KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, May 16, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 08 MEI 2025

 


 

 

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 MEI 2025

 

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:11

(Seri 19)

 

Subtema: BUAH POHON PENGAJRAN TABERNAKEL

 

Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmatNya kita semua dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus sehingga kita boleh datang menghadap Dia dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat-umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online atau live streaming, video internet, baik dari Youtube, maupun dari facebook, bahkan dari media sosial lainnya yang dapat diakses. Kiranya damai sejahtera dari Sorga turun memenuhi hati dan ruangan ini untuk memberi satu sukacita, dan kita bahagia saat kita mendengarkan sabda Allah.

 

Selanjutnya mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci. Namun jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita sekaliannya.

 

Maleakhi 2:11 -- Perikop: “TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian”

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

 

2 (dua) kesalahan fatal diperbuat oleh Yehuda.

YANG PERTAMA: Yehuda berkhianat.

Praktek berkhianat; menjadi suami anak perempuan allah asing = kawin campur.

Hal ini disebut "pasangan yang tidak seimbang"

Ayat referensi: Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab (Nehemia 13:23).


Kawin campur disebut “pasangan yang tidak seimbang”

Ayat referensi: Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?  (2 Korintus 6:14)


Dari pasangan yang tidak seimbang ini, lahir anak-anak yang tidak tahu berbicara bahasa Yahudi kecuali bahasa kafir Ayat referensi: Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi. (Nehemia 13:24)

 

Mari kita telusuri bahasa Yahudi dan bahasa kafir.

 

Tentang: BAHASA YAHUDI = bahasa kasih.

Perlu untuk diketahui: Yesus lahir dan datang ke dalam dunia ini untuk memberi kesaksian tentang kebenaran. Kebenaran yang dimaksud adalah; kasih Allah yang muncul / timbul / keluar dari salib Kristus.

 

Yohanes 18:35-36 --- Perikop: “Yesus di hadapan Pilatus”

(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" (18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." (18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

 

Ciri hidup dengan menggunakan bahasa kasih: mendengarkan suara TUHAN = dengar-dengaran, seperti Yesus taat kepada kehendak Allah. Sangkal diri, pikul salib, ikut TUHAN, itu bahasa kasih bahasa Yahudi. Dan orang-orang yang diluar TUHAN tidak mengenal bahasa kasih, tidak mengenal tentang menyangkal diri, tidak mengerti tentang memikul salibnya, dia tidak mengerti pengikutan yang benar kepada TUHAN.

 

Tentang: BAHASA KAFIR adalah menyangkali salib Kristus, seperti Simon Petrus tiga kali menyangkali salib Kristus.

Matius 26:73-74 --- Perikop: “Petrus menyangkal Yesus”

(26:73) Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu." (26:74) Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.


Ciri-ciri bahasa kafir: mengutuk dan bersumpah.

 

-          MENGUTUK à orang yang tidak hidup dalam pimpinan Roh TUHAN.

 

1 Korintus 12:2-3

(12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. (12:3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

 

Orang yang mengutuk Yesus adalah bangsa kafir; tidak hidup dalam pimpinan Roh TUHAN, ia tidak menyerahkan dirinya untuk dipimpin oleh kuasa Roh El-Kudus, sehingga suka sekali mengutuki, bahasanya selalu bahasa-bahasa kekafiran, tidak suci bahasanya, selalu menyakiti hati TUHAN,  suka menyakiti hati sesama, menyakiti hati istri, menyakiti hati sesama, menyakiti hati anak, menyakiti hati orang tua, menyakiti hati mertua, menyakiti hati menantu, dan seterusnya.  Apapun yang diucapkan tidak ada yang suci selain selalu menyakiti hati TUHAN. Nanti ketika berbicara, tidak membicarakan firman tetapi bicara dunia dengan segala sesuatu sampai nanti menyakiti hati TUHAN. Bangsa kafir tidak tahu berbicara soal bahasa kasih dari Sorga --kasih dari sorga muncul/timbul dari salib di Golgota, bahasa kafir tidak pernah berbicara salib kasih, selain mengutuki.

 

-          BERSUMPAH
Perlu untuk diketahui: orang yang bersumpah
🡪 orang yang suka berdusta, karena yang TUHAN mau adalah YA di atas YA, TIDAK di atas TIDAK, lebih dari itu berasal dari si jahat. Jadi anak TUHAN tidak perlu sumpah-sumpah demi langit, atau demi apapun.  Katakan saja YA di atas YA, TIDAK di atas TIDAK, apapun resikonya tanggung saja. Tetapi bangsa kafir untuk meyakinkan sesamanya harus menggunakan kata bersumpah, bersumpah demi langit, bersumpah demi bumi.

 

Matius 5:33-34

(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. (5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, (5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; (5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.

 

Tidak usah berdusta  untuk meyakinkan siapapun,  tidak usah bersumpah demi; langit, bumi, Yerusalem, dan demi kepala.

 

Tidak usah bersumpah baik itu demi kepala. Perlu untuk diketahui Kristus adalah kepala, Dia adalah pemelihara dan penyelamat tubuh, jadi kita tidak berhak untuk memutihkan, menghitamkan sehelai rambut yang tumbuh di atas kepala. Kepala yang berkuasa atas tubuh.

Tidak usah bersumpah, kenpa? karena kita takhta Allah (Mempelai TUHAN), karena kita tumpuan kaki TUHAN yaitu doa penyembahan “(bumi)” tanya, ------ karena kita ada di tengah kota Yerusalem yaitu ibadah dan pelayanan, karena Kristus kepala pemelihara, melindungi dan penyelamat tubuh.

 

Kembali kita baca…

Maleakhi 2:11

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

 

2 kesalahan fatal diperbuat oleh Yehuda.

YANG KEDUA: Yehuda melakukan perbuatan keji di Israel dan di Yerusalem.


Praktek perbuatan keji; mengabaikan korban sehari-hari, yaitu; korban sembelihan dan korban santapan .

Ayat referensi:

-          Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari (Daniel 12:11)

-          Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan (Daniel 11:31)

-          Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu." (Daniel 9:27)

 

Ingat gempa bumi terjadi mengguncang seantero dunia ini di tahun 2020, dan itu berlangsung sampai tahun 2027; itu tahun kelimpahan kalau kita kaitkan dengan pelajaran Study Yusuf. Tetapi jangan salah sesudah 7 tahun kelimpahan akan muncul tujuh tahun kelaparan, disitulah antikris menjadi raja berkuasa memerintah atas seantero dunia, dan puncak dari kekuasaan dari antikris itu 3,5 tahun yang kedua, pada saat itu tidak ada sama sekali korban sehari-hari; yaitu korban sembelihan dan korban santapan. Jadi gunakanlah waktu yang ada ini, gunakan dengan baik. Tidak ada artinya meninggalkan ibadah untuk mengumpulkan harta, karena suatu kali  harta mu itu akan diambil alih (take over) oleh antikris. Semuanya ini akan ditinggalkan, jadi camkanlah itu, bijaksanalah bertindak, apalagi yang sudah sarjana.

 

Apa yang dimaksud dengan korban sembelihan dan korban santapan?

-          KORBAN SEMBELIHAN à ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib Kristus = ibadah dan pelayanan ditandai dengan banyaknya pengorbanan (darah-darah). Dan kita tidak perlu bersungut-sungut. Jerih payah, termasuk korban-korban kita persembahkan tidak akan pernah sia-sia.

Itu sebabnya, apalagi seorang imam ketika ia ditahbiskan, TUHAN menuntut tiga jenis korban binatang:

  1. Lembu sapi, itu tanda korban pendamaian.
  2. Dua ekor domba jantan.

-          Domba jantan pertama itu adalah penyerahan diri sepenuhnya.

-          Domba jantan kedua itu adalah tahbisan (Loyal dan penuh dedikasi) di tengah ibadah dan pelayanan kepada TUHAN.

 

Selain itu juga dituntut 3 ketul roti.

-          Roti yang tidak beragi.

Berarti hidup tidak ada ragi kejahatan.

-          Roti bundar yang tidak beragi.

Berarti hidup di dalam kasih.

-          Roti tipis tidak beragi. Disertai kerendahan hati.

Itulah pengorbanan kita kepada TUHAN, apalagi seorang imam, ketika ditahbiskan dituntut 3 korban binatang, 3 ketul roti.

 

Jadi korban sembelihan àIbadah dan pelyanan yang dihubungkan dengan salib Kristus. Ibadah itu ditandai dengan pengorbanan, berdarah-darah, tidak perlu bersungut-sungut. Jerihpayah termasuk korban-korban yang kita persembahkan tidak akan pernah sia-sia, itu sebabnya saya tidak ragu membawa korban persembahan untuk selanjutnya dipersembahkan di atas mezbah, karena apa yang kita persembahkan adalah jaminan keselamatan yang TUHAN sudah tunjukan kepada Yakub di Betel (Kejadian 28:12)

 

Yakub melihat tangga dari bumi ujungnya sampai ke langit (sorga); itu salib di Golgota. Dan di tangga itu malaikat-malaikat Allah turun naik, berarti setiap kali ibadah dan pelayanan disertai dengan pengorbanan ada penyertaan TUHAN, ada pemeliharaan dari TUHAN, disitu malaikat Allah menjaga kita sekalian dalam keadaan apapun, dalam kondisi situasi apapun dan dimanapun kita berada TUHAN memelihara, TUHAN menyertai kita semua.

Oleh sebab itu, kita tidak perlu berpikir dua kali akhirnya jadi ragu untuk membawa korban dan persembahan dan ragu mempersembahkannya di atas mezbah, padahal itu jaminan keselamatan, karena muara (ujung) dari tangga itu adalah Sorga, dan itu juga pemeliharaan TUHAN kepada kita semua. Jadi tidak usah berpikir dua kali sampai stres.

 

Soal makan hari ini dipelihara, besok dipelihara, kebutuhan anak-anak juga disediakan oleh TUHAN, tanpa diduga eh kok disediakan, kok disediakan kebutuhan anak-anak; susunya kok disediakan, jadi tidak usah bingung-bingung kita disitu. Kalau kita mengandalkan kekuatan, kita kelola uangnya, kita kelolah semuanya, akhirnya stres (sakit saraf). Kalau sakit saraf tida disembuhkan nanti depresi, dibiarkan terus lalu gila. Nah TUHAN tidak mau anak-anak TUHAN gila, malu TUHAN kalau kita gila karena mikirin uang.

 

-          KORBAN SANTAPAN  à Firman Pengajaran yang murni dan benar yaitu; Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan; ayat menjelaskan ayat, maksudnya ayat satu dijelaskan oleh ayat yang lain, mulai dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu.

Tetapi pada saat antikris menjadi raja pada saat itu mereka akan menyingkirkan korban sehari-hari, itulah praktek kekejian.

 

DAMPAK NEGATIF PERBUATAN KEJI…

Maleakhi 2:11

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

 

Oleh karena perbuatan keji, Yehuda menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.

Dampak negatif prbuatan keji; menajiskan tempat kudus yang dikasihi oleh TUHAN.

Perstiwa itu juga telah dinubuatkan oleh nabi Daniel 8:11-12.

 

Daniel 8:10-12

(8:10) Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya. (8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya. (8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.

 

Pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia, ia akan menyingkirkan korban sehari-hari yaitu; korban sembelihan dan korban santapan.

Kemudian, tempat yang kudus (rumah TUHAN); dirobohkan (dinajiskan) oleh antikris. Lalu  antikris menjalankan kebaktian fasik ganti korban sehari-hari.

 

Kebaktian fasik bicara soal; berkat-keberkatan, berhasil-keberhasilan, kejayaan, kemakmuran. Mengapa mereka sibuk menjalankan kebaktian fasik?, karena ibadah yang disertai dengan korban sehari-hari itu sudah digeser bahkan disingkirkan dari rumah TUHAN, dengan demikian, tempat kudus yang dikasihi TUHAN dirobohkan, tempat kudus yang dikasihi TUHAN dinajiskan. Selanjutnya, dibagunlah tempat, tetapi  tempat untuk menjalankan ibadah fasik yakni berbicara soal berkat-berkat. Tiap hari ibadahnya berbicara berkat-berkat, ibadahnya soal berhasil keberhasilan terus saban ibadah. Korban sehari-hari terabaikan begitu saja, itulah korban sembelihan dan korban santapan, salib di Golgota terabaikan begitu saja, karena korban sehari-hari itu muncul dari salib itulah korban sembelihan dan korban santapan. Kalau salib diabaikan (tidak ditegakan di tengah ibadah dan pelayanan), maka yang ditegakan ialah berkat-berkat, sibuk berbicara soal berhasil, berhasil, itu saja.

 

Daniel 8:13-14

(8:13) Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: "Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?" (8:14) Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."

 

Ibadah tanpa korban sehari-hari disebut ibadah fasik.

Perlu untuk diketahui: orang yang menjalankan ibadah fasik akhirnya dibinasakan TUHAN.

Jadi saudara, jangan kita ngomel karena TUHAN menuntut korban sehari -hari ketika kita menjalankan ibadah dan pelyanan di atas muka bumi ini, sebab kalau kita singkirkan korban sehari-hari, kita ganti dengan menjalankan ibadah fasik ; bicara soal berkat keberkatan, berhasil keberhasil, muranya binasa. Jadi orang yang sibuk menjalankan ibadah pasik pasti binasa. Saya tidak mau kita semua binasa, TUHAN tidak mau kita binasa.

 

Maka berkali-kali saya sampaikan; yang terpenting setia dan  tekun di hadapan TUHAN. Untuk apa kita cari ibadah, sibuk melayani di tengah ibadah tetapi ibadah itu hanya menjalankan ibadah fasik, bukankah muranya itu nanti kebinasaan, untuk apa, kok mau beribadah disitu, mau melayani disitu, tapi muaranya binasa, untuk apa? Yang kita cari euforia sesaat atau hidup kekal. Tapi lihat orang yang suka mencari pujian di tengah ibadah dan pelayanan, dia suka mencari ibadah sesaat, eforia sesaat, dia tidak memiliki pandangan nubuatan. Jadi orang yang menjalankan ibadah fasik ujungnya binasa. Tetapi bertahan di atas gunung TUHAN, digembalakan oleh korban sehari-hari muaranya adalah seperti tangga ujungnya di langit.

 

Saya kira jelas sekali pengertian yang kita peroleh dari TUHAN sehingga kita tau untuk membawa diri dimana kita berada untuk menjalankan ibadah di bumi ini, kita tau dimana kita beribadah, kita tau dimana kita tergembala, dari pengertian ini kita tau.

Jadi menjalankan ibadah fasik akhirnya dibinasakan TUHAN.

 

Ibadah fasik akan terlihat dengan jelas apabila bala tentara / bintang-bintang di langit / hamba-hamba TUHAN diurapi; dijatuhkan dan diinjak-injak oleh antikris, hal itu akan berlangsung secara bersamaan.

Jadi TUHAN sudah memberitahukan terlebih dahulu supaya kita jangan kaget-kaget nanti.

Jadi ibadah fasik itu akan semakin terang benderang terlihat, nampak dengan jelas bersamaan pada saat antikris (pemimpin dunia) mulai menguasai, mulai mengendalikan, mulai memelintir kepala dari bala tentara, memelintir kepala daripada bintang-bintang di langit, memelintir kepala dari pemimpin-pemimpin jemaat, memelintir gembala-gembala sidang, akan terlihat dengan jelas nanti itu.

 

TUHAN sudah memberikan pengertian demi pengertian supaya jangan kita kaget nanti. Itu sebabnya domba-domba harus lewat dari bawah tongkat gembala supaya domba-domba tergembala dengan baik. Sementara kandang penggembalaan disebut juga tempat pembaringan bagi domba-domba. Kenapa disebut tempat pembaringan? Pembaringan itu berbicara satu keadaan yang tenang, sehingga bilamana kekejutan tiba kita tidak kaget, tidak terkejut sama seperti domba yang berbaring pulas, langit jungkir balik, gonjang ganjing tetap dalam keadaan tenang.

Itu sebabnya kita semua harus tergembala, sungguh-sungguhlah menjadi suatu kehidupan domba yang tergembala. Tidak usah  ngomel-ngomel lagi hanya karena dituntut untuk membawa korban dan persembahan. Lalu untuk mempersembahkannya di atas mezbah, tidak usah risau disitu, yang terpenting pemeliharaan TUHAN, bukan uang yang terpenting, bukan harta yang terpenting. Semua ini satu  kali akan di take over, diambil alih oleh antikris, untuk apa lagi kita bertahan disitu. TUHANkan TUHANnya Israel, sembahlah TUHANnya Israel, jangan TUHANkan yang bukan TUHAN Israel, bijaksanalah mulai dari sekarang.

 

Jadi satukali nani banyak dari antara bintang-bintang (hamba-hamba TUHAN) yang diurapi akan dipelintiri oleh penguasa bumi, sampai akhirnya sesudah dipelintir mereka masuk dalam rumah TUHAN, berkuasa dalam rumah TUHAN dan itu berlangsung selama 7 tahun (2x1260 hari) pagi dan petang, puncaknya 3,5 tahun yang ke dua, disitu tidak ada lagi korban sehari-hari.

 

AKIBAT 2 KESALAHAN FATAL ….

Maleakhi 2:12

(2:12) Biarlah TUHAN melenyapkan dari kemah-kemah Yakub segenap keturunan orang yang berbuat demikian, sekalipun ia membawa persembahan kepada TUHAN semesta alam!

 

Akibat 2 kesalahan fatal Yehuda: Dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub sekalipun ia membawa persembahan kepada TUHAN (berjerih lelah), itu berarti, ia tidak diampuni oleh TUHAN = binasa. Kita lihat persamaannya sebagai analoginya…

 

Wahyu 13:5-6 --- Perikop: Binatang yang keluar dari dalam laut

(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Antikris membuka mulut untuk…

- Menghujat Allah.

- Menghujat Yesus Anak Allah.

- Menghujat kemah kediaman-Nya yakni; tempat kudus yang dikasihi TUHAN = menghujat Allah Roh Kudus.

 

Saudara, tadi kita sudah melihat mulut besar dari antikris, dia berbicara soal berkat keberkatan di tengah ibadah dan pelayanan, kemudian mengajarkan sidang jemaat hanya soal berhasil dan keberhasilan, tetapi korban sehari-hari disingkirkan, dia tidak mengajarkan korban sembelihan, dia tidak mengajarkan korban santapan. Dengan mulut besarnya itu tanpa sadar dia sudah menghujat Allah, dia sudah menghujat Yesus Anak Allah, Dia menghujat Kemah kediaman (tempat kudus) yang dikasihi TUHAN = menghujat Roh El kudus dengan mulut besar. Tetapi lihatlah singa dari suku Yehuda, ketika Dia bersuara kita datang dengan takut dan gentar, tidak ada lutut yang tidak goyah saat firman Allah yang benar dan murni disampaikan.

 

Matius 12:31 --- Perikop: Yesus dan Beelzebul

(12:31) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.

 

Segala dosa yang dilakukan oleh manusia dapat diampuni oleh TUHAN, tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni oleh TUHAN. Daud melakukan dosa yang begitu hebat yaitu kenajisan dengan Batsyeba istri Uria orang Het. Adalagi dosanya; membunuh suami dari Betsyebah itulah Uria orang Het, jadi Daud melakukan dua dosa yang luar biasa, tetapi Hisop membuat dia bersih seputih salju sebagaimana dalam pengakuannya di dalam Mazmur 51:9; Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Hisop 🡪 Pribadi Yesus Kristus, Dia telah mengerjakan penebusan dan pendamaian, Dia adalah pengantara antara bumi dengan langit .

 

Pendeknya, tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni TUHAN, semua dosa bisa diampuni TUHAN. Segala hujat kepada Bapa dan Anak dapat diampuni TUHAN, tetapi, menentang Roh Kudus tidak diampuni TUHAN.

Menentang Roh Kudus = tidak menghormati kegiatan Roh Kudus itulah ibadah dan pelayanan.

Daud membunuh diampuni, Daud berzinah diampuni, tetapi menentang Roh Kudus = tidak menghormati kekudusan dari kegiatan Roh itu sendiri yaitu ibadah dan pelayanan tidak diampuni.

 

Kalau hari ini kita berbuat dosa, suami kurang menghormati nikah, tidak menghargai istrinya, kalau dia mau menyerahkan dirinya kepada Hisop dia bisa tahir. Tapi kalau hari ini dia menentang Roh Kudus, tidak menghargai kekudusan dari kegiatan Roh ibadah dan pelayanan, sampai kapanpun dia tidak akan diampuni oleh TUHAN, biar dia punya tabungan banyak di bank, walaupun dia berhasil dalam segala bisnisnya di bumi ini tidak diampuni oleh TUHAN. Orang-orang yang menentang Roh Kudus tidak diampuni oleh TUHAN.

Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas semua dosa diampuni, semua hujat diampuni tetapi menentang Roh Kudus tidak diampuni oleh TUHAN, dengan lain kata menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN tidak diampuni oleh TUHAN.

 

Jadi imam-imam yang sudah mendapat kepercayaan dari TUHAN sesuai karunia dan jabatan, hargai, jangan pernah berani turun dari situ supaya jangan pernah engkau menentang Roh Kudus. Orang yang sudah turun dari  ibadah dan pelayanan orang semacam ini berani menentang Roh Kudus. Semua dosa dapat diampuni, semua hujat dapat diampuni tetapi menentang Roh Kudus tidak diampuni oleh TUHAN, itu sebabnya berani absen-absen tidak ibadah, orang semacam ini tidak diampuni TUHAN. Camkanlah pengertian yang sudah kita terima dari TUHAN, TUHAN sudah memaklumkan hukum dengan tulus, hargai ketulusan TUHAN.

 

Matius 12:32

(12:32) Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.

 

Orang yang menentang Anak Manusia; masih diampuni, kalau ada kesempatan, tetapi, jika ia menentang Roh Kudus; tidak diampuni baik di bumi apalagi di Sorga.

Jadi barangkali saudara terkesima melihat orang yang berhasil di dunia ini atau mungkin ada salah seorang dari saudara kita berhasil dengan bisnisnya saudara terkesima, tapi saudara harus ketahui; kalau ia adalah orang yang menentang Roh Kudus ia adalah orang yang tidak diampuni oleh TUHAN. Jadi hentikan terkesima mu kepada saudaramu yang berhasil itu kalau ia menentang Roh Kudus.

 

Kita lihat kolaborasi Matius 12:31-32 dengan ayat 33…

Matius 12:33

(12:33) Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.

 

Kalau orang lain ingin mengenal jemaat; kenali gembalanya. Kalau orang lain ingin mengenal gembala; lihat jemaat; itu buah dari pohon.

Mudah sekali untuk mengenali satu penggembalaan.

 

Pohon dikenal dari buahnya.

Pohon 🡪 pribadi Yesus Kristus dan ajaranNya.

(Ayat referensi: Yohanes 15:1, Ibrani 5:9, Wahyu 22:2,19)

 

Pohon ini kita bandingkan dengan…

Ibrani 9:11-12 --- Perikop: Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru

(9:11) Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- (9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

 

Yesus Kristus adalah Tabernakel sejati.

Singkat kata, pohon = Pengajaran Tabernakel.

 

 

Buah pohon dari Pengajaran Tabernakel…

Ibrani 10:19-21

(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

 

Ayat 19-21 berbicara tentang pohon yakni Pengajaran Tabernakel.

Kita lihat buahnya…

 

Ibrani 10:22-24

(10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. (10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

 

Buah pohon Pengajaran Tabernakel ada 3 yaitu:

1.       IMAN à ketekunan dalam Ibadah Pendalam Alkitab disertai dengan perjamuan suci = persekutuan dengan Yesus Anak Allah lewat Ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.

2.       PENGHARAPAN à ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

3.       KASIH à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.


Ketekunan tiga macam ibadah pokok ini kalau dikaitkan dengan buah Pengajaran Tabernakel terkena kepada tiga macam alat di dalam Ruangan Suci. Inilah buah pohon Pengajaran Tabernakel; tekun dalam tiga macam ibadah pokok sesuai dengan 3 alat yang ada di dalam Ruangan Suci.

-          Meja Roti sajian à Ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci = IMAN.

-          Pelita emas à Ketekunan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh = PENGHARAPAN.

-          Mezbah Dupa à Ketekunan Ibadah Doa Penyembahan =KASIH.

Inilah buah pohon dari Pengajaran Tabernakel supaya kita teguh dalam tiga macam ibadah pokok.

 

Jadi buah dari pokok anggur, buah dari pokok keselamatan, buah dari pohon kehidupan adalah tekun tiga macam ibadah pokok, itu tidak bisa dirubah-rubah lagi. Dan ini kita peroleh karena kita menggunakan Pola Tabenekel. Andaikata pola Tabernakel ini tidak ada, maka kita binasa, tidak mengerti apa-apa. Jadi tanpa Pola, tanpa pohon, tanpa Pengajran Tabernekel kita tidak sampai kepada Tabenekel di Sorga, kita tidak menjadi bagian dari tubuh Kristus, Kristus Yesus adalah Tabernakel sejati, tidak akan sampai ke situ.

Saya kira jelas sekali pengertian ini, sehingga membuat kita semakin yakin dan teguh berpegang teguh kepada Pengajaran Tabernekel dan kita menikmati buahnya, dan buahnya itu harus dicicipi oleh TUHAN.

 

-          Buah dari POHON ANGGUR ada persekutuan dengan TUHAN lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok.

-          Buah dari POHON KESELAMATAN ada ketaatan; taat, setia, dengar-dengaran.

-          Buah dari POHON KEHIDUPAN berdiri di atas korban Kristus, sehingga kita kuat menghadapi tiga jenis ujian yang akan terjadi.

Jadi jangan ragu lagi, tetap berpegang kepada pohon Pengajaran Tabernakel, nanti buahnya kita nikmati.

 

Ibrani 10:25

(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

 

Di ayat 25 ini disarankan supaya kita jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita.

Pertemuan-pertemuan ibadah à ketekunan dalam  tiga macam ibadah pokok, inilah yang dimaksud dengan kegiatan Roh El-Kudus jangan ditentang, apalagi menjelang kedatangan TUHAN.

 

tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Jadi orang tua menasihati anak-anak, putera-putrimu untuk tekun tiga macam ibadah pokok . Kalau anak yang terlebih dahulu tekun tiga macam ibadah pokok ingatkan dan doa kami orang tuamu. Jadi saling menasihati.

 

Persamaan dari ayat Matius 12:31-32…

Ibrani 10:26

(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

 

Sengaja tinggalkan tiga macam ibadah pokok sebagai buah dari pohon Pengajaran Tabernakel, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa orang itu.

Setiap buah sudah kita cicipi, kita sudah nikmati, sudah tau mencicipi yang enak, sudah mencicipi buah anggur yang manis, tapi sengaja kita mengabaikannya (ditolak) maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Kita sudah tau Pengajaran Tabernakel, dan buahnya kita terima lalu kita cicipi, kita sudah tau buahnya manis bukan asam, bukan pahit, tapi buah yang manis ini sengaja kita lempar maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Ayo orang tua, nasihati putera-puterimu untuk terus menikmati buah anggur yang manis; buah pohon Pengajaran Tabernakel; tekun tiga macam ibadah pokok, jangan biarkan anakmu melempar buah anggur demi keberhasilan di dunia ini, itu namanya mabuk anggur perempuan Babel. Kita semua harus mabuk anggur hasil dari buah pohon atau Pengajran Tabernakel.

 

maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. = tidak diampuni TUHAN = lenyap dari kemah-kemah Yakub.

Jadi anak-anakku secara khusus pemuda yang sudah dilahirkan lewat baptisan = lahir baru carilah pasangan yang seimbang bagimu, jangan karena pasanganmu engkau lempar buah anggur yang manis, engkau tidak menghargai tiga macam ibadah pokok, lalu selanjutnya engkau menikmati buah anggur dari perempuan Babel.

Anak-anakku pemudi yang sudah dilahirkan lewat baptisan jangan engkau mencari pasangan yang tidak seimbang supaya engkau tetap mencicipi buah anggur yang manis; tekun tiga macam ibadah pokok. Jangan bersukaria untuk sesaat tapi binasa untuk selamanya, dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub sekalipun ia mempersembahkan persembahan tetap tidak diampuni.

Jadi saudara, banyak orang beribadah, bahkan mendirikan ibadah-ibadah di mana-mana dan mempersembahkan persembahan di tengah-tengah ibadah tetapi tidak diampuni, sebab itu camkan pengertian ini saudara.

Jadi jangan nanti kita ada di kemah-kemah lalu mempersembahkan persembahan tetapi tidak diampuni, jangan begitu. Biar kita mabuk anggur dri Sorga, berarti tekun tiga macam ibadah pokok, jangan kita mabuk anggur perempuan Babel; tinggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok demi keberhasilan di dunia

 

Ibrani 10:27-29

(10:27) Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. (10:28) Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. (10:29) Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia? (10:30) Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

 

Orang yang tidak menghargai buah pohon Pengajaran Tabernekel sama dengan…

1.       Menginjak-injak Anak Allah.

2.       Menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya.

3.       Menghina Roh Kasih karunia.

Tuhan akan mengadakan pembalasan kepada dia, pada saat Dia datang pada kali yang kedua; pada hari penghakiman. Tetapi sekalipun kedatangan TUHAN sudah diambang pintu, namun sampai pada saat ini kita masih memiliki kesempatan, sekalipun kesempatan itu tinggal sedikit, gunakanlah itu sebaik-baiknya. Kesempatan yang TUHAN berikan adalah kemurahan dari TUHAN dan itu harus kita hargai.

 

Itulah yang dimaksud dengan orang yang melakukan dua kesalahan fatal dilenyapkan dari kemah-kemah Yakub, sekalipun ia membawa persembahan kepada TUHAN tidak diampuni. Kita sudah melihat pengertian itu.

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

 

No comments:

Post a Comment