KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, October 4, 2022

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 31 MEI 2022


 
IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 31 MEI 2022
 
KITAB KOLOSE 3
 
Subtema: BANGSA KAFIR HIDUP OLEH ROH ALLAH
 
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang sudah memungkinkan kita untuk berada di tengah perhimpunan ibadah doa penyembahan. Dan sejenak kita akan tersungkur di kaki salib TUHAN, sujud menyembah Dia. Hanya Dia yang layak disembah, keagungan, kemuliaan, hanya bagi Dia, dari sekarang sampai selamanya-lamanya.
 
Saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat TUHAN yang ada di Bandung, di Malaysia, bahkan umat ketebusan TUHAN yang senantiasa setia untuk tekun digembalakan oleh GPT BETANIA, Serang dan Cilegon, Banten, Indonesia, lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, di mana pun berada.
 
Selanjutnya, kita mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan kehidupan kita, kehadiran kita malam ini, sehingga ibadah ini tidak menjadi sia-sia, tidak menjadi percuma, tetapi kita betul-betul dibawa ke tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah) itulah doa penyembahan = penyerahan diri untuk taat kepada kehendak Allah. 
 
Setelah ibadah dibawa sampai kepada puncak ibadah yang tertinggi, itulah Doa Penyembahan, dalam Matius 27:51 3, (tiga) hal yang terjadi, yaitu;
YANG PERTAMA: TABIR BAIT SUCI TERBELAH DUA DARI ATAS SAMPAI KE BAWAH. Artinya; terjadi perobekan daging. Dengan demikian jalan yang baru terbuka, sehingga kita boleh berada di tempat kudus. Demikian juga kalau kita mengalami perobekan daging maka tentu saja akan terlepas dari daya tarik bumi, dari medan magnet bumi, segala sesuatunya sudah terlepas dari daya tarik bumi.
 
YANG KEDUA: TERJADILAH GEMPA BUMI. Hari-hari ini dunia sedang diguncang oleh gempa bumi; dunia diguncang oleh Covid 19. Ekonomi, politik, pemerintahan, semuanya diguncang. Sampai kepada nikah-nikah rumah tangga, semua diguncang. Pada saat pandemi terjadi banyak pasangan suami istri menghadap KUA (kantor urusan Agama). Mereka bersepakat mengadakan perceraian. Dan hal itu banyak terjadi tahun 2020 akhir dan tahun 2021 awal.
 
Kalau kita perhatikan Wahyu 8:1; sunyi senyaplah di sorga. Itu berbicara soal Doa penyembahan yang membawa damai sejahtera dan ketenangan yang tiada taranya.
 
Pada Wahyu 8:3-4; Yesus tampil sebagai Imam Besar Agung. Dialah malaikat yang kuat itu, yang memimpin ibadah-ibadah di bumi untuk selanjutnya dibawa sampai kepada puncak ibadah, yaitu; doa penyembahan -- bagaikan asap dupa kemenyan naik ke hadirat Allah, menembusi tahta Allah --  inilah sekarang yang kita usahakan.
 
Kemudian pada Wahyu 8:5; jelas terlihat bahwa malaikat mengambil pedupaan (cawan emas), mengisinya dengan api dari mezbah dan melemparkannya ke bumi . Jadi dari bumi terjadi pelemparan api dari mezbah. Setelah terjadi pelemparan api dari mezbah, terjadi ledakan-ledakan yang sangat besar, terdengar bunyi guruh; terjadi keributan di sana sini. Hamba-hamba TUHAN juga mengadakan demonstrasi-demonstrasi lewat mimbar. Hamba TUHAN sudah saling tuding menuding, saling mempersalahkan, Bahkan keluar kata-kata yang tak pantas diucapkan. Yakobus 3:11: Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Itu tidak mungkin terjadi. Tetapi kenyataannya itu sudah sedang terjadi, karena merasa diri paling benar.
 
Di surga ada suatu ketenangan (damai sejahtera) oleh penyembahan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, hanya bisa dirasakan oleh orang itu sendiri. Sementara di bumi terjadi goncangan-goncangan yang begitu hebat. Berarti; kalau kita sudah mengalami tingkat rohani yang sudah semakin memuncak, sekalipun ada goncangan di bumi, kita tetap mengalami ketenangan. Tetapi manusia duniawi akan ditimpa oleh goncangan yang begitu hebat itu.
 
Kita tidak perlu bertanya; di mana kita kita harus membangun rumah. Tidak perlu kita memasang strategi untuk membangun rumah. Yang terpenting kerohanian kita berada pada puncaknya. Bilamana sudah berada puncaknya, sekalipun terjadi goncangan-goncangan di bumi ini, tetapi kita tetap berada pada ketenangan (damai sejahtera) yang tiada tara. Percayalah kepada firman TUHAN, percayakan diri masing-masing di dalam rencana Allah yang indah ini.
 
TUHAN sudah fasilitasi kita lewat ibadah pelayanan, ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok dalam penggembalaan GPT BETANIA. Manfaatkan selagi masih ada kesempatan, kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi. Firman Allah ya dan amin, berkuasa menyatakan yang tidak ada menjadi ada, segala yang tidak mungkin bisa dilenyapkan oleh kuasa pembukaan firman Allah.
 
YANG KETIGA: BUKIT-BUKIT BATU TERBELAH. Bukit-bukit batu → kefasikan, keangkuhan, kesombongan. Dan pada akhirnya dalam Wahyu 16:19; kota Babel terbelah  menjadi 3 (tiga) bagian:
1.      Satu bagian untuk ular naga merah padam besar.
2.      Satu bagian untuk antikris.
3.      Satu bagian untuk nabi-nabi palsu.
Matius 12:25: Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Inilah akhir episode dari rencana setan Tritunggal.
 
Inilah sekarang yang sedang kita perjuangkan di dalam hidup kita, dalam nikah kita, dan rumah tangga di tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan ini. Selagi masih ada waktu, selagi masih ada kesempatan, mari kita manfaatkan kesempatan ini sebagai panjang sabarnya TUHAN, supaya kita memperoleh pertolongan pada waktunya.
 
Mari kita menyambut firman penggembalaan untuk ibadah doa penyembahan dari surat yang dikirim Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose.
Kolose 3:20
(3:20) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
 
Kepada anak-anak Tuhan memberi suatu perintah supaya taat kepada orang tuanya dalam segala hal.

Pertanyaan: Mengapa anak-anak harus taat kepada orang tuanya? Jawabnya: karena itulah yang indah di dalam TUHAN.
 
Jadi kita sebagai anak-anak TUHAN akan mengalami keindahan hidup manakala kita taat kepada orang tua. Taat kepada Bapa jasmani, kemudian meningkat lagi; taat kepada bapa rohani (bapa gembala), puncaknya taat kepada Bapa di sorga.
 
Efesus 6:1
(6:1) Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
 
Ketaatan seorang anak kepada orang tuanya itu harus terjadi dan ditunjukkan kepada Tuhan.
 
Intinya: Anak-anak taat kepada orang tuanya karena haruslah demikian, sebab itu adalah tanda bahwa seorang anak hidup (tinggal) di dalam TUHAN.
 
1 Petrus 1:14
(1:14) Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu.
 
Taat kepada orang tuanya adalah tanda bahwa seorang anak tidak hidup atau tidak menuruti hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat.
 
Roma 8:5-6
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. (8:6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
 
Hidup menurut daging pasti memikirkan hal-hal dari daging, sedangkan keinginan daging adalah maut/kebinasaan. Jadi, akhir kehidupan yang menuruti keinginan daging adalah kebinasaan.

Sebaliknya, hidup menurut Roh maka memikirkan hal-hal dari Roh, itulah ibadah pelayanan atau kegiatan Roh.
Keinginan Roh:
-          Memperoleh hidup kekal
-          Damai sejahtera
 
Yang membuat hidup seseorang tidak damai sejahtera adalah keinginan daging yang jahat. Kalau tidak ada keinginan-keinginan daging, pasti akan damai sejahtera.
 
Roma 8:7
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
 
Hidup menurut hawa nafsu atau keinginan daging yang jahat, berarti membawa dirinya kepada perseteruan yang hebat dengan Allah. Mengapa demikian? Sebab, orang yang hidup dalam hawa nafsu dan keinginan daging yang jahat tidak takluk kepada hukum Allah = Tidak taat kepada Firman Allah.
 
Kalau anak TUHAN membiarkan hidupnya hidup dalam hawa nafsu, menuruti keinginan dagingnya, berarti dia menggiring  dirinya kepada perseteruan yang hebat dengan TUHAN. Mengapa itu disebut perseturuan yang hebat? karena kehidupan semacam ini adalah anak TUHAN yang tidak takluk kepada hukum Allah, tidak taat kepada Bapa di sorga.
 
Itu Sudah saya perhatikan; ada waktu tidak dimanfaatkan, ada waktu tetapi berpihak kepada daging. Tetapi sekarang ini tidak perlu lagi saya tegur-tegur. Suda cukup waktu, jadi saya tidak bisa dipersalahkan TUHAN. Kalau ada perseteruan yang hebat, saya tidak bisa dipersalahkan TUHAN.
 
Roma 8:8
(8:8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
 
Akhir kata hidup dari hawa nafsu daging, maka tidak mungkin berkenan bagi ALLAH
 
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
 
Ada 15 perbuatan daging:
(1) percabulan, (2) kecemaran,  (3) hawa nafsu,
(4) penyembahan berhala, (5) sihir,
(6) perseteruan, (7) perselisihan,
(8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri,
(11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian,
(14) kemabukan, (15) pesta pora.

Hal 1-5, hal yang sifatnya menyakiti hati TUHAN
Hal 6-13, hal yang sifatnya menyakiti hati sesama
Hal 14-15, adalah perbuatan sia-sia, yang sifatnya merugikan diri sendiri dan berujung pada maut
 
Roma 13:12-13
(13:12) Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! (13:13) Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
 
Kemabukan dan pesta pora adalah perbuatan malam atau perbuatan kegelapan, sudah dekat dengan maut; berujung kepada kebinasaan.
 
1 Petrus 4:3
(4:3) Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
 
Telah cukup banyak waktu kita pergunakan untuk melakukan kehendak dari orang-orang yang tidak mengenal Allah itulah orang-orang yang hidup di luar Tuhan, tidak mengenal kebenaran, yaitu hidup dalam kemabukan dan pesta pora.
 
Adapun keinginan (kehendak) orang-orang yang tidak mengenal Allah atau hidup di luar TUHAN antara lain:
-          kemabukan dan pesta pora,
-          perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
 
1 Petrus 4:4
(4:4) Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
 
Kemabukan dan pesta pora adalah kubangan ketidaksenonohan. Sama seperti babi; yang sudah bersih dan mandi oleh kuasa firman namun kembali mencemplungkan diri kepada kubangan ketidaksenonohan.

Jangan bodoh, maksudnya jangan kita mencemplungkan diri dalam kubangan ketidaksenonohan.
 
1 Petrus 4:5
(4:5) Tetapi mereka harus memberi pertanggungjawaban kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
 
Setiap orang harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah, sebab Dia adalah hakim yang adil dan Allah akan menghakimi semua orang, yakni: Menghakimi orang yang hidup dan yang mati
-          Orang yang hidup = Bangsa Israel.
-          Orang yang mati = Bangsa kafir; tidak mengenal Allah, tidak mengenal kebenaran.
 
1 Petrus 4:6
(4:6) Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
 
Bangsa kafir atau orang yang mati turut dihakimi secara badani. Mengapa Allah turut menghakimi tidak hanya bangsa Israel namun juga kepada bangsa kafir? Sebab, injil -- itulah pribadi Yesus Kristus, pribadi yang disembunyikan, rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad -- telah diberitakan juga kepada bangsa kafir.

Jadi, Tuhan tidak bersalah manakala Tuhan harus menghakimi semua orang, termasuk bangsa kafir (bangsa yang telah mati)
 
Efesus 2:11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya ”sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia --.
 
Orang-orang bukan Yahudi menurut daging disebut orang-orang tak bersunat.
Orang-orang bukan Yahudi menurut daging = Bangsa kafir (orang-orang yang mati)
 
Efesus 2:12
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
 
Bangsa kafir yang disebut orang-orang yang mati, keadaan mereka waktu di luar Tuhan:
-          tanpa Kristus, berarti Kristus tidak menjadi Kepala atas tubuh
-          tidak termasuk kewargaan Israel  = Tidak berhak menjadi warga kerajaan Sorgawi
-          tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan
-          tanpa pengharapan
-          tanpa Allah di dalam dunia.

Dengan 5 keadaan ini menunjukkan bahwa bangsa kafir adalah orang-orang yang sudah mati, walaupun hidup secara jasmani (badani).
 
Kolose 1:24
(1:24) Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. (1:24) Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
 
Rasul Paulus dalam pengakuannya, kepada sidang jemaat dia berkata "menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang dalam penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat"
Maksudnya adalah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad telah disingkapkan kepada bangsa kafir, yang dahulu tidak mengenal Allah.

Penderitaan Kristus telah disempurnakan oleh pribadi Rasul Paulus. Dia rela menderita untuk memberitakan pemberitaan Kristus yang disalibkan kepada kepada bangsa kafir -- orang-orang yang dahulu tidak mengenal Allah, disebut juga orang yang telah mati--
 
Jadi, bukan berarti penderitaan Rasul Paulus lebih sempurna dari penderitaan Yesus. Kalau hanya bangsa Yahudi saja yang mengenal pribadi yang disalibkan itu, kalau hanya bangsa Israel saja yang melihat peristiwa salib di Golgota, maka penderitaan Kristus belum sempurna. Tetapi puji TUHAN, penderitaan Kristus sudah disempurnakan oleh Rasul Paulus.
 
Suatu kali nanti semua orang akan memberi pertanggungjawaban kepada Allah (hakim yang adil). Mengapa TUHAN harus menghakimi semua orang secara badani? karena bangsa kafir juga sudah menerima berita tentang Kristus yang disalibkan.
 
Kita bersyukur kepada TUHAN, sebab TUHAN telah memakai hamba TUHAN yang luar biasa, rela menderita demi pekabaran injil. Sampai akhirnya kita bisa merasakan buah-buah pelayanan Rasul Paulus sampai sekarang.
 
Orang Batak juga dapat merasakan buah pelayanan Rasul Paulus. Seorang misionaris bernama Nomensen memenangkan tanah Batak, sehingga orang Batak mengenal pribadi Kristus yang disalibkan
 
1 Petrus 4:6b
(4:6) Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
 
Tetapi oleh Roh dapat hidup menurut kehendak Allah.
Dahulu bangsa kafir -- disebut  orang-orang yang mati orang-orang yang tidak mengenal Allah -- oleh Roh Allah dapat hidup menurut kehendak Allah
 
Oleh Roh Allah bangsa kafir
 
Yohanes 6:38
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
 
Yesus telah turun dari Sorga bukan untuk melakukan kehendak-Nya sendiri, tetapi untuk melakukan kehendak Allah Bapa yang mengutus Dia turun ke bumi. Demikianlah keberadaan seorang utusan diutus untuk melakukan kehendak Allah Bapa, bukan melakukan kehendaknya sendiri.
 
Kita datang beribadah bukan untuk kepentingan diri, apalagi untuk mencari pujian dan hormat.
 
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! "
 
Dalam doa Yesus berkata "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
 
Dari doa ini kita dapat mengetahui bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk piknik atau wisata tetapi untuk meminum cawan Allah.
Cawan Allah ialah menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung, itulah sengsara salib. Tujuannya adalah kehendak Allah terlaksana.

Demikian kita datang di tengah ibadah untuk meminum cawan Allah -- menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itulah sengsara salib. --  supaya kehendak Allah terlaksana atas kita.
 
Kalau datang beribadah tanpa mengalami perobekan daging, maka kehendak Allah tidak akan pernah terlaksana. Bayangkan, firman Allah harus disampaikan kepada Maria (ibu Yesus), kalau Maria mempertahankan egonya, merasa dia ibu, merasa lebih tua dari firman Tuhan, maka kehendak Allah tidak akan terlaksana. Apalagi kalau mempertahankan ego lain, itulah kedudukan, jabatan, maka akan susah menerima firman, maka kehendak Allah tidak akan terlaksana.
 
Yesus datang ke dunia bukan untuk piknik atau wisata tetapi untuk meminum cawan Allah. Demikian juga kita datang di tengah ibadah dan pelayanan ini  untuk meminum cawan Allah, supaya kehendak Allah terlaksana dalam kehidupan kita.
 
Bukankah kita ini bangsa kafir (orang yang sudah mati)? jangan kita berlaga seperti orang kaya,  sudah di alam maut tetapi masih mengatur bapa Abraham, masih ngeyel.
 
Ngeyel itu menunjukkan kebodohannya. Orang kaya sudah di alam maut masih ngeyel, masih mengatur bapa rohani (bapa beriman) -- Supaya anak-anak memiliki iman, harus belajar dari bapa beriman --  Tapi orang kaya ini sudah mati tapi masih ngatur.
 
Bangsa kafir (orang yang sudah mati) mau ngatur, tidak akan bisa, kehendak Allah tidak akan terlaksana.
 
Kita bangsa kafir (orang yang sudah mati), bukan orang Yahudi. Tetapi akan hidup oleh Roh Allah, karena kehendak Allah itu sendiri. Sebab itu jangan suka ngatur, walaupun terlihat lemah lembut, rendah hati. Kita diutus bukan untuk mengatur,, tetapi untuk minum cawan Allah
 
Ibrani 5:8
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.
 
Sebagai Anak, Yesus telah belajar menjadi taat terhadap kehendak Allah sendiri.
 
Dampak positif taat kepada kehendak Allah.
Ibrani 5:9
(5:9) dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
 
Dampak positif taat kepada kehendak Allah: Yang pertama: Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya
 
Kita telusuri mengenai pokok keselamatan di dalam Yohanes 15.
Yohanes 15:1
(15:1) "Akulah  pokok anggur  yang benar  dan Bapa-Kulah pengusahanya.
 
Yesus adalah pokok anggur yang benar, sedangkan Bapa di Sorga adalah pengusahanya.
 
Yohanes 15:2
(15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. (15:3) Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. (15:4) Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. (15:5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
 
Yesus adalah pokok anggur, maka kita adalah ranting-rantingnya.
Jika ranting-ranting melekat pada pokok anggur maka ranting akan berbuah banyak.
Pendeknya: menghasilkan buah anggur yang manis yang dapat dicicipi oleh Tuhan;
-          ibadah dan pelayanan menjadi buah anggur yang manis
-          perkataan dan perbuatan menjadi buah anggur yang manis, menjadi suatu kesaksian di mana pun kita berada
-          ide-ide cemerlang juga buah anggur yang dapat dicicipi oleh TUHAN
 
Buah anggur yang manis tidak dapat dihasilkan oleh ranting, apabila ranting tidak melekat pada pokok anggur (pokok keselamatan) -- Yesus Kristus pokok anggur yang benar –. Di luar TUHAN,  hidup kita tidak bisa berbuat apa-apa. Perkataan dan perbuatan menjadi anggur asam, sikap, solah tingkah, ibadah dan pelayanan menjadi anggur asam, tidak dapat dicicipi oleh TUHAN.
Tetapi puji TUHAN, YESUS pokok anggur yang benar, YESUS pokok keselamatan yang sejati. kalau ranting melekat pada pokok anggur, maka ranting akan menghasilkan buah anggur yang manis.
 
Syarat untuk menghasilkan buah anggur yang manis
Yohanes 15:2-3
(15:2) Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah,  dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. (15:3) Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
 
Syarat untuk menghasilkan buah anggur yang manis, ialah:
Ranting yang melekat harus senantiasa dibersihkan oleh Firman Allah itulah perkataan-perkataan yang keluar dari mulut Allah.
 
Tapi apabila tidak dibersihkan maka tidak akan berbuah. Apalagi kalau ranting tidak melekat pada pokoknya, maka ranting pasti kering, sudah dekat dengan api neraka. Oleh sebab itu kita harus terus melekat supaya kita terus dibersihkan sehingga menghasilkan buah.
 
Yesaya 55:10-11
(55:10) Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, (55:11) demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
 
Yesus berhasil melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah, Dia taat kepada kehendak Allah.
Dampak positif TAAT kepada kehendak Allah yang kedua.
Filipi 2:8-11
(2:8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
 
Dampak positif taat kepada kehendak Allah yang kedua: Dalam keadaan sebagai manusia Dia telah merendahkan dirinya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib = SETIA.
Setialah terhadap panggilan masing-masing. Terpanggil sebagai zangkoor, pemimpin pujian, Terpanggil sebagai zangkoor, pemimpin pujian, pemimpin pujian, pembaca firman TUHAN, infokus, pengetikan khotbah, mixer, dan hal-hal yang sekecil apapun belajar taat sampai mati di situ.
Kerjakan sampai mati = SETIA.
 
Filipi 2:9-11
(2:9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, (2:10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi. (2:11) dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
 
Allah sangat meninggikan Anak dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
supaya dalam nama Yesus Kristus terjadi 2 hal:
1.      Bertekuk lutut segala yang ada di langit, yang ada di atas bumi, dan di bawah bumi
2.      Segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa
 
Ayat 11-ayat 9 berbicara sial; Doa penyembahan.
Ciri orang yang SETIA --  adalah hidup dalam doa penyembahan
Bertekuk lutut dan lidah mengaku = doa penyembahan.
Inilah dampak positif yang kedua apabila taat pada kehendak Allah, akan dibawa sampai kepada doa penyembahan.
Dampak positif yang pertama apabila taat pada kehendak Allah; dibuat sampai berhasil. Dampak positif kedua; dibawa sampai kepada doa penyembahan.
 
Tidak hanya berhasil, tetapi akan dibawa sampai kepada puncak ibadah yaitu; doa penyembahan. Berhasil tanpa doa penyembahan, apa artinya? Kalau sudah sampai kepada doa penyembahan, pasti berhasil.
 
Firman Allah adalah rumus yang tidak tergantikan oleh rumus-rumus pemikiran manusiawi.
 
Yohanes 6:39
(6:38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. (6:39) Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. (6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
 
TUHAN tidak biarkan satupun dari antara kita terhilang dan binasa, tetapi akan dibangkitkan pada akhir zaman.
 
Setiap orang akan memberi pertanggungjawaban di hadapan TUHAN, di pengadilan tahta adil, baik bangsa Kafir, maupun bangsa Yahudi akan dihakimi secara badani, dibangkitkan untuk diadili secara badani. Inilah kehendak Allah; berhasil dan dibawa sampai kepada puncak ibadah, yaitu doa penyembahan, berarti tidak satupun diantara kita dibiarkan hilang dan binasa, tetapi supaya dibangkitkan kelak di akhir zaman. Semua orang akan memberi pertanggungjawaban, baik bangsa kafir (orang yang mati), maupun bangsa Israel (orang yang hidup), dihakimi, diadili secara badani.
 
Keberhasilan dan puncak ibadah (doa penyembahan), berarti; TUHAN tidak mau satupun diantara kita binasa, melainkan beroleh hidup kekal. Maka sebagai Anak, Yesus telah tampil dan menunjukkan diri-Nya sebagai Anak yang taat pada Bapa di sorga.
 
Biar sebagai anak-anak TUHAN kita taat. Ada dua dampak positifnya; berhasil dan dibawa sampai pada puncak ibadah (doa penyembahan), berarti tidak ada satupun yang terhilang dari kita, sehingga kita percaya pada hari penghakiman itu.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
 Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment