KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, June 15, 2025

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 10 JUNI 2025

 



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 10 JUNI 2025

 

SURAT YUDAS

(Seri 27)

 

Subtema: ROTI MALAIKAT (FIRMAN PENGGEMBALAAN)

 

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, sebab, oleh karena rahmat-Nya, kita semua dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus sehingga kita boleh datang beribadah kepada TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan. Sebentar kita akan tersungkur di kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia. Namun, terlebih dahulu kita akan mendengarkan Firman Allah.

 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet, baik Youtube, Facebook atau media sosial lainnya yang digunakan (diakses). Biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi ruangan ini, ruangan hati kita, sehingga ada damai sejahtera, memberi satu sukacita sekaligus bahagia saat kita duduk diam mendengarkan Firman TUHAN, dekat kaki TUHAN.

Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan

Yudas 1:5

(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.

 

TUHAN telah menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir, namun sangat disayangkan, karena pada akhirnya mereka dibinasakan  di padang gurun.

-          Yang dibinasakan adalah; orang-orang yang tidak percaya.

-          Mesir adalah gambaran dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.

 

Saudara, kisah tentang bangsa Israel diselamatkan dari tanah Mesir adalah sebuah kisah yang tidak asing lagi bagi kita (orang Kristen). Namun sekalipun demikian, kisah tersebut sengaja diceritakan kembali oleh Yudas (saudara Yesus), untuk memperingatkan kita di hari-hari terakhir ini, supaya kita tidak binasa di tengah perjalanan rohani kita di dunia ini menuju kerajaan Sorga (perhentian kekal). 


Ternyata, Rasul Paulus juga memperingatkan jemaat di Korintus dengan kisah yang sama di dalam 1 Korintus 10

Ayat 1-4 intinya ialah umat Israel telah diselamatkan dari tanah Mesir (tanah perbudakan) dan penjajahan Firaun.

 

1 Korintus 10:5

(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.

 

Sekalipun bangsa Israel telah diselamatkan dari Mesir, akan tetapi bagian yang terbesar dari bangsa Israel ditewaskan di di padang gurun atau di tengah perjalanan mereka menuju tanah perjanjian (tanah Kanaan)

-      Bagian terbesar -> generasi pertama dari bangsa Israel yang lahir di tanah Mesir.

-      Kanaan; gambaran / bayangan dari hari ketujuh, yakni; perhentian kekal.

 

1 Korintus 10:6-10

(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

 

Apa yang dialami bangsa Israel di padang gurun adalah contoh untuk memperingatkan gereja TUHAN supaya di hari-hari terakhir ini...

a.    Jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat … (ayat 6).

b.   Jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala …  (ayat 7).

c.    Janganlah kita melakukan percabulan … (ayat 8).

d.   Janganlah kita mencobai TUHAN … (ayat 9).

e.    Janganlah bersungut-sungut … (ayat 10).

Janganlah bersungut-sungut / ngomel terhadap apa yang kita alami. Kalau bersungut-sungut, nanti keadaan kita sama seperti bangsa Israel yaitu; dibinasakan oleh malaikat maut, sementara perjalanan kita sedang menuju ke kerajaan Sorga.

 

Saudara, kita masih berada pada pembasahan tentang….

JANGANLAH KITA MENCOBAI TUHAN” (Bagian kelima)

Kisah tersebut ditulis dengan jelas pada kitab Musa yang keempat yakni; Bilangan 21:4-9.

 

Namun kita awali kisah ini dari…

Bilangan 21:4-5 -- Perikop: “Ular tembaga”

(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. (21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

 

Setelah sekian lama berputar-putar di padang gurun mengelilingi pegunungan Seir, tanah Edom, maka bangsa Israel tidak dapat menahan hati lagi di tengah jalan, istilah sekarang; habislah kesabaran. Setelah hilang kesabaran, akhirnya mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa sebagai gembala.

Pendeknya, bangsa Israel telah mencobai TUHAN dan itu terjadi setelah menginjak tahun ke-40 di padang gurun (Ulangan 2:7)

 

Di tengah-tengah mencobai TUHAN, bangsa Israel berkata-kata yang sifatnya memilukan hati TUHAN, antara lain:

a.       Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir?

Perkataan ini menunjukkan bahwa mereka...

-      Menolak rencana Allah yang besar.

-      Tidak menghargai kemurahan dan kebaikan TUHAN, istilah sekarang; tidak menghargai korban Kristus.

b.      Supaya kami mati di padang gurun?

Itu berarti; bangsa Israel menuduh bahwa TUHAN akan membunuh mereka di padang gurun.

 

Sebetulnya, apa yang mereka katakan sangat memilukan hati TUHAN, karena tuduhan itu tidak tepat. TUHAN membebaskan mereka bukan untuk membinasakan mereka di padang gurun, tetapi untuk menyelamatkan mereka. Sama halnya dengan TUHAN turun ke bumi menjadi manusia supaya ia mendapat kesempatan menderita sengsara dan mati di kayu salib, tujuannya adalah untuk menebus dan selanjutnya memperdamaikan kita dengan Allah (menyelamatkan kita semua). Tetapi justru mereka menuduh bahwa TUHAN akan membunuh mereka di padang gurun, ini perkataan yang sangat memilukan hati TUHAN.

 

Kita baca dulu dalam…

Mazmur 78:21-22

(78:21) Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, (78:22) sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.

 

Ketika bangsa Israel mencobai TUHAN di padang gurun, TUHAN GEMAS, sebab hal itu menunjukkan bahwa mereka...

-      Tidak percaya kepada TUHAN.

-      Tidak yakin terhadap keselamatan yang daripada Allah.

 

Terkait dengan keselamatan tersebut; Allah telah mengutus Musa, hamba-Nya untuk menggembalakan dan memimpin mereka. Kemudian, mereka juga menyaksikan bahwa Musa, sang gembala, oleh perintah TUHAN;

-      Menghukum Mesir dengan 10 tulah

-      Mereka mengadakan perayaan Paskah untuk pertama kali

Paskah berarti; kelepasan dan kebebasan untuk selanjutnya bangsa Israel ditetapkan sebagai anak sulung. Tetapi lihatlah, bangsa Mesir, mulai dari Firaun sampai kepada rakyat jelata, mereka tidak mengerti merayakan hari raya Paskah, sehingga Mesir mengalami kematian anak sulung. Mulai dari anak sulung Firaun, sampai kepada rakyatnya dan semua binatang yang ada di Mesir, karena mereka tidak ada tanda darah, tidak pernah merayakan Paskah.

 

Jadi memang, bangsa Israel adalah bangsa yang bebal, tidak mengerti untuk menyukakan hati TUHAN. Masakan bangsa Israel diselamatkan untuk dibinasakan? Ini sesuatu yang tidak masuk akal. Jadi, perkataan-perkataan mereka / tuduhan-tuduhan mereka, sangat memilukan, mencederai hati TUHAN. TUHAN Yesus sudah berkorban, lalu kita tuduh dengan tuduhan yang bukan-bukan, itukan mencederai hati TUHAN.

 

Mazmur 78:18-19

(78:18) Mereka mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka. (78:19) Mereka berkata terhadap Allah: "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?

 

Bangsa Israel mencobai Allah dengan meminta makanan, tetapi karena menuruti hawa nafsu dan berkata: : "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun? Dari perkataan ini jelas sekali bahwa banga Israel telah mencobai TUHAN Allah.

 

Kalau kita mengikut TUHAN, ikutilah dengan sungguh-sungguh, tidak perlu menggunakan syarat ini dan itu. Karena, kalau mengikuti TUHAN dengan syarat ini dan itu, ujung-ujungnya mencobai TUHAN. Jadi, kalau ikut TUHAN, ikutin saja, kemanapun dibawa.

 

Kita kembali melihat kisah bangsa Israel mencobai TUHAN dengan meminta makanan menurut nafsu, dalam..

Bilangan 21:5

(21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

 

Bangsa Israel menginginkan roti dan air, sebab mereka telah muak terhadap manna.  Singkat kata, bangsa Israel mencobai TUHAN dengan menuruti hawa nafsu mereka.

 

Mauk terhadap manna = muat terhadap Firman Allah sebagai makanan rohani.

Alkitab berkata: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Manusia bisa kenyang karena makan roti, tetapi manusia tidak akan hidup karena makan roti, sebab manusia hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.

 

Praktek muak terhadap Firman Allah yang disampaikan ialah: hambar.

Hambar artinya;

a.       Tidak ada rasanya / tawar.

b.      Tidak tersentuh / tidak tergugah sedikitpun.

 

Kalau kita sedikit melebar, kehidupan semacam ini persis seperti Nabal -- Nabal namanya, bebal orangnya -- sebagaimana dalam 1 Samuel 25:25 -- Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.

 

Nabal juga orang dursila. Apa arti dursila?

 

1 Samuel 25:17

(25:17) Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab telah diputuskan bahwa celaka akan didatangkan kepada tuan kita dan kepada seisi rumahnya, dan ia seorang yang dursila, sehingga orang tidak dapat berbicara dengan dia."

 

Dursila adalah sama sekali tidak tersentuh terhadap pemberitaan Firman yang disampaikan.

Daud telah mengutus utusannya, dan utusannya itu menyampaikan segala sesuatu yang dipesankan Daud kepada Nabal, tetapi Nabal tetap tidak mau memperhatikan segala sesuatu yang dipesankan.

 

Mazmur 78:24-25

(78:24) menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit; (78:25) setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Jangan kita muak terhadap manna Sorgawi. Sesungguhnya, manna disebut juga dengan;

a.       Gandum dari Sorga.

b.      Roti malaikat.

 

Pada minggu kita telah mengikuti penjelasan tentang gandum dari Sorga, maka malam ini kita akan membahas…

KETERANGAN: ROTI MALAIKAT

Roti malaikat = Firman Penggembalaan

-      Roti = Firman.

-      Malaikat = gembala / pemimpin jemaat.

 

Dalam satu kesempatan, Yesus disebut sebagai…

-      Roti hidup, sebab Ia telah memecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib.

Ayat referensi:  Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi (Yohanes 6:33-35)

-      Tetapi dalam kesempatan yang lain, Yesus disebut sebagai; Gembala yang baik, sebab Ia telah memberikan nyawaNya bagi domba-domba-Nya.

Ayat referensi Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (Yohanes 10:11)

 

Itu berarti, Firman Penggembalaan adalah TUBUH dan DARAH Yesus yang harus kita konsumsi dan nikmati di hari-hari terakhir ini. Alasannya:

-      Tubuh Yesus = roti hidup sebagai makanan rohani

-      Nyawa Yesus = darah sebagai minuman rohani, sebab nyawa adalah darah sebagaimana Imamat 17:11 -- “Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya..”

 

Singkat kata, tubuh dan darah Yesus disebut juga dengan korban sehari-hari, yakni; korban sembelihan (minuman) dan korban santapan (makanan).

 

Penjelasan tentang: KORBAN SEMBELIHAN 🡪  ibadah dan pelayanan yang dihubungkan langsung dengan korban Kristus = ibadah dan pelayanan terhubung dengan korban berdarah-darah. Itulah sebabnya kita disebut kawanan domba Allah, tidak disebut kawanan singa atau ular, supaya ibadah itu ditandai dengan korban berdarah-darah. Ketika ditandai dengan korban berdarah-darah, domba tidak akan pernah buka mulut (bersungut-sungut).

Sekalipun anak domba dibawa ke pembantaian; tidak akan bersungut-sungut dan induk domba juga tetap kelu di depan orang yang menggunting bulunya. Baik anak domba ataupun induk domba, sama-sama tidak buka mulut.

 

Masih penjelasan tentang korban sembelihan, diawali dari…

Matius 20:28

(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Anak Manusia datang ke dunia untuk 2 (dua) hal;

1.      Melayani, supaya kita dapat menikmati pelayanan Yesus, sebab Yesus adalah Imam Besar Agung yang terus memimpin ibadah-ibadah di bumi sampai kepada puncak ibadah, itulah doa penyembahan (Wahyu 8:3-4).

Kalau kita tidak menikmati pelayanan Yesus sebagai Imam Besar, maka, kita tidak mungkin berada pada satu kedudukan yang dikehendaki oleh TUHAN yaitu; puncak ibadah, itulah doa penyembahan. Sementara penyembahan = penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah

 

Pendeknya, lewat pelayanan Yesus sebagai Imam Besar, kita dilepaskan / dibebaskan dari…

-      Dunia dengan segala arusnya yang menghanyutkan kerohanian anak-anak TUHAN sampai ke dasar keterpurukan.

Dampak positifnya: kita tetap mengasihi TUHAN dan sesama.

Sebagai perbandingan, kita lihat 1 Yohanes 2:15 -- Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

-      Daging dan keinginan-keinginannya yang jahat.

Dampak positifnya: kita semua dipenuhkan Roh Kudus.

Manusia daging memikirkan hal-hal dari daging, manusia roh memikirkan hal-hal dari Roh / perkara rohani itulah ibadah dan pelayanan.

-      Setan dan tipu muslihatnya

Dampak positifnya: tetap berpegang teguh kepada kebenaran dan keadilan TUHAN = penuh dengan Firman Allah sebagai kebenaran dan keadilan

 

2.      Untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Hal itu juga diceritakan langsung oleh rasul Petrus dalam…

1 Petrus 1:18-19

(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Kita telah ditebus dari cara hidup yang telah sia-sia / perbuatan yang sia-sia, disebut juga dosa warisan, bukan dengan...

-      Barang yang fana, umpama; harta, kekayaan, uang, jabatan, pangkat yang tinggi.

-      Perak dan emas, ini berbicara tentang hal-hal yang lahiriah.

Tetapi kita semua ditebus dengan darah Kristus, darah yang mahal, sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat sebagaimana dalam Yesaya 53:7 -- Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya

Baik anak domba maupun induk domba  ada dalam penyerahan diri sepenuh, tidak ada dalam pemberontakan dan tanpa perbantahan sedikitpun, sehingga layak untuk menebus kita. Kalau suka berbantah-bantah, bersungut-sungut / ngomel tidak layak menjadi pendamaian, darahnya belum halal untuk melayani TUHAN. Biarlah kiranya kemurahan TUHAN melayakkan kita untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.

 

Inilah korban sembelihan yang harus kita konsumsi sehari-harinya dan dinikmati sampai hari kedatangan TUHAN. Ini yang menggembalakan kita, jangan yang lain-lain, jangan pengertian logika.

Ini bagian dari Firman Penggembalaan yang harus dinikmati. Jangan sampai kita tergembala di sini, tetapi menikmati Firman dari tempat lain lewat online / live streaming; Youtube, Tiktok atau chanel-chanel lain.

Jadi, mantapkan diri sebagai domba yang tergembala, nikmatilah Firman Penggembalaan. Salah satu dari korban sehari-hari adalah mengkonsumsi korban sembelihan sampai hari kedatangan TUHAN.

 

Kembali kita memperhatikan…

1 Petrus 1:20-21

(1:20) Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. (1:21) Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

 

Setelah kita menikmati korban sembelihan, barulah kita percaya kepada Allah, sehingga iman dan pengharapan kita bulat / utuh dan tertuju hanya kepada Bapa di Sorga, tidak lagi kepada lain.

 

Jadi, kalau anak-anak TUHAN menolak korban sehari-hari tepatnya; korban sembelihan; tidak akan pernah bisa percaya kepada Allah, seperti bangsa Israel sudah diselamatkan tetapi tidak percaya juga. Tetapi, oleh karena korban sembelihan, senantiasa kita menikmati iman dan pengharapan kita seutuhnya / bulat tertuju kepada Allah.

 

Kita bandingkan dengan gereja tanpa korban sehari-hari.

Daniel 8:10-11

(8:10) Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya. (8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.

 

Ia membesarkan dirinya dihadapan Allah (Panglima bala tentara), dengan;

-      Merampas korban sehari-hari yakni; korban sembelihan dan korban santapan

-      Tempat-Nya yang kudus (Bait Suci Allah); dirobohkan

Dari sini kita bisa melihat, antikris menghujat kemah kediaman Allah.

 

Daniel 8:12

(8:12) Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.

 

Di sini kita melihat, antikris menyingkirkan korban sehari-hari, lalu digantilah ibadah itu dengan ibadah fasik.

Ibadah fasik artinya; sibuk bicara soal berhasil-keberhasilan dan berkat-keberkatan. Kalau gereja TUHAN melupakan korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan, itu namanya perbuatan keji dihadapan TUHAN. Namun nampaknya kekejian di hari-hari terakhir ini sedang terjadi di dalam banyak rumah TUHAN.

 

Singkat kata, pada saat korban sehari-hari disingkirkan tampaklah korban yang lain yaitu; kekejian dan kenajisan percabulan. Jadi, hati kita harus bulat menikmati korban sehari-hari, salah satunya adalah korban sembelihan.

 

Penjelasan tentang: KORBAN SANTAPAN -> Pengajaran Firman Allah yang murni dan benar, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.

Prakteknya; ayat satu menjelaskan ayat yang lain sampai terbuka rahasia Firman Allah. Jadi, jangan sampai satu ayat Firman dijelaskan oleh cerita-cerita isapan jempol , dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul, filsafat-filsafat kosong manusia, tetapi kita harus menikmati korban santapan.

 

Kelanjutan dari korban santapan…

Mazmur 119:130

(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodo

 

Dampak positif terjadi pembukaan rahasia Firman:

1.      Memberi terang, itu berarti; hati diterangi sehingga kita tidak mudah putus asa dan menjadi lemah karena banyaknya persoalan yang harus kita hadapi di atas muka bumi ini.

Kalau pikiran kita sudah diterangi, maka pikiran kita hanya tertuju kepada Dia yang tertikam sampai huruf “T’ tertulis di dahi ini.

2.      Memberi pengertian kepada orang-orang bodoh

Manfaatnya; tidak mengulangi kesalahan-kesalahan / dosa masa lalu sebagai perbuatan bodoh.

 

Inilah korban santapan yang harus dikonsumsi / disantap dan dinikmati oleh gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini. Memang kalau rahasia Firman TUHAN disingkapkan, maka segala yang terselubung tersingkap, dipermalukan, bahkan dikuliti kita, tetapi kita harus rela dikuliti karena itu ciri dari pengalaman kematian. Kalau rahasia Firman dibukakan tetapi kita tetap menolak; tidak akan pernah masuk dalam pengalaman kematian.

 

Saya berharap lewat korban santapan ini hati dan pikiran kita diterangi oleh TUHAN. Dan inilah yang memang harus kita konsumsi dan nikmati. Inilah korban sehari-hari yang harus kita nikmati sampai hari kedatangan TUHAN.

 

Dampak positif menikmati Firman Penggembalaan (korban sehari-hari)

Yohanes 6:53-58

(6:53) Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. (6:54) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. (6:55) Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. (6:56) Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. (6:57) Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. (6:58) Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

 

Mengkonsumsi Firman Penggembalaan serta menikmati dengan sungguh, dampak positifnya:

1.      Dibangkitkan pada akhir zaman.

Kebangkitan pertama berada pada kerajaan 1000 tahun damai. Sedangkan kebangkitan kedua; hidup kekal di dalam kerajaan Sorga, bahagia bersama dengan Dia.

2.      Satu dengan TUHAN disebutlah itu tubuh Kristus yang sempurna = mempelai TUHAN / milik kepunyaan Allah sendiri

3.      Hidup selama-lamanya, bahagia bersama dengan Dia di dalam kerajaan Sorga

 

Itulah menikmati roti malaikat, disebut juga dengan Firman Penggembalaan -> korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan, tubuh dan darah Yesus. Itu yang harus kita konsumsi / nikmati, supaya kita dibangkitkan, menjadi mempelai TUHAN dan bahagia bersama dengan Dia di dalam kerajaan Sorga selama-lamanya.

 

Selamat menempuh ke jalan keabadian, kiranya TUHAN tolong kita melewati sandungan-sandungan di bumi ini. Amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment