KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, March 6, 2021

IBADAH RAYA MINGGU, 28 FEBRUARI 2021

 


IBADAH RAYA MINGGU, 28 FEBRUARI 2021
 
KITAB WAHYU
(Seri:14)
 
Subtema: MULUT PENUH KESOMBONGAN DAN HUJAT
 
Pertama-tama, kita mengucap syukur kepada TUHAN, karena TUHAN masih memberi kesehatan, memberi kesempatan bagi kita untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Raya Minggu yang disertai dengan kesaksian.
Selanjutnya, saya juga tidak lupa menyapa sidang jemaat di Malaysia, di Bandung, bahkan umat TUHAN yang senantiasa memberikan dirinya digembalakan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada, baik di dalam maupun di luar negeri; TUHAN Yesus memberkati kita semua.
Namun selanjutnya, kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya kiranya lewat pembukaan Firman TUHAN yang akan kita terima, yang akan TUHAN kirim dari sorga di tengah perhimpunan Ibadah Raya Minggu malam ini sanggup dan berkuasa meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing, sehingga kehidupan kita sekaliannya menjadi suatu kehidupan yang fundamental, kehidupan yang senantiasa berdiri teguh, tidak mudah goyah terhadap perkara-perkara yang tidak baik, tidak mudah terpengaruh dengan perkara-perkara yang tidak suci, selain hanya mengarahkan pandangan kita kepada perkara di sorga, perkara di atas, senantiasa memikirkan perkara di atas, perkara di sorga, itulah ibadah dan pelayanan, mengingat hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, di mana kedatangan dari si pendurhaka itu sudah ada di depan mata dan sudah mulai terlihat geliat pergerakan dari pada si pendurhaka itu.
 
Oleh sebab itu, biarlah kiranya kita semakin sungguh-sungguh di dalam hal menyerahkan diri kepada TUHAN, karena yang ada ini suatu kali nanti akan berlalu. Jadi, kita tidak bisa bergantung 100% (seratus persen) kepada yang ada ini.

-          Kalau diberkati ya puji TUHAN, bersyukur kepada TUHAN.

-          Kemudian, mengikuti suatu pendidikan sampai kepada perguruan tinggi (fakultas atau universitas), ya puji TUHAN.

-          Diberi kesempatan untuk mengelola usaha bisnis dan berhasil, diberkati, ya puji TUHAN. 

Tetapi kita tidak dapat bergantung kepada perkara yang ada ini, karena yang ada ini akan berlalu, diganti dengan langit bumi yang baru, itulah mempelai TUHAN.
 
Doa saya, kiranya kita semakin hari semakin dewasa, semakin hari semakin bijaksana, semakin hari semakin lemah lembut menyambut segala rencana-rencana yang dinyatakan oleh TUHAN dalam setiap pembukaan Firman Allah yang dinyatakan kepada kita masing-masing.
 
Mari, segera kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 13:4. Sebetulnya, fokus kita pada petang ini adalah ayat 5-6, tetapi ada kaitannya dengan ayat 4; itu sebabnya, kita awali pembacaan pada ayat 4.
Wahyu 13:4
(13:4) Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
 
Suatu kali nanti,

-          Dunia ini akan menyembah naga, dunia ini akan menyembah Setan.

-          Serta menyembah antikris, itulah binatang yang keluar dari dalam laut secara besar-besaran (secara massal).

 
Saya tidak tahu, berapa milyar pastinya jumlah penduduk di seantero dunia sekarang ini, tetapi nanti dari sekian milyar, mereka akan digiring untuk selanjutnya dibawa masuk kepada penyembahan yang keliru, sehingga mereka;
-          Menyembah naga atau Setan.
-          Menyembah binatang yang keluar dari dalam laut, itulah antikris, secara besar-besaran.
Ingat dan camkanlah apa yang telah TUHAN sampaikan malam ini.
 
Oleh sebab itu, di hari-hari terakhir ini, gereja TUHAN (umat TUHAN) sudah seharusnya berada pada puncak ibadahnya, yakni doa penyembahan. Doa penyembahan adalah suatu kedudukan yang sangat tinggi, yang tidak dapat dijangkau oleh ular atau Setan.
 
Ayub 39:29
(39:29) Oleh pengertianmukah burung elang terbang, mengembangkan sayapnya menuju ke selatan?
 
Burung elang terbang mengembangkan sayapnya menuju ke Selatan, berarti; meninggalkan takhta Setan, yakni sebelah Utara. Dan kalau kita bisa meninggalkan Setan, jauh dari Setan, itu semua karena kemurahan TUHAN; semata-mata bukan karena kekuatan manusia, semata-mata bukan karena pengertian intelektual dari manusia itu sendiri. Kalau akhirnya kita menyingkir dari takhta Setan, yaitu sebelah Utara, itu karena anugerah TUHAN; ingat itu.
 
Ayub 39:30-31
(39:30) Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi? (39:31) Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
 
Jadi, sudah sangat jelas, bahwasanya puncak dari ibadah adalah doa penyembahan; suatu kedudukan yang sangat tinggi, yang tidak dapat dijangkau oleh mata ular, yakni Iblis atau Satan.
 
Ayub 39:32-33
(39:32) Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati; (39:33) anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia."
 
Dari sana -- dari atas gunung yang tinggi, itulah doa penyembahan, suatu kedudukan yang tinggi -- ia mengintai mencari mangsa dari jauh matanya mengamat-amati; anak-anaknya menghirup darah, dan di mana ada yang tewas, di situlah dia.
 
Dampak positif doa penyembahan, YANG PERTAMA: “Dari jauh matanya mengamat-amati.”
Artinya; memiliki pandangan yang jauh ke depan, disebut juga dengan; pandangan nubuatan, yakni memandang jauh, itulah Kerajaan Sorga.
Pikirannya tidak pendek; tidak berhenti hanya sebatas perkara-perkara lahiriah, perkara duniawi, perkara di bawah ini, melainkan dia memiliki pandangan jauh ke depan, itulah yang disebut pandangan nubuatan, yang membawa kita sampai masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Pandangan kita tidak berhenti hanya sampai sebatas perkara di bawah, perkara lahiriah; itulah kehidupan yang ibadahnya sudah memuncak sampai doa penyembahan.
Kalau kerohanian kita masih cetek, apa yang bisa kita pandang? Tetapi dari ketinggian, kita bisa melihat segala perkara-perkara yang TUHAN mau nyatakan.
 
Dampak positif doa penyembahan, YANG KEDUA: “Anak-anaknya menghirup darah.”
Artinya; sebagai anak-anak TUHAN harus peka dan mudah sekali di dalam hal berkorban, baik korban tenaga, pikiran, waktu, bahkan korban harta, uang dan kekayaan, materi sekalipun. Itulah anak-anak TUHAN yang peka dengan darah, peka dengan korban Kristus.
Jangan lari dari kenyataan hidup, sebab itu bukan solusi, bukan jalan keluar. Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Banyak orang menganggap jalannya lurus, padahal ujungnya maut; meninggalkan korban Kristus, ibadah dan pelayanan, itu bukanlah jalan keluar, melainkan jalan maut.
Jalan ke sorga, tangganya adalah salib. Tangga dari bumi ke sorga adalah salib. Lewati setiap anak tangga, setiap korban; jangan tinggalkan, jangan lari dari sana. Terkhusus imam-imam yang sudah dipercayakan untuk bertanggung jawab melayani pekerjaan TUHAN, hal ini -- melewati setiap anak tangga, setiap korban -- harus nomor satu dilakukan baginya.
 
Dampak positif doa penyembahan, YANG KETIGA: “Di mana ada yang tewas (bangkai), di situlah dia.”
Artinya; betul-betul menikmati pengalaman kematian dari Tuhan Yesus Kristus. Kematian Yesus, itu adalah bangkai.
 
Singkatnya: Apabila ibadah kita sudah berada pada puncaknya, yakni dibawa sampai kepada doa penyembahan -- suatu kedudukan yang sangat tinggi --, maka secepatnya dari sorga dari Allah, akan TUHAN kirim perjanjian-Nya, yakni sayap burung nasar yang besar. Dan itu merupakan sebagai tempat perlindungan, tempat perteduhan dan kubu pertahanan; gunung yang tinggi adalah kubu pertahanan.
 
Pertanyaannya: APA ARTI PENYEMBAHAN SESUNGGUHNYA?
Pertanyaan ini harus terjawab, supaya benar-benar ibadah ini berada pada puncaknya, itulah doa penyembahan, suatu kedudukan yang sangat tinggi, yang tidak bisa dijangkau oleh Iblis atau Setan, tidak bisa dijangkau oleh Tri Tunggal Setan, itulah naga, antikris dan nabi-nabi palsu.
Oleh sebab itu, berusahalah untuk mengerti firman yang disampaikan; jangan bermasa bodo sehingga akhirnya pun lama-lama menjadi bodoh. Jangan hanya karena “hal yang lahiriah” lantas cepat sekali mata kita tanggap; cepat menanggapi berkat, cepat menanggapi sensasi-sensasi, padahal yang terutama adalah pembukaan firman.
 
Yang terbesar itu adalah nubuatan firman, bukan karunia. Penyelamatan itu dalam rencana Allah, nubuatan besar, bukan karunia. Tetapi banyak orang Kristen salah paham akan hal ini. Sebetulnya, banyak orang yang pintar dalam hal teknologi komputer, dalam hal elektronik, tetapi dalam hal penyerahan kepada TUHAN, banyak anak TUHAN yang tidak mau tahu.
Yang menyelamatkan itu adalah nubuatan firman, itulah firman yang dibukakan, bukan karunia-karunia. Ayo, belajar dewasa.
 
Sekali lagi saya sampaikan: Apa arti penyembahan sesungguhnya?
Hal ini harus terjawab, supaya ibadah ini benar-benar berada pada puncaknya, sebab suatu kedudukan yang sangat tinggi tidak akan bisa dijangkau oleh Setan Tri Tunggalnya.
 
Matius 27:50-51
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. (27:51) Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,
 
Arti doa penyembahan, YANG PERTAMA ialah penyerahan nyawa atau penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah Bapa.
Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah = penyerahan diri Yesus sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah; dan itu berbicara soal perobekan daging, karena ketaatan Yesus kepada kehendak Allah. 
 
Lanjut kita melihat soal “penyembahan” di dalam Wahyu 4, dengan perikop: “Kedua puluh empat tua-tua dan keempat binatang.” Kita akan melihat kisah 24 (dua puluh empat) tua-tua dan 4 (empat) makhluk di hadapan takhta Anak Domba pada ayat 9-11.
Wahyu 4:9-11
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, (4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: (4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
 
Arti doa penyembahan, YANG KEDUA ialah segala kemuliaan hanya bagi Dia yang hidup sampai selama-lamanya.
 
Lihat, sementara 4 (empat) makhluk menaikkan puji-pujian dan hormat kepada Dia yang duduk di atas takhta itu, dalam kesempatan yang lain, tersungkurlah 24 (dua puluh empat) tua-tua di hadapan Dia yang duduk di hadapan takhta itu, lalu mereka menyembah Allah yang hidup sampai selama-lamanya.
Jadi ...

-          Satu sisi 4 (empat) makhluk menaikkan puji-pujian.

-          Dalam kesempatan yang lain, 24 (dua puluh empat) tua-tua tersungkur menyembah Allah yang hidup.

Saat mereka menyembah Allah yang hidup, 24 (dua puluh empat) tua-tua mengambil mahkotanya, lalu melemparkannya di hadapan takhta Anak Domba, sambil berkata: Segala kemuliaan hanya bagi TUHAN.
 
Kalau kita dimahkotai dengan banyak berkat yang luar biasa, tetap katakan: “Segala kemuliaan hanya bagi TUHAN”, sebab itulah arti penyembahan.
Jadi, ibadah kita, ibadah dari gereja TUHAN, ibadah dari umat TUHAN di hari-hari terakhir ini, sudah seharusnya berada pada puncak ibadah, itulah doa penyembahan, suatu kedudukan yang sangat tinggi, tidak bisa dijangkau oleh Setan Tri Tunggalnya.
 
Itu sebabnya, Musa diperintahkan oleh TUHAN untuk mendirikan Tabernakel sesuai dengan petunjuk TUHAN di atas gunung Sinai, dua kali empat puluh hari empat puluh malam tidak makan dan tidak minum. Tabernakel itu dibuat oleh Musa sesuai dengan petunjuk TUHAN.
Dimulai dari pintu gerbang. Lalu berada di HALAMAN, di mana terdapat dua alat, yaitu;

1.      Mezbah Korban Bakaran, itulah dasar dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi ini.

2.      Lanjut sampai dengan Kolam Pembasuhan, yang berbicara soal pengalaman kematian dan kebangkitan. 

Sesudah itu, naik terus melewati pintu kemah, yang berbicara soal baptisan Roh (kepenuhan Roh Kudus), untuk selanjutnya berada di dalam RUANGAN SUCI, di mana terdapat tiga macam alat, yaitu;
1.      Meja Roti Sajian.
2.      Pelita Emas.
3.      Mezbah Dupa.
Yang arti rohaninya ialah berbicara soal ketekunan dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok.
Jadi, yang kita lihat adalah “arti rohaninya”. Tiadalah mungkin kita dapat membangun Tabernakel Musa, tetapi biarlah kita membangun Tabernakel Musa lewat arti rohaninya.
1.      Meja Roti Sajian 🡪 Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, disertai perjamuan suci.
2.      Pelita Emas 🡪 Ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.
3.      Mezbah Dupa 🡪 Ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Maka, kalau kita kembali melihat “Ruangan Suci”, dari antara 3 (tiga) alat yang ada di dalamnya, terdapat satu alat yang paling dekat tabir Bait Suci, itulah doa penyembahan. Doa penyembahan sudah dekat dengan perobekan daging, sudah dekat dengan perobekan tabir Bait Suci dari atas sampai ke bawah. Dengan demikian, asap dupa kemenyan itu dapat menembusi takhta Allah, sehingga jalan terbuka menuju Kerajaan Sorga.
 
Tetapi jangan kita hanya datang untuk tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, namun biarlah ibadah ini betul-betul berada pada puncaknya, yaitu doa penyembahan, di mana arti rohaninya ialah;

-          Yang pertama: Penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah, bukan lagi taat kepada kehendak daging, Setan, dunia dan arusnya.

-          Yang kedua: Segala kemuliaan hanya bagi Dia. Berarti, jangan mencari hormat dan kemuliaan bagi diri sendiri. 

Itulah arti “penyembahan”.
 
Maka, kalau sudah berada pada puncak ibadah, berada pada kedudukan yang tertinggi semacam itu, bagaikan berada di bawah kepak sayap Allah sebagai tempat perlindungan, sebagai tempat perteduhan, kubu pertahanan, yang tidak bisa dijangkau oleh Setan Tri Tunggalnya. Bukankah enak dengan pengertian-pengertian semacam ini?
Yang terbesar itu adalah nubuatan firman, bukan karunia. Karunia hanya bagian pelengkap dari ibadah saja, tetapi semua rencana Allah ada di dalam nubuatan firman. Sekalipun mengalami mujizat dan “sembuh”, tetapi kalau tidak mengerti firman, maka sampai kapan pun tidak akan mengerti sorga.
 
Wahyu 4:9
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
 
Pujian hanya dinaikkan, diperuntukkan kepada Pribadi dalam Kekekalan.
 
Wahyu 4:10
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
 
Penyembahan juga hanya diperuntukkan kepada Dia yang berada dalam kekekalan sampai kemuliaan.
 
Singkatnya: Pujian penyembahan diperuntukkan hanya kepada Pribadi di dalam kekekalan. Kemuliaan hanya diperuntukkan kepada Pribadi di dalam Kekekalan, tidak kepada yang lain-lain.
Oleh sebab itu, di atas tadi saya sudah sampaikan: Gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini harus berada pada puncak ibadah, itulah doa penyembahan. Menyembah itu harus, tetapi kalau ...
-          menyembah tanpa penyerahan diri,
-          menyembah tetapi kemuliaan tidak hanya untuk TUHAN, masih suka mencari kemuliaan,
maka penyembahan semacam itu hanya sekedar “berlutut”. Bukan lututnya yang dilihat dan dicari Tuhan, melainkan penyerahan diri.
 
Dengan demikian, kita terhindar dari penyembahan yang keliru, penyembahan yang salah, yang akan terjadi secara massal (besar-besaran), dalam Wahyu 13:4 tadi. Sudah harus secepatnya gereja TUHAN di akhir zaman ini berada pada puncak ibadah, itulah doa penyembahan, supaya terhindar dari penyembahan yang keliru, yang terjadi secara massal (besar-besaran).
 
Tentang ayat 4 ini, saya tidak lanjuti lagi. Kiranya firman itu menjadi praktek, mendarah daging, supaya nyata bahwa kita menikmati pelayanan Roh, pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru = Firman sudah menjadi daging.
 
Maka, sekarang kita masuk pada berkat yang baru, yaitu Wahyu 13:5-6. Mari kita berdoa, supaya TUHAN memberkati kita dengan berkat yang baru dari ayat yang baru ini
Wahyu 13:5-6
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
 
Dan kepada binatang itu diberikan mulut ... Diberikan mulut yang bagaimana? Yang penuh kesombongan dan hujat. Jadi, bukan mulut yang dipergunakan untuk menyembah TUHAN, tetapi kepada binatang yang keluar dari dalam laut (antikris) diberikan mulut yang penuh kesombongan dan hujat.
Jadi, kalau pada akhirnya orang-orang yang mengikuti antikris itu menyembah Setan dan menyembah antikristus itu sendiri, itu jelas, karena binatang atau antikris itu di mulutnya penuh dengan kesombongan dan hujat. Apa yang keluar dari mulut, itu semua berasal dari dalam hati; oleh sebab itu, biarlah meja hati ini betul-betul menjadi tempatnya Firman Allah, bukan tempat yang lain, supaya dari mulut ini keluar kata-kata pujian, penyembahan, pemujaan hanya bagi Dia.
 
Kembali saya sampaikan: Kepada binatang atau antikris itu diberi mulut yang penuh kesombongan dan hujat, dan itu berlangsung selama 42 (empat puluh dua) bulan = 3.5 (tiga setengah) tahun = 1260 (seribu dua ratus enam puluh) hari = 1 (satu) masa + 2 (dua) masa + ½ (setengah) masa.
 
Prakteknya ialah:
1.      Menghujat Allah.
2.      Menghujat nama-Nya, itulah Yesus, Anak Allah.
3.      Menghujat kemah kediaman-Nya dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
 
Soal “menghujat” ini akan diterangkan oleh ayat yang lain. Jadi, bukan pengertianku lagi, sebab Firman TUHAN, nubuatan firman tidak bisa diterangkan dengan tafsiran manusia, tetapi dengan ilham Roh Kudus; ayat satu menguatkan ayat yang lain, saling menjelaskan.
 
Matius 12:31-32
(12:31) Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. (12:32) Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.
 
Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
Pendeknya:
-          Menghujat Allah masih diampuni.
-          Menghujat Anak Manusia masih diampuni.
-          Tetapi menghujat Roh Kudus tidak diampuni.
 
Jadi, menghujat kemah kediaman Allah = menghujat Roh Kudus dengan segala kegiatan-kegiatan Roh, dengan segala ibadah dan pelayanan yang ada di dalam kemah Allah itu sendiri.
Jika menghujat Anak Manusia, masih diampuni; buktinya berkali-kali Yesus kita salibkan di atas muka bumi ini. Tetapi kalau menghujat kemah kediaman Allah dengan segala kegiatan Roh yang ada di dalamnya, itulah ibadah dan pelayanan, maka tidak akan diampuni; di bumi tidak diampuni, apalagi di sorga.
 
Oleh sebab itu, yang tidak tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, bermain-main dalam ibadah; hati-hati. Saya tidak sedang mengancam, tetapi firman yang mengatakannya. Seringkali kita mencuri miliknya TUHAN, tetapi itu masih diampuni. Tetapi jangan coba-coba menghujat kemah kediaman Allah dengan segala kegiatan Roh yang ada di dalamnya; di dunia ini tidak diampuni, apalagi di sorga.
Hati-hati, yang belum tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah, apalagi yang main-main, itu sama dengan menghujat kemah kediaman Allah dengan kegiatan Roh yang ada di dalam rumah TUHAN itu sendiri (ibadah dan pelayanan), ia tidak akan diampuni. Di bumi ini tidak diampuni, apalagi di sorga. Camkanlah apa yang sudah TUHAN nyatakan.
Jangan gunakan alasan “ah, firmannya keras”, atau “ah, saya trauma”, tidak ada alasan begitu. TUHAN dapat sembuhkan semuanya; bilur-bilur-Nya, firman-Nya memberi kesembuhan. Dengan sepatah kata saja bisa sembuh. Jadi, kalau ada orang menggunakan alasan karena ini dan karena itu, jangan dengar, itu memang karena dia keras hati. Coba jika dia rendah hati dan lemah lembut, pasti rencana Allah ada di dalam dirinya; itulah tanah yang gembur, tanah yang subur, yaitu rendah hati dan lemah lembut, sehingga manakala benih sorgawi ditaburkan, pasti akan bertumbuh.
 
Kembali saya sampaikan, untuk kita semua mengingatnya:

-          Menghujat Allah masih diampuni.

-          Menghujat Anak Manusia masih diampuni.

-          Tetapi menghujat kemah kediaman Allah dengan segala kegiatan Roh yang ada di dalamnya tidak diampuni; di dunia ini tidak diampuni, apalagi di sorga.

Camkanlah hal ini.
 
Yang masih bermain-main, kurang menghargai ibadah dan pelayanan, kurang menghargai kegiatan Roh yang ada di dalam kemah kediaman Allah, mulai dari malam ini, minta ampunlah kepada TUHAN, katakan: “TUHAN, saya sudah bermain-main, saya permainkan apa yang sudah TUHAN nyatakan, saya permainkan rencana-Mu dalam hidupku, mohon ampuni saya.
Seperti itulah doa mertua saya sebelum beliau meninggal; dia minta ampun. Jadi, mertua laki-laki saya ini mengadakan suatu perjumpaan, tetapi saya merasakan hal itu, karena ucapan itu dia ucapkan semua tanpa dia sadari; dia tidak tahu apa yang diucapkannya, tetapi terucap begitu saja. Begitu banyak kata-kata kalimat firman terucap, padahal sebelumnya dia tidak hapal Firman TUHAN; dia minta ampun sejadi-jadinya, dia menangis sejadi-jadinya. Tetapi, janganlah kita mau menjelang mati, baru minta ampun; kalau sempat untuk minta ampun, puji TUHAN, tetapi kalau ternyata tabrakan di tengah jalan dan mati saat itu juga, bagaimana bisa minta ampun?
 
SEBAGAI CONTOH menghujat Roh Allah, menghujat kemah kediaman Allah dengan segala kegiatan Roh yang ada di dalamnya, pada Matius 12, dengan perikop: “Yesus dan Beelzebul”. Beelzebul, itulah Setan, penghulu udara.
Matius 12:22
(12:22) Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.
           
Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Jangan sampai kita semua kerasukan setan. Tetapi, bisa kita ketahui apabila seseorang kerasukan setan. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Di sini kita melihat; akibat kerasukan setan, orang itu buta dan bisu.
Siapa di antara kita yang bisu di sini? Siapa di antara kita yang dapat mengucapkan kata-kata untuk TUHAN? Siapa di antara kita yang buta di sini? Siapa di antara kita yang bisa melihat kemuliaan TUHAN?
 
Ada seorang yang kerasukan Setan, lalu orang itu buta dan bisu. Pendeknya: Setan-lah yang menyebabkan orang itu menjadi buta dan bisu.
 
Mari kita lihat ARTI ROHANINYA:

-          Buta = Tidak dapat melihat terang, artinya; berada dalam kegelapan yang paling gelap 🡪 Orang yang mempunyai mata tetapi tidak dapat melihat TUHAN.

-          Bisu = Tidak dapat berbicara, artinya; tidak dapat memuliakan TUHAN walaupun punya mulut.

Namun pada akhirnya, Yesus menyembuhkan dan mengusir setan dari orang itu, sehingga orang itu ...
-          Dahulu bisu, tetapi akhirnya dapat berkata-kata = memuliakan TUHAN.
-          Dahulu buta, tetapi akhirnya dapat melihat = berada dalam terang yang ajaib.
 
Dahulu bangsa kafir seharusnya mati binasa dimurkai oleh Allah karena dosa, karena kejahatan kenajisannya, karena penyembahan berhala = berada dalam kegelapan yang paling gelap (Efesus 2); tetapi TUHAN telah memindahkan kita dari gelap dan berada dalam terang-Nya yang ajaib.
 
Lebih baik tidak punya uang, tidak punya harta, tidak punya apa-apa di atas muka bumi ini, dari pada buta, tidak dapat melihat terang yang ajaib.
Pilih mana; kaya, punya harta, punya segalanya, tetapi buta atau tidak punya kekayaan apa-apa (miskin) tetapi tidak buta (dapat melihat terang)? Jika saudara memilih: Lebih baik tidak punya kekayaan apa-apa (miskin) tetapi tidak buta (dapat melihat terang), itu berarti saudara cerdas, pintar, saudara mendapat nilai 10 (sepuluh), saudara lulus kuliah dengan IP 4 (empat). Lebih baik tidak punya uang, tidak punya harta, tidak punya apa-apa, dari pada buta, dari pada punya mata tetapi tidak dapat melihat terang yang ajaib.
 
Sedikit saya tambahkan soal “buta” di dalam Markus 10, dengan perikop: Yesus menyembuhkan Bartimeus.
Markus 10:51-52
(10:51) Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (10:52) Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
 
Bartimeus adalah seorang buta dan dia juga pengemis di pinggir jalan. Namun sekalipun dia miskin, yang dia minta dari TUHAN hanya satu, yaitu “Rabuni” supaya ia dapat melihat. Bartimeus tidak meminta “berikan aku kekayaan”, tetapi hanya satu yang dia minta, yiatu “Rabuni”, supaya ia dapat melihat, supaya ia tidak buta; dia tidak peduli sekalipun ia masih pengemis di pinggir jalan.
 
Rabuni, supaya aku dapat melihat!” Itu sebabnya, TUHAN lepaskan Setan dari orang itu, sehingga ...

-          Yang dahulu buta, akhirnya dapat melihat terang benderang, dahulu berada dalam kegelapan tetapi akhirnya TUHAN pindahkan dalam kerajaan terang.

-          Yang dahulu bisu, tidak dapat memuji dan menyembah TUHAN, seperti 4 (empat) makhluk dan 24 (dua puluh empat) tua-tua, tetapi akhirnya, dapat memuji TUHAN, menyembah TUHAN, segala kemuliaan hanya bagi TUHAN.

 
Jadi, yang menyebabkan seseorang “buta” dan “bisu” adalah Setan yang merasuki. Oleh sebab itu, tadi saya bertanya: “Apakah saudara buta dan bisu?” Lalu saudara menjawab: “Tidak”. Tetapi saudara bisa memahami keadaan saudara sendiri.
 
Barulah kita kembali membaca Matius 12, supaya kita mengerti tentang menghujat kemah kediaman Allah atau menghujat Roh Allah tidak ada pengampunan.
Matius 12:23-24
(12:23) Maka takjublah sekalian orang banyak itu, katanya: "Ia ini agaknya Anak Daud." (12:24) Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan."
 
Berawal dari terjadinya kesembuhan atas orang buta dan orang bisu itu tadi, lalu reaksi dari orang-orang di sana:

-          Reaksi dari kelompok yang pertama, takjublah sekalian orang banyak itu, mereka berkata: “Ia ini agaknya Anak Daud.

-          Kemudian, reaksi dari kelompok yang kedua, itulah orang Farisi, setelah mendengarnya, mereka berkata:  “Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan.

 
Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan” Jadi, setan mengusir setan. Itulah pernyataan reaksi dari orang Farisi itu setelah Yesus mengadakan kesembuhan. Hati-hati dengan menghujat Roh Allah, tetapi akuilah segala apa yang sudah TUHAN nyatakan bagi kita.
-          Kalau kita bisa melihat segala kebaikan dan kemurahan TUHAN, itu karena pekerjaan TUHAN
-          Kalau kita bisa memuji TUHAN sampai saat malam ini, itu semua karena kemurahan TUHAN.
Janganlah kita menghujat Roh Allah. Tetapi orang-orang Farisi berkata: “Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan”. Mereka berkata bahwa Yesus mengusir Setan dengan penghulu setan. Benarkah itu?
Dari sini kita dapat melihat, bahwa tanda-tanda menghujat Allah itu sudah mulai ada.
 
Matius 12:25-26
(12:25) Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. (12:26) Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, ia pun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan?
 
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka ... TUHAN sekarang bertakhta di dalam Kerajaan Sorga, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, tetapi Ia sedang mengamat-amati kita semua, Dia sedang menyoroti kita. Sebab, waktu Dia naik ke sorga;
-          Dia sudah melepaskan baju efod, itulah baju kematian.
-          Dia juga sudah melepaskan gamis baju efod, itulah kebangkitan (warna biru).
-          Dan memakai lenan halus putih berkilau-kilauan, yang disulam berbentuk mata.
Berarti, di dalam kemuliaan, Dia sedang menyoroti ibadah dan pelayanan kita, termasuk gereja yang dikuasai roh Farisi (roh kemunafikan), di depan baik tetapi di dalam tidak, di luar dan di dalam tidak sama; TUHAN itu Mahatahu dan melihat.
Itu sebabnya, saya tekankan, bagi yang mempunyai android (smartphone), supaya memasang gambar “TUHAN Melihat dan Mahatahu” pada layar HP android (smartphone) masing-masing, saya tekankan “harus ada”. Ini bukan perintah, tetapi supaya kita jujur baik di rumah, di mana pun, tetap jujur. Sekalipun TUHAN bertakhta di sorga, tetapi TUHAN melihat dan Mahatahu. Saya juga harus jujur, tidak boleh main belakang; kita semua harus jujur, supaya jangan menghujat Roh Allah.
 
Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis, ia pun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri ... Setahu saya, Setan itu kompak. Hanya manusia yang tidak kompak. Setan itu satu, kompak, mereka sehati untuk menjahili manusia. Tetapi manusia-lah yang tidak kompak; itu sebabnya, Yesus harus turun ke dunia ini supaya kita semua menjadi satu oleh salib di Golgota. Jadi, pernyataan mereka ini salah.
 
Yesus mengetahui hati, pikiran dan perasaan orang Farisi, selanjutnya Yesus berkata kepada mereka: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa”, persamaannya;

-          Setiap kota yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Anggap saja kita ini sekarang berada di dalam kota Allah, kota kudus untuk mengusahakan ibadah dan pelayanan. Maka, dalam satu keluarga, sebaiknya berada di dalam satu kota, satu penggembalaan, satu pengajaran yang membawa kita, memimpin kita kepada kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi tubuh Mempelai. Tetapi kalau satu keluarga tidak berada di dalam satu kota, saya tidak yakin, karena pengajaran satu dengan pengajaran lain akan bentrok, “Oh, Pendetaku lebih terkenal. Pendetamu tidak terkenal, karena dia adalah Daniel U. Sitohang, gerejanya tidak mewah, masih numpang, masih nyewa”, itulah contohnya. Jadi, setiap kota yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Saya berharap, satu keluarga harus ada dalam satu kota, satu ibadah dan pelayanan, itulah kota Yerusalem Baru, kota idam-idaman.

-          Setiap rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Saya berharap dan berdoa kepada TUHAN, supaya pemuda remaja ini kelak mendapat pasangan hidup, tetapi mereka kelak suami isteri tidak terpisah-pisah hanya karena kesibukan, hanya karena pekerjaan; itu doa saya. Karena tidak mungkin dapat bertahan jika rumah tangga terpecah-pecah, saya yakin itu, sebab firman yang mengatakannya. Camkanlah apa yang saya sampaikan ini. 

Itulah dua  persamaan dari setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, tidak dapat bertahan.
 
Matius 12:27
(12:27) Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa siapakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.
 
Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul ... Andaikata Yesus mengusir setan dengan setan, lalu orang-orang yang menjadikan orang Farisi gurunya, atau pengikut-pengikut orang Farisi, bagaimana dia dapat mengusir setan?
Kembali saya sampaikan: Kalau TUHAN mengusir setan dengan kuasa setan, lalu murid-murid orang Farisi mengusir setan dengan apa? Bukankah orang Farisi adalah ahli Taurat, yang juga menggunakan firman? Inilah bodohnya orang Farisi; mereka pikir bahwa TUHAN Yesus itu sebodoh pemikiran mereka yang senantiasa berusaha menjebak Yesus, mencekal Yesus, mempersalahkan Yesus.
Ayo, kita harus lepas dari hukum Taurat, berarti berpegang pada perjanjian yang kedua, yaitu hukum kasih karunia, supaya kita dapat melihat kemuliaan Allah.
 
Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu ... Itu sebabnya, Yesus kembali berkata: “Sebab itu murid-muridmulah yang akan menjadi hakimmu”. Kalau gurunya bodoh seperti itu, pasti murid tidak segan berkata: “Kamu bodoh. Kamu hanya jarkoni (bisa mengajar tetapi tidak bisa melakoni, tidak bisa melakukan). Kamu hanya bisa omdo (omong doang), tetapi tidak bisa melakukan”.
Maka, seorang pemimpin sidang jemaat harus hati-hati juga. Doakan ya supaya saya semakin hati-hati, rendah hati, bijaksana, semakin dewasa; jangan munafik. Munafik adalah ragi Farisi.
Jadi, jelas, semakin nyata, bahwa mereka menghujat kemah kediaman Allah, menghujat Roh Kudus Allah.
 
Matius 12:28
(12:28) Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
 
Sebaliknya, kalau TUHAN Yesus mengusir setan dengan kuasa Roh Allah yang suci sempurna, maka Kerajaan Allah turun, damai sejahtera turun atas kehidupan kita masing-masing.
Bukankah TUHAN sudah mengusir setan dari kehidupan kita ...
-          sehingga kita dapat melihat kemuliaan TUHAN?
-          sehingga kita dapat mengucap memuliakan TUHAN?
Bukankah itu adalah tanda bahwa damai sejahtera (Kerajaan Sorga) turun atas kehidupan kita masing-masing?
 
Tadi Yesus berkata: “jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu” Dan hal ini sangat sesuai sekali dengan Injil Lukas 13:32, Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Jadi, itu adalah pekerjaan Roh Allah yang dikerjakan Anak Allah, sehingga Kerajaan Allah turun atas kita semua. Tidakkah kita patut mengucap syukur setinggi-tingginya kepada TUHAN kita?
TUHAN itu baik. Oleh sebab itu, jangan sesekali kita menghujat Roh Allah. TUHAN mengusir setan dengan Roh Allah yang suci, supaya Kerajaan Sorga turun dalam kehidupan kita, sehingga ada damai sejahtera dalam nikah, ada damai sejahtera dalam rumah tangga, ada damai sejahtera dalam hidup kita, dalam ibadah kita, dalam pelayanan kita ada damai sejahtera. Jangan menghujat Roh Allah.
                                                                                                                                                    
Matius 12:29
(12:29) Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.
 
Pada ayat 29 ini, ada suatu gambaran dari orang-orang yang terikat, yaitu;

Pada ayat 29 ini, ada suatu gambaran dari orang-orang yang terikat, yaitu;

1.      Diikat oleh dunia dengan arusnya menghanyutkan dan menenggelamkan, sehingga anak-anak TUHAN mengalami kematian rohani.

2.      Diikat oleh daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan-keinginannya yang jahat.

3.      Diikat oleh Iblis atau Satan, yakni roh jahat dan roh najis. 

Mengapa ada ikatan itu? Jawabnya; Untuk selanjutnya merampas harta bendanya.
 
Biarlah kiranya ...

-          Dengan hikmat, kita mendirikan rumah.

-          Dengan kepandaian itu, rumah menjadi tegak.

-          Dengan pengertian, kamar-kamar hati kita diisi oleh berbagai jenis harta yang berharga dan menarik, itulah doa penyembahan.

Tetapi kalau seseorang terikat oleh musuh, itulah 3 (tiga) seteru tadi, maka otomatis, orang yang terikat ini, segala harta bendanya akan terampas dari dia, singkat saja;
-          Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni terampas,
-          Roh Allah terampas,
-          Termasuk Kasih Allah, prakteknya lewat doa penyembahan juga terampas,
-          Segala sesuatu yang baik, yang suci, yang benar, yang mulia terampas.
Itu sebabnya, TUHAN datang ke dunia ini, lalu menyembuhkan orang yang kerasukan setan tadi supaya sembuh. Setelah sembuh, setelah dilepaskan dari kerasukan setan;
-          Yang dahulu buta akhirnya melihat.
-          Yang bisu akhirnya dapat memuji menyembah TUHAN Yesus, Pribadi dalam kekekalan itu.
Kalau TUHAN mengusir setan dengan Roh Allah, maka turunlah damai sejahtera sorgawi dalam hidup, dalam nikah, dalam ibadah, dalam pelayanan, di mana pun berada.
 
Matius 12:30
(12:30) Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.
 
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, jelas itu adalah orang yang murtad 🡪 Antikris, si pendurhaka.
Siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, tidak satu, tidak menjadi bagian dari kesatuan tubuh Kristus, ia mencerai-beraikan.
 
Sekali lagi saya sampaikan: Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, jelas itu adalah antikris, kehidupan yang murtad, keluar dari anggota tubuh Kristus yang sempurna. Mereka itu adalah “anti” Kristus, mereka adalah yang melawan Kristus, dan pekerjaan mereka adalah mencerai-beraikan, persis seperti Herodes, si serigala. Pekerjaan dari si serigala di dalam Injil Yohanes 10:12 adalah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba; itulah antikris.
Jadi, puncaknya, antikris ini betul-betul mendurhaka, menghujat kemah kediaman Allah, menghujat kegiatan Roh yang ada di dalam kemah kediaman Allah. TUHAN Yesus melakukan sesuatu yang baik; Ia mengusir setan supaya kita dapat memuji dan menyembah TUHAN, dan selanjutnya Kerajaan Sorga turun dalam kehidupan kita, ada damai sejahtera dalam hidup, dalam ibadah, dalam pelayanan, nikah rumah tangga -- terhadap seorang suami, terhadap seorang isteri, terhadap anak, terhadap orang tua, terhadap siapapun -- ada damai sejahtera.
 
Tetapi kenyataannya, orang Farisi tadi jelas dikuasai roh antikris. Itu sebabnya, karena TUHAN Mahatahu, TUHAN melihat mereka, itu sebabnya Dia berkata: “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku” Itulah antikris. Jelas, orang Farisi dikuasai oleh roh antikris, di mana pekerjaannya adalah mencerai-beraikan.
Jangan ada di antara kita yang mencerai-beraikan kawanan domba dalam penggembalaan. Jangan suka menghasut-hasut. Kalau ada sesuatu, sampaikanlah ke saya; jangan sampaikan ke si A, sampaikan ke si B, tetapi ujung-ujungnya “Maaf ya Om ya, saya mau sampaikan ...”, padahal sudah terlebih dahulu disampaikan ke si A dan ke si B. Hati-hati, itu adalah roh antikris. Nanti yang menjadi lawan saudara adalah TUHAN Yesus, bukan saya. Lebih sakit jika berurusan dengan TUHAN Yesus, dari pada dengan saya. Kalau berurusan dengan saya, saya hanya bisa berkata: “Nakal kamu”, tetapi kalau berurusan dengan TUHAN Yesus, maka habislah kita.
Belajarlah dari apa yang sudah TUHAN sampaikan malam ini.
 
Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, berarti; keluar dari anggota tubuh, sebab melawan TUHAN Yesus. Berarti, orang Farisi adalah lawannya TUHAN Yesus, sebab ternyata mereka dikuasai oleh roh antikristus.
 
Sekarang kita akan melihat “anti” atau “lawan” TUHAN Yesus, itulah ANTIKRISTUS, di dalam 1 Yohanes 2.
1 Yohanes 2:18
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
 
Waktu ini adalah waktu yang terakhir, tandanya ialah antikristus sudah datang; itulah tanda akhir zaman. Sekarang telah bangkit banyak antikristus, dan kita sudah melihat geliatnya. Apalagi setelah dunia ini diguncang oleh Corona busuk, sampar busuk, semakin nampaklah geliat, gelagat, gerak-gerik, pergerakan mereka, sudah semakin nyata sekali; semua ini sudah mau diarahkan kepada satu perkara, sehingga nanti dunia ini dikuasai oleh satu lembaga, itulah antikris. Semuanya sudah mulai mengarah ke sana, sudah mulai mengarah kepada pasar tunggal. Sedikit, sedikit, mana tandanya; sedikit, sedikit, mana tandanya; semua sudah barcode. Hati-hati, karena perjalanan dari antikris ini begitu lincah, gesit, tangkas, hampir-hampir saja kita tidak dapat melihatnya, kalau dengan kacamata manusia. Tetapi kita ini, juga memiliki pengertian dari sorga; kalau kita manusia batiniah, manusia rohani, maka kita dapat melihat pergerakan antikris.
 
Saya tidak katakan ke mana arah vaksinasi ini; saya tidak tahu dan saya tidak mau tahu. Dan apa arah dari semuanya ini, saya tidak mau tahu, supaya saya jangan berdosa kepada TUHAN. Karena pada dasarnya nanti, dunia ini, suatu kali nanti akan menjadi gua singa antikris. Tetapi karena Daniel benar dalam ibadahnya, dalam pelayanannya, kamar-kamar hatinya diisi dengan doa penyembahan yang baik dan menarik itu, maka TUHAN bela dia. Ketika dilemparkan ke dalam gua singa, TUHAN kirimkan malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa, itulah antikris.
Di pagi harinya, raja Darius bertanya: Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu? Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu! ... karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
Jadi, saya juga tidak mau salahkan vaksinasi seperti apapun geliatnya. Yang saya mau sampaikan kepada saudara, sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang Cilegon, termasuk sidang jemaat di Bandung, di Malaysia, juga umat TUHAN yang tekun mengikuti penggembalaan lewat live streaming ialah: Biarlah kehidupan kita, ibadah kita berada pada puncaknya, yaitu doa penyembahan. Maka secepatnya TUHAN kirimkan perjanjian-Nya dari sorga, dari atas, dari Allah, itulah sayap burung nasar yang besar, sebagai tempat perlindungan, sebagai tempat perteduhan, dan kubu pertahanan.
Kalau kita belajar kepada firman, rasanya enak. Nubuatan firman yang terbesar, bukan karunia, baik itu kesembuhan atau apapun, tetapi bukan karunia yang terbesar. Kalau diberkati dengan karunia ya puji TUHAN, tetapi bukan itu yang terbesar.
 
1 Yohanes 2:19
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
 
Memang mereka berasal dari antara kita ... Antikris itu bukan siapa-siapa, bukan orang penganut agama yang lain. Antikris itu awalnya dari anggota tubuh, bagian dari bilangan TUHAN, tetapi akhirnya keluar dari bilangan TUHAN.
Mengapa mereka murtad, keluar dari bilangan TUHAN? Karena ternyata mereka tidak sungguh-sungguh.
 
Jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Andaikata sungguh-sungguh di dalam hal;
-          Menyangkal dirinya,
-          Memikul salibnya,
-          Mengikut TUHAN,
Maka, niscaya, dia tetap bagian dari tubuh Kristu, bilangan TUHAN.
Tetapi karena tidak sungguh-sunguh menyangkal diri, tidak sungguh-sunguh memikul salibnya, tidak sungguh-sunguh mengikut TUHAN, tidak sungguh-sunguh tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, tidak sungguh-sunguh bertanggung jawab di dalam melayani sesuai karunia jabatan yang dipercayakan TUHAN, tidak sungguh-sunguh dalam kekudusannya, tidak sungguh-sunguh dalam penyerahannya, tidak sungguh-sunguh memperhatikan pekerjaan TUHAN, tidak sungguh-sunguh berkorban, maka pada akhirnya, dia murtad.
Oleh sebab itu, sungguh-sungguhlah, tidak boleh main-main lagi di hari-hari terakhir ini, supaya saya dan saudara tidak menyesal di kemudian hari. Kalau Yesus TUHAN tidak bangkit, maka marilah kita berbuat dosa, toh juga mati; tetapi ternyata, ada harapan oleh karena kebangkitan Yesus.
 
Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita, tidak murtad, tidak keluar dari anggota tubuh.
Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita. Jadi, suatu kali nanti akan banyak orang murtad, dan itu akan terjadi, supaya Firman Allah akan tergenapi. Tetapi saya berdoa, jangan ada satu dari antara kita yang murtad. Oleh sebab itu, sungguh-sungguh.
 
Apa yang dinyatakan di dalam suratan Yohanes ini dijelaskan kembali oleh Rasul Paulus.

-          Yohanes menulis surat dalam 5 (lima) kitab, yaitu: Injil Yohanes, Suratan 1-3 Yohanes, Kitab Wahyu. Sebab, Yohanes ini melihat kemuliaan Yesus dari depan.

-          Kemudian, Musa juga menulis 5 (lima) kitab, yaitu: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. Sebab, Musa melihat kemuliaan Allah dari bagian belakang, sehingga sekalipun Musa belum lahir, tetapi dia dapat menuliskan bagaimana history terbentuknya, terciptanya langit dan bumi, dan ditulis begitu rupa.

5 (lima) kitab awal = Alfa. 5 (lima) kitab akhir = Omega. Tetapi, untuk sampai dari Alfa kepada Omega, dijembatani oleh salib Kristus, itulah Pribadi Rasul Paulus; dia adalah ahli bangunan yang cakap, yang sudah meletakkan dasar bangunan yang teguh, itulah korban Kristus.
Kalau Musa membangun Tabernakel, Yohanes juga melihat Tabernakel sorgawi di dalam Wahyu 4. Tetapi untuk sampai dari Alfa kepada Omega, jembatannya adalah salib, sebab Rasul Paulus juga adalah ahli bangunan, dia merupakan pekabar mempelai, maka kita belajar dari dia. Dan dia ajarkan hal itu kepada jemaatnya di Tesalonika. Inilah yang saya maksud bahwa Rasul Paulus ini betul-betul menjembatani.
 
Apa yang dinyatakan di dalam suratan Yohanes ini dijelaskan kembali oleh Rasul Paulus, bahwa nanti sebelum TUHAN datang, betul-betul ada murtad.
2 Tesalonika 2:3-4
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
 
Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Kalau ada karunia kesembuhan, karunia-karunia yang lain, lalu kita diberkati, puji TUHAN, tetapi jangan terfokus ke situ, sebab itu hanyalah bagian dari pelayanan untuk memperlengkapi hamba-hamba TUHAN bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh.
 
Sebab sebelum Hari itu, maksudnya sebelum TUHAN datang kembali untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, haruslah ...

1.      Terlebih dahulu tampilnya orang-orang murtad, orang-orang yang undur dari tubuh Kristus, tidak sungguh-sungguh.

2.      Terlebih dahulu tampilnya orang-orang mendurhaka (pemberontak), menyangkal Anak dan Bapa.

Siapakah mereka orang murtad dan pendurhaka itu? Yaitu lawan (anti) yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. Itulah antikris.
 
Singkatnya: Sebelum TUHAN datang, tampilnya dulu antikris, itulah orang yang murtad dan pendurhaka.
Jadi, seperti apapun yang kita hadapi dan kita alami, baik dalan nikah dan rumah tangga, maupun segala sesuatu perkara yang terjadi di tengah-tengah ibadah pelayanan ini, hadapi saja. Kalau ada korban ini itu, hadapi saja. Jangan mundur dengan mencari jalan keluar sendiri, sebab itu bukan jalan keluar, melainkan jalan menuju kepada maut. Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. Hadapi, jangan murtad, jangan menjadi anti (lawannya) TUHAN Yesus.
 
Jujur saja, karena keluarga Bapak Handoyo baru bersama-sama dengan kita, saya bilang kepada admin Grup Whatsapp GPT “BETANIA” supaya keluarga Bapak Handoyo jangan dimasukkan dulu ke dalam grup itu, sebab terlalu banyak korban sana, korban sini, nanti ada lagi korban Wifi Indihome, ada lagi korban ini, korban itu. Kalau mengundurkan diri, bisa bahaya; jadi, pelan-pelan, jangan cepat-cepat.
Tetapi saya harus mengalaminya lebih dulu, supaya saudara juga turut mengalami. Oleh sebab itu, TUHAN Yesus sudah terlebih dahulu mengalami, supaya kita sama-sama mengalami. Jangan kita undur, tetapi hadapi saja; supaya semua sehat, uang tidak keluar sia-sia begitu saja, lebih baik untuk pekerjaan TUHAN, sebab lebih sakit pukulan TUHAN. Kiranya kita semua kuat.
 
Sebetulnya, TUHAN mau nyatakan, TUHAN mau menurunkan damai sejahtera-Nya bagi kita semua. Oleh sebab itu, jangan kita menghujat Roh Allah dan kemah kediamannya dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
 
2 Tesalonika 2:3-4
(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
 
Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, itulah antikris, yaitu lawan yang meninggikan diri, sombong, sehingga dengan mulutnya mereka menghujat kemah kediaman Allah, dengan segala kegiatan Roh yang ada di dalamnya, di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah, mereka menyebut dirinya sebagai Allah yang harus disembah. Suatu kali nanti mereka akan berada di tempat tinggi, menguasai Bait Suci Allah selama 3.5 (tiga setengah) tahun; mereka berkuasa, menjadi diktator yang ganas, bringas, buas, itu sebabnya mereka disebut bagaikan 3 (tiga) jenis binatang buas dalam satu tubuh, itulah macan tutul, beruang dan singa. 
 
2 Tesalonika 2:5
(2:5) Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?
 
Perkara ini harus diulang-ulang terus menerus, supaya kita jangan lengah.
 
Jadi, intinya, sebelum hari TUHAN, terlebih dahulu tampilnya antikris; ingatlah itu. TUHAN tidak akan datang kalau antikris tidak tampil dulu, sebab mereka itu adalah pendurhaka dan orang-orang yang murtad.
-          Murtad, berarti; tidak sungguh-sungguh.
-          Pendurhaka, berarti; memberontak kepada TUHAN.
Hari-hari ini TUHAN begitu gencar untuk memperlihatkan keberadaan dari pada antikris dengan segala geliat-geliatnya.
 
Persamaannya juga ada dalam nubuatan Daniel 7, untuk kita melihat ANTIKRIS YANG SOMBONG DAN MEMBUKA MULUTNYA UNTUK MENGHUJAT ALLAH.
Daniel 7:8
(7:8) Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.
 
Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut ...
-          Kuasa dari singa tercabut.
-          Kuasa dari beruang tercabut.
-          Kuasa dari macan tutul tercabut.
Ini adalah 3 (tiga) jenis binatang dalam satu tubuh, itulah antikris; pada akhirnya tercabut.
Setelah tercabut, pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata ... Satu tanduk yang kecil tadi ada mata yang penuh kuasa dan menyoroti seantero dunia, seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Jadi, sama.
 
Lebih jelas kita perhatikan ayat 25.
Daniel 7:25
(7:25) Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
 
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi ... Hal ini sama dengan 2 Tesalonika, Wahyu 13, termasuk suratan 1 Yohanes 2:18-19.
 
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi ... Dengan kesombongannya, ia menghujat Allah. Tadi kita sudah melihat, bahwa antikris itu dengan kesombongannya, ia menghujat Allah, Anak-Nya dan kemah kediaman-Nya. Dan secara praktek, kita sudah melihat di dalam Injil Matius 12:22-30.
 
Kemudian, di sini dikatakan: Dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi ... Terjadi aniaya antikris selama 3.5 (tiga setengah) tahun.
Yang lebih heran lagi, selain menganiaya anak TUHAN, ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum ... Antikris, orang murtad, pendurhaka akan mengubah waktu dan hukum.
 
Tentang: Antikris berusaha mengubah waktu.
Siapa yang bisa mengubah waktu? Siapa yang bisa mengubah hukum TUHAN? Tidak ada seorang pun yang dapat mengubah 2 (dua) perkara ini. Tetapi rupanya, Setan dan Tri Tunggalnya, terutama antikris sedang berusaha mengubah waktu dan hukum TUHAN.
Tetapi sudah sangat jelas sekali, setahu saya, yang dapat menghentikan waktu sesaat, itu pun karena rencana (kepentingan) TUHAN, hanya Yosua saja. Tidak ada yang bisa seperti Yosua, yang berkata: “Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!” Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh sampai semua musuh kalah.
Tetapi rupanya, Setan, lewat antikris ini berusaha untuk mengadakan 2 (dua) perkara yang sangat aneh sekali. Oleh sebab itu, jangan suadara bermain-main, sebab antikris ini akan mengubah waktu. Dan itu sangat terlihat sekali di dalam 2 Petrus, selagi hari siang, mari kita kerja, karena ada waktu malam; tetapi kenyataannya, mereka berfoya-foya pada waktu siang hari, mereka memboroskan hartanya, tidak mempergunakan harta rohani dan karunia jabatan dengan baik, mereka memboroskan waktunya pada siang hari. Mereka itu hidup dalam hawa nafsu daging, dan itu adalah pekerjaan malam. Siang dijadikan malam, malam dijadikan siang; mengubah waktu.
Seharusnya, mabuk di waktu malam, dan tidur di waktu malam juga, tetapi kenyataannya pada siang hari mereka mabuk hawa nafsu daging, terlatih untuk menguasai orang-orang yang lemah, terlatih untuk mencari keuntungan. Betul-betul sudah mengubah waktu; siang menjadi malam dan malam menjadi siang.
Mabuk hawa nafsu seharusnya pada malam hari, dan tidur seharusnya tidur waktu malam, tetapi dua perkara ini mereka kerjakan pada siang hari. Jadi, betul-betul mereka mengubah waktu.
Kalau bukan hikmat TUHAN, kita tidak mengerti apa-apa, sehingga kalau tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti TUHAN, maka akan digilas, dilibas oleh antikris.
 
Tentang: Antikris berusaha mengubah hukum.
Antikris mengubah hukum TUHAN; yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar.
 
Sekarang pertanyaannya: PADA SAAT KAPAN HUJAT ITU TERJADI? Saat kapan antikris menghujat Allah?
Nanti, dari jawaban ini kita bisa melihat bahwa hukum TUHAN itu diputar balik oleh mereka.
 
PADA SAAT KAPAN HUJAT ITU TERJADI? Jawaban YANG PERTAMA.
Wahyu 13:1-2
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
 
Seekor binatang keluar dari dalam laut, itulah antikris. Adapun wujudnya;
-          Bertanduk 10 (sepuluh).
-          Berkepala 7 (tujuh).
-          10 (sepuluh) mahkota di atas tanduk-tanduknya.
-          Di atas kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Tiga jenis binatang yang merupakan gabungan dari wujud antikris, yaitu;
1.      Macan tutul.
2.      Beruang.
3.      Singa.
Kemudian, naga (Setan) memberikan kepada antikris;
-          Naga memberikan kekuatannya kepada antikris.
-          Naga memberikan takhtanya kepada antikris.
-          Naga memberikan kekuasaannya yang besar kepada antikris.
 
Jadi, pada saat naga itu memberikan kekuatannya, memberikan takhtanya, memberikan kuasanya yang besar, di situlah hujat itu sedang berlangsung.
 
Lihat saja, pada ayat 3, bahwa mereka itu sangat bermegah sekali.
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
 
Satu dari antara tujuh kepalanya kena luka yang membahayakan hidupnya, ia hampir mati, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh, intinya; terjadi mujizat kesembuhan yang diadakan oleh antikris.
Sesudah terjadi mujizat kesembuhan, apa yang terjadi atas manusia di atas muka bumi? Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Jadi, antikris ini hanya sibuk mengadakan sensasi kesembuhan, supaya seantero dunia menjadi pengikut antikris; di situlah dia bermegah.
 
Jadi, pada saat kapan hujat kesombongan itu keluar dari mulut? Pada saat setan memberikan kekuatannya, pada saat setan memberikan takhtanya, pada saat setan memberikan kuasanya yang besar.
Perhatikan: Setan bisa mengadakan kesembuhan. Oleh sebab itu, tadi saya katakan; yang terbesar adalah nubuatan firman. TUHAN menyatakan rencana-Nya kepada kita lewat nubuatan firman. Sedangkan karunia-karunia yang TUHAN berikan hanyalah bagian untuk melengkapi saja, termasuk karunia kesembuhan, itu hanya bagian pelengkapnya saja.
 
Tetapi antikris lupa; maka, tidak sedikit hamba TUHAN yang “lupa” hanya karena karunia. Dan di situlah tanpa sadar, mulutnya dengan sombong menghujat Allah, menghujat Anak-Nya, menghujat kemah kediaman-Nya dengan segala kegiatan Roh yang ada di dalamnya.
Termasuk orang Farisi adalah manusia munafik; jangankan mereka, muridnya saja bisa mengusir setan. Pada saat itulah hujat itu sedang berlangsung.
 
Malam ini, TUHAN sudah menyatakannya secara gamblang. Bukahkah itu adalah kemurahan?
 
PADA SAAT KAPAN HUJAT ITU TERJADI? Jawaban YANG KEDUA.
Wahyu 17:3
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
 
Seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu ... Binatang ini tidak lain tidak bukan adalah binatang yang keluar dari dalam laut yang kita lihat dalam Wahyu 13:1.
Kemudian, penampilannya di sini, binatang itu tampil dengan warna merah ungu. Apa hasil dari merah ungu? Itulah biru tua. Menunjukkan seolah-olah antikris ini adalah hamba TUHAN, seolah-olah dia menunjuk kepada kebangkitan Yesus sebagai hamba, seolah-olah dia sama dengan Yesus dalam kebangkitannya sebagai hamba; itulah yang dimaksud dengan merah ungu.
 
Lalu, apa lagi? ... Yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Tetapi sayangnya, di kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Selanjutya, di sini dikatakan: Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Jadi, jelas, ini adalah antikris.
 
Singkatnya: Mereka membuka mulut dengan kesombongannya terjadi pada saat antikris ditunggangi oleh Babel besar.
Bagaimana bisa hanya karena ditunggangi oleh Babel besar, pelacur besar, lalu mereka dengan sombongnya menghujat Allah? Tentu saja bisa, sebab pengaruhnya sangat besar sekali. Mari kita lihat pada ayat 4.
 
Wahyu 17:4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
 
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi ... Di sini juga terjadi akal-akalan; luar biasa memang Babel besar ini.
Babel besar itu;
-          Memakai kain ungu; tampak mulia.
-          Kemudian, memakai kain kirmizi; seola-olah mulia setelah dia berkorban.
Kemudian, dia dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, ini adalah sesuatu yang tidak bisa berubah; sepertinya perempuan Babel ini setia, tetapi tipu-tipu.
Mengapa saya bilang tipu-tipu? Karena ternyata, memang di tangannya ada cawan emas, tandingan dari seorang malaikat yang kuat di dalam Wahyu 8, ada cawan pembakaran ukupan emas, tempat untuk membakar dupa, supaya asapnya naik di hadirat TUHAN, itulah doa penyembahan, menembusi takhta Allah, terjadi perobekan daging. Tetapi kenyatannya, bukan kemenyan yang menjadi isi dari cawan itu. Lalu, apa isinya? Penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Jadi, ini merupakan tipu-tipu, akal-akalan.
 
Oleh sebab itu, melayani harus dengan jujur; sepersepuluh jujur, dalam hal berkorban jujur, melayani jujur, melayani jangan ada motif-motif lain, juga harus bertanggung jawab. Kalau kita bertanggung jawab di hadapan TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT “BETANIA”, maka di luaran sana kita juga pasti bertanggung jawab. Jadi, jangan akal-akalan.
 
Lihat, di tangan perempuan itu, dia memegang cawan emas pembakaran, tetapi isinya:
1.      Kekejian.
2.      Kenajisan percabulan.
 
Pada saat kapan kekejian terjadi? Pada saat antikris menghentikan korban sehari-hari.
Apa korban sehari-hari?
1.      Korban sembelihan 🡪 Ibadah yang dihubungkan dengan salib.
2.      Korban santapan 🡪 Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni.
Itulah korban sehari-hari yang dihentikan, dan itu adalah kekejian. Maka, kalau kita berdoa kepada TUHAN, tetapi memalingkan telinga dari firman, maka doanya adalah kekejian.
 
Pada saat kapan kenajisan percabulannya terjadi? Saat raja-raja, imam-imam, pelayan TUHAN, hamba-hamba TUHAN sudah mengalami kelimpahan. Praktek kenajisan percabulan adalah di tengah ibadah pelayanan hanya sibuk dengan soal kelimpahan, keberhasilan, keberkatan oleh berkat; kalau itu motif melayani, itu adalah kenajisan percabulan = melacur rohani.
Jadi, karena sudah mengalami kelimpahan, karena sudah mengalami berkat keberkatan, karena sudah mengalami berhasil keberhasilan, di situlah antikris lupa, di situlah kesombongan muncul, lalu menghujat Allah, menghujat Anak-Nya, menghujat kemah kediaman-Nya.
 
Setelah saya teliti, saya berdoa kepada TUHAN: TUHAN, jangan sampai kalau pada akhirnya kami diberkati dengan sebuah gedung gereja yang permanen, janganlah saya sebagai pemimpin sidang jemaat sampai kepada seluruh sidang jemaat menjadi sombong.
Kalau pun sidang jemaat diberkati, jangan sombong. Kalau dipakai dalam melayani pekerjaan TUHAN, jangan sombong, nanti tanpa sadar membuka mulut untuk menghujat Allah; itulah antikris.
Memang, kalau sudah diberkati, di situlah muncul kesombongan itu ke permukaan tanpa sadar; sesudah sombong, mulailah mulut terbuka untuk menghujat.
Oleh sebab itu, kembali saya sampaikan: Kalau pun kita diberkati, tetap rendah hati. Kalau pun kita berhasil, tetapi rendah hati. Yang bekerja sebagai wiraswasta, karyawan, PNS, atau apapun, kalau sudah diberkati, tetap rendah hati.
Jangan kalau belum bekerja, rendah hati; tetapi kalau sudah bekerja, malah lupa diri. Saat belum bekerja; menangis setengah mati. Tetapi saat sudah bekerja, perutnya menggembung, lupa TUHAN. Saat sudah diberkati, perutnya buncit, lupa TUHAN. Hati-hati dengan buncit; jangan menggemukkan diri, sebab nanti batang lehernya patah, tidak bisa menyembah TUHAN Yesus.
Jangan sampai nanti karena berkat, lalu kesombongan muncul ke permukaan, dan tanpa sadar mulut menghujat Allah.
 
Itulah keadaan dari pada antikris, sehingga dalam kesombongan, mereka menghujat Allah, menghujat Anak-Nya, dan menghujat kemah kediaman-Nya serta kegiatan Roh yang ada di dalamnya. Kita sudah melihat hal itu tadi dan sudah dibentangkan begitu rupa.
Mulai sekarang, jangan kita undur, jangan kita murtad, tetapi biarlah kita sungguh-sungguh di dalam hal beribadah dan melayani pekerjaan TUHAN. Jangan mendurhaka sekalipun banyak korban. Jangan memberontak, jangan putus asa, jangan kecewa sekalipun banyak korban.
TUHAN sudah memperlihatkan segala sesuatunya kepada kita. Maka, kita patut bersyukur kepada TUHAN, karena kasih TUHAN kekal sampai selama-lamanya bagi kita semua. Jadi, Wahyu 13:5-6, TUHAN sudah bentangkan begitu rupa kepada kita.
 
Wahyu 13:5-6
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
 
Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat, pada saat kapan?

-          Pada saat Setan memberikan kekuatannya, takhtanya, dan kekuasaannya yang besar, sehingga lupa diri, lalu kesombongan muncul ke permukaan, dan akhirnya mulut menghujat.

-          Kemudian, pada saat terjadinya kelimpahan, lalu kesombongan muncul ke permukaan, sehingga lupa diri, dan akhirnya mulut menghujat.

Dan itu terjadi selama 42 (empat puluh dua) bulan = 3.5 (tiga setengah) tahun = 1.260 (seribu dua ratus enam puluh) hari = 1 (satu) masa + 2 (dua) masa + ½ (setengah) masa.
Lalu ia membuka mulutnya untuk ...

-          Menghujat Allah.

-          Menghujat nama-Nya.

-          Dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga = menghujat Bait Allah dan semua kegiatan Roh yang ada di dalamnya.

Semuanya sudah dipaparkan, sudah dijelaskan; TUHAN sudah bicara langsung kepada kita sore ini.
 
Oleh sebab itu, perhatikanlah dengan sungguh-sungguh, supaya kita jangan mundur. Biarlah firman itu dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam loh daging, menjadi praktek dalam kehidupan kita sehari-hari, dituliskan oleh ujung jari-Nya, ditukik di dalam hati kita masing-masing.
 
 
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
 
Pemberita Firman
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
 
 

No comments:

Post a Comment