KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, May 28, 2025

KEBAKTIAN PERSEKUTUAN PASKAH PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) SESI 1 di SERANG, 21 MEI 2025





KEBAKTIAN PASKAH PERSEKUTUAN 

PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) SESI 1 di SERANG, 21 MEI 2025


Tema: ORANG-ORANG BERSUNAT


Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan lewat PASKAH PPT di tahun ini, semua karena kemurahan TUHAN saja. Kita berdoa, supaya dua hari ke depan TUHAN menolong kita semua, Firman-Nya dibukakan, karena kita butuh pribadi TUHAN, Dialah Firman Allah yang akan ditampilkan di tengah-tengah Kebaktian Paskah PPT selama tiga sesi yang berlangsung ke depan. Oleh sebab itu, marilah kita berdoa, supaya nanti TUHAN tolong kita semua, TUHAN bukakan rahasia Firman Nya dan hati kita sekalianya diteguhkan.


Saya juga tidak lupa mengucap syukur dan berterima kasih untuk kehadiran dari rekan-rekanku hamba-hamba TUHAN, yang datang dari tempat yang jauh, yang harus meninggalkan pos pelayanan masing-masing. Ada yang dari Kalimantan, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara, Jabodetabek dan satu dua orang dari Serang, Cilegon dan sekitarnya. TUHANlah yang membalaskan doa-doa dan perhatian saudara, yang terus mendukung sehingga PPT ini berjalan sesuai dengan agenda-agendanya. Yang mana setiap tahun di bulan Mei memang kita selalu adakan PASKAH PPT dan juga NATAL PPT di bulan Desember. Biarlah kiranya kita tetap diikat dan disatukan kasih Mempelai.  


Saya tahu, rekan-rekan hamba TUHAN yang datang bukan untuk melihat-lihat yang lahiriah, saya tahu persis itu dan saya bangga kepada TUHAN Yesus. Barangkali, kalau hanya melihat yang lahiriah, banyak sekali di luar sana yang lebih hebat dan mewah, tetapi kita semua sama-sama merendahkan diri dihadapan TUHAN.

Terimakasih, di sebelah kanan saya ada bapa Pdt. Simangunsong, bapa Pdt. Toni. Juga bapa Pdt. Mamahit, berjibaku datang dari Tangerang, sementara ibu sedang sakit, tetapi tetap berjuang bersama dengan tim. Di samping kiri saya ada bapa Pdt. Philips, bapa Pdt. Coky ketua API se-Sumatera Utara. Juga bapa Pdt. Uliman Sihotang bersama ibu yang selama ini menjadi penasihat atau pengawas. Juga terimakasih kepada seluruh sidang jemaat yang kecil, yang terus memikirkan bagaimana supaya terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna ini.


Acara ini terselenggara bukan karena kami adalah gereja besar dan mewah. Kami adalah gereja kecil dan jemaat yang sederhana, tetapi, oleh karena kuasa darah salib, semua ini bisa terselenggara. Hanya satu donatur kita, itulah pribadi TUHAN Yesus, tidak ada yang lain. Murni kita kerjakan karena kemurahan hati TUHAN, dengan satu tujuan; supaya gereja-gereja di akhir zaman ini / petang hari, dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.


Saya juga tidak lupa menyapa, anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, bahkan juga bapa, ibu, hamba-hamba TUHAN yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet, baik dari Youtube maupun Facebook, dimanapun saudara berada. Kiranya TUHAN hadir di sana. Sebagaimana TUHAN hadir di tengah ruangan ini memberi damai, sukacita dan bahagia saat kita duduk diam mendengarkan Sabda Allah.


Saudara, kita akan masuk pada inti ibadah yaitu; pemberitaan Firman. Tema yang ada dihadapan saudara adalah ORANG-ORANG YANG BERSUNAT dan ini adalah seri yang ketiga, berarti tahun yang ketiga disampaikan. Dan bulan lalu juga merupakan seri yang ketiga dalam pemberitaan Firman di tanah Karo. Kita doakan supaya moment atau kesempatan ini kita mendapat berkat-berkat dari tema yang ada. Saya tidak tau, apakah tema ini akan selesai tahun ini atau tahun depan -- kita ikuti saja saudaraku.


Kita awali tema ini dari…

Filipi 3:2

(3:2) Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,


Di ayat ini  kita melihat kata HATI-HATILAH, dituliskan sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu:

  1. Hati-hatilah terhadap anjing-anjing

  2. Hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat

  3. Hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu


Kata HATI-HAT 🡪 suatu usaha dan perjuangan di dalam menghadapi pekerja-pekerja yang jahat, itulah anjing-anjing dan penyunat-penyunat palsu.

Jadi, kita harus berjuang untuk menghadapi pekerja-pekerja yang jahat itulah anjing-anjing dan penyunat-penyunat palsu.


Marilah kita melihat..

PERJUANGAN DAUD DI DALAM MENGHADAPI ANJING-ANJING DAN ORANG-ORANG YANG TIDAK BERSUNAT.

1 Samuel 17:32

(17:32) Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."


Inti dari ayat ini adalah Daud siap menghadapi pekerja-pekerja yang jahat, itulah; anjing-anjing dan orang-orang yang tidak bersunat. Ayat referensi….

  • 1 Samuel 17:43, disebut sebagai anjing

  • 1 Samuel 17:36, disebut sebagai orang-orang yang tidak bersunat

Inilah yang akan dihadapi oleh Daud.


1 Samuel 17:33

(17:33) Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."


Bagi Saul, perjuangan Daud untuk menghadapi pekerja-pekerja yang jahat itulah anjing-anjing dan penyunat-penyunat palsu adalah hal yang tidak mungkin. Alasannya…

  1. Daud masih muda, artinya; minim pengalaman.

  2. Sedangkan Goliat adalah seorang prajurit dari sejak mudanya, maksudnya: Goliat mempunyai segudang pengalaman.

Tetapi, sebagai hamba TUHAN, yang saya tahu adalah “bagi TUHAN tidak ada yang tidak mungkin”.


Pendeknya, Saul lebih percaya kepada pengalaman Goliat yang adalah musuh dari pada pengalaman Daud sebagai tentara Allah. Inikan aneh dan tidak masuk akal, pemimpin macam apa Saul ini?

Kita perlu memberi kesempatan kepada sidang jemaat supaya mereka berjuang di tengah ibadah dan pelayanan, jangan kita surutkan hati mereka. 


1 Samuel 17:34-35

(17:34) Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, (17:35) maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.


Tetapi Daud tidak menjadi lemah dan hatinya tidak menjadi surut karena pernyataan Saul, sebab Daud biasa menggembalakan kambing domba ayahnya


Saudara, Yesus anak Allah adalah Gembala Agung yang memelihara, melindungi dan membela hidup kita sebagai kawanan domba Allah, baik dari Singa ataupun Beruang, sampai TUHAN datang. Dan kita akan buktikan hal itu.


Wahyu 13:1 -- Perikop: “Binatang yang keluar dari dalam laut” 

(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

Binatang yang pertama yang keluar dari dalam laut 🡪 antikris.


Wahyu 13:2

(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.


Antikris adalah kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang, yakni; macan tutul, beruang dan singa

  1. MACAN TUTUL berbicara soal kecepatan.

Oleh sebab itu, anak-anak TUHAN yang berlambat-lambatan, yang bermasabodoh terhadap kegiatan Roh itulah ibadah dan pelayanan, akan dilibas habis oleh antikris. Ini harus menjadi warning bagi kita semua.

  1. BERUANG, berbicara soal kekuatan dan cengkraman, demikianlah antikris adanya.

  • Dengan kekuatannya yang besar; akan merobohkan mangsanya dengan satu pukulan saja,

Jadi, tidak ada satu orangpun yang dapat bertahan menghadapi kekuatan antikris dengan kekuatannya, dengan kelebihan-kelebihan dan embel-embel yang ada di  dunia ini. Sebab, satu pukulan saja sudah rubuh.

  • Dengan cakarnya dapat mencengkram musuh, dan tidak ada orang yang dapat melepaskan dirinya dari cengkraman antikris. Itu sebabnya, jangan kita bermasabodo dengan kegiatan Roh.

Paskah PPT berbicara tentang fellowship, berarti kita mengambil bagian di dalamnya, jangan kita bermasabodo, kita harus proaktif di hari-hari terakhir ini.

  1. SINGA adalah raja binatang di hutan. Demikianlah antikris satu kali akan menjadi raja atas seantero dunia,

Ayat referensi: Matius 20:25 --- Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 


Jadi saudara, kita harus berjuang untuk menghadapi pekerja-pekerja yang jahat, itulah anjing-anjing dan penyunat-penyunat yang palsu. Antikris itu datangnya dari gereja TUHAN. 


Kita kembali membaca…

1 Samuel 17:36

(17:36) Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."


Dari ayat ini kita dapat melihat, yang menjadi cikal bakal antikris adalah orang yang tidak bersunat.


Ulangan 10:16

(10:16) Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.


Tidak bersunat = tegar tengkuk, itu berarti; tidak tunduk kepada TUHAN, itulah antikris. 


Yesaya 48:4-5

(48:4) Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu, (48:5) maka Aku memberitahukannya kepadamu dari sejak dahulu; sebelum hal itu menjadi kenyataan, Aku mengabarkannya kepadamu, supaya jangan engkau berkata: Berhalaku yang melakukannya, patung pahatanku dan patung tuanganku yang memerintahkannya.


Jadi, sudah jelas sekali di sini bahwa cikal bakal yang menjadi antikris adalah orang yang tidak bersunat, kepala batu, tidak mau tunduk kepada TUHAN. Dia memegahkan berhala-berhalanya, memegahkan segala kelebihan-kelebihan yang dia punya. 


Saya kira, tidak ada satupun hamba TUHAN di sini yang memegahkan kelebihan-kelebihan ya saudara. Kalaupun dipercaya satu kelebihan; bersyukur disertai dengan kerendahan di hati.

Jadi, sekali lagi saya sampaikan; tegar  tengkuk = kepala batu = keras kepala dan suka berdalih, tidak mau mengakui kebesaran TUHAN.


1 Samuel 17:37

(17:37) Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."

 

Pengalaman menjadi domba yang tergembala, itulah yang akan melepaskan kita dari orang-orang yang tidak bersunat itualah antikris, kepala batu, tidak mau tunduk kepada kedaulatan TUHAN, otoritasnya TUHAN,  itulah pekerja-pekerja yang jahat. 


Kemudian, setelah mendengar pengalaman Daud yaitu; menjadi domba yang tergembala, akhirnya Saul berkata kepada Daud: pergilah! TUHAN menyertai engkau.

  • Pergilah! (dengan tanda seru) berarti tegas, Daud diyakinkan oleh Saul.

  • TUHAN menyertai engkau, berarti ada doa restu.

Kita perlu doa restu supaya dalam hal berjuang tidak sombong, tidak angkuh, tidak merasa diri hebat. Sekalipun itu dari pemimpin yang bengis, kita butuh doa restu. 


Di atas tadi kita sudah melihat, bahwa Saul mengatakan “tidak mungkin.” Tetapi, ketika Daud menceritakan pengalamannya sebagai satu kehidupan domba yang tergembala, Saul segera berkata: pergilah! (bukan marah tetapi satu ketegasan karena memang harus berjuang), kemudian TUHAN menyertai engkau (doa restu).


Jadi, penglaman tergembala ini penting. Kita adalah gembala, tetapi kita juga butuh Gembala Agung. Jangan kita merasa tidak butuh gembala, itu salah. Saudara, saya ini setia tekun dalam tiga macam ibadah pokok, biar ada tawaran berjuta-juta dari gereja-gereja, kalau hari atau jamnya bertabrakan dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok; tidak akan pernah saya terima. Kecuali, kalau memang TUHAN yang suruh keluar, contohnya seperti kebakitan PPT Paskah malam ini, baru saya mau. Jadi, saya juga tergembala dan biarlah kita semua sama-sama digembalakan oleh TUHAN. Penginjil perlu digembalakan, gembala juga perlu digembalakan, semua perlu digembalakan. Itu sebabnya TUAH sediakan wadah yaitu; PPT ini dengan legal standing KEMENKUMHAM..


Singkat kata, dari sini kita bisa melihat, memiliki pengalaman sebagai domba yang tergembala sangat memungkinkan untuk  mempengaruhi orang lain; baik itu isteri, suami, anak-anak, sampai seluruh sidang jemaat -- tidak usah pakai logika, ikuti saja caranya TUHAN. Tidak usah pakai metode ini dan itu, semua tergantung penyerahan diri saja.


Jadi sekali lagi saya tandaskan, pengalaman sebagai domba yang tergembala sangat memungkinkan untuk  mempengaruhi orang lain bahkan seperti Saul sekalipun ternyata bisa terpengaruh.


Mari kita lihat…

Yohanes 10:3-4 -- Perikop: “Gembala yang baik”

(10:3) Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. (10:4) Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.


Bukti domba-domba tergembala:

  1. Domba-domba mendengar suara gembala, disebut juga dengan dengar-dengaran.

Jadi, dengar-dengaran ini penting dimiliki oleh satu kehidupan domba, karena di situ TUHAN nanti membuktikan satu keberhasilan, bukan hanya diberkati, tetapi lebih dari pada itu.

Kita semua harus menjadi satu kehidupan yang tergembala, baik besar atau kecil harus miliki roh dengar-dengaran. 


Mari kita buktikan itu dalam…

1 Samuel 3:4-10 -- Perikop: “Samuel terpanggil”

(3:4) Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa." (3:5) Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur. (3:6) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali." (3:7) Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya. (3:8) Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa TUHANlah yang memanggil anak itu. (3:9) Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya. (3:10) Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar."


Inti dari ayat ini adalah Samuel mendengar suara panggilan TUHAN sebanyak 3 (tiga) kali 🡪 Samuel adalah pribadi yang dengar-dengaran.

  • Yang pertama: Dengar-dengaran kepada bapa jasmani.

  • Yang kedua: Dengar-dengaran kepada bapa rohani (imam Eli).

  • Yang ketiga: Dengar-dengaran kepada Bapa di Sorga.


Ciri dengar-dengaran dari seorang hamba; keluar dari zona nyaman, seperti Samuel mengabaikan kepentingan diri dan haknya untuk tidur, dengan satu tanda yang kuat; tidak ngomel dan tidak bersungut-sungut.


Saya tahu, saudara sekarang ini sedang keluar dari zona nyaman. Mohon maaf, kami sebagai seorang hamba TUHAN seringkali mempertahankan zona nyaman. Kami hanya peduli kepada sidang jemaat, tetapi tidak peduli hal-hal yang lain dalam bentuk fellowship. Tetapi kita sekarang tidaklah seperti itu, kita keluar dari zona nyaman, mengabaikan kepentingan diri dan haknya. Harusnya saudara beristirahat di tempat lain, tetapi malam ini justru kita ada bersama-sama dalam fellowship Paskah PPT mengambil bagian bersama.


Saudadara, akhirnya, Samuel yang kecil itu dipakai oleh TUHAN dengan luar biasa dan selalu berlilitkan baju efod.


  1. Domba-domba mengikuti gembala

Saudara, sejauh ini kita sudah digembalakan oleh Firman TUHAN di tempat kita masing-masing. Mulai dari pemimpin jemaat dengan lima jabatan sampai kepada seluruh sidang jemaat baik besar atau keci, tua atau muda, laki-laki atau perempuan. Oleh sebab itu, domba-domba harus mengikuti geraknya Firman Allah, atau lebih jauh lagi saya katakan MENGIKUTI GERAKNYA FIRMAN PENGAJARAN MEMPELAI DALAM TERANG TABERNAKEL (pola kerajaan Sorga). Untuk selanjutnya membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna yaitu menjadi mempelai TUHAN. Itulah sasaran akhir dari perjalanan rohani gerjea TUHAN di atas muka bumi ini.

Jadi, ikuti saja geraknya Firman Pengajaran dalam terang Tabernakel kemana saja dibawa. Yang pasti, Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel akan terus membawa kita masuk dalam kegerakan yang besar yaitu; pembangunan tubuh Kristus (pembangunan Tabernakel). 


Saya yakin dengan apa yang saya sampaikan ini, sebab Tabernakel adalah pola kerajaan Sorga. Kalau pakai metode ini dan itu, saya tidak tahu arahnya kemana. Saya tidak katakan itu “salah”, tetapi saya tidak tahu kemana arah dan tujuannya, mutar-mutar. Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel ini polos saja, tetapi jelas kita dibawa dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna menjadi mempelai TUHAN yang disebut juga Gunung Sion. Sebagaimana lagunya yang berbunyi….


Ku mendaki ke bukit Sion, ku jalani bersama-sama
Ku mendaki ke bukit Sion, ku jalani bergandeng tangan
Reff:
Haleluya oh haleluya, ku jalani bersama-sama
Haleluyah oh haleluya, ku jalani bergandeng tangan


Marilah kita mendaki ke gunung Sion. Biar lelah tetapi kita sampai pada puncaknya yaitu; Gunung Sion.


Wahyu 14:1 -- Perikop: “Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya”

(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.


Di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya, menunjukkan bahwa dia mempelai TUHAN, sebab tidak tertulis nama-nama hujat. Jumlah mereka adalah 144.000, inilah yang menjadi inti mempelai.


Seperti apa gunung Sion? Seperti apa keadaan mempelai wanita TUHAN dihadapan Mempelai Laki-Laki Sorga?


Wahyu 14:2-3

(14:2) Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. (14:3) Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.


Pada ayat 2 ada bunyi pemain kecapi. Sementara di ayat 3 ada nyanyian baru yang tidak dapat dipelajari 

Jelas hal ini menunjuk kepada penyembahan disertai dengan bahasa lidah / bahasa Roh yang tidak dapat dipelajari orang lain. Jadi, bahasa lidah itu tidak bisa dipelajari selain oleh orang itu (yang sedang melangsungkan hubungan intim / penyembahan) dengan suaminya (Mempelai Laki-Laki Sorga).


Pendeknya, penyembahan erat sekali hubungannya dengan nikah, sebab;

  • Penyembahan yang benar adalah cermin dari nikah yang suci dan benar.

  • Nikah yang suci adalah cermin dari penyembahan yang suci dan benar.

Kehidupan yang semacam ini sangat memungkinkan untuk mempengaruhi kehidupan Saul yang sebelumnya berkata: “tidak mungkin.” Dan akhirnya Saul ikut berfellowship kepada Daud.

Jadi, gereja Daud (gereja mempelai TUHAN) sanggup mempengaruhi gereja Saul, yang tadinya berkata “tidak mungkin.” Tetapi bagi TUHAN tidak ada yang tidak mungkin.


Kita kembali memperhatikan…

1 Samuel 17:38-39

(17:38) Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. (17:39) Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya.


Setelah Daud membagikan pengalamannya sebagai domba yang tergembala, selanjutnya Saul; memberikan jubah perangnya kepada Daud. Hal ini menunjukan bahwa Saul percaya dan berharap kepada Daud.


Kita lihat dulu…

1 Tesalonika 5:8

(5:8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.


Dari ayat ini jelas sekali bahwa Saul percaya atau iman = baju zirah dan berharap = ketopong kepada Daud. Namun, sekalipun Saul percaya dan menaruh harapnya yang besar kepada Daud, Daud tetap menanggalkan jubah perang dari Saul, sebab: Daud belum pernah mencobanya. Buktinya; Daud tidak dapat berjalan menggunakan jubah Saul.

Pendeknya, Daud tidak mungkin maju berperang karena tidak dapat berjalan. Bagaimana mau berperang, berjalan saja tidak bisa.


Saudara, marilah kita melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN berarti; memerangi musuh dengan pengalaman bersama dengan TUHAN secara pribadi, bukan dengan pengalaman orang lain. Jangan kita melayani atau maju berperang dengan menggunakan jubah orang lain.  


Lalu, bagaimana Daud memperlengkapi diri untuk melawan pekerja yang jahat, penyunat palsu dan anjing-anjing tadi?


Mari kita lihat dalam…

1 Samuel 17:40

(17:40) Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.


Akhirnya, Daud memperlengkapi dirinya sesuai dengan pengalamannya sebagai gembala kambing domba. Pengalaman kita adalah gembala, lalu kita gunakan pengalaman sopir; tidak bisa. Atau sebaliknya, pengalaman kita adalah sopir, lalu kita gunakan pengalaman gembala; nabrak terus nanti.


Perlengkapan itu antara lain:

  1. Tongkat gembala di tangannya.

  2. Lima batu licin yang dipilih dari dasar sungai.

  3. Membawa kantung gembala.

  4. Umban di tangannya.


Marilah kita membahas perlengkapan gembala ini satu persatu.

Keterangan: TONGKAT DI TANGAN

Sekarang tongkat gembala ada di tangan Daud, sebab Daud adalah seorang gembala dia piawai / terampil menggunakan tongkat gembala di tangannya. Dia tidak piawai menggunakan jubah Saul.


1 Samuel 17:40B

(17:40) Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.


Setelah memperlengkapi diri dengan 4 perkara tersebut, selanjutnya; Daud pun mendekati orang Filistin yang tidak bersunat itu. Kalau menggunakan jubah Saul, dia tidak akan bisa melangkah (berjalan), bagaimana mau berperang? Daud berani mendekati Goliat yang tingginya 6 hasta sejengkal.


Daud mendekati Goliat yang tingginya 6 hasta sejengkal tanpa rasa takut dan gentar, juga tidak terpengaruh dengan perkataan Saul, mari kita lihat selanjutnya…

1 Samuel 17:41-45

(17:41) Orang Filistin itu kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa perisainya. (17:42) Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya. (17:43) Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud. (17:44) Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang." (17:45) Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.


Goliat pun mendekat dan mendatangi Daud dengan pedang, tombak dan lembing

Jadi, Daud mendekat dan Goliat pun mendekat.


Mari kita lihat fungsi dari senjata-senjata Goliat tersebut…

  1. FUNGSI PEDANG: Membunuh lawan dengan cara menggorok leher, sehingga kepala terpisah dari tubuh (daging).

Itulah sebabnya Goliat berkata: "...aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang."


Oleh sebab itu, mulai dari sejak sekarang, marilah kita gunakan leher ini untuk menundukan kepala di ujung kaki salib TUHAN. Kalau dari sejak sekarang kita tidak gunakan leher untuk menundukan kepala di ujung kaki salib, leher juga yang menjadi taruhannya (leher digorok oleh pedang antikris) dan masuk dalam aniaya yang besar, siksaan yang dahsyat.


Perlu untuk diketahui:

Tubuh tanpa kepala maka tubuh menjadi...

  • Liangnya serigala, artinya; dikuasai oleh nabi-nabi palsu 

  • Sarangnya burung, artinya; dikuasai oleh antikris disebut juga kenajisan percabulan.

Sebagaimana tertulis dalam Matius 8:20 --- Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Itulah maunya antikris. supaya gereja terpisah dari kepala, sebab itu dia menggunakan pedang.


Tetapi, meskipun ada ancaman maut semacam ini, Daud adalah satu kehidupan domba yang tergembala dihadapan TUHAN, dia tidak takut bahaya, sekalipun berjalan dalam lembah kekelaman (masa aniaya antikris). 


  1. FUNGSI TOMBAK: Membunuh dengan cara menikam lawan dari jarak dekat.


  1. FUNGSI LEMBING: Membunuh dengan cara menikam lawan dari jarak yang lebih jauh (kurang lebih 30 meter)


Goliat tidak cukup hanya membawa pedang, tetapi juga tombak, ditambah dengan lembing. Pendeknya, Goliat sangat merasa berpengalaman, sebab Goliat mampu menyerang dan membunuh musuh baik dari jarak dekat maupun dari jarak jauh. Itulah sebabnya Goliat menghina Daud, karena dia merasa punya pengalaman yang banyak, sedangkan Daud masih muda artinya; tidak mempunyai pengalaman sebagaiamana pada ayat 42 -- Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya.


Setelah menghina Daud, Goliat berkata kepada Daud;"Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?"  Saudara, Goliat memang anjing, itulah sebabnya Daud mendatangi (menghadapi) Goliat dengan tongkat gembala. Kalau Goliat bukan anjing, maka Daud tidak mungkin mendatangi Goliat dengan tongkat. 

Di atas tadi saya sudah katakan, kita harus berjuang menghadapi pekerja-pekerja yang jahat, antara lain; anjing dean penyunat palsu.


Tabiat anjing yang paling mendasar:

YANG PERTAMA: Suka menjilat borok

Artinya; menyukai kelemahan orang lain.

Sebagaimana dalam Lukas 16:21 --- dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.


Mari kita lihat; anjing menjilat…

Yesaya 56:10-11 --- Perikop: “Pemimpin-pemimpin yang fasik”

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.


Masing-masing mengejar laba, itulah anjing menjilat.


Kemudian, gembala-gembala / pemimpin-pemimpin buta tidak tahu apa-apa. sehingga disebutlah…

  1. Anjing bisu tidak tahu menyalak, artinya; tidak berani menyampaikan Firman Alah yang murni benar dan Firman Allah yang tajam untuk mengadakan penyucian terhadap dosa

  2. Anjing-anjing pelahap artinya; tidak tahu kenyang dan tidak tau kata puas.

Pendeknya, anjing datang menjilat borok, sebab dia mengejar laba di tengah ibadah dan pelayanan.


YANG KEDUA: Kembali menjilat muntah

2 Petrus 2:22

(2:22) Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Anjing kembali lagi ke muntahnya, artinya; kembali ke tabiat lama.


Padahal kalau kita baca…

2 Petrus 2:20-21

(2:20) Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. (2:21) Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.


Sudah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia tetapi kembali lagi ke dalamnya = berbalik dari perintah kudus. Akibatnya: keadaan orang itu lebih buruk dari semula.

Lebih baik tidak kenal TUHAN sama sekali, dari pada kenal TUHAN tetapi kembali lagi kepada hidup lama, maka keadaannya lebih buruk dari pada yang semula.


Mari kit lihat persamaan keadaan lebih buruk…

Matius 12:43 --- Perikop: “Kembalinya roh jahat”

(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.


Ayat ini menceritakan seseorang telah bertobat sebab roh jahat sudah keluar dari hidupnya.


Tetapi…

Matius 12:44-45

(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur. (12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."


Orang itu kembali mengulangi dosa masa lalu, akibatnya; keadaan orang itu lebih buruk dari semula.


Praktek mengulangi dosa lama: rumah itu kosong, walaupun rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur.

  • Bersih tersapu berbicara soal penyucian yang dikerjakan oleh Firman Allah.

Ayat referensi; Yohanes 15:3 --- Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu

  • Rapi teratur, berbicara tentang kehidupan yang dipimpin oleh Roh TUHAN.

Ayat referensi: Amsal 30:27 ---  Belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,


Pendeknya, sudah suci oleh karena Firman dan penuh dengan Roh Kudus sehingga teratur, pintar begini dan begitu dalam pelayanan, tetapi sayangnya rumah itu kosong. Kalau kosong, berarti masih ada yang kurang. Apa yang kurang di sini? Itula PERINTAH KUDUS --- “… tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka (2 Petrus 2:21).


Mari kita lihat tentang PERINTAH KUDUS…

Yohanes 15:9-10 --- Perikop: “Perintah supaya saling mengasihi”

(15:9) "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. (15:10) Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.


Perintah kudus adalah kasih yang sempurna

Biar ada Firman dan ada Roh Kudus, kalau tidak ada kasih sama artinya; kosong. Jadi, saudara jangan bangga dengan karunia ini dan itu. Dalam ibadah yang dibesar-besarkan; karunia iman, untuk menggeser gunung, karunia kesembuhan dan lain sebagainya. Kita butuh karunia, tetapi bukan itu inti ibadah, inti ibadah adalah perintah kudus supaya jangan kosong. Tidak ada artinya ibadah dan pelayanan, tetapi tidak ada kasih = perintah kudus.


Yohanes 15:12

(15:12) Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.


Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu -- menyerahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib, menanggung kutuk yang harusnya manusia tanggung.  Itulah yang disebut dengan perintah kudus.


Dampak negatif kosong (tanpa kasih):

1 Korintus 13:1-2 --- Perikop: “Kasih”

(13:1) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. (13:2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna

 

Itulah sebabnya saya suka heran, kenapa di gereja-gereja sekarang, yang dibesar-besarkan adalah karunia-karunia, mujizat-mujizat, kenapa tidak sampaikan Firman TUHAN walaupun hanya 40 menit.

Kenapa dari awal langsung tumbang-tumbang? Memangnya, kalau sudah tumbang, hidup orang itu langsung sempurna? Siapa yang menyucikan, tumbang-tumbang atau Firman (perintah kudus)?


1 Korintus 13:3

(13:3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Kalau tidak ada kasih semua kosong, biarpun dia bisa menggunakan bahasa malaikat.


Kosong adalah;

  • Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Kenapa harus digambarkan seperti gong? Karena, kalau gong dipukul, suara yang keluar adalah “gooong” tidak punya nada tinggi dan rendah -- tidak bisa mengikuti iramanya TUHAN itulah pengalaman kematian dan kebangkitan. Itu kosong namanya.

  • Mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna = kosong.

  • Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku = kosong.


Inilah tabiat anjing yang kedua.


Tabiat anjing yang paling mendasar:

YANG KETIGA: Mencerai-beraikan kawanan domba

Yohanes 10:12

(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.


Pekerjaan serigala: menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba sehingga domba liar, berarti; tidak tergembala.


Ayub 39:8-11

(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang? (39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya. (39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; (39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.


Tanda liar / tidak tergembala.

  1. Menertawakan keramaian kota, artinya; memandang ringan ibadah dan pelayanan.

  2. Tidak mendengar teriak si penggiring, artinya; tidak mendengar suara gembala lagi.

  3. Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, artinya; berada di semua tempat peribadatan dengan lain kata; semua gereja dimasukin. Gereja 10 jam saja masuk, gereja A masuk, gereja B masuk dan seterusnya, alasannya; mencari apa saja yang hijau (mencari Firman) -- bukan seperti itu tergembala. Tergembala harus dalam satu kandang penggembalaan dengan satu gembala. TUHAN Yesus hanya satu bukan dua. 


Praktek serigala menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba:

Matius 7:15

(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.


Serigala berbulu domba itulah nabi-nabi palsu.


PRAKTEK MENCERAI-BERAIKAN DOMBA-DOMBA

Matius 7:22

(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?


Nabi palsu sibuk mengadakan 3 hal ajaib:

  1. Bernubuat demi nama TUHAN

  2. Mengusir setan demi nama TUHAN

  3. Mengadakan banyak mujizat demi nama TUHAN

Ketiga hal tersebut dilakukan oleh nabi-nabi palsu "demi nama TUHAN" karena memang tidak dipungkiri "nama TUHAN" adalah nama yang berkuasa, nama yang heran, nama yang ajaib dan dahsyat, lebih dahsyat dari segala nama. Dia dahsyat di tempat kudus-Nya.


Matius 7:23

(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


Tetapi, sekalipun demikian TUHAN berkata:

  • Aku tidak pernah mengenal kamu! Artinya; namanya tidak tertulis (terdaftar) dalam kitab kehidupan Anak Domba. 

  • Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! Tadinya sudah di dalam Sorga, berada di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi pada akhirnya diusir dari Sorga, kenapa? Karena, sekalipun melakukan tiga perkara ajaib, namum mereka disebut sebagai pembuat kejahatan. Dimana letak kejahatannya? Saya tidak melihat dengan kasat mata.


Mari kita lihat kejahatan nabi-nabi palsu…

Matius 7:21

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.


"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga."

Jadi, di tengah ibadah dan pelayanan yang terpenting adalah melakukan kehendak Allah Bapa di Sorga, bukan soal melakukan mujizat-mujizat, atau karunia ini dan itu. Jangan kita tertipu dengan hal-hal demikian.


Saudara, Yesus meninggalkan reputasi-Nya, Dia lepaskan segala kemuliaan-Nya, tinggalkan rumah Bapa-Nya di Sorga dan turun ke dunia yang fana ini; menjadi manusia, menderita sengsara dan mati di kayu salib. Dan itu adalah kehendak Bapa di Sorga. Berarti, yang diajarkan di tengah ibadah dan pelayanan adalah PENGAJARAN SALIB. Tidak salah kalau ada karunia-karunia, tetapi yang harus ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan adalah Pengajaran Salib. 


Saya sudah sampaikan hal ini dengan tulus, selanjutnya terserah saudara mau pegang tongkat gembala atau tidak. Tetapi, sejujur-jujurnya saya mengatakan; kita semua harus berpegang pada tongkat gembala yang ada di tangah Daud. Hanya itu satu-satunya cara untuk menghadapi penyunat-penyunat palsu dan anjing-anjing, tidak ada cara lain. Mari kita tegakkan Pengajaran Salib di tengah ibadah dan pelayanan. Jangan lagi sibuk dengan karunia-karunia, kalau ada puji TUHAN, itu hanya bonus saja. Kalau karunia dapat menyelamatkan manusia, untuk apa Yesus turun dan mati di atas kayu salib? TUHAN cukup turunkan karunia-karunia-Nya kepada hamba-hamba TUHAN. Yang terpenting, esensi dari ibadah dan pelayanan adalah Pengajaran Salib, tidak ada yang lain. kalau diberkati; puji TUHAN, dipercaya karunia; puji TUHAN. Tetapi mata harus tetap memandang salib karena itulah esensi ibadah dan pelayanan


Pertanyaan: Mengapa Daud mendatangi Goliat dengan tongkat gembala?

Mari kita lihat; tongkat gembala

Yehezkiel 20:36 

(20:36) Seperti Aku beperkara dengan nenek moyangmu di padang gurun tanah Mesir, begitulah Aku akan beperkara dengan kamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.


Ayat ini berbicara tentang suasana di luar penggembalaan atau domba-domba tidak tergembala.

Hal ini digambarkan seperti bangsa Israel di Mesir. Berada di Mesir = berada dalam perbudakan / perhambaan dosa; hidup dalam tekanan, ditindas. Jadi, di luar penggembalaan domba-domba pasti diperbudak oleh dosa, ada dalam tekanan yang sangat berat.


Yohanes 20:37

(20:37) Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.


Kalau domba lewat dari bawah tongkat gembala itu adalah suatu kemurahan. Kalau kita menjadi satu kehidupan domba yang tergembala dihadapan TUHAN, itu adalah kemurahan TUHAN. Tergembalalah sebelum penggembalaan ini diambil oleh TUHAN. Ada masanya nanti penggembalaan ini diangkat, kita cari Firman untuk menggembalakan; tidak bisa lagi. 


Saya beri hormat juga untuk para Penginjil yang sudah kemana-mana, tetapi tetaplah tergembala -- lewat dari bawah tongkat gembala -- itulah kemurahan. Kalau di luar penggembalaan; ada di bawah perhambaan dosa. Saya digembalakan dan kita semua digembalakan oleh TUHAN lewat Firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, kita ikuti saja geraknya.


Pendeknya, tugas Gembala Agung adalah memasukan domba-doma ke kandang, tujuannya; domba-domba tergembala.


Kidung Agung 1:5- -- Perikop: “Mempelai perempuan dan puteri-puteri Yerusalem.”

(1:5) Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma.


Memang hitam aku, tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem.

Jadi, terimalah Pengajaran Mempelai supaya kita menjadi gunung Sion, lebih cantik dari puteri Yerusalem. Biarpun hitam yang penting cantik, apalagi kalau putih; lebih cantik lagi. Jadi, jangan minder untuk yang kulitnya hitam. Cantik 🡪 tubuh Kristus yang sempurna, itulah sidang mempelai TUHAN.


Kidung Agung 1:6

(1:6) Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga.


Mempelai TUHAN rela mempertaruhkan nyawanya demi orang lain (saudara-saudaranya), inilah karakter dari mempelai. Di atas tadi kita lihat, pribadinya cantik, di sini kita melihat karakternya; mempertaruhkan nyawa untuk anggota tubuh yang lain = rela berkorban. Miliki roh mempelai, rela berkorban untuk anggota tubuh yang lain. 


Kidung Agung 1:7

(1:7) Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?


Petang (senja), berarti tidak lama lagi akan masuk pada gelap malam dimana orang tidak bisa lagi beraktifitas, tidak ada lagi ibadah dan pelayanan. Jadi, sebelum itu ada sudah semestinya gereja TUHAN secepatnya masuk dalam kandang penggembalaan atau lewat dari bawah tongkat gembala Daud, jangan liar lagi. 


Itulah Roh Mempelai: rindu untuk tergembala.

Jadi, mempelai perempuan itu…

  • Pribadinya cantik

  • Karakternya; rela berkorban 

  • Dan kerinduannya; tergembala. Kerinduan yang positif.

Itulah tanda bahwasanya kita sudah memiliki tongkat gembala. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment