KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, May 21, 2025

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 13 MEI 2025


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 13 MEI 2025


SURAT YUDAS

YUDAS 1:5

(Seri 23)


Subtema:  JANGANLAH KITA MENCOBAI TUHAN


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada kehendak Allah, kemurahan hati TUHAN yang telah dinyatakan kepada kita sekaliannya sehingga kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan. Itu berarti, sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia. Kita gunakan leher ini untuk menundukan kepala di depan kaki salib-Nya. Supaya, bila nanti pembinasa keji itu berdiri di Bait Suci Allah, maka; TUHAN menjadi pembela bagi kita sekaliannya.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube maupun Facebook, atau media sosial lainnya yang dapat digunakan. Selanjutnya, kiranya damai sejahtera dan sukacita dari Sorga memenuhi kehidupan kita, pribadi lepas pribadi, memberi sukacita dan bahagia saat duduk diam dengar Firman TUHAN di ujung kaki salib-Nya. Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita.


Mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan

Yudas 1:5

(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.


TUHAN telah menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir, namun membinasakan mereka di padang gurun.

  • Yang dibinasakan adalah; orang-orang yang tidak percaya.

  • Mesir adalah gambaran dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.


Saudara, kisah tentang bangsa Israel diselamatkan dari Mesir adalah sebuah kisah yang tidak asing lagi bagi kita. Namun sekalipun demikian, kisah tersebut sengaja diceritakan kembali oleh Yudas (saudara Yesus), untuk mengingatkan kita di hari-hari terakhir ini. Tujuannya: supaya kita tidak binasa di tengah perjalanan rohani kita menuju kerajaan Sorga. 


Ternyata Rasul Paulus juga memperingatkan jemaat di Korintus dengan kisah yang sama di dalam 1 Korintus 10

Ayat 1-4 intinya ialah umat Israel telah diselamatkan dari tanah Mesir.


1 Korintus 10:5

(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.


Memang, bangsa Israel telah diselamatkan dari Mesir, akan tetapi bagian yang terbesar dari bangsa Israel ditewaskan di di padang gurun. Bagian yang terbesar 🡪generasi pertama dari bangsa Israel yang lahir di Mesir.

Pendeknya, TUHAN tidak berkenan kepada bagian yang terbesar karena mereka adalah angkatan yang tidak percaya.


1 Korintus 10:6-10

(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.


Apa yang dialami bangsa Israel di padang gurun adalah contoh untuk memperingatkan gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini supaya...

  1. Jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat … (ayat 6).

  2. Jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala …  (ayat 7).

  3. Janganlah kita melakukan percabulan … (ayat 8).

  4. Janganlah kita mencobai TUHAN … (ayat 9).

  5. Janganlah bersungut-sungut … (ayat 10).


Tibalah kita pada pembasahan tentang: JANGANLAH KITA MENCOBAI TUHAN

Kisah tersebut ditulis dengan jelas pada kitab Musa yang keempat yakni; Bilangan

Bilangan 21:4 --- Perikop: “Ular tembaga”

(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.


Dari gunung Hor bangsa Israel berjalan ke Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom (tanah Esau).


Untuk mendukung ayat ini, kita lihat ayat referensinya dalam…

Ulangan 2:1-4 -- Perikop: “Riwayat perjalanan di padang gurun”

(2:1) "Kemudian kita balik dan berangkat ke padang gurun, ke arah Laut Teberau, seperti yang difirmankan TUHAN kepadaku. Lama kita berjalan keliling pegunungan Seir. (2:2) Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku, demikian: (2:3) Telah cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke utara. (2:4) Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali;


Ketika bangsa Israel berjalan ke Laut Teberau sesuai dengan perintah Allah kepada Musa, itu berarti; bangsa Israel balik lagi melewati tanah Edom (tanah Esau), mereka harus mengelilingi pegunungan Seir yang menjadi milik Esau.

Perjalanan itu sangat panjang dan melelahkan, cukup menguras waktu yang lama.


Ulangan 2:3,7

(2:3) Telah cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke utara. (2:7) Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun.


Mengelilingi pegunungan Seir, tanah Edom adalah perjalanan yang cukup lama dan sangat melelahkan bangsa Israel, menyita waktu dan perhatian dan perjalanan itu memasuki tahun ke 40. Kita tahu, karena kesalahan mereka, bangsa Israel harus berputar di padang gurun selama 40 tahun.

Untuk perjalanan yang kedua kalinya melewati tanah Edom, TUHAN berpesan pada ayat 4 tadi: mereka akan takut kepadamu, tetapi hati-hatilah sekali. Pesan ini tentu untuk kebaikan bangsa Israel selama mereka menempuh padang gurun.


Bilangan 21 dan Ulangan 2 bila dikaitkan dengan pola Tabernakel sama-sama terkena kepada PINTU KEMAH, artinya: penuh dengan Roh Kudus.


Galatia 5:16, 18 --- Perikop: “Hidup menurut daging atau Roh”

(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. (5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.


Bila seseorang hidup oleh Roh dan memberi diri untuk dikendalikan oleh Roh TUHAN, maka ia tidak akan menuruti daging dan kepentingannya. Ada 15 tabiat daging dan semua itu ditulis dengan jelas dalam Galatia 5:19-21.


Kelebihan apabila seseorang dikendalikan oleh Roh TUHAN:  tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Kelemahan-kelemahan hukum Taurat: saling menuduh dan saling membela (Roma 2:15).

  • Menuduh = menunjuk = mempersalahkan

Itu berarti; mereka yang berada di bawah hukum Taurat, tidak mampu mengampuni kesalahan orang lain, itu sebabnya ia seringkali menunjuk-nunjuk kesalahan orang lain. Padahal Alkitab berkata: selumbar di mata orang kamu lihat, tetapi balok di matamu tidak kamu lihat.

  • Membela 🡪 orang yang tidak mau mengakui dosanya, biarpun dia melakukan kesalahan.

Itulah kelemahan hukum Taurat, itu sebabnya TUHAN berkata: hati-hatilah sekali.


Pendeknya, hidup di bawah hukum Taurat maka; masalah tidak terselesaikan dan tidak teratasi sampai kapanpun. Tetapi saudara, malam ini kita datang lewat Ibadah Doa Penyembahan, tanda bahwa kita sekarang berada di bawah hukum kasih karunia, hidup di dalam kemurahan.


Ciri-ciri ibadah taurat: Ibadah dan pelayanan dijalankan secara lahiriah

Jangan kita menjalankan ibadah secara lahiriah saudara. 


Mari kita lihat ibadah lahiriah dalam

Matius 15:8-9

(15:8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (15:9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."


Memuliakan TUHAN dengan bibir, padahal hatinya jauh dari TUHAN, ibadah semacam ini disebutlah ibadah lahiriah (ibadah yang sia-sia). Oleh sebab itu, jangan kita menjalankan ibadah lahiriah.


Matius 15:11

(15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."


Apa yang keluar dari mulut, itu yang menajiskan orang.

Pendeknya, menjalankan ibadah secara lahiriah, itulah yang menajiskan seseorang. Jadi, saudara jangan pernah berpikir; kalau saya datang beribadah (tubuh ada di rumah TUHAN) tetapi tidak mau menyerahkan hati, maka saya layak masuk Sorga -- tidak. Justru, orang yang menjalankan ibadah secara lahiriah menjadi orang yang najis. 


Sekali lagi saya tandaskan, saudara jangan berkata: “saya pasti selamat” walaupun beribadah hanya dengan tubuh tetapi hati jauh dari TUHAN -- tidak seperti itu, justru itu yang menajiskan seseorang. Oleh sebab itu, sungguh-sungguhlah datang beribadah kepada TUHAN. Lihat orang yang ibadahnya lahiriah, justru semakin najis.


Kita lihat contoh konkret ibadah Taurat. 

Ibrani 10:1 -- Perikop: “Persembahan yang sempurna”

(10:1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.


Ibadah yang dijalankan secara lahiriah hanyalah bayangan dari keselamatan, bukan hakekat dari keselamatan.

Saudara pernah melihat bayangan saudara ketika berjalan di siang bolong? Apakah saudara bisa memeluk, menggapai bayangan itu? Tidaklah. Itulah ibadah Taurat, hanya bayangan dari keselamatan, bukan hakekat dari keselamatan.


Ibrani 10:1-3

(10:1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. (10:2) Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. (10:3) Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.


Di sini dikatakan: justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa, bukan menghapus dosa. Pendeknya, ibadah Taurat / ibadah yang dijalankan secara lahiriah, justru merangsang seseorang untuk berbuat dosa kembali. Sebab, ia berpikir; besok masih ada kesempatan untuk menghapus dosa, itulah korban-korban yang dipersembahkan itu.  Jadi, Ibrani 10:1-3 = Matius 15:8-9.


Oleh sebab itu, kita tidak boleh menjalankan ibadah Taurat / ibadah lahiriah, kita harus datang kepada TUHAN dengan hati yang tulus; lahir dan batin harus dipersembahkan di atas mezbah-Nya TUHAN. 

Itulah sebabnya TUHAN berkata kepada bangsa Israel ketika melewati manusia daging / manusia duniawi itulah Esau: hati-hatilah sekali.


Galatia 5:24-25 -- Perikop: “Hidup menurut daging atau Roh”

(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. (5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, (5:26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.


Hidup oleh Roh TUHAN (beribadah dan melayani TUHAN) mestinya memberi diri dipimpin oleh Roh TUHAN, maksudnya:

  • Jangan gila hormat

  • Jangan saling menantang

  • Jangan saling mendengki


Kita harus suport satu dengan yang lain demi kemajuan ibadah dan pelayanan, demi kemajuan rohani kita masing-masing. Itu adalah tanggungjawab imam, dan dewasalah dalam mengerjakan ibadah dan pelayanan ini.

Pendeknya, hidup oleh Roh / dipimpin oleh Roh adalah milik kristus, sebab ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu.


Bilangan 21:4

(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.


Saudara, di atas tadi TUHAN berpesan kepada bangsa Israel; memang orang Edom akan takut kepadamu, tetapi hati-hatilah sekali berarti; harus penuh dengan Roh Kudus, dipimpin oleh Roh Kudus dan dikendalikan oleh Roh Kudus supaya kita tidak hidup di bawah hukum Taurat.


Kemudin, pada saat mereka berbalik kembali untuk melewati daerah Edom, pegunungan Seir, justru bangsa Israel tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan = lepas kontrol atau lepas kendali 🡪 bahwa mereka tidak dipimpin atau tidak dikendalikan oleh Roh TUHAN. 

Orang yang lepas kontrol (kendali) 🡪 orang yang tidak hidup di bawah pimpinan TUHAN dan tidak dikendalikan oleh roh TUHAN. Memang kalau sudah sampai kepada puncak kejengkelan seperti itu; tidak dapat menahan lagi di tengah jalan. 


Dampak negatif lepas kontrol / kendali:

Bilangan 21:5

(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."


Bangsa Israel berkata-kata melawan TUHAN dan Musa. Intinya, bangsa Israel mencobai TUHAN

Inilah yang diceritakan oleh Yudas kepada mereka yang terpanggil.


Soal mencobai TUHAN, kita juga lihat…

Matius 4:5-7 --- Perikop: “Pencobaan di padang gurun”

(4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"


Di sini kita melihat; Yesus di tempatkan di bubungan Bait Allah / menara gereja / tinggi. Selanjutnya, Yesus diperintahkan untuk menjatuhkan diri ke bawah. Singkat kata, iblis mencobai TUHAN.

Jadi saudara, ketika bangsa Israel berkata-kata melawan Musa, itu berarti mereka sudah mencobai TUHAN dan ketika bangsa Israel mencobai TUHAN, tanda bahwa Setan sudah menguasainya.


Perlu untuk diketahui:

Menjatuhkan diri dari tempat tinggi ke bawah demi perkara-perkara di bumi disebut mencobai TUHAN

Kalau dahulu, bangsa Israel lepas kendali, tidak lagi dapat menahan hati sehingga mereka berkata-kata melawan Allah dan musa. Tetapi sekarang, Kalau seseorang berani tinggalkan jam-jam ibadah demi perkara di bawah = mencobai TUHAN dan itu adalah tabiat setan. Jangan sampai tabiat semacam ini dititiskan kepada kita.


Bilangan 21:5

(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."


Ciri orang yang suka mencobai TUHAN:

  1. Bangsa Israel berkata: mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? 

  2. Bangsa Israel kembali berkata: supaya kami mati di padang gurun?


Kita bandingkan dengan….

Keluaran 1:11 --- Perikop: “Orang Israel ditindas di Mesir”

(1:11) Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.


Selama bangsa Israel ada di Mesir, mereka ditindas dengan kerja paksa

Mesir adalah gambaran dari dunia ini dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya sebagaimana dalam 1 Yohanes 2:16 -- Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.


Tetapi anehnya, pada saat mereka mencobai TUHAN, bangsa Israel justru berkata:

  1. Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? 

  2. Supaya kami mati di padang gurun?


Jadi saudara, kalau suka mencobai TUHAN, tidak tahu lagi apa yang diperbuat dan diucapkan.


Keluaran 3:7

(3:7) Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.


Ketika bangsa Israel ditindas dengan kerja paksa, ternyata hal itu diperhatikan TUHAN. Sengsara dari anak-anak TUHAN; diperhatikan oleh TUHAN. Selain diperhatikan, TUHAN juga mendengar doa-doa yang disampaikan kepada TUHAN, terkait dengan pengerah-pengerah yang menindas mereka dengan hebat.


Wujud dari ayat 7

Keluaran 3:8

(3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.


Sesungguhnya, TUHAN mau melepaskan bangsa Israel dari orang Mesir dan penjajahan Firaun, selanjutnya menuntun mereka keluar dari tanah Mesir ke Kanaan. Tetapi anehnya, mereka justru berkata:

  1. Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? 

  2. Supaya kami mati di padang gurun?


TUHAN kita begitu mulia hati-Nya, tulus hati-Nya mengasihi saya dan saudara, TUHAN melihat sengsara kita dan seruan doa kita, TUHAN turun melepaskan dan membawa Israel keluar dari Mesir untuk selanjutnya ke tanah Kanaan.


Apa pengertian dari Kanaan? Menurut Galatia 4:8-11 itu adalah gambaran dan bayangan dari hari ketujuh / hari perhentian.


Ibrani 4:8-11

(4:8) Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain. (4:9) Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. (4:10) Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya. (4:11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.


TUHAN berjuang keras membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dari tanah perbudakan, untuk selanjutnya dibawa masuk pada hari perhentian, hari ketujuh. 


Jadi, jangan kita bersungut-sungut manakalah TUHAN memimpin dan membawa kita masuk pada hari ketujuh.

Ketika bos (pimpinan) menyuruh / memerintahkan untuk masuk lembur, kok bahagia? Tetapi TUHAN perintahkan engkau masuk pada hari ke tujuh; engkau bersungut-sungut, bermalas-malasan, ogah-ogahan dan bermasabodo? Itukan sudah terbalik.  Sama seperti pemikiran bangsa IsraeL…

  1. Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? 

  2. Supaya kami mati di padang gurun?

Ketika atasan menyuruh overtime senangnya minta ampun, Tidak mau katakan kepada atasan / bos:

  1. Kenapa kamu menyuruh saya keluar dari hari ketujuh?

  2. Mengapa kamu mau membunuh saya dengan menyuruh saya tinggalkan jam-jam ibadah? 

Memang mulut tidak berkata seperti itu, tetapi prakteknya sudah seperti itu, sebab ia berani mencobai TUHAN dan tidak pernah tersentuh hatinya untuk menyesali diri dari dosa itu.

 

Padahal hati TUHAN begitu mulia bukan? Dia lihat sengsara Israel ketika ditindas dengan kerja paksa oleh pengerah-pengerah. Dia perhatikan sengsara mereka, dia dengar doa-doa mereka, akhirnya Ia tinggalkan Sorga mulia turun ke dunia ini, menjadi manusia, menderita sengsara dan mati di kayu salib, supaya TUHAN menyediakan ibadah dan pelayanan ini.

Itu cara TUHAN melepaskan kita dari perbudakan dunia ini untuk selanjutnya kita dipimpin sampai ke tanah Kanaan, hari perhentian, hari ketujuh.

Jadi, kalau TUHAN turun ke bumi, menjadi manusia, menderita sengsara, itu tanda TUHAN memperhatikan dan mendengar doa-doa seruan kita.


Syarat untuk berada pada hari ketujuh (hari perhentian).

Keluaran 3:8

(3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.


Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir.

Ketika Yesus turun ke dunia, menjadi manusia, rela menderita sengsara dan mati, darah-Nya tercurah dan oleh karena pengorbanan-Nya itu, ibadah dan pelayanan tersedia bukan?


TUHAN menuntun bangsa Israel keluar dari negeri Mesir ke Kanaan.

  • Kanaan 🡪 hari perhentian / hari ketujuh.

  • Kata "dituntun" 🡪 Yesus adalah gembala  / pemimpin jemaat yang menuntun di depan.

Tidak ada gembala yang menuntun di belakang. Kalau gembala bebek menuntun di belakang, lalu mengambil cemeti, dan bebek-bebek itu dipukul-pukul. Tetapi, gembala kambing domba, berjalan di depan; menuntun.


Kita lihat pengalaman Daud sebagai domba yang dituntun oleh gembala.

Mazmur 23:1-3 -- Perikop: “TUHAN, Gembalaku yang baik”

(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.


Daud mengaku bahwa TUHAN adalah gembala

Kalau domba digembalakan, maka domba akan berkata sesuai dengan pengalamannya, yaitu: takkan kekurangan aku -- baik secara jasmani maupun rohani

  • Jasmani; kebutuhan-kebutuhan lahiriah dicukupkan.

  • Rohani; dosa ketelanjangan ditutupi


Mazmur 23:2-3

(23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; (23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.


Kalau domba digembalakan; maka domba akan dituntun di jalan yang benar.

Banyak orang mengaku jalan-Nya lurus, tetapi ujungnya maut (Amsal 14:12). Tetapi, kalau domba-domba digembalakan, maka gembala akan menuntun domba-domba di jalan yang benar. 

Jalan TUHAN adalah jalan yang benar, itulah sebabnya Yesus berkata; “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). Kita harus mengikuti tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah, jangan keluar dari jalur itu, tetaplah mengikuti tuntunan TUHAN. Kalau kita mengikuti jalan yang benar, tapak kaki Yesus yang berdarah, maka, pada saat itu semua dosa rontok berguguran dan saat itu juga setan dikalahkan.


Jadi, kita semua harus tergembala, karen domba-domba dituntun oleh gembala dan domba-domba akan mengikuti tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah/

 

Yohanes 10:3-4

(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. (10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.


Tanda domba tergembala:

  1. Domba mendengar suara-Nya = dengar-dengaran

  2. Domba-domba mengikuti Gembala

Sejauh ini kita sudah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Kenapa kita mengikutinya? Karena kita mengenal suara Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, tidak mungkin kita disesatkan.


Kita sudah melihat bahwa bangsa Israel memang telah diselamatkan dari tanah Mesir, tetapi dibinasakan di padang gurun menuju Kanaan. Karena mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk, tidak taat, mereka menyimpang ke kiri dan ke kanan. Baru saja mereka diselamatkan, mereka sudah mencobai TUHAN di padang gurun. Jangan kita seperti itu, itulah pesan dari Yudas kepada orang-orang yang terpanggil di hari-hari terakhir ini dalam Yudas 1:6, demikian juga rasul Paulus memperingatkan jemaat di Korintus dengan kisah yang sama. Dan malam ini, kita juga diperingatkan oleh TUHAN; jangan kita mencobai TUHAN.


 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang



No comments:

Post a Comment