KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, July 19, 2025

IBADAH RAYA MINGGU, 13 JULI 2025

 

 


IBADAH RAYA MINGGU, 13 JULI 2025

 

WAHYU 19:9

(Seri 3)

 

Subtema: BERDALIH (PERGI KE LADANG)

 

Mula pertama saya mengucapkan puji dan syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya telah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus. Sehingga, kita boleh datang menghadap Dia dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.

 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube maupun dari Facebook atau media sosial lainnya yang dapat digunakan (diakses).

 

Biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi ruangan ini dan hati kita masing-masing, sehingga kita merasakan sukacita dan kebahagiaan dari Sorga saat kita mendengarkan Firman (Sabda Allah) malam ini. Namun jangan lupa, tetaplah berdoa dalam Roh, mohonlah kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi

 

Selanjutnya, mari kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu

Wahyu 19:9

(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Sebelum saya menjelaskan, sebagai tambahan:

Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, berarti; menjadi mempelai TUHAN, milik kepunyaan TUHAN sendiri dan inilah Firman Allah yang benar.

 

Kalau muara ibadah tidak sesuai dengan apa yang TUHAN rencanakan (rencana Allah); itu bukan Firman yang benar. Firman yang benar adalah membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba, Alkitab yang berkata. Kiranya kita mantap dengan pengertian ini, sehingga kita sungguh-sungguh dalam penyerahan kita kepada TUHAN.

 

Singkat kata, berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.

Yang senada dengan kalimat ini, dapat kita jumpai dalam Lukas 14:15.

 

Lukas 14:15 -- Perikop: "Perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih"

(14:15) Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah."

 

Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam kerajaan Allah. Sesungguhnya inilah yang menjadi tujuan hidup dari manusia (tujuan kekristenan). Demi tujuan hidup ini, Yesus menyatakan satu perumpamaan yang begitu manis di ayat selanjutnya.

 

Lukas 14:16-17

(14:16) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. (14:17) Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.

 

Di sini kita melihat; ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. Dari jamuan ini kita bisa melihat bahwasanya yang membuat jamuan ini adalah orang yang kaya raya. Kemudian, orang kaya ini menyuruh hamba-hambanya untuk memanggil para undangan, sebab segala sesuatu sudah siap. Itu berarti, hidangan sudah tersedia, dengan lain kata; makanan dan minuman telah dihidangkan.

 

Kalau kita kaitkan dengan Matius 22:4lembu-lembu jantan yang tambun telah tersembelih, ternak piaraan pun telah tersembelih. Jelas ini menunjuk kepada tubuh Yesus yang telah dikorbankan di atas kayu salib. Inilah makanan pokok kita yang begitu agung dan mulia yang harus kita makan dan nikmati.

 

Saudara, kita adalah udangan TUHAN dan malam ini kita dijamu oleh TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu malam ini, untuk menikmati hidangan, sebab Firman Allah telah disampaikan di tengah-tengah jamuan (undangan) ini. Doa dan harapan saya; kiranya kita mau menghargai undangan TUHAN ini.

 

Lukas 14:18-20

(14:18) Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. (14:19) Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. (14:20) Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.

 

Singkat kata, di sini kita melihat para undangan meminta maaf berarti; menolak untuk dijamu, karena ternyata mereka adalah orang-orang yang suka berdalih sebagaimana dengan perikop ayat ini; “Perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih.”

 

Dalih (menurut KBBI) adalah alasan yang dicari-cari untuk membenarkan diri dan untuk membenarkan perbuatan yang salah itu.

 

Ada 3 alasan dari orang-orang yang berdalih:

YANG PERTAMA: Telah membeli ladang, maka ia harus pergi melihat ladangnya itu

Hal ini sama sekali tidak dibenarkan, karena ladang dunia sama sekali tidak ada kaitannya dengan kerajaan Sorga.

 

Justru ladang dunia menimbulkan 2 (dua) hal, yaitu:

Hal pertama: Kekuatiran, ketakutan, kecemasan

Ayat referensi: Markus 4:7, 18-19 –  Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

 

Mari kita lihat soal kekuatiran…

Matius 6:31-32

(6:31) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? (6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

 

Saudara, jangan takut, cemas dan kuatir soal apa yang dimakan, diminum dan dipakai. Namun kenyataannya, semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

 

Bangsa yang tidak mengenal Allah Israel disebutlah…

a.       Bangsa kafir

Adapun kelemahan bangsa kafir adalah…

-          Hidup dalam kenajisan percabulan dan kekejian

 

-          Hidup dalam penyembahan berhala.

Ayat referensi: 1 Korintus 12:2-3  -- Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. -- Bangsa kafir tidak mengenal Roh Allah, sehingga mereka tidak mengerti untuk turut menyembah Allahnya Israel. Itulah bangsa kafir; tidak memiliki Roh Allah yang suci.

 

Saya jadi teringat dengan Firman yang disampaikan dalam Ibadah Kaum Muda Remaja yaitu..

Kejadian 1:1-2

(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. (1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

 

Di ayat ini kita melihat, betapa hebatnya TUHAN untuk menolong kehidupan yang belum sempurna, kehidupan yang belum berbentuk dan kosong, kehidupan yang gelap gulita menutupi samudera raya. Sebab di situ kita melihat; Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

 

Jadi, Roh TUHAN adalah Roh Penolong, dengan Roh Penolong kita sebagai bangsa kafir tertolong, sehingga ada gairah untuk datang beribadah, ada gairah untuk datang menghargai undangan yang terkait dengan kerajaan Allah. Kalau tidak ada sarana, tidak ada aktifitas ibadah dan pelayanan (kegiatan Roh) semacam ini, bagaimana nasib bangsa kafir? TUHAN adalah TUHAN yang adil, tidak mungkin TUHAN hanya memperhatikan bangsa Israel jasmani, tetapi bangsa kafir juga merupakan ciptaan Allah, maka, TUHAN pastinya memperhatikan bangsa kafir. Itu sebabnya, dengan kegiatan (aktifitas) Roh Allah / ibadah dan pelayanan ini; TUHAN mau tolong kita semua. Tetapi bangsa kafir tidak mengenal hal itu. Itu sebabnya, mudah sekali dia ditarik dalam penyembahan berhala.

 

Akhirnya, bangsa kafir disebut dengan orang yang tidak bersunat, belum lahir baru, belum mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan, sebagaimana yang tertulis dalam  Efesus 2:11 --  Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --

 

b.    Antikris

Penyembahan tertinggi dari setan tritunggal adalah kerajaan dunia dengan kemegahan, keindahan, kemewahan yang ada di dalamnya itulah mamon. Sebagaimana yang tertulis dalam Matius 4:8 --  Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,

 

Inilah yang dicari oleh antikris, bangsa-bangsa lain, bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allahnya Israel.

 

Kembali kita memperhatikan..

Matius 6:32

(6:32) Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

 

Sesungguhnya TUHAN tahu apa yang kita butuhkan yaitu; soal apa yang kita makan, minum dan pakai. Tetapi lihatlah, orang-orang yang berdalih tadi, mereka pergi dan meminta maaf. ---  Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.

Itulah sebabnya di atas tadi saya katakan; alasan pertama ini sebetulnya tidak masuk akal, sebab ladang dunia tidak ada kaitannya dengan kerajaan Allah.

 

Matius 6:33

(6:33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

 

Yang benar adalah carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran yang ada di dalam kerajaan Sorga.

Apa itu kebenaran yang ada di dalam kerajaan Sorga? Menurut Lukas 14:15  adalah jamuan akhir itulah pesta kawin Anak Domba. Jadi, perjamuan kudus dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok berakhir dengan jamuan kawin Anak Domba. Dari mana undangan itu keluar? Yaitu; lembu-lembu tambun dan ternak piaraan telah disembelih, dari situlah keluar undangan, dari situlah segala sesuatu yang ada ini ada, termasuk kegiatan Roh.

 

Matius 6:34

(6:34) Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 

Jadi saudara,  janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 

Sebagai tambahan: saudara, satu kali nanti yang ada ini akan di take over oleh antikris, baik ladang, rumah dan apa saja yang kita punya akan di take over oleh antikris. Karena pada akhirnya, antikris menjadi raja atas dunia ini 7 tahun lamanya.

-          3½ tahun pertama; ibadah masih berjalan tetapi sudah sangat sulit,  Firman TUHAN ada tetapi mahal.

-          3½ tahun kedua; korban sehari-hari telah diambil alih oleh antikris (pembinasa keji) dan rumah Allah (kegiatan Roh) sudah dirobohkan. Jadi, tidak ada lagi di situ ibadah, disebutlah itu puncak gelap malam / puncak pencobaan.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi puncak pencobaan, kita harus ada pada tingkat ibadah yang tertinggi disebut puncak ibadah, itulah doa penyembahan. Jadi, puncak ibadah berhadapan dengan puncak pencobaan.

 

Pada puncak gelap malam / puncak pencobaan berlangsung, mempelai wanita TUHAN dipelihara di padang gurun, sebab kepadanya diberikan sayap burung nasar yang besar untuk menerbangkan dia ke padang gurun / padang pasir / padang belantara. Lalu, ia dipelihara di sana selama 1260 hari = 42 bulan = 3½ tahun. Sementara bumi berada di bawah kekuasaan pembinasa keji, mempelai TUHAN sudah disingkirkan ke padang belantara dan ia tidak mungkin memikirkan hartanya lagi, memikirkan kedudukan / jabatan / pangkatnya, showroomnya, berapa banyak kontrakannya, bisnisnya dan lain sebagainya, karena hatinya sudah menyatu dengan hatinya TUHAN (kerajaan Sorga).

 

Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Kalau kita tidak gunakan rumus dari TUHAN, kita capek, lelah, takut, kuatir dan seterusnya.

Dahulu sebelum saya terpanggil menjadi hamba TUHAN, saya takut dengan masa depan, takut dengan soal apa yang dimakan, diminum dan dipakai. Tetapi sekarang, kesusahan sehari cukup sehari,. TUHAN pelihara kita sampai TUHAN datang kali yang kedua sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.

 

Justru ladang dunia menimbulkan 2 (dua) hal, yaitu:

Hal kedua: Ketidaktaatan seperti Adam

Kejadian 3:17-19

(3:17) Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: (3:18) semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; (3:19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

 

Tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu – seharusnya makanan manusia menurut ketetapan dari Firman Allah adalah tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan pohon-pohonan yang buahnya berbiji. Tetapi di sini hanyalah tumbuh-tumbuhan yang hijau, sama seperti hewan makanannya adalah tumbuh-tumbuhan yang hijau sebagaimana dalam Kejadian 1:30 -- Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.

 

Saudara tahu tumbuh-tumbuhan hijau? Tidak lama itu akan layu / kering. Tetapi tumbuh-tumbuhan yang berbiji, pohon-pohonan yang buahnya berbiji, itu berbicara soal kehidupan sesudah kematian. Contohnya; biji gandum, ia harus jatuh ke tanah dan mati, kalau tidak demikian tidak ada kehidupan.

-       Jatuh ke tanah berbicara soal kerendahan di hati

-       Mati berarti daging tidak bersuara

Barulah dia akan mengalami kehidupan – kehidupan sesudah kematian.

 

Tetapi karena ketidaktaatan Adam, maka akhirnya, yang menjadi makanannya adalah tumbuh-tumbuhan / daun-daunan yang hijau. Dari sini kita melihat, tidak ada masa depan bagi orang yang tidak taat.

Itulah ladang dunia, menimbulkan ketidaktaatan dan tidak ada masa depan, tidak kehidupan sesudah kematian.

 

Mari kita lihat; akibat ketidaktaatan manusia pertama.

Roma 5:12 – Perikop: “Adam dan Kristus”

(5:12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

 

Dosa telah masuk ke dalam dunia oleh karena ketidaktaatan satu orang yaitu; Adam. Sedangkan upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Intinya, Adam telah "mewarisi dosa" atau “maut” kepada semua orang, karena upah dosa adalah maut.

TUHAN Yesus Kristus adalah Laki-Laki yang kedua, Dialah Mempelai Pria Sorga, Dia mewarisi kerajaan Sorga, tetapi laki-laki pertama (Adam) mewarisi dosa. Itu sebabnya, seorang anak baru yang lahir, dia telah mewarisi dosa, meskipun dia tidak melakukan dosa seperti yang dilakukan Adam.

 

Mari kita buktikan…

Roma 5:14

(5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

 

Jadi, begitu seorang anak lahir, dia sudah mewarisi dosa, sekalipun ia tidak melakukan dosa yang dilakukan oleh Adam, itulah yang disebut dosa turunan / dosa nenek moyang. Itu sebabnya dalam 1 Petrus 1:18-19 dikatakan; kita sudah ditebus dari perbuatan yang sia-sia, disebutlah itu dosa warisan nenek moyang.

 

Singkat kata, dari apa yang sudah kita baca; sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Jadi, maut telah ada dari zaman Adam sampai zaman Musa. Dan Musa inilah yang menerima hukum Taurat. Kemudian, maut juga telah berkuasa atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama dengan yang diperbuat oleh Adam.

 

Saudara, malam ini, oleh karena kasih karunia TUHAN, kita ada sebagaimana ada, lalu diberi kesempatan untuk menghadiri undangan jamuan di dalam kerajaan Sorga (Ibadah Raya Minggu).

 

Roma 5:15-19

(5:15) Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (5:16) Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran. (5:17) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. (5:18) Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. (5:19) Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

 

Intisari dari ayat ini; oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa. Tetapi, oleh ketaatan satu orang (Adam kedua) ; semua orang menjadi orang benar.

Singkat kata, manusia hidup dan dibenarkan oleh karena kasih karunia  yang dilimpahkan atas kita oleh satu orang, itulah Adam yang terakhir (Laki-Laki yang kedua).

 

Roma 5:20

(5:20) Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,

 

Hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak

Dosa sudah masuk, tetapi dengan adanya hukum Taurat dosa semakin bertambah. Masalah bukan semakin selesai, tetapi justru semakin bertambah-tambah, semakin sulit hidup manusia karena hukum Taurat.

 

Saudara, dua loh batu berisikan sepuluh hukum.

-          Loh batu pertama; hukum ke 1-4

-          Loh batu kedua; hukum ke 5-10

Tidak ada satu orangpun di atas muka bumi ini yang sanggup melakukan satu saja dari salah satu dari sepuluh hukum yang ada di dalam dua loh batu itu. Siapapun diantara kita, apalagi saya, tidak ada yang bisa.

Coba saudara pilih, kira-kira yang paling mudah untuk dilakukan…

-          Hukum pertama “akulah TUHAN’, bisa dilakukan?

-          Hukum kedua: jangan membuat patung, bisa dilakukan?

-          Hukum ketiga: jangan menyebut nama TUHAN dengan sembarangan, bisa dilakukan?

-          Hukum keempat: ingat dan kuduskan hari Sabat, bisa dilakukan?

-          Hukum kelima: hormati ayah dan ibumu, bisa dilakukan?

-          Hukum keenam: jangan membunuh, bisa dilakukan?

-          Dan seterusnya..

Ada yang bisa melakukannya? Jawabnya; tidak ada satupun di bumi ini yang dapat melakukannya. Itu sebabnya, dengan ditambahkannya hukum Taurat, dosa semakin bertambah-tambah.

 

Inilah dampak negatif ketidaktaatan Adam (manusia pertama), sehingga dosa itu menjalar sampai hari ini.

Coba saudara bayangkan, ada undangan yakni; dijamu di dalam kerajaan Allah, tetapi minta maaf / menolak jamuan hanya karena alasan pertama dari orang-orang yang berdalih yaitu; aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya. Padahal, ladang dunia sama sekali tidak ada kaitannya dengan kerajaan Sorga. Ini adalah alasan yang tidak tepat dan kita tidak boleh menggunakan alasan ini lagi. Hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan kita, kelebihan dan kemampuan seseorang tidak dapat menolong dia.

 

Supaya kita jangan binasa dengan alasan pertama dari orang-orang yang berdalih, mari kita lihat…

JALAN KELUAR

Roma 5:13-16

(5:13) Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. (5:14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. (5:15) Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (5:16) Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.

 

Karena hukum Taurat tidak dapat menolong manusia berdosa, maka di sini dikatakan; kasih karunia Allah dinyatakan kepada semua orang dengan limpah oleh satu orang yaitu; pribadi TUHAN YESUS.

Pendeknya, hukum Taurat tidak menyelamatkan, yang menyelamatkan adalah kasih karunia.

 

Tetapi jangan salah juga, hukum Taurat juga harus diberikan kepada manusia, supaya manusia memiliki hukum, tetapi hukum Taurat belum sempurna menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu TUHAN menyatakan kasih karunia, dengan lain kata; kasih karunia dianugerahkan kepada semua orang oleh satu orang itulah pribadi Yesus Kristus, Laki-Laki yang kedua.

 

Saudara, hukum Taurat tidak menyelamatkan, sedangkan hukum Taurat tidak boleh ditiadakan di atas muka bumi ini sebagaimana Matius 5:17 -- "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Jadi jangan salah, biarpun hukum Taurat tidak menyempurnakan manusia, dengan kata kasarnya; meskipun hukum Taurat menimbulkan dosa, hukum Taurat tidak bisa ditiadakan / dihapuskan, satu iota bahkan satu titikpun tidak bisa ditiadakan sebagaimana Matius 5:18 -- Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Lalu, bagaimana kasih karunia menolong manusia? Jelas, oleh karena satu orang. Kalu Musa telah menerima hukum Taurat di atas gunung Sinai, lalu apa yang menjadi pasangan dari hukum Taurat ini? Pasangannya adalah Tabernakel.

Hukum Taurat tidak ada artinya bila tidak ada Tabernakel / rumah TUHAN / kehidupan saya dan saudara. Sebaliknya, rumah TUHAN (Tabernakel) tidak ada hukum yang tertulis pada kedua loh batu.

 

Mari kita lihat, kasih karunia yang datang dari satu laki-laki, Dia adalah Tabernakel sejati.

Ibrani 9:11-12 – Perikop: “Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru”

(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, – (9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

 

Dari sini kita bisa melihat, Yesus adalah Tabernakel sejati yang tidak akan pernah dibongkar untuk selamanya. Inilah "kasih karunia" yang dianugerahkan kepada manusia. Karena sesungguhnya, hukum Taurat tidak sanggup menyempurnakan manusia, tetapi oleh kasih karunia yang datang dari satu orang, kita dibenarkan dan diselamatkan, Dialah Tabernakel sejati.

 

Bukti Yesus Tabernakel sejati: Yesus adalah Imam Besar Agung

Tugasnya;

1.       Melayani

Oleh karena pelayanan Imam Besar Agung kita sekaliannya diperlengkapi oleh TUHAN. Kemudian, satu dengan yang lain menikmati damai sejahtera, saling merendahkan diri.

2.       Berdoa

Tujuannya supaya hidup kita dan iman kita tidak gugur manakala kita menghadapi pencobaan-pencobaan di atas muka bumi ini, sampai nanti pada puncak pencobaan antikris berkuasa.

3.       Menjadi pendamaian atas dosa manusia, bukan dengan darah domba jantan dan bukan dengan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri.

 

Inilah kasih karunia yang dulu kita tidak pahami. Zaman dahulu, ketika mereka hidup di bawah hukum Taurat, manusia penuh dengan penderitaan; berteriak setiap hari kepada TUHAN. Tetapi lihatlah, di akhir zaman ini, kita limpah dengan kemurahan yang TUHAN anugerahkan kepada kita sekaliannya. Supaya nanti, hukum Taurat punya tempat di dalam Tabernakel, itulah yang disebut dengan Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.

 

Ibrani 9:13-14

(9:13) Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, (9:14) betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Oleh darah Anak Domba Allah, Ia telah menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia, tujuannya: supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup, bukan kepada berhala-berhala, tidak hidup lagi dalam kenajisan percabulannya.

 

Ibrani 9:15-16

(9:15) Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. (9:16) Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.

 

Yesus telah menderita sengsara dan mati di kayu salib, maka kita menerima warisan kerajaan Sorga dan ditulis dengan lengkap pada wasiat -- Kejadian sampai Wahyu – Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, barulah kita layak menerima warisan.

 

Inilah pekerjaan dari Tabernakel sejati. Musa dan hukum Taurat tidak mampu menolong mereka yang menderita. Tetapi oleh karena kasih karunia, Tabernakel sejati dinyatakan kepada kita sekaliannya.

 

2 Korintus 5:17-19 – Perikop: “Pelayanan untuk pendamaian”

(5:17) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

 

Yesus adalah Imam Allah yang Mahatinggi, Ia tampil untuk memperdamaikan dosa dunia. Bumi tidak mungkin bisa sampai ke langit, kalau tidak ada pengantaranya. Yesus telah mengadakan penebusan dan pendamaian, Ia telah menjadi Pengantara antara Allah dengan manusia berdosa. Jadi, dengan tampilnya Yesus sebagai Imam Besar Agung, kita akan diperdamaikan dengan Allah.

 

Siapa yang dapat menghitung jarak antara bumi dengan langit? Tidak ada. Artinya dari sini kita bisa melihat, tidak ada yang sampai kepada Bapa kalau tidak ada pengantara. Jadi jelas , Tabernakel di bumi untuk sampai ke Tabernakel di Sorga, harus menggunakan Tabernakel sejati itulah pribadi Yesus.

 

Kemudian, di sini juga kita melihat setiap utusan TUHAN / hamba-hamba TUHAN dipercayakan 2 (dua) hal, yaitu;

1.       Pelayanan pendamaian

2.       Berita pendamaian

Inilah tugas dari seorang utusan TUHAN.

 

2 Korintus 5:20-21

(5:20) Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. (5:21) Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

TUHAN sudah dikuliti untuk menutupi dosa kita semua. Dia yang benar dijadikan dosa supaya orang berdosa ditutupi dosanya oleh kulit binatang.

 

Inilah hebatnya Pengajaran Tabernakel. Dan kalau kita menerima Pengajaran Tabernakel, barulah kita disempurnakan dan itu kasih karunia yang melimpah; tidak berimbangan dengan dosa yang ditimbulkan oleh laki-laki pertama (Adam).

Kenapa saya katakan 10 hukum Taurat adalah Pengajaran Mempelai?  Karena inti dari 10 hukum Taurat hanya satu, bukan dua itulah kasih; dasar nikah, itulah Pengajaran Mempelai, tetapi harus seiring dengan Pengajaran Tabernakel. Supaya tahu kita mempelai atau bukan, ukurannya adalah Tabernakel, diukur oleh pribadi Yesus Kristus, bukan diukur oleh Mamon, pengertian manusia, atau seorang pendeta.

 

Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba sebagaimana dalam Wahyu 19:9. Dan yang sama dengan ayat ini ada dalam Lukas 14:5Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam kerajaan Allah.

Jangan kita sama seperti orang-orang yang berdalih dengan alasan-alasannya.

 

Peganglah teguh Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, sebab mempelai TUHAN nanti akan ditaruh kepada Tabernakel sejati dalam pesta nikah Anak Domba. Jadi, jangan lagi kita sibuk dengan ladang dunia, tetapi sibuklah dengan undangan ini, kaitannya dengan kerajaan Sorga; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

No comments:

Post a Comment