KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, August 13, 2020

IBADAH RAYA MINGGU, 09 AGUSTUS 2020



IBADAH RAYA MINGGU, 09 AGUSTUS 2020


WAHYU PASAL 12
(Seri: 17)

Subtema: PENYESATAN IBLIS ATAU SATAN

Shalom.
Selamat sore, selamat petang. Salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita.
Saya juga tidak lupa menyapa saudara-saudara yang terkasih yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada. Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan hati TUHAN supaya kiranya TUHAN kembali membukakan firman-Nya, menyatakan isi hati-Nya yang terdalam kepada kita, karena di situ semuanya terurai, tersusun dengan rapi segala rencana-rencana yang TUHAN nyatakan kepada kita semua.

Oleh sebab itu, mari kita segera menyambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah (Kebaktian) Raya Minggu dari Wahyu 12.
Pada malam hari ini, kita akan kembali memperhatikan ayat 9 setelah kita mendapatkan berkat yang lain dari ayat 9 ini juga pada minggu yang lalu. Biarlah kiranya kita juga mendapatkan berkat yang baru dari ayat yang sama ini.
Wahyu 12:9
(12:9) Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Iblis atau Satan yang “menyesatkan seluruh dunia.” Inilah yang menjadi pekerjaan dari Iblis atau Satan setelah ia dilemparkan ke bawah (bumi) bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

Kita awali soal PENYESATAN ini dari Injil Matius 18.
Matius 18:6-7
(18:6) "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. (18:7) Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.

Anak-anak kecil” di sini berbicara tentang anak-anak TUHAN yang senantiasa tekun memikul salibnya. Memikul salib, berarti; mau menjadi rendah, mau menjadi kecil.

Alkitab mengatakan: “Memang penyesatan harus ada” Oleh sebab itu, jangan kita heran jikalau penyesatan itu sedang terjadi sekarang, karena Alkitab sendiri yang mengatakannya. Tetapi pada sisi yang lain, kita harus ketahui dengan pasti, bahwa TUHAN tampil sebagai Pembela.
Memang penyesatan harus ada, tetapi kita tidak perlu heran, tidak perlu bingung, kita tidak perlu sampai bertanya-tanya bagaimana begini atau bagaimana begitu, atau bagaimana tentang masa depan, itu tidak perlu; sebab, pada sisi yang lain, TUHAN pasti tampil sebagai Pembela.

Matius 24:4
(24:4) Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!

Terhadap penyesatan tersebut, TUHAN berkata: “Waspadalah” Berarti, berhati-hati dan berjaga-jaga.
Pendeknya: Dari pihak TUHAN, Ia akan tampil sebagai Pembela. Tetapi dari pihak kita, dari pihak anak-anak TUHAN, hidup gereja TUHAN, juga harus waspada. Memang TUHAN akan tampil sebagai Pembela oleh karena penyesatan, tetapi dari pihak kita terhadap penyesatan itu, kita harus perlu waspada.

Perlu untuk diketahui: Kita tidak dapat melihat wujud atau penampilan Iblis atau Satan dengan kasat mata, tetapi kita akan mengetahui wujud dari Iblis atau Satan dan penampilannya di tengah-tengah ibadah-ibadah yang diselenggarakan di mana saja di atas muka bumi ini.

Matius 24:5,11,24
(24:5) Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. (24:11) Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. (24:24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Kesimpulannya: Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul di tengah-tengah setiap ibadah-ibadah tersebut. Mereka mengadakan suatu demonstrasi-demonstrasi/mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat palsu.

Di atas tadi saya sudah katakan; kita tidak mungkin bisa melihat wujud dan penampilan Setan secara kasat mata, tetapi kita bisa melihat dan menemukan wujud Setan di setiap ibadah-ibadah yang diselenggarakan di atas muka bumi ini. Maka, di sini kita melihat tadi, bahwa Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul. Kemudian, dalam kemunculan mereka dalam  ibadah-ibadah tersebut, mereka akan mengadakan demonstrasi-demonstrasi/mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat palsu. Barulah dari situ kita bisa melihat: Oh, itulah wujud Setan.

Tujuan mereka mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat palsu ialah untuk menyesatkan umat TUHAN, bahkan sekiranya mungkin menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Orang-orang pilihan à Bintang-bintang di langit atau kehidupan yang ditinggikan, itulah kehidupan yang diurapi TUHAN.
Kalau orang-orang pilihan juga bisa disesatkan, lalu bagaimana nasib dari orang-orang yang setengah-setengah di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya kepada TUHAN? Bagaimana dengan orang yang hatinya setengah-setengah melayani TUHAN, pengikutannya setengah-setengah kepada TUHAN?

Kemudian, saat ini mungkin timbul suatu pertanyaan: Ada mujizat, tetapi hal itu mengapa dikatakan menyesatkan? Ada tanda-tanda yang dahsyat di tengah-tengah ibadah, kok bisa menyesatkan? Hal inilah yang harus kita perhatikan. Itu sebabnya, di atas tadi saya katakan: Wujud dan penampilan Setan tidak bisa kita lihat dengan kasat mata, tetapi kita bisa melihat dan mengetahuinya di tengah-tengah ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan di atas muka bumi ini, yaitu dengan kemunculan dari Mesias-mesias palsu, kemunculan dari nabi-nabi palsu, di mana mereka mengadakan suatu  demonstrasi yang luar biasa. Lewat demonstrasi itu mereka menunjukkan suatu keajaiban, tanda-tanda heran, mujizat-mujizat kesembuhan, tetapi tujuannya adalah untuk menyesatkan umat pilihan, bahkan tidak tertutup kemungkinan menyesatkan orang-orang pilihan -- itulah orang-orang yang diurapi (ditinggikan) -- juga.
Oleh sebab itu, tidak boleh kita datang beribadah dengan setengah-setengah hati, melainkan harus dengan sungguh-sungguh mengingat hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, dan yang ada ini nanti akan berlalu. Saat ini saya tidak sedang mengancam, tetapi saya sedang memberitahukan saudara, sebab barangkali saudara sempat lupa oleh karena gelimangan yang disuguhkan oleh kerajaan dan kemegahan dunia ini.

Jadi inilah wujud dan penampilan dari Iblis atau Satan yang dapat dilihat secara kasat mata.

Matius 24:25
(24:25) Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.

Dalam kesempatan Ibadah Minggu sore ini, TUHAN sudah terlebih dahulu memberitahukan hal itu -- wujud atau penampilan dari Iblis atau Satan, serta model ibadahnya -- kepada kita. Artinya, kalau ada satu dari antara kita yang disesatkan, ada satu dari antara kita yang terhilang, maka kita tidak bisa mempersalahkan TUHAN. Ingat; jangan sampai nanti TUHAN dipersalahkan.

Memang, dalan nats yang lain mengatakan: Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu. Umat TUHAN binasa karena tidak punya pengetahuan.
Kemudian, dalam ayat yang lain juga dikatakan: Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Kalau tidak ada wahyu, maka umat TUHAN menjadi liar/tidak terkendali seperti orang yang sibuk, dan yang melupakan Tuhan.

Jadi, penyesatan itu terjadi lewat tanda-tanda heran atau pun mujizat-mujizat yang mereka adakan dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah. Mujizat tidak salah, tanda-tanda heran tidak salah, tetapi marilah kita ikuti pemberitaan Firman TUHAN malam ini untuk melihat di mana letak kesalahannya???

2 Tesalonika 2:1-4
(2:1) Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, (2:2) supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. (2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

Perikop ayat ini ialah “Kedurhakaan sebelum kedatangan TUHAN.” Kerdurhakaan, menunjuk kepada orang yang dikuasai roh yang suka memberontak (orang-orang yang memberontak kepada Tuhan).

Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia ...” Puji TUHAN, dua tangan TUHAN yang kuat sudah menghimpunkan kita sore hari ini. Oleh sebab itu, kita harus mengerti tentang hari TUHAN, tentang kedatangan TUHAN.

Sebelum hari TUHAN tiba, sebelum TUHAN datang kembali pada kali yang kedua, sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, terlebih dahulu diawali dengan datangnya banyaknya orang yang murtad. Siapa orang yang murtad? Orang yang murtad adalah orang yang mendurhaka kepada TUHAN.
-          Murtad = keluar dari bilangan TUHAN.
-          Mendurhaka = memberontak atau suka melawan Allah.
Jelas, ini menunjuk kepada orang-orang yang akan binasa.
Seringkali kita berkata: Aku tidak pernah melawan. Loh, dengan malas beribadah saja, itu sudah menunjukkan bahwa ia memberontak. Dengan jauh dari ibadah saja, dia sudah disebut pemberontak.

Saya ulangi kembali: Sebelum tiba hari TUHAN, janganlah kita mau disesatkan oleh orang, yakni Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu dengan cara bagaimana pun juga, termasuk dengan cara tanda-tanda heran dan mujizat-mujizat kesembuhan yang diadakan dalam setiap ibadah-ibadah yang diselenggarakan di atas muka bumi ini. Jangan mau disesatkan dengan berbagai cara apapun. Hati-hati. Pokoknya, TUHAN sudah memberitahukan hal itu kepada kita semua malam hari ini.
Mujizat itu perlu loh, saudara. Tanda-tanda heran di tengah-tengah ibadah pelayanan juga perlu, itu semua perlu; tetapi bukan itu yang terutama di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Kalau mujizat dan tanda-tanda heran menjadi nomor satu, itulah yang disebut hamba TUHAN atau mesias palsu.

Tadi kita sudah melihat, bahwa: Murtad = keluar dari bilangan TUHAN. Jadi, ternyata, mereka itu adalah umat TUHAN, tetapi keluar dari bilangan TUHAN, sehingga tidak masuk dalam hitungan TUHAN.
Perlu untuk diketahui: Bangsa Israel yang keluar dari Mesir semuanya tercatat, masuk dalam hitungan, masuk dalam bilangan TUHAN, kurang lebih 600.000 (enam ratus ribu) laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Jadi, yang keluar dari Mesir itu kurang lebih dua juta jiwa; semuanya tercatat, terhitung, terbilang. Tetapi jika “murtad”, berarti sama dengan; keluar dari bilangan TUHAN.
Biarlah kita tetap senantiasa menjadi bilangannya TUHAN. Terhitung, berarti terdaftar di sorga. Jangan murtad, jangan mengundurkan diri dari tengah-tengah ibadah dan pelayanan.

Sedangkan “mendurhaka”, menunjuk kepada orang yang dikuasai dengan roh yang suka memberontak, suka melawan Allah. Ciri-cirinya ialah tidak suka beribadah, tidak suka melayani, singkatnya; tidak mau sangkal diri dan tidak mau pikul salib.

Lebih jauh kita melihat tentang orang yang MURTAD dan orang yang MENDURHAKA.
1 Yohanes 2:18
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir ... Waktu ini adalah waktu yang terakhir, berarti kita sekarang berada pada ujung Yobel yang ketiga atau 2.000 (dua ribu) tahun yang ketiga, itulah zaman Roh-El Kudus.
Tanda kedatangan TUHAN (hari-hari yang terakhir) ialah telah bangkit banyak antikristus.

1 Yohanes 2:19
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Memang mereka berasal dari antara kita ...” Sebenarnya, antikris itu berasal dari antara umat TUHAN, mereka masuk dalam bilangan umat TUHAN. Tetapi, karena mereka tidak sungguh-sungguh masuk dalam bilangan TUHAN, karena mereka tidak sungguh-sungguh di dalam hal mengikuti TUHAN, maka akhirnya mereka menjadi murtad, mengundurkan diri dari TUHAN, tidak lagi masuk dalam bilangan hitungan TUHAN.
Sebab, syarat untuk menjadi pengikut Kristus --- menurut Injil Matius 16:24-25 -- ialah:
1.      Menyangkal dirinya.
2.      Memikul salibnya.
3.      Mengikut TUHAN.
Tiga perkara ini harus sungguh-sungguh kita kerjakan, karena itu merupakan syarat mutlak untuk mengikuti TUHAN.
Pendeknya, kalau sungguh-sungguh mengerjakan 3 hal di atas, pasti tetap menjadi bilangan TUHAN.

Tentang: “MENYANGKAL DIRI”, artinya; menyangkal segala sesuatu yang ada di dalam dirinya, sama dengan; tidak bermegah, tidak sombong. Sekalipun mempunyai kelebihan-kelebihan di dalam dirinya, tetapi itu harus disangkali, seperti perkataan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: mempunyai tetapi seolah-olah tidak mempunyai.

Tentang: “MEMIKUL SALIBNYA”, sama artinya dengan dua hal:
1.      Sengsara karena salib. Itu sudah kita alami masing-masing di tengah ibadah ini; kita mengalami banyak sengsara atau derita karena salib, dengan harus berkorban tenaga, pikiran, waktu. Ibadah ini adalah hasil dari salib. Jadi, fokus mendengar firman, itu juga bagian dari sengsara karena salib; duduk mendengar firman itu juga sengsara karena salib. Kita jalan dari rumah ke tempat ini pun harus berkorban. Oleh sebab itu, pikiran jangan melayang-layang (melamun) saat mendengar Firman TUHAN, perhatian kita harus fokus kepada Firman TUHAN, sebab itu juga bagian dari sengsara karena salib.
2.      Aniaya karena firman. Setiap orang yang melakukan firman pasti teraniaya.
Singkatnya saja; untuk melakukan firman itu banyak makan hati. Itu sebabnya, manakala sedang marah, tidak sedikit anak-anak TUHAN berkata: “Kalau bukan karena TUHAN ...” Ada lagi yang lebih sederhana, yaitu mengembalikan miliknya TUHAN, bukankah itu aniaya karena firman? Semua itu harus sungguh-sungguh dilakukan.

Tentang: “MENGIKUT TUHAN”, gambarannya ialah menjadi benih. Kehidupan kita ini harus menjadi benih, sesuai dengan Injil Yohanes 12:24-26.
Contohnya ialah benih gandum; dia harus “jatuh ke tanah” dan “mati.”
-          Jatuh ke tanah à Orang yang rendah hati = merendahkan diri.
-          Mati à Orang yang tidak hidup menurut hawa nafsu daging. Kalau masih hidup menurut hawa nafsu daging dan menuruti keinginan daging, itu belum mati.
Itu sebabnya, dengan jelas di ayat 26 dikatakan:
-          Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada; ini adalah pengikutan yang benar.
-          Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa; ini adalah hasil kalau kita menjadi benih.
Inilah yang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, tetapi kalau tidak sungguh-sungguh dengan perkara itu, maka tidak tertutup kemungkinan ia akan keluar dari bilangan TUHAN -- itulah yang disebut orang yang murtad --, dan akhirnya mendurhaka -- berarti dikuasai oleh roh yang suka memberontak kepada TUHAN --.

1 Yohanes 2:22
(2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

Antikris adalah pendusta. Mengapa antikris disebut pendusta? Sebab antikris itu menyangkal salib Kristus; ia tidak mau menyangkal diri, tidak mau memikul salib dan tidak mau mengikut TUHAN.
Sementara, banyak orang yang berkata: Saya ini mengikut TUHAN, tetapi syarat untuk mengikut TUHAN tidak diikuti olehnya; maka disebutlah pendusta. Mengaku mengikut TUHAN, tetapi tidak menyangkal diri, tidak memikul salib, tidak mengikut TUHAN, sesungguhnya ia adalah pendusta.

Mengantuk saat mendengar firman juga adalah pendusta; pikiran melayang-layang saat mendengar firman adalah pendusta; seolah-olah menjadi pengikut TUHAN, padahal ia adalah pendusta. Maka, tidak tertutup kemungkinan; orang yang suka melamun, pikiran melayang-layang (berkhayal) saat mendengar firman, menganduk saat mendengar firman, pasti di luaran sana ia suka berdusta, tidak bisa tidak. Entah dusta banyak atau dusta kecil, yang pasti ia suka berdusta; dari situlah saya dapat mengenali setiap orang, demikian juga TUHAN mengenali kita dari apa yang sudah kita kerjakan di hadapan TUHAN.

1 Yohanes 2:26
(2:26) Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.

Tentang orang-orang yang berusaha menyesatkan kita telah dituliskan kepada kita dan sore hari ini juga sudah diterangkan kepada kita, seperti apa yang dinyatakan oleh Rasul Yohanes ini. Artinya, TUHAN sudah terlebih dahulu menyatakan hal ini kepada kita, sehingga apabila ada satu dari antara kita yang disesatkan, TUHAN tidak dapat dipersalahkan.

Tadi kita sudah melihat; yang mendurhaka itu adalah antikris. Si pendusta itu adalah orang yang mendurhaka, itulah antikris. Sekarang, kita akan masuk lebih dalam untuk melihat PRAKTEK PENYESATANNYA.
Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Binatang yang keluar dari dalam laut, itu menunjuk kepada; antikris. Adapun wujud dari binatang itu;
-          Berkepala 7 (tujuh).
-          Bertanduk 10 (sepuluh).
-          10 (sepuluh) mahkota di atas kepalanya.
Tetapi pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Isi dari kepala antikris tidak tersimpan Firman TUHAN; sebaliknya, tertulis nama-nama hujat. Firman yang tertulis di dalam Alkitab tidak tertulis di dalam kepala. Sebab isi dari kepalanya bukanlah Firman TUHAN, melainkan nama-nama hujat.

Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

Kemudian, satu dari antara 7 (tujuh) kepala itu seperti kena luka yang membahayakan hidup antikris itu, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Singkatnya; antikris mengadakan tanda-tanda heran dan mujizat-mujizat kesembuhan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan mereka. Sebetulnya, ini merupakan penyesatan yang begitu luar biasa, penyesatan yang tidak bisa dipikirkan oleh akal manusia itu sendiri.

Sekarang saya tanya kepada saudara: Kalau nanti setelah firman disampaikan kita akan berdoa, lalu mujizat kesembuhan terjadi, itu salah atau tidak? Tentu tidak. Tetapi di sini kita melihat, orientasi pelayanan dari antikris ini hanyalah sebatas mengadakan mujizat kesembuhan, orientasi pelayanan mereka hanya sebatas mendambakan tanda-tanda heran.

Tadi kita sudah melihat: Satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya. Kalau kita bandingkan dengan luka-luka Yesus di atas kayu salib, justru membawa Dia sampai kepada kematian, lalu bangkit pada hari ketiga. Tetapi antikris tidak demikian; antikris hanya mengadakan sebatas mujizat kesembuhan, sebab luka parah yang membahayakan hidupnya itu sembuh, tidak membawa dia masuk kepada pengalaman kematian. Sementara syarat untuk mengikuti TUHAN ialah:
1.      Sangkal diri.
2.      Pikul salib.
3.      Ikut TUHAN.
Pendeknya, sampai masuk dalam pengalaman kematian. Tetapi di sini (Wahyu 13:3) tidaklah demikian.

Bukankah tadi binatang itu keluar dari dalam laut? Laut itu adalah bayangan dari baptisan Kristus, baptisan di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, seharusnya, itu yang terjadi. Jadi, kalau hanya mengadakan mujizat kesembuhan, hanya sibuk mengadakan tanda-tanda heran di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tetapi tidak menyangkal diri, tidak memikul salib, tidak ikut TUHAN, dengan lain kata; tidak lanjut masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, itu adalah pelayanan palsu.
Itu sebabnya tadi saya bertanya kepada saudara: Apakah salah jika mujizat terjadi? Jawabnya: tentu saja tidak salah. Tetapi kalau orientasi dari sebuah ibadah pelayanan tersebut hanya mengadakan mujizat kesembuhan, dan tanda-tanda heran di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, itulah yang disebut nabi-nabi palsu, Mesias-mesias palsu, bilangan dari antikris.

Saya tidak sedang menuduh sebuah gereja dan mengatakan bahwa dia akan menjadi antikris, tidak; tetapi inilah Firman TUHAN yang TUHAN nyatakan kepada kita sore hari ini. Jadi, jangan saudara mempersalahkan apa yang saya sampaikan sore petang ini. Saya tidak sedang menghakimi, tetapi saya sedang menyampaikan apa yang saya dapat dari TUHAN supaya kita memperoleh pengertian yang baik dan benar supaya kita bisa dapat menyenangkan hati TUHAN lewat ibadah dan pelayanan ini.
Kalau kita tidak punya pengertian yang baik, yang benar, yang suci dari TUHAN, maka mustahil seseorang bisa menyenangkan hati TUHAN lewat ibadah dan pelayanan ini. Kita berpikir bahwa dengan berlonjak-lonjak, maka kita sudah menenyenangkan hati TUHAN; kalau hanya sebatas berlonjak-lonjak namun tanpa pengertian, itu belum bisa menyenangkan hati TUHAN. Tetapi kenyataannya, itu sedang marak terjadi. Itu sebabnya, dengan tegas Rasul Paulus berkata: Jangan mau disesatkan oleh apapun termasuk karena mujizat kesembuhan.

Maka, kita kembali membaca 2 Tesalonika 2:4.
2 Tesalonika 2:4
(2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

Lebih dalam lagi kita melihat: Suatu kali kelak nanti, antikris yang adalah lawan dari Allah akan meninggikan diri, sebab antikris itu akan mengakui dirinya sebagai Allah, sampai pada akhirnya antikris akan duduk di Bait Allah dan menyatakan (mengakui) dirinya sebagai Allah.
Tidak sungguh-sungguh menyangkal diri, tidak sungguh-sungguh memikul salib, tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti TUHAN; akhirnya, Lucifer mengklaim dan menyatakan dirinya sebagai Allah. Hati-hati dengan dosa kesombongan.

Kalau memang TUHAN membawa kita berada di tempat yang rendah, tidak usah kita harus sangkali itu. Kalau memang harus berada di tempat yang rendah, biarkan saja. Memang yang TUHAN mau adalah supaya kita semua sungguh-sungguh di dalam hal merendahkan diri supaya kelak ditinggikan.

Dari ayat ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan, bahwa: antikris adalah wujud dari Setan yang dapat dilihat secara kasat mata di tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Kalau saudara sudah mendapat pengertian ini, maka jangan coba-coba mendekat kepada antikris.
Apakah saudara mau sungguh-sungguh; di dalam hal menyangkal diri, sungguh-sungguh pikul salib, sungguh-sungguh ikut TUHAN? Jika saudara menjawab “ya” dan berjanji di hadapan TUHAN, maka sungguh-sungguhlah dan buktikan di hadapan TUHAN, jangan hanya di mulut saja.

Sekarang, kita akan memperhatikan Yesaya 14.
Yesaya 14:13-14
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14:14) Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

Sebelum dilempar, Lucifer memiliki kehendak hati dengan lima hal, yang bisa kita lihat dari lima kali kata “aku”, yaitu:
1.      Aku hendak naik ke langit.
2.      Aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah.
3.      Aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Jadi, sebelah utara adalah takhta Setan.
4.      Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan.
5.      Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.
Inilah keinginan (kehendak) hati dari pada Lucifer atau Bintang Timur, putera Fajar, yang disebut juga naga besar, dan Iblis atau Satan.

Tetapi, kita lihat kenyataan yang ada dalam ayat 15-17.
Yesaya 14:13-14
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. (14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, (14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Oleh karena kesombongannya, Lucifer menimbulkan lima hal di bumi oleh penyesatannya, antara lain:
Yang Pertama: Membuat bumi gemetar. Ini adalah gambaran dari gereja TUHAN yang penuh dengan kekuatiran, ketakutan soal makan, minum, pakaian, dan soal masa depan.
Yang Kedua: Membuat kerajaan-kerajaan bergoncang. Artinya, orang-orang yang melayani TUHAN mendua hati dan berada dalam kebimbangan.
Yang Ketiga: Membuat dunia seperti padang gurun. Berarti, gersang, kering-kering rohani, gambarannya ialah seperti ranting yang tidak melekat pada pokok; dia akan menjadi kering dan tidak berbuah, sudah dekat dengan kutuk pembakaran.
Yang Keempat: Menghancurkan kota-kotanya, itulah ibadah dan pelayanannya. Apa tanda ibadah dan pelayanan itu hancur? Tandanya ialah kalau ibadah dan pelayanan itu sunyi sepi. Sunyi sepi di sini bukan berarti tidak ada orang di dalamnya. Bisa saja di dalam ibadah -- dalam menyelenggarakan suatu kebaktian -- itu ada ribuan bahkan puluhan ribu orang, tetapi kalau tidak ada hadirat TUHAN, kota-kotanya sudah hancur. Bukankah itu adalah siasat Setan?
Seharusnya, yang benar adalah korban Kristus lanjut sampai pengalaman kematian; itu yang benar. Tetapi kalau di dalam kota itu hanya sebatas tanda-tanda heran dan mujizat kesembuhan, seperti terlihat semangat, tetapi soal menyangkal diri, soal memikul salib, dan soal mengikut TUHAN tidak diajarkan, berarti sunyi sepi, kota-kotanya sudah hancur. Bukankah pengertian ini indah? Milikilah pengertian ini dan jangan diabaikan.
Yang Kelima: Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah. Jelas ini menunjuk kepada orang-orang yang terikat, terbelenggu oleh pengaruh-pengaruh dunia.
-          Kalau kaki terikat, maka dia tidak akan bisa melangkah dan berada di dalam rumah TUHAN.
-          Kalau tangan terikat, maka orang semacam ini tidak akan bisa melayani pekerjaan TUHAN dengan baik.

Inilah penyesatan yang terjadi. Jadi, kalau hanya sibuk mengadakan tanda-tanda heran, sibuk mengadakan mujizat kesembuhan di tengah ibadah dan pelayanan, berarti yang dibesarkan itu adalah perkara lahiriahnya. Sementara kalau kita sibuk di tengah dunia ini, sama seperti dua kaki yang terbelenggu, dan dua tangan yang terbelenggu, tidak dapat pulang ke rumahnya, tidak berada di dalam rumah TUHAN.
Inilah yang TUHAN nyatakan kepada kita sore hari ini untuk selanjutnya kita perhatikan dengan sungguh-sungguh. Jangan diabaikan begitu saja, sebab kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi, sudah di depan mata, sudah di ambang pintu. Jangan karena yang ada ini, karena perkara yang lahiriah ini, karena yang ada di atas muka bumi ini, lalu kita harus kehilangan nyawa.

Manusia adalah makhluk atau ciptaan TUHAN yang tertinggi dari semua ciptaan TUHAN. Kalau binatang diciptakan, itu untuk dimusnahkan, tetapi manusia diciptakan bukan untuk dimusnahkan di dalam api neraka. Manusia berbeda dengan binatang, bahkan manusia juga lebih mulia dari ciptaan yang lain, bahkan lebih mulia dari malaikat yang juga adalah ciptaan TUHAN.
Apa buktinya? Segala rencana-rencana Allah dinyatakan kepada manusia, bahkan kuasa-Nya dinyatakan kepada manusia, supaya berkuasa atas binatang merayap di darat, ikan di laut, burung di udara. Juga kemuliaan-Nya dinyatakan, apa buktinya? Manusia diciptakan segambar serupa dengan Allah, sama mulia dengan TUHAN. Tetapi kepada malaikat TUHAN tidak menyatakan rencana itu, itu sebabnya dia cemburu, menjadi sombong, meninggikan diri, hendak menyamai Allah, tetapi pada akhirnya dilemparkan ke dunia orang mati. Saat itulah dia menyesatkan seluruh dunia, tetapi Injil Matius berkata: “Memang penyesatan harus ada” Namun jangan heran, karena TUHAN tetap akan tampil sebagai Pembela; oleh sebab itu, dari pihak kita ialah waspadalah.
Firman TUHAN sudah dibentangkan begitu rupa. Perhatikan, itu adalah cara kita waspada. Jangan memilih cara-cara yang tidak berkenan, cara-cara ibadah pelayanan yang tidak sesuai dengan firman yang sudah kita terima sore ini.

Kita kembali membaca 2 Tesalonika 2.
2 Tesalonika 2:9-12
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. (2:11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (2:12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.

Kedatangan si pendurhaka, itu antikris, merupakan pekerjaan Iblis. Lebih jelas lagi di sini dikatakan, bahwa antikris adalah kaki tangan dari Iblis atau Setan yang mengadakan tiga perkara, itulah;
1.      Perbuatan-perbuatan ajaib.
2.      Tanda-tanda.
3.      Mujizat-mujizat palsu.
Di atas tadi saya sudah kemukakan bahwa kita tidak bisa melihat Iblis atau Satan secara kasat mata, tetapi kita bisa melihat wujud dan penampilan dari Iblis atau Satan di tengah-tengah ibadah-ibadah yang diselenggarakan di atas muka bumi ini, sama seperti antikris yang merupakan kaki tangan dari pada Iblis atau Satan yang pekerjaannya hanya mengadakan perbuatan ajaib dan tanda-tanda dan mujizat palsu. Kalau hanya sebatas di situ saja menunjukkan bahwa antikris adalah wujud Setan.

Dulu kita heran dengan mujizat, bukan? Yang sakit menjadi sembuh; yang lumpuh bisa berjalan; yang buta bisa melihat; kita heran. Tetapi kalau ibadah-ibadah dari hamba-hamba Tuhan hanya di seputar itu saja, itu adalah kaki tangan dari Iblis atau Satan. Kalau tidak mengajarkan untuk menyangkal diri, untuk memikul salib, untuk mengikut TUHAN, itu adalah kaki tangan Iblis atau Satan. Bukankah lebih jelas lagi TUHAN nyatakan kepada kita? Oleh sebab itu, tidak boleh lagi kita disesatkan oleh apapun atau cara apapun termasuk mujizat kesembuhan. Janganlah kita terlena, melainkan tetap fokus untuk mengarahkan pandangan kita kepada salib di Golgota.
Kalau saat ini kita ada dalam pemerasan air anggur untuk menghasilkan air anggur yang manis, itu sudah tepat, sebab taman Getsemani adalah pemerasan air anggur, tetapi di mukanya adalah Golgota. Ditangkap di Getsemani, disalibkan di Golgota. Biarlah lewat ibadah dan pelayanan ini TUHAN dapat mencicipi air anggur yang manis, tetapi di muka kita adalah: Golgota, tempat Yesus disalib. Jadi, jangan keliru lagi. TUHAN Yesus baik, karena ternyata perhatian TUHAN sangat besar kepada kita.

2 Tesalonika 2:9-12
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.

Antikris adalah si pendurhaka yang merupakan kaki tangan dari Iblis atau Satan untuk mengadakan rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda heran, mujizat kesembuhan. Tetapi kalau tidak diajarkan soal menyangkal diri dan memikul salib, mujizat semacam itu adalah palsu.
Antikris hanya sibuk melakukan tiga perkara di atas tadi, namun melupakan bahkan mengabaikan kebenaran; pendeknya, mereka tidak mengasihi kebenaran. Kebenaran yang hakiki sumbernya dari salib; di luar salib tidak ada lagi kebenaran.

Sudah semakin jelas bukan? Kalau hanya sibuk mengadakan tanda-tanda heran, mujizat-mujizat, tetapi tidak mengasihi kebenaran yang sumbernya dari salib, itu adalah pendurhaka, itu adalah antikris.
Apa artinya mujizat kesembuhan terjadi, tanda-tanda heran terjadi di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, tetapi tidak mengasihi kebenaran, yang hakiki itu sumbernya dari salib? Apa artinya? Sesungguhnya, ia adalah pendusta.

Kasihilah kebenaran itu. Jangan mengasihi perasaan saja. Orang yang mengasihi kebenaran, ia suka membenarkan diri dan menuntut orang lain. Hatinya itu sedang dielus-elus. Padahal kalau menyangkal diri dan memikul salib, itu sudah pas. Tetapi jika TUHAN disalahkan, ibadah disalahkan, menunjukkan bahwa perasaannya dielus-elus. Tidak sedikit orang Kristen berbuat demikian, bahkan doktor, professor, sarjana yang memiliki ijazah tinggi pun berbuat demikian. Itu sebabnya, orang yang tidak mau disinggung hanya mencari ibadah yang enak-enak, loncat-loncat disertai teriak-teriak, mujizat-mujizat, tetapi tidak diajar untuk menyangkal diri dan memikul salib. Hati-hati, ini adalah ibadah pendusta. biarlah kiranya hal ini dapat dipahami dengan baik.

Supaya kita keluar dari penyesatan yang akan terjadi, bahkan yang sedang marak terjadi di hari-hari terakhir ini, kita akan melihat JALAN KELUARNYA.
Efesus 5:6
(5:6) Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.

Perikop ayat ini adalah “Hidup sebagai anak-anak terang.” Sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN, maka anak-anak Tuhan pasti terang. Tetapi kalau dia tidak sangkal diri, tidak pikul salib, tidak ikut TUHAN, maka hidup dari anak-anak Tuhan pasti tidak terang; saya berani mengatakan hal ini.
Salib itu setara dengan aniaya karena firman, serta sengsara karena salib; itulah yang harus dipikul di atas pundak ini supaya terang. Kalau tidak, maka tidak terang. Jadi, kalau TUHAN sudah mulai membawa kita ke arah sana, yaitu sangkal diri pikul salib, biarlah kita bersyukur, sebab kita mau dijadikan anak-anak terang. Kalau hanya pamer-pamer pelayanan, tetapi menolak salib, tidak mengasihi kebenaran, itu bukanlah anak-anak terang, itu hanya ingin pamer.

Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa ...” Saya seringkali mendengar, melihat atau pun menemukan di tengah ibadah dan pelayanan, seorang hamba TUHAN yang menyampaikan satu dua ayat lalu ditambah cerita-cerita isapan jempol, ditambah dongeng nenek-nenek tua, ditambah takhayul- takhayul, ditambah kata-kata yang sifatnya melucu-melucu, ditambah cerita si kancil, si kura-kura, si buaya; sesungguhnya, itu adalah kata-kata yang hampa.

“ ... Hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.” Kata-kata hampa mendatangkan murka Allah atas orang-orang yang dikuasai dengan roh pemberontakan; itulah antikris yang memberontak. Sama seperti Lucifer yang memberontak di dalam Kerajaan Sorga; ingin menyamai Allah, membuat takhtanya, ia memberontak dan akhirnya dilempar. Kesombongan adalah awal dari kejatuhan. Jadi, sebelum jatuh, bertobatlah dari kesombongan.

Efesus 5:7
(5:7) Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.

Janganlah kamu berkawan”, artinya; jangan terima ajaran palsu, tolak ajaran palsu. Jangan bergaul dengan antikris, jangan bergaul dengan pendurhaka, jangan bergaul dengan pendusta. Tolak ajarannya, tetapi jangan benci orangnya, melainkan didoakan.
Inilah kerinduan kita kalau TUHAN izinkan dan percayakan untuk membawa Pengajaran Mempelai, mari kita kerjakan dengan cara menyangkal diri, memikul salib, ikut TUHAN. Jangan bergaul, jangan berkawan, tolak ajaran yang menyesatkan.

Oleh sebab itu, mari kita lihat LANGKAH-LANGKAH dari roh antikris, supaya kita dapat dengan mudah mengerti cara untuk menolak ajaran antikris. Langkah-langkah dari antikris di tengah ibadah dan pelayanan, semuanya tertulis di dalam suratan 1 Yohanes 2,3,4.

Langkah-langkah dari antikris di tengah ibadah dan pelayanan, Yang Pertama.
1 Yohanes 2:26
(2:26) Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.

Inilah langkah pertama dari antikris, yaitu berusaha untuk menyesatkan hidup gereja TUHAN.

Langkah-langkah dari antikris di tengah ibadah dan pelayanan, Yang Kedua.
1 Yohanes 3:7
(3:7) Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

Langkah kedua ialah janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kita. Barangsiapa berbuat kebenaran, yaitu sangkal diri pikul salib, adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar, sebab Dia sudah menyangkal diri dan memikul salibnya, itu adalah benar. Dia sudah menyangkal diri-Nya, apa buktinya? Dia tinggalkan Bapa, Dia tinggalkan rumah-Nya di sorga, Dia menyangkal diri-Nya, lalu turun ke dunia ini dan menjadi manusia. Dalam keadaan sebagai manusia, Dia merendahkan diri, dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Menyangkal diri, memikul salib, mengikut TUHAN; itulah kebenaran.

Langkah-langkah dari antikris di tengah ibadah dan pelayanan, Yang Ketiga.
1 Yohanes 4:1
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

Jangan percaya roh-roh dalam sebuah ibadah dalam sebuah pelayanan dari seorang hamba TUHAN. Mengapa? Karena nabi-nabi palsu, Mesias-mesias palsu sedang marak sekarang ini. Jadi, roh-roh yang ada di tengah-tengah pelayanan mereka perlu diuji. Bagaimana cara mengujinya untuk kita mengetahui bahwa itu adalah kaki tangan Iblis atau Satan, itulah antikris?

1 Yohanes 4:2-4
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,(4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. (4:4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, menderita, memikul salib dan mati di atas kayu salib, lalu bangkit pada hari ketiga, itu berasal dari Allah, itu adalah Roh Allah.
Tetapi jika tidak mengaku Yesus, tidak mengaku salib-Nya, itu bukanlah Roh Allah, walaupun menyelenggarakan kebaktian-kebaktian; namun Roh Allah tidak ada di situ. Kalau di tengah-tengah ibadah dan pelayanan tanpa salib, sekalipun terjadi mujizat, tanda-tanda heran, itu adalah antikris.

Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” Apa tanda bahwa Roh yang kita punya lebih besar dari roh antikris? Kalau kita menyangkal diri dan memikul salib, maka Roh yang ada pada diri kita tentu lebih besar dari pada roh antikris.
Roh ini harus kita miliki, kalau tidak, maka kita tidak mungkin bisa mengalahkan roh antikris. Kemampuan daging, pengertian manusia terbatas untuk menghadapi gesit dan tangkasnya gerak dari antikris ini. Antikris ini gesit dan tangkas, tidak bisa kita lawan dengan kemampuan daging, tidak bisa kita lawan dengan pengertian manusia, sebab semua yang kita miliki terbatas. Kita bisa mengalahkan antikris hanya dengan satu cara, tidak ada cara lain, yaitu sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN, sehingga dengan demikian kita memiliki Roh yang luar biasa untuk mengalahkan antikris.

Jika untuk menghadapi antikris, dengan pengertian saudara atau ilmu/pengetahuan yang saudara memiliki, itu adalah cara yang tidak mungkin/mustahil.

1 Yohanes 4:5-6
(4:5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka. (4:6) Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.

Antikris berasal dari dunia. Tandanya; mereka sibuk berbicara tentang hal-hal duniawi, sibuk berbicara soal perkara lahiriah, tetapi mengabaikan salib, itu adalah roh antikris. Dan manusia duniawi suka dengan khotbah yang demikian (berkat-berkat). Tiba-tiba bicara diberkati, tiba-tiba bicara dipulihkan, tetapi tidak ada dasarnya, itu adalah roh yang menyesatkan. Tetapi sore hari ini TUHAN membuat kita bijaksana, karena kita memiliki pengertian dari sorga, dari Allah yang datangnya dari salib Kristus.

Itulah langkah yang ketiga dari antikris sebagai roh yang menyesatkan; tidak sungguh-sungguh memikul salib.

Maka, kita akan membaca Ibrani 13.
Ibrani 13:4-5,7-16
(13:4) Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. (13:5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (13:7) Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka. (13:8) Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (13:9) Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu. (13:10) Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya. (13:11) Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan. (13:12) Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri. (13:13) Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

Perikop ayat ini adalah “Nasihat dan doa selamat”.
1.      Nasihat datangnya dari Firman TUHAN.
2.      Doa-doa permohonan kita kepada TUHAN supaya selamat, bebas dari roh antikris.

Allah berfirman: Kalau kita sungguh-sungguh ikut TUHAN, maka TUHAN tidak pernah melupakan, TUHAN tidak pernah meninggalkan kita sampai kita tidak makan, tidak minum, tidak punya pakaian.
Dahulu, ketika hidup tanpa pengertian, kita merasa kalau kita sudah berada di gereja, berada di rumah TUHAN, maka kita sudah paling benar, padahal belum tentu. Tetapi sore ini, mungkin cara berpikir yang lama itu sudah diluruskan, oleh sebab itu bersyukurlah kepada TUHAN.

Dari ayat 4-5, 7-13, penekanannya adalah supaya kita jangan disesatkan oleh ajaran asing, maka ada tiga hal penting untuk diperhatikan:
1.      Soal nikah suci penekanan dari ayat 4.
Harus hidup di dalam nikah suci, jangan sampai hidup di dalam perzinahan, jangan sampai dikuasai oleh roh najis. Nikah suci, berarti tidak ada pikiran yang najis lagi, tidak lagi berbuat zinah, tidak lagi menduakan hati TUHAN. Jadi, hubungan kita dengan TUHAN adalah hubungan intim, hubungan nikah suci. Biarlah kita mempertahankan nikah suci.
2.      Janganlah kita terikat dengan harta, kekayaan, dan yang ada di dunia ini. Jangan terikat dengan uang, jangan menjadi hamba uang.
3.      Gereja TUHAN dibawa kepada suatu kedudukan yang TUHAN dambakan, yaitu rendah hati. Tanda rendah hati adalah melepaskan harga diri dari dalam diri ini, sebab pada ayat 13 dikatakan: “Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan -- di luar hidup ini -- dan menanggung kehinaan-Nya”. Jangan lagi pertahankan harga diri ini supaya kita datang dengan rela menanggung penderitaan, menanggung kehinaan bersama dengan Dia, termasuk egosentris, termasuk keakuan. Posisikan diri pada kedudukan yang rendah, berarti melepaskan harga diri, keakuan dan egosentris, supaya kita semua bisa menanggung kehinaan-Nya; sangkal diri dan pikul salib.

Supaya jangan disesatkan oleh antikris, maka perhatikan tiga hal di atas. Ini adalah cara untuk melepaskan diri dari penyesatan dari antikris, itulah nabi-nabi palsu, Mesias-mesias palsu, termasuk antikris yang mengaku diri sebagai Allah. Kalau pengertian kita tidak cukup untuk mengatasi ajaran itu, kemampuan kita juga terbatas; manakala dicobai dengan uang, langsung tinggalkan TUHAN. Tidak sedikit orang Kristen meninggalkan TUHAN hanya karena uang.
Itu sebabnya saya katakan tadi; kita tidak bisa mengalahkan antikris dengan mengandalkan pengertian dan kekuatan kita, kecuali dengan tiga hal;
1.      Pertahankan nikah suci.
2.      Jangan menjadi hamba uang.
3.      Rendah hati, dengan tanda; lepaskan harga diri, keakuan, egosentris.
Mari kita datang kepada-Nya di luar perkemahan, di luar hidup ini, berarti lepaskan harga diri, supaya bisa menanggung kehinaan, sangkal diri pikul salib, barulah lepas dari ajaran sesat, ajaran Setan, ajaran antikris yang merupakan kaki tangan dari Setan (wujud dari setan yang kelihatan).

Dan tidak cocok jika hamba TUHAN, pelayan TUHAN, apalagi pemimpin sidang jemaat masih mempertahankan harga diri dan berlaku sombong; saya pesankan: tidak cocok melayani TUHAN, tidak pas. Kalau mau melayani TUHAN, buang harga diri, egosentris dan keakuan.
Tetapi yang saya tahu, supaya kita lepas dari ajaran sesat, penyesatan dari ajaran Setan ini hanya dengan tiga cara ini, yaitu; pertahankan nikah suci, jangan menjadi hamba uang, dan datang kepada TUHAN di luar perkemahan untuk menanggung kehinaan-Nya (melepaskan keakuan dan harga diri).

Kita bersyukur, karena TUHAN memberi suatu pengertian yang baik, yang benar dan suci, maka kita sambut apa yang TUHAN nyatakan pada sore hari ini. Tidak perlu keras hati dengan bertahan terus membelakangi TUHAN, sebab TUHAN sudah panggil kita dari dunia ini lalu diajar untuk berjalan sesuai dengan langkah-langkah menurut ketetapan firman, lalu sudah tumbuh dewasa dan diberkati, namun justru meninggalkan TUHAN dan membelakangi TUHAN, jangan lakukan itu, sebab itu adalah kesombongan, itu adalah tabiat dari Lucifer, yang nampak pada tubuh antikris.

Ibrani 13:9
(13:9) Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

Jangan lagi kita disesatkan oleh ajaran-ajaran asing; oleh sebab itu, biarlah kita sibuk melakukan dan memperhatikan yang baik, yaitu “hati kita semua diperkuat oleh kasih karunia.” Apa kasih karunia? Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Kalau menderita karena pukulan, itu bukan kasih karunia, tetapi menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung adalah kasih karunia. Kasih karunia = kemurahan TUHAN = anugrah TUHAN = yang tidak layak menjadi layak.

1 Petrus 2:19
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = kasih karunia.

Kalau hanya;
-          diberkati, lalu kita katakan itu adalah kasih karunia;
-          mendapat pekerjaan, lalu kita katakan itu adalah kasih karunia;
sesungguhnya, kasih karunia yang demikian belumlah sempurna. Jangan keliru.
Tetapi kalau kita menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, orang yang berbuat salah tetapi kita yang harus menanggungnya, itulah kasih karunia yang sejati, itulah yang terpenting supaya kita lepas dari penyesatan ini.

Ingat tiga poin penting; pertahankan nikah suci, jangan menjadi hamba uang, dan jadilah kehidupan yang rendah hati -- berarti datang kepada TUHAN di luar perkemahan, lepaskan harga diri dan keakuan.

Mazmur 19:13
(19:13) Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.

Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Kalau TUHAN tidak memberi pengertian hari ini kepada kita, siapa yang bisa mengerti soal penyesatan yang dikerjakan oleh antikris yang merupakan kaki tangan dari Iblis atau Satan? Siapa yang mengerti? Tentu tidak banyak yang mengerti. Buktinya, sekarang ini banyak yang disesatkan oleh ajaran-ajaran yang sebatas mujizat, sehingga mereka (anak-anak Tuhan) berkata: Hamba TUHAN itu diberkati TUHAN karena mujizat-mujizat yang diadakan, gerejanya besar, gelarnya doktor professor. Sesungguhnya, mereka tidak mengerti yang sebenarnya; kalau hamba TUHAN memiliki gelar doktor professor, namun sibuk dengan mujizat, sidang jemaat tidak diajarkan soal menyangkal diri dan memikul salib, maka sidang jemaat tidak mengerti mana yang baik dan benar, mana yang tidak benar. Itu sebabnya tadi di dalam Ibrani 13:9, yang terpenting ialah biarlah hati kita diperkuat oleh kasih karunia, bukan oleh yang lain, misalnya: Harta, kekayaan, uang, kedudukan, jabatan, dan lain-lain.

Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari. Kita tidak menyadari bahwa penyesatan itu sedang terjadi. Kita tidak bisa mengandalkan pengertian dan kekuatan manusia, sebab penyesatan itu tiba-tiba sudah terjadi.
Tetapi puji TUHAN, pemzmur ini berkata: “Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan?”, menunjukkan bahwa pemazmur ini rendah hati, menyadari diri bodoh, pengertiannya terbatas, kemampuannya terbatas. Oleh sebab itu, dalam doanya ia berkata: “Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari” Jadi, perlu untuk menjadi suatu kehidupan yang rendah hati. Datang beribadah harus rendah hati. Apalagi kalau hamba TUHAN tidak rendah hati, ia tidak pas untuk melayani TUHAN. Saya kira kalau masih tetap sombong, boleh turun; kalau masih keras hati, boleh turun.

Sore malam hari ini TUHAN sudah nyatakan kasih-Nya, kemurahan-Nya, anugerah-Nya, kasih karunia-Nya bagi kita semua. Seharusnya, kita ini adalah orang yang harus dimurkai, sebab kita ini adalah bangsa kafir, bukan bangsa Israel; tetapi oleh karena kasih karunia, menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, itulah salib, maka kita selamat.

Penyesatan itu prosesnya pelan-pelan, tiba-tiba sudah muncul tanpa disadari. Oleh sebab itu, saya pesankan: Hati-hati, yang sudah melayani harus tetap rendah hati, jangan keras hati. Tunduklah kepada kehendak Allah, tidak usah dikelola dengan akal dan pikiran manusia. Amin.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment