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh, serta ketekunan dalam Ibadah Doa Penyemabahan, tiga macam IBADAH POKOK harus kita kerjakan dalam ketekunan. Artinya bertekun dalam menantikan Tuhan.

Jadi jangan bolong-bolong mengerjakan ketekunan. Misalnya; datang Ibadah Raya Minggu, tetapi Ibadah Pendalaman Alkitab tidak datang, datang Ibadah Doa Penyembahan, tetapi Ibadah Raya Minggu tidak datang, itu namanya bolong-bolong. Tetapi di dalam hal menantikan Tuhan harus bertekun.

Sama seperti lagu Psallo 165; “Ku Bertekun dalam Iman.”

Ku bertekun serta 

Yakin pada Firman

Dia batu karang yang 

Bri kepuasan

Ku bersandar pada yang 

Tak kelihatan

Tapi nyata oleh Iman 

Pada Firman

 

Bertekun pada yang tak kelihatan, bukan pada bisnis mu, pekerjaan mu, dagang mu, dan lain sebagainya. Puji nama Tuhan.

Jadi ketekunan tiga macam ibadah pokok harus kita kerjakan dalam menantikan kedatangan Tuhan, jangan bolong-bolong.

Saudara, kalau dikaitkan dengan pola Taberenakel maka:

-          Iman terkena pada Meja Roti Sajian.

-          Pengharapan terkena pada Pelita Emas.

-          Kasih terkena pada Mezbah Dupa.

 

Ibrani 10:25

(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Jangan kita menjauhkan diri dari ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, oleh sebab itu:

-          Marilah kita saling menasihati atau saling mengingatkan antara satu dengan yang lain.

-          Semakin giat untuk tekun dalam tiga macam ibadah pokok tersebut.

Semakin giat berarti semakin berkobar-kobar karena dibakar oleh api Roh kudus dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok.

 

Alasan untuk tekun dalam tiga macam ibadah pokok: sebab kedatangan Tuhan sudah semakin dekat/kedatangan Tuhan sudah di ambang pintu. Jadi karena kedatangan Tuhan sudah semakin dekat maka kita juga harus semakin giat di dalam mengerjakan ketekunan tiga macam ibadah pokok. Itu alasan kita untuk tekun tiga macam ibadah pokok.

 

Saudara, jangan anggap enteng dengan penglihatan-penglihatan dari antara beberapa sidang jemaat GPT Betania yang terkait dengan kedatangan Tuhan, jangan dianggap sepele. Apalagi yang sudah mendapatkan penglihatan itu, jangan dianggap sepele. Kalau kita anggap sepele maka nanti kita disepelekan Tuhan dikemudian hari. Demikian juga, kalau kita anggap enteng ketekunan tiga macam ibadah pokok, kita dientengkan Tuhan satu kali. Kalau dientengkan berarti ringan, akhirnya dengan gampangnya diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran palsu. Itu tanda dientengkan oleh Tuhan.

 

Ibrani 10:26-27

(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (10:27) Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

Lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel kita semua telah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, secara khusus kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok.

Andaikata kita menjalankan ibadah tanpa Pengajaran Tabernakel dalam terangnya Mempelai, kita tidak mungkin memahami kebenaran secara khusus tentang tiga macam ibadah pokok. Tetapi lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Taberenakel, kita memperoleh pengertian tentang kebenaran secara khusus kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok. Sehingga apabila kita dengan sengaja atau dengan berani menjauhkan diri dari ketekunan tiga macam ibadah pokok, maka darah Yesus tidak berlaku atas dia.

Kalau darah Yesus tidak berlaku atas dia sama saja dengan Tuhan tidak mengampuni dosanya, apalagi imam-imam, pelayan-pelayan Tuhan, hamba-hamba Tuhan yang disebut juga dengan malaikat-malaikat-Nya Tuhan.

 

Jadi kalau malaikat Tuhan mendurhaka (memberontak), darah Yesus tidak berlaku atas dia, dengan lain kata Tuhan tidak mengampuni dia lagi. Kalau jemaat yang tidak tahu apa-apa mundur ya mau bagaimana, tetapi apabila para imam, pelayan Tuhan, hamba-hamba Tuhan sengaja turun dari pelayanan, sengaja menjauhkan diri dari ketekunan tiga macam ibadah pokok, darah Yesus tidak berlaku atas dia, dengan lain kata pengampunan tidak berlaku atas dia. Itu sudah pasti, Alkitab yang mengatakannya.


Hal ini sama dengan malaikat-malaikat yang mendurhaka/berbuat dosa, langsung berubah menjadi setan.

Mengapa malaikat-malaikat yang berbuat dosa tidak diampuni? Atau setelah berbuat dosa, langsung (automatically) berubah menjadi setan? Jawabannya: karena darah Yesus tidak berlaku atas dia, Tuhan tidak ampuni malaikat yang berbuat dosa.

Maka hal ini setara dengan setelah memperoleh pengertian tentang kebenaran itulah tiga macam ibadah pokok, tetapi sengaja jauh dari tiga macam ibadah pokok, darah Yesus tidak berlaku atas dia, dengan lain kata; Tuhan tidak mengampuni dosanya.

 

Sebab itu saudara, kalau hanya pilek (Flu) sedikit, jangan jadikan asalan sebab Tuhan lihat itu. Kalau hanya pilek (Flu) sedikit, tidak usah dibuat jadi alasan, lawan saja nanti pasti sembuh. Saya berani mengatakan itu karena itu pengalaman saya berkali-kali, tidak terhitung lagi. Kalau dituruti maka jadilah seperti iman mu, jadi sakit beneran.

 

Jadi imam-imam, pelayan Tuhan, hamba-hamba Tuhan disebut juga malaikat Tuhan. Maka kalau malaikat mendurhaka, pada saat itu langsung berubah menjadi setan. Demikian juga kita yang sudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran secara khusus kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok, tetapi dengan sengaja jauh dari ketekunan tiga macam ibadah pokok, darah Yesus tidak berlaku atas dia, secara khusus pelayan Tuhan yang turun dari pelayanan dan sengaja jauh dari ketekunan tiga macam ibadah pokok.

 

Saya ini tidak menakut-nakuti, tidak sedang mengancam, saya sedang menyampaikan apa yang benar, yang dinyakatan oleh Tuhan dari sorga. Kemudian saya juga tidak sedang menunjuk-nunjuk si A dan si B, tidak, ini kebenaran Firman yang sudah kita baca bersama-sama, sehingga kita tahu persamaan dari 2 Petrus 2:4-6 tadi.

 

Kalau tidak ada pengampunan (TUHAN tidak mengampuni) berarti yang ada adalah kematian yang mengerikan dan api yang dahsyat menghanguskan orang yang mendurhaka. Pendeknya, memperoleh pengertian tentang kebenaran secara khusus kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok, tetapi dengan sengaja jauh dari tiga macam ibadah pokok = mendurhaka seperti malaikat yang mendurhaka, darah Yesus tidak berlaku atas kehidupan semacam ini, tidak diampuni oleh Tuhan.

 

Saudara, masakan orang yang terdekat dengan kita, kita ijinkan dia mati hanya karena kita kikir (cinta akan uang)? Coba berpikir panjang jauh ke depan. Berharaplah kepada yang tidak kelihatan.

Sebab itu sungguh-sungguh perhatikan Firman Allah yang sudah kita terima dari Tuhan, jangan dengar Fiman namun berlalu bergitu saja. Itu namanya ibadah rutinitas/lahiriah/taurat/tidak mengandung janji dan kuasa.

 

Pendeknya, meninggalkan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = mendurhaka kepada TUHAN seperti malaikat yang mendurhaka kepada Tuhan.

 

Ibrani 10:28-29

(10:28) Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.

(10:29) Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

 

Sengaja meninggalkan tiga macam ibadah pokok setara dengan 3 (tiga) dosa lainnya:

1.       Menginjak-injak Anak Allah.

Jadi sekalipun saudara berkata; “Saya tidak menginjak-injak Anak Allah”, tetapi kalau mengabaikan ketekunan tiga mcam ibadah pokok setelah memperoleh pengertian tetang kebenaran, itu setara dengan menginjak-injak Anak Allah.

Jadi ngeri betul hukumannya.

2.       Menganggap najis darah perjanjian.

Saudara, pada zaman hukum taurat, orang yang berdosa akan diperdamaikan dengan darah lembu jantan dan darah kambing domba, tetapi lebih hebatnya lagi darah Yesus Kristus (darah perjanjian)… Ibrani 9:13-14.

Saudara, dari pembacaan ini ngeri sekali sebetulnya, tetapi kalau ada orang masih tetap bebal/keras hati/tidak mau berubah, saya kira sudah terlalu sadis ini hidupnya, menurut saya kalau kita telusuri ayat 28-29 ini.

3.       Menghina Roh kasih karunia.

Padahal kita tahu kita ada sebagaimana kita ada, semua karena kemurahan Tuhan, tetapi kenyataannya di sini dikatakan; meninggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok setara dengan menghina Roh kasih karunia.

Pendeknya, malaikat yang bebuat dosa setara dengan dosa menjauhkan diri dari ketekunan tiga macam ibadah pokok.

 

Kita harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok apalagi imam-imam. Demikian juga jemaat yang belum diangkat menjadi imam, namun sudah memperoleh pengertian tentang kebenaran secara khusus kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok, jangan sengaja menjauhkan diri dari ketekunan tiga macam ibadah pokok, baik oleh alasan apa saja, baik itu karena saudara sedaging, saudara jauh dan saudara dekat, jangan pakai alasan itu karena hal itu setara dengan menginjak-injak Anak Allah, setara dengan menanggap najis darah penjanjian, setara dengan menghina Roh kasih karunia.

 

1 Petrus 1:10-12

(1:10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. (1:11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. (1:12) Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

 

Nabi-nabi bernubuat tentang segala penderitaan yang akan dialami oleh Yesus Kristus. Tetapi perlu untuk diketahui: dibalik sengsara salib TUHAN menyatakan kemuliaan-Nya supaya kita tidak menjadi lemah dan putus asa.

Tetapi saya tambahkan lagi, dibalik kemuliaan Tuhan menyatakan salib (duri dalam daging) menggocoh supaya kita tetap rendah hati, tidak sombong oleh karena kemuliaan. Pendeknya, menyampaikan berita salib (bernubuat tentang penderitaan yang akan menimpa Kristus) sama dengan menyampaikan berita injil. Jadi nabi yang bernubuat ini sibuk untuk menyampaikan berita injil, tetapi guru-guru palsu, sibuk di dalam hal menyampaikan cerita-cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat kosong, dan seterusnya.

Itulah ajaran palsu.

 

Berita Injil adalah hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat. Itu berarti, penebusan oleh darah salib terhadap orang-orang yang berdosa, ternyata diharapkan oleh para malaikat. Berita injil semacam ini diharapkan oleh para malaikat karena apabila satu kali nanti mereka memberontak, berarti darah salib akan menebus mereka. Namun hal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin sebab malaikat-malaikat di sorga tidak memiliki wadah untuk menampung darah salib Kristus.

Jadi bukan malaikat yang dikasihani Tuhan, tetapi anak-anak manusia yang dilahirkan dari darah dan daging.

 

Ibrani 2:14-16

(2:14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (2:15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. (2:16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.

 

Manusia adalah wadah untuk menampung darah salib Kristus sebanyak-banyaknya, sebab manusia lahir dari darah dan daging. Sementara malaikat wujudnya adalah Roh, tidak memiliki darah dan daging, dengan lain kata; tidak mempunyai wadah untuk menampung darah salib Kristus. Tetapi apabila manusia jatuh dalam dosa, manusia akan mendapatkan penebusan oleh darah salib. Itu berarti  manusia memiliki wadah untuk menampung darah salib Kristus sebanyak-banyaknya.

 

Jadi betapa besar perhatian Tuhan kepada manusia-manusia yang berdosa. Bukan malaikat yang Tuhan kasihani, tetapi keturunan Abraham yang dilahirkan dari darah dan daging.

 

-          Kejadian 2:22-23

(2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." (2:24) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

 

Manusia lahir dari darah dan daging sebab ia diambil dari laki-laki.

 

-          Yohanes 19:22-24

(19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; (19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, (19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Lewat sengsara derita bahkan kematian Yesus di atas kayu salib, maka manusia secara khusus bangsa Kafir, dilahirkan kembali oleh darah dan air. Sama seperti anak yang lahir, tandanya ada dua yaitu air ketuban dan darah.

Jadi sudah jelas manusia itu dilahirkan dari darah dan daging. Sebetulnya dengan empat luka; dua di tangan dan dua di kaki, Yesus sudah mati. Tetapi itu hanya keselamatan bagi bangsa Israel, lalu bagaimana nasib bangsa Kafir? Itu sebabnya terjadilah satu tusukan pada lambung yang ditombak, dari situ keluarlah darah dan air. Bangsa Kafir dilahirkan kembali sementara bangsa Israel sudah terpilih dari sejak dahulu.

 

Jadi dari proses demi proses ini tentu kita takjub dengan pekerjaan Tuhan, takjub dengan karya Allah yang terbesar. Supaya perempuan itu dilahirkan (dibentuk) dari satu tulang rusuk Adam, maka Adam harus tidur nyenyak. Demikian juga supaya gereja Tuhan dilahirkan kembali oleh darah dan air maka Yesus harus masuk dalam pengalaman kematian.

Jadi tidur nyenyak artinya masuk dalam pengalaman kematin.

 

Ibrani 2:17

(2:17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

 

Yesus adalah Imam Besar Agung. Tugas Imam Besar Agung; memperdamaikan dosa semua bangsa dari tiap-tiap suku, kaum, bahasa yang ada di bumi ini. Berarti:

1.       Sebagai Imam Besar Agung, Yesus Kristus telah menaruh belas kasihan kepada manusia yang berdosa.

Jadi kita ini dibenarkan hanya karena belas kasihan, selanjutnya memperoleh pengertian tentang kebenaran secara khusus kebenaran tentang ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok hanya karena belas kasihan saja. Lalu kenapa kita harus tinggalkan tiga macam ibadah pokok? Kenapa kita harus mendurhaka seperti malaikat di sorga mendurhaka? Sementara kita tahu, malaikat yang mendurhaka akan langsung berubah menjadi setan, sementara disimpan dalam gua-gua untuk menerima penghukuman pada hari Tuhan nanti menghakimi.

 

Ciri-ciri hidup di dalam belas kasihan Tuhan:

a.       Melayani lebih giat dari yang lain.

1 Korintus 15:10

(15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

b.       Beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Roma 9:15-17

(9:15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (9:16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. (9:17) Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi." (9:18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.

 

Supaya bangsa Israel dapat beribadah di Padang Gurun kepada Tuhan maka Tuhan jatuhkan hukuman kepada Firaun dan Mesir yaitu kematian anak sulung dari orang Mesir sampai kepada hewannya. Itu sebabnya bangsa Israel disebut Anak Sulung. Ini ciri yang kedua, beribadah kepada Tuhan.

 

Kalau hidup di dalam kasih karunia maka melayani dengan giat, tidak usah diomong kepada pemimpin pujian, singer, zangkoor, dan pelayan-pelayan Tuhan lainnya, latihan ya, tidak perlu seperti itu. Tetapi kalau ia sudah merasakan kasih karunia, maka otomatis oleh kasih karunia itu, ia akan lebih giat dari yang lain, kemudian ia akan beribadah dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Tetapi kalau kebenaran itu masih di mulut seorang pemimpin jemaat berarti orang itu belum mengerti tentang kasih karunia. Biarlah kiranya kita semua hidup oleh karena belas kasihan Tuhan. Sementara tingkat ibadah yang tertinggi adalah doa penyembahan. Jadi hanya orang yang merasakan belas kasih Tuhan ada pada puncak ibadah (doa penyembahan).

 

2.       Sebagai Imam Besar Agung, Yesus Anak Allah, setia kepada Allah.

Pendeknya, sebagai Imam Besar:

-          Yesus menaruh belas kasih kepada manusia.

-          Setia kepada Bapa.

Perlu untuk diketahui menaruh belas kasihan kepada manusia dan setia kepada Allah Bapa jelas kedua-duanya ini menunjuk kepada tingkat ibadah yang tertinggi (doa penyembahan). Menaruh belas kasih berarti membawa kita sampai kepada puncak ibadah itulah doa penyembahan, kemudian Yesus juga setia kepada Bapa itu juga menunjuk kepada doa penyembahan.

 

Inilah golongan yang pertama dari sejak semula ditentukan untuk dihukum (binasa), itulah malaikat-malaikat yang berbuat dosa.

 

Kita berdoa di minggu yang akan datang jika Tuhan menghendaki, kita akan melihat golongan yang kedua dan golongan yang ketiga, sebagai kehidupan yang sudah ditentukan untuk binasa dari sejak semula. Bantu doa suadara. Amin.

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment