KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, May 29, 2025

KEBAKTIAN PERSEKUTUAN PASKAH PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) SESI 2 di SERANG, 22 MEI 2025

 


KEBAKTIAN PERSEKUTUAN PASKAH PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) SESI 2 di SERANG, 22 MEI 2025


Tema: ORANG-ORANG BERSUNAT


Selamat pagi bagi kita semua, mula pertama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita kembali dihimpunkan dalam KEBAKTIAN PASKAH PPT SESI II di pagi-siang ini. 


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, bahkan hamba-hamba TUHAN yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube atau Facebook atau media sosial lainnya yang digunakan, dimanapun saudara berada baik di dalam ataupun di luar negeri. Kiranya TUHAN juga menyatakan kasih-Nya. Selanjutnya, dari tempat ini, doa dan harapan kami kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi ruangan ini, memenuhi hati kita masing-masing, memberi damai sejahtera, sukacita dan bahagia saat kita duduk diam mendengarkan sabda Allah. 


Selanjutnya kita kembali untuk memeriksa tema yang ada yaitu: ORANG-ORANG BERSUNAT.

Dan ini merupakan tahun yang ketiga (seri yang ketiga). Tema ini dimulai dari tahun 2023, lanjut ke tahun 2024 dan lanjut sampai di tahun yaitu 2025. Tetapi saya kira, tahun ini juga belum selesai karena Goliat belum mati. Saya prediksi, Goliat, si kulit khatan, yang tidak bersunat itu tahun depan pasti mati. 

Jadi, kita harus punya rasa kerinduan dan rasa penasaran untuk mengikuti geraknya Daud, bagaimana ia membunuh si kulit khatan itu. Mari kita ikuti terus seri pemberitaan Firman-Nya, seperti apa Daud ini mengalahkan daging besar itu. 


Tadi malam kita sudah mendapat lawatan sebagai sesi pertama dari orang-orang bersunat. Dimana Daud mempersiapkan / memperlengkapi diri di dalam menghadapi Goliat, sesuai dengan pengalamannya sebagai seorang gembala. Jadi, jangan kita maju berperang di tengah ibadah dan pelayanan ini, tetapi dengan menggunakan pengalaman orang lain, itu tidak bisa. Kita baca-baca buku metode ini dan itu, itu tidak boleh, harus dengan pengalaman kita dengan TUHAN secara pribadi. Jangan kita mau dibodoh-bodohi oleh banyak buku-buku filsafat dan lain sebagainya. Ini harus dengan pengalaman kita dengan TUHAN secara pribadi. 


Doa dan harapan saya, tadi malam; kita semua sebagai pemimpin jemaat / gembala sidang / malaikat sidang jemaat, telah menerima tongkat gembala dari TUHAN kita Yesus Kristus yang mulia. Domba-domba yang TUHAN percayakan, entah itu satu domba, dua domba, tiga domba, atau 100 domba sekalipun; biarlah itu lewat dari bawah tongkat gembala. Sehingga, domba-domba betul-betul dipelihara dengan baik, dilindungi, dibela oleh Gembala Agung sampai kepada puncak pencobaan. TUHAN, sebagai Gembala Agung terus memelihara kawanan domba-Nya, umat ketebusan-Nya, itulah saya dan saudara. 


Sebagai seorang gembala, saya juga harus digembalakan oleh Gembala Agung. Baik juga yang memiliki karunia sebagai guru, penginjil dan seterusnya, harus juga sama-sama tergembala di hadapan TUHAN. Itulah arti dari fellowship / persekutuan; mengambil bagian bersama di dalamnya. Dan doa saya, saya sampaikan sedikit; fellowship kita ini bukan hanya sebatas kumpul-kumpul begitu saja, tetapi ada satu kerinduan yang mendalam yaitu; kiranya kita semua menjadi keluarga, saling merangkul. Nanti, bila masih ada momen / event yang sama, biarlah kita sama-sama saling merangkul, mengambil bagian bersama, itu arti fellowship yang sesungguhnya.


Saya mohon, tetaplah berdoa dalam Roh, mohonlah kepada TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu nanti meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.


Kita kembali membaca….

Filipi 3:2

(3:2) Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,


Di ayat ini kita melihat kata HATI-HATILAH, dituliskan sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu:

  1. Hati-hatilah terhadap anjing-anjing

  2. Hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat

  3. Hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu


Kata HATI-HATI 🡪 suatu usaha dan perjuangan di dalam menghadapi pekerja-pekerja yang jahat, itulah anjing-anjing dan penyunat-penyunat palsu.


Marilah kita melihat..

PERJUANGAN DAUD DI DALAM MENGHADAPI ANJING-ANJING DAN ORANG-ORANG YANG TIDAK BERSUNAT.

1 Samuel 17:32

(17:32) Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."


Inti dari ayat ini adalah Daud bersiap untuk menghadapi orang Filistin itu yang disebut juga segabai anjing dan orang-orang yang tidak bersunat.

Ayat referensi….

  • 1 Samuel 17:43, disebut sebagai anjing

  • 1 Samuel 17:36, disebut sebagai orang-orang yang tidak bersunat

Daud betul-betul berjuang menghadapi dan memerangi pekerja-pekerja yang jahat.


Lalu, pada 1 Samuel 17:33, ketika Saul mendengar keinginan hati dari Daud untuk memerangi Goliat sebagai anjing dan orang tidak bersunat, bagi Saul itu adalah hal yang tidak mungkin. Alasannya…

  1. Daud masih muda, artinya; minim pengalaman.

  2. Sedangkan Goliat adalah seorang prajurit dari sejak mudanya, maksudnya: Goliat mempunyai segudang pengalaman.

Ini adalah pemimpin yang memadamkan hasrat bawahan, tidak baik. Seharusnya dia membangkitkan hasrat dari bawahannya. Itu tugas kita sebagai pemimpin-pemimpin perang.

Pemimpin jemaat disebut juga dengan pemimpin perang, karena satu kali gembala disebut malaikat sidang jemaat, tetapi dalam kesempatan yang lain gembala juga disebut bala tentara


Kemudian, 1 Samuel 17:34-37, di situ kita melihat Daud tidak menjadi lemah dan hatinya tidak menjadi surut karena Saul, sebab ia biasa menggembalakan kawanan kambing domba ayahnya. Pengalamannya sebagai gembala kambing domba diceritakan kepada Saul dan Saulpun diyakinkan.

Jadi, kalau kita memiliki pengalaman sebagai suatu kehidupan yang tergembala, niscaya kita pasti dipakai oleh TUHAN dan memungkinkan untuk mempengaruhi orang lain disekitar kita 


Tadi malam kita sudah mempelajari Yohanes 10, tanda domba tergembala adalah…

  1. Mendengar suara gembala

Kalau dengar-dengaran maka kita pasti berhasil seperti Samuel. 

Tanda dengar-dengaran; mengabaikan kepentingannya (haknya), keluar dari zona nyaman untuk tidur nyenyak dan tidak bersungut-sungut. Sekarang kita sudah keluar dari zona kenyamanan, tinggalkan pos pelayanan, TUHANlah yang membalaskan. Samuel akhirnya diberkati, berhasil dan dipakai TUHAN menjadi nabi besar, kepadanyalah Israel berhakim-hakim. Kehidupan semacam ini memungkinkan Saul untuk dipengaruhi.

  1. Mengikuti gembala.

Kalau kita mengikuti geraknya Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel kita akan dibawa masuk dalam kegerakan yang besar; masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai TUHAN, disebut juga Gunung Sion.

  • Wahyu 144:1 🡪 144.000 orang (inti mempelai). 

  • Wahyu 14:2 🡪 bunyi pemain-pemain kecapi, berbicara soal doa penyembahan.

  • Wahyu 14:3 🡪 ada nyanyian baru yang tidak dapat dipelajari, itu adalah bahasa Roh (bahasa lidah).

Jadi, dalam hubungan nikah….

  • Penyembahan yang benar adalah cermin dari nikah yang suci dan benar, demikian juga sebaliknya.

  • Nikah yang suci adalah cermin dari penyembahan yang suci dan benar.

Dan kehidupan semacam ini memungkinkan untuk mempengaruhi kebebalan dari Saul.

Hal itu sudah kita pelajari tadi malam. Walaupun sederhana, kiranya mantap di hati kita.


Kemudian, setelah diyakinkan oleh pengalaman tergembala Daud, dalam 1 Samuel 17:37 – Saul berkata  “…. "Pergilah! TUHAN menyertai engkau" -- Pergi disertai dengan doa restu. 

Sidang jemaat yang hendak bepergian, harus ada doa restu. Dalam sebuah rencana harus ada doa restu, entah itu doa restu dari pemimpin bengis atau tidak, harus tetap ada doa restu, karena hubungan kita dengan TUHAN bukan dengan dia (pemimpin bengis). Itulah hebatnya Daud, dia betul-betul rendah hati dan setia. 


Dan pada 1 Samuel 17:38 Saul pun memberikan jubah perangnya kepada Daud, tetapi Daud belum pernah mencobanya. Apa buktinya? Daud tidak bisa berjalan. Kalau kita gunakan pengalaman orang lain, kita tidak akan bisa berjalan. Lalu, bagaimana kita mau kalahkan si kulit khatan, si daging besar? Itu sesuatu yang tidak mungkin.

Jadi, sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, kalau kita maju berperang, mari kita gunakan pengalaman bersama dengan TUHAN secara pribadi, itu yang benar. Jadi, tidak usah pakai metode ini dan itu. Yang terpenting adalah hubungan kita dengan TUHAN secara pribadi. Pendeknya, baju perang dari Saul ditanggalkan, karena ia belum pernah mencobanya.


Selanjutnya, mari kita perhatikan…

Mari kita lihat dalam…

1 Samuel 17:40

(17:40) Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.


Akhirnya, Daud memperlengkapi dirinya sesuai dengan pengalamannya yaitu;  menjadi gembala kambing domba.

Kalau supir; perlengkapi diri dengan pengalaman supir. Kalau gembala, jangan dengan cara-cara supir memperlengkapi dirinya.


Perlengkapan itu antara lain:

  1. Tongkat di tangannya

  2. Lima batu yang licin dari dasar sungai

  3. Membawa kantung gembala

  4. Umban di tangannya


Kalau tadi malam kita sudah diperlengkapi dengan perlengkapan yang pertama yaitu; tongkat gembala. Maka, pagi menjelang siang ini kita akan diperlengkapi dengan lima batu yang licin dari dasar sungai.


Keterangan: LIMA BATU YANG LICIN YANG DIPILIH DARI DASAR SUNGAI

Singkat kata, sekarang Daud mempunyai lima batu licin yang dipilih dari dasar sungai. 


Kalimat ini dibagi menjadi beberapa bagian:

YANG PERTAMA: LIMA BATU

Angka 5 🡪 Lima luka utama pada tubuh Yesus dengan rincian sebagai berikut; 2 di tangan, 2 di kaki, 1 tusukan di lambung. Luka Yesus memang banyak, tetapi luka utama ; 2 di tangan, 2 di kaki, 1 tusukan di lambung.


Selanjutnya, mari kita lihat 5 luka utama Yesus pada…

Yohanes 19:30

(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.


"Sudah selesai." (Ini bukan pokok pembahasan, tetapi hati saya sedikit terdorong untuk menyampaikannya)

Saudara, dosa tidak bisa berlalu begitu saja karena ditelan zaman. Dosa hanya bisa diampuni oleh darah salib, dengan catatan; ada pengakuan dosa secara tuntas sampai dosa yang sekecil apapun itu -- pasti sudah selesai.

Tetapi, kalau kita sudah melihat sesama kita mengakuinya sampai selesai (tuntas), jangan diungkit-ungkit. TUHAN Yesus sudah berkata dari Sorga; “sudah selesai” tetapi kita ungkit-ungkit lagi, dengan kata lain belum selesai. Hati-hati dengan darah salib apalagi mengata-ngatai hamba TUHAN yang sedang dipakai oleh TUHAN. 

Kalau TUHAN berkata; “sudah selesai”, kita harus berkata “amin” untuk memuliakan Allah, karena Yesus adalah “Ya” untuk semua janji Allah. Jangan sampai, sudah selesai dari Sorga, tetapi kita pantulkan dari bumi “belum selesai”, dengan lain kata; masih saja mengata-ngatai orang yang sudah mengakui dosa itu, ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Minta ampunlah kita kepada TUHAN, supaya bibir / mulut ini bertobat. Mulut hamba TUHAN adalah mulut yang diberkati, tidak boleh keluar air tawar dan air pahit -- kepahitan tidak boleh keluar, itulah tanda bahwa ia adalah seorang gembala, yakni; pendeta-pendeta Daud.


Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Di sini kita melihat Yesus telah mati di atas kayu salib dengan 4 luka.

  • 2 di tangan 

  • 2 di kaki

Saudara tidak boleh protes ini, sebab ayat ini sudah benar.

Sekali lagi saya tandaskan; Yesus mati dengan 4 luka, jelas ini mati untuk bangsa Israel, sebab yang menyaksikan ini hanya bangsa Israel.


Jadi, dengan 4 luka ini bangsa Israel sudah diselamatkan. Bangsa kafir belum tahu pekerjaan keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus. Nanti setelah beberapa ribu tahun kemudian, berita tentang Yesus mati di atas kayu salib sampai ke bangsa Batak. Jangan kita gunakan metode-metode lain untuk mengkaji ini saudara. 

Saudara, sebelum pemberitaan Firman TUHAN dilanjutkan, kita harus sepakat dulu bahwa Israel telah diselamatkan oleh 4 luka. Setuju semua?


Sekarang pertanyaan, kalau bangsa Israel diselamatkan, lalu bagaimana nasib kita sebagai bangsa kafir?

Nasibnya jelas pada..

Yohanes 19:31-34 -- Perikop: “Lambung Yesus ditikam”

(19:31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. (19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; (19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,


Mereka tidak mematahkan kaki-Nya -- ini adalah hal yang harus kita syukuri. 

Rencana Allah begitu hebat, lewat sengsara salib kita semua dibawa masuk dalam kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, sebab tidak ada satupun tulang-tulang yang terpisah, tidak ada satu pun anggota-anggota tubuh yang terpisah. Oleh sebab itu, salib harus ditegakkan, jangan sibuk dengan karunia mujizat-mujizat, itu tidak bisa membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus. Kalau hanya sibuk dengan karunia-karunia, tulang-tulang itu terpatah-patahkan (terpisah) -- wah karunia di sana lebih hebat, atau karunia di sini hebat, tidak bisa seperti itu. Tetapi, kalau pengajaran salib yang disampaikan, maka, gereja TUHAN bersatu, sebab gereja TUHAN akan dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi tubuh mempelai, menjadi milik kepunyaan Allah sendiri. 


Tetapi hal itu belum berhenti, masih lanjut lagi…

Yohanes 19:34

(19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.


Setelah Yesus mati di atas kayu salib, tentara Romawi tidak mematahkan kaki Yesus, tetapi menikam lambung Yesus. Kemudian dari satu tusukan ini segera mengalir keluar darah dan air. Hal ini bicara soal kelahiran baru.

Sama seperti bayi yang baru lahir tandanya ada; air ketuban dan darah.

Bangsa Israel tidak perlu dilahirkan lagi, tetapi bangsa kafir perlu untuk dilahirkan. Jadi, 1 tusukan ini berlaku bagi bangsa kafir, supaya bangsa kafir dilahirkan kembali.


  • AIR KETUBAN, bila dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena kepada KOLAM PEMBASUHAN TEMBAGA.








Kolam Pembasuhan Tembaga bicara soal;

  1. Baptisan air 🡪 kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus Kristus

Suasana kematian berarti; mengubur hidup lama (dosa dikubur).

Suasana kebangkitan berarti; hidup dalam hidup yang baru di tengah ibadah dan pelayanan kita dihadapan TUHAN. (Ayat referensi: Roma 6:3-6)

  1. Pembaharuan; hidup yang sudah dibaharui dari hari ke sehari.

  2. Penyucian oleh mandi air dan Firman (Ayat referensi: Efesus 5:26).

Pendeknya, tanpa pembaharuan dan penyucian kita tidak dapat beribadah dan melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN, justru kita akan mengalami kematian rohani.


  • DARAH, bila dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena kepada MEZBAH KORBAN BAKARAN










Mezbah Korban Bakaran adalah bayangan dari salib, dimana Yesus yang menjadi korban. Itu sebabnya, hukum Taurat hanya bayangan bukan hakekat. 

Pendeknya, korban berdarah-darah 🡪 pertobatan sebagai syarat mutlak untuk dibaptis. Jadi, kalau mau dibaptis harus bertobat terlebih dahulu. Anak kecil tidak boleh dibaptis, disuruh bertobat nanti malah minta permen. 


Pertanyaan berikutnya: Mengapa bangsa kafir harus dilahirkan kembali?

Jawabanya: karena bangsa kafir bukan bangsa Yahudi.


Keluaran 19:4

(19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.


Ayat ini menceritakan kepada kita, bahwa bangsa Israel adalah milik kepunyaan Allah sendiri, sebab mereka didukung oleh kepak sayap rajawali dan dibawa kepada Allah.


Keluaran 19:5-6

(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. (19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."


Yang dituntut TUHAN dari bangsa Israel adalah;

  1. Sungguh-sungguh mendengarkan Firman Allah

  2. Berpegang kepada perjanjian TUHAN.

Apa janji TUHAN kepada Israel? Israel menjadi anak sulung, karena dipilih dari semua bangsa.

Anak sulung adalah;

  • Bangsa pilihan = imamat rajani.

  • Bangsa yang kudus = harta kesayangan TUHAN.

Inilah anak sulung dan mereka harus berpegang teguh pada perjanjian ini sebagai anak sulung.

Imam-imam sampai kepada seluruh gembala sidang disebutlah itu sebagai anak sulung dan kita harus berpegang teguh pada perjanjian ini. 


Tugas anak sulung:

  • Melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.

  • Mengerjakan penebusan dan pendamaian.

Jadi, perjanjian ini harus kita pegang, jangan dilepaskan.  Ini yang dituntut TUHAN kepada milik kepunyaan Allah sendiri (bangsa Israel).


Ayat pendukungnya: Ulangan 32:9 -- Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.

Tetapi yang dituntut TUHAN adalah…

  1. Sungguh-sungguh mendengarkan Firman Allah

  2. Berpegang kepada perjanjian TUHAN, sebagai anak sulung, berarti…

  • Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN

  • Mengerjakan penebusan atas dosa = menjadi pendamaian

Singkat kata, dipercayakan pelayanan pendamaian dan berita pendamaian, itulah tugas anak sulung. Itu yang disebut dengan sepasang tekukur. Jadi, sepasang tekukur yang dipersembahkan kepada TUHAN, adalah…

  • Melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN

  • Menjadi pendamaian

Tetaplah menjadi anak sulung.


Tetapi, mari kita lihat, Israel ini dengar-dengaran atau tidak?


Mari kita baca…

Ulangan 10:15-16

(10:15) tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. (10:16) Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.


Ternyata Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk, tidak dengar-dengaran dan tidak berpegang kepada perjanjian TUHAN. 


Tetapi jangan salah, kita lanjutkan lagi pembacaan pada…

Kisah Para Rasul 13:45

(13:45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.


Selain tegar tengkuk, bangsa Israel juga iri hati sampai menghujat.


Kisah Para Rasul 13:46-47

(13:46) Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. (13:47) Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."


Dari ayat ini sudah jelas dan cukup membuktikan Yesus telah mati dengan 4 luka, itu merupakan keselamatan bagi bangsa Israel. Lalu, bagaimana dengan nasib bangsa kafir? Akhirnya, tentara Romawi menombak lambung Yesus dan dari situ segera keluar mengalir darah dan air.  Itulah pekerjaan Paulus, dia membawa aliran air dan darah sampai kepada bangsa kafir.


Jadi sekali lagi saya sampaikan, karena pada waktu Yesus mati di atas kayu salib, bangsa kafir tidak ada di situ, nah, aliran darah dan air itu (1 tusukan di lambung) dibawa oleh rasul Paulus kepada bangsa kafir, sehingga lahirlah bangsa kafir.


Roma 11:11-12

(11:11) Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu. (11:12) Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.


Kalau kekurangan bangsa Israel adalah kekayaan bangsa kafir, apalagi kalau mereka sempurna. 

Itulah sebabnya, keselamatan itu datang dari Israel. 


Inilah pengertian dari lima batu.

  • 4 luka itulah keselamatan bagi bangsa Israel

  • 1 tusukan itulah keselamatan bagi bangsa kafir (dilahirkan kembali)


Kalimat ini dibagi menjadi beberapa bagian:

YANG KEDUA: BATU LICIN

Kalau kita bicara tentang batu licin, langsung saja pikiran kita mengarah kepada lumut yang ada pada dinding batu.


Mari kita lihat, lumut yang ada pada dinding batu…

1 Raja-raja 4:33

(4:33) Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.


Lumut yang tumbuh pada dinding batu disebutlah itu hisop.


Lebih rinci tentang hisop, dalam…

Ibrani 9:18-19

(9:18) Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah. (9:19) Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,


Darah anak lembu dan darah domba jantan diperciki kepada Taurat dan seluruh umat dengan menggunakan hisop. 

Berarti dari sini kita bisa melihat, hisop sanggup menyerap darah sebanyak-banyaknya.

Pendeknya, hisop adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN / utusan TUHAN yang sanggup menyerap darah salib Kristus sebanyak-banyaknya. Itulah hamba TUHAN yang menjunjung tinggi korban Kristus setinggi-tingginya. Itulah hisop -- lumut yang tumbuh pada dinding batu. Salomo yang mengajarkan ini kepada kita.


Fungsi hisop.

Keluaran 12:7

(12:7) Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.


Darah korban Paskah harus dibubuhkan pada ...

  1. Kedua tiang pintu 🡪 jiwa dan roh

  2. Ambang atas 🡪 tubuh manusia


Keluaran 12:22

(12:22) Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.


Kalau darah Anak Domba disapukan di kedua tiang pintu dan ambang atas pintu, berarti, fungsi dari hisop adalah; menjadi pengantara antara Allah dan manusia. Manusia terdiri dari; tubuh, jiwa dan roh. 

Itulah tugas hamba-hamba TUHAN. Kiranya tubuh, jiwa dan roh dari seluruh sidang jemaat dilumuri oleh darah salib, korban Paskah, supaya jemaat juga boleh mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar. 

Kalau tidak ada yang menjadi hisop, siapa yang menjadi penghubung antara Allah dengan jemaat? Tidak ada. Itu sebabnya, Daud ini sungguh luar biasa, dia memilih lima batu licin dari dasar sungai. Dia mengerti pekerjaan TUHAN dan rencana TUHAN. 


Kiranya kita semua sebagai gembala-gembala, menjadi hisop di hadapan TUHAN. Jadilah hamba TUHAN hisop, jadilah hamba TUHAN yang menjadi pengantara antara Allah dengan sidang jemaat. Kalau sidang jemaat memiliki tanda darah pada tubuh, jiwa dan roh, itu karena jasa dari hisop, karena hisop sanggup menghisap darah sebanyak-banyaknya. Kalau hamba TUHAN, gembala sidang, tidak mengerti untuk menghargai korban Kristus, bagaimana jemaat tertolong? Bagaimana tubuh, jiwa dan roh dari seluruh sidang jemaat?


Tulah kesepuluh adalah kematian anak sulung, tetapi, kalau ada tanda darah pada tubuh, jiwa dan roh kita menjadi anak sulung. Pekerjaan anak sulung;

  • Melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN

  • Menjadi pendamaian

Itulah sepasang burung tekukur. 


Yesus adalah Imam Besar Agung, Dialah yang menjadi Pengantara antara Allah dan manusia dan hal itu sudah dibuktikan dalam Yohanes 2:29 -- Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Dari peristiwa ini menunjukkan kepada kita bahwa Yesus betul-betul adalah seorang Imam Besar, menjadi penghubung / pengantara antara langit dengan bumi. 


Seorang imam harus benar-benar menjadi pengantara sampai rumah TUHAN (jemaat), dalam tubuh, jiwa dan rohnya ada tanda darah. Kalau seorang hamba TUHAN tidak mengerti menyerap darah sebanyak-banyaknya, bagaimana jemaat tertolong? Bukan saya katakan saya lebih hebat, tetapi betul-betul kita harus menjunjung tinggi korban Kristus, menyerap darah sebanyak-banyaknya, karena kita mau dipakai menjadi pengantara; menyapukan darah pada tubuh, jiwa dan roh (kedua tiang pintu dan ambang atas pintu). Jadilah hamba-hamba TUHAN hisop. Kalau saya seorang HAMBA TUHAN, saudara jawan dengan HISOP.


Yel-yel...

HAMBA TUHAN

“HISOP”

HISOP

“HAMBA TUHAN


Ini harus menjadi moto kita.


Lebih rinci kita melihat..

1 Yohanes 2:1-2 -- “Kristus Pengantara kita”

(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.


Yesus menjadi hisop atas seluruh dunia. 

Bagaimana dengan kita, apakah Yesus saja yang menjadi hisop? Kita juga harus menjadi hisop, karena ada ayat pendukungnya pada 2 Korintus 5:18-19 --- Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Jadi, hamba-hamba TUHAN, dimanapun kita diutus, dipercaya untuk membawa; 

  1. Pelayanan pendamaian, baik dari suara (perkataan) atau perbuatan.

  2. Berita pendamaian


Kita lihat kuasa dari hisop...

Mazmur 51:9

(51:9) Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!


Dosa Daud antara lain; 

  • Berzinah dengan Batsyeba. 

  • Membunuh Uria, suami dari Batsyeba.

Ini adalah dosa yang keji, dosa yang sangat luar biasa, di luar akal pikiran manusia. Namun dosa Daud tersebut telah dibersihkan dengan hisop.


Bayangkan apabila ada seorang jemaat seperti ini, tetapi tidak ada hisop, bagaimana nasib dari sidang jemaat?

Saya tahu persis bagaimana pengalaman seorang gembala, karena saya gembala. Saya juga tahu bagaimana pengalaman seorang pemimpin jemaat, karena saya seorang pemimpin jemaat. Rasanya sakit sekali. Tetapi, sekalipun demikian, semua diizinkan oleh TUHAN, supaya kita semua menjadi hamba TUHAN hisop. Karena, banyak persoalan yang sidan jemaat alami, bukan hanya membunuh perasaan orang lain, dia juga berzinah dengan TUHAN. Mungkin tidak berselingkuh, tetapi berzinah dengan TUHAN, mabuk anggur hawa nafsu dari perempuan Babel (perempuan cabul). 


Mabuk anggur itu perlu supaya kita penuh dengan Roh Kudus, berapi-api melayani TUHAN. Tetapi, kalau mabuk anggur dari hawa nafsu perempuan cabul, itulah perempuan Babel sehingga penuh dengan kenajisan percabulan; tinggalkan jam-jam ibadah hanya karena bisnis, pekerjaan, itu sama dengan mabuk anggur dari perempuan Babel.

Begitu banyak jemaat yang seperti itu yang harus kita layani, oleh sebab itu kita semua harus menjadi hisop, supaya mereka semua tahir dan menjadi lebih putih, bahkan menjadi lebih putih dari salju.

Inilah yang dituntut oleh TUHAN; menjadi hamba TUHAN hisop dan itu yang dipilih oleh Daud. Coba bayangkan, kalau waktu itu Daud tidak memilih lima batu licin dari sungai, apa jadinya Daud? Berarti, dari sini kita melihat, Daud ini adalah raja yang mulia, raja yang visioner. Dia tahu apa yang akan terjadi ke depan, dia tahu nasib gereja TUHAN seperti apa, itu sebabnya TUHAN kiriman tunas Daud untuk menjadi hamba TUHAN hisop. Hamba TUHAN harus visioner, tidak boleh dangkal cara berpikir. 


Kita sudah membahas tentang lima batu dan lima batu licin. Sekarang kita akan melihat yang ketiga.



Kalimat ini dibagi menjadi beberapa bagian:

YANG KETIGA: BATU DIPILIH DARI DASAR SUNGAI

Terkait dengan ini kita akan fokus pada kata "pilih dan "dasar"


Mari kita temukan kata itu pada....

1 Petrus 2:6

(2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."


Sebuah batu yang terpilih adalah sebuah batu penjuru yang mahal. Batu penjuru disebut juga dengan dasar bangunan.


1 Petrus 2:7

(2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."


Yesus Kristus telah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib dan menjadi batu penjuru atau dijadikan dasar bangunan. Jadi, yang menjadi dasar tiap-tiap rumah TUHAN adalah batu penjuru itulah korban Kristus.  Namun, sangat disayangkan batu pilihan (batu penjuru) telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Mengatakan bahwa mereka adalah ahli-ahli bangunan, lalu dia membangun rumah tanpa dasar bangunan / tanpa pondasi yang kuat, itukan aneh? Itulah ahli-ahli Taurat, imam-imam kepala, dari orang-orang Yahudi.


Mari kita lihat terlebih dahulu bangunan tanpa dasar.

Matius 7:26-27 -- Perikop: “Dua macam dasar”

(7:26) Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. (7:27) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."


Mendengar Firman tetapi tidak melakukannya, hasilnya: bodoh.

Ciri-ciri orang bodoh: mendirikan rumah di atas pasir.

Pasir 🡪 Daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat (Galatia 5:19-21).


Dampak negatif mendirikan rumah di atas pasir: Rumah itu rubuh, berarti tidak sanggup menghadapi 3 (tiga) jenis ujian, yaitu:

  1. Turunlah hujan 🡪 ujian yang dari atas, itulah tipu daya dari iblis setan.

Sedikit saya buat sebagai penggambaran dari tipu daya iblis setan. Kita tahu bahwa Yesus telah menderita sengsara di atas kayu salib. Sengsara salib itu dimulai dari taman Getsemani. Dimulai dari ciuman palsu, kemudian, memutuskan telinga, tetapi TUHAN sambungkan kembali. Jangan sampai telinga kita putus, biar kita mendengar Firman dan melakukannya. 

Kemudian dibawa ke Mahkama Agama (Imam Besar Kayafas) dan di dalam pengadilan itu muncul banyak tuduhan-tuduhan palsu. Namun, sekalipun demikian, TUHAN Yesus tetap berdiam diri. Baik juga ketika dibawa ke raja Herodes dan kembali lagi kepada Pilatus, di situ juga banyak tuduhan-tuduhan palsu, tetapi Yesus tetap berdiam diri. 

Andaikata TUHAN Yesus marah dan membalas tuduhan-tuduhan palsu itu, maka rencana Allah; gagal, berhenti sampai di situ. Tetapi TUHAN Yesus tidak terpedaya oleh roh jahat di udara, sebab perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, bukan melawan sesama. Dia sanggup menghadapi ujian yang dari atas.


  1. Datanglah banjir 🡪 Ujian yang datang dari antikris disebut juga pembinasa keji.

Saudara, satu kali banjir besar akan terjadi melanda dunia ini. Kedatangan TUHAN itu sama seperti zaman Nuh sebagaimana tertulis dalam Matius 24:37-38 --- "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,

Dosa makan minum hubungannya dengan dosa daging. Sedangkan dosa kawin mengawinkan adalah...

  • Secara jasmani; seks bebas

  • Secara rohani; kenajisan percabulan, itulah yang disebut dengan banjir jahanam. 

Itu terjadi tepatnya pada saat antikris berkuasa dan menjadi raja atas seantero dunia. Antikris berkuasa atas seantero dunia 7 tahun lamanya dan puncaknya adalah 3½ yang kedua, di situ tidak ada lagi korban sehari-hari.


Jadi saudara, kalau rumah tidak didirikan di atas batu, dia tidak akan mampu menghadapi banjir jahanam / kenajisan percabulan saat antikris menjadi raja. Oleh sebab itu, selagi masih ada kesempatan bagi kita sebagai rumah TUHAN, biarlah kehidupan kita ini dibangun di atas dasar batu penjuru yang mahal. Tetapi, kalau hubungan itu dibangun di atas dasar pasir, dia tidak akan sanggup menghadapi ujian yang kedua itulah banjir jahanam.


  1. Angin melanda rumah itu 🡪 ajaran palsu dari nabi-nabi palsu.


Jadi, ada 3 (tiga) ujian terjadi dan akhirnya rusaklah rumah itu dan hebat kerusakannya. 


Sekarang, kita bandingkan dengan rumah yang dibangun di atas baju penjuru yang dipilih.

Matius 7:24-25

(7:24) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (7:25) Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.


Mendengar dan melakukan Firman Tuhan yang disampaikan = orang bijaksana.

Orang pintar tidak sama dengan orang bijaksana. Orang pintar bisa berhasil dalam satu pekerjaan / bisnis atau di bidangnya apapun itu. Tetapi orang pintar belum tentu bijaksana, belum tentu dia tahu menyenangkan hati TUHAN. Tetapi, orang bijaksana mengerti untuk menyenangkan hati TUHAN. 


Ciri-ciri orang bijaksana: 

Mendirikan rumah di atas batu penjuru yang mahal = mendirikan hidup di atas korban Kristus.

Saya jadi teringat, mempelai TUHAN disebut juga dengan merpati TUHAN, berdiri di cela-cela batu sebagaimana dalam Kidung Agung 2:14 -- Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

Kalau rumah TUHAN didirikan di atas korban Kristus, nanti akan sesuai dengan kerinduan TUHAN yaitu; 

  • Perlihatkanlah wajahmu, menjadi mempelai wanita TUHAN; bercahaya kemuliaan Allah sebagaimana dalam Wahyu 21:11 -- Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Cahaya kemuliaan Allah itu seperti permata yaspis; jernih seperti kristal, berarti; transparan = luarnya sama dengan dalamnya

  • Perdengarkanlah suaramu, berarti; hidup di dalam doa penyembahan.

Itulah kalau rumah dibangun di atas batu penjuru yang mahal, arahnya menjadi MEMPELAI TUHAN. 


Ini kelebihan dari orang bijaksana, yang membangun hidupnya di atas batu penjuru. Nanti, darah korban Kristus terus bergerak maju memimpin hidup rohani kita sampai kepada 2 (dua) klimaks...

  1. Menjadi mempelai TUHAN

  2. Hidup dalam doa penyembahan

Ini adalah dua klimaks yang dinanti-nantikan oleh TUHAN dari gereja TUHAN.


Saudara, darah Yesus dari kejatuhan Adam terus bergerak sampai hari ini dan sampai TUHAN datang pada kali kedua, membawa kita menjadi rumah TUHAN yang sempurna. Kurang apa baiknya TUHAN sama kita. Daud ini luar biasa, Daud adalah pribadi yang visioner, dia mengerti bahwa rumah TUHAN harus dibangun di atas korban Kristus. Kalau rumah TUHAN dibangun di atas korban Kristus, maka; darah salib akan bekerja terus. Hari ini kita melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN dalam rangka Kebaktian Paskah Sesi ke-2, itu pekerjaan darah salib. Nanti malam ada sesi ke-3, darah Yesus bergerak maju sampai membawa gereja TUHAN pada 2 (dua) klimaks.


Jangan ragu bila kehidupan kita TUHAN letakkan di atas korban Kristus. Kalau kita ada di cela-cela batu, katakan saja “TUHAN, inilah hidup saya.” Kalau  yang dilayani hanya satu jiwa, bertahan saja, jangan tinggalkan. Kalau kita setia pada satu perkara, maka nanti akan dipercayakan dua perkara. Kalau sudah dipercayakan dua perkara, nanti dipercayakan tiga dan seterusnya. Tiga saja domba yang digembalakan oleh Daud, Daud tetap hidup kok, kenapa harus kita tinggalkan tiga domba? (1 Samuel 17:28). Kalau tiga domba saja kita tidak setia, bagaimana TUHAN percayakan sepuluh domba? Oleh sebab itu, sekali lagi saya sampaikan, TUHAN sedang menempatkan kita di cela-cela batu. Nanti, darah Yesus bergerak dan terus bergerak memimpin kehidupan kita sampai kepada 2 (dua) klimaks;

  1. Menjadi mempelai TUHAN, bercahaya kemuliaan Allah, itulah permata yaspis.

  2. Hidup dalam doa penyembahan. = memperdengarkan suaranya kepada TUHAN.


Itulah sebabnya berkali-kali saya sampaikan;

  • Penyembahan yang benar adalah cermin dari nikah yang suci dan benar.

  • Nikah yang suci adalah cermin dari penyembahan yang suci dan benar.

Ini juga disebut dengan ibadah yang sejati dan ibadah yang murni.

  • Ibadah yang murni kaitannya dengan Pengajaran Mempelai.

Ibadah murni; janda memiliki kepala.

  • Ibadah yang sejati kaitannya dengan doa penyembahan.

Hanya dua ini yang dituntut oleh TUHAN.


Mari kita nikmati ibadah yang murni dan ibadah yang sejati, sebab itu kita memang perlu memperhatikan janda-janda. Di tengah-tengah kita ada Ibu Ronal, mari kita perhatikan beliau. Oleh sebab itu saya selalu katakan kepada beliau, supaya tetap datang dan jangan jauh dari fellowship. Saya tahu rasanya seorang janda, karena ibu saya seorang janda. Sebelum ditinggal mati oleh bapa saya, ibu saya sudah menjadi seorang janda. Waktu saya kecil seringkali saya dikata-katai; “mamau janda”, dilawan salah, tidak dilawan menderita sekali. Tetapi puji TUHAN, TUHAN memberikan ibadah yang murni supaya janda menjadi mempelai TUHAN, supaya janda mempunyai kepala. TUHAN berikan kita ibadah yang sejati supaya ibadah kita sampai kepada puncaknya; doa penyembahan -- penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah. Barulah kita bisa menikmati hubungan intim, nikah suci dengan Dia. Ibadah itu nikah, nikah itu ibadah dari sejak semula di taman Eden. Sebagaimana TUHAN menghormati nikah, ayo, kita beri penyembahan siang ini kepada TUHAN dalam nikah yang suci.


Inilah yang dimaksud dengan batu dasar pilihan. Jadi, lima batu licin yang dipilih Daud dari dasar sungai sudah kita bahas siang hari ini dan itu adalah kemurahan TUHAN. Kalau TUHAN memberi pengertian ini kepada kita, jelas kita bukan orang pandai. Saya bukan seorang doktor, saya hanya hamba TUHAN biasa saja, tetapi kalau TUHAN percayakan kepada kita siang ini pembukaan rahasia Firman, jelas itu kemurahan TUHAN. Amin.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang