KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, October 10, 2022

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 JUNI 2022


 
IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 JUNI 2022
 
KITAB RUT PASAL 4
 
Subtema: BERITA SALIB SEBAGAI WASIAT
 
Selamat malam, salam sejahtera bahagia di dalam kita menikmati Sabda Allah. Saya tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN di Bandung dan di Malaysia, bahkan umat ketebusan TUHAN yang senantiasa tekun digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten, Indonesia, lewat live streaming video internet YouTube, Facebook di mana pun anda berada.
Kita berdoa, kita mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu betul-betul meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
 
Mari kita sambut STUDY RUT sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci. Kita masih berada di Rut 4:14.
Rut 4:14
(4:14) Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.
 
Perempuan-perempuan Betlehem berkata kepada Naomi: “Terpujilah TUHAN yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus.” Kemudian, perempuan-perempuan Betlehem kembali berkata: “Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.
Dalam ejaan lama dituliskan: Segala puji bagi Tuhan, yang tiada menahankan dari padamu seorang penebus, yang akan termasyhur namanya di antara segala orang Israel.
 
Dari tulisan ini, kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa perkataan-perkataan perempuan Betlehem adalah sebuah nubuat besar tentang seorang penebus.
 
Terlebih dahulu kita lihat nama anak yang dilahirkan oleh Rut di dalam Rut 4:17A.
Rut 4:17
(4:17) Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
 
Perempuan-perempuan menyebutkan nama anak laki-laki yang dilahirkan oleh Rut bagi Boas ialah Obed.
Obed adalah ayah Isai, ayah Daud

Sebetulnya, nama Obed ini tidak dituliskan (tidak dikisahkan) dalam Kitab Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dengan begitu rinci, selain dikaitkan dengan silsilah.
Tetapi sekalipun demikian, justru dari nama Obed yang dikaitkan dengan silsilah ini, nanti kita bisa melihat bahwasanya perkataan-perkataan dari perempuan-perempuan Betlehem kepada Naomi betul-betul sebuah nubuat tentang seorang penebus, dan nama itu masyhur di Israel.
 
Sekarang, kita akan memperhatikan Rut 4:18-22, dengan perikop: “Silsilah Daud
Rut 4:18,21-22
(4:18) Inilah keturunan Peres: Peres memperanakkan Hezron, (4:19) Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, (4:20) Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, (4:21) Salmon memperanakkan Boas, Boas memperanakkan Obed, (4:22) Obed memperanakkan Isai dan Isai memperanakkan Daud.
 
Silsilah Daud diawali dari Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda. Sedangkan pada Rut 4:22, Obed memperanakkan Isai, dan Isai memperanakkan Daud.
Singkat kata: Kisah Obed dalam Perjanjian Lama dikaitkan dengan silsilah Daud.
 
Sekarang, kita akan melihat “kisah Obed” dalam Perjanjian Baru, di dalam Injil Matius 1, dengan perikop: “Silsilah Yesus Kristus
Matius 1:1
(1:1) Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
 
Kalau dilihat dari silsilahnya, Yesus Kristus adalah anak Daud, anak Abraham.
 
Matius 1:17
(1:17) Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
 
Silsilah Yesus Kristus itu dimulai dari ...
-      14 (empat belas) keturunan dari Abraham sampai ke Daud.
-      14 (empat belas) keturunan dari Daud sampai ke pembuangan ke Babel.
-      14 (empat belas) keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus Yesus lahir.
 
Jadi …
-      Dalam perjanjian Lama, nama Obed dikaitkan dengan silsilah Daud.
-      Sedangkan dalam perjanjian Baru, nama Obed dikaitkan dengan silsilah Yesus Kristus; Dialah Tunas Daud, Raja di atas segala raja, bahkan Nama di atas segala nama, sama artinya; termasyhur di Israel.
Berarti, perkataan-perkataan dari perempuan-perempuan di Betlehem kepada Naomi adalah sebuah nubuat yang heran tentang pribadi Yesus Kristus, Sang Penebus. Jadi, dibalik nama Obed, itu adalah suatu nubuat yang heran, yang telah dinyatakan (dimasyhurkan) kepada orang Israel.
 
Matius 20:26-28
(20:26) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (20:27) dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; (20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
 
Yesus datang ke dalam dunia ini untuk 2 (dua) hal:
YANG PERTAMA: UNTUK MELAYANI KITA.
Sikap di dalam melayani yang ditunjukkan oleh Yesus berbanding terbalik dengan pemimpin-pemimpin dunia (antikris):
-      Yang terbesar hendaklah ia menjadi pelayan, berarti; dengar-dengaran. Pelayan harus dengar-dengaran supaya segala sesuatunya terlaksana, atau jadilah kehendak Allah. Kalau sudah diangkat menjadi seorang pelayan (seorang imam), maka harus dengar-dengaran; tidak usah diucap berkali-kali.
-      Yang terkemuka hendaklah ia menjadi hamba, berarti; tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantah di dalam melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.
YANG KEDUA: UNTUK MEMBERIKAN NYAWA-NYA MENJADI TEBUSAN BAGI BANYAK ORANG.
Memberikan nyawa, sama artinya; mencurahkan darah, sebab nyawa makhluk ada pada darahnya (Imamat 17:1).
 
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
 
Kita semua telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia, ditebus dari perbuatan yang lama, perbuatan yang sia-sia, yakni dosa warisan -- disebut juga dengan kutuk nenek moyang --.
Dan kita semua ditebus ...
-      Bukan dengan barang yang fana, yakni uang, harta, kekayaan, uang dan lain sebagainya, sebagaimana yang tertulis dalam Bilangan 3:49, Bilangan 5:6-7.
-      Bukan pula dengan emas atau perak berbatang-batang
Tetapi kita ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, sama seperti darah Anak Domba yang tidak bernoda dan tak bercacat. -- Soal tidak bernoda dan tak bercacat, dituliskan di dalam Yesaya 53:7 --
 
Inilah perkataan perempuan-perempuan Betlehem kepada Naomi; suatu nubuat yang heran tentang pribadi Yesus Kristus, Sang Penebus.
 
1 Petrus 1:20
(1:20) Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
 
Ayat 20 bagian A: Yesus Kristus, Sang Penebus, telah dipilih Allah sebelum dunia dijadikan.
Dari kalimat ini, menceritakan kepada kita bahwasanya kita semua yang hidup ini ada di dalam rencana indah TUHAN. TUHAN sudah membuat jalan cerita dalam kehidupan kita; TUHAN sudah membuat rencana-rencana yang indah dalam setiap pribadi lepas pribadi.
 
Kemudian, ayat 20 bagian B: Karena saya dan saudara, karena kasih dan kemurahan TUHAN, akhirnya pribadi Yesus Kristus, Sang Penebus itu, dinyatakan pada zaman akhir ini.
Intinya: Pada zaman akhir ini, Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai Anak Domba Allah yang telah disembelih di atas kayu salib. Pendeknya: Anak Domba Allah yang disalibkan, Yesus yang disalibkan itu dimasyhurkan di antara bangsa-bangsa di zaman akhir ini.
 
Inilah nubuatan dari perkataan-perkataan perempuan Betlehem kepada Naomi. Dengan demikian, tergenapilah segala perkataan-perkataan perempuan Betlehem kepada Naomi: “Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.”
 
1 Timotius 2:5
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
 
Perlu untuk diketahui: Allah Itu Esa. Esa = Satu, bukan dua, atau tidak lebih dari satu.
 
Kemudian, esa pula Dia menjadi pengantara antara Allah dengan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.
Dari kalimat ini kita memetik sebuah pengertian, bahwasanya: Yesus adalah pengantara untuk mengerjakan pendamaian, tetapi sebagai manusia Kristus Yesus, bukan sebagai Allah.
Jadi, waktu mengerjakan penebusan itu, Yesus itu 100% (seratus persen) adalah Allah, 100% (seratus persen) adalah manusia; dari kalimat ini, kita mendapat suatu pengertian bahwasanya Yesus merasakan apa yang kita rasakan, hanya saja ketika Ia dicobai, Ia tidak berbuat dosa.
 
1 Timotius 2:5 ini dijelaskan kembali oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Ibrani, di dalam Ibrani 9.
Ibrani 9:15
(9:15) Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
 
Singkat kata: Yesus Kristus adalah pengantara dari suatu perjanjian yang baru, berarti; sudah mengerjakan pendamaian di atas kayu salib.
 
Dahulu, Imam Besar Agung satu kali dalam setahun masuk ke dalam Ruangan Maha Suci dengan membawa darah lembu muda dan darah domba jantan untuk mengadakan pendamaian, baik atas dosanya, maupun atas dosa bangsanya.
Tetapi di sini kita melihat; Yesus tampil sebagai pengantara dari suatu perjanjian yang baru -- bukan lagi dari suatu perjanjian lama (hukum Taurat) --, Ia menyerahkan nyawa-Nya, berarti; mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib, dan Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
Perjanjian yang pertama à Hukum Taurat atau ibadah-ibadah yang dijalankan secara lahiriah.
 
Ibrani 9:16
(9:16) Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.
 
Di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian si pembuat wasiat itu.
Tidak mungkin ada wasiat, tetapi kematian si pembuat wasiat tidak diberitahukan. Kalau si pembuat wasiat masih hidup, maka wasiat tidak ada artinya.
 
Ibrani 9:17
(9:17) Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.
 
Suatu wasiat akan dianggap menjadi sah, jikalau si pembuat atau si penulis wasiat itu telah mati. Jadi, kematian si pembuat wasiat harus diberitakan, supaya wasiat-wasiat itu berlaku bagi kita, sebab wasiat tidak berlaku jika si pembuat wasiat masih hidup.
Wasiat adalah pesan-pesan yang tertulis terkait dengan harta benda atau kekayaan yang dibagi-bagikan sebagai warisan.
 
Terkait dengan wasiat, seringkali banyak orang mengharapkan menjadi ahli waris dari nenek moyangnya, dari orang tuanya, tetapi setelah ahli hukum (notaris) membacakan wasiat, namun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka di situlah banyak orang yang menjadi stress, sehingga keturunan anak cucu bertengkar satu dengan yang lain, bahkan tidak tertutup kemungkinan saling bunuh membunuh. Seperti yang baru saja saya tonton di televisi tadi malam; kakaknya dibunuh hanya karena warisan.
 
Singkatnya: Penebusan oleh kematian Yesus supaya wasiat ini berlaku kepada orang-orang yang terkait dengan nama-nama yang tertulis dalam wasiat itu.
Yesus telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, sehingga kita dapat menerima bagian, yaitu hidup kekal (Kerajaan Sorga) yang diwariskan kepada kita, sesuai dengan pesan-pesan yang tertulis di dalam wasiat yang ditujukan kepada saya dan saudara, karena kita mau menerima berita tentang kematian Yesus, Sang Penebus, sesuai dengan perkataan-perkataan yang dinubuatkan oleh perempuan-perempuan di Betlehem.
 
Sekarang, kita kembali memperhatikan 1 Timotius 2.
1 Timotius 2:6
(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
 
Yesus telah menyerahkan diri-Nya (mati di atas kayu salib) sebagai tebusan bagi semua manusia, tanpa terkecuali, sehingga wasiat itu berlaku atas kita semua, dengan lain kata; berhak untuk mewarisi Kerajaann Sorga (hidup kekal) sebagai milik pusaka yang diwariskan kepada kita, yang dituliskan di dalam wasiat itu.
 
Sekali lagi saya sampaikan: Yesus telah menyerahkan diri-Nya (mati di atas kayu salib) sebagai tebusan bagi semua manusia. Dan hal ini harus diberitakan, diwartakan, disampaikan bagi semua manusia, tanpa terkecuali.
 
1 Timotius 2:6B-7
(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. (2:7) Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul -- yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta -- dan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran.
 
Singkat kata: Penebusan oleh kematian Yesus Kristus harus diberitakan, harus dimasyhurkan di antara bangsa-bangsa.
Oleh sebab itu, untuk pemberitaan tentang penebusan oleh kematian Yesus di kayu salib, maka di sini kita perhatikan; Paulus ditetapkan Allah menjadi rasul, penginjil, guru untuk bangsa-bangsa yang bukan Yahudi (kafir) untuk memberitakan pekerjaan penebusan kematian Yesus di kayu salib, dan itu diberitakan (dimasyhurkan) kepada semua bangsa-bangsa, teramat lebih bangsa kafir, yang bukan Yahudi.
 
Saya ini hamba TUHAN, yang sudah menerima jabatan gembala, di mana meterainya adalah kawanan domba (sidang jemaat Allah). Kalau pun ada karunia nabi, ya puji TUHAN, supaya kita dapat menikmati pembukaan Firman. Kemudian, kalau TUHAN memberi wahyu, ya puji TUHAN, supaya kita bisa melihat masa yang akan datang dan melihat kemuliaan dari Kerajaan Sorga. Bantu doa, supaya TUHAN tetap pertajam karunia-karunia yang TUHAN berikan kepada kita semua untuk kepentingan bersama di tengah ibadah dalam kandang penggembalaan GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten, Indonesia, di hadapan TUHAN Yesus, Sang Penebus yang telah mati di atas kayu salib.
TUHAN Yesus baik, bukan? Tidak ada sesuatu yang tersembunyi; semua rencana-rencana indah dinyatakan kepada kita; Dia merasakan apa yang kita rasakan, hanya saja ketika dicobai, Ia tidak berbuat dosa. TUHAN itu baiknya minta ampun; tidak perlu kita menyesal menjadi anak TUHAN, apalagi tergembala dengan sungguh-sungguh.
TUHAN sedang menyatakan rencana indah bagi kita semua, sebab Ia telah dipilih sebelum Dia dijadikan; berarti, ada rencana indah dalam diri kita lewat pribadi Yesus, Sang Penebus.  

Pendeknya: Kematian Yesus di Calvari harus diberitakan sehingga bangsa kafir berhak untuk mewarisi Kerajaan Sorga (hidup kekal) sebagai milik pusaka, sebab suatu wasiat dianggap sah bila si pembuat wasiat itu telah mati, sesuai Ibrani 9:17.
 
Kita perhatikan Kolose 1, dengan perikop: “Pelayanan dan penderitaan Paulus
Kolose 1:24
(1:24) Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
 
Rasul Paulus menggenapi dalam dagingnya apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuh-Nya, sidang jemaat di Kolose. Berarti, Rasul Paulus diutus untuk menyempurnakan apa yang masih kurang dari salib di Golgota.
 
Sepintas, Rasul Paulus seolah-olah lebih hebat, lebih kuat menanggung penderitaan dari pada Yesus di atas kayu salib. Tetapi, mari kita perhatikan APA YANG DIMAKSUD DENGAN MENYEMPURNAKAN SALIB GOLGOTA LEWAT HIDUPNYA, lebih rinci di dalam Kolose 1:25-26.
Kolose 1:25-26
(1:25) Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
 
Rasul Paulus ditetapkan sebagai penginjil, rasul dan guru, tujuannya ialah untuk memberitakan kematian yang telah dikerjakan oleh Yesus di kayu salib kepada bangsa kafir, dengan demikian; berita salib sempurna adanya. Kalau berita salib hanya untuk orang Yahudi, itu belum sempurna; tetapi berita salib menjadi sempurna, Kristus yang disalibkan atau penderitaan Kristus di atas kayu salib menjadi sempurna, penebusan di atas kayu salib menjadi sempurna, bila rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dilanjutkan disampaikan kepada bangsa kafir; jadi, sempurnalah berita salib.  

Singkat kata: Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari keturunan ke keturunan telah dinyatakan kepada orang-orang kudus, yakni bangsa kafir, dengan demikian; nama Yesus telah dimasyhurkan kepada bangsa-bangsa lain, sehingga sempurnalah penderitaan Kristus di atas kayu salib.
 
Kolose 1:27
(1:27) Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
 
Berita oleh penebusan kematian Yesus di kayu salib telah sampai kepada bangsa-bangsa yang bukan Yahudi, maka betapa kaya dan mulianya rahasia itu, itulah berita tentang Kristus yang disalibkan, itulah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, yang disampaikan di antara bangsa-bangsa lain.
Banyak anak TUHAN belum sampai kepada pengertian ini, apa buktinya?
-      Dia menganggap kaya, kalau dia punya harta secara lahiriah.
-      Dia menganggap kemuliaan, kalau dia mempunyai suatu kedudukan jabatan, pangkat yang tinggi di bumi ini.
Pemahaman ini sudah benar, tetapi belum sempurna. Pemahaman itu nanti sempurna bilamana penebusan oleh kematian Yesus yang dikerjakan di atas kayu salib telah disampaikan kepada bangsa kafir, maka begitu mulianya bangsa kafir, begitu kayanya bangsa kafir oleh pemberitaan semacam ini.
Biarlah kita mau menerima pengertian yang benar, pengertian yang sempurna ini, supaya kita kaya oleh karena kasih karunia TUHAN, menjadi mulia oleh kasih karunia TUHAN.
 
Jadi, oleh berita penebusan kematian Yesus di kayu salib, bangsa kafir berhak untuk mewarisi Kerajaan Sorga; betapa kaya dan mulianya.
Singkat kata: Wasiat itu juga ditujukan kepada bangsa-bangsa yang bukan Yahudi, itulah bangsa kafir. Dahulu wasiat itu hanya ditujukan kepada bangsa Israel, tetapi ternyata wasiat itu juga ditujukan kepada bangsa kafir, kepada saya dan saudara. Ini adalah kekayaan dan kemuliaan yang ada di tengah-tengah bangsa kafir.
Bersyukurlah, mengingat kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. Yang sudah tua umurnya, bersyukurlah; yang masih muda juga ada pengharapan oleh karena rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad telah disampaikan kepada bangsa kafir, sebab Kristus adalah pengharapan akan kemuliaan.
 
Kolose 1:28
(1:28) Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
 
Nasihat Firman yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada tiap-tiap orang, secara khusus kepada bangsa kafir, adalah berita salib, yakni penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus di kayu salib.
Tujuan dari berita salib (kematian Yesus di atas kayu salib) adalah untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan di dalam Kristus Yesus.
 
Kalau pernyataan dari perempuan-perempuan Betlehem kepada Naomi hanya sekedar dibaca, maka kita tidak akan paham makna dibalik pernyataan itu. Bahkan kita akan mengatakan: Di mana letak kemasyhuran dari nama Obed? Tetapi dibalik itu semua, itu tertuju kepada pribadi Yesus Kristus, Sang Penebus yang dimasyhurkan di antara bangsa-bangsa.
 
Jangan sampai nasihat-nasihat Firman itu muatannya hanya berkat, muatannya hanyalah mujizat; tidak akan memimpin gereja TUHAN kepada kesempurnaan. Tetapi nasihat Firman yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada bangsa kafir, isinya (muatannya) adalah Yesus yang telah mati di atas kayu salib untuk menebus bangsa-bangsa, termasuk bangsa kafir, di mana tujuannya adalah untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan, hidup rohani kita dibawa terangkat sempurna.
 
Maka, doakan, supaya saya juga tetap konsisten dengan nasihat Firman, di mana muatannya adalah berita salib; doakan supaya saya jangan berubah dari sana, karena berita semacam ini sangat kita perlukan untuk memimpin kita sampai kepada kesempurnaan yang setara dengan Kristus Yesus, kualitas rohani sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.
Oleh sebab itu, di sini dikatakan: “memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus”, memberi arti bahwa kualitas rohani sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga. Kalau “sederajat”, berarti nanti kita duduk berdampingan dengan Mempelai Laki-Laki Sorga. Kalau “tidak sederajat”, maka tidak mungkin duduk sebagai pengantin perempuan.
Bantu doa terus, supaya saya tetap konsisten dalam nasihat Firman, di mana muatannya adalah berita penebusan oleh kematian Yesus di kayu salib, supaya kita juga berhak untuk menerima wasiat itu. Wasiat tidak berlaku kalau kematian belum diberitakan; ingat itu.
 
Jadi, bukan berarti kita ini butuh berita berkat, berita keberhasilan; kita butuh itu dan hal itu tidak dipungkiri. Bahkan kegerakan rohani semacam kesembuhan, itu juga kita butuhkan, tetapi lebih-lebih lagi berita penebusan oleh kematian Yesus yang memimpin kita kepada kesempurnaan dalam Kristus, berarti; kualitas rohani kita nanti sudah sederajat dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.
 
1 Korintus 1:22-23
(1:22) Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, (1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
 
Rasul Paulus memiliki pendirian yang kuat, sebab ia tetap memberitakan Kristus yang disalibkan itu, baik untuk orang Yahudi dan non Yahudi; dia konsisten dengan nasihat Firman yang bermuatan berita salib (penebusan oleh kematian Yesus).
Sebetulnya, berita Kristus yang disalibkan ...
-      Untuk orang Yahudi suatu batu sandungan.
-      Untuk orang Yunani (non Yahudi) suatu kebodohan.
Tetapi Rasul Paulus tidak peduli; dia tetap memberitakan Kristus yang disalibkan, karena dia tahu rencana-rencana indah, supaya bangsa kafir juga berhak untuk menerima wasiat yang dituliskan oleh si pembuat wasiat.
 
Biarlah kiranya penderitaan Kristus itu sempurna; itulah yang terpatri di dalam hati dan pikiran Rasul Paulus sehingga dia memiliki pendirian yang kuat. Kita juga perlu memiliki pendirian yang kuat.
Jangan kita hanya menangis begitu mendengar berita yang enak bagi daging. Suatu kali, saya bersama isteri membawa 3 (tiga) pemudi mengikuti suatu ibadah, lalu satu dari pemudi ini melihat ada orang yang menangis karena berita salib; itu bagus. Tetapi, jauh lebih baik, kalau berita salib itu mengoreksi dosa,  dan oleh karena berita salib ini kita hancur-hancuran datang di kaki salib, disertai dengan air mata.
 
Jangan sampai kita mudah menyahut berita berkat, tetapi pikiran berubah-ubah ketika diajar untuk berkorban. Milikilah pendirian yang kuat; sekali berucap, tetap berucap dengan pendirian yang sama.
Mengapa harus memiliki pendirian yang kuat? Karena berita salib ini yang memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus Yesus; itulah berita keselamatan. Jadi, perlu untuk memiliki pendirian yang kuat; kalau diajar untuk membawa korban tenaga, pikiran dan uang, tidak usah berubah-ubah, bahkan sampai takut dan akhirnya tidak beribadah.
Rasul Paulus tidak seperti itu; dia bukan anak kecil, dia tidak cengeng;
-      Dia pelayan, berarti; dengar-dengaran.
-      Dia hamba, berarti; tidak bersungut-sungut dan tidak berbantah-bantah.
Sebaiknya, seorang imam berkata: “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”
 
MENGAPA RASUL PAULUS MEMILIKI PENDIRIAN YANG KUAT?
1 Korintus 1:24
(1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
 
Berita salib (Kristus yang disalibkan), berita penebusan oleh kematian Yesus di atas kayu salib adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Inilah alasan Rasul Paulus sehingga dia memiliki pendirian yang kuat.

Singkat kata: Berita salib (berita Kristus yang disalibkan) adalah hikmat, pengertian, dan akal budi bagi bangsa kafir.
Dahulu, bangsa kafir mudah sekali diseret kepada berhala-berhala yang bisu, karena bangsa kafir tidak mempunyai hikmat, pengertian dan akal sehat (akal budi). Tetapi oleh karena berita salib telah sampai kepada bangsa kafir, maka berita salib itu menjadi hikmat, pengertian, dan akal budi bagi bangsa kafir, dengan demikian, kita disempurnakan di dalam Kristus = diselamatkan. Oleh hikmat inilah kita disempurnakan dan diselamatkan.
 
Jadi, salib Kristus adalah hikmat, pengertian, akal budi (akal sehat), dengan demikian kita disempurnakan di dalam Kristus, berarti; diselamatkan.
 
Kita perhatikan Kisah Para Rasul 4, dengan perikop: “Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama
Kisah Para Rasul 4:10
(4:10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
 
Di hadapan Mahkamah Agama, Rasul Petrus bersaksi (memberitakan) tentang Kristus yang disalibkan -- sama seperti Rasul Paulus memberitakan Kristus yang disalibkan --.
 
Kisah Para Rasul 4:11
(4:11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.
 
Yesus yang mati di kayu salib adalah batu penjuru; dasar kita untuk datang beribadah, dasar kita untuk melayani TUHAN, dasar dari hubungan intim (nikah suci) dengan TUHAN.
 
Kisah Para Rasul 4:12
(4:12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga, selain di dalam Dia, Kristus yang disalibkan itu. Jadi, apapun yang kita miliki tidak dapat untuk menyelamatkan seseorang.
 
Pendeknya: Berita salib harus dimasyhurkan sebab hanya oleh karena berita salib (berita tentang Kristus yang disalibkan) inilah kita diselamatkan.
Tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia, yang olehnya kita diselamatkan; jadi, oleh karena berita tentang Kristus yang disalibkan ini kita diselamatkan.  Jadi, jelas; nama Yesus adalah nama yang masyhur, sebab oleh nama Yesus, kita diselamatkan.
 
Jadi, sudah sangat sinkron sekali dengan pernyataan perempuan-perempuan Betlehem kepada Naomi: “Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel.” Tidak ada nama lain, selain nama Yesus. 
 
Kisah Para Rasul 4:1-3
(4:1) Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. (4:2) Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. (4:3) Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
 
Petrus dan Yohanes memberitakan tentang penebusan oleh kematian Yesus, tetapi hari ketiga bangkit.
Jadi, kebangkitan dari antara orang mati = Hidup kekal di dalam Kerajaan Sorga. Inilah isi dari pada wasiat itu; mewarisi Kerajaan Sorga karena berita tentang penebusan oleh kematian.
 
Dan oleh karena berita ini, orang Yahudi tidak suka, tidak senang hati, apalagi orang Saduki.
-      Orang Saduki tidak suka dengan berita kematian kebangkitan, karena mereka dikuasai oleh kenajisan percabulan, mereka hanya dikuasai dosa kawin dan mengawinkan. Kawin dan mengawinkan saja yang ada di dalam pemikiran orang Saduki, sebagaimana dalam Matius 22, di mana 7 (tujuh) bersaudara menikah dengan 1 (satu) perempuan
-      Juga orang Yahudi tidak suka dengan berita tentang penebusan oleh kematian Yesus di kayu salib, hari ketiga bangkit, karena kedudukan mereka yang mereka pertahankan, sebagai imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua, tetapi resikonya penuh dengan kemunafikan. Dan orang munafik tidak suka dengan berita kematian Yesus, hari ketiga bangkit, sebab mereka tetap ingin mempertahankan kebangkitan palsu, sebab mereka memang sudah menduduki kursi Musa, tetapi penuh dengan kemunafikan. Kedudukan ini tidak ingin digeser oleh berita penebusan kematian Yesus dan hari ketiga bangkit.
Mereka tidak sudi dengan berita semacam ini; akhirnya Petrus dan Yohanes ditangkap dan diserahkan untuk ditahan. Tetapi baik Petrus maupun Yohanes sama dengan Rasul Paulus yang memiliki pendirian yang kuat, tidak berubah; kita pun perlu memiliki pendirian yang kuat.
Jangan seperti kanak-kanak yang sebentar menangis, sebentar tertawa, sebentar cengeng, sebentar bersungut-sungut jika tidak sesuai dengan keinginan hati dan  kepentingan diri; itu tidakah benar. Daging dan kepentingannya harus dihukum oleh berita penebusan dan kematian Yesus di kayu salib, nanti hari ketiga bangkit.
 
-      Kalau melayani seperti ahli Taurat dan orang Farisi, yang penuh dengan kemunafikan; itu adalah kebangkitan palsu.
-      Melayani TUHAN, tetapi dikuasai dengan roh kenajisan seperti orang Saduku; itu juga kebangkitan palsu.  
Itu semua tidak ada artinya. Yang benar adalah berita penebusan oleh kematian Yesus, hari ketiga bangkit, itulah yang harus kita terima untuk memimpin kita kepada kesempurnaan keselamatan.
 
Saya selalu berdoa untuk keluarga Allah, sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang Cilegon, Banten, Indonesia, termasuk Bandung dan Malaysia, besar kecil, tua muda, laki-laki perempuan, supaya selain rindu untuk digembalakan, tetapi juga kiranya senantiasa mengarahkan pandangan kepada salib di Golgota; itulah doa saya selalu, supaya kita memiliki pendirian yang kuat, walaupun ada ancaman-ancaman:
-      Ancaman dari orang-orang Saduki, yaitu dikuasai dengan dosa kenajisan percabulan.
-      Ancaman dari ahli bangunan (orang Farisi) yang melayani, namun penuh dengan kemunafikan.  
Biarlah kiranya berita yang sejati, berita tentang Kristus yang disalibkan harus kita terima dengan rela hati.
Dan tadi kita sudah melihat: Hati dan pikiran dari Petrus dan Yohanes tidak sedikit pun berubah, sebab mereka tetap memberitakan Kristus yang disalibkan, hari ketiga bangkit.
 
Jangan takut datang beribadah karena korban-korban, justru korban itu yang memberikan kita sebuah pendirian yang kuat. Memiliki pendirian yang kuat, berarti; tidak hilang jati diri.
-      Mengapa seseorang tidak memiliki jati diri? Karena dia tidak memiliki pendirian yang kuat.
-      Mengapa seseorang tidak memiliki pendirian yang kuat? Karena dia menolak berita tentang Kristus yang disalibkan.
 
Dahulu sebelum terpanggil menjadi hamba TUHAN, saya kehilangan jati diri, apa buktinya? Saya memiliki pemikiran;
-      Kalau saya lakukan yang salah, nanti takut dipersalahkan.
-      Kalau saya melakukan yang baik, saya takut ditolak.
Itu namanya kehilangan jati diri, tidak memiliki pendirian, tetapi sekarang, biarlah kita belajar untuk tetap memiliki pendirian yang kuat. Lakukanlah yang baik sekalipun ditolak; jangan takut, jangan ragu.
Jadi, berita salib itulah yang pada akhirnya membuat kita memiliki pendirian yang kuat, memiliki jati diri;
-      tidak ragu di dalam mengasihi walaupun ditolak,
-      tidak ragu untuk berbuat baik walaupun tidak disukai.
Ayo, perhatikan Firman dengan sungguh-sungguh, terimalah berita salib yang memimpin kepada kesempurnaan (selamat).
 
Pendeknya: Untuk berita keselamatan, kita harus rela bayar harga.
Jangan hanya melayani saja, tetapi tidak mau bayar harga. Jangan dari tahun ke tahun beribadah tetapi tidak mau bayar harga. Untuk berita yang luar biasa ini, kita harus dengan rela bayar harga.
 
Sekarang, kita kembali melihat NAMA YANG TERMASYHUR di dalam Filipi 2.
Filipi 2:8
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
 
Penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib adalah penebusan yang membawa Dia sampai mati, bahkan mati di kayu salib. Berita tentang penebusan oleh kematian Yesus harus kita terima dengan rela bayar harga.
 
Filipi 2:9-11
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (2:11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
 
Ketika nama Yesus dimasyhurkan lewat pemberitaan tentang Kristus yang disalibkan, maka ibadah kita dibawa sampai ke tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah), itulah doa penyembahan.
Jadi, berita penebusan oleh kematian Yesus Kristus membawa kita sampai ke tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah), itulah doa penyembahan. Segala lutut bertelut, lidah mengaku, itulah doa penyembahan.
 
Keuntungan bila berita kematian disampaikan:
1.      Memimpin rohani kita kepada kesempurnaan (keselamatan), sama mulia dengan Mempelai Laki-Laki Sorga.
2.      Memimpin kita sampai kepada tingkat ibadah yang tertinggi, yaitu doa penyembahan.
Itulah keuntungannya, supaya kita juga berhak menerima wasiat itu.
Jadi, sudah sangat masuk akal sekali; wasiat tidak akan berlaku sebelum kematian si pembuat wasiat tidak diberitakan.
 
WUJUD DOA PENYEMBAHAN.
Rut 4:15
(4:15) Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki."
 
Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel, wujudnya:
-      Dialah yang akan menyegarkan jiwamu.
-      Dialah yang akan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih.

Wujud dari doa penyembahan ada 2 (dua), YANG PERTAMA: Dialah yang akan menyegarkan jiwamu.
Jadi, wujud dari doa penyembahan adalah jiwa disegarkan. Mari kita melihat jiwa yang disegarkan di dalam Mazmur 23.
Mazmur 23:1
(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
 
Kalau kita tergembala, maka sudah pasti tidak kekurangan lahir dan batin.
-      Lahir tidak kekurangan, berarti; sandang pangan (makan, minum, pakaian) tercukupkan.
-      Batin tidak kekurangan, berarti; segala kelemahan, segala dosa kejahatan tidak nampak lagi.
Jadi, kalau tergembala, maka lahir batin tidak kekurangan; tetapi kalau tidak tergembala, pasti nampak (nyata) kekurangan, baik lahir maupun batin. Oleh sebab itu, harus tergembala.
 
Coba, saudara ada di dalam penggembalaan ini, tetapi rohani tidak tergembala, tidak dengar-dengaran, sesuka hati, akhirnya terlanjur-lanjur, bukan? Jadi, perlu tergembala dan dengar-dengaran, supaya tidak kekurangan. Jangan ada di tengah-tengah penggembalaan, tetapi tidak dengar-dengaran. Yang sudah dengar-dengaran harus lebih lagi dengar-dengaran, supaya pernyataan Daud nyata dalam hidup kita: “takkan kekurangan aku.
 
Mazmur 23:2
(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
 
Kalau kita tergembala, maka kita ...
-      Digembalakan oleh Firman Penggembalaan.
-      Dituntun, dibimbing ke air yang tenang = Dipimpin oleh Roh Kudus, supaya kita menjadi kehidupan yang tenang, tidak mudah gelisah. Daging dan keinginannya, itulah yang membuat seseorang menjadi gelisah, tetapi kehidupan yang tergembala dibimbing, dituntun oleh Roh TUHAN, sehingga menjadi kehidupan yang tenang.
 
Bukankah Yesus yang mati di kayu salib, juga adalah Gembala? Karena Dia adalah Gembala, maka kita tidak akan kekurangan, karena Dia adalah gembala, maka kita sebagai kawanan domba dalam penggembalaan ini digembalakan oleh Firman Penggembalaan.
-      Untuk Ibadah Pendalaman Alkitab, kita digembalakan oleh Study Rut.
-      Untuk Ibadah Raya Minggu, kita digembalakan oleh Kitab Wahyu 14.
-      Untuk Ibadah Doa Penyembahan, kita digembalakan oleh Kitab Kolose.
-      Untuk Ibadah Kaum Muda Remaja, kita digembalakan oleh Study Yusuf, dari kitab Kejadian.
Dan kalau kita tergembala, Roh TUHAN berkuasa penuh membimbing kita dalam segala perkara, mengajar kita dalam segala perkara -- sehingga orang lain tidak perlu mengajar kita --, menuntun kita sampai menjadi satu pribadi (satu kehidupan) yang tidak bimbang, tetapi tenang.
Jangan kecilkan penggembalaan ini supaya Gembala Agung jangan mengecilkan kita.
 
Sekarang, kita akan memperhatikan: APA ESENSI DARI FIRMAN PENGGEMBALAAN DAN ROH TUHAN?
Mazmur 23:3
(23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
 
Jika digembalakan oleh firman penggembalaan dan dibimbing ke air yang tenang, maka esensinya:
1.      Ia yang menyegarkan jiwaku.
2.      Ia menuntun di jalan yang benar oleh karena nama-Nya dimasyhurkan di antara Israel.
 
Wujud dari doa penyembahan ada 2 (dua), YANG KEDUA: Dialah yang memelihara pada waktu rambut telah putih.
Rambut putih adalah mahkota dari orang tua. Jadi, sampai masa tua rambut putih, TUHAN tetap gendong; ada dalam gendongan dua tangan TUHAN.
 
Yesaya 46:3
(46:3) "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
 
Berita tentang Kristus yang disalibkan, itulah pekerjaan penebusan dan pendamaian yang dikerjakan oleh Yesus di kayu salib, harus diperhatikan oleh:
YANG PERTAMA: Semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel. Yang masih tinggal di gunung Sion, yang masih berada di dalam penggembalaan GPT “BETANIA” perlu mendengar berita tentang Kristus yang disalibkan.
YANG KEDUA:
-      Orang-orang yang didukung dari sejak kandungan.
-      Orang-orang yang dijunjung sejak dari rahim ibu.

Jadi, perlu untuk mendengarkan berita tentang penebusan oleh kematian Yesus Kristus, supaya kehidupan yang sudah dijunjung dari sejak rahim, didukung dari sejak kandungan ibu ada dalam rencana Allah.
-      Yang tinggal di Yerusalem, yang ada di tengah ibadah dan pelayanan perlu untuk mendengarkan berita tentang Yesus yang mati di kayu salib untuk menebus dosa.
-      Yang ada di dalam rencana Allah, itulah orang-orang yang didukung dari sejak rahim kandungan ibunya perlu mendengarkan berita tentang kematian Yesus di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia, supaya tetap ada di dalam rencana-rencana Allah yang indah.  
Kalau tidak tergembala, maka tidak mungkin seseorang dapat menerima berita tentang kematian Yesus untuk menebus dosa manusia; padahal kita perlu untuk mendengar berita ini.
Terlalu banyak berita-berita yang disampaikan yang sejatinya tidak memimpin sampai kepada kesempurnaan; itu yang sangat disayangkan. Tetapi anehnya, jalan lebar semacam itu lebih banyak dilalui oleh anak TUHAN.
Sempitlah jalan dan sesaklah pintu untuk menuju Kerajaan Sorga, tetapi sedikit orang melaluinya. Lebarlah jalan untuk menuju kebinasaan, tetapi banyak orang melaluinya.
 
Ayo, mereka yang tinggal di Yerusalem, yang berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, teruskan untuk mendengarkan berita tentang kematian Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia, karena wasiat itu diperuntukkan kepada kita.
Juga kehidupan yang sudah dijunjung, didukung sejak rahim kandungan ibu, perlu untuk menerima berita semacam ini supaya ada dalam rencana-rencana Allah yang indah.
 
Maka, esensinya dapat kita perhatikan pada ayat 4.
Yesaya 46:4
(46:4) Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
 
Sampai masa tua rambut putih, TUHAN tetap gendong kehidupan orang-orang yang mau menerima berita kematian Yesus menebus dosa manusia.
-      Dua tangan TUHAN adalah tangan yang kuat.
-      Dua tangan TUHAN adalah tangan yang penuh kasih.
-      Dua tangan TUHAN adalah tangan yang mampu menopang
-      Dua tangan TUHAN yang terulur dari sorga adalah dua tangan yang dapat menyelesaikan persoalan-persoalan manusia di atas muka bumi ini.
Biarlah sampai masa tua rambut putih, kita semua ada di dalam gendongan tangan TUHAN.  
 
Berada dalam gendongan dua tangan TUHAN, berarti:
1.      TUHAN menanggung kita terus. Beban-beban hidup kita ditanggung oleh TUHAN.
2.      TUHAN mau memikul kita semua. Seperti apapun keadaan kita, TUHAN teatp memikul kita.
3.      TUHAN menyelamatkan kita.
Inilah wujud termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel
 
Yang terluput di Yerusalem, ayo, berita tentang salib perlu untuk didengar dengan segala kerendahan hati.
Yang dijunjung, didukung dari sejak rahim kandungan ibu perlu mendengar berita salib supaya ada dalam rencana Allah.
Singkat kata: Sampai masa tua rambut putih ada dalam gendongan dua tangan TUHAN.
-      Tangan TUHAN penuh kasih.
-      Tangan TUHAN berkuasa.
-      Tangan TUHAN kuat.
-      Tangan TUHAN yang terulur mampu menyelesaikan masalah.
-      Tangan TUHAN menopang perjalanan hidup kita.
Intinya: Dialah yang menanggung, Dialah yang memikul, Dialah yang menyelamatkan, kalau kita ada di dalam gendongan dua tangan TUHAN.
 
Ayo sungguh-sungguh; hal ini jangan dianggap sebagai suatu berita kosong, tetapi harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh, supaya kita berbahagia oleh perbuatan kita sendiri di hadapan TUHAN.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment