IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 07 JUNI 2025
STUDY YUSUF
Shalom.
Selamat malam bagi kita semua baik yang hadir secara
tatap muka, maupun yang mengikuti secara online dimanapun berada, kaum muda
remaja, Bapak Ibu, saudara terkasih baik dalam negeri dan luar negeri dimanapun
berada. Selanjutnya kiranya damai Sejahtera dari Allah memenuhi hati kita
memberi satu sukacita serta Bahagia saat kita duduk diam dekat kaki TUHAN dan
terus mendengar Firman TUHAN (sabda Allah).
Marilah kita ikuti STUDY YUSUF sebagai Firman
penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja, dari kitab Kejadian 43.
Kejadian 43:29-30
(43:29) Ketika Yusuf memandang kepada mereka, dilihatnyalah Benyamin,
adiknya, yang seibu dengan dia, lalu katanya: "Inikah adikmu yang bungsu itu,
yang telah kamu sebut-sebut kepadaku?" Lagi katanya: "Allah kiranya
memberikan kasih karunia kepadamu, anakku!" (43:30) Lalu segeralah
Yusuf pergi dari situ, sebab hatinya sangat terharu merindukan adiknya itu,
dan dicarinyalah tempat untuk menangis; ia masuk ke dalam kamar, lalu
menangis di situ.
Yusuf memandang saudara-saudaranya, namun pandangan
Yusuf secara khusus tertuju kepada Benyamin.
Kemudian, hati Yusuf sangat terharu, merindukan
adiknya itu.
Bukti hati Yusuf sangat terharu: Yusuf mencari tempat
untuk menangis.
Terkait dengan “hati terharu” akan kita bahas
bersama-sama di dalam Yohanes 11.
Yohanes 11:1, 5 – Perikop: “Lazarus
dibangkitkan.”
(11:1) Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia
tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. (11:5) Yesus
memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
Kasih Yesus tidak terbantahkan untuk keluarga Betania,
yaitu; Maria, Marta dan Lazarus. Itu sebabnya, Maria dan Marta mengirim kabar
kepada Yesus bahwa Lazarus (saudaranya) itu sakit.
Jadi kalau kita rasa sakit, baik sakit jasmani maupun
sakit di hati bawalah kabar berita itu kepada TUHAN Yesus, kabar berita tidak
perlu dikirim kepada orang tua dan
kepada manusia karena tidak manyelesaikan masalah justru menambah masalah.
Yohanes 11:17-19
(11:17) Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari
berbaring di dalam kubur. (11:18) Betania terletak dekat Yerusalem,
kira-kira dua mil jauhnya. (11:19) Di situ banyak orang Yahudi telah
datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan
kematian saudaranya.
Namun pada akhirnya Lazaruspun mati dan sudah empat
hari Lazarus berbaring di dalam kubur. Pada saat itu Yesus pun tiba di kampung
Betania, sedang orang-orang Yahudi datang menghibur Maria dan Marta, itu adalah
penghiburan dari manusia.
Yohanes 11:20-22
(11:20) Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya.
Tetapi Maria tinggal di rumah. (11:21) Maka kata Marta kepada Yesus:
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. (11:22)
Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala
sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
Tindakan-tindakan Marta ketika mendengar bahwa Yesus
telah datang di kampung Betania:
-
Marta pergi
mendapatkan-Nya (Marta menjumpai dimana Yesus berada).
-
Marta berkata
kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti
tidak mati.”
Kemudian Marta kembali berkata: “Tetapi sekarang
pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau
minta kepada-Nya."
Dari ucapan-ucapan Marta tersebut menunjukkan bahwa
Marta yakin bahwa Yesus:
-
Sanggup
menghidupkan orang mati (ayat 21).
-
Doa Yesus didengar
oleh Bapa di Sorga (ayat 22).
Yohanes 11:23
(11:23) Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
Setelah mendengar ucapan-ucapan Marta, Yesus berkata
kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
Artinya: Yesus tidak terharu melihat Marta dan tidak
terharu terhadap ucapan-ucapan itu meskipun hal itu benar.
Jadi kalau kita berbicara kepada TUHAN hanya dengan
pengetahuan saja, maka TUHAN juga akan menjawab dia dengan pengetahuan saja. Yang
TUHAN butuhkan di tengah ibadah pelayanan ini proaktif (perbuatan) yang harus
kita tunjukkan dihadapan TUHAN. Jadi bukan ucapan-ucapan semata walaupun
nampaknya benar.
Kalau kita membuktikan hanya dengan ucapan, TUHANpun
akan membuktikan dengan ucapan. Itu sebabnya Yesus berkata; “Saudara-Mu akan bangkit.”
Intinya; Yesus tidak terharu dengan Marta dan tidak terharu dengan
ucapan-ucapan. Yang diperlukan adalah bukti yaitu perbuatan bukan ucapan.
Kita bandingkan dengan pribadi Maria.
Yohanes 11:32
(11:32) Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada
di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Setibanya Maria di tempat Yesus berada, tindakan Maria
ialah:
YANG PERTAMA: Maria tersungkur di depan kaki Yesus.
Hal ini menunjukkan bahwa Maria berada pada tingkatan
ibadah tertinggi atau berada pada puncak ibadah itulah doa penyembahan.
Kita akan melihat doa penyembahan di dalam…
1 Timotius 2:1-4 –
Perikop: “Mengenai doa jemaat.”
(2:1) Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah
permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, (2:2)
untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan
tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (2:3) Itulah yang baik
dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, (2:4) yang menghendaki
supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Sebelumnya saya
ingatkan dahulu; kita perlu mendoakan pemimpin-pemimpin, bukan hanya pemimpin
Rohani, tetapi juga pemimpin di dunia ini. Kita tinggal di provinsi Banten,
doakan pemimpin-pemimpin yang ada di provinsi Banten supaya kita dapat hidup
tenang dan tentram.
Ayat ini berbicara
mengenai tingkatan doa jemaat, antara lain:
Tingkatan pertama:
DOA PERMOHONAN.
Selama kita hidup
di muka bumi ini, banyak hal yang kita butuhkan di atas muka bumi ini dan
semuanya dapat dinaikkan sebagai permohonan kepada Tuhan. Yang sekolah, kita
butuh keperluan sekolah, yang kuliah, kita butuh keperluan kuliah dan yang
bekerja kita butuh keperluan yang terkait dengan aktivitas dalam kita bekerja,
ini bisa dimohonkan kepada TUHAN.
Tingkatan kedua:
DOA SYAFAAT.
Berarti kita perlu
mendoakan bangsa, para pemimpin, dan pembesar-pembesar negara kita supaya kita hidup
tenang, tentram dan damai sejahtera. Kemudian, lewat doa syafaat banyak orang
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran.
Tingkatan ketiga:
DOA SYUKUR.
Berarti mengerti
tentang rencana Tuhan, sebab orang yang mengerti rencana Tuhan, apapun yang dia
alami baik itu susah maupun senang, dia tahu menaikkan Syukur sebagai korban
syukurnya kepada TUHAN. Berbeda dengan orang yang tidak tahu rencana TUHAN,
ketika dia mengalami pergumulan (problema), secepatnya dia akan menggerutu,
ngomel, bersungut-sungut, salahkan ini dan itu.
Sebagai contoh DOA
SYUKUR.
Yohanes 11:4
(11:4) Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit
itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah,
sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
Penyakit Lazarus
tidak akan membawa kematian (kebinasaan) walaupun tubuhnya sudah binasa, tetapi
akan menyatakan kemuliaan Allah.
Jadi apabila kita
mengerti betul rencana Allah, kita tidak perlu takut, cemas, apalagi khawatir
selain mengucap syukur. Kita tahu kita banyak mengalami penderitaan, banyak
menghadapi pergumulan dan kita sangat menderita. Tetapi kalau kita mengerti
rencana TUHAN, kita tidak perlu ngomel, kita tidak perlu menggerutu, mempersalahkan
ini dan itu sebab ketika kita berdiam diri dan bersyukur kepada Tuhan itulah
yang disebut korban sebagai korban Syukur kepada TUHAN.
Tingkatan keempat:
DOA PENYEMBAHAN.
Kita terlebih
dahulu baca di dalam…
1 Timotius 2:5-6
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara
Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, (2:6) yang telah menyerahkan
diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang
ditentukan.
Yesus telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi
manusia berdosa.
Penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah
disebutlah itu penyembahan tertinggi kepada Allah, disebutlah itu ibadah
yang tertinggi atau puncak ibadah itulah DOA PENYEMBAHAN.
Jadi penyembahan = penyerahan diri sepenuhnya untuk
taat hanya kepada kehendak ALLAH, bukan lagi kepada yang lain-lain.
Kemudian, penyembahan atau ibadah yang tertinggi erat
kaitannya dengan Yesus yang adalah Imam Besar Agung, sebab Dialah yang menjadi
pengantara antara Allah dan manusia, artinya: Yesus telah mengerjakan penebusan
dan pendamaian atas dosa dunia termasuk dosa Maria.
Yohanes 11:2
(11:2) Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak
mur dan menyekanya dengan rambutnya.
Maria ini Perempuan yang pernah meminyaki kaki Yesus
dengan minyak Mur artinya Maria ini adalah seorang Perempuan yang terkenal
sebagai Perempuan yang berdosa.
Ayat 2 ini
menceritakan tentang masa lalu dari Maria yaitu seorang perempuan yang terkenal
berdosa.
Lukas 7:36 – Perikop: “Yesus diurapi.”
(7:36) Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya.
Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
Seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya.
Orang Farisi tersebut ialah Simon si kusta.
Kusta berbicara
tentang kebenaran diri sendiri dan ini identik dengan seseorang yang
masih berada di bawah hukum Taurat, belum mengenal kasih karunia.
Lukas 7:37-38
(7:37) Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang
berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah
orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak
wangi. (7:38) Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus
dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya
dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya
dengan minyak wangi itu.
Seorang perempuan terkenal sebagai seorang berdosa
membawa buli-buli berisi minyak wangi, lalu secepatnya membawa dirinya berada
di kaki Yesus. Kalau tadi Simon si Kusta menjamu Yesus makan di rumahnya,
tetapi di sini kita melihat Perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa
secepatnya membawa dirinya Bersama dengan minyak wangi itu di kaki Yesus. Jadi
dia datang bukan untuk makan, tetapi membawa
dirinya dan minyak wangi itu di kaki Yesus untuk:
1.
Membasahi kaki
Yesus dengan air matanya, selanjutnya menyapu
kaki Yesus dengan rambutnya.
Sebagai tambahan, seorang perempuan sudah seharusnya
memiliki rambut panjang dan rambut panjang adalah tanda ketundukan perempuan kepada
Yesus sebagai Kristus (Kepala).
2.
Mencium kaki Yesus. Artinya: Penyembahaan adalah satu tanda bahwa kita telah
mencium kaki salib Kristus/tanda bahwa kita sedang menundukkan kepala dan
merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah salib Kristus.
Jadi penyembahan itu sarana untuk menundukkan kepala
dan merendahkan diri di bawah kaki salib, itu adalah tempat yang terindah.
Jika kita membawa diri di tempat yang paling rendah
maka tidak ada kemungkinan untuk jatuh lagi ke dalam lobang dosa yang sama.
3.
Meminyaki kaki
Yesus dengan minyak wangi (minyak mur).
Mur berbicara soal pengurapan. Ketika kita datang
merendahkan diri di hadapan Tuhan dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah, kita
sangat membutuhkan minyak urapan di atas kepala yang akan mengendalikan seluruh
hidup kita, sehingga kita proaktif dalam ibadah, tidak pasif. Kalau tidak ada
urapan nanti orang bisa melayani, tetapi pelayanan pasif. Sedangkan pelayanan
yang proaktif, dia dalam pengurapan yang penuh, tidak bengong, tidak melamun,
tidak ngantuk, dan seterusnya.
Jika seorang perempuan yang terkenal berdosa mampu
melakukan hal ini, masakan kita tidak mampu melakukannya?
Jadi kita butuh minyak urapan ada di atas kepala
supaya kita melayani TUHAN dengan baik, proaktif (tidak pasif).
Lukas 7:39
(7:39) Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata
dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang
apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu
adalah seorang berdosa."
Pada ayat ini menunjukkan bahwa Simon orang Farisi merasa
diri benar.
Ciri-ciri apabila seseorang merasa diri benar: Meremehkan
atau merendahkan Firman nabi yang sesungguhnya dapat memperlihatkan apa
yang terjadi di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Jika kita mau menghargai Firman para nabi maka Tuhan
akan memperlihatkan segala sesuatu baik yang akan terjadi di masa sekarang
maupun apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, sehingga keadaan kita
baik. Kalau kita tahu apa yang terjadi pasti keadaan kita baik. Kalau masih
meraba-raba dalam menjalankan hidup ini susah menjalankan roda kehidupan ini.
Tetapi kalau TUHAN perlihatkan, kita tahu dan kalau kita sudah tahu hidup kita
pasti baik.
Inilah ciri orang yang merasa diri benar, seperti
Simon orang Farisi, disebut juga si kusta.
Kusta itu penyakit, kebenaran diri sendiri itu
penyakit. Nampak putih bersih, tetapi penyakitan.
Lihat orang yang merasa diri benar suka sekali
meremehkan/merendahkan Firman nabi, belum apa-apa dia sudah merasa lebih tahu
duluan, belum apa-apa sudah mengajari dalam hatinya bahwa dia lebih baik dari
si pemberita Firman.
Lukas 7:40-42
(7:40) Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan
kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru." (7:41)
"Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang
seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. (7:42) Karena
mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah
di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
Sesungguhnya Yesus yang kita sembah itu bukan saja Tuhan
dan Juruselamat tetapi Yesus adalah seorang Nabi sejati, yang
sedang menceritakan kepada Simon si Kusta tentang dua orang berhutang kepada
Pelepas uang.
-
Seorang berhutang
lima ratus dinar.
-
Seorang yang lain
lima puluh dinar.
Namun si pelepas uang itu menghapus utang keduanya
karena tidak sanggup membayarnya.
Perlu untuk diketahui: Yesus telah menghapuskan hutang
dosa kita dengan memakunya di atas kayu salib.
Bukankah itu adalah bukti bahwa Yesus adalah nabi?
Bukankah Yesus telah memperlihatkan segala sesuatunya kepada kita dari apa yang
tidak kita lihat yaitu terkait dengan Yesus yang telah menghapus dosa kita 2000
tahun lalu di atas kayu salib. Karena pada saat itu kita belum ada, dan tidak
melihat peristiwa itu dengan kepala mata sendiri. Tetapi TUHAN sudah
memperlihatkan itu kepada kita menunjukkan bahwa Yesus nabi sejati dan saudara
harus percaya.
Jangan kita seperti Simon si Kusta, Simon ini adalah
orang Farisi; artinya Simon ini adalah orang munafik, tetapi Simon ini juga
disebut sebagai Simon si Kusta artinya apa? Hidup menurut kebenaran diri
sendiri. Kepada orang semacam ini perlu karunia nabi ditunjukkan/nabi berbicara
kepada kehidupan semacam ini. Jadi nabi perlu berbicara kepada orang munafik
supaya lepas dari kemunafikan. Perlu juga berbicara kepada orang yang selalu
hidup menurut kebenaran dirinya sendiri. Orang yang hidup menurut kebenaran diri
sendiri susah disinggung kesalahannya.
Namun biarlah nabi yang membenarkan kita, hargailah Firman
nabi dan Tuhan sudah memperlihatkan bahwa Yesus adalah nabi sejati. 2000 tahun
yang lalu TUHAN sudah menghapus hutang dosa di atas kayu salib.
Jadi nabi sejati memperlihatkan apa yang tidak dapat kita
lihat.
Kolose 2:14
(2:14) dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan
hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan
memakukannya pada kayu salib:
Jadi hutang dosa kita sudah dihapuskan dengan
memakunya di atas kayu salib.
Tuhan memberitahukan ini kepada kita menunjukkan bahwa
Tuhan Yesus adalah nabi sejati sebab Ia sedang memperlihatkan apa yang tidak pernah
kita lihat. Padahal kalau kita tahu upah dosa adalah maut apalagi kalau hidup
di bawah hukum taurat, suatu ketentuan hukum yang mendakwa dan mengancam kita.
Kolose 2:15
(2:15) Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan
mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Oleh darah salib Kristus:
-
Ia telah melucuti
pemerintah-pemerintah, dan
-
Menjadikan mereka
tontonan umum.
Jadi kalau Tuhan menjadikan mereka tontonan umum jelas
itu karena kemenangan-Nya di atas kayu salib. Jika itu bukan tontonan berarti
manusia menjadi pelaku dosa, tetapi oleh karena darah salib Kristus kita
berkemenangan sehingga dosa itu menjadi tontonan dan kita tidak melakukannya.
Kita bukan aktor intelektual di dalam hal melakukan dosa karena darah salib,
namun kita hanya menonton saja.
Tetapi biarlah kita menjadi aktor intelektual di dalam
hal mempraktekkan Firman, di dalam hal melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.
Yesus adalah nabi sejati, memperlihatkan apa yang
tidak pernah kita lihat, baik peristiwa salib yang terjadi 2000 tahun yang
lampau maupun peristiwa di masa yang akan datang.
Lukas 7:42-43
(7:42) Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua
orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" (7:43)
Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya."
Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
Yesus bertanya kepada Simon si kusta: “Siapakah di
antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" Jawab Simon:
"Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Berarti
yang berhutang lima ratus dinar.
Kepada orang seperti Simon orang Farisi (hidup dalam
kemunafikan) kemudian yang disebut juga Simon si Kusta (hidup dalam kebenaran
diri sendiri). Kepada orang semacam ini Yesus menceritakan terkait dengan si
Pelepas hutang yang telah menghapuskan hutang kedua orang itu supaya Simon si
kusta tahu siapa yang lebih mengasihi TUHAN.
Supaya pemikiran Simon si Kusta, Simon orang Farisi
ini terbuka dan tahu siapa yang lebih mengasihi TUHAN.
Siapa yang sanggup untuk membuka pikiran manusia?
Yaitu Firman nabi/Firman nubuatan, satu-satunya perkara yang sanggup membuka
pikiran manusia.
Siapa yang merasa hutang dosanya begitu banyak? Siapa
kira-kira yang lebih mengasihi TUHAN? Yang hutang dosanya paling banyak.
Lalu kenapa kita tidak mengasihi TUHAN? Sadarkah
hutang dosa kita banyak? Dan hutang dosa itu sudah dipaku di atas kayu salib?
Lalu kenapa kita tidak mengasihi TUHAN? Kan aneh tidak masuk akal.
Kalau begitu sadarilah kalau hutang dosa kita sudah
dihapuskan di atas kayu salib. Mulai sekarang biar kita mengasihi lebih dari
orang lain karena hutang dosa kita sudah dihapuskan oleh TUHAN.
Lukas 7:43-46
(7:43) Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan
hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu." (7:44)
Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon:
"Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak
memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku
dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. (7:45) Engkau
tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium
kaki-Ku. (7:46) Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak,
tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
Yesus menceritakan tiga hal yang dilakukan oleh
perempuan yang terkenal berdosa yang tidak dilakukan oleh Simon si kusta antara
lain:
1.
Simon tidak
membasuh kaki Yesus dengan air, tetapi
perempuan itu membasahi kaki Yesus dengan air mata lalu menyapunya dengan
rambutnya.
Tanda kita disucikan oleh air Firman adalah ada ketundukan
dan ketaatan kepada Firman itu sendiri, kepada Kristus Kepala, Dia
Suami.
2.
Simon tidak
mencium pipi kanan dan pipi kiri Yesus, tetapi perempuan itu tidak henti-hentinya mencium kaki Yesus, kaki
yang terpaku di atas kayu salib.
Penyembahan yang benar ditandai dengan ketulusan di
hati untuk mengasihi Yesus yang mati di atas kayu salib. Dia tulus mencium
kaki Yesus. Tetapi ada juga penyembahan, hanya tersungkur di kaki salib, mulutnya
tidak terbuka, diam seribu Bahasa. Entah apa kerjanya. Nampaknya menyembah,
tetapi suara tidak ada penyembahan, rupanya numpang tidur saja.
3.
Simon tidak
meminyaki rambut di kepala Yesus, tetapi
perempuan itu meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi. Artinya: Kehidupan yang
diurapi oleh Roh El Kudus, dia selalu siap sedia melayani Tuhan ditandai dengan
bayar harga. Tidak peduli berapa banyak harganya, minyak itu mahal atau murah
tidak peduli, berapa besar pun harga minyak itu Perempuan itu tidak peduli.
Itulah kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus, di
tengah ibadah pelayanan dia tidak peduli seberapa besar harga yang harus dia
bayar.
Kalau melayani tanpa urapan, hitung-hitungan terhadap
tenaga, hitung-hitungan terhadap waktunya, hitung-hitungan terhadap harga
dirinya, hitung-hitungan terhadap uangnya, hitung-hitungan terhadap perasaannya
dan seterusnya. Tetapi orang yang diurapi oleh TUHAN, dia rela bayar harga di
tengah ibadah dan pelayanan, dia tidak peduli seberapa besar harga yang harus
dia bayar.
Jadi jangan kita sama seperti Simon si Kusta, tiga hal
yang sederhana saja tidak bisa dilakukan.
-
Air membasuh kaki,
tidak dilakukan.
-
Mencium pipi
kanan, pipi kiri tidak dilakukan.
-
Meminyaki rambut
di kepala Yesus tidak dilakukan.
Bagaimana mungkin kita bisa melayani tanpa urapan?
Bagaimana mungkin kita melayani yang sederhana tanpa urapan, itu sesuatu yang
mustahil. Biar sesederhana apapun pekerjaan itu kalau tidak ada urapan, itu
akan terasa berat sekali. Tetapi kalau kita melayani dengan urapan (api) Roh
Kudus, gunung besar menjadi rata. Seberapa besar tingginya pergumulan itu semua
rata di hadapan Zerubabel.
Bagaimana mungkin kita dapat mengasihi Tuhan kalau yang
sederhana saja tidak dapat kita lakukan seperti Simon si kusta.
Lukas 7:47
(7:47) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah
diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang
sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
Tanda dosa besar diampuni adalah banyak berbuat
kasih. Sebaliknya sedikit berbuat kasih maka sedikit diampuni, hitung
hitungan untuk melayani TUHAN.
Tetapi saya yakin, TUHAN mempercayakan PPT kepada Gpt
Betania dan kita ada agenda dua kali setahun, agenda pertama itulah Paskah PPT
setiap bulan Mei dan agenda kedua itulah natal PPT, saya melihat banyak
diantara kita yang tidak hitung-hitungan lagi supaya terwujudnya Pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna, hanya demi satu perkara ini saja.
Kenapa kita banyak berbuat kasih? Karena dosa kita
yang banyak itu telah diampuni oleh TUHAN.
Jadi dari situ kita bisa melihat, kenapa seseorang
banyak berbuat kasih? Karena dia sadar bahwa hutang dosa yang banyak itu sudah
diampuni dari dalam dirinya. Hutang dosa yang banyak itu sudah dipakukan di
atas kayu salib sehingga dia banyak berbuat kasih kepada TUHAN. Sedikit
diampuni, sedikit berbuat kasih, sedikit dosanya diampuni sedikit dia
berkorban. Saya tahu juga orang yang mengembalikan persepuluhan disertai dengan
persembahan khusus, ada yang tahu mengucap Syukur dengan persembahan khususnya,
tidak hitung-hitungan, itu dalam bentuk keuangan, belum lagi dalam bentuk, tenaga,
pikiran, waktu untuk berada di tengah ibadah pelayanan, ketekunan 3 macam
ibadah pokok.
Ayo perhatikan, kalau banyak diampuni dosanya, banyak
berbuat kasih. Sedangkan, sedikit diampuni sedikit berbuat kasih.
Jadi kita sudah melihat bahwa penyembahan di kaki
salib ada kaitannya dengan Yesus sebagai Imam Besar Agung.
Kita kembali untuk membaca Injil…
Yohanes 11:32
(11:32) Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau
ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Setelah tersungkur (menyembah) Maria berkata: "Tuhan,
sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Yohanes 11:33
(11:33) Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi
yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat
terharu dan berkata: (11:34) "Di manakah dia kamu baringkan?"
Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" (11:35) Maka menangislah
Yesus.
Jadi untuk bisa melihat keharuan Yusuf kepada
Benyamin, dari sini kita belajar, kisah kampung Betania ini.
Ketika Yesus melihat Maria menangis di kaki salib, masygullah
hati Yesus, maksudnya Yesus sangat terharu.
Jadi sebentar oleh dorongan Firman, kita akan
tersungkur di kaki salib seperti Maria, kita membawa hati yang hancur berarti
disertai dengan tangisan karena kita menyadari bahwa hutang dosa yang banyak
itu telah dipakukan di atas kayu salib dan TUHAN adalah nabi sejati, Dia telah
memperlihatkan apa yang tidak pernah kita lihat karena memang proses salib 2000
tahun yang lalu tidak kita lihat dengan kasat mata.
Masygullah hati Yesus maksudnya adalah Yesus terharu.
Di tengah-tengah keharuan yang hebat itu selanjutnya
Yesus berkata kepada Maria: "Di manakah dia kamu baringkan?"
Pendeknya Yesus mencari Lazarus yang telah empat hari berbaring
di dalam kubur.
Sementara kalau kita bandingkan dengan pribadi Marta
pada ayat 21-22.
Yohanes 11:20-22
(11:20) Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya.
Tetapi Maria tinggal di rumah. (11:21) Maka kata Marta kepada Yesus:
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. (11:22)
Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala
sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
Jadi kalau kita mengikuti TUHAN, kita ada di tengah
ibadah pelayanan hanya soal pengetahuan maka TUHAN juga akan berbicara kepada
kita hanya soal pengetahuan, sebaliknya kalau kita datang tersungkur di kaki
salib, kita menyembah dengan ukuran yang benar di mata TUHAN maka masygullah
hati Yesus, artinya Yesus akan terharu dan menangis, Yesus akan mencari
kehidupan yang berada di antara orang mati supaya maut dikalahkan sebab Yesus
telah mengalahkan maut di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu, Dia melepaskan
kita dari maut.
Kalau mengikuti TUHAN tetapi hanya sibuk dengan
pengetahuan, TUHAN juga berbicara pengetahuan saja sudah. Kan itu pengetahuan
yang benar; “saudara mu akan bangkit.” Mengapa Yesus mengatakan itu? Karena
Marta dalam pengikutannya hanya berbicara dengan pengetahuan dan sibuk
melayani, tetapi tidak pelaku Firman, ibadahnya tidak sampai kepada Doa
Penyembahan, tidak ada keharuan, Yesus tidak masygullah, Yesus tidak terharu
kepada kehidupan semacam ini, kalau hanya sibuk melayani, sibuk dengan
pengetahuan, tetapi ibadahnya tidak sampai pada puncaknya itulah doa
penyembahan, hati TUHAN tidak masygullah, hati TUHAN tidak terharu, hati TUHAN
tidak menangis.
Tetapi malam ini, jika ibadah kita sampai pada
puncaknya itulah doa penyembahan, TUHAN mencari kehidupan kita, mencari
orang-orang yang seharusnya binasa. Sesungguhnya upah dosa adalah maut, tetapi
TUHAN mencari kita semua sebab Yesus berkata; “dimanakah dia kamu baringkan?”
Sebenarnya sudah dibaringkan di dalam maut, tetapi TUHAN cari kita.
Ayo malam ini bawa diri serendah-rendahnya di ujung
kaki salib TUHAN, tidak usah malu kalau harus menangis karena ada tanda
kehancuran di hati, tanda penyesalan, tanda bertobat, tanda mau berubah.
Malam ini TUHAN terharu melihat ibadah kita, TUHAN
terharu melihat hati kita dan kita akan membawa diri tersungkur di kaki salib,
sujud menyembah Dia, merendahkan diri serendah-rendahnya, masygullah hati
TUHAN, terharu hati TUHAN, dan TUHAN menangis. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA
GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment