KEBAKTIAN PASKAH PERSEKUTUAN
PENGAJARAN PEMBANGUNAN TABERNAKEL (PPT) di TANAH KARO, RABU 23 APRIL 2025 (SESI 1)
Tema: ORANG-ORANG
BERSUNAT
Sub Tema:
Perjuangan Daud menghadapi anjing-anjing dan
penyunat-penyunat palsu.
Mula pertama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN, yang
oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di tengah Kebaktian Paskah
PPT yang akan dilangsungkan selama dua hari, tiga kali kebaktian. Malam ini
merupakan SESI PERTAMA, dari Paskah PPT. Besok dilanjutkan pagi untuk SESI KEDUA,
kemudian SESI KETIGA jam 6 sore.
Kemudian, terimakasih buat kehadiran hamba-hamba TUHAN
seberapapun yang hadir, terimakasih buat perhatiannya. Pertama-tama saya mau
mengucapkan puji syukur terimakasih kepada bapa pengawas yaitu; bapa Pdt.
Uliman Sitohang bersama ibu. Juga, ibu janda, ibu Ronal, almarhum bapak Pdt.
Ronal juga adalah rekan kerja kami dahulu, lalu dilanjutkan oleh bapa Pdt.
Uliman. Terimakasih buat bapa dan ibu Pdt. Petrus Sagala dari Sulawesi,
terimakasih buat bapak Pdt. Philip bersama dengan ibu yang terus bersama-sama
dengan kami dalam suka dan duka. Terimakasih juga buat bapak Pdt. Gideon
Sondakh yang sudah menerima kami apa adanya. Beliau tidak melihat kami sebagai
sesuatu yang besar, tetapi kami hargai kerendahan hati beliau menerima kami
yang kecil ini. TUHAN memberkati bapa, ibu, anak-anak dan sidang jemaat yang
dilayani di tempat ini. Juga panitia yang sudah terpilih, bapak Jakson Sitorus
bersama ibu, juga pdt Darlin Siahaan Siahaan bersama ibu, juga hamba-hamba
TUHAN yang hadir namun tidak bisa saya sebut satu persatu, tidak mengurangi
rasa hormat.
Juga sidang jemaat yang seberapa saja yang ada, para imam,
bahkan juga rekan-rekan saya; bapa Pdt. Pangihutan bersama ibu, dan para
anak-anak hamba TUHAN yang turut mengambil bagian dalam pelayanan, para singer
dan semuanya, TUHAN memberkati. Terimakasih buat kehadiran bapa Marokam juga.
Terimakasih juga buat hamba TUHAN yang hadir dari Parsoburan, bapa Gultom dari
Riau, bapa Simanjuntak dari Kalimantan dan hamba TUHAN yang datang dari Tanah
Karo, Berastagi, Kabanjahe dan sekitarnya.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, bapa/ibu.
saudara/saudari yang bergabung lewat onlin/live streaming/video internet, baik
di dalam negeri maupun di luar negeri, dimanapun saudara berada. Tetaplah
berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu
meneguhkan hati kita masing-masing.
Kalau saya tidak salah, prosesi pelantikan DPC PPT
berlangsung agak lama, di luar perkiraan saya, kurang lebih dua setengah saja.
Tidak mengapa, doa dan harapan saya, tidak
ada yang mengantuk bukan? Kita butuh Firman TUHAN bukan? Kami pun telah
mempersiapkan ini dari jauh hari, supaya acara ini berjalan dengan baik dan
kita boleh merasakan uluran tangan TUHAN. Tadi itu prosesi sebagai pelantikan,
namun sekarang adalah inti ibadah itulah pemberitaan Firman TUHAN. Barangkali
Firman TUHAN 1 jam, tidak ngantuk?
Atau 1½ jam, tidak ngantuk? 1.45
menit, tidak ngantuk? Haleluyah! Puji
TUHAN!
Yel-yel…
“KEKEKALAN”
PENYEMBAHAN
“KEKEKALAN”
PENYERAHAN DIRI
Ini adalah
tujuan kita. Yel-yel ini bukan supaya kelihatan gagah-gagah, tetapi ini hasil
dari pembukaan Firman Allah. Sesudah mantap hati saya, dijadikanlah ini
yel-yel. Tetapi tidak ada kesempatan untuk menyampaikan yel-yel ini kembali
dalam pembukaan rahasia Firman TUHAN.
Tema kita malam ini adalah sebagaimana yang sudah terpampang di spanduk yaitu;
ORANG-ORANG YANG BERSUNAT. Tema ini untuk yang
ketiga kalinya di Tanah Karo. Dan nanti bulan Mei di Serang adalah seri yang ke-3. Kita berdoa supaya tiga
sesi ini TUHAN menyatakan kelimpahan kasih karunia-Nya, kita bisa melihat
kemuliaan-Nya yang mempesona hati kita masing-masing, melihatnya kita akan
terharu kalau TUHAN menghendaki.
Mari kita masuk pada tema yang ada, ayatnya diawali dari Filipi 3:1B-3, tetapi point utamanya
ada pada ayat 2.
Filipi 3:1 --- Perikop:
“Kebenaran yang sejati”
(3:1)
Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi
kepastian kepadamu.
Firman Allah yang disampaikan secara berulang-ulang “memberi kepastian”.
Jadi, bukan berarti hamba TUHAN itu tidak punya modal untuk
menyampaikan Firman, tetapi Firman itu perlu disampaikan secara berulang-ulang.
Dan kalau itu disampaikan secara berulang-ulang (continue), maka hasilnya “memberi kepastian”, berarti; kuat dan teguh hati, tidak mudah goyah menghadapi kesulitan-kesulitan yang
terjadi di atas muka bumi, sampai menghadapi puncak kesulitan yang akan terjadi
ke depan, yaitu pada saat antikris menjadi raja.
Itu adalah hasil bila
Firman TUHAN disampaikan secara berulang-ulang.
Kita lihat
kesulitan itu pada…
Filipi 3:2
(3:2)
Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap
pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat
yang palsu,
Pada ayat
ini terdapat kata “hati-hatilah”
sebanyak tiga kali.
1.
Hati-hatilah terhadap
anjing-anjing.
2.
Hati-hatilah terhadap
pekerja-pekerja yang jahat.
3.
Hati-hatilah terhadap
penyunat-penyunat yang palsu.
Kata hati-hatilah,
jelas itu menunjuk pada satu usaha dan perjuangan didalam menghadapi pekerja-pekerja yang jahat, yakni; anjing-anjing dan penyunat-penyunat yang palsu atau disebut juga dengan orang-orang
yang tidak bersunat. Kalau sunatnya palsu, disebut juga dengan orang-orang yang
tidak bersunat.
Malam ini, bersama-sama kita akan melihat…
PERJUANGAN DAUD DI DALAM MENGHADAPI ANJING-ANJING DAN PENYUNAT-PENYUNAT YANG PALSU.
Kita lihat
kisah tersebut dalam…
1 Samuel 17:26B, 36B, 43B
(17:26)
Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah
yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang
menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat
ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
(17:36) Baik singa maupun beruang
telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu,
ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah
mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." (17:43) Orang Filistin itu berkata kepada Daud: "Anjingkah
aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para
allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud.
Dari ayat ini kita melihat Goliat dan orang Filistin
disebutlah anjing dan orang-orang yang tidak bersunat.
apa yang dimaksud dengan orang-orang yang tidak bersunat.
Ulangan 10:16
(10:16)
Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
Tidak bersunat = tegar tengkuk à
orang-orang yang tidak mau tunduk kepada TUHAN dan kedaulatan TUHAN.
Kalau tengkuknya tegar, berarti; tidak mau tunduk.
Yesaya 48:4-5
(48:4)
Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala
dan berkepala batu, (48:5)
maka Aku memberitahukannya kepadamu dari sejak dahulu; sebelum hal itu menjadi
kenyataan, Aku mengabarkannya kepadamu, supaya jangan engkau berkata: Berhalaku
yang melakukannya, patung pahatanku dan patung tuanganku yang memerintahkannya.
Tegar tengkuk
disebut juga dengan keras kepala dan
kepala batu. Dan orang yang
berkepala batu, suka berdalih
(mencari alasan). Tidak ada orang yang tegar tengkuk; rendah hati.
Jangan suka mencari alasan, sebab ke depan setan akan sediakan alasan
berkeranjang-keranjang dan alasan itu selalu tepat.
Pertanyaan: Kapan kita tahu bahwa kita keras kepala,
tegar tengkuk dan kepala batu?
Jawabnya: hari ini
sebagaimana dalam Ibrani 3:15 --- Tetapi
apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar
suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman".
Jadi, kapan kita tahu
bahwa kita keras kepala, tegar tengkuk dan kepala batu? Jawabnya; hari ini, jikalau kita mengeraskan hati
terhadap Firman yang disampaikan.
Tanda
keras hati dan kepala batu.
Yesaya 6:9-10
(6:9)
Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini:
Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh,
tetapi menanggap: jangan! (6:10)
Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan
buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan
matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik
dan menjadi sembuh."
YANG PERTAMA
-
Telinganya berat mendengar
= tuli rohani.
-
Matanya melekat tertutup = buta rohani.
Keadaan orang semacam ini, tidak pernah tersentuh dan tidak
mengalami jamahan TUHAN, manakala Firman TUHAN disampaikan.
Maka, dampak negatifnya:
a.
Tidak berbalik = tidak mau kembali
kepada TUHAN = tidak mau melepaskan dirinya dari segala ikatan-ikatan dosa,
perbuatan lama.
b.
Tidak sembuh = tidak mengalami
pemulihan, berarti tetap berlilitkan rasa sakit, kesulitan.
Sulit terus hatinya, sulit terus pikirannya, padahal tidak ada
yang mengganggu, itu namanya tidak
sembuh.
Doa dan harapan saya sebagai hamba TUHAN, kiranya TUHAN
memulihkan hidup kita, nikah rumah tangga kita. suami dipulihkan, isteri
dipulihkan, anak dipulihkan, pelayanan dipulihkan, penggembalaan dipulihkan,
terjadi pertumbuhan baik secara kualitas, maupun secara kuantitas. Itulah doa
saya, supaya tema ini tidak menjadi sia-sia.
YANG KEDUA: Sensifit
terhadap Firman Allah yang disampaikan.
Maksudnya; merasa dituduh dan ditunjuk terus dosanya.
Dampak negatifnya:
-
Suka ngomel dan
bersungut-sungut.
-
Menyalahkan si pemberita
Firman.
-
Menyalahkan ibadah dan
pelayanan.
-
Menyalahkan korban dan
persembahan.
-
Semuanya disalahkan.
Inilah orang yang tidak bersunat hati, keras kepala, kepala
batu, tegar tengkuk.
Pada seri pertama tentang orang-orang yang tidak bersunat di
tahun 2023 bulan 4 di tanah Karo, waktu itu pertama kali diadakan di tempat bapak
pendeta Parasian Sihotang, perjuangan Daud dalam menghadapi pekerja-pekerja
yang jahat; anjing-anjing dan penyunat-penyunat palsu ini dari 1 Samuel 16. Lalu seri kedua tahun lalu
di tempat ini, kita memang sudah membahas 1
Samuel 17 dan ayat inipun sudah kita baca, tetapi kita simak kembali,
diulang, untuk memberi kepastian. Sebab, nanti ada pengertian yang lain supaya
kita dapat menghadapi kesulitan. Tetapi, untuk seri yang ketiga ini, kita akan membahas
1 Samuel 17 binasa si kulit khatan
yang tidak bersunat itu; terputus. Si daging besar itulah Goliat akan
ditumbangkan oleh orang yang berhati-hati, itulah Daud. Tetapi kitakkan melihat
itu nanti, bukan malam ini. Tentu kita merindu seperti apa cara Daud
menumbangkan si daging besar itu.
Ciri-ciri orang
yang tidak bersunat
1 Samuel 17:26, 36
(17:26)
Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah
yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang
menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat
ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?" (17:36) Baik singa maupun beruang
telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia
akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh
barisan dari pada Allah yang hidup."
Goliat berani mencemooh
barisan Allah yang hidup.
-
Mencemooh = mengucapkan kata-kata
yang sifatnya menghina dan merendahkan, menurut KBBI.
-
Barisan Allah yang hidup adalah barisan yang
dipimpin dan dikomandoi oleh Roh Kudus.
Gambarannya adalah seperti belalang dalam Amsal 30:27 --- belalang
yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur, berarti;
dipimpin Roh TUHAN, tidak usah dipimpin oleh manusia dia sudah terpimpin, dia
sudah menjadi barisan dari pada Allah
yang hidup, karena dia dikuasai oleh Roh Kudus.
Kemudian, dalam 1 Yohanes
2:27 orang yang diurapi tidak perlu diatur-atur, dia tahu mengerjakan apa
yang harus ia kerjakan, karena dia diurapi oleh Roh TUHAN.
Kisah Para Rasul 7:51-52
(7:51)
Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga,
kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian
juga kamu. (7:52) Siapakah dari nabi-nabi
yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh
orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar,
yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
Orang yang tidak bersunat selalu saja menentang Roh Kudus, barisan Allah yang suci, orang
yang diurapi.
Dampaknya: menganiaya bahkan membunuh nabi. Sedangkan tugas
nabi adalah memberitakan tentang kedatangan Orang Benar à
pribadi TUHAN Yesus Kristus, Anak Allah.
Pendeknya, menentang Roh Kudus = menentang masa depan, sebab
tugas nabi adalah bercerita tentang masa yang akan datang. Kita tidak tahu apa
yang terjadi ke depan, tetapi nabi bisa memberitahukan hal itu seperti malam
ini, tujuannya; supaya keadaan kita baik di masa yang akan datang. Tetapi,
orang-orang yang tidak bersunat selalu
menentang Roh Kudus, barisan Roh Allah yang suci.
Kisah Para Rasul 7:53
(7:53)
Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh
malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
Hukum Taurat yang menjadi petunjuk masa depan diabaikan.
Siapakah yang meneliti dan
menyelidiki tentang pribadi Yesus yang harus menderita sengsara lalu mati di
atas kayu salib, bangkit pada hari ketiga, selanjutnya dipermuliakan (naik ke
Sorga) Itu nabi, sesuai dengan 1 Petrus 1:10-12. Tetapi, orang-orang yang tidak bersunat selalu
saja menentang Roh Kudus, barisan Roh Allah yang suci.
Alasan Goliat mencemooh barisan Allah yang hidup
YANG PERTAMA: Menganggap
diri besar dan kuat.
1 Samuel 17:4
(17:4)
Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya
Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal.
Tinggi Goliat adalah 6
hasta sejengkal. Angka 6 adalah angka daging.
Pendeknya, ketika daging yang dibesar-besarkan di bumi ini,
maka tentu yang rohani akan dijengkali.
Sedikit kesaksian, dahulu ada seorang ibu datang beribadah
di tempat kami, kurang lebih tiga bulan lamanya. Setelah tiga bulan ia pergi
beribadah ke tempat lain adalah; dimana-mana
ada TUHAN, tidak hanya di gereja ini, tidak hanya di GPT “Betania” Serang &
Cilegon, Banten. Lalu ibu itu berkata kembali; dimana-mana ada Firman, tidak harus Pengajaran Mempelai dalam terang
Tabernakel. Itulah yang kami alami. Mungkin rekan-rekan hamba TUHAN juga
mengalami hal yang sama. Jadi, tanpa disadari, kehidupan semacam ini, telah
menghidupi daging besar, sehingga berani menjengkali hal yang rohani.
Sekarang, 6 hasta sejengkal kita bandingkan dengan pelajaran dari Pengajaran Tabernakel.
Kalau kita menggunakan Pengajaran Tabernakel berarti kita
menggunakan pola kerajaan Sorga, nanti pengertian kita akurat. Kalau pengertian
kita akurat, kita juga tahu dimana kedudukan kita sekarang; tingkat pertama (Halaman), tingkat kedua (Ruangan Suci) atau tingkat ketiga (Ruangan Maha Suci).
Kita tidak perlu membangun Tabernakel secara hurufia /
lahiriah. Tetapi kita membangun yang rohani kita yang dibangun, sebab kita
adalah kemah / Bait Allah / Tabernakel, jadi jangan alergi dengan Tabernakel.
Kehidupan yang seringkali membesarkan daging dan menjengkal
yang rohani kita bandingkan dengan Mezbah
Korban Bakaran.
Keluaran 27:1--- Perikop:
“Mengenai Mezbah Korban Bakaran”
(27:1)
"Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta
panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat
persegi, tetapi tiga hasta tingginya.
Di sini kita melihat, Musa disuruh membuat Mezbah Korban
Bakaran. Mezbah Korban Bakaran adalah bayangan / gambaran dari salib di
Golgota, dimana Yesus yang menjadi korbannya. Kalau dalam Perjanjian Lama, yang
dipersembahkan di atas Mezbah Korban Bakaran adalah lembu sapi, kambing domba.
Tetapi, dalam Perjanjian Baru, Mezbah Korban Bakaran adalah bayangn dari salib
di Golgota, dimana Yesus yang menjadi korbannya, bukan lagi binatang.
Dari sini kita bisa melihat, Anak Manusia datang ke dunia
ini…
1.
Untuk melayani Dia.
2.
Untuk memberitakan
berita pendamaian.
Jadi, Yesus telah mengerjakan penebusan dan pendamaian
terhadap dosa kita 2000 tahun yang lalu diatas kayu salib,di bukit Golgota.
Intinya, Yesus datang ke dunia ini,
menderita sengsara di atas kayu salib, untuk menjangkau kehidupan yang
terjengkali, tersisihkan di dunia ini, menjangkau kehidupan yang papah.
Pendeknya, Yesus datang ke dunia ini untuk menjangkau
kehidupan yang terjengkali, bukan orang yang suka menjengkali hal yang rohani.
Itulah fungsi pelayanan kita, bukan menjengkali yang rohani,
dan berkata; Hamba TUHAN itu khotbahnya
tidak enak, gerejaku lebih besar, jemaatku lebih banyak, gerejaku serba lux full ac dan VIP,
bukan itu tugas kita. Sebaliknya; Mezbah Korban Bakaran harus dibangun
untuk menjangkau yang terjengkali.
Adapun ukuran Mezbah Korban Bakaran…
-
Lima hasta panjangnya.
-
Lima hasta lebarnya.
-
Tiga hasta tingginya.
Kalau ukuran panjang dan lebarnya sama berarti Mezbah Korban
Bakaran bentuknya adalah empat persegi.
Pendeknya, dari ukuran yang ada, kita dapat melihat bahwa
Mezbah Korban Bakaran tidak berlaku atau tidak berguna bagi Goliat. Sebab,
tinggi Goliat adalah 6 hasta sejengkal, kalau diletakan; tidak bisa. Jadi,
orang yang suka membesar-besarkan daging, suka menjengkali yang rohani.
Kehidupan yang semacam ini, suka menjengkali yang rohani, darah Yesus tidak
berlaku atas dia, korban Kristus tidak berlaku atas dia. Jangan kita
membesar-besarkan daging di bumi ini, karena kehidupan seperti ini suka
menjengkal yang rohani. Tetapi, biarlah kita diukur dengan yang rohani dan
TUHAN sudah membuktikannya malam ini lewat tema; ORANG-ORANG YANG BERSUNAT.
Saya tahu, hati saudara sedang tulus memperhatikan korban
Kristus yang telah menjangkau kehidupan kita, menjangkau suami yang
terasingkan, isteri yang terasingkan, kehidupan yang terasingkan.
Di atas tadi sudah saya sampaikan, dari ukuran Mezbah Korban
Bakaran, kita melihat korban Kristus tidak berlaku dan tidak berguna bagi
Goliat sebab tingginya enam hasta sejengkal. Dengan lain kata; pengampunan atas
darah salib Kristus tidak berlaku bagi Goliat, tidak berlaku bagi orang yang
menghidupi daging besar yang suka menjengkali hal yang rohani.
Persamaannya kita lihat dalam…
Ibrani 10:22-24 --- Perikop: “Ketekunan”
(10:22)
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari
hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (10:23) Marilah kita teguh berpegang
pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya,
setia. (10:24) Dan marilah kita
saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik.
Dari tiga ayat ini, kita menemukan tiga kata:
1.
IMAN à
ketekunan dalam Ibadah Pendalaman
Alkitab disertai dengan perjamuan suci … (ayat 22)
2.
PENGHARAPAN à
ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu
disertai dengan kesaksian Roh … (ayat 23)
3.
KASIH à
ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan
… (ayat 24)
Kalau kita menggunakan pola Tabernakel, tiga kata ini
terkena dengan tiga alat yang ada di dalam RUANGAN
SUCI.
1.
MEJA
ROTI SAJIA; iman à ketekunan dalam Ibadah
Pendalaman Alkitab.
2.
PELITA
EMAS; pengharapan
à ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu.
3.
MEZBAH
DUPA; kasih
à ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Itulah kalau kita menggunakan pola Tabernakel.
Tetapi sangat disayangkan, mohon maaf, tidak maksud
menghakimi. Hari-hari ini, banyak gereja saya lihat, menjalankan ibadah sesuai
hatinya. Kenapa? Karena ada ibadah 10
menit saja, ada ibadah 10 jam saja, dimana
ayatnya? Tidak ada. Tetapi, ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok ada
ayatnya, sama-sama kita sudah membacanya. Selain itu, ada juga yang menyebut “ibadah
pertengahan minggu”, kenapa demikian? Karena
tidak menggunakan pola Tabernakel. Saya sering mendengar ibadah pertengahan
minggu, akhirnya saya cari dari Kejadian sampai Wahyu, apa itu ibadah
pertengahan minggu, tetapi tidak ada. Kemudian, saya cari juga di konkordansi,
tidak ada. Tetapi, begitu saya pelajari Tabernakel, yang saya temukan adalah tentang
tiga macam ibadah pokok. Mohon maaf bapak ibu, kiranya tidak tersinggung,
tetapi sama-sama kita belajar dari pengertian ini, dan kita praktekan, supaya
jangan asal kita buat ibadah itu. Kalau ibadah tanpa pola, ibadah itu adalah
buatan tangan manusia.
Ibrani 10:25
(10:25)
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,
dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Marilah kita saling menasihati, inilah
tugas kita masing-masing. Malam ini Firman Allah sudah menasihati kita.
Dan semakin giat melakukannya (tiga
macam ibadah pokok), untuk apa? Untuk
menjelang hari Tuhan yang mendekat, dengan
lain kata; untuk menyongsong kedatangan TUHAN Yesus Kristus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga (Mempelai adalah pemimpin / kepala / imam).
Jadi, Yesus datang pada kali yang kedua sebagai Imamat
Rajani, maka lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, jemaat juga harus
menjadi imamat rajani. Mulai musik, singer, kolektan, zangkoor juga sudah
menjadi imam rajani, bahkan pelayan sebagai penerima tamu juga bagian dari
imamat rajani. Kenapa harus menjadi
imamat rajani? Karena Yesus datang sebagai Raja dan Imam.
-
Wahyu 19:6 Yesus sebagai RAJA.
-
Wahyu 19:7 Yesus sebagai IMAM.
Imamat rajani, di situlah kedudukan kita dalam menyongsong
kedatangan TUHAN kedua kali. Jadi, dengan pengertian ini, mantaplah hati kita
mengerjakan pelayanan di gereja lokal, supaya jangan nampak lagi orang-orang
yang tidak bersunat ini.
Penggembalaan yang kami layani sedikit jumlahnya. Kalau
jemaat mundur karena kesalahan saya pribadi, saya rugi, tetapi kalau mundur
karena pengertian yang datang dari Sorga yang saya sampaikan, berarti; kehendak
TUHAN yang jadi. Tidak usah pakai pikiran Nikolaus; suka ngasih-ngasih supaya
jemaat kumpul. Jangan kita begitu, itu namanya kelicikan, tetapi jemaat harus
kumpul karena doa, dan karena pengertian yang benar itulah pembukaan rahasia
Firman.
Yang pasti, pemimpin jemaat / gembala sidang dipelihara
TUHAN secara ajaib, percayalah. Berapa
domba Daud? Cuma tiga ekor, tetapi dia dipelihara dan dari situ cikal
bakalnya menjadi raja. Tetapi kalau tiga domba saja tidak setia, tidak akan
menjadi imamat yang rajani. Padahal, imamat rajani adalah kedudukan kita dalam
menanti kedatangan TUHAN.
Ibrani 10:26-27
(10:26)
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (10:27) Tetapi yang ada ialah kematian
yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan
semua orang durhaka.
Sengaja tinggalkan tiga macam ibadah pokok setelah
memperoleh pembukaan rahasia Firman, konsekuensinya adalah darah Yesus tidak
berlaku atas dia, dengan lain kata; tidak diampuni oleh TUHAN. Jadi, Goliat
tidak diampuni oleh TUHAN.
Tetapi Alkitab berkata; dihanguskan dalam api neraka karena
ia sama dengan orang durhaka, berarti; memberontak.
Sudah diberi pengertian tentang tiga macam ibadah pokok,
tetapi tidak dipraktekan, = mendurhaka. Marilah kita saling mendoakan, dan
kiranya TUHAN kuatkan hati kita. Kalau misalnya ada jemaat yang mundur karena
pengertian yang tulus ini, ya sudah biarlah. Saya tahu, ada juga sidang jemaat
ini masih suka mencari Pdt. Goliat; menghidupi daging besar, menjengkali yang
rohani. Goliat pasti mencari Goliat, tidak mungkin Goliat mencari TUHAN Yesus.
Memang sakit, sebab Paskah itu harus disertai dengan makan sayur pahit.
Alasan Goliat mencemooh barisan Allah yang hidup
YANG KEDUA: Yakin
terhadap kelebihan yang ia miliki, disebutlah itu overconfident.
1 Samuel 17: 5-7 --- Perikop: “Goliat menentang barisan Allah”
(17:5)
Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik;
berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. (17:6) Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya
ia memanggul lembing tembaga. (17:7)
Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam
ratus syikal besi beratnya. Dan seorang pembawa perisai berjalan di
depannya.
Di sini kita melihat, Golit dilengkapi dengan perlengkapan
senjata, antaralain:
1.
Ketopong tembaga di
kepala.
2.
Memakai baju zirah yang
bersisik seberat lima ribu syikal tembaga.
3.
Memakai penutup kaki
dari tembaga.
4.
Bahunya memanggul
lembing tembaga.
5.
Juga dilengkapi tombak,
dengan rincian sebagai berikut;
-
Gagangnya seperti pesa
tukang tenun
-
Mata tombaknya dari
besi, beratnya 600 syikal.
Itulah perlengkapan senjata yang melekat pada Goliat dari
kepala sampai ke ujung kaki.
Yang tidak kalah penting, ternyata seorang pembawa perisai berjalan di depannya. Selain perlengkapan
yang melekat pada Goliat, masih ada pula orang berjalan di depannya membawa
perisai. Perisai à iman.
Artinya; iman Goliat tertuju kepada manusia dan kekuatan
manusia.
Singkat kata, Goliat mengandalkan 2 (dua) hal yang keliru;
1.
Melekatkan perlengkapan senjata di seluruh tubuhnya
secara lahiriah dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.
2.
Iman yang tertuju pada
manusia dan kekuatannya.
Mari kita lihat ayat referensinya…
Yeremia 17:5
(17:5)
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,
yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada
TUHAN!
Orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya adalah orang
yang terkutuk. Kenapa? Karena hatinya jauh dari TUHAN.
Jadi saudara, tugas ini memang tidak ringan dengan lain
kata; berat, tetapi kita harus bertindak sungguh-sungguh supaya jemaat jangan
terkutuk, jangan menjauhkan diri dari ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Goliat sudah keliru, manusia yang membesarkan daging besar
dan mengecilkan yang rohani selalu keliru; melekatkan dirinya dengan yang
lahiriah, bukan melekatkan diri dengan yang rohani. Kemudian, mengandalkan
manusia dan kekuatannya. Kekeliruan semacam ini harus diproteksi dengan
pengertian yang benar, inilah tugas gembala.
Sekali lagi saya sampaikan, bukan bermaksud menggurui.
Seringkali orang yang mendapatkan penglihatan; tentang kedatang TUHAN, kemudian hal itu disampaikan
dengan tangisan. Tetapi, ketika pengertian yang benar disampaikan; ditolak.
Saya heran melihatnya, nangis bisa, tetapi ketika pengertian disampaikan; tidak
mau. Lihat, begitu banyak chanel-chanel di Youtube TUHAN memyampakaikan pesan bahwa
TUHAN mau datang,disertai tangisan. Tetapi pengertian yang benar, itulah firman
yang dibukakan disampaikan; tidak terima, lalu
untuk apa tangisan itu? Atau hanya
untuk membuat orang lain terharu, suami terharu, isteri terharu, jemaat
terharu? Jangan kita dibodoh-bodohi lagi. Saya tidak simpati dengan yang seperti ini, karena menolak pembukaan
rahasia firman.
Di atas tadi kita sudah melihat 2 (dua) kekeliruan;
1.
Yang lahiriah dilekatkan
pada Goliat
2.
Andalkan manusia dan
kekuatannya
Kita bandingkan dengan orang bersunat.
Filipi 3:3
(3:3)
karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah
dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
Yang disebut orang bersunat:
1.
Beribadah oleh Roh Allah.
Berarti; tidak mengandalkan daging dan keinginannya.
2.
Bermegah di dalam Yesus Kristus
= sangkal diri, pikul salib di tengah ibadah dan pelayanan.
3.
Tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah = hidup oleh iman.
Kalau seseorang percaya pada hal-hal lahiriah berarti tidak hidup
oleh iman.
Filipi 3:4-6
(3:4)
Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika
ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih
lagi: (3:5) disunat pada hari
kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang
Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
(3:6) tentang kegiatan aku
penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku
tidak bercacat.
Tujuh kelebihan rasul Paulus secara lahiriah melebihi orang
lain, antara lain:
1.
Disunat pada hari
kedelapan.
2.
Bangsa Israel.
3.
Suku Benyamin.
4.
Orang Ibrani asli.
5.
Pendirian terhadap hukum
Taurat, Paulus orang Farisi.
6.
Tentang kegiatan, Paulus
penganiaya jemaat
7.
Tentang kebenaran dalam
mentaati hukum Taurat, ia tidak bercacat
Perlu untuk diketahui;
-
Perkara 1-4 melekat pada
diri rasul Paulus dari sejak lahir dan itu tidak bisa dihindari.
Saat saya lahir, saya sudah menjadi Sitohang, tidak bisa menjadi
Surbakti, tidak bisa mejadi Sihotang.
-
Perkara 5-7 adalah tiga
hal perbuatan Paulus yang semuanya terkait dengan hukum Taurat.
Ada miripnya dengan Goliat. Tetapi…
Filipi 3:7-8
(3:7)
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap
rugi karena Kristus. (3:8)
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus,
Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah
melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus,
Selanjutnya rasul Paulus hidup dalam kebenaran karena iman
di dalam Kristus yang disalibkan.
Singkat kata, Paulus tidak mengandalkan manusia dan
kekuatannya.
Akhirnya…
Filipi 3:9
(3:9)
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati
hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus,
yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Dan berada dalam Dia bukan dengan
kebenaranku, sendiri karena mentaati hukum Taurat.
Tiga perbuatan Paulus semuanya terkait dengan hukum Taurat. Mengandalkan
manusia dan kekuatannya.
Semakin menyakiti orang lain, bahkan membunuh manusia, akan
nampak semakin hebat (rasul Paulus), itulah bagian yang kedua yang terkait
dengan Hukum Taurat tadi (5-7).
Namun pada akhirny Paulus hidup
dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah
anugerahkan berdasarkan kepercayaan, itulah iman kepada Dia, bukan lagi
kepada yang membawa perisai di depan.
Sikap segenap orang Israel terhadap cemooh Goliat.
YANG PERTAMA
1 Samuel 17:10-11
(17:10)
Pula kata orang Filistin itu: "Aku menantang hari ini barisan Israel;
berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang seorang lawan seorang."
(17:11) Ketika Saul dan segenap
orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati
mereka dan sangat ketakutan.
Saul dan orang orang Israel
cemas hati dan sangat ketakutan.
Cemas hati = kuatir / tidak tenang, hidup tanpa penguasaan diri. Kalau kuat hati,
biar ada gelombang, badai topan, ia tetap tekun menjalankan tiga macam ibadah pokok,
sebab hal itu sudah menjadi harga mati. Sedangkan orang yang cemas hati,
hidupnya tidak tenang, dengan lain kata; kuatir, gelisah, tanpa penguasaan
diri.
Kerugian cemas hati:
-
Tidak dapat berdoa
-
Tidak fokus beribadah
Intinya ibadah dan pelayanan tidak mantap dikerjakan.
Ayat referensi: 1 Petrus 4:7.
YANG KEDUA
1 Samuel 17:23-24
(17:23)
Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat,
orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata
yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. (17:24)
Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya
dengan sangat ketakutan.
Mendengar pernyataan yang sama, sikap bangsa Israel dan Saul
mendengar cemooh Goliat, mereka; melarikan
diri dan takut.
Melarikan diri
arti rohaninya;
a.
Tidak bertanggungjawab
b.
Tidak dapat mengatasi
dan menyelesaikan satu masalah.
c.
Belum tuntas dengan
dirinya, belum berdamai dengan TUHAN.
d.
Susah dipercaya.
Hamba TUHAN, imam-imam harus bisa dipercaya. Bahkan jemaat yang
diurapi juga harus bisa dipercaya. Begitu juga diri saya; hai Daniel, engkau harus bisa dipercaya baik dalam perkataan maupun
perbuatan, jangan munafik.
Penyebab cemas hati dan melarikan diri: Orang Israel dikuasai
oleh roh ketakutan.
Di atas tadi, waktu Israel cemas, Israel ketakutan. Waktu
melarikan diri, Israel juga ketakutan.
Jadi penyebab cemas hati dan melarikan diri adalah karena
Israel dikuasai oleh roh ketakutan.
Perlu untuk diketahui…
1 Yohanes 4:17
(4:17)
Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita
mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti
Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
Kalau takut tidak makan dan akhirnya tinggalkan ibadah,
kasih-Nya tidak sempurna.
TUHAN Yesus sudah kasih contoh kepada kita, Dia serahkan
diri-Nya. Dia tidak takut kehilangan reputasi, tidak takut kehilangan harga
diri, Dia tidak takut diinjak-injak, Dia merendahkan diri dan dikecilkan. Dia
tidak takut kehilangan rumah-Nya (Sorga).
1 Yohanes 4:18
(4:18)
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia
tidak sempurna di dalam kasih.
Di dalam kasih tidak ada ketakutan
kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.
Itulah hikmat sehingga kita mengenal pribadi TUHAN.
Ciri-ciri orang takut.
DARI PIHAK ORANG ISRAEL SEBAGAI RAKYAT
1 Samuel 17:25-27
(17:25)
Berkatalah orang-orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang maju
itu? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang
mengalahkan dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan
anaknya yang perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya
dari pajak di Israel." (17:26)
Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah
yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang
menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat
ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?" (17:27) Rakyat itu pun menjawabnya
dengan perkataan tadi: "Begitulah akan dilakukan kepada orang yang
mengalahkan dia."
Di sini kita melihat, orang-orang Israel sebagai rakyat sibuk menceritakan imbalan untuk orang
yang mengalahkan Goliat.
Jadi, kalau ada yang bisa mengalahkan Goliat, imbalannya;
1.
Dianugerahi raja
kekayaan yang besar.
2.
Raja akan memberikan
anaknya yang perempuan kepadanya.
3.
Kaum keluarganya akan
dibebaskannya dari pajak di Israel.
Soal imbalan ini kita bandingkan dengan…
Keluaran 32:8-10 --- Perikop: “Anak lembu emas”
(32:8)
Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka;
mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah
dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir." (32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa
ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. (32:10) Oleh sebab itu biarkanlah Aku,
supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka,
tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."
TUHAN menyebut Musa
sebagai bangsa yang besar, tetapi Israel disebut sebagai bangsa yang tegar tengkuk, sebab bangsa
Israel menuhankan emas, berbentuk; anak lembu yang dicetak.
Kita sebagai gembala sidang dan jemaat yang kita layani,
hendaklah sebagai bangsa yang besar, itu doa saya.
Perlu untuk diketahui, bangsa yang besar memiliki jiwa yang
besar, sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan
sejarahnya; selalu ingat jasa-jasa pahlawannya. Yang saya tahu, TUHAN adalah
pahlawan perang kita, sebab TUHAN telah menyelamatkan bangsa Israel dari Firaun
dan Mesir. Israel bisa menang, bukan karena jumlahnya banyak, tetapi TUHAN
berperang ganti Israel; dibebaskan dari penjajahan Firaun, dibebaskan dari
perbudakan Mesir (dunia) ini.
Bangsa Israel sudah diselamatkan, tetapi dalam perjalanan
menuju tanah Kanaan (hari perhentian) bangsa Israel menyimpang karena menuhankan emas, gambarnya; anak lembu. Itulah
sebabnya bangsa Israel disebut sebagai bangsa yang tegar tengkur,
Melupakan jasa pahlawanya.
Bukan maksud untuk menggurui, seakan-akan hamba TUHAN. Kita
bukan mencari keselamatan tetapi mengerjakan keselamatan, berarti memberi diri
disucikan. Tetapi bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk, sebab mereka menuhankan
emas, tetapi Musa adalah bangsa yang besar. Firaun adalah gambaran setan. Mesir
adalah gambaran dunia.
Lebih rinci lagi untuk melihat; bangsa yang besar…
1 Raja-raja 3:9-12
(3:9)
Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk
menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat,
sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" (3:10) Lalu adalah baik di mata Tuhan
bahwa Salomo meminta hal yang demikian. (3:11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau
telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan
atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, (3:12) maka sesungguhnya Aku melakukan
sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati
yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang
pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti
engkau.
Singkat kata, Salomo meminta hikmat dan pengertian dari
TUHAN. Berarti Salomo…
1.
Tidak meminta umur panjang.
Padahal, kalau anak kita ulang tahun, bapaknya berkata; panjang
umurnya, sedangkan ibunya berkata; TUHAN
tolong anakku, biarlah dia menjadi anak yang manis dan panjangkanlah
umurnya TUHAN. Tetapi Salomo tidak meminta
umur panjang.
2.
Tidak meminta kekayaan.Padahal kekayaan adalah
keinginan dari kebanyakan orang.
3.
Tidak meminta nyawa musuh.
Tetapi, orang yang di luar TUHAN, kalau bisa bunuhlah dia TUHAN, karena sakit hati. Salomo tidaklah
demikian, yang menyakiti hatinya, tidak diminta untuk diputuskan nyawanya.
Kalau ada jemaat mundur, pendeta jangan katakan; matilah kau di situ. Tetapi kita belajar
bersama-sama hanya untuk meminta satu saja; hikmat, pengertian, akal budi,
kebijaksanaan, Firman dibukakan, supaya kita menjadi pemimpin yang bijaksana.
Penglihatan dan mimpi disebut juga nubuat. Tetapi, nubuat
terbesar adalah pembukaan rahasia Firman. Kalau mimpi hanya dia yang tahu,
tetapi, nubuat terbesar itulah Firman yang dibukakan, sama-sama kita
menyaksikannya. Jadi, hamba TUHAN harus
jujur, termasuk saya, jangan ada kata-kata dusta.
Yang kita minta kepada TUHAN satu saja yaitu; hikmat. Dalam ketekunan tiga macam
ibadah pokok, yang kita minta juga hanya satu yaitu; pembukaan rahasia Firman TUHAN untuk menolong jemaat, sebab, kasus
dari sidang jemaat banyak. Di kantor banyak kasus, di ladang banyak kasus.
Hati-hati dengan mulut, jangan gampang mengucapkan kata-kata yang tidak beres,
supaya TUHAN pakai kita dalam pembukaan rahasia Firman. Jangan rugikan diri
sendiri, supaya jemaat juga jangan rugi.
Adapun manfaat hikmat dan
pengertian:
Paham menimbang perkara untuk menghakimi sidang jemaat, tahu
memberi jalan keluar = dapat mengambil keputusan dengan tepat, mengadili dengan
seadil-adilnya. Pendeknya, hikmat dan
pengertian lebih penting dan berharga dari imbalan.
Daniel 5:16
(5:16)
Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan
dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan
itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian
dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan
dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang
ketiga."
Di sini kita melihat, hikmat dan pengertian lewat pembukaan
rahasia Firman Allah sangat berkuasa menguraikan kekusutan. Demi hikmat dan
pengertian ini, Daniel menolak 3 (tiga) hal yang ditawarkan oleh Belsyasar….
1.
Pakaian dari kain ungu
2.
Kalung emas pada leher
3.
Jabatan tinggi
Daniel 5:17
(5:17)
Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah
pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca
tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.
Tetapi pada ayat ini Daniel menolak imabalan tersebut dan
menyuruhnya untuk memberikan kepada orang lain. Karena bagi Daniel yang terpenting adalah ia menyampaikan
pembukaan rahasia Firman kepada raja.
Jadi hikmat lebih berharga dari raja. Kita tidak perlu takut
kepada jemaat yang membawa perisai di depan.
Daniel 5:5
(5:5)
Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada
kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung
tangan yang sedang menulis itu.
Tampaklah jari-jari tangan manusia
Lima jari à lima
jabatan; rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru.
Lima hamba TUHAN yang diurapi harus menyampaikan Firman
TUHAN, Firman itu harus ditulis dalam loh daging, ditukik di hati kita, itulah
tugas lima jabatan (lima jari).
Jadi saudara, hikmat / Firman yang dibukakan, bagaikan kaki
dian; sangat berkuasa menerangi hati dan pikiran kita masing-masing. Kalau
Firman dibukakan, dia menjadi Pelita Emas; menerangi hati. Sebagai mana dengan
yng tertulis; Firman itu pelita bagi
kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119:105…)
Semua perkara-perkara yang ada di Pelita Emas terbuat dari satu
talenta emas, terdiri dari 66. Baik perkara batang yang tengah dengan
masing-masing tiga cabang kiri dan kanan jumlah semuanya ada 66 dan jumlah
kitab juga ada 66.
Tiga cabang di sebelah di kiri dan tiga cabang di sebelah di
kanan terdiri dari kelopak berupa
bunga badam, tombol dan kembangnya, seluruhnya 66. Jadi jelas
sekali, kalau Firman dibukakan; hati dan pikiran kita diterangi.
Jadi, yang terutama adalah menjadi bangsa yang besar; bukan imbalan, tetapi meminta satu perkara itulah
pembukaan rahasia Firman. Soal berkat TUHAN yang memelihara kita semua. dan itu
pengalaman kami.
Jadi sekali lagi saya sampaikan, yang terutama hanya satu
yaitu; hikmat, supaya baik nikah kita maupun nikah jemaat diberkati oleh TUHAN.
Sekusut-kusutnya masalah dalam nikah dapat diuraikan oleh pembukaan Firman.
Pendeknya, Daniel, Salomo, Daud, dan Musa adalah; bangsa
yang besar, selalu ingat jasa pahlawannya…
Sekarang kita melihat…
Ciri-ciri orang takut
DARI PIHAK KAKAK-KAKAK DAUD SEBAGAI TENTARA
1 Samuel 7:28-9
(17:28)
Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang
itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa
engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga
ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu:
engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran." (17:29) Tetapi jawab Daud: "Apa
yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!"
Di sini kita melihat, kakak-kaka Daud marah besar disertai
dengan tuduhan-tuduhan yang tidak beralasan. Menunjukkan bawah kakak-kakak Daud
penuh dengan iri hati, benci, dengki dan
seterusnya. Kemudian, kakak-kakak Daud merasa tersaingi, terlihat dari perkataan mereka: Mengapa engkau datang?
Inilah ciri orang yang takut dari pihak kakak-kakak Daud
yang mewakili tentara yaitu; suka menuduh, menghakimi, penuh dengan iri hati,
benci, dengki tanpa alasan dan merasa tersaingi. Sesama hamba TUHAN jangan
merasa tersaingi. Jadilah tentara TUHAN yang bersikap laki-laki.
Ciri-ciri orang takut
DARI PIHAK SAUL SEBAGAI PEMIMPIN.
1 Samuel 17:31-33
(17:31)
Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu
diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia. (17:32) Berkatalah Daud kepada Saul:
"Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini
akan pergi melawan orang Filistin itu." (17:33) Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin
engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau
masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."
Saul tawar hati,
sebab ia masih membesar-besarkan hal yang tidak mungkin.
Jadi, orang yang tawar hati suka sekali membesar-besarkan
hal tidak mungkin (mustahl).
Padahal dalam Roma
4:17 --- seperti ada tertulis: "Engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya
ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang
menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
Kenapa tawar hati?
Karena masih suka membicarakan hal yang tidak mungkin. Inilah ciri-ciri orang
takut dari seorang pemimpin yang diwakili oleh Saul.
Kita tidak perlu melanjutkan lagi.
Firman Allah sudah disampaikan kurang lebih 2 jam 15 menit. Sebetulnya ada
jalan keluarnya, tetapi kalau disampaikan terlalu lama, karena masih 15 menit
lagi. Saya terlalu mengerti hati saudara, terlalu memahami, yaitu; ingin
cepat-cepat berdamai dengan isteri dan juga sebaliknya. Tetapi terlebih dahulu
kita menangis di bawah kaki salib TUHAN.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment