IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 1 JULI 2025
SURAT
YUDAS
(Seri 30)
Subtema: JANGANLAH
BERSUNGUT-SUNGUT
Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada
TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung TUHAN
yang kudus sehingga kita boleh datang menghadap TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan malam ini.
Berarti, kita akan tersungkur di ujung kaki
salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, hanya kepada Dia saja kita berbakti.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN,
umat ketebusan TUHAN, yang turut bergabung lewat online atau lewat live
streaming, video internet atau Youtube, Facebook, dari media sosial apa
saja yang dapat digunakan. Kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi hati
kita, memberi sukacita dan bahagia saat kita duduk diam dan mendengarkan Sabda
Allah.
Tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan
TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi
lepas pribadi.
Selanjutnya, mari kita sambut SURAT YUDAS
sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah
Doa Penyembahan.
Yudas 1:5
(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui
semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa
memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi
membinasakan mereka yang tidak percaya.
TUHAN telah menyelamatkan
umat Israel dari tanah Mesir, namun sangat disayangkan, karena pada akhirnya
TUHAN membinasakan mereka yang tidak
percaya di padang gurun.
Saudara, kisah tentang bangsa Israel
diselamatkan dari tanah Mesir adalah sebuah kisah yang tidak asing lagi bagi
kita (orang Kristen). Namun sekalipun demikian, kisah tersebut sengaja diceritakan
kembali oleh Yudas (saudara Yesus). Tujuannya: untuk memperingatkan gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini supaya tidak binasa
di tengah-tengah perjalanan rohani menuju Kerajaan Sorga (perhentian kekal).
Perjalanan rohani kita sekarang berada pada
mil-mil yang terakhir, maka kita harus memperhatikan segala sesuatunya, jangan
sampai di ujung perjalanan ini kita binasa. Maka, saya dan saudara harus
memperhatikan apa yang menjadi nasihat Firman seperti Yudas saudara Yesus
memperingatkan mereka yang terpanggil.
Ternyata, Rasul Paulus juga memperingatkan
jemaat di Korintus dengan kisah yang sama di dalam 1 Korintus 10.
Ayat
1-4 intinya ialah umat
Israel telah diselamatkan dari tanah
Mesir (tanah perbudakan) dan penjajahan Firaun.
-
Mesir
-> dunia dengan segala sesuatu yang ada di
dalamnya, antara lain; keinginan daging,
keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Itu bukan berasal dari Allah dari Sorga,
itu berasal dari dunia.
-
Firaun
adalah gambaran dari iblis (setan).
1 Korintus 10:5
(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak
berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan
di padang gurun.
Bagian
yang terbesar dari bangsa Israel
ditewaskan di padang gurun karena Allah
tidak berkenan kepada mereka.
Bagian terbesar -> generasi pertama dari bangsa Israel yang lahir di tanah Mesir.
Singkat kata, 1 Korintus 10:5 = Yudas 1:5.
1 Korintus 10:6-10
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh
bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal
yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah
berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis:
"Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka
dan bersukaria." (10:8) Janganlah
kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari
mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai
Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga
mereka mati dipagut ular. (10:10)
Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Apa yang dialami bangsa Israel di padang gurun
adalah contoh untuk memperingatkan gereja TUHAN supaya di
hari-hari terakhir ini...
a.
Jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat … (ayat 6).
b.
Jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala
… (ayat 7).
c.
Janganlah kita melakukan percabulan … (ayat 8).
d.
Janganlah kita mencobai TUHAN … (ayat 9)
e.
Janganlah bersungut-sungut … (ayat 10).
Saudara, malam ini kita akan membahas bagian terakhir…
Tentang:
JANGANLAH BERSUNGUT-SUNGUT (BAGIAN
1)
Kisah tersebut ditulis dalam kitab Musa yang keempat yaitu; Bilangan 16:41-49.
Kita tidak perlu membaca secara keseluruhan, cukup membaca ayat 41 dan ayat 49.
Bilangan 16:41, 49
(16:41) Tetapi pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap
umat Israel kepada Musa dan Harun, kata mereka: "Kamu telah membunuh umat
TUHAN." (16:49) Dan mereka yang
mati kena tulah itu ada empat belas ribu tujuh ratus orang banyaknya, belum
terhitung orang-orang yang mati karena perkara Korah.
Karena mereka bersungut-sungut, mereka kena tulah. Dan
mereka yang mati karena tulah ada 14.700 orang, belum terhitung dengan yang
mati karena perkara Korah, Datan, Abiram dan On bersama isteri dan anaknya.
Ditambah lagi 250 orang yang bersama-sama dengan kumpulan Korah itu. Jadi,
kalau kita hitung, 14.700 + 250 + Korah dan keluarga + Datan dan keluarga + On
dan keluarga + Abiram dan keluarga, maka ± 15.000 lebih yang mati
bersungut-sungut.
Singkat kata, bangsa Israel bersungut-sungut kepada Musa dan
Harun. Peristiwa itu terjadi sehari setelah perkara Korah.
Sejenak kita melihat…
Bilangan 16:1-2 -- Perikop: “Pemberontakan
Korah, Datan dan Abiram”
(16:1) Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan
dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang
Ruben, mengajak orang-orang (16:2)
untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang
Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh
rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
Korah dan kumpulannya yakni;
-
Datan, Abiram, dan On,
ketiganya adalah orang Ruben.
-
Beserta 250 orang
Israel, orang-orang kenamaan.
Mereka memberontak kepada Musa dan Harun dihadapan Allah.
Bilangan 16:8-10
(16:8) Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai
orang-orang Lewi! (16:9) Belum
cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel
dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada
Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka, (16:10) dan bahwa engkau diperbolehkan
mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau
pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
Korah adalah suku Lewi, telah dipisahkan TUHAN dari umat
Israel untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN di kemah suci TUHAN
mulai dari Halaman hingga Ruangan Suci. Namun di sini kita melihat, Korah tidak
merasa puas dengan apa yang dipercayakan kepadanya, dengan lain kata; merasa
belum cukup sehingga ia menuntut pangkat imam (menginginkan menjadi salah satu
pemimpin). Sehingga ia mengajak orang-orang lain memberontak melawan Musa dan
Harun dihadapan Allah.
Sejenak kita membaca…
Bilangan 3:5-9 -- Perikop: “Orang Lewi”
(3:5) TUHAN berFirman kepada Musa: (3:6) "Suruhlah suku Lewi mendekat dan menghadap imam Harun,
supaya mereka melayani dia. (3:7) Mereka
harus mengerjakan tugas-tugas bagi Harun dan bagi segenap umat Israel di depan
Kemah Pertemuan dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah
Suci. (3:8) Mereka harus memelihara
segala perabotan Kemah Pertemuan, dan mengerjakan tugas-tugas bagi orang Israel
dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci. (3:9) Orang Lewi harus kauserahkan
kepada Harun dan anak-anaknya; dari antara orang Israel haruslah
orang-orang itu diserahkan kepadanya dengan sepenuhnya.
Di sini kita melihat, suku Lewi diambil dari antara umat
Israel, lalu mereka…
-
Harus mengerjakan
tugas-tugas bagi Harun dan umat Israel.
-
Harus memelihara segala
perabotan dari Halaman sampai Ruangan Suci.
Intinya, orang Lewi diserahkan bagi Harun dan anak-anaknya. Itu
berarti orang Lewi berada di bawah pengawasan dari Harun dan keempat anaknya
itulah Nadab, Abihu, Eliezer dan Itamar.
Bilangan 3:10
(3:10) Tetapi Harun dan anak-anaknya haruslah kautugaskan untuk
memegang jabatannya sebagai imam, sedang orang awam yang mendekat harus
dihukum mati."
Pendeknya
yang ditunjuk oleh TUHAN menjadi imam adalah Harun dan anak-anaknya, sementara
orang Lewi diberi kesempatan untuk melayani TUHAN dan melayani umat Israel,
mereka berada di bawah pengawasan Harun dan anak-anaknya. Sedangkan orang awam
yang mendekat harus dihukum mati.
Berarti, diberi kesempatan untuk melayani TUHAN, melayani
pekerjaan TUHAN dan memperhatikan segala perabotan yang ada di Halaman dan
Ruangan Suci, itu adalah kemurahan. Dan mereka harus melayani di bawah
pengawasan dari imam besar Harun dan keempat anaknya sebagai imam-imam. Jadi,
kita harus tahu siapa yang menjadi imam.
Saudara, kalau kita diberi kesempatan untuk melayani TUHAN
dan pekerjaan TUHAN, itu adalah kemurahan. Bukankah
TUHAN telah mengangkat suku Lewi dan memisahkan mereka dari suku-suku lain,
lalu diberi kesempatan untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, serta
memperhatikan segala perabotan yang ada di Halaman dan di Ruangan Suci? Itu kemurahan. Sebab di ayat 10 jelas dikatakan bahwa orang awam yang
mendekat harus dihukum mati. Jadi, tidak sembarangan TUHAN memberi kesempatan di
dalam hal melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, serta melayani umat
Israel. Tetapi anehnya, Korah masih mau juga menuntut pangkat imam kepada Musa;
menjadi salah seorang pemimpin diantara seorang pemimpin. Hati-hati saudara,
kita harus tahu meletakkan diri dimana.
Matius 20:25
(20:25) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata:
"Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya
dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas
mereka.
Pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini,
mereka akan:
- Memerintah dengan tangan besi.
- Menjalankan kuasanya dengan kekerasan.
Matius 20:26-27
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin
menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
(20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di
antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Perlu untuk kita pahami dengan sungguh-sungguh, yakni;
- Barangsiapa ingin menjadi
besar diantara umat TUHAN, hendaklah ia menjadi pelayan; melayani umat TUHAN.
- Barangsiapa ingin menjadi
terkemuka diantara umat TUHAN, hendaklah ia menjadi hamba.
Dengan diberi kesempatan saja untuk datang mendekat kepada
TUHAN, diberi kesempatan untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, serta
melayani umat TUHAN dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, itu adalah satu
kemurahan yang besar, kemurahan lebih dari hidup karena kalau orang awam
mendekat, dia akan dibunuh, jadi tidak boleh sembarangan untuk melayani TUHAN.
Itu sebabnya TUHAN menyampaikan hal ini kepada murid-murid,
mereka harus tahu dengan pasti bahwasanya barangsiapa ingin menjadi besar
diantara umat TUHAN maka ia harus menjadi pelayan. Kemudian barangsiapa ingin
menjadi terkemuka di antara umat TUHAN maka ia harus mengambil rupa hamba.
Tidak mesti harus menuntut pangkat imam, tidak mesti harus menempatkan diri
sejajar dengan seorang pemimpin jemaat. Baik duduknya, cara bicaranya, cara
berdirinya, cara bergeraknya, tidak mesti harus begitu.
Lukas 17:9-10
(17:9) Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena
hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
(17:10) Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan
segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah
hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan."
Seorang hamba tidak mengharapkan imbalan yakni ucapan
terimakasih dari tuannya karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan
kepadanya. Akan tetapi seorang hamba akan berkata;
- Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna.
Jangan merasa berguna, apalagi
mensejajarkan diri seperti seorang pemimpin jemaat.
- Kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.
Melayani semestinya apa yang harus
kami layani sesuai dengan apa yang dipercayakan TUHAN kepada suku Lewi.
Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN,
kemudian memperhatikan semua perabotan-perabotan yang ada di halaman sampai ke
Kemah Pertemuan (Ruangan Suci), itu saja. Pemikiran kita tidak perlu lebih
daripada itu, melayani dengan semestinya saja. Karena TUHAN tidak dapat
dibohongi, manusia melihat apa yang ada di depan mata, tetapi TUHAN melihat
hati.
Kalau seseorang tidak mau menempatkan dirinya sebagai hamba,
tidak puas dengan apa yang dipercayakan TUHAN kepadanya, lalu mengharapkan
jabatan pangkat imam, maka kehidupan semacam ini satu kali akan memberontak
kepada pemimpinnya dan memberontak kepada TUHAN. Siapa yang pada akhirnya
memberontak kepada TUHAN? Itulah antikris tadi kita sudah melihat.
Mereka melayani dengan tangan besi, kemudian menjalankan
kuasanya dengan kekerasan.
Itu sebabnya saya sampaikan dengan tandas, hati-hati dengan
tindak tanduk kita sekaliannya, berpikirlah dengan jernih, jangan mengharapkan
sesuatu yang tidak perlu diharapkan. Diberi kesempatan untuk mendekat saja, itu
kemurahan karena orang awam tidak diberi kesempatan untuk mendekat kecuali
mereka yang dipisahkan dari umat Israel itulah suku Lewi.
Jadi jangan ada di antara imam-imam pelayan TUHAN dalam
penggembalaan ini merasa tidak puas, tetapi semestinya manakala diberi
kesempatan untuk mendekat kepada TUHAN maksudnya diberi kesempatan untuk
melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, serta diberi kesempatan untuk
melayani umat TUHAN dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, biarlah kiranya kita
senantiasa mengucap syukur, jangan sampai tidak puas, jangan sampai kita
menuntut pangkat imam lagi, jangan kita mensejajarkan diri seperti seorang
pemimpin jemaat. Kalau itu yang diinginkan satu kali akan memberontak dan
itulah antikris (pemberontak) kalau kita membaca di dalam 1 Yohanes 2:18.
1 Yohanes 2:18 – Perikop: “Antikristus”
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir,
dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang
telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar
adalah waktu yang terakhir.
Seorang antikris akan datang artinya; antikris akan
memerintah sebagai raja dan berkuasa atas seantero dunia ini = pemerintahan
tunggal = seorang.
Jadi baik bangsa Indonesia akan dipimpin oleh seorang raja,
baik juga negara-negara di benua Eropa akan dipimpin oleh seorang raja, baik
negara-negara yang ada di benua Amerika, benua Asia, benua Afrika, benua
Australia, semua negara-negara itu akan dipimpin oleh seorang raja. Itulah
sebabnya dikatakan di sini seorang antikris.
Antikris tidak mungkin satu, tetapi pengertian seorang
antikris adalah yang memerintah sebagai raja atas seluruh dunia di berbagai
belahan dunia.
Kemudian di situ dikatakan; “Sekarang telah bangkit
banyak antikristus.” Itu berarti akan banyak orang-orang Kristen
memberontak kepada TUHAN dan itu adalah tanda akhir zaman.
Jadi jangan biasakan untuk menuntut pangkat imam, cukuplah
dengan apa yang sudah dipercayakan oleh TUHAN, bukan tubuhnya saja yang merasa
bersyukur, tetapi Roh (manusia batin) juga karena TUHAN menyelidiki hati
manusia.
1 Yohanes 2:19
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi
mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan
kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka
sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Jadi asal muasal dari antikris adalah orang-orang Kristen
(anak-anak TUHAN) yang tidak sungguh-sungguh dalam beribadah, tidak
sungguh-sungguh di dalam melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN persis seperti
Korah dan kumpulannya.
Inilah cikal bakal daripada antikris.
Jadi kita semua di hari-hari terakhir ini harus
sungguh-sungguh datang menghadap TUHAN dalam setiap pertemuan ibadah, imam-imam
harus sungguh-sungguh melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, sungguh-sungguh
melayani umat TUHAN dalam setiap pertemuan ibadah. Kalau tidak inilah yang
menjadi cikal bakal dari antikris.
Terimakasih pelayan-pelayan TUHAN, imam-imam yang sudah
mengabdi ke Pastori seperti yang TUHAN mau, suku Lewi diambil lalu diserahkan
kepada Harun kemudian mereka melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN, melayani
umat Israel, TUHAN yang memberkati mu. Tidak perlu mensejajarkan diri seperti
seorang pemimpin jemaat, gembala sidang. Karena seorang pelayan tetap berada di
bawah pengawasan seorang imam (pemimpin jemaat).
Saudara, lihat saja kalau saudara bergaul dengan orang jujur
pasti saudara jujur, kalau saudara bergaul dengan orang tulus pasti saudara
tulus, kalau saudara bergaul dengan orang rendah hati pasti saudara rendah
hati. Tetapi kalau saudara berada di tengah-tengah orang yang suka memberontak,
tanpa disadari saudara akan memberontak karena roh itu akan mencengkram roh
saudara.
1 Yohanes 2:20
(2:20) Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang
Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.
Kehidupan dari anak-anak TUHAN yang hidup dalam pengurapan
yang penuh, ia sungguh-sungguh mengikuti TUHAN, ia tidak suka memberontak
karena ketidakpuasan. Jadi Roh TUHAN itu yang memimpin dia menjadi orang yang
rendah hati.
Jadi itu sebabnya berkali-kali saya sampaikan, kalau
melayani TUHAN, layanilah dimana kehidupan kita sepenuhnya dikendalikan oleh
Roh TUHAN, jangan dikendalikan oleh pikiran yang macam-macam, trik intrik
dengan penuh manipulasi. Tetapi kalau kita melayani TUHAN dalam pengurapan yang
penuh, kita tidak akan mungkin memberontak kepada TUHAN.
1 Yohanes 2:22
(2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal
bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang
menyangkal baik Bapa maupun Anak.
Antikris itu memberontak atau menyangkal baik Bapa maupun
Anak sama seperti Korah memberontak baik kepada Musa maupun kepada Harun. Sebab
dalam satu kesempatan Musa ditempatkan sebagai Bapa bagi Harun dan bagi bangsa
Israel, TUHAN yang mengatakannya. Itu sebabnya dalam satu kesempatan pemimpin
sidang jemaat dikatakan sebagai gembala sidang, dalam kesempatan yang lain
disebut juga Bapa rohani. Buktinya apa? Mampu memberikan makan minum, mampu
menafkahi seluruh anak-anak rohaninya.
Maka kalau ini kita pahami, tidak mungkinlah kita
mensejajarkan diri dengan seorang gembala sidang.
Saya berharap kita mantap dalam memahami pengertian ini
supaya jangan terlanjur-lanjur dengan kesalahan di masa lalu sebab kedatangan
TUHAN tidak lama lagi.
Lukas 22:24-25
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara
murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara
mereka.
Kalau masing-masing pelayan merasa diri besar, mensejajarkan
diri seperti seorang pemimpin sidang jemaat, nanti antara pelayan yang satu
dengan pelayan yang lain akan gontok-gotokan, terjadi perselisihan
(pertengkaran). Tetapi sebaliknya, kalau di antara sesama pelayan masing-masing
merendahkan dirinya, tidaklah mungkin ada pertengkaran (perselisihan) di situ.
Lukas 22:25
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja
bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa
atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Sampai pada akhirnya, puncak dari pemberontakan antikris ialah
menyatakan dirinya sebagai allah yang harus disembah.
Jadi kalau seseorang tidak berubah dari dosa pemberontakan
maka satu kali dia akan menjadi bagian dari antikris. Sebab puncak
pemberontakan adalah menjadi antikris dan antikris menyatakan diri sebagai
allah yang harus dipuja karena pada akhirnya mereka menyatakan diri sebagai
allah (pelindung-pelindung) persis seperti pemerintahan allah.
Lukas 22:26
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar
di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin
sebagai pelayan.
Kita harus memahami dengan pasti, bahwasanya jika hendak
ingin menjadi yang terbesar di antara sesamanya maka hendaklah menjadi sebagai
yang paling muda.
- Muda artinya; tidak tua = tidak merasa
senior, tidak merasa punya banyak pengalaman, tidak merasa diri bisa, dan tidak
merasa layak menjadi orang yang dituakan.
- Pemimpin sebagai pelayan.
Jadi dengan melayani TUHAN dengan
sungguh-sungguh, melayani pekerjaan TUHAN, dan melayani umat TUHAN di tengah
ibadah, maka ia disebut pemimpin.
Tidak usah kita mensejajarkan diri
seperti seorang gembala sidang. Melayani TUHAN saja dengan baik, melayani TUHAN
dengan tulus, melayani TUHAN dengan segala kerendahan di hati, itu yang disebut
pemimpin.
Jadi tidak usah kita sama seperti
Korah, masih saja menuntut pangkat imam itu sebabnya dia memberontak kepada
Musa dan Harun. Seperti antikristus, menyangkal atau memberontak baik kepada
Bapa maupun Anak.
Maka ini harus kita pahami bersama-sama, dengan melayani
TUHAN dengan sungguh-sungguh saja disebut juga pemimpin. Itu sebabnya pemimpin
harus sebagai pelayan, berarti saya balikkan, melayani TUHAN dengan
sungguh-sungguh, melayani dengan tulus, melayani dengan jujur, melayani dengan
rendah hati maka dia diakui TUHAN sebagai pemimpin, tidak usah harus menuntut
pangkat imam, mensejajarkan diri seperti seorang gembala, tidak usah.
Itu sebabnya ijinkan Roh TUHAN mengambil alih setiap
kehidupan kita, setiap kali kita datang menghadap TUHAN. Syaratnya: kosongkan
dulu pikiran ini, perasaan ini, hati ini untuk diambil alih oleh TUHAN, tidak
usah pakai trik-trik lagi, dalam banyak perkara tidak usah pakai trik-trik, itu
yang dimaksud dengan pengurapan.
Dengan mengabdi kepada Musa dan Harun serta melayani TUHAN dan
mengerjakan pekerjaan jabatan pada kemah suci, sebenarnya Korah sudah menjadi
pemimpin di mata TUHAN. Korah tidak perlu gila hormat, Korah tidak perlu
mencari puji-pujian dari manusia, Korah tidak perlu menuntut pangkat imam lagi
dari Musa.
Maka apabila seorang pemimpin tidak menjadi seorang pelayan
maka sama dengan pemimpin palsu. Ayat referensi pemimpin palsu di dalam Matius
7:15.
Jadi nabi-nabi palsu adalah serigala berbulu domba. Kemudian
pemberontak yang menuntut pangkat imam, tidak puas dengan apa yang dipercayakan
TUHAN, nanti lama-lama menjadi antikristus.
Jadi ada dua klimaks kalau memberontak yaitu;
- Menjadi antikris, dan
- Menjadi nabi palsu.
Soal mesias palsu dan nabi palsu kita lihat di dalam…
Matius 24:22 – Perikop: “Siksaan yang berat dan
Mesias-mesias palsu.”
(24:22) Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari
segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena
orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.
Jadi waktu akan dipersingkat untuk menolong orang-orang
pilihan TUHAN supaya orang-orang pilihan TUHAN tidak binasa melainkan
diselamatkan.
Jadi kalau kita membahas soal dipersingkat maka kita pun
akan bersegera. Jadi hari-hari terakhir ini kita tidak boleh lagi
berlambat-lambat, tidak boleh lagi bermasa bodoh dengan pekerjaan TUHAN. Kalau
untuk tugas-tugas secara lahiriah kita sangat peduli, ini namanya tidak mau
bersegera dan tidak mengerti kata dipersingkat.
Jadi kita harus mengerti soal kata dipersingkat supaya kita
bersegera, tidak bermasa bodoh, tidak mengabaikan dan tidak meremehkan
(merendahkan) ibadah pelayanan. Hati-hati imam-imam.
Matius 24:23
(24:23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat,
Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul disertai
dengan:
- Tanda-tanda heran dan ajaib.
- Mujizat-mujizat palsu. Tujuannya untuk menyesatkan
orang-orang pilihan.
Matius 24:26
(24:26) Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia
ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada
di dalam bilik, janganlah kamu percaya.
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu satu kali akan
merusak kesatuan dan persatuan dari anggota-anggota tubuh Kristus. Memecah
belah kesatuan dari anggota-anggota tubuh Kristus, itulah pekerjaan dari
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu, pemberontak-pemberontak, pemecah belah
anggota tubuh Kristus.
Jadi saudara, perhatikanlah ini sungguh-sungguh, khususnya
pelayan-pelayan TUHAN. Layanilah TUHAN dengan sungguh-sungguh, layanilah TUHAN
dengan jujur, tulus, rendah hati, tidak perlu harus menuntut pangkat imam,
mensejajarkan diri seperti seorang gembala, cukuplah melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh,
memperhatikan segala sesuatu yang dipercayakan oleh TUHAN, kalau tidak Rohnya
itu nanti akan memecah belah anggota-anggota tubuh yang lain, tanpa disadari
seperti itulah mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu.
Sebagai bukti:
- Mesias palsu dan nabi palsu membawa ajaran padang gurun.
Itu adalah ajaran pengelompokan,
pengkotak-kotakan. Sementara kalau kita melihat pekerjaan dari Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel, dia sangat berkuasa untuk membawa gereja
TUHAN masuk dalam kegerakan yang besar, masuk dalam pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna, masuk dalam kesatuan tubuh Kristus yang sempurna itulah sidang
Mempelai TUHAN. Inilah mega proyek dari Allah. Tetapi lihatlah mesias palsu
dengan ajarannya, dengan ajaran padang gurun, itu berbicara soal pengelompokan,
pemisahan dengan anggota tubuh yang lain.
-
Mesias palsu dan nabi palsu membawa
ajaran bilik.
Bilik itu terbuat dari bambu yang
dianyam baru di jadikanlah itu sebagai sekat (tembok) pada kamar-kamar rumah.
Ajaran ini membuat sekat-sekat. Semestinya tidak boleh, kita semua harus sama,
kita semua menjadi satu, disatukan oleh darah salib.
Inilah praktek yang dikerjakan oleh roh pemecah yang ada
pada mesias palsu dan nabi palsu, itulah pemberontak-pemberontak tadi seperti
Korah. Jangan kita mau disekat-sekat, jangan ada pengelompokan juga.
Kalau kita mengasihi TUHAN pasti kita mengasihi sesama
dengan sama, tidak membedakan si A dan si B, kita harus jujur menghidupi kasih
dari Sorga, jangan kita curangi kasih dari sorga.
Bilangan 16:3
(16:3) Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun,
serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu
adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah
kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?" (16:4) Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.
Jadi orang yang suka memberontak, suka menuduh yang
tidak-tidak (bukan-bukan). Padahal kalau kita perhatikan ayat 4, ketika
Musa mendengar hal itu, sujudlah ia. Artinya; menunjukkan bahwa Musa tidaklah
seperti itu. Sebaliknya Musa adalah orang yang rendah hati, itu sebabnya begitu
mendengar tuduhan itu dia tidak panas hati, dia tidak langsung serang
menyerang. Tetapi dia berdiam diri, dia membawa dirinya di ujung kaki salib, di
situ dia membawa perkaranya kepada TUHAN.
Itu sebabnya tuduhan dari pada Korah dan kumpulannya adalah
tuduhan yang bukan-bukan, tetapi tuduhan ini harus dilancarkan demi ambisinya. Jadi
ambisi itu dosa. Kalau kita diberkati, biarlah sesuai dengan aliran dari sorga,
mengalir begitu saja, yang penting kita sungguh-sungguh tekun 3 macam ibadah
pokok dan mengambil bagian di dalamnya. Kalau ambisi, nanti tinggalkan ibadah karena dia ambisi
menjadi orang yang mencapai target. Maka mengalir saja.
Singkat kata, inilah bukti pemberontakan dari Korah dan
kumpulannya.
Dampak negatif pemberontakan Korah
dan kumpulannya:
Bilangan 16:32-34
(16:32) dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka
dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan
segala harta milik mereka. (16:33) Demikianlah mereka dengan semua
orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi
menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu. (16:34)
Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak
mereka, sebab kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita juga!"
Ditelan bumi hidup-hidup (mati tidak wajar). Tetapi itu
harus dinyatakan oleh TUHAN sebagai satu bukti bahwa Musa adalah alat pilihan
TUHAN. Tadikan mereka berkata; jangan kamu meninggi-ninggikan diri.
Tetapi akhirnya Korah dan kumpulannya turun ke dunia
orang mati dengan hidup-hidup, mati dengan cara yang tidak wajar. Jadi
jelas Musa adalah hamba TUHAN yang dipilih oleh TUHAN.
Jadi hati-hati dengan sungut-sungut dan pemberontakan. Itu
sebabnya saya katakan, terima kasih pelayan TUHAN yang menyerahkan dirinya
untuk berada di bawah pengawasan seorang gembala sidang, kemudian mengambil
bagian di Pastori, puji TUHAN. Seperti Lewi kepada imam Harun, tidak perlu
menuntut pangkat imam.
Itulah tadi hukuman yang diterima oleh Korah, Abiram, Datan,
dan On.
Kemudian bagiamana dengan yang 250 pemimpin kenamaan? Kita
akan membaca…
Bilangan 16:35
(16:35) Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu
memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.
Hukuman kepada 250 orang pemimpin kenamaan: mereka mati
karena dibakar oleh api TUHAN.
Jadi jangan kita main-main lagi di hadapan TUHAN.
Mengapa mereka (250 orang) dibakar oleh api TUHAN? Karena
mereka memberanikan diri mempersembahkan ukupan kepada TUHAN.
Yang dipercaya untuk menjadi imam besar adalah Harun,
kemudian ke-empat anaknya adalah imam-imam lalu mengawasi pelayan-pelayan TUHAN
itulah suku Lewi, dipisahkan dari suku-suku lain (umat Israel). Pelayan ini
harus mengabdikan diri juga kepada imam Harun dan anak-anaknya. Tetapi tadi
Korah menuntut pangkat imam, akhirnya ditelan bumi hidup-hidup bersama Datan,
Abiram, dan On, keluarga dan anak-anaknya serta seisi rumah. Sedangkan
orang-orang yang memberanikan diri untuk mempersembahkan ukupan kepada TUHAN
itulah 250 orang pemimpin kenamaan yang dipilih menurut rapat mati dibakar oleh
api Tuhan.
Bilangan 16:40
(16:40) Itu menjadi suatu peringatan bagi orang
Israel, supaya jangan tampil orang awam yang bukan dari keturunan Harun
untuk membakar ukupan di hadapan TUHAN, dan jangan ia menjadi seperti Korah dan
kumpulannya -- seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya dengan perantaraan
Musa.
Itu menjadi peringatan supaya jangan tampil orang awam. Jadi
tidak boleh sembarangan melayani TUHAN meskipun dipilih hasil rapat, melayani
TUHAN itu kepercayaan TUHAN, kalau tidak dibakar habis oleh api TUHAN.
Kita tahu bahwa Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung, Dia
tampil di tengah ketekunan 3 macam ibadah pokok dengan satu tujuan untuk
memimpin ibadah-ibadah di bumi ini untuk sampai pada puncak ibadah (doa
penyembahan), bagaikan asap dupa kemenyan itulah ukupan wangi-wangian naik ke
hadirat Allah, menembusi takhta Allah yang melaksanakannya adalah seorang imam
bukan orang awam.
Itu sebabnya kalau saudara perhatikan, kenapa saya selalu
minta yang memimpin doa seorang pelayan TUHAN, baik mendoakan makanan dan
minuman karena itu menurut kelayakan TUHAN, jadi bukan sesuka hati berdoa,
bukan sesuka hati melayani.
Sesudah kumpulan Korah itu mati, ada yang ditelan bumi
hidup-hidup, ada yang dibakar oleh api, maka kita lihat kelanjutannya
Bilangan 16:41
(16:41) Tetapi pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap
umat Israel kepada Musa dan Harun, kata mereka: "Kamu telah membunuh
umat TUHAN."
Keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap umat Israel
kepada Musa dan Harun dan berkata kepada mereka; “Kamu telah membunuh umat
TUHAN.” Belum kapok, belum bertobat
sehingga mereka bersungut-sungut.
Inilah cikal bakal bangsa Israel bersungut-sungut kepada
Musa dan Harun di hadapan TUHAN.
Jadi ini adalah satu pelajaran baik yang harus kita petik,
apapun yang terjadi dan yang kita alami, belajarlah untuk mengucap syukur,
jangan lagi mau menuntut dan menuntut selalu lebih dari apa yang diberikan oleh
TUHAN. Kalau suka menuntut nanti menjadi pemberontak di tengah ibadah dan
pelayanan.
Maka sadarilah, mengapa kita sering memberontak, nampaknya
lemah lembut bicaranya/tutur katanya, gerakannya juga bagus seperti
memperhatikan pekerjaan TUHAN, seperti memperhatikan umat Tuhan, dan mengatakan
sepertinya TUHAN ada di tengah umat TUHAN padahal sebetulnya dia adalah
pemberontak seperti bani Korah. Jangan kita seperti itu saudara.
Doa dan harapan saya supaya kita semua penuh dengan Roh El
kudus karena kita telah mengosongkan diri untuk Roh El Kudus. Hidup kita adalah
rumah TUHAN, tempat Roh Allah berdiam sehingga Roh Allah yang mengendalikan
seluruh kehidupan kita setiap kita datang menghadap TUHAN dalam ketekunan 3
macam ibadah pokok, juga imam-imam melayani di tengah ketekunan 3 macam ibadah
pokok. Jika kita membiasakan diri bergaul dengan TUHAN di tengah ibadah
pelayanan, nanti di luar ibadah pelayanan juga kita senantiasa dikendalikan
oleh Roh TUHAN. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment