IBADAH RAYA MINGGU, 15 JUNI 2025
WAHYU PASAL 19
(Seri 4)
Subtema: MENANTIKAN TUHAN SEBAGAI IMAMAT RAJANI
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, sehingga kita boleh datang menghadap TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu yang disertai dengan kesaksian Roh.
Saya juga tidak lupa menyapa anak anak TUHAN, bapak/ibu, saudara/I yang terkasih di dalam Yesus, yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet, baik dari Youtube, maupun dari Facebook, atau media sosial lainnya yang digunakan. Biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga turun di tengah-tengah ruangan ini, memenuhi setiap kehidupan kita, memerintah kehidupan kita, yang akan memberi satu sukacita serta bahagia saat kita duduk diam mendengar Firman TUHAN, dekat kaki TUHAN. Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohonlah kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Selanjutnya, marilah kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan Ibadah Raya Minggu dari…
Wahyu 19:6-7 Perikop: “Perjamuan kawin Anak Domba”
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Singkat kata, kata “HALELUYA” di sini merupakan penyembahan yang datang dari himpunan besar orang banyak.
Oleh sebab itu, gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini sudah harus berada pada gunung yang tertinggi / puncak ibadah, yakni; doa penyembahan yang besar / mezbah dupa yang besar, untuk selanjutnya dinyatakan suasana mempelai. Sebab, ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, Ia tampil sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga disebutlah Imamat Rajani. Mempelai Laki-Laki = suami = imam.
Imamat rajani = melayani dengan sistem kerajaan Sorga, berarti bukan hamba dosa dan terlepas dari daya tarik bumi, tidak ada kaitannya dengan perkara-perkara lahiriah.
Dan pengantin-Nya telah siap sedia, disebut juga dengan harta kesayangan dan milik kepunyaan Allah sendiri.
Pernyataan ini tentu mengandung arti bagi kita masing-masing.
Keluaran 19:4-6
(19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. (19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. (19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Harta kesayangan TUHAN / milik kepunyaan Allah sendiri ialah; imamat rajani.
Inilah yang menjadi inti dari pemberitaan Firman Allah dan muara dari ibadah dan pelayanan kita di muka bumi ini. Inilah Firman Allah yang harus diajarkan kepada bangsa Israel, juga kepada saya dan saudara. Tetapi banyak ajaran-ajaran lain di luar inti dari pemberitaan Firman; sibuk dengan berita berkat-keberkatan, berhasil-keberhasilan, sibuk dengan kejayaan, kemakmuran disebutlah itu teori prosperity.
Tetapi pada hakekatnya, inti dari pemberitaan Firman Allah yang semestinya diajarkan kepada bangsa Israel adalah; bangsa Israel harus menjadi harta kesayangan, milik kepunyaan Allah sendiri, disebutlah itu imamat rajani. Dan itu merupakan muara dari ibadah kita di bumi ini, tidak ada yang lain.
Tetapi puji TUHAN, oleh karena Pengajaran Mempelai dalam Tabernakel, kita mengerti inti dari Firman Allah. Pengajaran Mempelai sangat akurat membawa kita pada satu kedudukan yang tepat seperti yang diinginkan TUHAN kepada bangsa Israel dengan perantaraan Musa hamba yang setia ini.
Jadi sekali lagi saya sampaikan, inti dari pemberitaan Firman Allah harus diajarkan supaya gereja TUHAN tahu apa yang menjadi kerinduan TUHAN. Sesungguhnya kerinduan TUHAN ialah supaya gereja TUHAN menjadi…
Harta kesayangan TUHAN, disebut imamat rajani.
Milik kepunyaan Allah sendiri disebutlah itu bangsa yang kudus / mempelai TUHAN.
Keluaran 19:7-8
(19:7) Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya. (19:8) Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.
Di sini kita melihat, bangsa Israel bersedia untuk menjadi...
Harta kesayangan = imamat rajani
Milik kepunyaan Allah sendiri, bangsa yang kudus yakni; mempelai TUHAN
Jadi, kalau bukan imamat rajani dan milik kepunyaan TUHAN berarti bukan mempelai TUHAN.
Dan kesediaan bangsa Israel terhadap Firman Allah yang diajarkan, disampaikan oleh Musa kepada TUHAN.
Jadi, Musa adalah bayangan dari Yesus Kristus Imam Besar Agung -- Pengantara -- Pekerjaannya adalah untuk mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia.
Ayat referensi: 1 Petrus 2:9 -- Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Karya terbesar / mujizat terbesar adalah salib di Golgota.
Jadi, sekali lagi saya sampaikan…
Bangsa yang terpilih ternyata imamat rajani.
Bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, itu adalah mempelai TUHAN.
Inilah inti dari pemberitaan Firman TUHAN yang harus disampaikan kepada jemaat (gereja TUHAN), bukan sibuk soal yang lain-lain, sibuk membahas ini dan itu, habis waktu. Gunakan waktu yang ada ini sebaik-baiknya sebab kedatangan TUHAN sudah di ambang pintu, sudah dalam proses perjalanan-Nya.
Sebagai tambahan…
Saudaraku, tujuh tahun kelimpahan dimulai dari tahun 2020-2027, berarti untuk menikmati tujuh tahun kelimpahan sisa dua tahun lagi, gunakan waktu dengan baik-baik. Dan waktu kita beribadah hanya sampai tahun 2030, berarti lima tahun lagi. Tetapi di tahun 2028 sampai 2030, di situ ada ibadah, tetapi itu sudah sangat sulit, sehingga nanti harga Firman Allah sangat mahal -- secupak gandum sedinar, tiga cupak jelas sedinar --- Barulah nanti di 3½ tahun yang kedua yaitu tahun 2030-2033½ (jatuhnya di tahun 2034), di situ benar-benar korban sehari-hari dirampas oleh antikris. Itulah yang disebut puncak gelap malam, tidak ada lagi orang yang dapat bekerja, artinya; tidak ada lagi kesempatan untuk beralih kepada TUHAN dan memperoleh kemuliaan dari Sorga.
Kita kembali membaca…
Wahyu 19:7
(19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
“Dan pegantin-Nya telah siap sedia”
Artinya; untuk menantikan kedatangan TUHAN kembali sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga = sebagai Imamat Rajani, maka gereja TUHAN juga sudah harus menjadi imamat rajani, disebut juga dengan bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah sendiri.
Singkat kata..
Imamat Rajani harus menikah dengan imamat rajani (Lewi dengan Lewi).
Mempelai Laki-Laki menikah dengan bangsa yang kudus (mempelai perempuan TUHAN)
Disebutlah itu pasangan yang seimbang. Hal itu sudah kita pelajari dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, dari Kitab Maleakhi.
Kalau kita belum sampai kepada imamat rajani, bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah sendiri, tidak mungkin masuk dalam pesta nikah Anak Domba, karena itu merupakan kawin campur, itu adalah pasangan yang tidak seimbang dan TUHAN tidak izinkan perkara itu terjadi.
Pasangan seimbang adalah kualitas rohani dari mempelai perempuan sudah sederajat dengan kualitas rohani Mempelai Laki-Laki Sorga. Persis seperti Tabut Perjanjian, memang terbuat dari kayu penaga (gambaran dari tabiat daging), tetapi sudah disalut dengan emas murni baik dalam dan luar.
Emas murni itu adalah bayangan dari tabiat dari Allah / tabiat Ilahi; kesucian -- kemurnian dari Roh Kudus sudah menyalut tabiat daging, sehingga kualitas rohani dari mempelai perempuan sudah sederajat dengan kualitas rohani dari Mempelai Laki-Laki Sorga, persis seperti Wahyu 21:10-11. Jadi, Wahyu 21:10-11 = Keluaran 25:10-11.
Filipi 3:20-21
(3:20) Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, (3:21) yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Yang menantikan kedatangan TUHAN kembali sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga disebut sebagai Imamat Rajani, kualitas rohaninya sudah sederajat dengan kualitas rohani Mempelai Laki-Laki Sorga (sama mulia) dengan TUHAN, yakni menjadi; imamat rajani, milik kepunyaan Allah sendiri, itulah mempelai wanita TUHAN.
Jadi, untuk menantikan kedatangan TUHAN kembali sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga (sebagai Imamat Rajani), maka kita juga harus menantikan-Nya “di situ” -- dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, berarti; menjadi imamat rajani. Bukan dari tempat lain dan bukan dengan metode-metode pelajaran yang dibuat dari seorang hamba TUHAN dengan buku-bukunya. “Dari situ”, dari tempat kita berasal yaitu; imamat rajani, karena kita adalah warga kerajaan Sorga, awalanya dari situ maka kembali juga ke situ.
Jadi saudara, yang belum tekun tiga macam ibadah pokok, ayo meningkat menjadi tekun tiga macam ibadah pokok. Yang sudah tekun dalam tiga macam ibadah pokok, ayo meningkat menjadi imamat rajani, menjadi milik kepunyaan Allah sendiri. “Dari situ” kita menantikannya, tidak bisa dari tempat lain. Biar dia seorang pejabat tinggi, tidak bisa menantikan TUHAN dari jabatan itu. Atau karena dia konglomerat, lalu menantikan TUHAN dari tempatnya sebagai konglomerat; tidak bisa.
Pendeknya…
Mendirikan mezbah TUHAN adalah harga mati
Tergembala adalah harga mati
Beribadah dan tekun dalam tiga macam ibadah pokok adalah harga mati
Melayani TUHAN (menjadi imamat rajani ) adalah harga mati
Tidak bisa ditawar-tawar lagi oleh apapun dan oleh siapapun.
Pengertian ini diberikan / dianugerahkan kepada kita karena kedatangan-Nya sudah di ambang pintu saudara. Itu sebabnya, dalam mengejar percepatan waktu, kita juga harus dalam suasana percepatan, jangan main-main lagi menggunakan waktu yang ada ini.
Sebagai ayat tambahan…
Yesaya 25:9
(25:9) Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"
Yang menanti-nantikan TUHAN, ada dalam pengakuannya sebanyak 2 kali, antara lain;
Supaya kita diselamatkan.
Dari pengakuan ini menunjukkan bahwa gereja TUHAN harus menjunjung tinggi korban Kristus sebagaimana bangsa Israel diselamatkan oleh karena darah Anak Domba Paskah.
Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita.
Menunjukkan bahwa gereja TUHAN mabuk oleh anggur yakni; Roh Kudus, dengan lain kata; berada pada imamat yang tertinggi, itulah suasana mempelai yang begitu intim = penyembahan disertai dengan bahasa lidah.
Sudah di situ posisi kita dalam menantikan TUHAN. Inilah namanya bersorak-sorai dan bersukacita.
“Di situlah” tempat kita menantikan TUHAN kembali sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga, tidak ada lagi tempat yang lain yang membuat kita menjadi pasangan yang seimbang dengan Dia.
Yesaya 25:10
(25:10) Sebab tangan TUHAN akan melindungi gunung ini, tetapi Moab akan diinjak-injak di tempatnya sendiri, sebagai jerami diinjak-injak dalam lobang kotoran.
Keadaan pada Yesaya 25:9 tadi, disebutlah itu gunung TUHAN yang kudus, dibela, dilindungi oleh tangan TUHAN. Tetapi Moab satu kali akan diinjak-injak, masuk dalam aniaya yang besar pada saat antikris menjadi raja atas bumi ini. Sebab, Moab sama seperti jerami; mudah terbakar dan berubah menjadi debu saat menghadapi api ujian dan pencobaan. Kegiatan Roh adalah tangan kanan TUHAN membela kita semua.
Moab adalah gambaran dari kenajisan percabulan. Apa itu kenajisan percabulan? Kaya, tetapi karena hawa nafsu perempuan Babel (Wahyu 18:3).
Kita kembali kepada…
Wahyu 19:8
(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Ciri-ciri imamat rajani: Kepadanya dikaruniakan supaya memakai lenan halus yang berkilau-kilauan dan putih bersih
Kata "dikaruniakan" berarti; dipercayakan
Mari kita lihat, apa yang dipercayakan kepada imamat rajani, harta kesayangan, milik kepunyaan TUHAN?
2 Timotius 1:14
(1:14) Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
Harta yang indah yang dipercayakan TUHAN kepada seorang imamat rajani adalah karunia-karunia Roh Kudus. Karunia itu ditaruh di dalam hati seorang imamat rajani.
Mari kita lihat, karunia Roh Kudus dalam…
1 Korintus 12:8-10
(12:8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. (12:9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. (12:10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ada 9 karunia Roh Kudus dan itu ditanamkan di hati seorang hamba TUHAN…
Karunia berkata dengan hikmat
Karunia berkata dengan pengetahuan
Karunia iman
Karunia untuk menyembuhkan
Karunia untuk mengadakan mujizat
Karunia untuk bernubuat
Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh
Karunia untuk berkata-kata dalam bahasa roh
Karunia untuk menafsirkan bahasa roh
Paling tidak satu atau dua dari karunia-karunia itu tertanam di dalam diri seorang hamba TUHAN.
Selain 9 karunia Roh Kudus, TUHAN tanamkan juga 9 jabatan Roh Kudus, tertulis di dalam…
1 Korintus 12:28
(12:28) Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Ada 9 jabatan Roh Kudus, yang dirampingkan menjadi 5 jabatan, yaitu; (1) Rasul, (2) Nabi, (3) Penginjil (4) Gembala
(5) Guru / Pengajar. Dan ini ditaruh / ditanamkan di dalam hati seorang pelayan TUHAN / hamba TUHAN / imamat yang rajani.
Kegunaan 9 karunia dan 5 jabatan.
Efesus 4:10-12
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, Ia memberikan 5 jabatan, antara lain: ; (1) Rasul, (2) Nabi, (3) Penginjil (4) Gembala (5) Guru / Pengajar. Tujuannya; untuk memperlengkapi orang-orang kudus, yakni; imamat rajani, untuk...
Pekerjaan pelayanan atau pekerjaan TUHAN
Bagi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, disebutlah itu kesatuan tubuh Kristus yang sempurna →mempelai TUHAN
Jadi, karunia- karunia Roh El Kudus jabatan- jabatan Roh El Kudus dipercayakan di dalam diri seorang imamat rajani. Tujuannya adalah untuk membawa gereja TUHAN masuk dalam kegerakan yang besar, itulah pembentukan atau pembangunan tubuh Kristus (Tabernakel) menjadi mempelai TUHAN. Itu sasaran dari karunia dan jabatan Roh El Kudus yang dipercayakan oleh TUHAN.
Itu sebabnya, kepadanya dikaruniakan / dipercayakan 9 karunia dan 5 jabatan supaya nanti gereja TUHAN dibawa masuk dalam kegerakan yang besar, mega proyek ALLAH yang besar, itulah pembentukan / pembangunan Tabernakel (tubuh Kristus), menjadi mempelai TUHAN, milik kepunyaan ALLAH sendiri -- dari TUHAN kembali lagi ke TUHAN --
Tanda dibawa masuk dalam kegerakan yang besar yakni pembangunan tubuh Kristus
Efesus 4:13
(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Jadi, tanda kesatuan tubuh (anggota tubuh yang berbeda menyatu) ada 4, namun kita lihat 2 saja:
Mencapai kedewasaan penuh
Mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Inilah tanda kesatuan tubuh yang berbeda sudah menjadi satu.
Jadi, pertumbuhan kita harus sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Saudara, ukuran berkat jasmani sekalipun berlimpah, itu bukan ketentuan daripada tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Kalau soal berkat, Hagar juga diberkati oleh TUHAN. Begitu dia diusir oleh Abraham, di dalam perjalanan yang begitu jauh , dengan tidak membawa bekal apa-apa, dalam kehausan yang luar biasa, TUHAN memberikan air. Jadi, kalau soal berkat pasti TUHAN berkati dengan limpah ruah, tapi bukan itu suatu ketentuan untuk disebut mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Yang mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, yaitu:
Efesus 1:22
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
Jadi, jangan sampai satu dari antara yang ada di dunia antara lain, pekerjaan, bisnis, dagang menjadi kepala. Tetapi, yang harus menjadi kepala adalah Kristus.
Efesus 1:23
(1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Jadi, kalau gereja TUHAN adalah kepenuhan Kristus, maka gereja TUHAN harus menempatkan Kristus sebagai kepala dan Mempelai Laki-Laki Sorga. Itu yang dimaksud dengan mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus; gereja menempatkan Kristus sebagai kepala, bukan lagi salah satu dari yang ada di dunia ini, antara lain: kedudukan, jabatan, pangkat tinggi, pekerjaan, bisnis, dagang dan lain-lain.
Bagaimana jadinya, kalau orang kudusnya TUHAN, imamat rajani tidak dikaruniakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus? Apa jadinya gereja TUHAN ini, apa jadinya jemaat ? Maka tentu saja jemaat tidak mempunyai kepala, tidak akan mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Itu sebabnya berkali-kali saya sampaikan, ayo, belajar menghargai ketekunan tiga macam ibadah pokok, serta segala sesuatu yang terkait di dalamnya, supaya nanti kita mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, yakni: jemaat menempatkan Kristus sebagai kepala. Bukan salah satu yang ada di bumi ini menjadi kepala, tetapi Kristuslah yang menjadi kepala.
Kalau Kristus menjadi Kepala atas tubuh maka:gereja TUHAN akan dibela, dipelihara, dilindungi dari serigala dan burung-burung yang najis.
Serigala 🡪 nabi-nabi palsu
Burung-burung yang najis 🡪 antikris
Jadi, sekali lagi saya sampaikan; kita dibela dari serigala (nabi palsu), kita dibela dari burung yang najis (antikris), yang sekarang sudah muncul dan memperlihatkan dirinya. Masih juga kita bermain-main dalam ibadah ini? Kenapa kita buat nyawa ini seperti nyawa binatang yang hidup hanya untuk ditangkap dan dimusnahkan? Ayo, berlaku bijaksana mulai sekarang, nyawa ini lebih dari segala-galanya. Kalau kita tetap mempertahankan harga diri, maka daging ini yang akan menonjol, kalau daging yang menonjol maka di situ terjadi kenajisan percabulan.
Ayo, cepat-cepat tinggalkan tempat yang tidak baik itu, supaya kita berada di tempat dimana kita menantikan TUHAN kembali sebagai Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga.
1 Timotius 4:14
(4:14) Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada.
Artinya; karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan Roh Kudus harus dirawat, dijaga, dipelihara dengan baik. Kalau sudah berada di atas gunung yang tertinggi: jangan turun lagi ke bawah, supaya jangan kita babak belur seperti seseorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho hanya karena perkara lahiriah.
Contoh tidak menjaga, memelihara dan merawat apa yang dipercayakan TUHAN.
Kejadian 27:15
(27:15) Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
Esau adalah contoh imam yang tidak menghargai, tidak menjaga, dan tidak memelihara jabatan Roh El Kudus, ia menyimpan jubah yang maha indah itu di rumah = lalai dalam mempergunakan karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus. Tetapi kita belajarlah untuk tidak lalai lagi saudara; rawat dia, pelihara dia dengan baik, sebab sekali waktu TUHAN bisa ambil / cabut kepercayaan itu, sebab itu datangnya dari nubuat dan penumpangan tangan.
Esau, sebetulnya layak untuk menerima jubah yang maha indah kerena dia anak sulung. Tetapi dia lalai, tidak rawat, tidak pelihara, tidak menjaga hak kesulungan itu dengan baik. Jubah yang maha indah itu akhirnya disimpan dalam rumah, padahal apa yang dipercayakan TUHAN itu lewat 2 (dua) hal :
Nubuat.
Apa itu nubuat? Nubuat adalah pekerjaan nabi, yaitu; membukakan rahasia Firman.
Penumpangan tangan sidang penatua, uluran tangan TUHAN, kepercayaan TUHAN melalui seorang gembala sidang.
Jadi, tidak bisa seseorang menjadi imamat rajani karena kepintaran, kekayaan, atau karena sudah puluhan tahun menerima pengajaran, harus lewat nubuat dan penumpangan tangan.
Perpanjangan tangan TUHAN ialah gembala sidang. Itu sebabnya berkali-kali saya katakan, kalau ibadah; sungguh-sungguh, jangan sesuka hati. Siapa yang menjadi pengantara mu dengan TUHAN nanti? Kalau kita beribadah jangan kita berkata; saya jemaat, kalau sudah selesai beribadah ya pulang, tidak ada kaitannya dengan imam (pengantara dengan TUHAN), bagaimana kita tersambung langsung dengan Sorga ? Jadi jelas, menjadi imamat rajani karena nubuat dan penumpangan tangan sidang penatua. TUHAN sudah membukakan rahasia Firman sehingga kita beroleh pengertian menjadi imamat rajani, itu yang dirindukan TUHAN. Mata TUHAN melihat , lalu mengulurkan tanganNya lewat seorang gembala sidang.
Karena Esau tidak menghargai hak kesulungan dan jubah yang maha indah, akhirnya jubah itu dikenakan oleh Yakub adiknya yang bungsu. Jadi ternyata, dari sini kita melihat kerajaan sorga itu bukan soal senioritas (tua) dan junioritas (muda), tetapi kerajaan sorga itu berbicara soal perlombaan, artinya yang terdahulu menjadi yang terkemudian, yang terkemudian menjadi yang terdahulu (Matius 19:30). Semestinya, yang menjadi anak sulung adalah Israel, tetapi bangsa kafir juga dipercayakan sebagai anak sulung karena kemurahan, terkait dengan perlombaan ini tadi. Jadi ini harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh.
Praktek menyimpan jubah dalam rumah:
Sibuk berburu daging
Suka tinggal di padang
Padang 🡪 dunia dengan segala yang ada di dalamnya yaitu; keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:16). Ketiga perkara tersebut bukan berasal dari Sorga tetapi dari dunia.
Akhirnya, jubah itu dikenakan oleh Yakub anak bungsu.
Praktek menghargai hak kesulungan (jabatan / jubah yang maha indah):
Kejadian 25:27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Yakub adalah ;
Seorang yang tenang, akan membawa dia sampai kepada puncak ibadah itulah doa penyembahan.
Ayat referensi:1 Petrus 4:7
Suka tinggal di kemah
Kaitannya dengan; menjadi mempelai TUHAN
Jadi, penyembahan dan roh mempelai, inilah yang menghargai karunia dan jabatan Roh El Kudus
Itu sebabnya saya katakan di atas tadi, marilah kita menghargai imamat tertinggi, pelayanan tertinggi, itulah suasana mempelai; mabuk anggur, mabuk cinta kepada Mempelai Laki-laki Sorga, tidak ada lagi kaitannya dengan dunia dan perasaan manusia daging, karena kita mabuk kepayang, mabuk cinta kepada Mempelai Laki-laki Sorga. Itulah imamat tertinggi, suasana Mempelai, hubungan intim lewat penyembahan disertai bahasa Roh. Di situ kita menantikan kedatangan TUHAN sebagai imamat rajani, supaya kita menjadi pasangan yang seimbang -- kualitas rohaninya sudah sederajat dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Dengan lain kata, sama mulia dengan TUHAN, kembali kepada wujud semula (reformed).
Kejadian 37:1 -- Perikop: ”Yusuf dan saudara saudaranya”
(37:1) Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
Jadi, kewargaan kita adalah berasal dari kerajaan Sorga, kita ini orang yang menumpang di dunia ini, sebagaimana yang tertulis dalam Ibrani 11:13-14 --- Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
Itulah Yakub, pribadi yang memiliki jubah yang maha indah, ia tidak terlena dengan kerajaan dunia, dia tetap menganggap orang asing dan pendatang di bumi ini. Sekalipun ada kesempatan untuk kembali (berbisnis), tetapi dia tidak mau kembali. Hati mereka (Yakub) rindu akan tanah air sorgawi. Itu sudah cukup membuktikan bagi kita bahwa, Yakub ini betul-betul memelihara, menjaga, merawat karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus.
Kejadian 37:2-3
(37:2) Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun -- jadi masih muda -- biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya (37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Jubah maha indah milik Yakub diwariskan kepada Yusuf, karena Yakub (roh pengasihan) lebih tahu siapa yang layak untuk menerima jubah yang maha indah ini. Karena Yusuflah yang menjadi pengantara (menjadi pendamaian), dia tidak mau membalas kejahatan dengan kejahatan, dia hanya mengadu persoalan itu kepada Bapa di Sorga dalam doa disertai dengan bahasa lidah.
Kejadian 37:4
(37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Jadi, setelah karunia dan jabatan Roh Kudus diterima oleh Yusuf, maka saudara-saudaranya benci kepadanya. Tetapi itu tidak jadi soal bagi Yusuf, karena akhirnya Yusuflah yang menyelamatkan dunia. Pada tujuh tahun kelimpahan ia mengumpulkan gandum sebanyak-banyaknya, sebagai persediaan menghadapi tujuh tahun kelaparan yang hebat.
Inilah pribadi imamat rajani, betul- betul menjaga dan memelihara jubah yang maha indah, itulah karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus. Itulah tugas saya sebagai gembala untuk menjaga kelangsungan hidup, dan harus mengerti rencana TUHAN, sekalipun dibenci oleh dunia, sekalipun ditolak oleh dunia.
Seorang imamat rajani tetap harus menjaga, merawat, memelihara jubah yang maha indah, jangan karena dibenci lalu panas hati, akhirnya melepaskan jubah, sebab kita harus mengerti rencana TUHAN. Kalau saudara menganggap jubah yang maha indah itu ada dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, tinggal menangis saja di kaki salib dan disertai dengan rasa syukur setinggi-tingginya kepada TUHAN. Tidak ada yang dikultuskan kecuali TUHAN, pribadi dari Pengajaran Mempelai terangnya Tabernakel.
Jadi, dimana kita menantikan kedatangan TUHAN kembali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga? “Di situ” – maksudnya: sebagai imamat rajani. Kemudian, kepada imamat rajani dikaruniakan / dipercayakan sesuatu perkara yang bisa menolong dan menyelamatkan gereja TUHAN,seperti pribadi Yusuf. Pada saat tiba tujuh tahun kelaparan, dia membuka lumbung Sorga, itulah pembukaan rahasia Firman yang dibukakan. Kepada dia pantas dipercayakan jubah yang maha indah.
Kejadian 41:56-57
(41:56) Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir. (41:57) Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
Jadi, yang memelihara kelangsungan hidup di dunia ini adalah Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Itu sebabnya saya katakan, sama-sama kita merawat, memelihara jubah yang maha indah, demi kelangsungan hidup dunia. Karena, sesudah tujuh tahun kelimpahan, akan terjadi tujuh tahun kelaparan yang hebat.
Kejadian 45:5
(45:5) Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
Jadi, orang yang memelihara, menjaga jubah yang maha indah dengan baik adalah orang yang mengerti rencana TUHAN, ia tidak mudah sakit hati, ia tidak mudah tersinggung, dan menerima segala yang pahit itu, dia bukan jerami, tatapi dia gandum.
Kejadian 45:6-8
(45:6) Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. (45:7) Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. (45:8) Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun.
Ini bukan membesarkan diri, seorang hamba TUHAN langsung berkata kepada saya; “saya sekarang sedang mencari bapa, sudah tiga tahun saya melanglang buana mencari bapa” (padahal dia seorang doktor). Dahulu selalu dalam persekutuan, akan tetapi saat persekutuan itu bubar, dalam tiga tahun ini dia tidak mempunyai ketetapan di hati.
Hal itu dinyatakan di depan istri saya, jadi isteri saya dan TUHAN yang menjadi saksinya.
Ini bukan kesombongan tetapi kesaksian. Kepada kita dipercayakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus tetapi untuk membawa Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, kenapa kita tidak pegang?
Saudara, tangan TUHAN yang berkuasa, tangan TUHAN yang kuat, tangan TUHAN yang penuh kasih sudah terulur dari Sorga turun kepada kita semua. Kita sambutlah inti dari pemberitaan Firman yang diajarkan yaitu menjadi; imamat rajani dan mempelai TUHAN (milik kepunyaan Allah), di situlah kita menantikan TUHAN kembali untuk yang kedua kalinya.
Pernyataan saya yang terakhir kepada saudara, yang belum tekun dalam tiga macam ibadah pokok, meningkatlah. Yang sudah tekun dalam tiga macam ibadah pokok, meningkatlah menjadi imamat rajani, tidak ada lagi cara lain.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment