KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, July 17, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 JULI 2025

 

 




IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 JULI 2025

 

KITAB MALEAKHI PASAL 2

(Seri 8)

 

Subtema: YEHUDA = SUAMI YANG TIDAK SETIA, YESUS = SUAMI YANG SETIA

 

Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudu, sehingga kita boleh datang menghadap Dia lewat Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.

 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, bapak/ibu, saudara/i yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari YouTube maupun dari Facebook bahkan dari media sosial lainnya yang dapat diakses (digunakan). Namun tetaplah berdoa dalam roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita masing-masing. 

 

Selanjutnya mari kita sambut STUDI MALEAKHI sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Dan kita masih berada pada Maleakhi 2:13, nanti akan dilanjutkan dengan ayat yang baru yaitu ayat 14.

 

Maleakhi 2:13

(2:13) Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

 

Singkat kata, TUHAN tidak berkenan menerima persembahan dari tangan orang-orang Yehuda.

Tangan berbicara tentang perbuatan hidup. 

 

Pertanyaannya: apa yang telah diperbuat oleh orang-orang Yehuda sehingga TUHAN tidak berkenan menerima persembahan dari tangan orang-orang Yehuda?

 

Jawabanya…

Maleakhi 2:14

(2:14) Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

 

Sebelum saya lanjutkan penjelasan terkait dari ayat 14 ini, saudara, kita harus ketahui dengan pasti apa yang telah dipersatukan oleh TUHAN tidak boleh dipisahkan oleh apapun (Matius 19:6), termasuk kenajisan percabulan dan kekejian. Dan pemuda-pemudi yang belum menikah juga harus memahami hal ini dengan pasti, supaya kita tetap setia kepada TUHAN. Maka hidup, nikah dan rumah tangga tetap dalam damai sejahtera dan tidak ada perselisihan (pertengkaran). Sebab kalau kenajisan percabulan dan kekejian menguasai nikah, pasti di situ ada pembelaan, penuduhan dan seterusnya, sehingga nikah itu berada di bawah hukum Taurat dan tidak ada damai sejahtera di situ.

 

Sekarang, marilah kita lihat penjelasan ayat 14 ini; singkatan, orang-orang Yehuda tidak setia kepada istri masa mudanya, dalam hal ini TUHAN menjadi saksi.

Jadi, nikah dan rumah tangga, ibadah dan pelayanan yang sedang kita pelihara dan usahakan, semua disaksikan oleh TUHAN, tidak ada yang tersembunyi.

 

Saudara, seorang suami harus setia kepada istrinya dari masa muda hingga masa tuanya. Terkait hal ini mari kita perhatikan…

Matius 19:1-2 -- Perikop: “Perceraian”

(19:1) Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan. (19:2) Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Ia pun menyembuhkan mereka di sana.

 

Saudara, kalau ibadah hanya berpusat kepada penginjilan atau sibuk hanya pada mujizat-mujizat (kegerakan-kegerakan) orang banyak berbondong-bondong mengikuti TUHAN. Tetapi Paulus berkata kepada jemaat Ibrani, selanjutnya beralih kepada perkembangannya yang penuh sebagaimana Ibrani 6:1 -- “Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. …” karena sidang jemaat adalah kepenuhan Kristus. 

 

Selanjutnya kita akan melihat…

Matius 19:3

(19:3) Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"

 

Di sini kita melihat orang-orang Farisi datang kepada Yesus untuk mencobai TUHAN Yesus dengan sebuah pertanyaan, yaitu; “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"

 

Matius 19:4-5

(19:4) Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? (19:5) Dan Firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

 

Jawab Yesus: “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging” --  inilah jawaban Yesus kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.

 

Matius 19:6

(19:6) Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

 

Intinya, apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia, apapun alasannya. Itu berarti, seorang laki-laki atau seorang suami harus setia kepada istrinya dari sejak mudanya hingga masa tuanya.

 

Perlu untuk diketahui ini: Sasaran akhir dari perjalanan rohani gereja TUHAN di atas muka bumi ini ialah pesta kawin Anak Domba itulah yang disebut dengan pernikahan rohani (Ayat referensi: Wahyu 19:6-7)

 

Saudara, perjamuan (pesta) kawin Anak Domba adalah rencana Allah yang besar, tidak ada satupun perkara atau makhluk di atas muka bumi ini yang bisa menggagalkan rencana Allah yang besar ini. Hal itu nampak dengan jelas bila kita membaca dan mempelajari dengan teliti di dalam Injil Matius 22.

 

Matius 22:1-2 -- Perikop: “Perumpamaan tentang perjamuan kawin”

(22:1) Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: (22:2) "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

 

Intinya, pusat pemikiran dari kerajaan surga (pusat pemikiran dari Allah) ialah pesta nikah antara Yesus Kristus Anak Allah sebagai Mempelai Pria Surga dengan gereja TUHAN sebagai mempelai wanita-Nya.

Inilah rencana Allah yang besar dan tidak ada satupun makhluk yang dapat menggagalkannya di atas muka bumi ini. Karena ini merupakan pusat pemikiran dari kerajaan surga, pusat pemikiran dari Allah itu sendiri, bukan yang lain-lain (perkara lahiriah).

 

Matius 22:3-8

(22:3) Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. (22:4) Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. (22:5) Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, (22:6) dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. (22:7) Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. (22:8) Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.

 

Demi terwujudnya rencana Allah yang besar, akhirnya sang raja mengutus hamba-hambanya sebanyak 2 (dua) kali, sebab

-          Panggilan pertama, orang-orang yang telah diundang tidak mau datang, mereka menolak perjamuan kawin anak raja. 

-          Panggilan kedua orang-orang yang telah diundang itu tidak mengindahkannya, berarti menganggap rendah, kecil, dan hina perjamuan kawin anak raja.

 

Hal-hal yang berusaha menggagalkan perjamuan kawin Anak Domba ialah…

1.      Ladang

2.      Usaha atau dagang 

3.      Menangkap hamba-hamba raja selanjutnya disiksa dan dibunuh.

 

Dari 3 (tiga) hal tersebut dibagi dalam 2 (dua) bagian.

-      Hal-hal lahiriah yaitu ladang dan usaha (dagang) -> mamon atau roh jual beli disebut juga roh antikris.

-      Kejahatan manusia itu sendiri, sebagaimana yang tertulis di dalam 1 Timotius 4:3 -- Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

Ini adalah kejahatan manusia oleh kelicikannya.

 

Akhirnya dalam murka yang besar, raja itu pun…

-      Membinasakan pembunuh-pembunuh hamba-hamba raja.

-      Membakar kota mereka.

 

Saudara, sebetulnya antikris memerintah di atas muka bumi ini selama 7 tahun.

-      3½ yang pertama di situ ibadah masih ada, tetapi sangat sulit dijalankan. Kemudian, harga Firman menjadi mahal -- secupak gandum sedinar, tiga cupak jelai sedinar (Wahyu 6:6). Tetapi sampai malam ini TUHAN menyatakan kelimpahan kasih karunia-Nya, itulah Firman yang dibukakan kepada kita.

 

Saudara 7 tahun kelimpahan itu berlangsung dari tahun 2020 sampai tahun 2027. Berarti kita mengumpulkan kelimpahan itu tinggal 2 tahun ke depan. Selebihnya nanti, di tahun 2028 sampai tahun 2030, di situ sangat sulit menjalankan ibadah walaupun ibadah itu masih bisa dijalankan. Kemudian harga Firman pun juga semakin mahal sekali harganya.

Hari ini kita hanya dengan jerih payah sedikit saja datang ke rumah TUHAN untuk mendapatkan / mengumpulkan gandum, tetapi nanti, jerih payah kita akan semakin besar untuk mendapatkan Firman Allah, sebab ibadah pada saat itu sangat sulit dijalankan. Itulah suasana yang terjadi pada 3 tahun setengah yang pertama.

 

-      Dan puncak dari pemerintahan antikris di atas muka bumi ini adalah 3½ yang kedua, sebab di situ antikris akan merampas korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan

        Korban sembelihan itulah ibadah pelayanan yang disertai dengan pengorbanan.

        Korban santapan -> kepada pengajaran Firman Allah, yakni Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan; ayat menerangkan ayat.

 

Itulah yang akan disingkirkan, maka secara otomatis ibadah yang sejati dan ibadah yang murni pun disingkirkan, sebagaimana yang tertulis dalam Daniel 8:11 -- Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya -- Sebab di dahi mereka tertulis nama-nama hujat.

 

Tetapi saudara, saat itu antikris tetap menjalankan ibadahnya, namun ibadah sejati dan ibadah murni itu diganti dengan ibadah fasik sebagaimana Daniel 8:12 -- Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.

 

Ayat referensi lainnya…

        Daniel 9:27 --- Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

        Daniel 12:11 -- Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

 

Di atas kita sudah melihat usaha (dagang) termasuk ladang itu terkait dengan mamon. Kemudian kejahatan manusia, kejahatan dari pembinasa keji itu juga terjadi. Tetapi itu hanya berlangsung 3½ tahun, sesudah itu, pembinasa keji dimusnahkan. Alasannya adalah pesta nikah Anak Domba harus terlaksana, rencana Allah harus tergenapi.

 

Jadi, seorang suami harus setia dari masa mudanya hingga sampai masa tua, inilah pusat pemikiran dari Allah, pusat pemikiran dari kerajaan surga. Kalau kita tidak setia, Dia tetap setia kepada kita, sebagaimana yang tertulis dalam 2 Timotius 2:13 --- jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya -- rencana Allah yang besar terkait dengan

pesta nikah Anak Domba harus terlaksana.

 

Akhirnya, kembali kita membaca…

Matius 22:9

(22:9) Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.

 

Akhirnya di sini kita melihat terjadilah panggilan yang ketiga; hamba-hamba raja diutus ke persimpangan-persimpangan jalan untuk mengundang siapa saja yang dijumpai di sana, mereka akan diundang ke perjamuan kawin anak raja. Mengapa demikian? Karena para undangan tersebut tidak layak untuk masuk dalam perjamuan kawin.

 

Jadi karena undangan yang pertama tidak layak untuk perjamuan kawin Anak Domba, maka terjadilah panggilan yang ketiga; hamba-hamba raja diutus ke persimpangan jalan untuk mengundang siapa saja yang dijumpai di sana, antara lain: orang-orang baik dan orang-orang jahat.

 

Perlu untuk diketahui:

Adapun latar belakang undangan itu ialah: hidangan telah tersedia. Tidak mungkin ada undangan tanpa perjamuan.

Jadi, hidangan tersedia, sebab…

-      Lembu-lembu jantan yang tambun telah disembelih.

-      Ternak piaraan raja telah disembelih.

 

Singkat kata, binatang yang dikorbankan di sini -> tubuh Yesus Kristus yang telah dikorbankan di atas kayu salib, “dari situlah” keluar undangan. Itu sebabnya, di hari-hari terakhir ini, kita sekaliannya harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok, sehingga di situ kita menikmati perjamuan kudus. Dari perjamuan kudus ini meningkat sampai kepada perjamuan pesta kawin Anak Domba.

 

Jadi, latar belakang undangan dalam pesta nikah adalah perjamuan kudus; menikmati tubuh dan darah Yesus Kristus. Itu sebabnya kita harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok, seperti malam ini dalam Ibadah Pendalam Alkitab disertai dengan perjamuan kudus. Dari perjamuan kudus ini keluarlah undangan untuk selanjutnya masuk dalam pesta nikah Anak Domba.

 

Sekali lagi saya sampaikan; tiga macam ibadah pokok adalah harga mati, itu tidak bisa dielakkan, dari situlah keluar undangan untuk pesta nikah Anak Domba. Tidak mungkin kita tiba-tiba masuk dalam pesta nikah Anak Domba, sementara kita jauh dari ketekunan dalam tiga macam pada pokok.

 

Matius 19:5

(19:5) Dan Firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

 

Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

 

Lebih spesifik lagi soal meninggalkan ayah dan ibunya, dapat kita temukan di dalam….

Filipi 2:5-8

(2:5) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (2:6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (2:7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Singkat kata, Yesus telah melepaskan segala reputasinya. Artinya…

-      Yesus telah meninggalkan segala kemuliaan-Nya.

-      Yesus telah meninggalkan rumah-Nya di surga. 

-      Yesus telah meninggalkan Bapa-Nya di surga.

Tujuannya: demi terwujudnya pesta kawin Anak Domba, pesta nikah antara Yesus Kristus Anak Allah sebagai Mempelai Laki-Laki Surga dengan gereja TUHAN sebagai mempelai wanita-Nya.

 

Kemudian apa yang telah dipersatukan oleh TUHAN tidak boleh dipisahkan oleh apapun dan oleh siapapun.

-      Oleh apapun -> mamon / perkara-perkara lahiriah. 

-      Oleh siapapun -> manusia dengan kejahatannya; setan tritunggal, antikris dan nabi-nabi palsu. 

 

Andaikata TUHAN Yesus tidak turun ke dunia sebagai manusia dan menderita sengsara di atas kayu salib, maka pesta nikah Anak Domba tidaklah mungkin terwujud. Tetapi lewat penyembelihan ini keluarlah satu undangan untuk membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba.

 

Tanda kesatuan (tubuh kepala sudah bersatu / laki-laki dan perempuan sudah dipersatukan).

Filipi 2:9-10

(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (2:11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Jadi, tanda nikah suci atau tubuh dan kepala sudah menjadi satu; ada dalam doa penyembahan.

Nikah suci adalah cermin dari doa penyembahan yang benar dan sebaliknya penyembahan yang benar adalah cermin dari nikah suci. Penyembahan artinya? Penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya Kepada Mempelai Laki-Laki Surga. Inilah ukuran nikah suci.

 

Nikah suci sudah terjadi Filipi 2:5-8. Tanda nikah suci; ada dalam doa penyembahan Filipi 2:9-11; bertekuk lutut dan ada seruan penyembahan. Jadi, nikah suci adalah cermin dari penyembahan dan sebaliknya; penyembahan adalah cermin dari nikah suci

 

Singkat kata, dua klimaks yang dinantikan oleh TUHAN adalah ….

1.      Gereja TUHAN menjadi mempelai wanita-Nya.

2.      Gereja TUHAN hidup dalam doa penyembahan.

 

Kita kembali untuk membaca….

Matius 19:6-7

(19:6) Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (19:7) Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"

 

TUHAN Yesus telah menjawab dan menjelaskan pertanyaan dari orang Farisi bahwasanya apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Namun, orang-orang Farisi menolak penjelasan dari Yesus sehingga mereka mengajukan pertanyaan berikutnya yaitu; "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" -- ini pertanyaan berikutnya.

Kenapa ada pertanyaan berikutnya? Karena jawaban Yesus untuk pertanyaan yang pertama tidak memuaskan hati daripada orang-orang Farisi.

 

Apakah hati kita puas setiap kali Firman disampaikan? Atau sebaliknya masih terus bertanya-tanya, sehingga timbul persungutan-persungutan? Banyak di antara kita tidak puas dengan penjelasan Firman. Maksudnya Firman itu harus sesuai dengan isi hatinya. Demikian juga orang Farisi, jawaban Yesus tidak sesuai dengan isi hatinya, akhirnya timbullah pertanyaan yang kedua, ini yang disebut rewel rohani.

Semestinya, kalau TUHAN sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam hati selama kita mengikuti TUHAN; langsung dihidupi dan mempraktekkannya. Itu namanya puas; puas menikmati jawaban-jawaban dari persoalan yang kita hadapi di atas muka bumi. Kalau masih tidak terpuaskan, akan timbul pertanyaan berikutnya terus-menerus, tidak ada henti-hentinya.

 

Pendeknya, terjadi polemik antara ahli Taurat, orang Farisi dengan TUHAN Yesus, karena jawaban Yesus atas pertanyaan mereka yang tidak memuaskan, karena tidak sesuai dengan isi hatinya, tidak sesuai dengan kehendak dan kemauannya sendiri. Kalau saja puas dengan jawaban pertama, tidak mungkin ada pertanyaan yang kedua, tidak mungkin terjadi rewel rohani, cerewet rohani.  Rewel rohani itu suara daging.

 

Jadi, TUHAN Yesus telah menjawab dan menjelaskan pertanyaan dari orang Farisi, namun orang Farisi menolak penjelasan dari Yesus. Sehingga mereka mengajukan pertanyaan berikutnya yaitu; Apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan istrinya? 

 

Matius 19:8

(19:8) Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Dari sejak semula laki-laki dan perempuan dipersatukan, diberkati; tidak boleh bercerai. Tetapi TUHAN berkata, "Karena ketegaran hatimu, Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian."

Jadi, kekerasan di hati bisa mengubah mengubah Firman yang sudah ditetapkan, tetapi sebetulnya tidak boleh demikian. Oleh karena kekerasan di hati,  kepala batu, keras hati, keras kepala, akhirnya Firman diubah-ubah, ketetapan Firman berubah, tetapi sebetulnya itu tidak boleh, tidaklah demikian sejak semula.

Pendeknya, seorang suami tidak boleh menceraikan istrinya apapun alasannya.

 

Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; intinya, perceraian atau perpisahan antara tubuh dan kepala terjadi karena ketegaran di hati. Kalau kita jauh dari TUHAN itu karena ketegaran di hati, padahal yang sebenarnya; itu tidak boleh terjadi.

 

Ulangan 10:16

(10:16) Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

 

Sunatlah hatimu supaya jangan tegar tengkuk.

 

Kisah Para Rasul 7:51

(7:51) Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

 

Orang yang keras kepala = tidak bersunat hati (keras hati) dan tidak bersunat telinga (tidak dengar-dengaran). Akhirnya, orang yang semacam ini selalu menentang Roh Kudus. Kerasan di hati adalah dosa warisan -- sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu -- Sedangkan kekerasan di hati disebut juga dengan penyembahan berhala. Penyembahan berhala tidak mungkin membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba.

 

Matius 19:8

(19:8) Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Penggalan kalimat yang harus kita perhatikan pada ayat ini adalah … tetapi sejak semula tidaklah demikian.

Kita lihat ayat Firman yang dikutip oleh orang Farisi ini dalam…

Ulangan 24:1-4 -- Perikop: “Tentang perceraian”

(24:1) "Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya, (24:2) dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain,(24:3) dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati, (24:4) maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. Janganlah engkau mendatangkan dosa atas negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.

 

Ayat ini menceritakan soal kekerasan di hati. Ayat referensinya tadi dalam Matius 19:8.

Jadi, ketika orang Farisi mengutip Ulangan 24:1-4, sebetulnya ia sedang menceritakan kekerasan di hati. Itulah orang yang berada di bawah hukum Taurat; ibadahnya dijalankan secara lahiriah, ibadahnya hanya bersifat daging semata, akhirnya keras hati, sekeras batu yang melempari perempuan yang kedapatan berbuat zinah di pagi hari.

 

Satu sisi orang Farisi mengutip Ulangan 24:1-4 yaitu; hukum Taurat, tetapi sesungguhnya TUHAN sudah menggenapi hukum Taurat. Sepuluh hukum yang tertulis dalam loh batu dieksekusi habis satu persatu di atas kayu salib.

 

Sekarang kita perhatikan, apa yang dimaksud dengan sejak semula tidaklah demikian

Kejadian 2:19-20

(2:19) Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. (2:20) Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

 

Binatang itu terbuat dari tanah, dan rencananya Adam mencari pasangan yang seimbang dari antara binatang-binatang itu, tetapi, ia tidak menjumpai penolong yang sepadan.

 

Kejadian 2:21-23

(2:21) Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. (2:22) Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (2:23) Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

 

Perempuan keluar dari seorang laki-laki. Demikian juga gereja TUHAN, keluar dari pengorbanan Laki-Laki yang kedua dalam pengorbanan-Nya di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu di bukit Golgota.  Sehingga, mempelai perempuan itu disebut…

-      Tulang dari tulangku

-      Daging dari dagingku

Jadi, sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; perempuan dibangun dari tulang rusuk Adam sehingga perempuan disebut inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.

 

Apa maksud dari inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku?

Artinya; apa yang telah dipersatukan oleh TUHAN, tidak boleh dipisahkan oleh siapapun atau oleh apapun, karena mereka bukan lagi dua tetapi telah menjadi satu daging, bukan lagi dua -- lewat pengorbanan dari laki-laki yang pertama.

Jadi, lewat pengorbanan Yesus Kristus, kita semua dijadikan mempelai wanita-Nya. Sedangkan Yesus Kristus Anak Allah adalah Mempelai Pria Sorga.

 

Kejadian 2:24

(2:24) Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

 

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging --- inilah yang dimaksud dari sejak semula.

Dari sejak semula apa yang dipersatukan oleh TUHAN tidak boleh dipisahkan oleh apapun, mereka bukan lagi dua tetapi satu daging, karena mempelai perempuan keluar dari laki-laki bukan dari tanah.

 

Kejadian 2:25

(2:25) Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

 

Telanjang, tetapi tidak merasa malu. Inilah kasih suci yang telah mempersatukan antara laki-laki dan perempuan.

 

Jadi, jelas sekali kekerasan di hati adalah penyembahan berhala dan itu tidak mungkin membawa kita masuk dalam pesta kawin Anak Domba.

 

Yesaya 48:1-2 -- Perikop: “TUHAN menciptakan masa depan yang baru”

(48:1) Dengarlah Firman ini, hai kaum keturunan Yakub, yang menyebutkan dirinya dengan nama Israel dan yang adalah keturunan Yehuda, yang bersumpah demi nama TUHAN dan mengakui Allah Israel -- tetapi bukan dengan sungguh-sungguh dan dengan tulus hati -- (48:2) bahkan mereka menyebutkan dirinya menurut kota kudus dan mereka bertopang kepada Allah Israel, TUHAN semesta alam nama-Nya;

 

Menyatakan diri sebagai mempelai TUHAN, kota kudus, Yerusalem Baru, tetapi nyatanya orang Israel tidak sungguh-sungguh dalam hal pengikutannya kepada TUHAN dan tidak tulus hatinya dalam melayani dan beribadah kepada TUHAN, masih banyak trik-trik.

 

Yesaya 48:3-5

(48:3) Firman TUHAN: "Hal-hal yang terjadi di masa yang lampau telah Kuberitahukan dari sejak dahulu, Aku telah mengucapkannya dan telah mengabarkannya. Kemudian dengan sekonyong-konyong Aku melaksanakannya juga dan semuanya itu sudah menjadi kenyataan. (48:4) Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu, (48:5) maka Aku memberitahukannya kepadamu dari sejak dahulu; sebelum hal itu menjadi kenyataan, Aku mengabarkannya kepadamu, supaya jangan engkau berkata: Berhalaku yang melakukannya, patung pahatanku dan patung tuanganku yang memerintahkannya.

 

Pesta nikah Anak Domba tidak akan terjadi / terlaksana karena berhala-berhala.

Jadi, dari sejak semula TUHAN sudah menceritakan soal undangan perjamuan kawin Anak Domba, supaya kita jangan merasa kelak nanti masuk dalam pesta nikah Anak Domba karena penyembahan berhala atau karena kekerasan di hati, perkara mamon dan lain sebagainya. Kita diundang ke perjamuan kawin Anak Domba jelas karena ada korban yang telah disembelih.

 

Di atas tadi kita sudah melihat, bangsa Israel menyatakan diri sebagai mempelai TUHAN, tetapi hatinya tidak tulus kepada TUHAN. Israel mengakui bahwa mereka adalah kota kudus, Yerusalem Baru, tetapi tidak sungguh-sungguh datang beribadah dan tidak sungguh-sungguh tekun dalam tiga macam ibadah pokok.

Jadi, sekali lagi saya sampaikan; kekerasan di hati adalah penyembahan berhala, dan itu tidak mungkin membawa kita masuk dalam undangan perjamuan kawin Anak Domba. Oleh sebab itu jangan keraskan hatimu!

 

Yesaya 48:6-8

(48:6) Engkau telah mendengar semuanya itu dan sekarang engkau harus melihatnya; tidakkah kamu sendiri mau mengakuinya? Aku mengabarkan kepadamu hal-hal yang baru dari sejak sekarang, dan hal-hal yang tersimpan yang belum kauketahui. (48:7) Baru sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan sebelumnya engkau tidak mendengarnya, supaya jangan engkau berkata: Memang aku telah mengetahuinya! (48:8) Engkau tidak mendengarnya ataupun mengetahuinya, juga telingamu tidak terbuka dari sejak dahulu; tetapi Aku telah mengetahui, bahwa engkau berbuat khianat sekeji-kejinya, dan bahwa orang menyebutkan engkau: pemberontak sejak dari kandungan.

 

Lewat pembukaan rahasia Firman Allah yang terus menerus dibukakan sehingga Firman itu baru dan baru terus, kita nikmati, akhirnya kita dibawa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba. Tetapi yang pasti, berkhianat kepada isteri pada masa muda adalah perbuatan keji dan TUHAN tahu itu dari sejak semula.

 

Kiranya kita senantiasa menaikkan doa permohonan kepada TUHAN, supaya dalam setiap pertemuan ibadah kita menikmati Firman Allah yang selalu baru, lewat pembukaan Firman, itulah yang akan membawa kita ke perjamuan kawin Anak Domba. Sebetulnya, TUHAN tahu dari sejak semula bahwa bangsa Israel berkhianat, orang-orang Yehuda berkhianat terhadap isteri dari sejak masa mudanya, itu merupakan perbuatan keji. Dalam Maleakhi 2:11, Yehuda berkhianat dan perbuatan keji dilakukan di Israel; menceraikan isteri masa mudanya.

 

JALAN KELUAR

Maleakhi 2:14

(2:14) Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

 

Seorang perempuan atau isteri adalah…

-      Teman sekutu dari seorang laki-laki -> doa penyembahan.

-      Isteri seperjanjian dari seorang laki-laki

TUHAN telah menjanjikan tanah Kanaan kepada bangsa Israel. Demikian juga anak-anak TUHAN menjanjikan tanah Air Sorga.

Jadi, jangan sampai seorang laki-laki tidak setia dari sejak masa mudanya. Seorang suami harus setia kepada isterinya dari sejak mudanya hingga masa tuannya.

 

Saudara, seorang perempuan akan diselamatkan kalau ia melahirkan anak bagi suaminya. Dan seorang anak laki-laki (sebagai keturunan seorang suami) akan meneruskan silsilah untuk mewarisi kerajaan Sorga. Demikin juga bangsa Israel dengan 12 sukunya mewarisi tanah Kanaan.

 

Kita kembali memperhatikan…

Hosea 2:15 -- Perikop: “Israel ditolak dan dipulihkan”

(2:15) Maka pada waktu itu, demikianlah Firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku!

 

Sidang Mempelai Wanita TUHAN; jangan keraskan hati, supaya kita dipulihkan. Dalam suasana pemulihan kita akan memanggil Dia, Yesus Mempelai Laki-Laki sebagai suami bukan lagi Baal (berhala). Tidak ada lagi perzinahan, tidak ada lagi kenajisan percabulan dan kekejiannya. Berhala tidak bisa membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba karena tidak punya darah.

 

Hosea 2:18

(2:18) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

 

Sesudah dipulihkan, gereja TUHAN dijadikan sebagai isteri dari Mempelai Laki-Laki Sorga untuk selama-lamanya. Sehingga, Anak Domba menjadi…

-      Suami  dalam keadilan dan kebenaran = suami yang sesuai dengan hukum-hukum Allah, yang tertulis di dalam Kitab Suci dari Kitab Kejadian s/d Kitab Wahyu, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

-      Suami dalam kasih setia dan kasih sayang artinya TUHAN akan membawa kita dari kemurahan yang satu kepada kemurahan yang lain.

 

Hosea 2:19

(2:19) Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.

 

Karena TUHAN adalah suami dalam keadilan, kebenaran, suami dalam kasih setia dan kasih sayang, sebab TUHAN menjadikan kita isterinya dalam kesetiaan, maka kita mengenal TUHAN secara pribadi. Kalau kita mengenal TUHAN secara pribadi, tidak mungkin kita berani menyeleweng lahir dan batin. Mau berbuat jahat atau kesalahan dalam batin pun sudah tidak berani lagi. Amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment