IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 12 OKTOBER 2024
STUDY
YUSUF
Subtema: SETIAP ANGGOTA TUBUH MEMPUNYAI PERAN PENTING
Shalom…
Puji
nama TUHAN, pertama-tama saya mengucapkan puji Syukur kepada TUHAN oleh Rahmat
TUHAN kita diberi kesempatan untuk memasuki hadirat TUHAN lewat Ibadah Kaum
Muda Remaja malam ini, dan kiranya damai Sejahtera yang dari sorga ada dan
memerintah di Tengah-tengah kita malam ini sehingga kita merasakan sukacita dan
kebahagiaan saat duduk diam di kaki TUHAN, mendengarkan Firman Allah.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN yang turut bergabung dengan
penggembalaan GPT Betania dalam Ibadah Kaum Muda Remaja lewat online (live
streaming) dimanapun saudara berada.
Secepatnya
kita akan menyambut STUDY YUSUF sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum
Muda Remaja.
Namun
jangan lupa tetap berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang
dibukakan itu sebentar meneguhkan kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Kejadian
43:15-16
(43:15) Lalu orang-orang
itu mengambil persembahan itu dan mengambil uang dua kali lipat banyaknya,
beserta Benyamin juga; mereka bersiap dan pergi ke Mesir. Kemudian
berdirilah mereka di depan Yusuf. (43:16) Ketika Yusuf melihat
Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya:
"Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan
siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada
tengah hari ini."
- Kemudian berdirilah mereka di depan Yusuf (ayat
15).
- Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan
saudara-saudaranya (ayat 16).
Pendeknya
kedua belas anak-anak Yakub sudah berada di Mesir secara lengkap. Mengapa saya
katakana secara lengkap? Sebab pada kunjungan yang pertama, Benyamin tidak diikutsertakan,
tetapi pada kunjungan yang kedua ini, anak-anak Yakub membawa Benyamin,
serta membawa dua hal lainnya, yaitu yang pertama;
enam
perkara sebagai persembahan
yang
kedua; membawa uang dua kali lipat banyaknya.
Singkat
kata; kedua belas anak Yakub berada di Mesir secara lengkap berbicara tentang
persekutuan yang sempurna. Jadi kunjungan yang pertama itu adalah Persekutuan
yang kecil belum sempurna, namun kunjungan yang kedua (lengkap) itu berbicara
tentang Persekutuan yang sempurna.
Ini
adalah doa TUHAN dan kita akan membaca hal itu di dalam…
Yohanes
17:21-23
(17:21) supaya mereka
semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam
Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku. (17:22) Dan Aku telah memberikan
kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka
menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: (17:23) Aku di dalam
mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia
tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka,
sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Intisari
dari ayat ini adalah; Doa Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung ialah; supaya
semua bangsa yang datang dari berbagai suku, kaum, dan bahasa menjadi satu.
Perlu
untuk diketahui: Jika anggota tubuh yang berbeda-beda menjadi satu disebutlah itu
anggota tubuh yang sempurna. Sebaliknya, tubuh Kristus belum sempurna jika
anggota-anggota tubuh belum menjadi satu.
Jadi saudara, doa Yesus bukan hanya untuk kedua belas rasul yang diutus untuk
memberitakan Firman, tetapi doa Yesus sebagai Imam Besar supaya semua bangsa
yang datang dari berbagai suku, kaum, dan Bahasa menjadi satu = sempurna.
Efesus
5:25-27
(5:26) untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan
diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Yesus
Kristus menempatkan sidang jemaat dihadapan diri-Nya dengan cemerlang, itu
berarti;
- Tanpa cacat.
- Tanpa kerut atau yang serupa itu.
Singkat
kata, jemaat kudus dan tidak bercela.
Jadi
kalau anggota-anggota tubuh yang berbeda-beda (banyak) menjadi satu maka
disebutlah itu tubuh Kristus yang sempurna, tanpa cacat atau kerut, singkat
kata kudus tidak bercela (tanpa cacat cela).
Pendeknya,
Yesus Kristus tidak hanya berdoa tetapi juga berjuang keras untuk menempatkan
sidang jemaat dihadapan diri-Nya menjadi sempurna. Dengan lain kata, Yesus berjuang
untuk menyempurnakan gereja-Nya.
Demikian juga dengan anak-anak TUHAN, untuk menyatukan diri dengan
anggota-anggota tubuh yang lain tidak cukup hanya berdoa, tetapi harus
menunjukkan suatu tindakan yang pasti. Sebab itu jangan kita memisahkan diri
dari kasih Kristus, jangan kita jauh dari ketekunan tiga macam ibadah pokok
apapun yang terjadi.
Roma
8:35
(8:35) Siapakah yang
akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Jangan
kita terpisahkan dari kasih Kristus sekalipun menghadapi tujuh perkara;
(1)
Penindasan, (2) Kesesakan, (3) Penganiayaan, (4) Kelaparan, (5) Ketelanjangan
(6) Bahaya, (7) Pedang.
Sekali
lagi saya sampaikan dengan tandas; anak-anak TUHAN untuk menyatukan diri dengan
anggota-anggota tubuh yang lain tidak cukup hanya bedoa, tetapi harus
menunjukkan suatu tindakan yang pasti. Sebab itu kita tidak boleh terpisahkan
dari kasih Kristus sekalipun harus menghadapi tujuh perkara, melainkan tekunlah
dalam tiga macam ibadah pokok, sama artinya berjemaah atau bersatu dengan
anggota tubuh yang lain.
Perikop: “Banyak anggota,
tetapi satu tubuh.”
1
Korintus 12:12
(12:12) Karena sama
seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota
itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
Tubuh
itu satu dan anggota-anggotanya banyak, namun sekalipun banyak merupakan satu
tubuh sebab kepala juga satu. Kalau kepalanya satu maka tubuhnya juga satu. Singkat
kata; kalau kepala satu maka tubuh itu satu, sekalipun anggota-anggotanya
banyak, tetapi merupakan satu tubuh.
1
Korintus 12:14-16
(12:14) Karena tubuh juga
tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. (12:15)
Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak
termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? (12:16)
Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak
termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
Perlu
untuk diketahui:
- Kaki bukanlah tangan.
Kedudukan dari
kaki berada di tempat yang paling rendah; tidak perlu rendah diri (minder).
- Telinga bukanlah mata, tetapi.
Kedudukan telinga
di samping kepala (tidak berada di depan); tidak perlu rendah diri (minder).
Ini
yang harus kita ketahui demi terwujudnya kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
Tidak perlu minder seperti yang ditunjukkan oleh kaki, juga seperti yang
ditunjukkan oleh telinga.
1
Korintus 12:17
(12:17) Andaikata tubuh
seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah
telinga, di manakah penciuman?
Alasan
kita tidak perlu minder:
- Andaikata tubuh seluruhnya mata, dimanakah
pendengaran (telinga)?
- Andaikata seluruh tubuh adalah telinga,
dimanakah penciuman (hidung)?
Pendeknya,
semua anggota tubuh memiliki peran penting dalam tubuh.
-
Kaki
tidak perlu minder karena berada di tempat yang paling rendah. Kemudian,
-
Kalaupun
disingkirkan (disampingkan) seperti kedua telinga disamping kepala, tidak perlu
minder.
Inilah
alasan TUHAN supaya kita semua tidak minder. Karena ternyata seluruh
anggota-anggota tubuh mempunyai peran penting di dalam tubuh. Jadi tidak perlu
minder walaupun tempatnya rendah seperti kaki, walaupun sepertinya
diasingkan/disampingkan seperti telinga. Tidak perlu minder karena pada
dasarnya TUHAN lebih tahu menempatkan satu anggota tubuh pada tubuh.
Jadi
kita harus mengerti ini demi terwujudnya kesatuan tubuh Kristus yang
sempurna sebagaimana kunjungan yang kedua dari kedua belas anak-anak Yakub
(lengkap), berbicara soal Persekutuan yang sempurna, sementara kunjungan yang
pertama adalah Persekutuan kecil karena belum lengkap (belum sempurna), karena Benyamin
tidak diikutsertakan.
Ciri-ciri
orang minder (rendah diri): Memiliki perasaan yang negatif (sensitif). Misalnya;
-
Merasa tidak dibutuhkan.
-
Merasa tidak diperhatikan.
-
Merasa diabaikan.
-
Merasa kurang dihargai.
Inilah
ciri orang minder (rendah diri). Merendahkan diri baik = rendah hati, tetapi
kalau rendah diri itu minder, tidak baik.
Singkat
kata, orang yang rendah diri (minder) itu tidak baik. Mengapa? karena dampak
negatif minder: Menjadi sombong dan angkuh dengan lain kata;
lupa diri apabila sudah diberkati.
Saya
pernah melihat orang seperti ini, waktu susah pendiam, tidak berani untuk
berkata-kata, namun setelah merasa punya, mulutnya besar sekali. Inilah dampak
negatif minder. Jadi minder itu tidak baik, kalau dahulu saudara merasa hal itu
baik, sekarang ketahuilah itu tidak baik sebab apabila orang minder diberkati
(berada di tempat tinggi), satu kali orang semacam ini pasti sombong (angkuh),
lupa diri.
Kalau
dia menjadi minder karena dia merasa tidak punya apa-apa, tapi coba kalau dia
sudah diberkati, pasti sombong, angkuh dan lupa dirinya minta ampun. Inilah
dampak negatif kalau seseorang minder.
Jadi
tidak usah minder, percaya diri saja, tidak punya apa-apa percaya diri karena
percaya diri ini harus datang dari kebenaran.
Kita
jujur menjadi percaya diri, kita benar percaya diri, kita tidak dusta percaya
diri. Jangan percaya diri karena perkara lahiriah. Tetapi percaya diri harus
karena dorongan yang berasal dari sorga, dari TUHAN. Misalnya menjadi orang
yang benar pasti percaya diri, biar tidak punya apa-apa, dia percaya diri,
kemudian oleh jujur juga pasti percaya diri biar tidak punya apa-apa, dan
seterusnya, dan seterusnya.
Inilah
yang harus diperhatikan demi terwujudnya kesatuan tubuh Kristus yang sempurna
atau adanya Persekutuan yang sempurna.
2
Korintus 12:1-4
(12:1) Aku harus
bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku
hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang
kuterima dari TUHAN. (12:2) Aku tahu tentang seorang Kristen; empat
belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar
tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat
ke tingkat yang ketiga dari sorga. (12:3) Aku juga tahu tentang orang
itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang
mengetahuinya -- (12:4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia
mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Intisarinya:
Rasul Paulus diangkat ke tingkat yang ketiga dari Sorga disebut juga Firdaus. Pada
saat diangkat, Paulus menerima dari TUHAN penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan
yang Ajaib.
2
Korintus 12:5
(12:5) Atas orang itu
aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain
atas kelemahan-kelemahanku.
Paulus
tidak mau bermegah (meninggikan diri) atas apa yang ia telah terima dari TUHAN
(kelebihan-kelebihan yang dia punya) yakni: diangkat ke tingkat yang ketiga
dari Sorga disebut juga Firdaus dan dia menerima penglihatan-penglihatan dan
penyataan-penyataan dari TUHAN.
2
Korintus 12:7
(12:7) Dan supaya aku
jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku
diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh
aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
Supaya jangan meninggikan diri (sombong), Rasul Paulus harus senantiasa menyangkal
diri, pikul salib, dan ikut TUHAN.
Doa
saya supaya semua kaum muda remaja, secara khusus GPT Betania, kemudian secara
umum anak-anak TUHAN yang bergabung dalam penggembalaan GPT BETANIA lewat online
(live streaming) atau video internet, di dalam negeri dan di luar negeri,
dimanapun saudara berada. Harapan saya saudara diangkat oleh TUHAN
setinggi-tingginya di dunia ini baik kedudukan, jabatan, pangkat, karir, masa
depan semua diberkati oleh TUHAN. Tetapi jangan lupa TUHAN ijinkan duri menusuk
dalam daging, dengan lain kata; kita harus senantiasa menyangkal diri, memikul
salib, dan ikut TUHAN, tujuannya supaya kita jangan sombong dengan kelebihan
yang kita puya (supaya jangan jatuh dalam dosa pertama itulah dosa kesombongan).
Kejatuhan
yang pertama itulah dosa kesombongan. Maka supaya jangan jatuh ke dalam dosa
yang pertama (dosa kesombongan) maka Rasul Paulus harus pikul salib. Salib yang
harus dipikul Rasul Paulus disebutlah itu duri dalam daging. Apa duri dalam
daging? Duri dalam daging adalah seorang utusan Iblis menggocoh hidupnya.
Saudara,
jangan heran kalau ada seorang utusan iblis menggocoh hidup kita, tetapi
percayalah TUHAN punya maksud yang mulia di situ supaya kita jangan sombong,
angkuh, dan tinggi hati.
Segala
sesuatu yang ada di dunia ini hanya ada dua;
-
Yang
benar atau tidak benar
-
Yang
suci atau tidak suci.
-
Terang
atau gelap.
Itu
diijinkan TUHAN untuk selalu ada bersama-sama supaya apabila kita diberkati
oleh TUHAN, jangan sombong. Maka supaya jangan sombong, TUHAN ijinkan duri
dalam daging yaitu seorang utusan iblis menggocoh kehidupan seseorang.
Kita
tidak tidak berbuat salah atau tidak menyakiti orang lain, tetapi ada orang
lain menyakiti kita, hal itu diijinkan TUHAN untuk menggocoh kehidupan kita
semua, menggocoh kehidupan Kaum Muda Remaja, supaya jangan tinggi hati
(sombong).
Tidak
usah heran dengan utusan iblis, di tempat pekerjaan mu manakala ada utusan
iblis tidak usah heran, itu diijinkan TUHAN untuk menggocoh, tujuannya supaya
tetap rendah hati, jangan lupa TUHAN.
2
Korintus 12:8-9
(12:8) Tentang hal itu aku
sudah tiga kali berseru kepada TUHAN, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
(12:9) Tetapi jawab TUHAN kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku
bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus
turun menaungi aku.
Paulus
memohon sebanyak 3 (tiga) kali kepada TUHAN supaya utusan iblis mundur dari
hidupnya. Tetapi TUHAN berkata: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu.” Pendeknya,
duri dalam daging -> salib yang harus dipikul untuk memperoleh kasih karunia.
Rasul
Paulus pada akhirnya menyadarinya, selanjutnya Rasul Paulus berkata; “Terlebih
suka aku bermegah atas kelemahanku (duri dalam daging, sengsara derita), supaya
kuasa Kristus turun menaungi aku.”
Jadi
singkat kata; Salib Kristus bila dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel terkena
kepada Mezbah Korban Bakaran.
Sementara
Mezbah Korban Bakaran --> pertobatan. Kelanjutan dari Mezbah Korban
Bakaran adalah,
Kolam
Pembasuhan tembaga
--> baptisan Kristus.
Roma
6:4,10-11
(6:4) Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (6:10)
Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk
selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. (6:11)
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa,
tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Baptisan
Kristus berbicara soal pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus.
- Kematian Yesus Kristus adalah
kematian terhadap dosa = mengubur hidup yang lama.
- Kebangkitan Yesus Kristus adalah
kehidupan bagi Allah artinya hidup dalam hidup yang baru yang lama sudah
berlalu = hidup di dalam kebenaran.
1
Korintus 12:13
(12:13) Sebab dalam satu
Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun
orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum
dari satu Roh.
Lewat baptisan Kristus semua anggota-anggota tubuh Kristus yang banyak dan
berbeda-beda itu menjadi satu.
Kalau
kita tidak masuk dalam baptisan Kristus, kita semua tidak mungkin menjadi satu.
Jadi baptisan Kristus itu semata-mata bukan hanya sekedar menjadikan kita warga
dari satu gereja, tetapi supaya kita semua menjadi tubuh Kristus yang sempurna.
Lewat
baptisan Kristus inilah kita semua menjadi satu, itulah manfaat dari baptisan.
Ciri-ciri dari kesatuan tubuh
1
Korintus 12:15-17
(12:15) Andaikata kaki
berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi
benarkah ia tidak termasuk tubuh?
(12:16) Dan andaikata
telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh",
jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
(12:17) Andaikata
tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya
adalah telinga, di manakah penciuman?
Ciri-ciri
dari kesatuan tubuh: Tidak memiliki roh minder, sebaliknya saling
memperhatikan. Karena ternyata, semua anggota tubuh pada tubuh memiliki peran
penting. Jadi tidak perlu minder, tetapi sebaliknya salinglah memperhatikan dan
saling melengkapi. Karena ternyata anggota tubuh yang satu dan anggota tubuh
yang lain saling membutuhkan karena masing-masing anggota tubuh pada tubuh mepunyai
peran penting. Misalnya dalam ibadah ini, saya tidak bisa mengerjakan ini
semua. Ada yang memberitakan Firman Allah itulah pemimpin siding jemaat, ada
yang bertugas di multimedia, ada yang betugas sebagai pemimpin pujian, ada yang
bertugas sebagai singer, ada yang bertugas sebagai kolektan, dan seterusnya dan
seterusnya.
Misalnya;
di sini terdapat tiga anggota tubuh pada kepala, yaitu:
1.
Mata. Bila dikaitkan dengan Tabernakel terkena
kepada PELITA EMAS.
Sedangkan
tugas dari Pelita Emas ada di dalam injil...
Matius
5:14
(5:14) Kamu adalah
terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. (5:15)
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah
gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di
dalam rumah itu.
Tugas
Pelita Emas: menjadi
terang dunia seperti kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi, tidak menyembunyikan sesuatu/menjadi terang/semuanya jelas.
Pendeknya;
tugas dari pelita Emas adalah untuk menerangi semua orang di dalam satu rumah.
Tetapi syarat menjadi pelita: tidak meletakkan pelita di bawah gantang,
artinya; kebenaran tidak menurut ukuran diri sendiri.
Jadi
kalau kita ingin melihat diri ini apakah sudah menjadi pelita atau belum,
jangan kita melihatnya dengan cara sendiri, tetapi biarlah kita melihatnya
menurut caranya TUHAN, berkaca kepada Firman Allah. Itulah syaratnya.
Inilah
tugas pelita, menerangi seisi rumah. Kalau seisi rumah diterangi maka nanti
orang-orang yang ada di dalam rumah juga berada dalam terang. Itulah tugas
pelita.
2.
Telinga (pendengaran). Bila dikaitkan
dengan pengajaran Tabernakel terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN..
Meja
Roti Sajian berbicara soal memecah-mecahkan segenap hidupnya artinya; rela
berkorban untuk anggota-anggota tubuh yang lain. Sama seperti Yesus Kristus,
Dia telah memecah-mecahkan segenap hidupnya di atas kayu salib.
Kita
akan melihat hal itu di dalam…
1
Korintus 10:16B
(10:16B) Bukankah roti
yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
Yesus
adalah roti hidup, roti yang turun dari sorga, Dialah roti yang satu itu. Namun
Dia telah memecah-mecahkan segenap hidupNya di atas kayu salib. Maka kalau roti
satu, sekalipun anggota-anggota tubuh banyak, tetapi merupakan satu tubuh.
Itu
tugas dari Meja Roti Sajian, memecah-mecahkan segenap hidupnya, berarti rela
berkorban untuk orang lain. Kalau berkorban untuk kepentingan sendiri semua
orang tahu, tidak perlu mendengarkan Firman, tidak perlu datang beribadah.
Tetapi tujuan dari ibadah ini adalah supaya kita semua menjadi Meja Roti Sajian
(memecah-mecahkan segenap hidup) untuk orang lain/rela berkorban untuk orang
lain.
3.
Hidung (penciuman). Bila dikaitkan dengan Pengajaran
Tabernakel terkena kepada MEZBAH DUPA.
Kita
akan melihat mengenai Mezbah Dupa di dalam…
Wahyu
8:3-4.
(8:3)
Maka
datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan
untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas
mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan
bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke
hadapan Allah.
“Kepada-Nya
diberikan banyak kemenyan.” Artinya; Yesus adalah Mezbah Dupa Emas yang besar.
Menunjuk
kepada tingkat ibadah yang tertinggi disebut juga puncak ibadah (doa
penyembahan).
Matius
27:50
(27:50) Yesus berseru
pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Ayat
ini berbicara tentang doa penyembahan. Doa penyembahan = penyerahan diri
sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah. Seruan Yesus di atas kayu
salib; "Eli, Eli, lama sabakhtani?" -> doa penyembahan. Lalu
sesudah berseru dengan suara nyaring, Yesus menyerahkan nyawa-Nya. Doa
penyembahan = penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak
Allah. Inilah Tingkat ibadah yang tertinggi, penyembahan.
Matius
27:51
(27:51) Dan lihatlah, tabir
Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan
bukit-bukit batu terbelah,
Kalau
kita sudah menjadi penyembah yang besar/Mezbah Dupa Besar maka Tabir Bait Suci
terbelah dua dari atas sampai ke bawah, artinya; terjadi perobekkan daging.
Tabir/Tirai
adalah tubuh Yesus yang sudah dirobek.
Ibrani
10:19-21
(10:19)
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan
yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (10:21)
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Singkat
kata; tugas dari Mezbah Dupa Emas yag besar adalah membuka jalan ke sorga. Itu
sebabnya Tingkat ibadah yang tertinggi adalah doa penyembahan.
Itulah
ciri-ciri dari kesatuan;
-
Menjadi
mata -> Pelita Emas. Tugasnya menerangi orang lain.
-
Menjadi
telinga (pendengaran) -> Meja Roti Sajian. Tugasnya memecahkan segenap
hidupnya (berkorban untuk orang lain).
-
Menjadi
Hidung -> Mezbah Dupa Emas. Tugasnya membuka jalan ke sorga. Kalau ibadah
kita sudah sampai pada puncaknya itulah doa penyembahan, kita tidak akan pernah
menjadi sandungan. Tetapi dia membuka jalan ke sorga.
Perikop: “Banyak
anggota, tetapi satu tubuh.”
1
Korintus 12:18
(12:18) Tetapi Allah telah
memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat
pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
Kita
tidak perlu dikuasai roh rendah diri (minder), karena TUHAN telah memberikan
tempat kepada anggota-anggota tubuh pada tubuh, seperti yang dikehendaki TUHAN.
Jadi kepada semua anggota tubuh sudah diberikan tempat pada tubuh ini dan
tempat itu sesuai dengan yang dikehendaki TUHAN. Tidak semua mata, tidak semua
telinga, tidak semua kaki, tidak semua tangan.
Jadi
andaikata menjadi kaki, tidak perlu minder. Andaikatapun menjadi telinga
disampingkan tidak perlu minder karena TUHAN yang memberi tempat pada tubuh
sesuai dengan kehendak TUHAN.
Jadi
jangan kita membawa diri kepada satu tempat sesuai kehendak sendiri nantinya
tidak berfungsi.
Jadi
sekali lagi saya sampaikan, kunjungan kedua belas anak-anak Yakub ke Mesir itu
berbiacara soal Persekutuan yang sempurna, ini yang TUHAN kehendaki, jadi tidak
perlu minder. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment