KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, August 24, 2020

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 AGUSTUS 2020



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 AGUSTUS 2020

STUDY YUSUF
(Seri: 205)

Subtema: HIKMAT DARI DARAH SALIB

Shalom.
Selamat malam dan sejahtera, serta bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita. Dia yang berkuasa dan bertakhta di dalam hati kita, Dia yang memerintah hidup kita masing-masing.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN, teramat lebih pemuda remaja yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.

Segera saja kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja. Sekarang, kita akan langsung memasuki Kejadian 41, dan terlebih dahulu kita akan memperhatikan ayat 32.
Kejadian 41:32
(41:32) Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.

Dua kali Firaun dinyatakan bermimpi:
-          Mimpi yang pertama ialah 7 (tujuh) lembu gemuk dan 7 (tujuh) lembu yang kurus keluar dari sungai Nil. Kemudian, 7 (tujuh) lembu yang kurus itu memakan 7 (tujuh) lembu yang gemuk.
-          Mimpi yang kedua ialah 7 (tujuh) bulir gandum yang berisi (bernas) dan 7 (tujuh) bulir gandum yang kosong (tidak berisi). Kemudian, 7 (tujuh) bulir gandum yang tidak berisi itu menelan 7 (tujuh) bulir gandum yang berisi tersebut.
Sekalipun dua kali mimpi itu diulangi bagi Firaun, namun arti dari kedua mimpi Firaun tersebut sama (satu).

Adapun arti rohani mimpi Firaun tersebut ialah akan ada tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir. Sesudah itu, akan timbul 7 (tujuh) tahun kelaparan yang menguruskeringkan negeri itu sampai tidak kelihatan bekas-bekas 7 (tujuh) tahun kelimpahan tersebut.
Itulah arti rohani dari kedua mimpi Firaun tersebut, di mana pada minggu yang lalu telah diterangkan begitu rupa. Kiranya kita menghargai setiap pemaparan firman yang sudah kita terima pada minggu yang lalu tersebut.

Hal itu akan ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya, Ia tidak akan menunda-nundanya, sehingga setiap kali Allah berfirman, pasti semuanya akan tergenapi. Kalau manusia; bisa saja ia memiliki banyak perkataan, tetapi belum tentu dapat ditepati, tetapi setiap perkataan TUHAN adalah ya dan Amin, semuanya akan tergenapi, tidak akan ditunda-tunda, itu adalah tanda sebuah kesempurnaan.

Sekarang, kita akan memasuki ayat 33-34.
Kejadian 41:33-34
(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.

Di sini kita melihat: Untuk mengatasi 7 (tujuh) tahun kelaparan yang hebat itu, Yusuf memberi nasihat kepada Firaun. Dalam hal ini, mau tidak mau, Firaun dan pemerintahannya beserta kerajaannya harus tunduk kepada hikmat yang dimiliki oleh Yusuf, karena kedua mimpi Firaun ini terkait dengan keselamatan seantero dunia ini.

Di tengah ibadah dan pelayanan ini, TUHAN berdaulat, TUHAN yang berkuasa, TUHAN yang menjadi Raja dan memerintah, memimpin kehidupan kita.

1 Korintus 15:24
(15:24) Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Kesudahan dari segala sesuatu ialah bilamana nanti Yesus, Anak Allah, menyerahkan Kerajaan itu kepada Allah Bapa. Namun, tentu saja sesudah Ia terlebih dahulu membinasakan;
-          Segala pemerintahan.
-          Segala kekuasaan.
-          Segala kekuatan.

1 Korintus 15:25-26
(15:25) Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. (15:26) Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Memang, suatu kali nanti, Yesus, Anak Allah, harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai selama-lamanya. Namun, hal itu tidak akan mungkin terwujud jika Allah tidak meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
Jadi, terlebih dahulu Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan, dan kekuatan, sebab Allah meletakkan semuanya itu di bawah kaki Kristus. Dan musuh yang terakhir yang dibinasakan ialah maut.

1 Korintus 15:27-28
(15:27) Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. (15:28) Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.

Sebagai Anak, Yesus taat kepada kehendak Allah, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Memang, Allah sendiri telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus, dengan lain kata, semua musuh telah ditaruh di bawah kaki Kristus, tetapi jelas di sini dikatakan: “Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus.” Berarti, sebagai Anak, Ia telah taat kepada kehendak Allah Bapa supaya Allah menjadi semua di dalam semua.

Mari kita lihat tentang KETAATAN Yesus, sebagai Anak Allah.
Ibrani 5:7-8
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, yaitu taat kepada kehendak Allah; Ia telah menaklukkan diri-Nya di bawah Dia. Inilah hal ihwal Yesus; sebuah kenyataan pahit yang harus diterima dan dialami langsung oleh Yesus, Anak Allah, yakni taat kepada kehendak Allah.

Kejadian 40:14-15
(40:14) Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini. (40:15) Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini."

Lihat HAL IHWAL YUSUF: Yusuf dicuri, diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani, lalu dijual ke Mesir dan dimasukkan ke dalam penjara tanpa salah.
Negeri Ibrani ke Mesir sama dengan Yesus dari sorga turun ke bumi, yang juga merupakan hal ihwal Yesus Kristus.
-          Hal ihwal Yusuf: Dari negeri Ibrani, dicuri, diculik lalu dibawa ke Mesir. Kemudian, di Mesir, Yusuf dipenjara tanpa salah.
-          Hal ihwal Yesus: Dari sorga, Yesus turun ke dunia, lalu disalib tanpa dosa.
Berarti, penjara tanpa salah sama dengan disalib tanpa dosa; jelas hal itu menunjuk kepada penyerahan diri atau tidak mengasihi nyawa. Itulah yang dialami oleh Yesus Kristus, juga dialami oleh Yusuf sendiri.
Saya berharap; para pemirsa, anak-anak TUHAN, umat TUHAN, teramat lebih kaum muda remaja dapat melihat dan memahami gambaran tersebut, yang merupakan hal ihwal Yusuf yang sudah digenapi oleh Yesus 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu.

Sekarang, marilah kita melihat Wahyu 12.
Wahyu 12:10-11
(12:10) Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. (12:11) Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka.  Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita akan tiba, sebagaimana tadi telah dinyatakan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Tetapi hal ini akan terwujud manakala Firaun rohani, yakni Iblis atau Setan, dikalahkan dan sudah ditundukkan.
Kemudian, ketundukan atau kekalahan dari Firaun rohani ini terjadi karena disebabkan oleh;
1.      Oleh darah Anak Domba = darah Salib.
2.      Oleh perkataan kesaksian mereka = hikmat Allah.

Apa yang sudah kita terima malam ini janganlah dibiarkan berlalu begitu saja. Sekali lagi saya sampaikan; kekalahan atau ketundukan dari Firaun rohani -- Iblis atau Satan -- itu tentu saja;
-          Oleh darah Anak Domba, sama dengan Salib yang kita pikul selama ini. Jangan pernah bersungut-sungut.
-          Oleh perkataan kesaksian mereka, itu merupakan hikmat dari Allah.
Perhatikanlah hal ini dengan sungguh-sungguh supaya kita semua memiliki hikmat dari Allah, dari sorga, sekalipun kita ada di bumi ini sebagai orang dungu dan bodoh karena salib.
Jika orang dunia menganggap kita ini dungu dan bodoh karena ibadah dan pelayanan atau karena salib, itu tidak mengapa, kita tidak perlu peduli akan hal itu, asal hati TUHAN senang.

Terkait dengan hal itu, kita akan membaca 1 Korintus 1.
1 Korintus 1:22-24
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, (1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.

“ ... Kami memberitakan Kristus yang disalibkan ...” Ketegasan atau pendirian yang kuat yang dimiliki oleh Rasul Paulus ini sungguh luar biasa. Rasul Paulus tidak peduli akan keinginan dari orang Yahudi, tidak peduli dengan keinginan dari orang Yunani, namun dia tetap memberitakan Kristus yang disalibkan di tengah ibadah-ibadah yang dipercayakan oleh TUHAN. Pertahankan hal itu, jangan berubah dari situ.

“ ... Untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan ...
Orang dunia menganggap ibadah pelayanan (sangkal diri, pikul salib) itu merupakan kebodohan, karena bagi mereka, menuntut ilmu pengetahuan setinggi-tingginya jauh lebih baik; itu menurut ukuran dunia.

“ ... Tetapi untuk mereka yang dipanggil ... Kita semua sudah dipanggil, bukan? Itu sebabnya, pada malam hari ini kita berada dalam Allah, berada dalam terang-Nya yang ajaib. Kemudian, “ ... Baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.”
Singkatnya: Yesus dan salib-Nya yang sedang kita kerjakan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, itu merupakan kekuatan Allah, bahkan hikmat Allah sendiri. Jadi, suatu fakta yang tidak bisa dipungkiri, bahwa; sumber hikmat atau pembukaan firman adalah darah salib Kristus.

Jadi, Allah nanti akan menjadi Raja, memerintah dan berkuasa atas kehidupan kita sampai selama-lamanya, tentu saja, terlebih dahulu Firaun rohani yakni; Iblis atau Satan itu sudah ditundukkan dengan darah Anak Domba dan perkataan kesaksian (hikmat).
Maka, sebetulnya, sangat disayangkan manakala pemuda remaja, baik yang di dalam penggembalaan GPT “BETANIA”, maupun yang di luar penggembalaan GPT “BETANIA”, tidak mau menyangkal diri, memikul salib, atau dengan kata lain menjauhkan dirinya dari TUHAN, dari tengah-tengah ibadah dan pelayanan; itu merupakan kesalahan yang besar, suatu tindakan yang keliru. Hidup ini tidak hanya satu kali, itu sebabnya kita harus memiliki pandangan nubuatan, memandang jauh ke depan. Pandangan nubuatan terkait dengan pandangan rohani (memandang pertama-perkara yang di atas).

1 Korintus 1:29-30
(1:29) supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1:30) Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.

Oleh darah salib, yakni hikmat Allah atau pembukaan Firman Allah, berkuasa untuk:
1.      Membenarkan kehidupan kita.
2.      Menguduskan kehidupan kita.
3.      Menebus kehidupan kita dari penjara dunia ini.
Atau dengan kata lain; diselamatkan untuk berada dalam kemuliaan kekal.

Yang menebus kita dari penjara dunia ini adalah darah salib; itulah hikmat Allah atau pembukaan Firman TUHAN yang senantiasa kita terima dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita, bukan yang lain-lain. Uang tidak bisa menebus kita, harta, kekayaan, kedudukan, jabatan yang tinggi tidak menebus kehidupan kita dari penjara dunia ini, kecuali oleh darah salib, itulah hikmat pembukaan firman.

Jadi, saya sungguh heran manakala hamba TUHAN sibuk berbicara soal uang, sibuk berbicara soal berkat, sibuk berbicara memegahkan dirinya, memegahkan gedung gerejanya, serta pernak-pernik yang ada di dalam gereja itu, sibuk memegahkan study (pendidikannya), mulai dari S1, S2, S3, doktor, professor, dan lain sebagainya. Sebetulnya, itu semua tidak salah, tetapi kalau hanya sibuk di dalam hal memegahkan diri, berarti dia belum mengerti rencana TUHAN. Tetapi yang benar adalah oleh darah salib, yakni hikmat Allah (pembukaan firman), itulah yang berkuasa untuk membenarkan, menguduskan, bahkan menebus kehidupan kita dari penjara dunia ini, selanjutnya dibawa dalam kemuliaan kekal bersama-sama dengan Dia.

Tidak ada yang kuingini di dunia (di bumi) ini selain Dia. Siapakah yang berkata demikian? Tentu saja orang yang mau menghargai darah salib, menghargai hikmat, yakni; pembukaan firman yang disampaikan dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah. Sebagaimana halnya Rasul Paulus;
-          Sekalipun orang-orang Yahudi menghendaki tanda-tanda heran, mujizat-mujizat kesembuhan di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi Rasul Paulus tetap memiliki pendirian yang kuat dan teguh, ia tetap memberitakan firman tentang Kristus yang disalibkan.
-          Demikian halnya dengan keinginan dari pada orang Yunani adalah hikmat di tengah ibadah, namun Rasul Paulus tetap kuat dengan penderitaannya, sebab ia tetap memberitakan firman tentang Kristus yang disalibkan.
Singkatnya, Rasul Paulus tidak menuruti keinginan hati dari sidang jemaat, selain hanya untuk menyenangkan hati TUHAN; inilah yang benar.

Maka, saudara pemuda remaja GPT “BETANIA”, baik juga saudara yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat online; sesungguhnya, TUHAN sangat mengasihi kita, karena kita mau menghargai darah salib yang merupakan hikmat Allah, yakni pembukaan firman, sebab itulah yang akan melepaskan kita.
Bukan berarti kita tidak membutuhkan 3 karunia mujizat/karunia kesembuhan, dan 3 karunia penyembahan, tidak, tetapi untuk melepaskan kita dari penjara dunia ini hanya hikmat yang datangnya dari darah salib, itulah karunia pembukaan firman. Pendeknya, dengan pembukaan firman, maka kita dapat mengerti tentang rencana-rencana Allah yang ada di dalam isi hati TUHAN yang paling dalam, di mana rangkaian-rangkaian itu tersusun dengan rapi di dalam hati TUHAN. Namun, lewat pembukaan rahasia firman, semuanya dinyatakan; itulah yang membebaskan kita. Jadi, mulai hari ini, berlakulah bijaksana.

1 Korintus 1:31
(1:31) Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Oleh sebab itu, hendaklah ia bermegah karena darah salib, bermegah karena hikmat Allah, bermegah di dalam pembukaan Firman TUHAN; itulah yang nomor satu kita kerjakan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Hari-hari ini saya banyak melihat betapa hebatnya Setan memutarbalik fakta, sehingga ibadah dan pelayanan ini dirombak oleh Setan. Mengapa saya katakan demikian? Karena di tengah-tengah ibadah itu, seorang hamba TUHAN dipakai oleh Setan, yang mana ia sibuk hanya untuk mengadakan supaya sidang jemaat rubuh-rubuh -- maksudnya, jemaat itu dibuat tumbang --.
Sesudah menyanyikan dua tiga lagu pujian, lalu masuk dalam pemberitaan firman. Namun ketika pemberitaan firman disampaikan, bukan hikmat Allah, bukan pembukaan firman yang datang dari salib yang disampaikan, justru sebaliknya; ia sibuk membuat sidang jemaat rubuh-rubuh, sibuk membuat semua sidang jemaat tumbang-tumbang, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda. Dan hamba TUHAN itu merasa bangga sekali jikalau sidang jemaat itu dibuat rubuh, jikalau sidang jemaat dibuat tumbang. Saya tidak habis mengerti; mengapa dia sibuk seperti itu?

Tetapi ada lagi yang lebih sederhana; hamba TUHAN sibuk hanya berbicara soal hikmat dunia, sibuk hanya berbicara soal berkat-berkat. Hikmat dunia itu, misalnya; setiap kali acara KKR (seminar) selalu membicarakan management keuangan. Akhirnya, setelah hamba TUHAN itu mati, sidang jemaat itu diwariskan kebodohan.
Namun, kita patut bersyukur, sebab di tengah-tengah pemberitaan firman TUHAN, kita senantiasa menikmati pemberitaan firman tentang salib, darah salib, sumber hikmat, pembukaan firman, rahasia firman. Dengan itu, kita mengerti rencana TUHAN, isi hati TUHAN yang paling dalam disingkapkan (dinyatakan), sehingga kita beroleh pengertian yang begitu luar biasa. Dan dengan pengertian ini, tentu saja kita tidak dapat dibodoh-bodohi oleh Setan lewat pelayanan hamba-hamba TUHAN.

Perikop dari 1 Korintus 1:18-31, lanjut kepada 1 Korintus 2:1-5 adalah “Hikmat Allah dan hikmat manusia.
Hikmat Allah bersumber dari darah salib; itu sebabnya, Rasul Paulus tetap memberitakan firman tentang salib Kristus, sekalipun orang Yahudi menghendaki tanda-tanda heran (mujizat kesembuhan) dan sekalipun orang Yunani menghendaki hikmat dunia, yaitu seperti contoh yang tadi kita lihat, di mana seorang hamba TUHAN sibuk mengadakan seminar tentang management keuangan.

1 Korintus 2:4-5
(2:4) Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, (2:5) supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, dengan lain kata; bukan hikmat manusia.

Sekali lagi saya sampaikan: Rasul Paulus tidak memberitakan Firman TUHAN dengan hikmat manusia untuk meyakinkan hati sidang jemaat atau untuk meyakinkan hati anak-anak TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN melalui online, tetapi Rasul Paulus meyakinkan hati sidang jemaat dengan berita salib, itulah hikmat Allah yang didorong oleh kekuatan Roh-El Kudus.
Jadi, pemberitaan firman tentang salib itu didorong oleh kekuatan Roh-El Kudus, itu bukanlah keinginan daging.

Kalau hamba TUHAN dengan tegas, dengan penuh keyakinan memberitakan firman tentang salib, jelas hatinya itu didorong oleh kekuatan Roh-El Kudus, bukan lagi keinginan daging. Tetapi kalau hanya sibuk mengadakan tanda-tanda heran, di tengah ibadah hanya sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, sibuk mengadakan seminar-seminar untuk management keuangan, itu adalah hikmat manusia untuk meyakinkan hati manusia, tetapi Rasul Paulus tidaklah demikian.
Rasul Paulus meyakinkan hati sidang jemaat di Korintus, meyakinkan hati sidang jemaat GPT “BETANIA”, meyakinkan sidang jemaat yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat online, dengan berita salib, dengan hikmat yang didorong oleh kekuatan Roh-El Kudus itu sendiri.

Kalau hamba TUHAN tidak menyampaikan berita salib, tidak memberitakan Yesus yang disalibkan, hanya sibuk dengan perkara lain, itu bukanlah dorongan Roh Kudus. Sekalipun banyak mujizat terjadi di tengah-tengah ibadah tersebut, itu bukanlah dorongan Roh-El Kudus, mengapa? Karena antikris saja bisa mengadakan kesembuhan dan nabi palsu saja bisa mengadakan mujizat palsu. Dari apa yang sudah kita terima malam ini, biarlah hati dan pikiran kita semakin diterangkan.

1 Korintus 2:4-5
(2:4) Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, (2:5) supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Tujuan dari berita salib atau hikmat Allah ialah supaya iman dari sidang jemaat tidak bergantung kepada hikmat manusia.
Contoh hikmat manusia ialah bergantung pada harta, kekayaan, uang, kedudukan, jabatan, kekuasaan, bisnis, termasuk perkara-perkara lahiriah di bumi ini. Maka, tidak sedikit orang Kristen, terkhusus yang tidak mengerti rencana TUHAN, lebih mengutamakan perkara-perkara lahiriah dari pada perkara di sorga, dengan menggunakan alasan: “Kalau saya tidak bekerja, kalau saya tidak punya uang, dari mana saya bisa makan, dari mana saya bisa membayar biaya sekolah dan kebutuhan anak, beli beras, beli ini, beli itu dan lain sebagainya?

Jadi, sekali lagi saya sampaikan; tujuan dari berita salib (hikmat Allah, pembukaan rahasia firman) di tengah ibadah dan pelayanan ialah supaya iman dari sidang jemaat tidak bergantung kepada hikmat manusia; sebaliknya, iman dari sidang jemaat harus bergantung kepada kekuatan Allah, yakni salib Kristus -- sama dengan; hikmat Allah --. Harus tetap bergantung kepada darah salib. Jangan bergantung kepada yang lain.
Untuk apa Yesus disalib kalau tidak ada artinya? Tetapi karena Yesus tahu apa yang Dia kerjakan, maka Dia harus kerjakan itu, sehingga kita pun bergantung kepada apa yang dikerjakan oleh Yesus di kayu salib. Yesus bukanlah orang bodoh. Dan kalau kita bergantung kepada salib, itu bukan karena kita bodoh, tetapi karena kita tahu masa depan kita cerah dan indah jika bersama dengan TUHAN.

1 Korintus 2:6-7
(2:6) Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. (2:7) Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.

“ ... Kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang ...” Dari perkataan Rasul Paulus ini, akhirnya timbul di dalam hati saya untuk mengatakan: Marilah kita berlaku bijaksana, marilah kita menjadi suatu kehidupan muda remaja yang dewasa rohani (matang), karena hikmat itu dibutuhkan bagi kehidupan yang matang.
Sebaliknya, kanak-kanak rohani hanya membutuhkan apa yang luar biasa di depan mata, misalnya; tanda-tanda heran, mujizat kesembuhan serta demonstrasi untuk merubuhkan jemaat. Hikmat tidak dibutuhkan oleh kehidupan si pencemooh, congkak, orang bodoh, orang bebal, tidak. Hikmat hanya dinyatakan kepada suatu kehidupan yang matang, rendah hati serta dewasa dan bijaksana. Oleh sebab itu, bijaksanalah.

“ ... Yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.” Hikmat yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada orang yang matang bukanlah hikmat dari dunia seperti apa yang paparkan di atas tadi, sebab hikmat yang berasal dari dunia ini suatu kali nanti akan dibinasakan, akan hilang lenyap.

 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Ayat 7 ini mengandung suatu pertanyaan yang dalam; apa dan siapa yang dimaksud oleh Rasul Paulus di sini kepada jemaat di Korintus?
Pendeknya: Rasul Paulus menyampaikan tentang pribadi Yesus yang disalibkan itu kepada kehidupan yang sudah matang, dewasa dan bijaksana, yang merupakan hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, itulah yang disebut dengan Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan. Dengan kata lain, TUHAN menyediakan bagi kita dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah ini Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, dan itu disampaikan kepada kalangan orang yang matang.
Kalau kanak-kanak tidak membutuhkan firman pengajaran yang rahasianya dibukakan. Orang yang kanak-kanak tidak butuh firman yang berkuasa untuk menyingkapkan segala yang tersembunyi itu.

Maka, sudah sangat jelas sekali bahwa kita ini adalah kehidupan muda remaja yang sangat bersyukur kepada TUHAN Yesus Kristus. Tuhanlah yang membuat kita menjadi dewasa dan bijaksana, dengan lain kata; menjadi matang, karena hanya kehidupan yang matang saja yang bisa betul-betul menghargai pembukaan rahasia Firman Allah.
Kanak-kanak rohani hanya sibuk berbicara soal mujizat kesembuhan dan tanda-tanda heran dan juga hikmat dunia; orang yang demikian tidak butuh hikmat Allah atau pembukaan rahasia firman Pengajaran Mempelai.

MANFAAT yang dirasakan oleh sidang jemaat bila terjadi pembukaan rahasia firman di tengah-tengah ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan:
YANG PERTAMA: Memperlihatkan gambaran dan bayangan dari Kerajaan Sorga.
Jadi, lewat pembukaan rahasia firman ini, kepada kita diperlihatkan gambaran dan bayangan dari Kerajaan Sorga. Sekalipun kita masih di bumi, tetapi lewat pembukaan rahasia firman ini, kita sudah melihat gambaran dan bayangan dari suasana Kerajaan Sorga. Bukankah ini adalah suatu manfaat yang sangat luar biasa bagi kita? Sehingga kalau kita sudah melihat gambaran dan bayangan dari suasana Kerajaan Sorga, maka kita tidak membutuhkan lagi potret-potret yang ada di dunia ini, sebab tidak mungkin potret-potret di dunia ini lebih indah dari gambaran di sorga, tidak mungkin potret-potret di dunia ini memberi kebahagiaan lebih dari kebahagiaan sorga.
YANG KEDUA: Dosa dibongkar dengan tuntas.
Sama dengan; masalah kita tuntas. Kalau masalah kita tuntas, maka pergumulan (persoalan) akan teratasi. Tetapi kalau dosa belum dibongkar dengan tuntas, maka otomatis masalah pun belum tuntas, karena yang menimbulkan pergumulan dalam kehidupan seseorang adalah dosa itu, sedangkan saliblah yang menyelesaikan masalah.
YANG KETIGA: Yang mati dihidupkan kembali -- sesuai dengan Roma 4:16-17 --.
Dengan kata lain; apa yang tidak mungkin bagi manusia, tetapi bagi Allah, segalanya mungkin. Apa buktinya? Langit, bumi, dan segala isinya diciptakan oleh Firman Allah; yang tidak ada menjadi ada, yang mati dihidupkan kembali.

Demikianlah Yusuf memberikan nasihat kepada Firaun, maka Firaun serta pemerintahannya, kerajaannya dan kekuasaannya tunduk kepada hikmat yang dimiliki oleh Yusuf, supaya pada akhirnya nanti Yesus akan memerintah dan berkuasa sebagai Raja, tentu saja sesudah musuh-musuh itu ditaruh Allah di bawah kaki Kristus, dengan lain kata; Yesus, Anak Allah, taat kepada kehendak Allah.

CIRI-CIRI nasihat yang murni dari Allah.
1 Tesalonika 2:2-3
(2:2) Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat. (2:3) Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.

Nasihat firman yang disampaikan oleh Rasul Paulus;
1.      Tidak lahir dari kesesatan.
2.      Tidak lahir dari maksud yang tidak murni.
3.      Tidak lahir disertai oleh tipu daya.
Singkatnya: Betapa jujurnya, betapa tulusnya Rasul Paulus di tengah-tengah ia memberitakan Injil Kristus kepada sidang jemaat di Tesalonika. Inilah ciri-ciri nasihat yang murni dari Allah lewat seorang hamba TUHAN.

Pendeknya: Nasihat yang murni itu lahir dari penderitaan (sengsara salib), itulah salib Kristus. Sebagaimana yang telah dialami oleh Rasul Paulus di Filipi, di mana ia telah dianiaya dan dihina karena salib Kristus. Jadi, kalau Rasul Paulus datang ke Tesalonika, itu karena darah salib.
Maka, jelas bahwa; nasihat yang murni itu lahir dari sengsara salib, bukan dari yang lain-lain; itu adalah ciri-ciri pemberitaan firman TUHAN yang murni. Pemuda remaja harus tahu, harus mengerti akan hal ini. Jadi, jangan terkesima jikalau seorang hamba TUHAN pandai bercerita tentang dunia; jangan juga terkesima hanya dengan bahasa yang tinggi-tinggi tetapi isi dari pemberitaan tidak ada (nol), tidak ada artinya. Pilih mana; bahasa tinggi tetapi isi dari berita tidak ada, atau bahasa sederhana tetapi mengandung makna yang begitu dalam? Jadilah kehidupan yang matang dan sederhana.

1 Tesalonika 2:4
(2:4) Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Oleh sebab itu, Rasul Paulus dianggap layak untuk memberitakan Injil, sebab dalam pemberitaan itu bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah, sebab Allah yang menguji hati. Allah yang menguji hati, artinya; seorang hamba TUHAN dianggap layak atau tidak, hanya Allah yang tahu.

Pendeknya: 1 Tesalonika 2:4 sama dengan 1 Korintus 2:4-5.
Layak atau tidaknya seorang hamba TUHAN, hanya TUHAN yang menguji hati manusia. Tetapi yang pasti, di sini kita sudah mengerti dengan jelas, bahwa Rasul Paulus dianggap layak untuk memberitakan Injil, sebab dalam pemberitaan itu, ia melakukannya bukan untuk menyukakan hati manusia, melainkan ia menyukakan hati TUHAN.

Banyak pemimpin sidang jemaat yang tidak berani untuk menyukakan hati TUHAN. Kalau seorang pemimpin sidang jemaat mau menyukakan hati TUHAN, maka mau tidak mau, isi pemberitaan itu adalah tentang salib Kristus. Dan kalau itu yang menjadi pokok bahasan di tengah pemberitaan firman, maka tidak sedikit orang kaya yang akan mengundurkan diri dari tengah-tengah ibadah itu.
Tetapi bagi seorang hamba TUHAN yang sederhana, bagi seorang hamba TUHAN yang tulus, ikhlas dalam melayani TUHAN, maka dia harus tetap dalam pendirian yang tegas bahwa berita Injil yang disampaikan adalah tentang pribadi Yesus yang disalibkan, tidak lebih, tidak kurang. Dan sidang jemaat juga harus berpikir secara realistis, karena itu adalah suatu fakta yang tidak bisa kita ingkari. Di dalam salib Kristus terkandung janji keselamatan; itulah hikmat.

Mazmur 73:21-24
(73:21) Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, (73:22) aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. (73:23) Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. (73:24) Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.

Aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.” Siapa yang mau tetap dekat TUHAN? Maka TUHAN akan memegang tangan kanan kita. Dengan nasihat Firman TUHAN, maka TUHAN yang menuntun kita sekaliannya, sampai akhirnya mengangkat kita dalam kemuliaan kekal.
Jadi, sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Biar sejuta kali mujizat kesembuhan terjadi di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tetapi kalau hikmat pembukaan firman diabaikan, maka itu semua tidak ada artinya. Biar sejuta kali hamba TUHAN membuat sidang jemaat rubuh-rubuh di tengah-tengah ibadah yang dipercayakan, tetapi jikalau berita Salib, hikmat atau pembukaan firman diabaikan, maka itu semua tidak ada artinya. Sekalipun sejuta kali seorang hamba TUHAN melakukan itu semua, ia tidak akan bisa memimpin, menuntun, membawa sidang jemaatnya, sampai menyelamatkan sidang jemaatnya untuk dibawa masuk pada kemuliaan kekal. Jangan kita bodoh.

Perhatikan: Yang menuntun adalah nasihat firman. Menuntun, berarti;
-          Dalam perjalanan itu, kita tidak sesat. Mengapa? Karena TUHAN yang menuntun. Tetapi kalau hamba TUHAN menuntun sidang jemaat dengan sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, sibuk mengadakan seminar management keuangan, sibuk hanya untuk mengadakan jemaat rubuh-rubuh (tumbang-tumbang), maka pasti di akhir perjalanan, ia pasti sesat.
-          Mampu melewati rintangan-rintangan dalam perjalanan tersebut. Mengapa? Karena TUHAN yang menuntun.
-          Memimpin dan bertanggung jawab. Mengapa? Karena TUHAN yang menuntun, sehingga kehidupan kita dipertanggungjawabkan di hadapan TUHAN.
Sebaliknya, biarpun sejuta kali terjadi mujizat kesembuhan dan lain sebagainya, perkara lahiriah terjadi di tengah ibadah, tetapi salib diabaikan, hikmat diabaikan; siapa yang mau menuntun, siapa yang mau bertanggung jawab atas keselamatan jiwa?
Hanya darah salib yang mempertanggungjawabkan kehidupan kita, dan Yesus sudah lakukan itu 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu. Oleh sebab itu, jangan lagi kita berbuat bodoh.

Singkatnya: Dengan nasihat firman, maka TUHAN yang menuntun kita semua sampai dibawa dalam kemuliaan kekal. Maka, sekalipun di tengah-tengah penderitaan, antara lain;
1.      Hati terasa pahit.
2.      Buah pinggang menusuk-nusuk rasanya. Ini berbicara tentang baptisan Kristus, yakni baptisan dalam tanda kematian dan kebangkitan.
3.      Dungu, tidak mengerti.
4.      Seperti hewan di dekat TUHAN. Apa artinya? Itu berbicara tentang domba sembelihan. Kalau kita dekat dengan TUHAN, maka kita seperti kawanan domba Allah. kalau kita berbicara tentang kawanan domba, maka tersambung langsung dengan penyembelihan.
Sekalipun di tengah-tengah penderitaan, namun tetap berada di dekat TUHAN.

Tanda dekat TUHAN ialah TUHAN senantiasa memegang tangan kanan kita semua. Tangan kanan ini adalah perbuatan yang baik dan benar. Kita tidak tahu untuk melakukan sesuatu yang baik dan benar, tetapi TUHAN nanti yang memegang tangan kita, sehingga kita bisa berbuat dan melakukan yang baik, yang benar dan yang suci di hadapan TUHAN.

Mazmur 73:25
(73:25) Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

Pemazmur ini berkata: “Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau?” Kemudian, pemazmur ini kembali berkata untuk yang kedua kalinya pada ayat yang sama: Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.” Jadi, sudah seharusnyalah, yang kita ingini di tengah pemberitaan firman adalah berita salib, hikmat Allah, pembukaan firman, lebih dari pada yang lain; itulah yang benar.

Semoga hal ini tertanam di dalam hati kita masing-masing. Berkatalah mulai dari sekarang: “Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.” Buktikanlah mulai dari hari ini sampai selama-lamanya; berita salib yang merupakan hikmat Allah -- dengan kata lain; pembukaan rahasia firman -- lebih dari segala-galanya.
Jadi, jangan kita datang beribadah untuk mencari hikmat manusia. Jangan kita datang beribadah hanya untuk mencari mujizat kesembuhan, tanda-tanda heran, dan lain sebagainya, tetapi biarlah kita berkata: “Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

Kalau kita perhatikan dalam study lewat Ibadah Pendalaman Alkitab, kita sudah mendapat suatu perkara yang besar. Ibu Naomi adalah gambaran dari gembala sidang (pemimpin sidang jemaat) yang baik, karena dia menjelaskan perihal Boas kepada Rut, menantunya itu. Ini adalah gembala yang baik.
Boas adalah hikmat Allah yang dijadikan sebagai saudara yang terdekat. Kalau hikmat kita jadikan sebagai saudara yang terdekat dan pengertian dijadikan sebagai sanak yang terdekat, maka kita akan dilindungi dari dua perempuan yang menjadi lawan TUHAN.
Biarlah tidak ada yang kita ingini selain berita salib, selain hikmat, itulah pembukaan firman, sebab itulah yang membawa kita selamat, yang menebus kita dari bumi ini. Jangan lagi geser pengertian yang suci ini di dalam diri kita oleh karena pengertian/hikmat manusia. 

Amsal 12:15
(12:15) Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.

Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri.” Jadi, orang bodoh itu menganggap jalannya lurus. Hati-hati, jangan pertahankan pengertian manusia, sebab pengertian manusia sifatnya terbatas, tetapi hikmat oleh darah salib, itulah pembukaan firman, itulah yang memberikan suatu pengertian yang benar kepada kita.
Tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.” Siapa yang mendengarkan nasihat Firman TUHAN, itulah hikmat Allah, merupakan tanda bahwa ia adalah orang yang bijak. Tetapi jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri.

Persamaannya.
Amsal 13:10
(13:10) Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.

Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat Firman TUHAN mempunyai hikmat.

Amsal 9:8-9
(9:8) Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya, (9:9) berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.

Jadi, yang menghargai (membutuhkan) nasihat firman di sini, jelas adalah orang yang bijak, orang yang dewasa, orang yang rendah hati. Sedangkan orang bodoh, orang congkak, orang pencemooh tidak butuh nasihat Firman TUHAN, tidak butuh pembukaan Firman TUHAN.

Sekarang, kita lihat CONTOH: Pribadi Rehabeam.
1 Raja-Raja 11:41-43
(11:41) Selebihnya dari riwayat Salomo dan segala yang dilakukannya dan hikmatnya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab riwayat Salomo? (11:42) Lamanya Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel ialah empat puluh tahun. (11:43) Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel selama 40 (empat puluh) tahun, dan ia memerintah sebagai Raja dengan penuh hikmat. Tetapi setelah Salomo mati, maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan Salomo.

Sekarang kita akan melihat perkembangan selanjutnya setelah Salomo mati.
1 Raja-Raja 12:3-5
(12:3) Orang menyuruh memanggil dia, lalu datanglah Yerobeam dengan segenap jemaah Israel dan berkata kepada Rehabeam: (12:4) "Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar yang dibebankan ayahmu dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada kami, supaya kami menjadi hambamu." (12:5) Tetapi ia menjawab mereka: "Pergilah sampai lusa, kemudian kembalilah kepadaku." Lalu pergilah rakyat itu.

Perkembangan selanjutnya setelah Salomo mati ialah seluruh rakyat itu datang kepada Rehabeam. Mereka menuntut supaya raja meringankan beban yang mereka pikul selama Salomo menjadi raja; itulah tuntutan rakyat kepada Rehabeam yang menjadi raja ganti Salomo, ayahnya.

Kemudian, mari kita lihat reaksi dari Rehabeam terhadap tuntutan rakyat itu yang dipimpin langsung oleh Yerobeam. Sebetulnya, Yerobeam adalah seorang anak yang diasuh oleh Salomo, ayah Rehabeam. Tetapi suatu kali Yerobeam mengadakan pemberontakan (makar), lalu dia melarikan diri ke Mesir. Namun setelah Salomo mati, rakyat itu memanggil Yerobeam, lalu menjadi pemimpin untuk menuntut supaya beban yang mereka pikul itu diringankan oleh Rehabeam.

1 Raja-Raja 12:6-7
(12:6) Sesudah itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo mendampingi Salomo, ayahnya, katanya: "Apakah nasihatmu untuk menjawab rakyat itu?" (12:7) Mereka berkata: "Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu."

Sesudah itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo mendampingi Salomo. Ini adalah hal yang bagus, yaitu mau menerima nasihat. Jangan kita senantiasa mengandalkan hikmat manusia. Kita harus berharap dan bergantung kepada nasihat dari tua-tua yang mendampingi Salomo, ayahnya, selama masih hidup.

Adapun nasihat dari tua-tua itu adalah jikalau engkau mau menjadi raja yang senantiasa mengabdikan diri kepada rakyat, maka;
1.      Mengabdi kepada rakyat, berarti; menjadi hamba bagi rakyat.
2.      Berkata-katalah dengan sederhana, dengan sopan dan menjawab mereka dengan kata-kata baik.
Itu saja nasihat dari pada tua-tua itu. Jika hal itu dilakukan Rehabeam, maka nanti sebaliknya rakyat akan menghambakan diri kepada Raja Rehabeam.

1 Raja-Raja 12:8
(12:8) Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya,

Tetapi di sini kita melihat; kebodohan atau kecerobohan dari Rehabeam adalah menolak nasihat dari pada tua-tua yang mendampingi Salomo. Sebaliknya, Rehabeam lebih menerima nasihat dari orang muda yang sebaya dengan dia, yang tentunya belum berpengalaman.
Orang muda yang sebaya dengan Rehabeam itu sama dengan tidak berpengalaman. Rehabeam saja tidak mempunyai pengalaman, namun dia meminta nasihat kepada orang muda yang seumuran dengan dia, bukankah ini sama dengan gambaran dari yang tidak berpengalaman?

1 Raja-Raja 12:13-14
(12:13) Raja menjawab rakyat itu dengan keras; ia telah mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua kepadanya; (12:14) ia mengatakan kepada mereka menurut nasihat orang-orang muda: "Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambah tanggunganmu itu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi."

Lihat, nasihat orang-orang muda:
YANG PERTAMA: “Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambah tanggunganmu itu.” Salomo memberikan tanggung kepada rakyat Israel, tetapi Rehabeam justru akan menambah tanggungan itu. Singkatnya, tanggungan itu semakin diberatkan.
YANG KEDUA: “Ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi.” Salomo menghajar rakyat Israel dengan cambuk cemeti, tetapi Rehabeam akan menghajar rakyat itu dengan cambuk yang berduri besi.
Nasihat firman itu bagaikan tali tiga lembar yang disatukan, itulah cambuk, itulah pembukaan firman, pengajaran yang rahasianya dibukakan. Tetapi Rehabeam tidak demikian, ia justru akan menghajar rakyat itu dengan cambuk yang berduri besi; itu bukanlah nasihat firman, bukan pembukaan firman.

Mari kita lihat AKIBATNYA.
1 Raja-Raja 12:15-16
(12:15) Jadi raja tidak mendengarkan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang disebabkan TUHAN, supaya TUHAN menepati firman yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Ahia, orang Silo, kepada Yerobeam bin Nebat. (12:16) Setelah seluruh Israel melihat, bahwa raja tidak mendengarkan permintaan mereka, maka rakyat menjawab raja: "Bagian apakah kita dapat dari pada Daud? Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu! Ke kemahmu, hai orang Israel! Uruslah sekarang rumahmu sendiri, hai Daud!" Maka pergilah orang Israel ke kemahnya,

Singkatnya: Israel terpecah menjadi dua bagian.
Bagian PERTAMA ialah satu suku, itulah suku Yehuda, yang diperintah oleh Rehabeam.
Bagian KEDUA ialah 11 (sebelas) suku. Dan yang menjadi raja adalah Yerobeam. Sementara Yerobeam ini adalah anak yang pernah diasuh oleh Salomo, tetapi mengadakan makar, lalu dia melarikan diri ke Mesir. Setelah mendengar tentang kematian Salomo, lalu Yerobeam dipanggil, dijemput langsung oleh bangsa Israel, sekaligus memimpin untuk menuntut supaya beban yang dipikul itu diringankan oleh Rehabeam.

Tetapi karena Rehabeam tidak mendengarkan nasihat dari tua-tua yang mendampingi Salomo, ayahnya, maka dia menjawab rakyat itu sesuai dengan nasihat orang muda yang sebaya dengan dia, dengan kehidupan yang tidak berpengalaman, sehingga adapun jawaban Rehabeam kepada rakyat itu ialah:
1.      Tanggungan lebih berat dua kali.
2.      Dicambuk dengan cambuk duri, itu adalah hajaran (didikan) dari manusia, bukan hajaran dari nasihat firman TUHAN.

Mengapa saya harus menyampaikan hal ini? Di sini ada dua nasihat:
Yang Pertama: Nasihat dari tua-tua, itulah hikmat yang datangnya dari pengalaman Yesus, yakni; Dia turun ke bumi dan mati di kayu salib. Tetapi hikmat itulah yang menuntun kita kembali untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Pengalaman ini yang membawa kita masuk sorga. Tanpa pengalaman dari seorang yang berpengalaman, kita tidak mungkin memperoleh keselamatan. 
Yang Kedua : Nasihat dari orang muda. Hikmat dari orang muda adalah hikmat orang yang tidak berpengalaman. Kalau seseorang tidak punya pengalaman soal kematian dan kebangkitan, lalu bagaimana dia  membawa umat Israel masuk ke dalam Kemuliaan Allah?

Jadi, sudah sangat jelas, yang membawa kita masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah hikmat; itulah pengalaman Yesus. Sementara orang muda tidak punya pengalaman, tidak berhikmat, lalu bagaimana dia bisa memimpin rakyat itu dan membawa sampai kepada keselamatan?
Yang kita butuhkan adalah hikmat, pengalaman yang sudah dialami oleh Yesus. Tolak hikmat dunia/hikmat orang muda, yaitu: Yang tidak mempunyai pengalaman, tetapi terimalah hikmat dari pengalaman kematian dan kebangkitan, sebab pengalaman inilah yang membawa kita masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Jadi, sudah sejak dari tadi saya sampaikan bahwa yang membebaskan kita adalah hikmat. Darah salib adalah hikmat, itulah pembukaan rahasia firman. Jadi, bukan pengalaman orang muda. Hargailah pengalaman Yesus, hargai nasihat tua-tua, hal itu berbicara tentang: Pengalaman Yesus.

Kejadian 41:33-34
(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.

Beberapa nasihat Yusuf yang harus dilakukan oleh Firaun;
YANG PERTAMA: Mengangkat seorang yang berakal budi dan bijaksana menjadi kuasa atas tanah Mesir.
YANG KEDUA: Firaun harus berbuat ...
1.      Menempatkan penilik-penilik atas negeri Mesir.
2.      Dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah di Mesir
Inilah dua nasihat Yusuf yang harus dilakukan (diperbuat) oleh Firaun.

Tetapi untuk malam ini, kita tidak mempunyai cukup waktu untuk menerima penjelasan tentang nasihat Yusuf yang harus dilakukan oleh Firaun ini. Oleh sebab itu, biarlah kehidupan muda remaja, anak-anak TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan firman lewat live streaming, ikuti kelanjutan dari firman malam ini, secara khusus beberapa nasihat Yusuf yang harus dikerjakan (dilakukan) oleh Firaun.

Jadi, Firaun dan pemerintahannya, kerajaanya, beserta kekuasaannya tunduk kepada hikmat yang dimiliki oleh Yusuf. Darah salib adalah sumber hikmat, adalah pembukaan firman.
Yesus telah menundukkan diri kepada Allah, sehingga Allah menaruh musuh di bawah kaki Kristus, itu berbicara tentang ketaatan Yesus kepada kehendak Allah Bapa. Dibutuhkan ketaatan dari setiap kehidupan muda remaja di hari-hari terakhir ini, supaya pengalaman Yesus ini membawa kita masuk dalam Kerajaan Sorga. Tolak nasihat orang muda, tetapi terimalah nasihat tua-tua, itu berbicara tentang pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan, yang membawa kita masuk sampai ke dalam Kerajaan Sorga. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment