KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, September 16, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 12 SEPTEMBER 2024

 


IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 12 SEPTEMBER 2024


KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 19)


Subtema: TANAMAN YANG DICABUT (DUNIA ORANG MATI)


Terpujilah kasih karunia TUHAN yang mulia, yang sudah membawa kita dan menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus oleh dua tangan yang penuh kasih tangan yang berkuasa semua karena kemurahan TUHAN.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten, Indonesia lewat Live Streaming atau online atau Video internet Youtube, Facebook atau media sosial apapun dimanapun saudara berada. kiranya TUHAN dengan damai sejahteraNya memerintah di tengah-tengah kita, sehingga kita boleh merasakan satu kebahagiaan saat duduk diam mendengarkan firman TUHAN malam ini. 

Namun jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. 


Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Kita masih berada pada Maleakhi Maleakhi 2:8-9 sebagai penutup dari perikop yang pertama.


Maleakhi 2:8-9

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.


Memandang bulu dalam pengajaran berarti memperhatikan orang kaya (yang besar) tetapi orang miskin (kecil) tidak mendapat perhatian. 

Doakan supaya TUHAN dalam kehadiranNya senantiasa berdampak dalam ketulusan yang heran sehingga kita merasakan kemurahan-kemurahan dari TUHAN dari sorga. 


Inti dari ayat 8-9; Para imam menyimpang dari jalan (ayat 8), karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9). Hal ini juga diceritakan oleh Nabi Yesaya 56:10-11.


Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.


Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri”, itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan = menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: “orang-orang buta”

Kalau mereka tidak buta mereka akan tetap mengikuti jalan-jalan yang TUHAN tunjukan; tidak menyimpang ke kanan dan kekiri, tetapi karena pemimpin-pemimpin umat Israel adalah orang-orang buta maka jelas saja mereka akan menyimpang ke kiri dan ke kanan = tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukan, hal ini menunjukkan bahwa pemimpin buta tersebut:

  1. Tidak tahu apa-apa.

  2. Anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

  3. Berbaring melamun dan suka tidur saja (si pemalas)

  4. Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang


Malam ini kita masih membahas bagian d, yaitu: Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang

Penjelasan bagian d:

ANJING-ANJING PELAHAP TIDAK TAHU KENYANG.


Istilah lain pelahap (tidak tahu kenyang) adalah rakus dan tamak.  Tamak berarti ingin beroleh banyak untuk dirinya sendiri tanpa kata cukup

Sesungguhnya ibadah disertai rasa cukup memberi keuntungan besar dan asal ada makanan minuman cukuplah, alasanya karena kita datang ke dunia ini tidak bawa apa-apa (telanjang), juga keluar (kembali kepada Allah) dengan telanjang tidak bawa apa-apa  (1 Timotius 6:6-8).


Amsal 30:15-16

(30:15) Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" (30:16) Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"


Si lintah mempunyai dua anak perempuan yaitu: untukku dan untukku

  • Anak pertama bernama untukku.

  • Anak kedua bernama untukku.

Jadi satu kali apabila si lintah memanggil anaknya, maka yang datang dua-duanya, itu artinya si lintah  tidak tahu kenyang dan tidak mengenal kata cukup; itulah anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang. 

Pendeknya, "untukku" dan "untukku" menunjuk:

1. Dunia orang mati.

2. Rahim yang mandul.

3. Bumi yang tidak pernah puas dengan air.

4. Api yang tidak pernah berkata cukup.

Untuk para pemuda dan pemudi, mulai sejak sekarang ini belajar menjadi pribadi yang sungguh-sungguh dalam mengikuti TUHAN supaya nikah dan rumah tanggamu diberkati, rahim istrimu juga akan diberkati, jangan kikir, jangan jauh dari pertemuan-pertemuan ibadah. 


Keempat perkara tersebut akan kita selidiki satu persatu dimulai dari; dunia orang mati. 


Mari kita melihat DUNIA ORANG MATI di dalam …

Mazmur 6:6

(6:6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?



Lupa kepada TUHAN dan tidak tahu mengucap syukur adalah dunia orang mati, sebab itu jangan kita berada pada dunia orang mati.

Semestinya...

  • Manusia tidak boleh lupa dan tidak mungkin lupa kepada TUHANnya.

Alasannya; karena TUHAN yang menciptakan langit dan bumi, termasuk manusia itu sendiri dibentuk oleh dua tangan TUHAN.

Kita harus tau TUHAN adalah penjunan, kita adalah tanah liat di tangan penjunan, dan TUHAN mau bentuk kita sesuai kehendakNya, jadi jangan kita menjalankan roda kehidupan rohani kita sesuai kehendak sendiri apalagi di tengah ibadah dan pelayanan. Jangan hari ini datang, besok tidak datang, lalu lusa datang, dan terus begitu, atau imam-imam melayani TUHAN sesuka hati, merasa berjasa karena banyak pekerjaan yang sudah ia kerjakan, lalu tidak bisa diatur lagi, itu tidak boleh. 

  • Manusia harus tahu mengucap syukur.

Alasannya; karena TUHAN sudah memberi umur panjang dan nafas kehidupan kepada manusia sebagai tanda TUHANlah yang menjaga, TUHAN lah yang memelihara hidup  manusia. 

Tapi lihatlah orang-orang yang berada di dunia orang mati; lupa kepada TUHAN yang menciptakan langit dan bumi, serta tidak tahu mengucap syukur. Itu sebabnya diatas tadi sudah saya sampaikan; anak-anak TUHAN, secara khusus kaum muda remaja sudah seharusnya sungguh-sungguh datang menghadap TUHAN, tekun tiga macam ibadah pokok supaya engkau dan istrimu tidak mandul, supaya engkau dan istrimu tau mengucap syukur, tidak lupa kepada TUHAN, jangan hanya untukku, untukku, itu tidak baik. 

Oleh sebab itu jangan kita membawa diri pada dunia orang mati, karena disitulah iblis (setan) berkuasa dan menjadi raja. Minggu lalu sudah diterangkan dalam Yesaya 14: 15; di dalam dunia orang mati setan berkuasa dan menjadi raja, sehingga setiap kali orang membawa hidupnya pada dunia orang mati dia lupa kepada TUHAN, dia tidak tahu mengucap syukur. Tetapi puji TUHAN kita punya Raja yang hidup, kita mempunyai Raja yang berkuasa, sehingga kita hidup. Raja kita adalah TUHAN Yesus Kristus, Dia adalah Tuan diatas segala tuan, Raja di atas segala raja. Oleh karena rahmat TUHAN kita dibawa untuk berada di tengah-tengah perhimpunan ibadah dan pelayanan ini, di tengah-tengah dunia orang yang menyembah TUHAN, di tengah-tengah dunia orang yang hidup. Allah kita hidup, maka kita adalah orang-orang yang hidup; tidak lupa kepada TUHAN dan tau bersyukur.


Mazmur 9:18

(9:18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.


Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; melupakan Allah bahkan tidak tahu bersyukur adalah dunia orang mati, sedangkan yang melupakan Allah di sini adalah orang-orang fasik


Mazmur 9:17A

(9:17) TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya, Ia menjalankan penghakiman; orang fasik terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri. Higayon. S e l a


Ayat ini menceritakan tentang kedatangan TUHAN.

Dengan bukti…

  • TUHAN telah memperkenalkan diri-Nya dengan cara menderita sengsara bahkan mati di kayu salib, namun bangkit pada hari ketiga, hal ini menunjuk kepada kedatangan TUHAN yang pertama. 

Jadi oleh karena sengsara salib kita mengenal TUHAN. Kita tidak mungkin mengenal Allah Israel kalau kita tidak satu dengan sengsara derita salib. Tapi oleh karena salib kita bisa merasakan apa yang dirasakan TUHAN, kita bisa memikirkan apa yang dipikirkan TUHAN, kita tau siapa TUHAN, kita tau siapa setan. 

Jadi jelas andaikata TUHAN Yesus tidak turun ke dunia pada kedatangan pertama; menderita sengsara di atas kayu salib, sampai kapanpun orang tidak akan pernah mengenal Allah. Dan itu ditegaskan Rasul Paulus di dalam tulisannya yang dikirimkan kepada jemaat di Filipi 3:10-11. (3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (3:11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Jadi kita mengenal TUHAN karena sengsara salib. 

  • Ia menjalankan penghakiman.

Penghakiman itu berlaku atas semua bangsa, suku, kaum dan bahasa, berlaku untuk orang yang hidup dan mati, dan hal itu terjadi pada saat kedatangan TUHAN yang kedua.


Pendeknya, TUHAN akan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya sendiri, antara lain:

  1. Membinasakan orang berdosa yakni; orang-orang yang melupakan TUHAN.

  2. Menyelamatkan orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, menunjuk kepada orang yang tidak lupa TUHANnya, tidak lupa bersyukur untuk kebaikan dan kemurahan hati TUHAN.


Jadi Mazmur 9:17A jelas itu berbicara tentang kedatangan TUHAN yang pertama dan kedua.


Kedatangan Yesus yang pertama; Ia menderita sengsara, sehingga kita mengenal TUHAN.

Kedatangan TUHAN yang kedua; tampil sebagai Raja yang akan menghakimi semua bangsa.

Kemudian pada ayat 17 juga kita temukan kata Higayon. Higayon adalah petunjuk bagi pemain musik sehingga ia akan memainkan musik sesuai dengan irama yang datang dari Sorga.

Jadi imam-imam (pelayan TUHAN) harus untuk mengikuti irama sorgawi di tengah-tengah ibadah dan pelayanan karena TUHAN sudah memberi petunjuk. TUHAN mempercayakan karunia-karunia Roh El-Kudus, jabatan-jabatan Roh Kudus, TUHAN juga latih beribadah sehingga datang menghadap TUHAN, melayani TUHAN dalam tahbisan yang baik dan benar, dalam penyerahan yang baik dan benar, menjadi pendamaian sepenuhnya, itu petunjuk.


Begitu ditahbiskan seorang imam dapat petunjuk untuk melayani TUHAN yaitu menjadi pendamaian sepenuh, kemudian dalam penyerahan sepenuh dan dalam tahbisan yang benar. Tetapi Lucifer (bintang Timur/putera fajar) tidak mau mempraktekkan Higayon, padahal dia adalah malaikat yang sangat dikasihi oleh TUHAN, kepadanya banyak dipercayakan karunia-karunia, sebagai; pemimpin pujian, sebagai pemimpin zangkoor, sebagai pemain musik untuk mengikuti irama pelayanan di Sorga. Dan TUHAN sudah memberi petunjuk kepada dia untuk memainkan musiknya, akan tetapi, Lucifer (bintang Timur, putera fajar) lupa semuanya itu; tidak tau untuk mengucap syukur kepada TUHAN. 


Yesaya 14:13

(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.


Ada 5 kali kata "aku" sebagai kefasikan Lucifer:

  1. Aku hendak naik ke langit.

  2. Aku hendak mendirikan tahtaku untuk mengatasi bintang-bintang Allah.

  3. Aku hendak duduk di atas bukit pertemuan di sebelah utara.

  4. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan

  5. Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.


Jadi kefasikan bintang Timur putera fajar (Lucifer) menunjukkan bahwa dia lupa kepada TUHAN, dia tidak tahu mengucap syukur kepada TUHAN yang sudah mempercayakan banyak hal kepada dia. Bagi imam-imam dipercayakan karunia-karunia jabatan, bagi jemaat diberi kesempatan untuk bekerja di satu pekerjaan, diberi kesempatan untuk mengelolah bisnis, diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menikmati hidup, tetapi lihatlah orang fasik lupa kepada TUHAN, apa buktinya? dilihat dari perkataannya; dengan 5 kali kata aku, itulah dua anak dari si lintah, yaitu; Untuk aku, dan untuk aku. 

Singkat kata yang melupakan TUHAN disini adalah orang-orang fasik.


Mazmur 10:3-4

(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. (10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.


Adapun isi dari pikiran orang-orang fasik: 

  1. Allah tidak akan menuntut.

  2. Tidak ada Allah.

Pendeknya, dari isi pikiran orang-orang fasik ini kita tahu bahwa mereka sama sekali melupakan TUHAN dan tidak tahu untuk mengucap syukur.

Saya sedikit tambahkan; saudara bisa menolong siapapun baik itu saudara laki-laki, maupun saudara perempuan, orang tua, anak, handaitolan, kerabat, siapa saja, tapi jangan lupa TUHAN; tau mengucap syukur. Jangan kita dipercaya banyak hal, tapi tidak mempraktekan Higayon, itu tidak boleh. Kita belajar mulai sekarang, kita benahi yang belum terbenahi sesuai dengan firman Allah yang kita terima di malam ini.


Adapun isi pikiran orang fasik YANG PERTAMA: “Allah tidak akan menuntut”.

Kalau seseorang memiliki pemikiran seperti ini menunjukkan bahwa setiap orang bebas melakukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak sendiri; bebas untuk berbuat dosa karena isi pemikiran mereka; Allah tidak akan menuntut.


Lebih dalam kita baca…

1 Korintus 15:32

(15:32) Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".


Berada pada dunia orang mati berarti; bebas untuk melakukan segala sesuatu menurut kehendaknya sendiri, secara khusus bebas melakukan dosa makan dan minum. Kalau toh juga besok berada pada dunia orang mati, ayo kita lakukan dosa secara khusus bebas melakukan dosa makan dan minum.


Terkait dengan “dosa makan minum” untuk yang kesekian kali menghubungkan dalam …

Lukas 17:26-27

(17:26) Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: (17:27) mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

 

Soal dunia orang mati pada zaman Nuh itu telah diterangkan pada minggu yang lalu, sekarang kita Lukas 17:28-29.


Lukas 17:28-29

(17:28) Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. (17:29) Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.


Dunia orang mati pada zaman Lot:

  • Mereka makan dan minum → dosa merokok, mabuk-mabukkan (minuman keras), konsumsi narkoba. Ini adalah dosa yang timbul karena hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.

  • Mereka membeli dan menjual → dosa kenajisan percabulan (roh antikris).

Mereka bebas menjual dan membeli tetapi dengan syarat menerima tanda 666 di dahi dan di tangan kanan, itulah yang disebut cap meterai dari antikris, sementara antikris disebut binatang yang pertama. Jadi 666 itu adalah bilangan dari binatang itu, sedangkan bilangan binatang itu adalah bilangan seorang manusia. Manusia diciptakan pada hari yang keenam. TUHAN memberi 6 hari (angka enam), tapi jangan lupa yang terpenting adalah angka 7 (hari perhentian/satu hari). Kalau kita lupa hari TUHAN, lupa satu hari itulah hari ke 7 berarti disebutlah berada pada dunia orang mati. Hal itu sudah diterangkan minggu lalu.

  • Mereka menanam dan membangun. 


Diawali soal Soal: MENANAM.

Kita akan mendapat pelajaran terkait dengan menanam ini di dalam

Matius 15:12 perikop: Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi.

(15:12) Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"


Murid-murid Yesus berpikir secara manusiawi dengan lain kata tidak memiliki pikiran Allah, sebab kedua belas murid ini terlalu menjaga perasaan-perasaan manusia, artinya kalau khotbah terlalu menjaga perasaan manusia; jangan asal main tunjuk tunjuk dosa, jangan asal menyebut-menyebut kesalahan dari orang yang berbuat dosa.

Banyak juga pemimpin jemaat seperti ini, kenapa? karena takut nanti jemaatnya mundur, tinggalkan ibadah dan pelayanan itu apalagi kalau jemaat itu adalah orang besar, orang kaya, itu pikiran manusiawi, tapi TUHAN Yesus dikuasai oleh pikiran ilahi (pikiran Allah), sehingga itu tercermin dari setiap ungkapan, jawab kepada 12 murid…


Matius 15:13

(15:13) Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.


Pendekny, orang-orang farisi adalah tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa di Sorga. 

Kita akan telusuri lebih dalam, kenapa TUHAN memberitahukan sedemikian kepada murid-muridNya, ada alasanya, maka untuk melihat alasan ini tentu saja kita akan membaca dari Matius 5:1-2.


Matius 15:1-2

(15:1) Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata: (15:2) "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."


Orang-orang Farisi berpegang teguh pada adat istiadat orang Yahudi yakni; harus membasuh tangan sebelum makan. Ini adalah adat istiadat orang Yahudi yang diwariskan, dan orang Yahudi Betul-betul  berpegang teguh pada ajaran adat istiadat ini. Namun kita lihat…


Matius 15:3-6

(15:3) Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? (15:4) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. (15:5) Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, (15:6) orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.


Demi adat istiadat, orang-orang Farisi melanggar (menabrak) Firman Allah secara khusus hukum yang kelima yaitu: tidak menghormati ayah dan ibu (orang tua), alasannya; harta yang dimiliki sudah dipersembahkan kepada TUHAN, sehingga orang yang melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN tidak lagi perlu menghormati orangtua, dengan demikian mereka tidak taat kepada firman Allah demi adat istiadat. Jadi hanya karena adat istiadat mereka tabrak firman Allah (hukum yang kelima).


Hati-hati dengan adat istiadat. Dalam hal ini saya sedang tidak memojokkan kelompok-kelompok atau suku-suku. Saya hanya ingin menyampaikan; jangan hanya karena adat istiadat kita mengesampingkan perintah Allah (menabrak firman Allah) yaitu; hukum kelima, maupun hukum-hukum yang lain. 

Jadi dari sini kita dapat melihat orang-orang farisi ini sedang menanam ajaran adat istiadat mereka (ajaran sendiri) dengan demikian mereka bukanlah tanaman yang ditanam oleh Bapa di Sorga.

Biar kita betul-betul adalah kehidupan yang ditanam oleh TUHAN; kita taat kepada firman Allah, dengan lain  kata firman itu tertanam di dalam hati kita masing-masing. 


Matius 15:7A

(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:


Pada akhirnya, orang-orang Farisi disebut orang munafik, sebab bagian luar dari tubuh mereka bersih itulah tangan yang terbasuh, tetapi manusia batin (manusia dalam) mereka kotor / menjijikkan. Ini yang disebut munafik; luar dan dalam tidak sama. 

Kalau bagian luar terlihat bersih yaitu tangan yang terbasuh, tapi bagian dalam (manusia batin) kotor itu namanya munafik.

Alangkah baiknya kita tampil apa adanya; tampil sebagaimana dalam Ibrani 10:22:b Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Doa dan harapan supaya kita menghadap TUHAN dengan ketulusan di hati, ditambah keyakinan iman yang teguh, supaya jangan munafik; di luar nampak lembut, baik bersih, tapi di dalam begitu kotor, seperti ombak yang berkecamuk.


Ada 7 kemunafikan orang-orang Farisi dalam Matius 23 yaitu: (1.) ayat 13, (2). ayat 14, (3.)  ayat 15, (4.) ayat 23, (5.)  ayat 25 (6.) ayat 27,  (7.) ayat 29.

Tapi kemunafikan ini terkait dengan tangan yang terbasuh, maka kita akan temukan itu didalam Matius 23:25-26; kemunafikan yang kelima. 


Matius 23:25

(23:25) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. (23:26) Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.


Salah satu kemunafikan orang Farisi ialah; membersihkan cawan dan pinggan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh dengan rampasan dan kerasukan. 


Cawan (tempat minuman) bagian luarnya bersih, itu bisa dilihat dari…

Matius 23:5-7

(23:5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; (23:6) mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; (23:7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.


Kepada orang-orang Farisi diberi karunia dan jabatan Roh Kudus, tetapi hanya supaya dilihat orang; itulah cawan bagian luar bersih. Kita juga diberi minum dari Roh yang satu, yang sama, diberi karunia-karunia Roh Kudus (1 Korintus 12:13). 

Cawan itu adalah tempat minuman; bagian luarnya bersih, dipercaya karunia-karunia, dipercaya jabatan-jabatan Roh Kudus, tetapi supaya dilihat oleh orang lain, jadi jelas itu bagian luar dari cawan bersih. Kalau hanya bagian luar bersih maka nampak 3 praktek di tengah ibadah dan pelayanan orang munafik.

PRAKTEK MEMBERSIHKAN CAWAN BAGIAN LUARNYA SAJA:

  1. Suka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. (Matius 23:5)

  2. Suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat (Matius 23:6)

  3. Suka menerima penghormatan di pasar dan dipanggil Rabi (Matius 23:7).


Pinggan (tempat makanan) bagian luarnya bersih, tetapi bagian dalamnya penuh rampasan dan kerasukan. Kita lihat itu dalam…

Matius 23:1-3

(23:1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: (23:2) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. (23:3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.



Akibatnya pinggan (tempat makanan) yang dibersihkan hanya bagian luarnya saja, tapi bagian dalamnya penuh dengan rampasan dan kerakusan; mereka hanya bisa mengajarkan tetapi tidak bisa melakukannya. Ajarannya diterima, tapi kelakuannya jangan ikuti


Matius 23:4

(23:4) Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.


Pinggang bagian luarnya bersih, tapi bagian dalamnya penuh dengan rampasan dan kerakusan.

Bantu doa supaya saya sebagai gembala sidang, juga para imam yang melayani TUHAN di tengah ibadah-ibadah bahkan seluruh sidang jemaat yang hadir secara tatap muka maupun yang mengikuti secara online jangan kita disebut sebagai cawan yang dibersihkan bagian luarnya, tapi bagian dalamnya penuh dengan rampasan dan kerakusan. Kemudian jangan kita disebut sebagai pinggan yang dibersihkan pada bagian luarnya, tapi pada bagian dalamnya penuh dengan rampasan dan kerakusan.

Jadi nampak dengan jelas bahwa orang-orang Farisi betul-betul berlaku munafik di hadapan TUHAN.

Mungkin mata orang bisa dikelabui dengan doa-doa yang panjang-panjang, tetapi mata TUHAN tidak bisa terkelabui . 


CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK…

Matius 15:7b-8

(15:7) Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."



Ciri-ciri orang munafik: 

Memuliakan TUHAN dengan bibirnya (mulut/lidah) tetapi hatinya jauh dari TUHAN. 

Kalau menaikan puji-pujian bagi TUHAN sungguh luar biasa di tengah-tengah pertemuan ibadah-ibadah tersebut, tetapi saat firman TUHAN disampaikan, hatinya jauh dari berita firman yang disampaikan, berarti sama saja dengan mempersembahkan tubuh jasmaninya di tengah ibadah dan pelayanan itu, tetapi manusia batinnya tidak dipersembahkan kepada TUHAN, itu yang disebut ibadah lahiriah ibadah taurat, ibadah liturgis, ibadah rutinitas saja; tubuh jasmaninya ada di tengah ibadah atau dipersembahkan di atas mezbah; bersorak-sorai memuji TUHAN, tetapi berita firman yang disampaikan ditolak, hatinya jauh dari pemberitaan firman. Berarti orang munafik ini menjalankan ibadahnya secara lahiriyah, liturgis, taurat,  rutinitas saja. Jangan kita menjalankan ibadah hanya rutinitas. 


Matius 15:10-11

(15:10) Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: (15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."


Kalau menjalankan ibadah secara rutinitas (ibadah liturgis/ibadah Taurat), itulah yang menajiskan seseorang, Jadi, bukan apa yang masuk ke dalam mulut, tetapi apa yang keluar dari dalam mulut yang menajiskan orang. 

Perkataan ini sangat jelas dan tegas disampaikan oleh TUHAN Yesus pada waktu itu sehingga murid-murid merasa tidak enak kepada orang-orang farisi, terlalu menjaga perasaan orang-orang farisi.

Saudara, kalau berita firman Allah disampaikan dalam  setiap pertemuan dalam penggembalaan GPT BETANIA ini mungkin terlalu menusuk di hati, ya sabar-sabar saja, tidak ada maksud TUHAN untuk membuat kita jadi terpuruk atau menjadi orang yang tidak percaya diri. TUHAN mau supaya tanaman itu tercabut sampai akar-akarnya, supaya tanaman yang tidak ditanam Allah tercabut sampai akar-akar dosa, yaitu dalam hal ini soal kemunafikan, supaya jangan kita menjalankan ibadah secara lahiriah. 


Kita sudah melihat orang farisi menanam, tapi tanaman yang mereka tanam tidak berasal dari Sorga, ini harus dicabut sampai akar-akarnya. Jadi tidak perlu pakai perasaan untuk menyucikan dosa, sampai akar-akar dosa. 

Jadi kalau saudara masih tersinggung, berarti saudara belum mengerti rencana TUHAN. Nanti pulang ke rumah; anak berkata kepada orang tua; mak, pak kayaknya firman itu kepada saya, dengan emosi mengatakan itu. Atau bisa saja orang tua mengatakan itu kepada anaknya, atau istri mengatakan itu kepada suaminya, suami mengatakan itu kepada istrinya. Kalau saudara masih memiliki sifat seperti itu sampai kapanpun tidak akan mengerti rencana TUHAN dan tidak akan pernah ada di dalam rencana TUHAN yang indah. TUHAN mau supaya tanaman yang tidak ditanam TUHAN dicabut sampai pada akar-akar dosa, dalam hal ini dosa kemunafikan. 


Inilah soal menanam, nanti jika TUHAN izinkan akan kita lanjutkan lagi di minggu yang akan datang jika TUHAN menghendaki. Tapai jangan takut sehingga tidak berani datang beribadah. Tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa harus dicabut, termasuk akar-akar dosanya, dalam hal ini dosa kemunafikan.


Orang farisi ini sedang menanam, padahal kita tau TUHAN juga menanam, menabur benih, menanamkan firman Allah di hati kita, tetapi kenyataannya orang Farisi yang sudah menduduki kursi Musa tampil sebagai pemimpin pada masa itu dengan ajaran lain berarti; menanam; berpegang teguh pada adat istiadat tetapi mengesampingkan firman Allah. Tapi TUHAN cabut sampai akar-akar tanaman itulah kemunafikan. Apa itu kemunafikan, di luar tampak bersih, di dalam penuh kotoran yang menjijikan itulah rampasan dan kerakusan. 

Tapi malam ini TUHAN sudah mencabut tanaman yang tidak ditanam oleh Allah, sampai akar-akar dosa, yaitu; kemunafikan, kesombongan, keangkuhan, dan juga dosa dunia orang mati yaitu melupakan TUHANnya dan tidak tau bersyukur. Dan kita bersyukur malam ini, TUHAN Yesus baik, TUHAN Yesus memberkati kita semua, Tuhan Yesus menyucikan kita semua sampai sempurna sama mulia dengan TUHAN,  amin…


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI



Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment