KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, October 25, 2022

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 OKTOBER 2022


 
IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 OKTOBER 2022
 
STUDY YUSUF
Kejadian 42:1-38

Subtema:
JALAN-JALAN TUHAN MEMBAWA KEPADA GUNUNG SION
 
Shalom, pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang sudah membawa kita ke gunung Allah yang kudus; pertemuan Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini, tentu semua karena kemurahan hati TUHAN.
 
Saya tidak lupa menyapa pemuda remaja di manapun anda berada, yang sedang mengikuti ibadah dan pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming, video internet, Youtube, Facebook, dalam dan luar negeri, dimanapun anda berada, salam sejahterah dan bahagia di dalam mendengarkan Firman Allah.
 
Oleh sebab itu, kita berdoa dan memohon kepada TUHAN supaya setiap pemberitaan Firman itu kiranya meneguhkan setiap hati kita semua, mengingat kedatangan TUHAN sudah dekat. Kita persiapkan diri untuk menyongsong Dia, seperti, 5 (lima) gadis yang bijaksana. Untuk menyongsong Mempelai Laki-Laki Surga mereka mempersiapkan pelita dan minyak dalam buli-buli. Kita harus berjaga-jaga dan sadar, tidak boleh terlena dengan segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, karena segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, itulah; keinginan daging, keinginan mata, keangkuhan hidup, bukan berasal dari TUHAN. Barangsiapa mengasi dunia, maka, kasih TUHAN tidak ada di dalam diri orang itu.
 
Kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman penggembalaan Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian 42:16-20
(42:16) Suruhlah seorang dari padamu untuk menjemput adikmu itu, tetapi kamu ini harus tinggal terkurung di sini. Dengan demikian perkataanmu dapat diuji, apakah benar, dan jika tidak, demi hidup Firaun, sungguh-sungguhlah kamu ini pengintai." (42:17) Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya. (42:18) Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: "Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah. (42:19) Jika kamu orang jujur, biarkanlah dari kamu bersaudara tinggal seorang terkurung dalam rumah tahanan, tetapi pergilah kamu, bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu. (42:20) Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku, supaya perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati." Demikianlah diperbuat mereka.
 
Di sini kita melihat: Yusuf menguji kejujuran saudara-saudaranya dalam 2 (dua) tahap.
-          TAHAP PERTAMA (ayat 16-17): Kesepuluh saudara-saudara Yusuf dimasukkan ke dalam tahanan 3 (tiga) hari lamanya.
3 (tiga) hari lamanya pengalaman Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
-          TAHAP KEDUA (ayat 18-20): 1 (satu) dari kesepuluh saudara-saudara Yusuf terkurung dalam rumah tahanan, sedangkan 9 (sembilan) lainnya kembali ke tanah Kanaan untuk menjemput Benyamin, adik Yusuf, satu ibu.
1 (satu) orang ditahan Pengalaman Yesus dalam kemuliaan yang Ia terima dari Bapa sebagai Raja.
Kedua hal ini telah diterangkan.
 
Sebagai study banding dari 2 (dua) ujian yang dialami oleh saudara-saudara Yusuf dapat dibaca dalam Matius 12:38-42. Di sana Yesus menceritakan 2 (dua) tahap kepada ahli Taurat dan orang Farisi, sebagai angkatan yang jahat dan tidak setia.
-          Tentang tanda Yunus, itulah pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.
-          Tentang hikmat Salomo, itulah kemuliaan Yesus sebagai Raja.
 
Manfaat 2 (dua) tahap ujian.
Kejadian 24:21
(42:21) Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."
 
“Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu.”
Artinya; saudara-saudara Yusuf telah menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat kepada Yusuf, 22 (dua puluh dua) tahun yang lalu.
 
Mari kita lihat cerita itu selengkapnya dalam…
Kejadian 37:27-28
(37:27) Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu. (37:28) Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
 
Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya kepada orang Ismael, saudagar-saudagar dari Midian seharga 20 (dua puluh) keping uang perak. Menjual Yusuf = membunuh Yusuf, dengan lain kata; menolak segala sesuatu yang ada di dalam diri Yusuf.
 
Kejadian 37, 19-20, 23-24
(37:19) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang! (37:20) Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!" (37:23) Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. (37:24) Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
 
Saudara-saudara Yusuf dengan nyata tidak mengindahkan atau menolak 2 (dua) hal dalam diri Yusuf, yaitu;
1.      Mimpi Yusuf
2.      Jubah Yusuf, jubah yang maha indah
Kedua hal inilah yang tidak ditolak oleh saudara-saudara Yusuf.
 
Tentang: TIDAK MENGAHARGAI MIMPI YUSUF
Mimpi disebut juga dengan nubuat.
Yeremia 23:28
(23:28) Nabi yang beroleh mimpi, biarlah menceritakan mimpinya itu, dan nabi yang beroleh firman-Ku, biarlah menceritakan firman-Ku itu dengan benar! Apakah sangkut-paut jerami dengan gandum? demikianlah firman TUHAN.
 
Seorang hamba TUHAN yang beroleh mimpi, harus menceritakan mimpinya dengan benar, tidak boleh dikurangi dan ditambahkan. Dan hal itu telah dilakukan oleh Yusuf kepada saudara-saudaranya, akan tetapi saudara-saudaranya menolak.
Kemudian, nabi yang beroleh Firman TUHAN, ia harus menceritakan Firman itu dengan benar dan hal itu juga sudah dilakukan oleh Yusuf, tetapi saudara-saudaranya menolak.
 
Yang bertugas untuk menyampaikan mimpi adalah seorang NABI.
Bernubuat berarti; menyampaikan rahasia Firman Allah.
 
Apa rahasia yang harus disampaikan Yusuf kepada saudara-saudaranya?
Kejadian 37:7-9
(37:7) Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (37:8) Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu. (37:9) Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
 
Mimpi Yusuf adalah;
Yang pertama (ayat 7): Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.
YANG KEDUA (ayat 9): Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.
Kedua mimpi Yusuf ini diceritakan dengan jelas kepada saudara-saudaranya. Hal ini menunjukkan bahwa Yusuf adalah seorang yang jujur dan benar, bila dikaitkan dengan Yeremia 23:28 tadi.
 
MIMPI YUSUF YANG PERTAMA: “Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.”
Hal ini jelas menunjuk kepada Gunun Sion; tegak berdiri.
 
Mari kita lihat tegak berdiri…
Yesaya 2:2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
 
Berdiri tegak dihulu gunung-gunung à gunung Sion, rumah Allah Yakub.
Kemudian, bangsa-bangsa akan naik ke sana, bagaiakan 11 (sebelas) ikat berkas gandum milik saudara-saudara Yusuf datang mengelilingi 1 (satu) ikat berkas gandum milik Yusuf.
Jadi Yesaya 2:2-3 sama dengam mimpi Yusuf yang pertama.
 
Pertanyaan: Mengapa bangsa-bangsa naik ke gunung Sion?
Jawabnya, sebab dari Sion keluar PENGAJARAN.
Berarti, 1 (satu) ikat berkas gandum milik Yusuf à pengajaran Firman Allah yang benar, suci dan murni.
 
Manfaat pengajaran yang keluar dari gunung Sion adalah mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN
Kalau jalan-jalan TUHAN diajarkan kepada gereja TUHAN, itu adalah kemurahan TUHAN. Sebab, Yesus mati di kayu salib dan itu merupakan jalan, kebenaran dan hidup. Berarti, kalau sesorang tidak mengerti jalan-jalan TUHAN, tidak akan memperoleh hidup kekal atau kesalamatan kekal.
 
Habakuk 3:5, dengan perikop “Doa nabi Habakuk”
(3:5) Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya.
 
Kita harus tahu, bahwasanya, yang mendahului jalan-jalan TUHAN adalah;
-          Penyakit sampar
-          Demam mengikuti jejak (jalan-jalan) TUHAN.
 
PENYAKIT SAMPAR adalah virus corona, itu sudah nyata, sudah terjadi, sehingg berjuta-juta jiwa yang menjadi korbannya.
Mungkin kita pernah terkena virus ini, tetapi, puji TUHAN kita terlepas dari kematian yang disebabkan oleh sampar corona.
 
DEMAM, mengikuti jalan-jalan TUHAN.
Demam = panas dingin, arti rohaninya adalah suam-suam kuku.
Inilah yang akan mengikuti jalan-jalan TUHAN. Orang yang suam-suam kuku, jelas menunjuk orang yang tidak sungguh-sungguh mengikuti jalan-jalan TUHAN, sama seperti jemaat di Laodikia.
 
Kita lihat jemaat di Laodikia.
Wahyu 3:14-16
(3:14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: (3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
 
Pengikutan dari sidang jemaat di Laodikia; tidak dingin dan tidak panas = suam-suam kuku.
Hal ini jelas menunjuk kepada orang-orang yang tidak sungguh-sungguh berjalan di jalan / jejak TUHAN.
 
Saat ini kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT “Betania”. Kita dipanggil untuk mengikuti jalan-jalan / jejak  TUHAN. Oleh sebab itu, kita harus sungguh-sungguh berjalan di jalan-Nya, mengikuti-Nya, jangan menyimpang ke kiri dan ke kanan = jangan suam-suam kuku.
 
Akibat dari suam-suam kuku adalah; Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Artinya; menjadi kehidupan yang najis dihadapan TUHAN, sesuai dengan 2 Petrus 2:22.
 
Penyebab tidak panas dan tidak dingin (suam-suam).
Wahyu 3:17
(3:17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
 
Jemaat di Laodikia memperkaya diri dan merasa tidak kekurangan sesuatu apapun.
Tidak sedikit orang Kristen (berarti banyak), merasa terpelihara dan merasa tidak kekurangan, karena berkat-berkat yang telah dimiliki. Misalnya; bisnis berhasil, memiliki pekerjaan yang baik, dan lain sebagainya, dan oleh karena itu, ia merasa tidak kekurangan, merasa terpelihara. Hati-hati, jangan hal itu menimpa kita semua.
 
Akan tetapi, kita perhatikan di sini, ketika jemaat di Laodikia merasa kaya dan tidak kekurangan apa-apa, justru di mata TUHAN mereka:
-          Melarat, malang dan miskin
Kita ini harus kaya oleh karena kekayaan kasih karunia TUHAN. Jangan kita kaya dengan cara seperti jemaat di Laodikia.
-          Buta = tidak dapat melihat dan menikmati keindahan-keindahan dan kemurahan TUHAN, bagaikan orang yang tinggal di dalam kegelapan yang paling gelap, itulah dosa kejahatan.
-          Telanjang, berarti; seseorang menjadi hina dan malu.
 
Perhatikan! Banyak orang melarat, malang dan miskin, tetapi tidak buta dan belum tentu juga telanjang. Tetapi di sini kita melihat, selain melarat, malang dan miskin, mereka buta dan ditambah lagi telanjang.
Jauh lebih baik orang melarat, malang dan miskin dari pada harus buta. Sebab tidak ada artinya seseoang mempunyai harta, kekayaan, uang dan lain sebagainya, tetapi buta, apalagi telanjang.
Jadi, betapa malangnya jemaat di Laodikia ini, lebih malang dari orang-orang yang malang di atas muka bumi ini, menurut ukuan Firman. Tetapi sayangnya, banyak orang yang tidak memahami hal ini.
 
Inilah yang sedang terjadi di hari-hari terakhir ini; mendahului jalan-jalan TUHAN.
 
Kembali kita melihat jalan-jalan TUHAN…
Habakuk 3:6
(3:6) Ia berdiri, maka bumi dibuat-Nya bergoyang; Ia melihat berkeliling, maka bangsa-bangsa dibuat-Nya melompat terkejut, hancur gunung-gunung yang ada sejak purba, merendah bukit-bukit yang berabad-abad; itulah perjalanan-Nya berabad-abad.
 
Jalan-jalan TUHAN begitu tinggi dan agung, serta mulia, sehingga dapat mengatasi gunung-gunung lain.
Dari sini kita melihat, bahwa, jalan-jalan TUHAN nanti arahnya akan sampai ke gunung Sion.
Mari kita bersyukur kepada TUHAN, sebab kita mengenal jalan-jalan TUHAN dan mau mengikuti (ada) di jalan-jalan TUHAN.
 
Habakuk 3:8-9
(3:8) Terhadap sungai-sungaikah, ya TUHAN, terhadap sungai-sungaikah murka-Mu bangkit? Atau terhadap lautkah amarah-Mu sehingga Engkau mengendarai kuda dan kereta kemenangan-Mu? (3:9) Busur-Mu telah Kaubuka, telah Kauisi dengan anak panah. Sela Engkau membelah bumi menjadi sungai-sungai; (3:10) melihat Engkau, gunung-gunung gemetar, air bah menderu lalu, samudera raya memperdengarkan suaranya dan mengangkat tangannya. (3:11) Matahari, bulan berhenti di tempat kediamannya, karena cahaya anak-anak panah-Mu yang melayang laju, karena kilauan tombak-Mu yang berkilat. (3:12) Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa.
 
TUHAN murka bukan terhadap sungai-sungai dan laut-laut, tetapi TUHAN murka dan mengasak bangsa-bangsa, sebab mereka berjalan disertai dengan suam-suam kuku. Jangan suam-suam kuku mengikuti TUHAN.
 
Oleh sebab itu, di sini kita perhatikan; busur TUHAN diisi dengan anak panah.
-          Busur pasal demi pasal Firman TUHAN yang tertulis dalam Kitab Suci
-          Anak panah ayat-ayat Firman Allah
 
Kemudian, adapun kuasa dari Firman Allah adalah menyucikan anak-anak TUHAN sampai bercahaya melebihi cahaya matahari dan bulan, melebihi cahaya-cahaya yang ada di atas muka bumi ini.
Bercahaya artinya; tidak ada lagi yang disembunyikan di dalam hati seseorang. Kehidupan seperti inilah yang memancarkan kemuliaan TUHAN.
Saya sangat mudah sekali mengenali anak-anak TUHAN yang bercahaya dan tidak. Kalau sudah melayani TUHAN, wajah harus bercahaya.
 
Banyak orang mencalak, pakai kutek dan lain sebagainya supaya terlihat bercahaya, tetapi cahaya dari anak-anak TUHAN melebihi semua kemilau yang ada di dunia ini.
 
Habakuk 3:13
(3:13) Engkau berjalan maju untuk menyelamatkan umat-Mu, untuk menyelamatkan orang yang Kauurapi. Engkau meremukkan bagian atas rumah orang-orang fasik dan Kaubuka dasarnya sampai batu yang penghabisan. Sela
 
Kalau kita mengikuti jalan-jalan TUHAN, kita akan diselamatkan.
Jadi, kalau mau diselamatkan, ikutilah jalan-jalan TUHAN, jangan ikuti jalan-jalan orang fasik, sebab itu menuju kepada kebinasaan.
Adapun jalan-jalan TUHAN adalah jalan yang membawa kita sampai kepada puncak ibadah yang tertinggi itulah gunung Sion.
 
Jadi, itulah manfaat dari 1 (satu) ikat berkas gandum milik Yusuf, yakni; pengajaran yang keluar dari gunung Sion, mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN. Sebab itu, kita juga harus datang mengelilingi 1 (satu) ikat berkas gandum milik Yusuf, bagaikan bangsa-bangsa berduyun-duyun ke gunung Sion.
 
Wahyu 14:1
(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
 
Ayat ini berbicara tentang gunung Sion.
 
Wahyu 14:2-3
(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
 
Pada ayat 2 kita melihat; Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
Kemudian di ayat 3; Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu.
Singkat kata, arti dari ayat 2-3 à doa penyembahan disertai dengan persekutuan yang indah dengan TUHAN.
Itulah yang mejadi wujud dari gunung Sion. Inilah jalan-jalan TUHAN, dan barangsiapa mengikutinya, sudah pasti kita dibawa ke gunung Sion.
 
Gunung Sion memang terjal, namun kita tetap harus berjalan menempuhnya. Penyembahan atau penyerahan diri itu terjal. Saat kita mau menyerahkan diri kepada Allah pasti ada saja gangguan-gangguan. Tetapi sekalipun demikian, kita harus tetap mengikuti jalan-jalan TUHAN.
Tadi kita sudah lihat di atas, bangsa-bangsa yang tidak mengikuti jalan-jalan TUHAN, digasak oleh TUHAN, tetapi yang mengikuti jalan-jalan TUHAN, menikmati pembukaan rahasia Firman TUHAN untuk menyucikan kehidupan kita, sehingga kehidupan kita menjadi suatu kehidupan yang bercahaya = tidak ada suatu apapun yang ditutup-tutupi.
 
Kembali kita memperhatikan…
Habakuk 3:17-19
(3:17) Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, (3:18) namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. (3:19) ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).
 
Di sini kita melihat, TIGA HAL YANG PERTAMA
-          Sekalipun pohon ara tidak berbunga
-          Pohon anggur tidak berbuah
-          Hasil pohon zaitun mengecewakan
 
Kalau 3 (tiga) perkara ini dikaitkan dengan pola Tabernaek tekena kepada 3 (tiga) alat yang ada di dalam RUANGAN SUCI.
-          Buah manisan dari pohon ara, terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
-          Buah pohon anggur, tekena kepada PELITA EMAS ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.
-          Buah pohon zaitun, tekena kepada MEZBAH DUPA ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
 
Saya tambahkan sedikit, mungkin kita sudah tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, namun nampaknya tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi kalau kita mengikuti jalan-jalan TUHAN sampai ke gunung Sion, kita tidak akan menjadi putus asa. Kita tidak akan menjadi kehidupan yang mudah kecewa dan goyah.
 
Ikutilah jalan-jalan TUHAN, itulah 1 (satu) ikat berkas gandum milik Yusuf. Tetapi sayangnya, hal ini ditolak oleh saudara-saudara Yusuf.  Jangan kita tolak jalan-jalan TUHAN, nanti tidak ada kekuatan untuk menghadapi kesusahan-kesusahan yang ada.
 
Di sini kita melihat, DUA HAL YANG KEDUA
-          Sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan
Mungkin kita bekerja di ladang TUHAN, tetapi kok tidak ada beras di rumah, tidak perlu kecewa.
-          Kambing domba terhalau dari kurungan
Ini juga bisa dialami oleh hamba TUHAN. Banyak sidang jemaat turun / mundur dari ibadah dan pelayanannya, karena satu dan lain hal atau kerena pengaruh yang jahat dan yang tidak suci, dunia dan arusnya, dagingnya, hal ini bagaikan domba terhalau dari kandangnya.  Tetapi, anak-anak TUHAN, imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN sekalipun mengalami hal itu, tetaplah bersorak-sorak dan beria-ria karena kita mengikuti jalan-jalan TUHAN yang membawa kita sampai ke gunung Sion.
 
Inilah pengajaran dari 1 (satu) ikat berkas gandum, pengajaran yang keluar dari gunung Sion, membuat kita kuat dan teguh hati, tidak mudah kecewa dan putus asa, tetap dalam keadaan sukacita, sorak-sorak dan beria-ria.
Sorak-sorak dan beria-ria juga dialami oleh 3 (tiga) pahlawan TUHAN, itulah Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
 
Daniel 3:1
(3:1) Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel.
 
Nebukadnezar mendirikan sebuah patung emas.
-       Tinggi 60 hasta
-       Lebar 6 hasta
Kalau dijumlah menjadi 66 (enam puluh enam) 60 + 6 = 66.
Ha ini jelas menunjuk kepada seluruh jumlah Kitab Suci dari Kejadian sampai Wahyu.
 
Singkat kata, nampaknya patung emas itu terbangun, terukur sesuai dengan Firman TUHAN. Tetapi anehnya, timbul kecurigaan, yaitu; patung itu didirikan di DATARAN Dura di wilayah Babel.
Dataran berarti; tidak bergunung dan tidak berlembah. Bergunung dan berlembah pengalaman Yesus dalam tanda kematia dan kebangkitan. Berarti kita dapat mengambil kesimpulan; patung emas yang didirikan oleh Nebukadnezar di Babel adalah BERHALA.
 
Kemudian, Daniel 3:2-14, di sana diceritakan bahwa semua orang harus menyembah patung emas itu. Tetapi, pada ayat 12, ada yang tidak mengindahkan peraturan itu, mereka tidak mau menyembah patung emas yang dibuat oleh Nebukadnezar itulah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Jadi, terang saja, mereka adalah tentara TUHAN, pahlawan rohani.
Tentara = berjuang menghadapi dosa yang disebabkan;
-          Roh jahat dan roh najis
-          Dunia dan arusnya
-          Daging dan segala keinginannya
 
Daniel 3:15
(3:15) Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
 
Di sini kita perhatikan, Nebukadnezar mengancam 3 (tiga) pahlawan TUHAN itulah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dengan ancaman; “….. jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala.”
Panas api itu melebihi panas api manapun, 7 (tujuh) kali lebih panas dari panas api yang ada di bumi ini, berarti tiada tara. Kemudian, Nebukadnezar merasa; tidak ada satu dewapun yang mampu menyelamatkan Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
 
Reaksi dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego terhadap sanksi yang diberikan oleh Nebukadnezar.
Daniel 3:16
(3:16) Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
 
"Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini”, artinya; sekalipun mereka dijatuhi sanksi karena tidak mau menyembah patung emas, mereka tidak mau memberi alasan, mereka berdiam diri saja. Sebab, alasan apapun yang mereka berikan, tetap saja mereka tetap dihukum. Demikian juga kita sekarang ini, belajar berdiam diri saja.
 
Kita sudah melihat sampar corona busuk telah mendahului jalan-jalan TUHAN, kemudian, demam mengikuti jalan-jalannya. Jadi, jangan sampai kita terbawa perasaan dan akhirnya kita turut menyembah kepada berhala. Tegak berdiri dan jangan turut sujud menyembah berhala.
Mungkin, kita sudah tergembala, tetapi kok hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi / harapan, itu tidak jadi soal, kita tidak boleh menyembah berhala. Di hari-hari terkahir ini, banyak orang menjadi suam.
Kalau ibadah kita sudah memuncak sampai kepada doa penyembahan, inilah yang kita alami; diam, tidak gusar.
 
Daniel 3:17-18
(3:17) Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; (3:18) tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
 
Kalau ibada sudah sampai kepada doa penyembahan, ditolong atau tidak ditolong, tidak akan pernah menyembah berhala, karena penyembahan kita tidak terukur oleh berkat-berkat yang kita terima, tidak diukur oleh uang, harta, kekayaan yang ada, tidak diukur dari pertolongan manusia.
 
Pertanyaannya, dimana Daniel waktu Sadrakh, Mesakh dan Abednego, menerima sanksi / hukuman dari Nebukadnezar yaitu dilempar dalam api yang bernyala-nyala? Hal itu bisa dijawab dengan gampang. Daniel adalah seorang pejabat tinggi yang sedang mengurusi urusannya di kerajaaan Babelonia. Itu sudah bisa dijadikan jawaban. Tetapi jawaban yang sebenarnya bukanlah itu. Jawaban yang sebenarnya adalah; ditolong atau tidak ditolong, tidak akan pernah menyembah berhala, dengan lain kata, ibadah memuncak sampai kepada doa penyembahan. Daniel tidak perlu menolong mereka, karena TUHAN lah yang menjadi penolong.
 
Jadi, kita tidak perlu sibuk mencari pertolongan. Yang penting bagi kita adalah, ibadah harus memuncak sampai kepada doa penyembahan. Jangan memusingkan pertolongan manusia, pusinglah memikirkan bagaimana caranya mengikuti jalan-jalan TUHAN yang membawa kita sampai kepada puncak tertinggi itulah gunung Sion. Itulah yang menjadi pertolongan kita. Walaupun orang lain meninggalkan kita, tidak usah cari orang itu, tidak usah pusing di situ.
Berpikirlah secara realistis / real yakni, ibadah harus memuncak sampai kepada puncaknya itulah doa penyembahan. Tetapi terlalu banyak teologi-teologi pusing mencari Daniel.
 
Dalam Wahyu 11:2, ibadah yang diukur adalah ibadah yang sudah memuncak sampai kepada doa penyembahan, kalau tidak akan diinjak-injak oleh antikris.
 
Kenapa gunung Sion itu disebut rumah Allah Yakub, padahal Yakub sudah berganti nama menjadi Israel? Artinya; kita semua memang disebut dengan Israel rohani. Namun, sekalipun disebut Israel rohani, belum tentu ibadahnya sudah memuncak sampai kepada doa penyembahan. Jadi, setiap orang (individu) harus berada pada puncak ibadah itulah doa penyembahan
 
Daniel 3:19, 23-24
(3:19) Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. (3:23) Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat. (3:24) Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" (3:25) Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
 
Yang dilemparkan dalam api ada 3 (tiga) orang itulah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, tetapi kenyataannya Nebukadnezar melihat jumlah mereka bertambah satu sehingga ada 4 (empat) orang berjalan-jalan dalam api itu, dan yang keempat itu rupanya seeprti “Anak Dewa’, kalau sekarang itulah TUHAN Yesus, itulah yang menyelamatkan kita.
 
Di atas tadi kita sudah melihat (Daniel 3:15), Nebukadnezar sesumbar dengan berkata; Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
Ingat, Anak Allah, Yesus namanya, Dia sanggup melepaskan kita dari segala dapur api yang menyala-nyala yang diadakan oleh raja Nebukadezar.
 
Kembali kita memperhatkan..
Habakuk 3:19
(3:19) ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi).
 
Memang gunung Sion itu terjal dan tinggi, tetapi TUHAN memberi kekuatan, bagaikan kaki rusa berjejak di bukit-bukit yang tinggi.
 
Inilah yang ditolak oleh saudara-saudara Yusuf tadi, sebab menjual Yusuf = menolak Yusuf = meniadakan segala sesuatu yang ada di dalam diri Yusuf. Yang ada di dalam diri Yusuf yang pertama adalah; mimpi. Mimpi Yusuf yang pertama adalah; satu ikat berkas gandum miliki Yusuf tegak berdiri dan disembah oleh 11 (sebelas) berkas gandum milik saudara-saudaranya. Ini yang diajarkan dan diingatkann Yusuf kepada saudara-saudarnya.
 
Kita akan melihat mimpi Yusuf yang kedua di minggu yang akan datang. Doakan supaya kita dirahmati dan diberkati oleh TUHAN.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SURGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment