KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 9, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 7 SEPTEMBER 2024


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 7 SEPTEMBER 2024

STUDY YUSUF


Subtema: DITEBUS MENJADI KORBAN-KORBAN SULUNG


Salam sejahtera di dalam kasih-Nya TUHAN Yesus Kristus yang telah menghimpunkan hidup kita dengan dua tangan-Nya di atas gunung TUHAN yang kudus sehingga kita dapat menghadap TUHAN, beribadah dan melayani TUHAN lewat Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN  yang turut bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang Cilegon, Banten, Indonesia lewat live steraming; Youtube, Facebook atau media sosial ap saja.


Mari kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman Penggembalaan Kaum Muda Remaja…

Kejadian 43:11-13 

(43:11) Lalu Israel, ayah mereka, berkata kepadanya: "Jika demikian, perbuatlah begini: Ambillah hasil yang terbaik dari negeri ini dalam tempat gandummu dan bawalah kepada orang itu sebagai persembahan: sedikit balsam dan sedikit madu, damar dan damar ladan, buah kemiri dan buah badam. (43:12) Dan bawalah uang dua kali lipat banyaknya: uang yang telah dikembalikan ke dalam mulut karung-karungmu itu haruslah kamu bawa kembali; mungkin itu suatu kekhilafan. (43:13) Bawalah juga adikmu itu, bersiaplah dan kembalilah pula kepada orang itu.


Setelah diyakinkan oleh Yehuda pada ayat 8-9, akhirnya Yakub mengizinkan Yehuda dan anak-anaknya yang lain untuk membawa Benyamin ke Mesir kepada Yusuf.


Kemudian, dalam kunjungan yang kedua ini mereka juga membawa 2 (dua) hal lainnya, antara lain:

YANG PERTAMA: Balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri dan buah badam.

Dalam ejaan lama: Getah harum, madu, rempah-rempah, kemenyan, buah keras, buah badam.













Tiga di antaranya, yaitu:

  1. Balsam itulah getah harum.

  2. Damar itulah rempah-rempah.

  3. Damar ladan itulah kemenyan.

Dijadikan sebagai ukupan wangi-wangian atau dupa harum bagi TUHAN.


Ukupan wangi-wangian berbicara tentang doa penyembahan. Sedangkan penyembahan adalah tingkat ibadah yang tertinggi disebut juga sebagai puncak ibadah. 

Pengertian yang sebenarnya dari penyembahan adalah penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja tidak lagi kepada kehendak yang lain. 


Perlu untuk diketahui: 

Penyembahan yang disertai dengan bahasa Roh (bahasa lidah) disebutlah itu hubungan intim antara tubuh dengan kepala atau antara gereja TUHAN dengan Kristus.


Singkat kata:

  • Yakub adalah gambaran dari Roh El Kudus.

  • Ishak adalah gambaran dari Anak Tunggal Bapa.

  • Abraham adalah gambaran dari Allah Bapa

Jadi, yang memerintahkan anak-anaknya untuk membawa buah tangan kepada Yusuf ke Mesir adalah Yakub.

 

Hubungan intim antara tubuh dengan Kepala (Kristus sebagai kepala), kita akan simak dalam…

Wahyu 14:1 dengan perikop: Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-nya

(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.


Anak Domba berdiri di bukit Sion bersama-sama dengan 144.000 yang telah ditebus dari antara 12 (dua belas) suku Israel. 144.000 🡪 inti mempelai wanita TUHAN disebut juga dengan gunung Sion (puteri Sion).

Ciri-ciri inti mempelai: di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Itu berarti  di dahi (pikiran) dari mempelai TUHAN tidak ada yang lain kecuali Mempelai Laki-Laki Sorgawi yakni; TUHAN Yesus Kristus.

Kalau pikiran ini masih macam-macam, masih aneh-aneh untuk menginginkan kenajisan percabulan itulah air yang banyak dengan praktek meninggalkan jam ibadah hanya untuk keberhasilan, kemakmuran itu namanya roh antikris. 


Oleh sebab itu, pertahankanlah roh mempelai itu di dalam diri masing-masing saudaraku, itu nanti yang akan memelihara kehidupan kita sampai kepada kesudahan dunia ini, bukan harta, kedudukan, jabatan, bukan berhasil-keberhasilan. Tetapi tidak salah kalau kita diberkati TUHAN di bumi ini, namun yang nomor satu adalah di dahi ini tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya


Wahyu 14:2-3

(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.


Di sini kita melihat, inti dari mempelai wanita TUHAN (144.000 orang yang telah ditebus) ternyata hidup dalam doa penyembahan disertai dengan bahasa Roh (nyanyian baru).

  • Bunyi guruh seperti bunyi kecapi 🡪 doa penyembahan.

  • Nyanyian baru 🡪 bahasa lidah (bahasa Roh) yang tidak dapat dipelajari oleh siapapun kecuali orang itu (144.000 orang) yang sedang menyembah kepada Kristus Kepala. 

Inilah yang disebut hubungan intim antara tubuh dengan kepala -- gereja dengan Kristus.

Biarlah kiranya hal itu tergenapi di dalam diri kita masing-masing. 


Ciri-ciri adanya hubungan intim:

Wahyu 14:4-5

(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. (14:5) Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


Kehidupan dari 144.000 orang (inti mempelai): murni sama seperti perawan, dibuktikan dengan 5 (lima) hal yaitu:

  1. Mereka tidak mencemarkan diri dengan perempuan-perempuan.

Perempuan yang dimaksud di sini adalah dua perempuan yang terdapat di kitab Wahyu:

  • Peremuan  Izebel 🡪 nabi-nabi palsu.

  • Perempuan Babel 🡪 antikris.

  1. Mereka mengikuti Anak Domba itu kemana saja Ia pergi.

Syarat untuk mengikuti TUHAN:

  • Sangkal diri 

  • Pikul salib

  • Ikut TUHAN

Bagian kedua ini telah diterangkan dengan beberapa seri.

  1. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.

  2. Di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta.

  3. Mereka tidak bercela.

Malam ini kita akan membahas hal yang ketiga.


Penjelasan tentang yang ketiga: 

MEREKA DITEBUS DARI ANTARA MANUSIA SEBAGAI KORBAN-KORBAN SULUNG BAGI ALLAH DAN BAGI ANAK DOMBA.

Pendeknya, ditebus untuk menjadi anak sulung bagi Allah.


Terkait dengan anak sulung, kita akan membaca..

Keluaran 22:29B

(22:29) Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu. Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku.


Salah satu peraturan yang ditetapkan TUHAN untuk dilakukan bangsa Israel adalah: anak sulung laki-laki harus dipersembahkan kepada TUHAN. 

Kita semua adalah Israel rohani. Jadi, Firman ini tidak hanya untuk Israel jasmani tetapi juga Israel rohani itulah bangsa kafir.


Saudaraku, peraturan ini disampaikan Musa kepada bangsa Israel setelah menerima dua loh batu yang berisikan sepuluh hukum Allah.


Lebih rinci tentang anak sulung…

Keluaran 34:20B

(34:20) Tetapi anak yang lahir terdahulu dari keledai haruslah kautebus dengan seekor domba; jika tidak kautebus, haruslah kaupatahkan batang lehernya. Setiap yang sulung dari antara anak-anakmu haruslah kautebus, dan janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.


Anak sulung dari antara anak laki-laki umat Israel harus ditebus.

Alasannya ada pada ayat 20C: janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.

Pendeknya, bila ayat 20B dan ayat 20C disatukan memberi arti kepada kita bahwa anak sulung laki-laki adalah milik kepunyaan TUHAN.


Tentu saja kira rindu untuk menjadi milik kepunyaan TUHAN. Kalau kita menjadi milik kepunyaan TUHAN berarti bukan menjadi milik kepunyaan yang lain itulah:

  • Daging dengan keinginannya. 

  • Dunia dengan arusnya.

  • Setan dengan segala tipu dayanya, disebut juga dengan si pendurhaka.


Jadi saudaraku, di atas tadi kita sudah melihat, Keluaran 22:29 adalah peraturan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel, yaitu: yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku -- peraturan ini disampaikan Musa kepada bangsa Israel itu setelah menerima dua loh batu yang pertama. Kemudian, peraturan itu “kembali disampaikan” di dalam Keluaran 34:20 -- setelah Musa memahat dua loh batu yang kedua, ganti dua loh batu yang pertama yang telah dipecahkan oleh Musa di kaki gunung Sinai. 


Kita lanjutkan kembali dalam…

1 Korintus 15:21-23 dengan perikop: “Kebangkitan kita”

Terkait dengan perikop, terlebih dahulu saya mengatakan bahwa Yesus telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib, tetapi hari ketiga Roh Allah membangkitkan Yesus Anak Allah.

Berarti, oleh karena ibadah dan pelayanan ini, kita sekarang berada dalam suasana kebangkitan. 


1 Korintus 15:21-23

(15:21) Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. (15:22) Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. (15:23) Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.


Anak sulung adalah milik kepunyaan TUHAN, tentu saja setelah ditebus oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kritus.

Pendeknya, Yesus telah menggenapi Keluaran 22:29 dan Keluaran 34:20 supaya semua bangsa yakni Israel dan kafir ditebus untuk menjadi milik kepunyaan TUHAN -- menjadi anak sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.


Berbahagialah kehidupan anak-anak TUHAN yang sudah mengalami penebusan dan selanjutnya dipersembahkan untuk menjadi milik kepunyaan TUHAN, merekalah yang disebut sebagai anak-anak sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba.


Kita kembali membaca…

Keluaran 34:19-20

(34:19) Segala apa yang lahir terdahulu dari kandungan, Akulah yang empunya, juga segala ternakmu yang jantan, anak yang lahir terdahulu dari lembu atau domba. (34:20) Tetapi anak yang lahir terdahulu dari keledai haruslah kautebus dengan seekor domba; jika tidak kautebus, haruslah kaupatahkan batang lehernya. Setiap yang sulung dari antara anak-anakmu haruslah kautebus, dan janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.


Anak yang lahir terdahulu dari keledai haruslah kautebus dengan seekor domba.

Itu berarti, penebusan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus ternyata juga berlaku bagi bangsa kafir (non Israel), supaya bangsa kafir layak menjadi anak sulung (milik kepunyaan TUHAN).

Keledai gambaran dari bangsa kafir, bukan bangsa Israel jasmani.

Kemudian, jika keledai tidak ditebus oleh seekor anak domba konsekuensinya; batang lehernya harus dipatahkan.

Itu berarti, hubungan antara bangsa kafir dengan Kristus Kepala; terputus = bukan milik kepunyaan TUHAN


Saudaraku, mulai dari malam ini, jangan lagi kita menganggap bahwa ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan, termasuk Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini, serta imam-imam yang mengambil bagian di tengah-tengahnya, adalah perkara yang menjenuhkan. Kita tidak boleh lagi mengerjakan semuanya itu dengan rutinitas, bersifat lahiriah saja. 

Sebab dari sini kita bisa melihat bahwa kita semua wajib menjadi milik kepunyaan TUHAN. Itulah alasan saya untuk mengatakan bahwa ibadah dan pelayanan ini bukanlah hal yang menjenuhkan untuk kita kerjakan, tetapi, memang harus kita kerjakan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan kekuatan, serta gairah oleh api Roh Kudus. 

Jadi, jangan merasa jemu dengan ibadah dan pelayanan, tetapi sudah sepatutnya kita bersyukur kepada TUHAN, itulah tanda penebusan untuk dijadikan sebagai milik kepunyaan TUHAN. Apalagi kita ini adalah bangsa kafir yang digambarkan seperti keledai. 


Hal ini disampaikan Musa kepada umat Israel setelah ia memahat loh-loh hukum yang kedua.


Keluaran 34:4-7

(34:4) Lalu Musa memahat dua loh batu sama dengan yang mula-mula; bangunlah ia pagi-pagi dan naiklah ia ke atas gunung Sinai, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, dan membawa kedua loh batu itu di tangannya. (34:5) Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama TUHAN. (34:6) Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, (34:7) yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."


Turunlah TUHAN dalam awan di dekat Musa, serta menyerukan nama TUHAN, bahwasanya:

  1. TUHAN Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,

  2. Yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang,

  3. Yang mengampuni pelanggaran, kesalahan dan dosa,

  4. Yang menghukum orang yang bersalah, yaitu; orang-orang yang tidak menghargai kemurahan-Nya, sementara hukuman itu berlaku sampai kepada keturunan yang keempat.


Di atas tadi kita sudah melihat, bahwa kita ini hidup dalam kemurahan TUHAN, digambarkan seperti keledai yang telah ditebus oleh seekor domba, kalau tidak ditebus berarti; batang leher dipatahkan = terpisah jauh dari TUHAN = binasa. Tetapi, saat ini kita merasakan bahwa TUHAN telah menebus kehidupan kita, apa buktinya? Kita ada di tengah ibadah dan pelayanan, imam-imam melayani di tengah ibadah tersebut, itulah penebusan dan itu kemurahan. 

Maka, pada bagian D di katakan: TUHAN menghukum orang yang bersalah, itulah orang-orang yang tidak mau menghargai kemurahan TUHAN, sementara hukuman itu berlaku sampai kepada keturunan yang keempat. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. 


Pendeknya, bangsa kafir juga turut mengalami penebusan sebab TUHAN juga merindukan supaya bangsa kafir menjadi milik kepunyaan TUHAN (anak sulung). Jadi, kalau kita menyadari bahwa hidup kita ini adalah bangsa kafir yang sudah menerima kemurahan, maka tentu saja kita akan menghargai kemurahan TUHAN yang dinyatakan dalam rencana-Nya ini. Hargailah kerinduan TUHAN, hargailah kemurahan TUHAN!

Kalau manusia saja bisa kita hargai, berhala di bumi bisa kita hargai, harusnya teramat lebih menghargai TUHAN. Kadang-kadang kita lebih takut kepada manusia, lebih takut rugi uang karena tidak bekerja, harusnya kita lebih menghargai TUHAN, bukan berhala atau manusia. Silahkan berkerja, berbisnis atau apa saja, tetapi jangan itu dijadikan berhala, karena TUHAN lebih dari segala-galanya, TUHANlah yang empunya langit dan bumi dengan unsur-unsurnya termasuk kesibukan kita di bumi ini.


Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, sebagai bangsa kafir yang sudah mendapat penebusan sebagai kemruahan dari TUHAN untuk dijadikan milik kepunyaan TUHAN (anak sulung), kita patut untuk menghargai kemurahan TUHAN semacam ini.


Sekarang kita kaitkan dengan suku Lewi yang juga dijadikan anak sulung.

Bilangan 3:11-13

(3:11) TUHAN berfirman kepada Musa: (3:12) "Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku, (3:13) sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."


TUHAN mengambil suku Lewi dari antara dua belas suku Israel menjadi anak sulung berarti; menjadi milik kepunyaan TUHAN. Diangkat menjadi anak sulung = menjadi milik kepunyaa TUHAN.


Imam-imam/pelayan TUHAN/hamba TUHAN tentu bersyukur kepada TUHAN karena diangkat menjadi anak sulung supaya menjadi milik kepunyaan TUHAN. Kalau kita menjadi milik pembesar-pembesar di bumi ini, betapa bangganya, seharusnya kita lebih bangga lagi karena kita semua menjadi milik kepunyaan TUHAN. Dialah TUHAN di atas segala TUHAN, Raja di atas segala raja, melebihi dari yang ada di bumi ini.


Lebih rinci lagi terkait dengan Lewi sebagai anak sulung….

Bilangan 8:18-19

(8:18) Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, (8:19) dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."


Tugas pokok dari anak sulung (milik kepunyaan TUHAN):

  1. Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.

  2. Untuk mengadakan pendamaian.


Kita telusuri mengenai: “Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.”

1 Timotius 4:14 dengan perikop: Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat

(4:14) Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.


Seorang pelayan TUHAN (imamat rajani) disebut juga anak sulung.

Tugas pokoknya: melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus yang dipercayakan oleh TUHAN.


Perlu untuk diketahui:

Karunia-karunia Roh Kudus dipercayakan kepada anak-anak TUHAN:

  1. Oleh nubuat,

  2. Oleh penumpangan tangan sidang penatua.

Kedua-duanya erat kaitannya dengan persekutuan kita dengan Kristus sebagai Kepala dalam korban-Nya. Sebab:

  • Nubuat dari kitab Musa dan nubuat dari para nabi telah digenapi oleh Yesus di atas kayu salib. 

  • Kemudian, oleh penumpangan tangan sidang penatua itu berbicara soal persekutuan dengan Kristus sebagai Kepala.


Itu sebabnya, di dalam Keluaran 29:10  dikatakan: Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu.

Harun dan anak-anaknya harus meletakkan tangannya ke atas tiga jenis korban binatang itu yaitu;

  • Lembu sebagai korban pendamaian.

  • Dua ekor domba jantan

Domba jantan pertama berbicara soal penyerahan diri.

Domba jantan kedua berbicara soal tahbisan.

Jadi, sebelum mereka ditahbiskan, imam-imam ini harus meletakkan kedua tangannya di atas kepala korban-korban itu -- berbicara persekutuan kita dengan Kristus sebagai Kepala dalam korban-Nya.

Jangan sampai imam/pelayan TUHAN/anak sulung/milik kepunyaan TUHAN; hidup tanpa persekutuan dengan Kristus sebagai Kepala dalam korban-Nya, itu adalah suatu kekeliruan. Melayani tanpa korban itu tidak benar. 


Pendeknya, oleh darah salib Kristus bangsa kafir diangkat dan dijadikan sebagai anak sulung, kemudian dipercayakan karunia-karunia Roh Kudus untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.


1 Timotius 4:15

(4:15) Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.


Kita sudah mengetahui bahwa seorang imamat rajani/anak sulung/milik kepunyaan TUHAN diangkat menjadi pelayan TUHAN oleh nubuat dan penumpangan tangan TUHAN -- hal ini harus diperhatikan, maksudnya: jangan kita jauh dari persekutuan dengan Kristus sebagai Kepala dalam korban-Nya.


Kemudian, hiduplah di dalamnya. Kalau melayani TUHAN tetapi tidak hidup di dalamnya, berarti ini pelayan palsu, tidak sah di mata TUHAN, walaupun ada keinginan untuk tampil di altar, di mimbar. Ayo perhatikan hal ini dengan sungguh-sungguh, apalagi yang sudah diangkat menjadi pelayan TUHAN/anak sulung.


Kenapa kita harus “memperhatikan” dan “hidup di dalamnya”? 

Jawabnya: supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. 

Itu sebabnya, saudara jangan hanya sibuk dengan urusan daging, baik daging saudara atau keluarga, itu yang mematikan hidup rohanimu. Tetapi perhatikanlah dua hal di atas; dipercaya melayani oleh nubuat dan oleh penumpangan tangan.


Jangan sampai satu tempat tinggal bosan melihat kita karena tidak maju-maju rohani kita dari tahun ke tahun, justru malah merosot. Dahulu berkobar-kobar tetapi setelah mengalami bagaimana kemurahan TUHAN justru menjadi seperti Lucifer; lupa diri, keangkuhan bertakhta di dalam dirinya, itu tidak boleh. Seharunya, kalau sudah mendapat kemurahan, diberkati oleh TUHAN, justru harus semakin rendah hati, tahu mengucap syukur, bukan justru berada di dunia orang mati.


2 Timotius 1:14

(1:14) Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.


Harta yang indah itulah karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus harus dipelihara dengan baik. 

Sementara dalam 1 Timotius 4:14 dikatakan: “Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu..”

Dimanapun kita berada dan dalam keadaan apapun, karunia-karunia dan jabatan-jabatan harus kita pelihara berarti jangan lalai dalam mempergunakannya. Saya masih menemukan pelayan-pelayanan TUHAN yang lalai hanya karena satu dan lain hal, ini harus menjadi cambuk bagi kita semua malam ini.


Kita telusuri mengenai: “Untuk mengadakan pendamaian.”

1 Yohanes 2:1 dengan perikop: Kristus pengatara kita

(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.


Berbahagialah kehidupan anak-anak TUHAN yang di tengah-tengah ibadahnya senantiasa mendengarkan Firman TUHAN sampai Firman itu tergores di hati kita masing-masing, tujuannya; supaya kita jangan berbuat dosa.

Namun, jika seseorang berbuat dosa, kita mempunyai Seorang Pengantara kepada Bapa yaitu; TUHAN Yesus Kristus yang adil. Ini adalah kemurahan yang double bagi kita. 


Kita ada di tengah ibadah untuk mendengarkan Firman sampai Firman itu tergores di hati kita supaya jangan berbuat dosa, itu adalah kemurahan. Tetapi masih ada kemurahan yang lebih dari itu, yaitu; TUHAN tampil di tengah ibadah dan pelayanan kita sebagai Pengantara -- ini adalah kemurahan double.


1 Yohane 2:2

(2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


Tugas Pengantara adalah untuk memperdamaikan dosa manusia.

Sampai hari ini manusia telah terpisah jauh dari TUHAN karena dosa dari Adam sampai sekarang. Tetapi puji TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kepada kita, kita diberikan Seorang Pengantara itulah Yesus Kristus yang adil untuk memperdamaikan dosa dunia, sehingga manusia yang terpisah begitu lama dari abad ke abad, dari keturunan-keketurunan kembali dipersatukan dan diperdamaikan dengan Allah. Inilah tugas pokok dari Seorang Pengantara.


Jadi, pelayan TUHAN/imamat rajani/anak sulung/milik kepunyaan TUHAN disebut juga “pengantara”, tugasnya; untuk mengadakan pendamaian, membawa manusia kepada Allah, bersatu kembali (yang jauh menjadi dekat). Jadi, jangan sekedar melayani dan mempersembahkan korban di atas mezbah, tampil di depan mimbar, tetapi harus menjadi pendamaian, harus menjadi “pengantara” dengan lain kata; menjadi penghubung antara manusia dengan Allah.

Itulah sebabnya Yesus juga disebut dengan Alfa dan Omega -- Yang Awal dan Yan Akhir. Jadi dari awal sampai akhir jembatannya adalah salib di Golgota. 


2 Korintus 5:18-19 dengan perikop: Pelayanan untuk pendamian

(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.


Kepada seorang utusan itulah anak sulung (milik kepunyaan TUHAN) dipercayakan:

YANG PERTAMA: Pelayanan pendamaian = melayani disertai dengan korban-korban baik tenaga, waktu bahkan materi sekalipun.


YANG KEDUA: Berita pendamaian 🡪 Pengajaran salib.

Pengajaran salib adalah pusat dari kerajaan Sorga (central dari kebenaran).

Jadi, kalau seorang hamba TUHAN mengaku dirinya anak sulung (milik kepunyan TUHAN) tetapi di tengah ibadah dan pelayanan mengabaikan berita pendamaian (Pengajaran salib), itu adalah anak sulung yang palsu.


1 Petrus 2:9

(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:


Perlu untuk diketahui:

  • Bangsa yang terpilih disebut imamat rajani.

  • Bangsa yang kudus disebut umat kepunyaan Allah sendiri = anak sulung.

Tugas pokok anak sulung: memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia = membawa berita salib itulah Pengajaran salib, itu yang benar.


Tetapi saya harus sampaikan malam ini supaya kita mengetahui yaitu; ketika milik kepunyaan TUHAN (anak sulung) membawa berita pendamaian, secara manusiawi itu memang berat, yang menerimanya berat apalagi yang menyampaikannya, karena tidak semua orang mau dikoreksi dengan lain kata tidak semua orang mau memikul salibnya dan menyangkal dirinya, lalu mengikut TUHAN. Tetapi, apapun resikonya, kita harus tempuh jalurnya TUHAN yaitu; senantiasa membawa berita pendamain (Pengajaran salib). 

Memang ada resiko, ada harga yang harus dibayar, tetapi jangan salah, kalau ada resiko (harga yang harus dibayar), maka dibalik itu ada kemuliaan itulah yang menjadi dampak positif menjadi imamat yang rajani.


Dampak positif menjadi anak sulung/milik kepunyaan Allah/imamat rajani.

  1. Ibrani 12:23

(12:23) dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,


Dampak positif menjadi anak sulung/milik kepunyaan Allah/imamat rajani: nama terdaftar di Sorga.

Jadi, kalau kita tidak menjadi milik kepunyaan TUHAN/anak sulung, sampai kapanpun nama tidak akan pernah terdaftar di dalam kerajaan Sorga. Itulah pentingnya sekarang ini kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok dan imam-imam melayani di tengah ibadah tersebut.


  1. Ibrani 11:28

(11:28) Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.


Kalau kita betul-betul kita imamt rajani/anak sulung, pasti mengalami pemercikan darah: orang lain berbuat dosa tetapi kita yang dipersalahkan. Tetapi, jaminanya: pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka = anak sulung dipelihara (dibela) oleh TUHAN sampai masa aniaya antikris menjadi raja atas muka bumi ini.


Tidakkah saudara berkobar-kobar mendengar berita semacam ini? Tidakkah saudara terharu mendengar berita semacam ini? Lalu tunggu apalagi, kenapa harus menunda-nunda, kenapa kita tidak segera membenahi diri dalam pelayanan kita? Jangan lama-lama membenahi pelayanan kita dihadapan TUHAN, karena jaminannya sungguh luar biasa, selain nama tertulis dalam kitab kehidupan (terdafat dalam kerajaan Sorga), juga dipelihara dan dibela sampai masa aniaya antikris.


  1. Yakobus 1:18

(1:18) Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.


Kebenaran memberi pengertian kepada kita dan oleh pengertian itu kita tahu bahwa pada tingkat tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Tingkat tertentu bila dikaitkan dengan pola Tabernakel kepada Ruangan Maha Suci, dibalik Tirai di situ nanti kita bertemu muka dengan muka


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment