KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, October 9, 2022

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 JUNI 2022


 
IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 07 JUNI 2022
 
KITAB KOLOSE 3
 
Subtema: BAPA-BAPA JANGAN MENYAKITI HATI ANAKNYA
 
Selamat malam, salam sejahtera, bahagia di dalam kita menikmati sabda Allah. Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN di Bandung, di Malaysia, para simpatisan, umat ketebusan TUHAN yang senantiasa setia dan tekun untuk digembalakan oleh GPT BETANIA Serang, Cilegon, Banten, Indonesia, lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dimanapun anda berada.
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan TUHAN, supaya firman yang dibukakakan itu meneguhkan kehidupan kita pribadi lepas pribadi, sekaligus membawa kita rendah di kaki salib,  tersungkur di hadapan tahta TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, berarti ibadah kita dibawa kepada tingkat ibadah yang tertinggi, yakni Doa Penyembahan; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah, tidak ada kepentingan diri, kepentingan untuk pikiran dan perasaan ini, tetapi semua kita kerjakan hanyalah untuk kehendak TUHAN saja.
 
Mari kita sambut firman penggembalaan untuk ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose 3:21, berkat yang baru.
Kolose 3:21
(3:21) Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
 
Adapun perintah TUHAN kepada bapa-bapa: Supaya bapa-bapa jangan menyakiti hati anaknya.
Tujuannya; supaya anak-anaknya itu jangan tawar hatinya.
 
Sedikit bersaksi; saya ini adalah seorang anak yang pernah tersakiti dan yang pernah teraniaya oleh bapak saya sendiri. Dahulu hidup saya betul-betul kelam dan banyak menanggung penderitaan di masa kecil. Dari kecil saya terbiasa teraniaya. Kami dulu tinggal di Medan Baru, di jalan Sei Kapuas, pasar 2, di belakang gereja GKPI di situlah masa kecil saya, betul-betul tersakiti, teraniaya, sampai pada akhirnya ibu saya membawa kami kembali kepada orangtuanya, kami meninggalkan bapak. Dan sampai saya dewasa bapak saya pun tidak peduli. Sampai akhirnya rasa sakit ini menimbulkan tawar hati.
 
Rasa sakit dapat menimbulkan tawar hati, maka bapa-bapa jangan sakiti hati anak, supaya jangan tawar hatinya.
 
Kita hubungkan dengan injil Matius 7.
Matius 7:11
(7:11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
 
Bapa yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anaknya, tetapi hati seorang anak belum tentu merasa sejahtera, belum tentu merasa damai dan nyaman oleh pemberian yang baik itu, dengan catatan; apabila seorang bapa berlaku jahat di mata TUHAN.
 
Kejadian 2:8
(2:8) Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
 
TUHAN Allah membuat taman Eden di sebelah Timur, menjadi tempatnya manusia yang dibentuk-Nya itu dari seonggok tanah liat.
 
TUHAN membawa dan menempatkan kita untuk berada di taman Eden rohani; di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT BETANIA, adalah suatu kemurahan besar, supaya kita bisa mengerti rencana TUHAN.
 
Kejadian 2:9
(2:9) Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
 
TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yakni:
YANG PERTAMA: Pohon yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya = Roh Allah yang suci.
 
YANG KEDUA: Pohon kehidupan di tengah-tengah taman  = Firman Allah yang suci.
Sentral dari taman Eden adalah pohon kehidupan. Sedangkan sentral dari ibadah pelayanan adalah salib di Golgota (pengajaran salib), itu adalah kebenaran, karena Yesus adalah Firman yang sudah dipecahkan di atas kayu salib. Sentral dari ibadah bukanlah perkara lahiriah.
 
Banyak anak TUHAN tidak peduli dengan kebenaran yang bersumber dari pengajaran salib, yang penting bagi mereka pendetanya, gembalanya seorang yang terkenal, padahal sentral dari ibadah dan pelayanan adalah salib di Golgota (pengajaran salib). Jadi, jangan kita keliru dalam mengikuti TUHAN, sungguh-sungguh ikuti yang benar, jangan lawan hati nurani.
 
YANG KETIGA: Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat = Kasih Allah yang suci.
Kejadian 2:15
(2:15) Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
 
Tujuan Allah menempatkan manusia di taman Eden adalah untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden. Demikian halnya TUHAN menempatkan kita di tengah-tengah ibadah pelayanan, tujuannya hanya satu, yaitu; untuk mengusahakan pekerjaan TUHAN dan memelihara ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

Kejadian 2:16-17.
(2:16) Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: ”Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
 
Namun di dalam mengusahakan dan memelihara taman Eden, disini kita melihat; TUHAN memberi perintah kepada Adam (manusia).
1.       Semua pohon dalam taman ini boleh dimakan buahnya dengan bebas, itulah;
-          pohon yang menarik dan baik untuk dimakan buahnya = penuh dengan Roh Allah yang suci. Suatu buah yang menarik dan baik untuk dinikmati.
-          buah pohon kehidupan = penuh dengan Firman Allah yang suci.
2.       Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat dilarang untuk dimakan buahnya, artinya; mengetahui yang baik dan mengetahui yang jahat, serta melakukannya, itu adalah perbuatan yang dilarang.
 
Setelah saya selidiki, ternyata persamaan dari Kejadian 2:16 -17 ada di dalam injil Matius 5:43.
Matius 5:43
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
 
Menurut hukum Taurat: Mengasihi sesama, tetapi membenci musuh = Menikmati buah pohon pengetahuan yang jahat dan yang baik. Itu tidak diperbolehkan, itu dilarang; sama seperti bapa yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anaknya, tetapi belum tentu pemberian yang baik itu memberi rasa nyaman & aman kepada anaknya, kalau bapanya itu berlaku jahat di mata TUHAN.
Bapa yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anaknya, tetapi kalau bapaknya itu berlaku jahat di mata TUHAN =  menyakiti hati anak. Dan kalau hati anak tersakiti, itu yang membuat seorang anak tawar hatinya.
 
Matius 5:44
(5:44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
 
Namun, setelah hukum Taurat disempurnakan diatas kayu salib, TUHAN berkata: Kasihilah musuhmu dan berdoalah kepada mereka yang menganiaya, berdoa kepada orang yang jahat
 
Matius 5:45
(5:45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
 
Dengan mengasihi musuh dan berdoa kepada orang jahat atau orang yang menganiaya, maka menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Bapa di sorga,
sebab hal mengasihi di sini =
-          menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik
-          menurunkan hujan bagi orang yang benar dan tidak benar.
 
Pendeknya: Mengasihi musuh dan berdoa terhadap orang jahat menunjukkan bahwa kita anak-anak yang tidak tawar hati, sebab hal mengasihi musuh dan berdoa untuk orang jahat adalah suatu teladan dari Bapa sorgawi, untuk diikuti anak-anak Bapa sorgawi.
 
Bapa yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anaknya, tetapi hati seorang anak belum tentu merasa sejahtera, belum tentu merasa damai dan nyaman oleh pemberian yang baik itu, apabila seorang bapa berlaku jahat di mata TUHAN. Tetapi ayat 45 ini; hal mengasihi tidak akan membuat kita tawar hati, justru mengasihi membuat kita menjadi anak-anak Bapa sorgawai.
 
Mari kita kaitkan dengan doa bapa kami yang di sorga
Matius 6:9-13
(6:9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, (6:10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (6:11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (6:12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; (6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
 
Perbuatan atau teladan Bapa di sorga, sehingga tidak menyakiti hati dari anak-anak-Nya:
1.      Kedudukan dari seorang bapa ada di dalam kekudusan (sesuai ayat 9). Jadi, bapa-bapa harus hidup dalam kekudusan, harus hidup dalam kesucian. Tidak ada artinya pemberian yang baik kepada anaknya, jikalau ia berbuat jahat di mata TUHAN, karena pemberian itu tidak akan memberi rasa nyaman dan kedamaian kepada anaknya.
2.      Seorang bapak memiliki kedudukan dan pengaruh yang baik dan yang positif (sesuai dengan ayat 10)  Bukan berarti seorang bapa otoriter supaya ia disegani. Bukan berarti segala sesuatu ditentukan sesuka hati, bukan begitu, itu bukan tahta yang benar. Tapi pengaruh yang positif itu tahta dari sorga.
3.      Seorang bapa harus memiliki rasa tanggung jawab di hadapan TUHAN (sesuai dengan ayat 11)
4.      Seorang bapa penuh dengan pengampunan (sesuai dengan ayat 12), supaya anak juga mampu mengampuni orang yang bersalah kepada dia. Seorang bapak tidak boleh mengingat kesalahan anak. Seorang bapak harus penuh dengan pengampunan, seperti Bapa sorgawi mengampuni anak-anak-Nya. Mengapa anak tidak bisa mengampuni orang yang bersalah kepada dia? Karena anak melihat contoh bapanya.
5.      Seorang bapak harus menjadi pemimpin yang dapat memberi rasa nyaman (sesuai dengan ayat 13), sehingga anak tidak mengalami rasa takut. Jadi, bukan pemberian yang baik yang membuat hati anak nyaman.
 
Wahyu 3:10.
(3:10) Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
 
Satu kali nanti, TUHAN akan izinkan dunia ini mengalami pencobaan yang besar; pada saat antikris menjadi raja dan berkuasa atas seantero dunia ini.
Pada saat antikris menjadi raja:
-          mereka akan memerintah dengan tangan besi.
-          menjalankan kuasa dengan kekerasan.

Wahyu 13:10.
(13:10) Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
 
Pada saat antikris menjadi raja:
-          Ada yang ditentukan untuk ditawan.
-          Ada yang ditentukan untuk dibunuh oleh antikris.
Bagaimana dengan Bapa di sorga? apakah memberi rasa nyaman kepada anak-anak TUHAN? Bagaimana dengan bapak jasmani di dalam rumahnya, apakah bisa memberi nyaman kepada anak-anaknya?
 
Jadi, seorang bapak harus menjadi imam, menjadi pemimpin yang baik untuk memberi rasa nyaman kepada anak-anaknya. Kalau bapak menjadi pemimpin yang baik, pasti anak-anaknya memiliki rasa nyaman, sehingga anak-anak tidak takut menghadapi pencobaan.
Kita bersyukur, kita memiliki TUHAN Yesus; Dialah Bapa kita yang bertahta dalam Kerajaan Sorga; Dia pemimpin sejati yang memberi rasa nyaman kepada anak-anak TUHAN.
 
Kembali kita baca Matius 6.
Matius 6:13B
(6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
 
Bapa yang di sorga yang empunya kerajaan, yang empunya kuasa, dan yang empunya kemuliaan.
 
2 Korintus 12:1-4.
(12:1) Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. (12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau – entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya – orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang itu, – entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya – (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
 
Tingkat yang ketiga dari sorga disebut juga Taman Eden, Taman Firdaus.
Ada apa di taman Eden, taman Firdaus? Rasul Paulus mendengar kata-kata yang tak terkatakan yang tidak boleh diucapkan manusia.
Kalau kita bandingkan dengan Wahyu 14:1-3:
-          Ayat 1, berbicara tentang gunung Sion.
-          Ayat 2, wujud dari gunung Sion adalah ada doa penyembahan.
-          Ayat 3, berbicara tentang nyanyian baru yang tidak boleh diucapkan oleh siapapun, itulah nyanyian baru (hubungan intim); di situ ada kuasa Allah dan kemuliaan Allah setara dengan Doa Penyembahan.

Jadi, Bapa yang baik akan terus memimpin anak-anaknya kepada doa penyembahan; kuasa dan kemuliaan Kerajaan Allah, kuasa Allah dan kemuliaan Allah setara dengan doa penyembahan.
 
Ibrani 9:2
(9:2) Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
 
Ayat ini sama dengan:
1.      Menikmati buah pohon yang baik dan menarik untuk dimakan buahnya = penuh dengan Roh Allah = Pelita Emas.
2.      menikmati pohon kehidupan = penuh dengan Firman Allah = Meja Roti Sajian.
 
Ibrani 9:3-4
(9:3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. (9:4) Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian.
 
Tingkat yang ketiga dari sorga disebut taman Eden, taman Firdaus, di mana di dalamnya terdapat Mezbah pembakaran ukupan (Doa Penyembahan) dan tabut perjanjian.

Tabut perjanjian adalah takhta Allah; dari sanalah Allah memerintah, dari sanalah Allah berfirman kepada Musa untuk selanjutnya disampaikan kepada bangsa Israel; di sanalah Allah berkuasa.
Itu sebabnya, Kerajaan Allah, kuasa Allah dan kemuliaan Allah setara dengan doa penyembahan.
 
Keluaran 25:21-22
(25:21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. (15:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel.”
 
Tabut adalah takhta Allah
Tabut adalah kemuliaan Allah
Tabut adalah kuasa Allah
Tabut Perjanjian adalah otoritas dari Allah
 
Inilah Bapa yang baik; memimpin anak-Nya sampai kepada tingkat yang ketiga dari sorga, disebut juga taman Eden (taman Firdaus) disana ada hubungan intim (doa penyembahan)
Bapa-bapa jangan sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.Seperti apapun salah anak, bapak harus penuh pengampunan. Kalau bapak tidak mengampuni, dia tidak memiliki wibawa. TUHAN tidak akan memberi wibawa kepada seorang bapak, apabila ia tidak mengampuni anak. Dimulai dari kekudusannya, tanggung jawabnya, barulah pengampunannya, sampai nanti ke penyembahan. Hai bapak-bapak jangan sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 
 
 
 

No comments:

Post a Comment