IBADAH RAYA MINGGU, 6 JULI 2025
WAHYU 19:9
(Seri 2)
Subtema: BERPAKAIAN PESTA
Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, sehingga kita datang beribadah kepada TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube, Facebook atau media sosial lainnya yang dapat digunakan atau diakses. Selanjutnya, dari tempat ini, doa kami, kiranya damai sejahtera memunuhi hati kita sekalinnya, memberi satu sukacita serta bahagia di dalam menikmati Sabda Allah saat kita duduk diam dekat kaki TUHAN.
Selanjutnya, mari kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu…
Wahyu 19:9
(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.
Saudara, perjamuan kawin Anak Domba adalah sasaran akhir dari perjalanan rohani gereja TUHAN di atas muka bumi ini. Dengan lain kata, muara dari ibadah-ibadah di atas muka bumi ini adalah pesta kawin Anak Domba. Bukan soal yang lain-lain.
Kalau pengertian ini mantap dalam pengertian kita, yaitu; bahwa sasaran akhir dari perjalanan rohani gereja TUHAN adalah pesta nikah (muara ibadah adalah pesta nikah), maka langkah-langkah perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini tidak dapat dibatasi / dihambat oleh apapun dan oleh siapapun.
Kita lanjut lebih dalam / lebih rinci untuk melihat yang terkait dengan perjamuan kawin.
Matius 22:1, 2 -- Perikop: “Perumpamaan tentang perjamuan kawin”
(22:1) Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: (22:2) "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan
perjamuan kawin untuk anaknya.
Singkat kata, pesta
nikah antara Yesus Anak Allah sebagai Mempelai Pria, dengan gereja TUHAN
sebagai mempelai perempuan-Nya, merupakan PUSAT
PEMIKIRAN dari kerajaan Sorga, atau disebut juga dengan sasaran akhir
dari perjalanan gereja TUHAN di atas muka bumi ini. Kiranya kita dibawa
masuk dalam pesta nikah Anak Domba, sehingga ibadah-ibadah dan pengorbanan yang
kita lakukan selama ini; tidak menjadi
sia-sia.
Matius 22:3-6
(22:3) Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. (22:4) Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. (22:5) Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, (22:6) dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
Supaya pesta nikah Anak Domba tergenapi, maka di sini kita melihat; sang raja menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang. Tetapi, orang-orang diundang tidak mau datang bahkan tidak mengindahkannya.
Pendeknya, para undangan meremahkan undangan yang mereka terima, terkait dengan pesta nikah Anak Domba. Sementara hidangan telah tersedia, sebab lembu-lembu jantan yang tambun dan ternak piaraan raja pun telah disembelih.
Ada 3 (tiga) hal penyebab para undangan meremehkan perjamuan kawin Anak Raja:
1. Ada yang pergi ke ladangnya
2. Ada yang pergi usahanya
3. Yang lain menangkap hamba-hamba raja yang diutus, selanjutnya hamba-hamba itu disiksa dan dibunuh.
Pada minggu lalu (seri 1), telah disampakan perihal yang pertama.
Matius 22:7
(22:7) Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Akhirnya, murkalah raja kepada para undangan, bahkan…
- Membinasakan para pembunuh-pembunuh
- Dan membakar kota mereka
Saudara, sesungguhnya kita telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai oleh terang Tabernakel. Itu berarti; kita sudah menerima undangan dan undangan itu satu kali kelak membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba sebagai sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini. Dengan kata lain, muara dari ibadah-ibadah kita di atas muka bumi ini adalah pesta nikah Anak Domba.
Oleh sebab itu, jangan kita menolak dan tidak mengindahkannya hanya karena kesibukan-kesibukan yang ada di dunia ini. Hati-hatilah, sebab itu adalah jerat dari iblis setan. Jangan sibuk dengan perkara-perkara di dunia ini. Tujuan jerat iblis setan; untuk menggagalkan rencana Allah di dalam kehidupan anak-anak TUHAN, sehingga anak-anak TUHAN tidak dibawa masuk ke dalam pesta nikah Anak Domba.
Perlu untuk diketahui;
YANG PERTAMA
Ladang dunia menimbulkan 2 (dua) hal;
a. Kekuatiran, ketakutan dan kecemasan (Ayat referensi: Markus 4:7, 18-19)
b. Ketidaktaatan (Ayat referensi: Kejadian 3:17-19)
Ladang dunia yang kedua menimbulkan ketidaktaatan seperti Adam tidak taat kepada Firman Allah.
Itu sebabnya, kalau kita sibuk dengan ladang dunia, maka timbul; kekuatiran, kecemasan terkait dengan masa depan. Padahal, masa depan kita jelas ada di tangan TUHAN. Kenapa? Karena tangan TUHAN yang membentuk manusia dari seonggok tanah liat. Jadi sekali lagi saya sampaikan; masa depan kita jelas ada di tangan TUHAN, bukan hasil gaji sebulan, hasil bisnis, hasil usaha, hasil ladang.
YANG KEDUA
Mengurus usaha, tetapi mengabaikan undangan TUHAN yakni ketekunan tiga macam ibadah pokok, berakibat fatal yaitu; dikuasai oleh roh jual beli (roh antikris). (Ayat referensi: Wahyu 13:16). Hal ini tidak perlu diterangkan, hanya mengingatkan saja.
Sampai akhirnya…
YANG KETIGA: Menangkap hamba-hamba-Nya, selanjutnya hamba-hamba itu disiksa dan dibunuh, berarti nenjadi pembinasa keji yaitu; antikris.
Jadi, berbahagialah kita sekaliannya yang ada di dalam undangan malam ini untuk nanti dibawa dalam pesta nikah Anak Domba, sebagai sasaran akhir perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini. Singkat kata, muara ibadah adalah pesta nikah Anak Domba.
Matius 22:8
(22:8) Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
Orang-orang yang diundang tadi; tidak layak untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Oleh sebab itu, saat-saat ini, jangan kita menganggap remeh undangan ini. Jangan kita lebih mengutamakan kesibukan-kesibukan di dunia ini, sebelum kita menyesal dikemudian hari. Mungkin hari ini saudara aman (tidak ada apa-apa), merasa tercukupkan dengan gaji sebulan atau hasil bisnis, tetapi satu kali, kalau orang hanya sibuk dengan urusannya, dengan lain kata tidak mengindahkan undangan; satu kali sang raja akan murka dan membinasakan pembunuh-pembunuh itu.
Jadi, sebelum terjadi penyesalan yang tiada arti, lebih baik hari ini menyesal, selagi masih ada kesempatan. Berdamailah dengan Allah sebelum dijebloskan dalam penghakiman kekal.
Sekarang kita masuk ke UNDANGAN BERIKUTNYA…
Matius 22:9-10
(22:9) Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. (22:10) Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
Karena, undangan yang tadi tidak layak, akhirnya raja menyuruh hamba-hambanya untuk pergi ke persimpangan-persimpangan jalan untuk mengundang setiap orang yang dijumpainya. Dan penuhlah ruangan perjamuan itu dengan tamu undangan, antara lain; orang-orang jahat dan orang-orang baik.
Saudara, Yesus telah menderita sengsara dan mati di kayu salib oleh orang-orang sebangsanya / saudara-saudaranya itulah orang-orang Yahudi. Itu berarti, orang-orang Yahudi telah menolak undangan itu. Namun, karena perjamuan kawin pesta nikah anak raja harus tetap dilaksanakan, maka; hamba-hamba raja pergi ke persimpangan-persimpangan, pergi ke jalan-jalan, untuk mengundang setiap orang yang dijumpai di situ, siapa saja, tidak terkecuali.
Orang-orang yang dijumpai di persimpangan-persimpangan jalan -> bangsa kafir, berarti; orang-orang yang bukan Yahudi.
(Persimpangan = kehidupan tidak menentu). Pendeknya, sekarang, undangan kepada bangsa kafir
Perlu untuk diketahui:
Kelemahan mendasar bangsa kafir (orang-orang yang tidak mengenal Allahnya Israel);
a. Hidup dalam penyembahan berhala
Ayat referensi: 1 Korintus 12:2-3 -- Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Bangsa kafir tidak penuh dengan Roh Allah. Andaikata bangsa kafir penuh dengan Roh Allah, niscaya mereka akan tetap menyembah kepada Allah Israel. Tetapi kita semua dikaruniakan Roh Allah dan kita semua dipenuhkan oleh Roh Allah, maka; senantiasalah kita menyerahkan diri untuk senantiasa dipimpin oleh Roh Allah. Jangan sia-siakan Roh Allah hanya karena kepentingan daging, karena pemikiran yang keliru. Pertahankan Roh Allah yang suci supaya kita dipimpin-Nya untuk seterusnya menyembah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, Allah yang hidup.
b. Hidup dalam kenajisan percabulan
Prakteknya; menginginkan kekayaan tetapi lewat kelimpahan hawa nafsu perempuan Babel, itu namanya mabuk anggur perempuan cabul, itulah yang disebut kenajisan percabulan. Seandainya penuh dengan Roh Allah, tekun dalam tiga macam ibadah pokok, menghargai kegiatan Roh, tidak akan hidup dalam kenajisan percabulan, tidak akan menginginkan kekayaan tetapi karena kelimpahan hawa nafsu, tidak akan mabuk anggur dari perempuan Babel selain mabuk anggur dari Roh Kudus.
Saudara, oleh karena hal itulah bangsa Israel berkata bahwa bangsa kafir adalah bangsa yang tidak bersunat (belum dilahirkan kembali). Tetapi sebetulnya, itu adalah pembenaran diri dari bangsa Israel juga, sebagaimana yang tertulis dalam Efesus 2:11 -- Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
Tetapi kenyataannya, TUHAN tetap menunjukakn kemurahannya
kepada bangsa kafir. Sebab, hamba-hamb raja diperintahkan untuk pergi ke
persimpangan-persimpangan jalan, pergi ke jalan-jalan untuk mengundang setiap
orang yang dijumpai entah itu orang baik atau orang jahat karena pesta nikah Anak
Domba harus terlaksana, tidak boleh tidak. Jadi, setan tidak boleh menggagalkan
rencana Allah yang besar ini.
Kembali kita memperhatikan…
Matius 22:10
(22:10) Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
Singkat kata, penuhlah ruangan perjamuan kawin dengan tamu, yakni;
- Orang-orang baik
- Orang-orang jahat
Perlu untuk diketahui;
Orang baik belum tentu benar, tetapi orang yang dibenarkan sudah pasti baik, sebab ia telah ditebus (dibenarkan) oleh darah Anak Domba. Juga orang-orang jahat dari persimpangan-persimpangan jalan tersebut telah ditebus (dibenarkan) oleh darah Anak Domba.
Jadi, hidangan yang tersedia dari lembu-lembu jantan dan ternak piaraan berbicara tentang tubuh Yesus yang sudah dikorbankan di atas kayu salib sebagai makanan kita. Itulah yang membenarkan, dari situlah keluar undangan.
Pendeknya, oleh karena korban Kristus, dari situ keluar undangan, keluar ibadah dan pelayanan ini dan kita terima undangan itu malam ini. Entah itu orang baik atau orang jahat, sekarang sudah ditebus oleh darah Anak Domba sebagaimana dalam Efesus 1:7 -- Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.
Singkat kata, oleh darah salib Kristus kita beroleh penebusan yaitu; pengampunan dosa. Pendeknya, orang yang telah ditebus berarti diampuni oleh TUHAN. Jadi, orang baik sudah diampuni, orang jahat juga diampuni oleh darah salib.
Terkait dengan penebusan…
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia disebut dengan dosa warisan, bukan dengan barang fana, perak, emas berbatang-batang, melainkan dengan darah yang mahal itulah darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba, tak bernoda dan tak bercacat.
Mari kita buktikan bahwa darah Anak Domba tidak bernoda dan tidak bercacat (darah yang mahal) dalam…
Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya = daging tidak bersuara.
Artinya; tidak ngomel, tidak bersungut-sungut, tidak menuduh dan mempersalahkan orang lain, tidak salahkan ini dan itu.
Gambaran daging tidak bersuara;
- Anak Aomba dibawa kepembantaian
- Induk Domba kelu di depan orang-orang yang menggunting mulutnya, ia tidak membuka mulutnya (daging tidak bersuara / tidak bersungut-sungut / tidak mempermasalahkan ini dan itu / tidak menuduh siapapun).
Pendeknya, ketika Anak Allah mengerjakan penebusan di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu, dari sini kita menerima 2 (dua) hal, yaitu;
YANG PERTAMA: Potongan-potongan daging sebab Anak Domba telah dibawa ke pembantaian.
Ini adalah makanan pokok (makanan rohani), tidak ada yang lain.
YANG KEDUA: Mendapatkan pakaian yang baru, disebutlah itu pakaian pesta sebab, induk domba kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya. Kalau induk domba berontak ketika bulunya digunting, tidak mungkin kita mendapatkan pakaian baru.
Jadi, sudah sangat jelas bahwa darah salib Kristus adalah darah yang mahal, karena sama seperti darah Anak Domba; tidak bernoda, tidak bercacat, mulutnya tidak terbuka.
Saudara, setelah kita memiliki pakaian baru, lalu dimana pakaian lama kita?
Mari kita lihat…
Yesaya 53:6
(53:6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Pakaian lama berbicara soal di persimpangan-persimpangan jalan -> orang sesat, sebab mengambil jalannya sendiri, hanya menuruti kata hati, tidak mau mengikuti kata gembala.
Tetapi di ayat berikutnya kita telah ditebus. Sehingga lewat penebusan kita memperoleh 2 (dua) hal;
1. Potongan daging
Potongan daging ini yang kita nikmati sehingga kita hidup
2. Pakaian baru / pakaian pesta
Kita kembali memperhatikan….
Matius 22:11
(22:11) Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
Ketika raja masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu, raja melihat seorang yang tidak berpakaian pesta (pakaian baru). Intinya, di panggil tetapi tidak masuk dalam golongan yang dipilih. Seharusnya, setelah dipanggil lanjut dipilih dan setia.
Saudara, kita sudah mendengar Firman Allah yang disampaikan (berarti dipanggil), tetapi, apakah kita sudah masuk dalam golongan yang dipilih?
Mari kita lihat ayat referensi…
Matius 7:26
(7:26) Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Mendengar Firman Allah yang disampaikan (diundang), tetapi tidak melakukannya (tidak memakai pakain baru) = bodoh.
Ciri-ciri orang bodoh: tidak mengerti menempatkan dirinya dengan baik dan benar, seperti rumah didirian di atas pasir.
Pasir -> keinginan daging dengan segala keinginan-keinginannya yang jahat.
Semestinya, rumah didirikan di atas batu (korban Kristus), itu adalah dasar yang kuat, dasar yang baik. Kalau dasar nikah rumah tangga adalah kasih (korban Kristus), pasti nikah itu kuat. Tetapi lihatlah, orang yang bodoh; diundang tetapi tidak masuk dalam pilihan dan tidak tahu menempatkan dirinya dimana.
Sekali lagi saya sampaikan; kalau kita dipanggil selanjutnya menjadi golongan yang dipilih berarti; menggunakan pakaian pesta (pakaian baru) dalam perjamuan. Kita sudah disebut dengan golongan yang dipanggil, tetapi, apakah kita masuk dalam golongan yang dipilih?
Mari kita melihat; GOLONGAN YANG DIPILIH.
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Golongan yang dipilih disebut imamat rajani, ini yang senantiasa menggunakan pakaian baru / pakaian pesta.
Wahyu 5:9
(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Kehidupan yang ditebus dari tiap-tiap suku, bangsa, kaum dan bahasa telah menerima 2 (dua) hal;
1. Potongan daging = menikmati tubuh Yesus.
2. Pakaian yang baru.
Kelanjutan yang sudah ditebus…
Wahyu 5:10
(5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
Kehidupan yang ditebus menjadi suatu kerajaan dan imam-imam bagi Allah, singkatnya menjadi imamat rajani. Selanjutya, mereka memerintah sebagai raja di bumi = tidak menjadi hamba dosa.
Jadi, kalau sudah menjadi imamat rajani, harus tetap memakai pakaian baru. Dan pakaian itu harus dijaga jangan sampai ternoda, tercemari baik oleh rokok, mabuk-mabukan, judi, kenajisan dan dosa lainnya.
Singkat kata, golongan yang dipilih menjadi tuan, bukan menjadi hamba dosa.
Pendeknya…
- Golongan yang dipilih adalah harga mati
- Menjadi imamat yang rajani adalah harga mati
- Memerintah sebagai raja di bumi adalah harga mati, berarti; menjadi tuan bukan hamba dosa.
Tugas dari orang-orang yang masuk dalam golongan pilihan, ialah; memberitakan salib di Golgota sebagaimana dalam 1 Petrus 2:9 -- Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Karya Allah yang terbesar bukan orang sakit sembuh, bukan karunia iman; menggeser gunung, bukan soal berkat-keberkatan, berhasil-keberhasilan. Perbuatan Allah yang besar adalah salib di Golgota, itulah yang harus diberitakan. Itu sebabnya, dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, yang harus diberitakan adalah salib di Golgota bukan soal yang lain-lain.
Mari kita perhatikan bagian-bagian yang terakhir…
Zakharia 3:1-3 -- Perikop: “Penglihatan keempat: imam besar Yosua”
(3:1) Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. (3:2) Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?" (3:3) Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu,
Imam besar Yosua memakai pakaian kotor. Resikonya: didakwa (dituduh terus) oleh iblis setan.
Coba saudara bayangkan, melayani TUHAN tetapi dengan pakaian kotor; tertuduh atau tidak? Melayani tetapi merokok; tertuduh atau tidak? Melayani tetapi mabuk-mabukan; tertuduh atau tidak? Pasti setiap hari didakwa terus, sampai tidak enak hati ini, apa artinya melayani TUHAN seperti ini?
Hanya saja di sini kita melihat, malaikat TUHAN menghardik iblis (setan) sebab TUHAN yang memilih imam besar Yosua untuk melayani pekerjaan TUHAN, menjadi golongan yang terpilih.
Jadi saudara, kita perlu malaikat TUHAN yakni malaikat sidang jemaat -> gembala sidang. Kalau kita tidak tergembala, tidak mungkin kita lepas dari tuduhan-tuduhan setan.
Pendeknya, supaya kita menjadi golongan yang terpilih harus tergembala. Gembala harus tergembala, pendeta harus tergembala, hamba-hamba TUHAN harus tergembala, imam-imam harus tergembala, sidang jemaat juga harus tergembala. Supaya kita tertolong, dibela oleh Firman Penggembalaan yang menyucikan kita dari dakwaan / hasutan dari iblis setan, sebab TUHAN mau pilih kita sekaliannya.
Zakharia 3:3-4
(3:3) Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, (3:4) yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta."
Orang-orang yang masuk dalam golongan pilihan harus mengenakan pakaian pesta (pakaian baru), yang lama sudah berlalu.
Zakharia 3:5
(3:5) Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.
Ditaruhlah serban tahir pada kepala imam besar Yosua. Serban disebut kulah, istilah sekarang topi.
Intinya, Yosua telah ditahirkan karena TUHAN telah memilih Yerusalem
Tanda ditahirkan: Pada serban / kulah / topi ditempelkan patam / jamang
Keluaran 28:36-38
(28:36) Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN. (28:37) Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu. (28:38) Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.
Bukti imam besar Yosua telah ditahirkan dan layak melayani TUHAN; di dahinya ada patam / jamang emas.
Artinya; dipikiran ini hanya TUHAN, pekerjaan TUHAN. Pikiran ini dikendalikan oleh Roh TUHAN (Roh Kudus). Dan kalau pikiran dikendalikan oleh Roh TUHAN (Roh Kudus), dia sanggup menanggung akibat segala sesuatu baik karena dosanya maupun karena dosa umat Israel. Inilah kehidupan yang masuk dalam golongan yang dipilih oleh TUHAN, Yerusalem yang dipilih oleh TUHAN.
Zakharia 3:6-7
(3:6) Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: (3:7) "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini.
Setelah memakai pakaian pesta (pakaian baru), jaminannya: diberi kesempatan untuk melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN. Itu sebabnya, orang awam tidak boleh mendekat, kalau orang awam mencoba mendekat; dia dihukum mati (Bilangan 3:10).
Jadi, dalam melayani TUHAN jangan asal-asal. Ada banyak kasus yang saya temukan; seseorang diangkat menjadi imam karena memiliki pangkat yang tinggi, tetapi tidak memperhatikan apakah dia masuk dalam golongan pilihan atau tidak. Dengan lain kata; apakah dia memakaian pakaian pesta atau pakaian yang sudah dicemari. Selain itu, hanya karena dia punya kedudukan / jabatan / pangkat yang tinggi, dia diangkat menjadi imam tanpa memperhatikan pakaian, ini juga kesalahan yang fatal.
Kita sudah melihat mengenai pakaian pesta. Memang kita adalah bangsa di persimpangan-persimpangan, memang kita ini bangsa kafir. Kalau akhirnya kita mendapat undangan itu karena kemurahan TUHAN saja, tetapi jangan sia-siakan kemurahan TUHAN. Kita harus lanjut kepada golongan pilihan itulah imamat rajani; memerintah sebagai raja di bumi, bukan diperintah hamba dosa, sehingga pakaian itu terjaga / tidak tercemari oleh dosa.
Akhirnya, kalau kita perhatikan…
Matius 22:12
(22:12) Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
Di sini kita melihat, raja bertanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?
Tetapi orang itu diam saja (tidak mau menyahut). Andaikata dia mau menyahut, dia pasti mau mengakui kesalahannya, tetapi dia tidak mau berubah sebab itu dia diam saja.
Saudara, saya mau, kalau kita sudah dengar panggilan TUHAN; jangan diam saja. Kita sudah mendapat undangan, menikmati pembukaan rahasia Firman Allah, jangan hanya berdiam diri saja, datang beribadah tetapi tidak ada perubahan. Semestinya kita harus mengaku kepada TUHAN: “ya TUHAN. saya salah, tolong saya ini” niscaya TUHAN akan tolong dan bela kita, menjamah kita pribadi lepas pribadi. Firman TUHAN disampaikan; diam, ada pekerjaan TUHAN; diam, itu konyol namanya, yang rugi bukan TUHAN tetapi yang diam (tidak mau berubah) itu.
Dampak negatif tidak mau berubah:
Matius 22:13
(22:13) Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
- Kaki terikat, berarti tidak bisa mengikuti tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah
- Dua tangan terikat, berarti; tidak dapat melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN
Itulah golongan yang dipanggil tetapi tidak masuk dalam golongan yang dipilih.
Kalau hal itu terjadi, akhirnya, dicampakkan orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap dan di sana terdapat ratapan dan kertak gigi. Itukah yang sudara minta? Atau saudara mau lepas dari sana? Kalau kita bijaksana, kita tahu apa yang harus kita kerjakan mulai dari hari ini dan seterusnya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment