KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, September 21, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 19 SEPTEMBER 2024

 


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 19 SEPTEMBER 2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 20)

 

Subtema: BATA DIJADIKAN BATU (DASAR YANG SALAH)

Pertama-tama saya mengucap syukur kepada TUHAN Yesus Kristus yang telah mengumpulkan dan menghimpun kan kita di atas gunung TUHAN yang kudus lewat ibadah pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten, Indonesia lewat online atau live streaming atau video internet baik Youtube, Facebook, maupun media sosial apa saja yang digunakan.

Dan selanjutnya TUHAN kiranya ada di tengah-tengah kita memberi damai sejahteraNya dan kita boleh merasakan satu kebahagiaan dalam suasana Sorga saat dengar firman TUHAN Allah.

Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci. Namun jangan lupa tetap berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.

 Maleakhi 2:8-9 Perikop: Murka TUHAN terhadap para imam..

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

Memandang bulu dalam pengajaran berarti memperhatikan orang kaya (yang besar) sementara orang miskin (kecil/papah) diabaiakan.

Singkat kata; Para imam menyimpang dari jalan (ayat 8), karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9). Hal yang senada juga diceritakan oleh Nabi Yesaya 56:10-11.

Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.

Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri”, (pada ayat 11), itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: “orang-orang buta”.

Kalau mereka melihat dan terus mengikuti jalan TUHAN, mereka pasti tidak akan  mungkin menyimpang ke kiri dan ke kanan, tetapi karena karena mereka mengambil jalannya sendiri (tidak mengikuti jalan TUHAN), dengan lain kata menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga para pemimpin umat Israel disebutlah orang-orang buta, berarti:

a.      Tidak tahu apa-apa.

b.      Anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

c.       Berbaring melamun dan suka tidur saja (si pemalas)

d.      Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.

 

Malam ini kita masih membahas bagian bagian d, yaitu : Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang.

Keterangan; ANJING-ANJING PELAHAP TIDAK TAHU KENYANG.

Istilah lain pelahap; tidak tahu kenyang: Rakus dan tamak sama artinya hanya memperkaya diri sendiri tanpa mengenal kata cukup. Kita akan telusuri hal ini di dalam Amsal 30:15-16.

 Amsal 30:15-16

(30:15) Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" (30:16) Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"

 Si lintah mempunyai dua anak perempuan yaitu: untukku dan untukku

-          Putri pertama bernama untukku.

-          Putri kedua bernama untukku.

Dari cara si lintah memberi nama kepada kedua putrinya jelas terlihat bahwa si lintah ini rakus dan tamak; memperkaya diri sendiri tanpa mengenal kata cukup.

Singkat kata, si lintah adalah pelahap tidak tahu kenyang dan tidak mengenal kata cukup.

Pendeknya, "untukku" dan "untukku" menunjuk:

1. Dunia orang mati.

2. Rahim yang mandul.

3. Bumi yang tidak pernah puas dengan air.

4. Api yang tidak pernah berkata cukup.

 

Keempat perkara tersebut akan kita selidiki satu persatu dimulai dari; DUNIA ORANG MATI.

Terkait dunia orang mati kita akan temukan hal itu di dalam Mazmur 6:6.

 Mazmur 6:6

(6:6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?

Lupa kepada TUHAN dan tidak tahu mengucap syukur kepada TUHAN jelas itu adalah dunia orang mati. Maka sebagai pemimpin jemaat saya menghimbau kepada kita semua anak-anak TUHAN baik yang mengikuti secara tatap muka, maupun yang mengikuti secara online, jangan kita membawa diri di dunia orang mati, supaya kita jangan lupa kepada TUHAN dan supaya kita juga senantiasa tau mengucap syukur kepada TUHAN; ada persembahan (korban) syukur kepada TUHAN.

 Semestinya...

-          Manusia tidak boleh lupa dan melupakan TUHAN dengan sengaja.

Alasan konkrit; Karena TUHAN yang menciptakan langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya termasuk menciptakan manusia itu sendiri.

Anak-anak hormati orang tua, jangan lupa terhadap jasa-jasa orang tua, apalagi kepada Sang pencipta. Anak lahir dari rahim, seorang ibu, sedangkan manusia diciptakan oleh tangan TUHAN. Kalau manusia bisa lupa kepada orang tua, maka terlebih lagi akan lupa kepada TUHAN. Tetapi banyak juga pemikiran yang keliru dari orang tua, berharap supaya anaknya balas budi kepada orang tua, tetapi tidak mengajar dan mendidik anaknya untuk takut TUHAN, inikan pemikiran yang salah kaprah. Jangan kita salah kaprah (keliru) dalam berpikir hai orang tua, termasuk saya.

-          Semestinya manusia juga  harus tahu mengucap syukur.

Alasan konkrit; karena TUHAN memberi nafas hidup dan umur panjang, dengan demikian manusia memiliki kesempatan dan peluang. Kalau saja TUHAN tidak beri umur panjang, kalau saja TUHAN tidak beri nafas hidup, maka manusia tidak ada kesempatan untuk meraih Sorga, manusia juga tidak memiliki peluang.

Tadi manusia tidak boleh lupa dan melupakan TUHAN, semestinya manusia juga  harus tahu mengucap syukur, kalau saja kita menyadarinya tentu saja kita tidak akan membawa diri di tengah-tengah  dunia orang mati.

Kenapa seseorang bisa lupa kepada TUHAN, kenapa seseorang tidak tahu mengucap syukur sekalipun dia sudah diberkati dengan nafas hidup, diberi umur panjang, diberi kesempatan, diberi peluang untuk meraih segala sesuatu di bumi ini? jawabnya karena dia membawa dirinya di dunia orang mati. Sementara yang menjadi raja di dunia orang mati adalah Lucifer (setan), sebab ada ayatnya Yesaya 14:15: Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Kenapa seseorang bisa lupa TUHAN dan lupa untuk mengucap syukur? Karena "rajanya" adalah setan. Kalau rajanya TUHAN tidak mungkin dia lupa kepada TUHAN, kalau rajanya TUHAN pasti dia tahu mengucap syukur, tapi karena rajanya adalah setan maka dia lupa dan sengaja melupakan TUHAN, karena rajanya adalah setan dia tidak tahu bersyukur, tidak tau membawa korban syukur.

Mohon maaf kalau kebenaran ini harus dinyatakan di tengah-tengah ibadah di malam ini, karena itu ayat firman yang kita baca bersama-sama. Kalau tahu ini ayo cepat tinggalkan cepat rajamu yang tidak benar, jangan bertahan dengan kikir untuk berbuat baik, supaya nanti seisi rumahmu mengikuti kebaikanmu. Jadi dimulai dari diri kita sendiri.

Kita banyak memberi nasihat kepada orang yang di sekitar, tetapi kita sendiri kikir dalam hal berbuat baik kepada TUHAN, sengaja lupa dan melupakan TUHAN, sengaja tidak mau bersyukur padahal sudah diberi kesehatan, umur panjang, sudah merasakan doa Imam Besar Agung.

Jadi malam ini saya sampaikan dengan tandas tinggalkan raja yang tidak baik, ikuti Raja yang benar.

Tahu mengucap syukur, lupakan raja yang tidak baik, berjanjilah kepada TUHAN. Jangan saudara berkata setan bukan rajaku , tetapi kalau engkau tidak tahu bersyukur, hal itu sudah menggambarkan bahwa rajamu adalah setan.

Hari-hari ini saya melihat ada yang semakin sungguh-sungguh mengerti korban syukur, tetapi ada juga tahun ke tahun semakin merosot, tidak tau bersyukur, hati-hati, tinggalkan raja yang tidak baik menjelang kedatangan TUHAN Dia akan tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, songsonglah Raja mulia, tinggalkan raja hina, tinggalkan setan.

 Mazmur 9:18

(9:18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.

Lebih tandas lagi disini dikatakan orang fasik; orang bebal, orang yang keras hati, dengan sengaja membawa dirinya kepada dunia orang mati. Kalau kembali kepada dunia orang mati berarti dengan berani membawa dirinya ke dunia orang mati.

Pendeknya, yang sengaja melupakan Allah ialah orang-orang fasik.

Kaitan dari orang fasik, harus mengerti ayat 17…

Mazmur 9:17

(9:17) TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman; orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri. Higayon. S e l a

Ayat ini menceritakan tentang hal kedatangan TUHAN.

Dengan bukti...

-    Kedatangan TUHAN yang pertama; TUHAN telah menderita sengsara bahkan mati di kayu salib, dengan demikian TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia.

Pendeknya, oleh karena salib Kristus:

a.      Kita mengenal TUHAN dan kasihnya.

b.      Kita mengenal yang baik dan yang tidak baik; bisa membedakan yang baik dengan yang tidak baik.

c.       Kita bisa melihat masa depan termasuk kerajaan Sorga.

Ayub adalah orang saleh, Ayub adalah orang jujur pada masa itu, dia orang kaya, dia melakukan

hal-hal yang baik, tetapi bukan karena dia mengenal TUHAN secara pribadi. Tetapi setelah dia

mengenal TUHAN secara pribadi artinya setelah diproses lewat sengsara derita salib barulah dia

berkata benar aku mengenal engkau secara pribadi; dia melihat TUHAN secara pribadi. Bangsa

kafir tidak akan pernah mengenal Allah di Sorga kalau Yesus tidak turun ke dunia dan mati di

kayu salib. Tetapi karena berita salib dari Israel dibawa sampai ke bangsa kafir, akhirnya kita

mengenal TUHAN dan kasihNya, kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak

baik, lalu kita juga bisa melihat masa depan atau mengenal kerajaan Sorga.

-          Kedatangan TUHAN yang kedua; Yesus tampil dalam kemuliaan yang besar, dengan demikian Ia akan menjalankan penghakiman atas semua bangsa di dunia ini sebagaimana perumpamaan dalam injil Matius 25:32-33.

Matius 25:31-33.

(25:31) "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. (25:32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, (25:33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

 

Ayat 31; Yesus tampil dalam kemuliaan yang besar, ayat 32-33 dengan demikian Ia akan menjalankan penghakiman atas semua bangsa di bumi (suku, kaum dan bahasa)

Pendeknya; TUHAN akan membalaskan setiap orang menurut perbuatannya. Ingat itu saudara.

Kedatangan TUHAN kembali ke dunia ini, tampil dalam kemuliaan untuk menjalankan penghakiman; berarti TUHAN akan membalaskan setiap orang sesuai dengan perbuatannya.

  1. Membinasakan orang-orang fasik yang melupakan TUHAN dan orang-orang yang tidak tau bersyukur dunia orang mati.
  2. Menyelamatkan orang-orang benar, yakni; yang menanti-nantikan TUHAN kembali ke dunia ini sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, jelas itu → orang-orang yang tidak lupa TUHAN dan tahu mengucap syukur atas kebaikan dan kemurahan TUHAN. Ini harus diketahui.

 

Jadi soal kedatangan TUHAN yang pertama kita harus memahaminya, soal kedatangan TUHAN kembali ke dunia ini untuk yang kedua kalinya juga kita harus memahaminya dan menghidupinya. Jangan kita asal datang beribadah tapi tidak ada keubahan, bahkan merosot; sengaja melawan TUHAN karena ajaran salib tidak sesuai dengan hatinya.

Memang pengajaran salib itu tidak enak bagi daging, sehingga manusia daging sengaja melawan TUHAN, tetapi TUHAN tahu segala sesuatu.

 

Jangan kita seperti bangsa Israel, semakin menderita mereka semakin mengeraskan hati seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun. Karena tidak cocok dengan keinginan dagingnya, semakin mengeraskan hati, semakin sengaja melawan TUHAN, dan TUHAN tau. TUHAN itu punya mata, manusia saja bisa melihat apalagi TUHAN. Jangan main-main dengan kekuasaan TUHAN, hari ini engkau bisa melawan besok tidak bisa.

 

Jadi kita harus mengerti soal kedatangan TUHAN dan harus hidup di dalamnya, supaya semakin hari kita harus semakin dewasa, bukan hanya mengisi kekosongan hidup. Kalau saudara memiliki pemikiran hanya mengisi kekosongan hidup, itu salah, percuma. Tapi semakin hari kita harus semakin dewasa, harus mengerti tentang kedatangan TUHAN, baik kedatangan yang pertama supaya kita mengenal TUHAN secara pribadi, baik dengan kedatangan TUHAN yang kedua, supaya kita mempersiapkan diri pada saat hari penghakiman itu.

 

Kemudian pada ayat 17 ini kita juga menemukan kata "HIGAYON"

Higayon adalah petunjuk bagi pemain musik untuk memainkan alat musik.

Jadi bagi pemain musik harus mempunyai petunjuk untuk memainkan alat musiknya. Jadi tidak boleh datang asal main musik saja, tetapi dia sudah seharusnya memiliki petunjuk untuk memainkan alat musiknya, maka dengan petunjuk ini seorang pemain musik akan memainkan alat musik dengan baik untuk menyenangkan hati TUHAN.

Kepada seorang imam juga diberi petunjuk untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, ditahbiskan untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, kemudian menjadi pendamaian sepenuh, kemudian dalam penyerahan diri sepenuh, itu bagian dari petunjuk-petunjuk di dalam hal melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, maka dengan petunjuk ini apapun yang kita kerjakan, apapun yang kita persembahkan di atas mezbah niscaya menyenangkan hati TUHAN kita.

Ada amin? untuk yang baik-baik langsung diaminkan; hidup rohanimu sudah nampak dari situ. Jangan trik-trik, jangan iri dengan yang maju, senang melihat yang susah, angan lagi seperti itu, tabiat lama tinggalkan, pokoknya senang saja melihat yang maju-maju, berarti engkau bagian dari rencana TUHAN. Kalau engkau senang melihat yang susah engkau tidak mengerti rencana TUHAN, engkau hanya mengikuti isi hatimu saja. Jadi dengan membantu teman yang disamping itu tanda senang melayani TUHAN, maka TUHANpun akan senang melihat hidupmu. Jangan seperti bekerja tapi senang melihat orang yang susah, iri melihat yang maju, TUHAN juga melihat itu saudara, tidak ada yang tidak bisa dilihat TUHAN, semua tersoroti. Tadi sudah saya katakan; sengaja melawan TUHAN itu juga tersoroti, kemudian iri melihat yang maju juga tersoroti, senang melihat yang susah itu juga tersoroti, sibuk hanya urusan daging saudaranya, itu juga tersoroti, tidak ada yang tidak tersoroti. Yesus naik ke Sorga dengan  memakai kain lenan halus putih berkilau-kilauan, dia berbentuk mata (Keluaran 28:39)

Pakaian Imam Besar, terdiri dari;

-          (Ayat 6); baju Efod, itu berbicara soal pengalaman kematian.

-          (Ayat 31); gamis baju Efod dari kain ungu tua seluruhnya, berbicara soal kebangkitan, inilah yang menjadi pendirian kita di bumi.

-          (Ayat 39) Yesus dipermuliakan. Pada saat Yesus dipermuliakan dia sudah melepaskan pakaian kematian (efod) dan pakaian kebangkitan (gamis baju Efod), yang tersisa hanyalah lenan halus. Keluaran 28:39: Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya, dari lenan halus, dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna.

Jadi lenan halus itu juga kemeja ada raginya berbentuk mata, berjala-jala, artinya Yesus sekarang ada di dalam Sorga dalam kemuliaan, tetapi matanya juga menyoroti ibadah pelayanan kita ini, jadi TUHAN melihat segala sesuatu.

Mari kita berada dalam rencananya TUHAN saja, berpihak kepada penggembalaan, berpihak kepada hati TUHAN, jangan mempertahankan hati yang lama, begitu maksud saya,  itu sebab nya saya sengaja membaca Keluaran 28; pakaian yang dikaitkan soal pengalaman kematian, kebangkitan, dan kemuliaan. Kemudian dalam kemuliaan sedang menyoroti ibadah pelayanan kita di bumi ini.

 

Jad pada ayat yang ke 17 kita temukan kata Higayon, Higayon adalah petunjuk bagi yang memainkan alat musik.

Jadi semua imam-imam melayani TUHAN harus sesuai dengan petunjuk TUHAN, yang pasti melayani dalam tahbisan yang benar, melayani dalam penyerahan diri sepenuhnya dan menjadi pendamaian sepenuhnya. Dengan petunjuk ini seorang imam pasti menyenangkan hati TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan kepada TUHAN.

Akan tetapi Lucifer mengabaikan Higayon, sebab ia melupakan TUHAN dan melupakan kebaikan dan kemurahan TUHAN di dalam Yesaya 14:11, 13.

 

Dalam Yesaya 14:11: Lucifer adalah malaikat yang tadinya sebagai malaikat yang sangat disayangi (dikasihi) oleh TUHAN dan dipercayakan sebagai pemimpin paduan suara, dipercayakan memainkan alat musik, memimpin zangkoor, dan seterusnya, dan seterusnya.

Tetapi pada Yesaya 14:13-14: Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

 

Ada 5 kali kata "aku" yang menunjukan malaikat ini lupa kepada TUHAN, tidak tau bersyukur dengan apa yang dipercayakan TUHAN.

Saudara, yang sudah merasa terpelihara di dalam penggembalaan ini, jangan kita lupa kepada TUHAN, harus tau mengucap syukur kepada TUHAN. Kalau lupa kepada TUHAN, kemudian tidak tahu bersyukur itu adalah titisan Lucifer. Tapi kita bukan titisan Lucifer; kita bukan anak-anak setan. Tapi doa saya dengan harap yang penuh kepada TUHAN kiranya betul-betul kita semua dijadikan sebagai anak-anak TUHAN, sebagai yang dikasihi oleh TUHAN. 

Singkat kata yang melupakan TUHAN adalah orang-orang fasik.

 

Lebih rinci tentang orang fasik…

Mazmur 10:3-4

(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. (10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.

 

Seluruh isi pikiran orang-orang fasik ada 2 (dua) yaitu:

-       Allah tidak akan menuntut.

-       Tidak ada Allah.

Dari isi pikiran orang-orang fasik ini, jelas kita tahu bahwa mereka melupakan TUHAN.

 

Adapun isi pikiran yang pertama dari orang fasik: "Allah tidak akan menuntut"

Pemikiran semacam ini tidak boleh dimiliki seorang pemimpin jemaat dan umat TUHAN, dan jemaat jangan diajar memiliki pemikiran semacam ini, sebab kalau pemimpin sidang jemaat dan umat TUHAN memiliki pikiran seperti itu maka semua bebas untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak sendiri., karena alasannya; Allah tidak akan menuntut.

 

Kenapa seseorang melakukan segala sesuatu dengan bebas, mengapa ia menjalankan hidupnya sesuka hati? karena dalam hidupnya persis seperti pikiran yang pertama orang fasik; Allah tidak akan menuntut. Andai saja pikiran tentang Allah tidak akan menuntut; terhapus dari memori pikirannya; dia pasti takut TUHAN, berarti tidak berani berbuat sesuatu di tempat yang tersembunyi. Kalau orang berani berbuat salah di tempat yang tersembunyi biasanya di tempat yang terang dia baik dan lemah lembut, tetapi hatinia berkecambuk, seperti gelomang laut.

Pelajaran yang begini kan bagus sekali; TUHAN dengan nasihat dan didikannya mendidik kita supaya keadaan kita lebih baik kedepan. Saya dididik, kita semua dididik dengan Pengajaran salib.

 

Kalau di dalam pikiran seseorang tersimpan tentang; Allah tidak akan menuntut maka orang-orang akan bebas melakukan segala sesuatu dengan bebas, hal ini juga terbukti dinyatakan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus …

1 Korintus 15:32

(15:32) Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

 

Kalau berdasarkan pemikiran manusiawi: "tidak ada kebangkitan" yang ada adalah "dunia orang mati" dengan lain kata; Allah tidak akan menuntut.

Pendeknya; berada pada dunia orang mati berarti; bebas untuk melakukan segala sesuatu, secara khusus bebas melakukan dosa makan dan minum.

Terkait dengan dosa makan minum kita akan telusuri pada Lukas 17.

Terkait dengan dunia orang mati  (orang fasik) pada zaman Nuh,, itu telah diterangkan (ayat 26-27)

 

Kemudian Lukas 17:6, 9

Lukas 17:28-29

(17:28) Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. (17:29) Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.

 

Keadaan dunia orang mati pada zaman Lot:

a.       Mereka makan dan minum → dosa merokok, mabuk-mabukkan (minuman keras), konsumsi narkoba (obat-obat terlarang) dan dosa ini ditimbulkan oleh keinginan daging.

b.      Mereka bebas membeli dan menjual → roh antikris. Bebas menjual, bebas membeli tetapi syaratnya harus terlebih dahulu menerima tanda 666 di dahi ataupun di tangan kanan, itu adalah cap dari antikris. Pendeknya roh jual beli adalah roh antikris

c.       Mereka menanam dan membangun.

 

Bagian a dan b telah diterangkan. Sekarang kita akan membahas bagian c, secara khusus soal membangun, sebab soal menanam telah dibahas pada minggu lalu, walaupun singkat saja.

 

Keterangan: MEMBANGUN

Kata “membangun” ini jelas membuat hati yang membangun senang, walaupun disisi lain dia memiliki pemikiran-pemikiran terkait dengan biaya-biaya (cost), dan lain sebagainya, tapi yang pasti yang pertama hatinya senang walaupun disisi lain ada pemikiran agak menegangkan terkait dengan biaya.

 

Lanjut kita lihat soal membangun..

1 Korintus 3:9

(3:9) Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

 

Rasul Paulus, hamba TUHAN, pemimpin sidang jemaat TUHAN kawan sekerja Allah.

Jadi hamba TUHAN itu orang kuat karena rekan kerja Allah. Jadi kalau ada jemaat yang tidak tahu dirinya berani melawan rekan kerja Allah itu orang bodoh, atau menyamai dirinya, bahkan melebihi dari rekanan kerja Allah itu orang bodoh juga. Sekarang mulailah menjadi orang bijaksana, jangan merasa sudah hebat, jangan merasa sudah terpelihara oleh berkat gaji satu bulan.

 

Kemudian disisi lain Rasul Paulus berkata;  bahwa jemaat di Korintus adalah ladang Allah, juga bangunan Allah.

Singkat kata anak-anak TUHAN disebut juga bangunan Allah.

 

Lanjut terkait dengan bangunan Allah…

1 Korintus 3:10A

(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.

 

Rasul Paulus adalah ahli bangunan yang cakap, buktinya: ia telah meletakkan dasar dari tiap-tiap bangunan itu.

Membangun tanpa ada dasar itu tidak baik, tetapi Rasul Paulus adalah ahli bangunan yang cakap karena ia telah meletakan dasar dari tiap-tiap bangunan itu sendiri. Dasar bangunan istilah sekarang disebut pondasi.

 

Kalau ahli bangunan membangun rumah tanpa dasar yang benar, (tanpa pondasi) maka dia adalah tukang bangunan (ahli-ahli bangunan) yang ceroboh.

Ahli-ahli taurat, imam-imam kepala dan tua-tua orang dari Yahudi adalah ahli-ahli bangunan yang ceroboh , dan itu jelas dituliskan oleh Rasul Petrus di dalam 1 Petrus 2:7-8. Sementara dalam 1 Petrus 2:6: Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."

Tetapi lihatlah ahli-ahli taurat, imam-imam kepala tua-tua dan orang Yahudi di ayat 7 dan 8; mereka adalah ahli-ahli bangunan yang ceroboh, menyatakan diri sebagai ahli bangunan, tetapi mereka membuang batu itu, tidak meletakkan dasar dari tiap-tiap bangunan.

Saudara, jangan kita menyerahkan hidup ini ke tangan yang ceroboh, supaya jangan mengalami kerugian yang besar.

 

Di atas tadi sudah saya sampaikan di dalam membangun ada kesenangan tersendiri walaupun pikiran ini tegang terkait dengan biaya (kost), tetapi dalam membangun memang harus bayar harga, tetapi tidak perlu kita kuatir dan tegang-tegang sebetulnya, jangan berpikir sampai pusing 7 keliling soal bayar harga dalam membangun. Banyak orang pusing tujuh keliling dalam membangun, karena memang harus bayar harga (cost).

Inilah ahli-ahli bangunan yang ceroboh, jangan kita dibangun oleh tangan yang ceroboh, saudara tau kok tangan yang ceroboh, saudara juga tahu menyerahkan diri di tangan yang tidak ceroboh. Kita semua tau kok, oleh hikmat TUHAN kita tau, sebab itu jangan dengan sengaja kita melawan rencana TUHAN.

 

1 Korintus 3:10B

(3:10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.

 

Tiap-tiap orang harus memperhatikan bagaimana ia harus membangun di atas dasar bangunan itu, itu berarti, setiap orang tidak boleh asal membangun; tidak  sesuka hati dalam membangun hidup rohani ini.

Misalnya karena saya adalah marga sitohang, pak Harun marga Panggabean , maka pak Harun merasa tidak perlu dibangun marga sitohang. Datang beribadah tidak boleh sesuka hati. Kalau kita dinyatakan sebagai domba harus tergembala untuk digembalakan oleh seorang gembala, pisahkan diri dari marga, suku, bahasa dan ras, tidak boleh, pemikiran semacam ini keliru, itu sebabnya Rasul Paulus berkata; Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Itu berarti ibadah pelayan idak boleh sesuka hati.

Lalu saudara berkata; disana tidak begitu, bebas saja, datang bebas tidak perlu laporan, ya itu disitu, tetapi iman ku seperti yang tertulis di alkitab terkait membangun rumah rohani, ini yang saya tau, jangan saudara bawa pengetahuan dari luar ke sini, atau pengetahuan yang lama masih dipertahankan, kita ikuti cara TUHAN membangun hidup kita di hadapan TUHAN. Jadi menyerahlah kepada rencana TUHAN, itu yang baik, itu yang benar di pemandangan TUHAN.

 

Sekaran ini kebebasan atau sesuka hati membangun rumah rohani sudah sangat nampak dengan jelas dimana pengaruh dunia (arus dunia) telah memasuki dunia pelayanan; masuk di tengah-tengah ibadah dan pelayanan,  buktinya:

-          Pemimpin jemaat sibuk mengajarkan Firman Allah yang ditambahkan dan dikurangkan

-          Imam-imam melayani dengan bebas menggunakan kaos oblong dan menggunakan celana koboi (levis). Dahulu penjaga kuda di Amerika celananya Levis (celana  coboi). Itu cikal bakal celana Levis dari orang-orang coboi.

-          Jemaat diizinkan memakai sandal dan menggunakan pakaian tipis (transparan), bahkan terbuka. Bahkan rambut dicat berwarna-warni, kadang merah, kadang abu-abu, hijau, kelabu dan lain sebagainya, dan seterusnya, dan seterusnya, padahal Alkitab jelas berkata: Tidak seorangpun dapat menghitamkan dan memutihkan rambutnya dalam injil Matius 5:36: janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.

Tetapi ayat ini diputar balik, dan berkata jangan kaku, jangan baku. Tapi yang saya tau kita harus tulus mengartikan ayat-ayat yang tertulis di dalam Alkitab.

 

Tujuan kebebasan (sesuka hati) di dalam membangun rumah rohnai; supaya jemaat yang dilayani bertambah-tambah dengan alasan menjangkau yang tidak terjangkau.

Memang membangun dengan cara sesuka hati (kebebasan) jumlah jemaat bertambah dan pesat, nanti alasannya menjangkau yang tidak terjangkau.

Sistem ibadah dan pelayanan yang menganut kebebasan di dalam hal membangun hidup (rumah rohani) sudah pasti mengarah kepada pembangunan tubuh babel.

 

Perlu diketahui di dalam Wahyu 19 terdapat 2 (dua) jenis pembangunan:

1.      Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (ayat 6-10).

2.      Pembangunan tubuh babel (ayat 17-21)

Kita pilih yang mana; menyerahkan diri ke tangan yang cakap membangun atau menyerahkan diri ke tangan yang ceroboh. Tetapi sepatutnyalah kita menyerahkan diri ke tangan orang yang ahli membangun (ahli bangunan) yang cakap membangun seperti Rasul Paulus, apa buktinya? dia telah meletakan dasar dari tiap-tiap bangunan. Kitalah yang dimaksud dengan tiap-tiap bangunan, bangunannya banyak, tapi dasarnya satu. Betul-betul Rasul Paulus ini adalah ahli bangunan yang cakap.

 

Malam ini oleh karena kemurahan TUHAN kita akan menyelidiki tentang: PEMBANGUNAN TUBUH BABEL.

 

Kejadian 11:1

(11:1) Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.

 

Adapun seluruh bumi, satu bahasanya.

Kalau satu bahasa, walaupun banyak penduduk di bumi maka komunikasi itu lancar.

Kemudian satu logatnya, maka semua akan baik.

Indonesia ini terdiri dari banyak suku, bahasanya banyak, logatnya berbeda-beda ada yang naik, ada yang rendah. Dalam mengungkapkan suatu pernyataan ada yang logat naik, ada yang logat rendah. Jadi logat ini juga bisa menimbulkan persepsi-persepsi lain; asumsi-asumsi lain, tapi pada awalnya seluruh bumi satu bahasanya satu logatnya.

 

Kejadian 11:2-4

(11:2) Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. (11:3) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat. (11:4) Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."

 

Mereka membangun tubuh babel, tujuannya supaya mereka jangan berserak ke seluruh bumi, dengan lain kata supaya mereka tetap satu. Namanya pembangunan tubuh disebutlah kesatuan tubuh yang sempurna atau menjadi satu.

Tetapi ada yang salah ketika mereka membangun, kesalahan pertama: batu bata dijadikan sebagai batu –ini kesalahan yang fatal–.

Sesungguhnya, batu bata tidak dapat dijadikan sebagai batu atau tidak dapat dijadikan sebagai dasar dari tiap-tiap bangunan karena bangunan itu tidak akan bertahan. Mengapa? sebab Batu bata adalah tanah yang dibentuk lewat proses pembakaran, lalu mengeras. Tapi sekalipun bata sudah mengeras tidak boleh dijadikan sebagai batu, tidak boleh dijadikan dasar dari tiap-tiap bangunan, tidak boleh dijadikan sebagai dasar hidup manusia. Batu bata tetaplah batu bata, walaupun telah mengeras.

Sedangkan tanah liat adalah gambaran dari manusia daging.

Singkat kata, kalau batu bata yang dijadikan dasar bangunan = manusia daging dijadikan sebagai dasar hidup rohani; daginglah yang dijadikan sebagai ladandasan hidup, daginglah yang menjadi fundamental – itu kesalahan yang besar–.

Kita harus belajar untuk menjadi bijaksana, jangan membangun hidup dengan dasar keinginan daging, itu tidak boleh.

 

Kita baca

Galatia 5:19

(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri,  (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora dan sebagainya. Hal ini tidak mungkin dijadikan sebagai "dasar" bangunan rohani, itu tidak mungkin, mustahil , bangunan itu tidak akan bertahan lama, kalau dibangun di atas dasar daging (batu bata).

Manusia dibentuk dari tanah liat bukan?, kemudian juga batu bata dikeraskan lewat pengapian, tapi sekalipun demikian batu bata tidak boleh dijadikan sebagai dasar bangunan, ini kesalahan dalam hal membangun. Itu sebabnya dunia orang mati pada zaman Lot itu betul-betul mereka menanam dengan caranya sendiri, juga membangun dengan caranya sendiri; ini kesalahan di dalam hal membangun.

 

Tidak mungkin percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala,  sihir,  perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,  percideraan, roh pemecah, kedengkian,  kemabukan, pesta pora dijadikan sebagai dasar bangunan rohani, itu mustahil. Kalau itu dijadikan sebagai dasar hidup manusia apalagi hidup rohani, itu adalah satu kesalahan, kecerobohan.

Punya pendidikan tinggi, kadang-kadang pemikiran ini kolot, merasa diatur kalau diajar tekun tiga macam ibadah pokok dan tidak mau menghargai nasihat firman (didikan salib),  inikan yang salah di dalam hal membangun.

Orang pandai tidak sama dengan orang bijaksana; orang bijaksana tahu membedakan yang baik dengan yang tidak baik, orang pandai dia hanya tau dalam satu bidang, tetapi tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak baik.

 

Galatia 5:16-18 Perikop: Hidup menurut daging atau Roh

(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. (5:17) Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. (5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

 

Kalau manusia dikuasai oleh Roh TUHAN, maka ia tidak akan menuruti keinginan daging atau daging dan keinginannya tidak dijadikan sebagai landasan hidupnya.

Perlu untuk diketahui: Kalau kita hidup penuh dengan Roh Kudus, dipimpin Roh kudus maka kita tidak akan hidup di bawah hukum Taurat.

 

Contoh hidup dibawah hukum taurat disini dikatakan: sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Yang dikehendaki oleh manusia kalau masih jernih otaknya dalam berpikir adalah "hal yang baik" tetapi sekalipun dia menghendaki hal yang baik, tapi justru yang tidak baik itu sudah melekat di dalam tangan sehingga berbuat yang tidak baik, hal yang tidak baik itu sudah ada di dalam mata sehingga mata melihat yang tidak baik, hal yang tidak baik itu ada di kaki sehingga perjalanan hidup manusia juga perjalanan yang tidak baik, kenapa? karena dia membangun hidupnya di atas daging (landasan hidupnya adalah daging) dia menghendaki yang baik, justru di tangan ada yang tidak baik, di kaki ada yang tidak baik, di mata ada yang tidak baik, di seluruh raga ini ada yang tidak baik, padahal yang dikehendaki yang baik, kan aneh, itu karena dia manusia daging; membangun dirinya di atas batu bata.

 

Roma 7:14 Perjuangan hukum Taurat dan dosa

(7:14) Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

 

Kalau manusia dilandasi oleh daging; dasar hidupnya adalah daging, pondasi hidupnya adalah daging menghadapi hukum taurat sekalipun itu rohani, maka secara automatically terjual di bawah kuasa dosa.

Hukum taurat itu memang rohani, tapi menghadapi hukum taurat dengan landasan daging (hidup dengan dasar daging) dia langsung terjual di bawah kuasa dosa.

 

Roma 7:15

(7:15) Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.

 

Yang dikehendaki yang baik, justru yang jahat ada di tangannya ada di kakinya, ada di matanya, ada dalam seluruh tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Justru melakukan apa yang dibenci .

Menghendaki yang baik, tetapi yang tidak baik yang ia lakukan ini namanya terjual di bawah kuasa dosa. Itu sebabnya jangan kita bangun diri ini diatas dasar daging dan keinginannya supaya saat menghadapi hukum taurat jangan terjual di bawah kuasa dosa, akhirnya melakukan apa yang dibenci, bukan melakukan apa yang dikehendaki.

 

Roma 7:16-17

(7:16) Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. (7:17) Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.

 

Kalau dosa bekerja maka yang tidak dikehendaki akan dilakukan, karena dosa sudah bekerja, sudah terjual di bawah kuasa dosa. Sementara kelemahan dari hukum taurat tidak dapat mengampuni dosa dan tidak dapat menyelesaikan masalah karena saling menuduh dan membela, justru membangkitkan dosa.

Tapi puji TUHAN, memang kita dahulu terjual di bawah kuasa dosa, tetapi Yesus oleh karena rahmatNya kita telah ditebus, harganya sudah dibayar dengan lunas.

Sebetulnya panjang, tapi saya potongkan saja. Kita lanjut lagi di minggu yang akan datang..

 

1 Petrus 1:16-17

(1:16) sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. (1:17) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

 

sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus Kita kudus supaya kita sama seperti TUHAN kudus.

 

Kita pendatang dan orang asing di bumi, kita ini penumpang,  jadi jangan terlena dengan dunia dan arusnya, dunia dengan segala yang disodorkan, kerajaan dan kemegahannya, jangan terlena karena kita sebetulnya asalnya dari sorga. Hanya karena Adam dan Hawa melanggar hukum Allah, akhirnya mereka diusir dari taman Eden, sebagaimana kita seperti dilemparkan  ke dunia ini sekarang.

 

1 Petrus 1:18-19

(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Dahulu kita terjual di bawah kuasa dosa, sekarang sudah ditebus oleh darah salib, dan harganya sudah dibayar dengan mahal.

Kita ditebus bukan dengan harta, kekayaan, uang yang banyak, jabatan, pangkat tinggi, bukan ditebus dengan barang fana termasuk batangan emas, perak, tapi ditebus dengan darah yang mahal. Darah Kristus adalah darah yang ,mahal sama seperti darah Anak Domba tak bernoda dan tak bercacat.

 

Darah kita sudah dicemari dengan dosa kejahatan dan kenajisan percabulan dan lain sebagainya, maka kita tidak bisa menyucikan diri menurut kebenaran diri sendiri kecuali oleh darah salib.

Oleh kemurahan TUHAN kehidupan yang terjual di bawah kuasa dosa telah ditebus kembali. Bagaimana cara penebusan? dengan penumpahan darah. Jadi hargailah darah salib yang tertumpah di atas kalvari, lalu dicurahkan di atas kehidupan kita, diatas tanah kehidupan kita yang sudah terjual di bawah kuasa dosa; tanah liat yang sudah sempat dikeraskan menjadi batu bata.

 

Malam ini kita minta ampun. Dahulu kita asal-asal tidak mau belajar, melayani asal melayani saja, sampai di rumah tidak mau belajar sesuka hati, tidak bisa mengikuti irama pelayanan; irama sorgawi. Dan malam ini kita minta ampun, kita  menghendaki yang baik, tapi yang kita benci yang kita lakukan karena sudah terjual di bawah kuasa dosa, tetapi oleh rahmat TUHAN kita sudah ditebus lewat penumpahan darah, oleh darah salib (darah yang mahal) dan harganya dibayar dengan lunas

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

No comments:

Post a Comment