KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, June 3, 2025

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 MEI 2025


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 27 MEI 2025


SURAT YUDAS

YUDAS 1:5

(Seri 25)


Subtema:  40 TAHUN VS 40 HARI DI PADANG GURUNG


Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh rahmat TUHAN kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, datang menghadap dia lewat Ibadah Doa Penyembahan malam. Itu berarti kita sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, sebab hanya kepada Dia sajalah kita berbakti. 


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, bapa/ibu saudara/i, yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube maupun Facebook, atau media sosial lainnya yang dapat digunakan. Selanjutnya, doa dan harapan saya, kiranya damai sejahtera dan sukacita dari Sorga memenuhi ruangan ini, hati kita masing-masing, juga saudara yang mengikuti secara online. Untuk memberi satu sukacit dan bahagia saat duduk duduk diam dekat kaki TUHAN, mendengar Sabda Allah.


Mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan

Yudas 1:5

(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.


TUHAN telah menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir, namun sangat disayangkan, karena pada akhirnya mereka dibinasakan  di padang gurun.

  • Yang dibinasakan adalah; orang-orang yang tidak percaya.

  • Mesir adalah gambaran dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.


Saudara, kisah tentang bangsa Israel diselamatkan dari tanah Mesir adalah sebuah kisah yang tidak asing lagi bagi kita (orang Kristen). Namun sekalipun demikian, kisah tersebut sengaja diceritakan kembali oleh Yudas (saudara Yesus), untuk memperingatkan kita di hari-hari terakhir ini. 

Tujuannya: supaya kita tidak binasa di tengah perjalanan rohani kita di dunia ini menuju kerajaan Sorga (perhentian kekal). 


Ternyata, Rasul Paulus juga memperingatkan jemaat di Korintus dengan kisah yang sama di dalam 1 Korintus 10

Ayat 1-4 intinya ialah umat Israel telah diselamatkan dari tanah Mesir oleh korban Paskah.


1 Korintus 10:5

(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.


Sekalipun bangsa Israel telah diselamatkan dari Mesir, akan tetapi bagian yang terbesar dari bangsa Israel ditewaskan di di padang gurun atau di tengah perjalanan mereka menuju tanah perjanjian, bayangan dari hari ketujuh / hari perhentian kekal. 


1 Korintus 10:6-10

(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.


Apa yang dialami bangsa Israel di padang gurun adalah contoh untuk memperingatkan gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini, tujuannya supaya...

  1. Jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat … (ayat 6).

  2. Jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala …  (ayat 7).

  3. Janganlah kita melakukan percabulan … (ayat 8).

  4. Janganlah kita mencobai TUHAN … (ayat 9).

  5. Janganlah bersungut-sungut … (ayat 10).


Saudara, kita masih berada pada pembasahan tentang….

JANGANLAH KITA MENCOBAI TUHAN” (Bagian ketiga)

Kisah tersebut ditulis dengan jelas pada kitab Musa yang keempat yakni; Bilangan 21:4.


Namun kita awali kisah ini dari…

Bilangan 21:4-5 -- Perikop: “Ular tembaga”

(21:4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. (21:5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."


Bangsa Israel berputar-putar di padang gurun, mereka cukup lama mengelilingi pegunungan Seir. Akhirnya, bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan = lose control / tidak dapat mengendalikan diri. 

Akibatnya: mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa.

Singkat kata, bangsa Israel mencobai TUHAN setelah 40 tahun di padang gurun


Sesungguhnya, si pencoba (yang suka mencobai) adalah setan dan mencobai adalah tabiat setan dan setan juga pernah mencobai TUHAN di padang gurun. 


Mari kita lihat kisah itu…

Matius 4:1-11 -- Perikop: “Pencobaan di padang gurun”

Kalau dikaitkan dengan pola kerajaan Sorga terkena kepada PINTU GERBANG


Matius 4:1

(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.


Yesus dibawa oleh Roh TUHAN di padang gurun untuk dicobai iblis setan

Tetapi di atas tadi kita sudah melihat, bangsa Israel berada di padang gurun, namun justru mereka mencobai TUHAN.  Berarti, bangsa Israel menghidupi tabiat iblis/setan

Itu menunjukkan bahwa mereka tidak dalam kepenuhan Roh Kudus, sehingga hidup mereka tidak berada dalam pimpinan Roh Kudus. Andai saja mereka dikendalikan oleh Roh TUHAN, niscaya mereka tidak akan pernah mencobai TUHAN


Matius 4:2-3

(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."


Yesus dicobai oleh iblis setelah Ia berpuasa 40 hari 40 malam.

Pendeknya, Yesus dicobai setelah Ia benar-benar dalam keadaan lapar yang hebat dan dahaga yang hebat.

Berpuasa 40 hari 40 malam artinya; Yesus telah mengalami suatu proses penyaliban atau penghukuman atas daging sampai keinginan daging itu tamat (berakhir). Angka 40 → tamatnya daging


Ingat kisah tentang air bah, dimana TUHAN menurunkan hujan atas bumi selama 40 hari 40 malam dan akhirnya menghapuskan dari bumi segala yang ada. Jadi jelas, angka 40 bicara soal tamatnya daging / segala tabiat daging terhapuskan (berakhir) dari kehidupan kita masing-masing. Ayat referensi: Kejadian 7:17


Matius 4:3-10

(4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,(4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"


Di sini kit melihat…

Yesus menghadapi 3 (tiga) kali ujian yang disebut juga sebagai "pencobaan di padang gurun"

PENCOBAAN PERTAMA: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

Pendeknya, iblis mengarahkan anak panahnya kepada KEINGINAN DAGING.

Namun Yesus menolak dan berkata: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Maksudnya; bangsa kafir dan mereka yang masih hidup di bawah hukum Taurat, satu kali kelak akan menjadi roti, jika mereka hidup dari Firman Allah yang keluar dari mulut Allah.


Saudara, Yesus sendiri adalah roti hidup, roti yang turun dari Sorga dan Ia telah memecah-mecahkan hidup-Nya di atas kayu salib, lalu dibagi-bagikan supaya kita hidup. 

Yesus berkata “Akulah roti hidup sebanyak 3 (tiga) kali dalam Yohanes 6..

  1. Ayat 35 -- “Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

  2. Ayat 48-49 -- “Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.”

  3. Ayat 51 -- Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”

Jadi, kalau kita menikmati roti hidup, roti yang turun dari Sorga, kita juga menjadi roti. Buktinya; kita bisa membagi-bagikan / memecah-mecahkan segenap hidup ini, memecahkan kebenaran yang kita miliki dan membagi-baginya kepada orang lain.


Yesus menghadapi 3 (tiga) kali ujian yang disebut juga sebagai "pencobaan di padang gurun"

PENCOBAAN KEDUA: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang  

Pendeknya, iblis telah mengarahkan anak panahnya kepada KEANGKUHAN HIDUP.

Kalau orang berada di tempat tinggi; melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, lalu sengaja turun / menjatuhkan diri ke bawah hanya karena perkara-perkara lahiriah / perkara daging, itu adalah keangkuhan hidup. Berarti anak panah si jahat sudah tertancap dalam hidupnya.


Saudara, anak panah ini sebenarnya masih bisa dicabut karena masih ada waktu. Ingat, gempa bumi terjadi pada tahun 2020, maka dunia digoncang. Pemerintahan dalam satu negara digoncang, perekonomian digoncang, nikah-nikah digoncang, banyak orang meninggal, bahkan jutaan jiwa meninggal di seantero dunia ini, dan itu akan terjadi selama 7 tahun (sampai tahun 2027). Maka, kalau kita kaitkan dengan STUDY YUSUF, di situ kita melihat tujuh tahun kelimpahan, tetapi setelah itu akan menyusul 7 tahun kelaparan yang dahsyat yang menguruskeringkan negeri ini.

Jadi ukuran kita menikmati kelimpahan Firman TUHAN adalah sampai tahun 2027. Maka, 7 tahun berikutnya, dimulai dari tahun 2028 sampai 2030 itulah 3½ yang pertama, kita masih menikmati korban sehari-sehari, tetapi pada saat itu ibadah sangat sukar. Nanti 3½ yang kedua, korban sehari-hari sudah dihapuskan.


Satu kali seorang hamba TUHAN berkata kepada saya pada kunjungan fellowship PASKAH PPT. Begitu tiba di tempat itu, kami di jamu oleh tuan rumah, lalu berbincang-bincang pada waktu senja / petang hari pukul 5-6 sore. Disela-sela perbincangan itu, hamba TUHAN itu berkata kepada saya bahwa yel-yel PPT terkait dengan penyembahan adalah kekekalan itu benar. Karena, hamba TUHAN (suami isteri) ini mendapat penglihatan terkait dengan yel-yel ini, itu yang pertama. 


Kemudian, yang kedua, satu kali, saat hamba TUHAN ini sedang bergumul mencari pembukaan Firman, di situ dia mendengar suara; beribadah akan sulit/sukar. Lalu dia berkata; kapan TUHAN? Apakah tahun ini (tahun 2023)? TUHAN berkata; tidak. Lalu dia bertanya lagi; tahun 2024? TUHAN berkata; tidak. Tahun 2025? TUHAN berkata; tidak. Sampai di tahun 2028? TUHAN berkata: iya. Ketika mendengar kesaksian ini, saya tanyakan; apa itu benar, bukan hanya rekayasa atau cerita yang dikarang-karang atau perasaan saja? Beliau menjawab; suara itu benar. Lalu saya katakan bahwa itu tepat, saya membenarkan pernyataan itu,  kalau dikaitkan dengan STUDY YUSUF.


Jadi saudara, 7 tahun kelimpahan itu dimulai tahun 2020. Kenapa saya katakan tahun 2020? Karena tandanya ada, gempa bumi terjadi, dunia diguncang, pemerintahan diguncang, ekonomi di suatu pemerintahan digoncang, politik digoncang,  sampai nikah diguncang, tetapi itu adalah tanda bahwa itu adalah tahun kelimpahan, karena setan tidak suka, waktunya sudah sangat singkat. Sesudah 7 tahun kelimpahan disertai goncangan, maka akan menyusul 7 tahun kelaparan, tetapi 3½ yang pertama masih ada ibadah hanya “jangan rusakan minyak dan anggur.” Dan masa 3½ yang pertama harga dari Firman Allah "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar” (Wahyu 6:6)

  • Anggur sukacita telah memenuhi kehidupan kita, lebih baik hari ini kita mabuk anggur sukacita dari TUHAN, dari pada mabuk anggur dari perempuan Babel

  • Biarlah minyak urapan dari Sorga ada di atas kepala kita masing-masing untuk terus mengendalikan segenap hidup kita, supaya kita jangan lose control, jangan kita mencobai TUHAN.


Kalau kita lihat tadi, bangsa Israel mencobai TUHAN itu tepatnya pada tahun yang ke 40 perjalanan mereka di padang gurun. Mereka tidak sanggup lagi dengan perjalanan yang cukup lama, akhirnya mereka tidak dapat lagi menahan hati dan akibatnya mereka berkata-kata melawan TUHAN dan melawan Musa (gembala mereka) yang sudah menolong dan menuntun dengan tanda-tanda keajaiban sepanjang perjalanan mereka. Tetapi, itupun dihiraukan mereka karena sudah lose control. Berapa banyak kita ditolong TUHAN, berapa banyak mujizat kita alami, lalu kita abaikan hanya karena tidak dapat menahan hati? Jangan ikuti sikap yang seperti ini, jangan lagi berpihak pada perasaan daging entah itu daging orangtua, anak, saudara laki-laki, saudara perempuan,  berpihaklah kepada TUHAN. Semestinya semakin hari kita semakin dewasa.


Jadi, pencobaan yang kedua; iblis mengarahkan anak panahnya kepada keangkuhan hidup namun Yesus menolaknya / menangkisnya dan berkata: “Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Maksud perkataan ini ada dua; satu kali kelak Ia akan menjatuhkan dirinya ke dalam kematian, kemudian Roh Kudus yang akan menatang Dia untuk bangkit dan hidup.  Tidak mungkin setan dapat menatang pribadi Yesus, tetapi Roh Kudus yang akan menatang supaya kita bangkit dan hidup. Kalau kita satu dalam pengalaman kematian, maka Roh TUHAN akan menatang kita untuk bangkit dan hidup benar dihadapan Allah untuk selama-lamanya sampai TUHAN datang pada kali kedua. 


Singkat kata, bila kita masuk dalam pengalaman kematian (menjatuhkan diri dalam pengalaman kematian), kita tidak akan pernah mencobai TUHAN, melainkan hidup menurut kehendak Allah.


Yesus menghadapi 3 (tiga) kali ujian yang disebut juga sebagai "pencobaan di padang gurun"

PENCOBAAN KETIGA: “Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya”

Hal itu akan diberikan kepada TUHAN Yesus dengan syarat; Yesus sujud menyembah iblis (setan).

Pendeknya, iblis mengarahkan anak panahnya kepada KEINGINAN MATA.

Jadi, kerajaan dunia dengan kemegahan, keindahan, kemewahannya itu adalah keinginan mata dan itu akan diberikan kalau sujud menyembah iblis (setan).


Namun Yesus menolak dan berkata: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Maksudnya, satu kali kelak yaitu; pada kerjaan 1000 tahun, semua kerajaan-kerajaan berada di tangan-Nya dan semua musuh-Nya berada di bawah kaki-Nya sebagaimana yang tertulis dalam 1 Korintus 15:25 -- Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya


Jadi TUHAN berkemenangan terhadap tiga ujian yang disebut sebagai pencobaan di padang gurun supaya kita…

  • Menjadi roti; kebenaran dibagi-bagikan

  • Supaya kita masuk dalam pengalaman kematian, kemudian Roh Kudus menatang untuk membangkitkan kita selama-lamanya.

  • Supaya satu kali kita menjadi raja untuk selama-lamanya memerintah bersama dengan Dia di dalam kerajaan 1000 tahun damai.


Oleh sebab itu, perhatikanlah apa yang TUHAN nyatakan malam ini, jangan hidup kita sama seperti bangsa Israel di padang gurun; mereka tidak dapat lagi menahan hati, sehingga mereka berkata-kata melawan Allah dan melawan gembalanya = mencobai TUHAN. Tetapi biarlah kita semua berada dalam kepenuhan dari Roh Allah yang suci dan Roh TUHAN itu akan terus memimpin dan mengendalikan segenap hidup kita dan kita berkemenangan. Kita semua dipenuhkan oleh Firman Allah, kasih Allah, itulah perkara-perkara yang akan memberi kemenangan kepada kita sekaliannya.


Mari kita membaca…

Wahyu 20:1 – Perikop: “Kerajaan seribu tahun”

(20:1) Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;


Seorang malaikat turun dari Sorga, di tangannya;

  • Anak kunci jurang maut 

  • Suatu rantai besar di tangannya


Wahyu 20:3

(20:3) lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.


Malaikat itu menangkap naga si ular tua yaitu; iblis setan, lalu diikat selama 1000 tahun lamanya. Kemudian, dilemparkan ke dalam jurang maut dan jurang maut itu ditutup dan dimeteraikan supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa. Inilah yang disebut kerajaan TUHAN di bumi, disebut juga kerajaan 1000 tahun damai. 


Siapa yang memerintah dalam kerajaan 1000 tahun damai di bumi?


Wahyu 20:4

(20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

Orang yang mati martir adalah orang-orang yang...

  • Tidak menyembah bintang (antikris)

  • Tidak menyembah patung (berhala-berhala di bumi)

  • Tidak menerima tanda di dahi dan tanda di tangan mereka.

Bilangan itu adalah bilangan seorang manusia yaitu 666. Karena bilangan itu adalah bilangan manusia.


Kemudian, orang-orang yang mati martir ini hidup kembali, lalu memerintah sebagai  raja bersama dengan Kristus selama 1000 tahun lamanya. Inilah yang akan memerintah dalam kerajaan 1000 tahun damai.

Itu artinya, mulai sekarang kita harus dikendalikan oleh Roh TUHAN, dan orang yang dikendalikan oleh Roh TUHAN, harus kuat menghadapi pencobaan selama di bumi. Kemudian, harus tetap dalam kendalinya Roh TUHAN, dipimpin oleh Roh TUHAN dan ada dalam kegerakan Roh TUHAN; tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Inilah yang akan memerintah di kerajaan 1000 tahun damai,


Orang yang dikendalikan oleh ROh TUHAN;

  • Satu kali akan menjadi roti (kebenaran) yang bisa dibagi-bagikan. 

  • Satu kali menjatuhkan diri dalam pengalaman kematian, akhirnya malaikat TUHAN menatang, Roh Kudus menatang, untuk menghidupkan kita selama-lamanya.

  • Lalu menjadi raja di dalam kerajaan Allah untuk selama-lamanya, asal kita tetap menyembah Allah yang hidup, hanya kepada Dia saja kita berbakti.


Jadi, kalau kita perhatikan di sini, ketika bangsa Israel di padang gurun, akhirnya mereka mencobai TUHAN. Tetapi, pengalaman Yesus di padang gurun adalah Ia sanggup menolak / menangkis tiga pencobaan, karena Dia senantiasa memberi diri dipimpin dan dikendalikan oleh Roh TUHAN.


Kalau tiga anak panah api si jahat mungkin sudah terlanjur tertancap, tetapi, selagi masih ada kesempatan, darah Yesus berkuasa untuk melepaskan kita dari panah api si jahat. Ingat tanda-tanda 2020 - 2027 adalah tujuh tahun kelimpahan. Kalau saudara masih kurang yakin dengan apa yang saya sampaikan, coba 2 tahun ini saudara pertimbangkan. Pertimbangkanlah ucapan saya ini dalam 2 tahun ke depan. Tetapi kalau benar, cepat menangis, selagi masih ada waktu, walaupun singkat; darah Yesus sanggup menolong, jangan tunda-tunda lagi sebab kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. Percayalah kepada Firman TUHAN. jangan tidak percaya kepada nubuatan-nubuatan Firman Allah, termasuk nubuatan dari STUDY YUSUF yang sudah kita pelajari dalam setiap pertemuan ibadah (ketekunan tiga macam ibadah pokok).


Singkat kata, ujian demi ujian yang dialami oleh Yesus sebagai pencobaan, hal-hal itu dinyatakan pula oleh rasul Yohanes.


1 Yohanes 2:16

(2:16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.


Semua yang ada di dalam dunia ini;

  1. Keinginan daging

  2. Keinginan mata

  3. Keangkuhan hidup

Bukan berasal dari Sorga, dari Allah, tetapi dari dunia yang diperlihatkan oleh iblis setan, karena dunia ini adalah kerajaan iblis setan. Tetapi TUHAN kita adalah TUHAN yang berkemenangan, Dialah TUHAN yang gilang gemilang, yang memberi kemenangan kepada kita.


Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan di hati, dengan segala ketulusan hati, marilah kita datang kepada TUHAN lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok, karena itu merupakan pola kerajaan Sorga. Tidak ada satupun yang sanggup menghadapi tiga perkara yang ada di dalam dunia dengan kemampuannya, dengan kelebihan yang dimiliki, dengan kekuatan yang dia punya, kecuali dengan berserah kepada TUHAN. selanjutnya, TUHAN menyatakan pengurapan-Nya sehingga kita semua ada di dalam kepenuhan Roh Allah dan kita dipimpin oleh Roh TUHAN / dikendalikan oleh Roh TUHAN untuk  melakukan apa yang TUHAN kehendaki. Sampai akhirnya, kita semua menjadi raja, memerintah dalam kerajaan Allah untuk selama-lamanya.


Kemudian, Yesus juga mengajar kita untuk berdoa dan di dalam doa itu kita berkata…

Matius 6:8-9 – Perikop: “Hal berdoa”

(6:8) Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. (6:9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, (6:10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.


Allah memerintah di Sorga, tetapi, biarlah kiranya Ia memerintah sekalipun kita ada di bumi -- kerajaan Sorga hadir di bumi ini.


Matius 6:11-12

(6:11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (6:12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; (6:13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]


Permohonan kita adalah…

  • Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya


  • Ampunilah kami akan kesalahan kami,

Tanda diampuni; seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami

Minta pengampunan, maka harus juga mengampuni. Jangan kaku dalam hal mengasihi, jangan kaku dalam hal berbagi. Jangan ada iri-iri, jangan batasi orang berbuat baik, jangan batasi anak-anak datang kepada TUHAN.


  • Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

Alasan kita memohon hal ini adalah karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang









No comments:

Post a Comment