IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 06 MEI 2025
SURAT YUDAS
YUDAS 1:5
(Seri 22)
Subtema: HAL PEOR & KOZBI
Pertama-tama saya mengucapkan puji
syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya, dua tangan TUHAN telah
menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus, sehingga kita boleh datang
menghadap Dia lewat Ibadah Doa Penyembahan. Itu artinya, sebentar kita akan
tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, sebab hanya
kepada Dia sajalah kita berbakti.
Dari tempat ini kami juga menyapa
saudara/i, bapak/ibu yang terkasih dala kasih Kristus, yang turut bergabung
lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube maupun
Facebook, atau media sosial lainnya yang dapat digunakan. Selanjutnya, kiranya
damai sejahtera dan sukacita dari Sorga memenuhi kehidupan kita, pribadi lepas
pribadi, maupun saudara yang bergabung lewat online, sehingga kita bahagia saat
duduk diam dekat kaki TUHAN.
Namun, tetaplah berdoa dalam Roh,
mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati
kita.
Mari kita sambut SURAT
YUDAS sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah
Doa Penyembahan.
Yudas 1:5
(1:5) Tetapi, sekalipun kamu
telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin
mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah
Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.
TUHAN telah menyelamatkan umat Israel dari tanah
Mesir, namun membinasakan
mereka di padang gurun.
- Yang dibinasakan adalah; orang-orang
yang tidak percaya.
- Mesir adalah gambaran dunia
dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Saudara, kisah tentang
bangsa Israel diselamatkan dari Mesir adalah sebuah kisah yang tidak asing lagi
bagi kita, kisah itu sudah sangat melegenda turun-temurun. Namun sekalipun
demikian, kisah tersebut sengaja diceritakan kembali oleh Yudas (saudara
Yesus), untuk mengingatkan kita di
hari-hari terakhir ini. Tujuannya: supaya kita tidak binasa di tengah
perjalanan kita menuju kerajaan Sorga.
Ternyata Rasul Paulus juga memperingatkan jemaat di Korintus dengan kisah yang
sama di dalam 1 Korintus 10:33.
Namun secara khusus, ayat 1-4 intinya ialah umat Israel
telah diselamatkan dari tanah Mesir.
1 Korintus 10:5
(10:5) Tetapi sungguhpun
demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka,
karena mereka ditewaskan di padang gurun.
Memang, bangsa Israel
telah diselamatkan dari padang gurun, akan tetapi bagian yang terbesar dari bangsa Israel ditewaskan di padang gurun. Bagian yang terbesar à generasi pertama dari
bangsa Israel yang lahir di Mesir.
Pendeknya, TUHAN tidak berkenan kepada bagian yang terbesar
karena mereka adalah angkatan yang tidak
percaya.
1 Korintus 10:6-10
(10:6) Semuanya ini telah
terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya
jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
(10:7) dan supaya jangan kita
menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari
mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan
minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang
dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas
dua puluh tiga ribu orang. (10:9)
Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang
dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh
malaikat maut.
Apa yang dialami bangsa
Israel di padang gurun adalah contoh
untuk memperingatkan gereja TUHAN di
hari-hari terakhir ini supaya...
a.
Jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat … (ayat 6).
b.
Jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala … (ayat 7).
c.
Janganlah kita melakukan percabulan … (ayat 8).
d.
Janganlah kita mencobai TUHAN … (ayat 9).
e.
Janganlah bersungut-sungut … (ayat
10).
Malam ini kita kembali
membahas bagian “C”…
Keterangan: JANGANLAH KITA MELAKUKAN PERCABULAN (Bagian
yang keempat)
Kisah ini ditulis dengan
jelas di dalam kitab Musa yang keempat yaitu; Bilangan 25:1-18.
Ayat 1-3 intinya; Israel berpasangan dengan Baal-Peor, itu
berarti...
- Israel telah berzinah
dengan perempuan-perempuan Moab
- Telah menyembah Baal-Peor,
berhala orang Moab.
Singkat kata, bangsa
Israel telah melakukan percabulan.
Saudara, dari peristiwa ini terlihat dengan jelas bahwasanya penyembahan erat hubungannya dengan nikah
(hubungan intim). Jadi, penyembahan
yang benar adalah cerminan dari nikah yang benar dan suci, demikian juga
sebaliknya; nikah suci adalah cerminan
dari penyembahan yang benar dan terukur.
Perlu untuk diketahui: nikah suci dan penyembahan yang benar adalah dua klimaks yang dinantikan TUHAN
dan kategori yang sangat dihormati oleh TUHAN.
Biarlah kita menghormati ibadah, supaya kita dibawa sampai
kepada tingkat ibadah tertinggi itulah doa penyembahan dan juga menghormati
nikah suci. Hubungan kita dengan TUHAN harus dihormati, begitu juga dengan
nikah jasmani (hubungan antara suami dan isteri);harus dihormati, jangan
dirusak karena perkara-perkara yang tidak suci di dunia ini.
Mari kita lihat sebagai pembuktiannya dalam…
Wahyu 14:1
(14:1) Dan
aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama
dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka
tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Gunung Sion
adalah juga mempelai TUHAN, jumlahnya 144.000 orang dan mereka adalah inti mempelai.
Dengan bukti: di dahi
mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Inilah bukti bahwa mereka
adalah mempelai TUHAN.
Jadi, di dahi mereka tidak tertulis nama lain, selain nama
Yesus dan nama Bapanya dengan laini kata; di dalam pikiran mereka hanya ada
TUHAN Yesus Kristus.
Setelah kita melihat gunung Sion / mempelai TUHAN dalam
nikah yang suci, selanjutnya…
Wahyu 14:2-3
(14:2)
Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan
deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi
pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan
takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang
dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu
orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Ayat ini berbicara soal penyembahan
disertai dengan nyanyian baru yang
tidak dapat dipelajari, itulah bahasa Roh (bahasa lidah). Bahasa lidah tidak
dipelajari, itu datang sendiri dan ketika seseorang berbahasa lidah; tidak ada
orang yang tahu, kecuali dia sendiri dan TUHAN. Inilah hubungan intim dan dalam
hubungan intim; tidak ada orang yang tahu, hubungan suami isteri itu tidak ada
yang tahu.
Jadi, benar sekali bahwasanya; penyembahan yang benar adalah
cerminan dari nikah yang suci dan sebaliknya; nikah suci adalah cerminan dari
penyembahan yang benar dan terukur. Kita semua sedang meyembah TUHAN secara
liturgis; berlutut, tersungkur di ujung kaki salib TUHAN. Tetapi, alangkah
baiknya kita juga ada dalam penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada
kehendak Allah, di dalam pikiran ini tidak ada lagi nama-nama lain selain pribadi
TUHAN Yesus Kristus, Dialah Mempelai Laki-Laki Sorga.
Singkat kata, nikah
suci dari inti mempelai TUHAN (gereja yang sempurna) yang berjumlah 144.000
orang, dan penyembahan mereka yang
disertai dengan bahasa lidah adalah dua
klimaks yang sangat dinanti-nantikan dan diharapkan oleh TUHAN dan kategori
yang sangat dihormati oleh TUHAN.
Saudara, TUHAN menantikan dua klimaks, tetapi kenyataannya
bangsa Israel justru berpasangan dengan Baal-Peor…
-
Berzinah dengan
perempuan Moab
-
Menyembah Baal Peor
Jadi, kita dapat membayangkan bagaimana sakit, pilunya hati
(perasaan) TUHAN ketika bangsa Israel berpasangan dengan Baal-Peor. Kalau kita
tahu rasanya sakit diduakan, demikianlah hati TUHAN ketika bangsa Israel
berpasangan dengan Baal-Peor.
Kita sama-sama belajar dari pengertian yang TUHAN berikan
kepada kita, supaya nikah-nikah di bumi ini menjadi nikah yang diberkati dan
beroleh bahagia dari Sorga.
Mari kita buktikan betapa pilu dan sakit hatinya TUHAN,
dalam…
Bilangan 25:3
(25:3)
Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap
Israel;
Bangkitlah murka TUHAN terhadap
bangsa Israel, menunjukan betapa pilu dan sakitnya
hati TUHAN terhadap bangsa Israel, ketika mereka berpasangan dengan Baal-Peor.
Bilangan 25:9
(25:9)
Orang yang mati karena tulah itu ada dua puluh empat ribu orang
banyaknya.
Bukti TUHAN murka: Israel kena tulah dan yang mati karena tulah itu ada 24.000
orang banyaknya.
Dari sini kita bisa melihat, sakit hatinya TUHAN itu. Jadi
saudara….
-
Jangan kita bermain-main
dalam hal beribadah, artinya ibadah
harus dihormati.
-
Jangan juga bermain-main
dalam hal melangsungkan hubungan dengan TUHAN. Hubungan kita dengan TUHAN
adalah hubungan dalam nikah yang suci.
Ibadah = nikah, nikah = ibadah, dua-duanya harus dihormati.
Kalau tidak, TUHAN murka dan TUHAN menimpakan hukuman terhadap bangsa Israel
dengan tulah, sehingga matilah 24.000 orang. Dari sini kita bisa melihat dan
belajar supaya jangan bermain-main terhadap dua hal yang dinantikan oleh TUHAN;
penyembahan dan nikah suci.
Bilangan 25:16-18
(25:16)
Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (25:17)
"Lawanlah orang Midian itu, dan tewaskanlah mereka (25:18) sebab mereka telah melawan kamu
dengan daya upaya yang dirancang mereka terhadap kamu dalam hal Peor dan
dalam hal Kozbi, saudara mereka, yakni anak perempuan seorang pemimpin
Midian; Kozbi itu mati terbunuh pada waktu turunnya tulah karena Peor
itu."
TUHAN memerintahkan Musa untuk memerangi dan menewaskan orang
Midian, sebab mereka memperdaya bangsa Israel dengan dua hal;
1.
Hal Peor.
2.
Hal Kozbi.
Mari kita melihat satu-persatu….
Keterangan: HAL PEOR
Bilangan 25:1-3
(25:1)
Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan
perempuan-perempuan Moab. (25:2) Perempuan-perempuan
ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu
bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.
(25:3) Ketika Israel berpasangan
dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap
Ketika Israel menyembah Baal-Peor, mereka melakukan hal-hal
bodoh, antara lain:
a.
Mempersembahkan korban sembelihan kepada Baal-Peor
Pengertian
rohaninya: untuk berhala rela korbankan diri, bahkan jiwa hancur dan hati patah
remuk hanya untuk berhala. Berhala artinya: segala sesuatu yang melebihi dari
TUHAN.
Saudara,
kalau seseorang meninggalkan jam-jam ibadah karena sesuatu disebut berhala. Di
hari-hari terakhir ini banyak orang yang rela untuk mempersembahkan korban demi
berhala-berhala di bumi, bahkan tidak sedikit dari antara umat TUHAN
mengorbankan dirinya hanya untuk kesibukan-kesibukan yang ada di bumi ini.
Tidak
dipungkiri di zaman akhir ini setan menyediakan tuhan-tuhan kecil / dewa-dewa
kecil / ilah-ilah lain di bumi ini untuk memperdayakan manusia, sehingga banyak
diantara orang-orang yang tidak berpengalaman, tanpa sadar telah mengorbankan
jiwanya hanya untuk berhala-berhala di bumi sampai akhirnya binasa, karena
berhala itu pelan-pelan menggeser pikirannya dari TUHAN. Tadinya mungkin, di
dahinya tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, tetapi hati-hati, orang yang rela
mempersembahkan korban kepada berhala, pada akhirnya; akan mengorbankan jiwanya
demi berhala itu dan ujung-ujungnya binasa.
Perlu
untuk diketahui:
Mengenal TUHAN secara pribadi adalah
suatu pengalaman yang sangat berharga yang harus dimiliki oleh anak-anak TUHAN.
Jadi, orang-orang yang tidak berpengalaman ini nanti akan digeser dengan cara
mempersembahkan korban sembelihan kepada ilah-ilah zaman ini.
Filipi
3:10-11
(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal
Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya,
di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (3:11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang
mati.
Yang
dikehendaki oleh rasul Paulus adalah mengenal
TUHAN secara pribadi. Pengenalan ini berawal dari persekutuan kita dalam penderitaan Kristus, hingga nanti serupa
dengan Dia dalam kematian-Nya.
Perlu
untuk diketahui: jika kita satu dalam kematian-Nya,
maka kita juga satu dalam kebangkitan-Nya.
-
Kuasa kematian Yesus: mengubur hidup yang
lama.
-
Kuasa kebangkitan Yesus: hidup baru sebab yang
alam sudah berlalu.
b.
Turut makan dari korban yang dipersembahkan Baal-Peor.
Pendeknya,
bangsa Israel menikmati korban santapan yang bukan dari TUHAN, tetapi dari
Baal-Peor
Mari
kita lihat kebenaran yang datang dari Baal -Peor…
Ulangan
4:2-4
(4:2) Janganlah kamu menambahi apa
yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan
demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan
kepadamu. (4:3) Matamu sendiri telah
melihat apa yang diperbuat TUHAN mengenai Baal-Peor, sebab TUHAN, Allahmu,
telah memunahkan dari tengah-tengahmu semua orang yang mengikuti Baal-Peor, (4:4) sedangkan kamu sekalian yang
berpaut pada TUHAN, Allahmu, masih hidup pada hari ini.
Di
sini kita melihat Oleh karena Baal-Peor, akhirnya Firman TUHAN ditambahkan dan dikurangkan.
-
Firman yang ditambahkan.
Cotoh:
menyampaikan satu ayat Firman TUHAN lalu ditambahkan cerita isapan-isapan
jempol, dongeng nenek-nenek tua, filsafat-filsafat kosong, takhayul-takhayul.
Dahulu
banyak kali saya menemukan hamba TUHAN yang menjelaskan satu ayat Firman lalu
ditambahi dengan cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, dari si kancil,
si kura-kura, si buaya, tetapi sekarang ini sudah mulai berkurang. Oleh sebab
itu, kita harus menerobos segala sesuatu yang tidak baik.
Namun,
Firman TUHAN yang ditambahkan disebut
juga ragi Farisi, sebab Taurat
ditambahkan dengan adat istiadat nenek moyang Israel sebagaimana yang tertulis
dalam --- Matius 15:2-3 "Mengapa
murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak
membasuh tangan sebelum makan." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa
kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Orang-orang
Farisi mengesampingkan / mengabaikan Firman Allah demi adat istiadat (perintah
manusia) yakni; ajaran turun temurun. Ingat, sedikit ragi mengkhamiri seluruh
adonan (1 Korintus 5:6).
Matius
15:7-8
(15:7) Hai orang-orang munafik!
Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (15:8)
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Memuliakan
TUHAN dengan bibir / mulut, tetapi hati jauh dari TUHAN = roti yang kena ragi. Dia berkembang pada bagian luarnya, tetapi
dalamnya banyak rongga-rongga yang kosong. Jadi, bagian luar tampak besar,
tetapi bagian dalamnya kosong, disebutlah itu kemunafikan.
Akhirnya,
oleh karena ragi Farisi yaitu; berpegang teguh pada Taurat ditambah dengan adat
istiadat, bisa membuat ibadah dan pelayanan itu nampak besar dan indah bagian
luarnya, tetapi bagian dalamnya banyak rongga-rongga yang kosong, itu berbicara
kemunafikan. Lihat saja, pelayanan yang ditambah-tambah dengan perintah
manusia, pasti bagian luarnya nampak begitu besar / pesat / laju pelayanannya
bertumbuh dengan pesat secara kuantitas, tetapi bagian dalamnya kosong Matius 5:11. Karena, biasanya mereka
mengabaikan Firman demi perintah manusia, adat istiadat tadi.
Matius
5:11
(15:11) "Dengar dan camkanlah: bukan
yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari
mulut, itulah yang menajiskan orang."
Kalau
di luar tampak baik dan benar, tetapi dalamnya kosong (kebenaran tidak ada di
dalamnya), justru itulah yang menajiskan
seseorang. Pendeknya, kemunafikan yang
membuat seseorang hidup dalam kenajisan.
-
Firman yang dikurangkan
Contoh:
Pengajaran salib yang benar dan murni dikurangkan / diabaikan dengan ...
a.
Teori prosperity yang berbicara soal
ajaran kemakmuran / kejayaan; berkat-keberkatan.
b.
Sibuk dengan kegerakan
dalam karunia mujizat, karunia mengadakan tanda-tanda ajaib, karunia iman; untuk
menggeser gunung pindah ke sana di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi
Pengajaran salib itulah Firman Allah yang benar dan murni; diabaikan.
Firman
TUHAN yang dikurangkan disebut dengan ragi
Saduki, yakni; tidak percaya dengan kuasa kebangkitan (adanya kebangkitan)
1
Korintus 15:32
(15:32) Kalau hanya berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas
di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan,
maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati". (15:33) Janganlah kamu sesat: Pergaulan
yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Dampak
negatif / kerugian tidak percaya adanya kebangkitan:
a.
Sibuk dengan dosa makan minum = dikuasai dosa karena
daging dengan segala
keinginan-keinginan yang jahat.
b.
Hidup dalam pergaulan yang buruk = hidup di dalam
dosa kawin-mengawinkan, disebut
dengan dosa seks bebas
Sebagaimana
dalam….
Matius
22:23
(22:23) Pada hari itu datanglah kepada
Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan.
Mereka bertanya kepada-Nya: (22:24)
"Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada
meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan
membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
Jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya
harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya
itu, disebut dengan “perkawinan ipar.”
Ayat
ini digunakan sebagai senjata.
Matius
22:25-26
(22:25) Tetapi di antara kami ada tujuh
orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak
mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya. (22:26) Demikian juga yang kedua dan
yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
Orang-orang
Saduki sibuk berbicara kawin-mawin, berarti dikuasai oleh kenajisan percabulan.
Inilah kerugian kalau tidak percaya juga adanya kebangkitan. Selain dikuasai
oleh dosa hawa nafsu daging,
selanjutnya dikuasai oleh dosa kawin
mawin.
Inilah korban santapan yang berasal dari Baal Peor. Singkat
kata, pada saat mereka berpasangan dengan Baal Peor, betul-betul mereka
menikmati korban sembelihan dan korban santapan kepada Baal Peor. Dengan
demikian, ketika bangsa Israel berpasangan dengan Baal Peor, mereka mengabaikan
korban sehari-hari, yakni; korban
sembelihan dan korban santapan.
Inilah yang dimaksud dengan HAL
PEOR.
Keterangan: HAL KOZBI
Bilangan 25:6, 14-15
(25:6)
Kebetulan datanglah salah seorang Israel membawa seorang perempuan Midian
kepada sanak saudaranya dengan dilihat Musa dan segenap umat Israel yang sedang
bertangis-tangisan di depan pintu Kemah Pertemuan. (25:14) Nama orang Israel yang mati terbunuh bersama-sama dengan
perempuan Midian itu ialah Zimri bin Salu, pemimpin salah satu puak orang
Simeon, (25:15) dan nama perempuan
Midian yang mati terbunuh itu ialah Kozbi binti Zur; Zur itu adalah
seorang kepala kaum -- yaitu puak -- di Midian.
Kozbi adalah anak perempuan Zur.
Sedangkan Zur adalah seorang kepala kaum di Midian.
Berarti, yang berpasangan di sini adalah kepala dari puak
salah satu suku dari Simeon, dengan perempuan dari anak kepala di Midian. Jadi,
sama-sama anak dari kepala puak.
Dari sini kita bisa melihat, betapa hebatnya orang Midian
ini memperdayakan bangsa Israel. Di dalam pengikutan kita kepada TUHAN,
hendaknya berhati-hati, jangan kita menganggap enteng kekristen ini. Begitu
juga pengikutan kita kepada TUHAN, tidak boleh asal-asalan, karena setan juga
mempunyai perangkap yang begitu hebat.
Siasat setan berupaya untuk memperdayakan
Pertanyaan: APA HUBUNGAN ANTARA ORANG MIDIAN DENGAN ORANG
MOAB?
Bilangan 22:2-3-- Perikop: “Balak memanggil Bileam”
(22:2) Balak bin Zipor melihat segala yang
dilakukan Israel kepada orang Amori. (22:3)
Maka sangat gentarlah orang Moab terhadap bangsa itu, karena jumlahnya
banyak, lalu muak dan takutlah orang Moab karena orang Israel.
Orang Moab gentar,
muak dan takut terhadap orang
Israel karena jumlahnya banyak, juga karena bangsa Israel telah mengalahkan
raja orang Amon dan orang Amori.
Bilangan 22:4
(22:4)
Lalu berkatalah orang Moab kepada para tua-tua Midian: "Tentu saja laskar
besar itu akan membabat habis segala sesuatu yang di sekeliling kita,
seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan hijau di padang." Adapun pada
waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab.
Bangsa Israel adalah bangsa yang besar, artinya; ia akan
membabat habis segala sesuatu yang di sekelilingnya, sehingga orang-orang Moab mengajak orang-orang Midian untuk bekerja
sama di dalam hal melawan orang Israel.
Itulah sebabnya orang Midian berupaya memperdaya orang
Israel lewat Kozbi dan perempuan-perempuan Midian lainnya.
Pendeknya, kaya tetapi oleh karena kelimpahan hawa nafsu
adalah cara setan untuk memperdayakan umat TUHAN di hari-hari terakhir ini.
Saudara harus ketahuai itu dengan baik, jangan sampai kita tinggalkan jam-jam
ibadah hanya karena kelimpahan hawa nafsu dan percabulan perempuan Babel.
Ingat lima roti dan dua ikan, kalau diberkati; sisa dua
belas bakul, cukup mengenyangkan lima ribu laki-laki. Begitu juga kita,
seberapapun gaji kita sebulan, kalau itu diberkati oleh TUHAN, maka TUHAN akan
memelihara kita secara ajaib. Jangan kita mau diperdaya oleh hal Kozbi, itulah
kenajisan percabulan.
Malam ini kita semua sudah diperlengkapi oleh TUHAN,
sehingga andaikan ada upaya-upaya dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
untuk memperdayakan kita, kita sudah diperlengkapi TUHAN malam ini
Pertanyaan: Siapakah Midian dan Moab?
-
Midian adalah anak laki-laki
dari Abraham, yang lahir dari rahim Ketura (gundiknya).
Isteri Abraham ada tiga yaitu; Sarah, Ketura dan Hagar. Sedangkan
anak yang berkenan kepada TUHAN dalah Ishak,
yang lahir dari rahim Sara. Sementara Ismael yang lahir dari rahim Hagar dan
anak-anak lain yang lahir dari Ketura; tidak berkenan kepada TUHAN.
-
Moab adalah anak Lot yang
lahir dari puteri sulungnya (lahir dari perzinahan)
Jadi, anak
yang tidak layak dipersembahkan kepada TUHAN dan kehidupan yang dilahirkan dari kenajisan akan terus
bekerjasama untuk menghalangi penyerahan diri dari anak-anak TUHAN / gereja
TUHAN, sehingga tidak sampai ke tanah perjanjian. Singkat kata, baik Midian maupun Moab adalah anak-anak gampang,
anak yang tidak sah, anak yang lahir dari luar nikah. Tanda anak gampang; bebas
dari ganjaran (menolak didikan salib) (Ibrani
12:8).
Perhatikanlah Firman
TUHAN dengan sungguh-sungguh, jangan kita disebut sebagai anak-anak gampang
(anak yang lahir di luar nikah). Tetapi kita adalah kehidupan yang diakui
sebagai anak dan orang yang dikasihi karena kita mau
menerima didikan salib sebagaimana dalam Ibrani 12:6 --- karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak."
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment