KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, October 28, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 26 OKTOBER 2024

 




IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 26 OKTOBER 2024

STUDY YUSUF

 

Subtema: MENJADI ANAK-ANAK ALLAH, DIMERDEKAKAN OLEH KEBENARAN

 

Shalom…

Puji Tuhan, pertama-tama saya mengucapkan puji Syukur kepada Tuhan oleh karena Rahmat-Nya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Kaum Muda Remaja.

Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN kaum muda remaja, saudara/saudari yang sedang bergabung dengan penggembalaan GPT Betania Serang, Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming atau video internet atau online. Dan kiranya damai Sejahtera dari sorga turun di tengah-tengah kita memberi damai Sejahtera dan bahagia di saat kita duduk diam dekat kaki TUHAN dan terus dengar Firman TUHAN Allah.

Dan selanjutnya mari kita sambut study Yusuf sebagai Firman penggembalaan untuk ibadah kaum muda remaja, namun jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Kita Kembali untuk membaca apa yang sudah kita baca pada minggu yang lalu…

Kejadian 43:16

(43:16) Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya: "Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini."

 

Intinya, saudara-saudara Yusuf telah tiba di Mesir, kemudian Yusuf melihat Benyamin ada di tengah-tengah saudara-saudaranya itu. Sebagai tambahan;

-          Dalam kunjungan yang pertama, saudara-saudara Yusuf tidak membawa Benyamin ke Mesir = Persekutuan yang belum sempurna (belum lengkap).

-          Dalam kunjungan yang kedua, saudara-saudara Yusuf membawa Benyamin ke Mesir = Persekutuan yang lengkap (sempurna) sebab kedua belas anak-anak Yakub sudah berada di Mesir. Inilah yang disebut sebagai Persekutuan yang lengkap atau Persekutuan yang sempurna.

 

Perlu untuk kita ketahui;

-          Yusuf adalah Gambaran dari Mempelai Tuhan, sedangkan

-          Benyamin adalah Gambaran dari Doa penyembahan.

Singkat kata, doa penyembahan adalah wujud nyata dari gereja Tuhan yang sempurna yakni sidang mempelai Tuhan yang dapat dilihat oleh mata Rohani.

 

Sebagaimana yang tertulis di dalam: Wahyu 14:1-3.

-          Pada ayat 1; 144.000 (seratus empat puluh empat ribu) orang berdiri di bukit Sion, gambaran dari sidang Mempelai Wanita Tuhan atau gereja sempurna.

-          Pada ayat 2-3; itu menunjuk Doa Penyembahan disertai dengan nyayian baru (Bahasa lidah/Bahasa Roh), sedangkan doa penyembahan adalah wujud dari Mempelai Wanita Tuhan.

Inilah dua klimaks yang dinanti-nantikan dan sangat dihormati oleh TUHAN. Gunung Sion itulah sidang Mempelai Tuhan (gereja sempurna) serta doa penyembahan. Dan kedua-duanya sangat dinanti-nantikan dan dihormati oleh TUHAN.

 

Bukti adanya Persekutuan yang lengkap; Yusuf mengadakan jamuan bersama-sama dengan saudara-saudaranya di dalam rumah Yusuf itu sendiri. Beda dengan pada waktu kunjungan yang pertama, dimana Benyamin tidak dibawa/tidak ikut serta ke Mesir untuk membeli gandum justru yang ada Simeon di tahan di penjara, tidak ada jamuan makan. Tetapi di dalam kunjungan yang kedua, dua belas anak-anak Yakub sudah berada di Mesir untuk membeli gandum, ini berbicara soal Persekutuan yang lengkap/Persekutuan yang sempurna dan bukti Persekutuan yang lengkap, Yusuf mengadakan jamuan makan bersama-sama dengan saudara-saudaranya di dalam rumah Yusuf itu sendiri sebagaimana yang terjadi pada Wahyu 19.

 

-          Ayat 6-9; itu berbicara tentang perjamuan malam pesta kawin Anak Domba. Sebab di kalimat terakhir pada ayat 7; “Pengantin-Nya telah siap sedia.” Berarti layak masuk dalam pesta (jamuan). Kesempurnaan dari gereja Tuhan melayakkan dia masuk dalam perjamuan malam (pesta kawin Anak Domba). Ini kerinduan di hati kita.

-          Ayat 1-5; berbicara tentang doa penyembahan sebagai tanda kedewasaan dari Mempelai Wanita Tuhan = “telah siap sedia.” Inilah wujud nyata dari mempelai Perempuan.

 

Jadi kedewasaan dari Mempelai Wanita Tuhan dilihat dari doa penyembahan, perenyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah. Inilah sasaran akhir dari perjalanan hidup gereja Tuhan di atas muka bumi ini yaitu perjamuan malam pesta kawin Anak Domba sebab pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Muara ibadah bukan soal berkat keberkatan, bukan soal berhasil keberhasilan yang dicapai oleh manusia di muka bumi ini, bukan pula soal mujizat dan tanda-tanda heran walaupun itu kita perlukan. Kita perlu diberkati, kita perlu punya ini dan itu, tetapi bukan itu yang menjadi sasaran akhir dari perjalanan rohani, bukan itu muara ibadah. Tetapi muara ibadah adalah perjamuan malam pesta kawin Anak Domba, sebab pengantin-Nya telah siap sedia, tandanya adalah doa penyembahan. Penyembahan adalah penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah.

 

Kemudian, dalam jamuan ini, disembelihlah seekor hewan. Seekor = satu ekor Binatang korban, jelas itu menunjuk pada korban Kristus Yesus. Kita mendapatkan penjelasan itu dari pribadi Paulus Ketika hal itu dijelaskan kepada anak rohaninya itulah Timotius…

1 Timotius 2:5-6

(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, (2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.

Allah itu esa = satu. Pendeknya yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia adalah manusia Kristus Yesus, tidak ada yang lain, hanya Dialah satu-satunya. Sebagaimana yang dikatakan di dalam…

 

Kisah Para Rasul 2:14

(4:12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

 

Hanya nama Kristus Yesus yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa itulah maut.

Itu berarti Yesus telah mengorbankan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia termasuk saya dan kita semua, jadi tidak ada yang lain, hanya di dalam nama Yesus kita selamat.

 

Juga dituliskan di dalam pasal yang lain,

Roma 8:3

(8:3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

 

Hukum taurat tidak sanggup menyelamatkan manusia dari dosa dan maut, tetapi telah dilakukan oleh Allah dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging. Mengapa harus serupa dengan daging? Karena daging telah dikuasai oleh dosa, maka Allah telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging itulah pribadi Yesus Kristus.

 

Jadi hukum taurat itu tidak berdaya (tidak sanggup) untuk menebus manusia dari dosa. Yang sanggup menyelamatkan manusia dari dosa hanyalah seekor binatang yang harus disembelih itulah Gambaran dan bayangan dari pribadi Yesus Kristus, korban Kristus Yesus yang telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib.

 

Ibrani 10:8

(10:8) Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat --. (10:9) Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. (10:10) Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

 

Pendeknya, karena kehendak Allah yakni persembahan tubuh Yesus Kristus, kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya.

Jadi dalam jamuan itu disembelih seekor hewan, jelas itu menunjuk kehendak Allah itulah korban Kristus Yesus.

 

Jadi saudara, Yesuslah satu-satunya yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia sebagaimana juga dituliskan di dalam 1 Yohanes 2:1-2. Oleh sebab itu jangan kita manaruh harap kepada sesuatu hal yang tidak pasti, baik itu terhadap pekerjaan, kesibukan-kesibukan, itulah bisnis yang sedang dikelola termasuk kepada manusia dan kekuatannya. Semuanya itu tidak sanggup melepaskan manusia dari dosa, menebus manusia dari dosa, kecuali oleh kehendak Allah, itulah pribadi Yesus Kristus yang telah dikorbankan di atas kayu salib.

 

Jadi jangan berharap kepada yang tidak pasti, termasuk itu pekerjaan kesibukan, kedudukan, jabatan, pangkat, jangan juga berharap kepada manusia dan kekuatannya. Kita semua rindu untuk berada pada dua klimaks yang sedang dinanti-nantikan TUHAN Allah;

1.       Perjamuan malam pesata kawin Anak Domba.

2.       Doa penyembahan sebagai wujud nyata daripada sidang mempelai Wanita itu sendiri.

Itu sangant dinanti-nantikan oleh Tuhan.

 

Kita sering kali kecewa karena sesuatu yang kita harapkan tidak kunjung datang. Demikian juga Tuhan, sangat menanti-nantikan dua klimaks ini. Sebab itu jangan kita egois supaya kita jangan mengecewakan hatinya TUHAN. Kita maunya jangan dikecewakan, tetapi kita seringkali mengecewakan Tuhan, egois, tidak adil. Sementara orang yang tidak adil tidak masuk sorga, sudah jelas itu, seperti apapun amal soleh mu di bumi ini.

 

Oleh sebab itu jangan kita menaruh harap kepada sesuatu yang tidak pasti baik itu pekerjaan, bisnis yang sedang dikelola, termasuk kedudukan, jabatan, pangkat, harta dan lain sebagainya, termasuk kepada manusia dan kekuatannya.

 

1 Korintus 6:9-10

(6:9) Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, (6:10) pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Perlu untuk diketahui: ada dua perbuatan manusia sehingga membuat manusia menjadi tidak layak untuk masuk dalam Kerajaan sorga:

1.       Orang-orang yang tidak adil.

Kehidupan semacam ini tidak akan pernah mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga.

Saudara, saya sudah sampaikan tentang ketidakadilan di atas tadi. Sering kali kita untuk hal yang jasmani kepentingan sendiri, kita berjuang, tetapi untuk kepentingan Tuhan kita tidak mau berjuang. Itu contoh ketidakadilan dari manusia di hadapan Tuhan.

Ada lagi; kita banyak menghabiskan waktu untuk yang lahiriah, bermain-main untuk kepentingan daging, menyukakan daging, tetapi terlalu sedikit waktu kita berikan untuk Tuhan. Satu hari satu malam terhitung 24 jam. Saudara kalau kita jujur berhitung-hitung kebanyakan dari manusia tidak adil dalam menggunakan waktunya, waktu untuk dirinya terlalu banyak, tetapi waktu untuk TUHAN terlalu sedikit, itu juga berbicara soal ketidakadilan.

Termasuk dua jenis efa dan dua jenis batu timbangan, kalau itu ada di dalam diri seseorang, menunjukkan bahwa dia adalah orang yang tidak adil, mengecilkan efa dan membesarkan syikal itu juga bagian dari orang yang tidak adil. Sebagaimana dalam Amos 8:5. Itu juga termasuk orang yang tidak adil.

 

Jadi orang yang tidak adil ini tidak pantas untuk mewarisi Kerajaan sorga.

Siapa yang merindukan untuk masuk dalam Kerajaan Sorga? Hati-hati soal ketidakadilan ini saudara.

 

2.       Orang-orang sesat.

Juga tidak masuk dalam Kerajaan sorga, oleh sebab itu jangan kita menjadi orang-orang yang sesat.

Kalau saya tambahkan sedikit di dalam Injil Matius 22:29; orang sesat ini tidak mengerti kitab suci dan tidak mengerti kuasa Allah. Kalau dia mengerti kitab suci dan kuasa Allah, dia tidak mungkin sesat.

Jadi sekali lagi saya sampaikan, orang sesat tidak mewarisi Kerajaan sorga, oleh sebab itu jangan sesat.

 

Praktek sesat mencakup:

A.      Orang cabul = nafsu rendah seperti Esau menjual hak kesulungan demi sepiring sop kacang merah, itu orang cabul nafsunya rendah, kenapa? Dia rela menjual hak kesulungan demi sepiring makanan itulah sop kacang merah.

B.       Penyembah berhala = kekerasan di hati. Seperti Saul, TUHAN perintahkan untuk membinasakan orang-orang Amalek mulai dari rajanya sampai kepada bayi-bayi yang baru lahir bahkan untuk menumpas habis seluruh binatangnya, baik yang tambun sampai yang kurus, tanpa terkecuali, tetapi Saul ini keras hati, mengapa? Karena Saul membiarkan Agag raja orang Amalek hidup, kemudian dia juga mengambil binatang yang tambun-tambun sehingga jelas di dalam 1 Samuael 15:23; “Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.”

C.      Orang berzinah. Berzinah = menduakan hati TUHAN. Contoh: meninggalkan jam-jam ibadah hanya karena kesibukan-kesibukan, hanya karena keuntungan-keuntungan itu perzinahan yang menajiskan setiap orang.

D.      Banci. Banci ini adalah laki-laki, tetapi jiwanya Perempuan. Ini orang sesat sebab dalam mengikuti Tuhan harus bersikap seperti laki-laki, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, jangan laki-laki berjiwa wanita karena laki-laki tidak boleh menyimpang ke kiri dan ke kanan.

E.       Orang pemburit. Berarti Sodom (menyodomi). Jadi menyodomi itu asal katanya Sodom dan gomora, di situ banyak orang sesat. Sodom itu berarti seksnya tidak normal, jadi cenderung laki-laki menyukai laki-laki.

F.       Pencuri, berarti mengambil milik orang lain untuk menjadi miliknya termasuk tidak mau mengembalikan milik TUHAN, yakni persembahan persepuluhan itu namanya pencuri. Kemudian, tidak jujur dalam persepuluhan, atau sudah persembahan persepuluhan tetapi tidak jujur itu juga tidak layak masuk dalam Kerajaan Sorga karena disebut juga sebagai pencuri.

        Jadi supaya tidak disebut sebagai pencuri, jujur saja mengembalikan milik TUHAN. Umpama dapat berkat baju pada saat ulang tahun atau pada saat acara-cara apapun, umpama ada pemberian-pemberian (berkat-berkat), dihitung jumlahnya berapa, lalu ambil yang menjadi milik TUHAN, persembahan persepuluhan. Saya mengatakan ini karena saya juga belajar untuk melakukannya, kalau tidak disebut juga pencuri, orang yang tidak jujur itu pencuri.

G.      Orang kikir = pelit, tidak mau berkorban. Jangankan berkorban, rugi pun tidak mau. Banyak orang soal perkalian paham, soal penjumlahan dan penambahan paham, tetapi soal berbagi kepada sesama, soal mengurangi dirinya untuk sesama, tidak mau.

        Ketika soal sesat ini diterangkan, mungkin menusuk di hati, tetapi ini fakta kebenaran yang tidak boleh ditahan-tahan supaya Tuhan membawa kita semua masuk dalam Kerajaan sorga. Supaya kita semua ada di dalam rencana penyelamatan oleh kuasa pekerjaan penebusan dan pendamaian yang telah dikerjakan oleh Yesus 2000 tahun yang lalu.

H.      Pemabuk. Jelas ini menunjuk kepada manusia daging. Perlu untuk diketahui daging manusia hanyalah sebatas takhta dari Iblis/Setan, tidak lebih tidak kurang. Dan itu dituliskan di dalam 1 Tesalonika 5:7; “Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.” Jelas pemabuk adalah manusia daging, sedangkan daging tidak lebih, tidak kurang hanyalah sebatas takhta dari Iblis/Setan, dikuasai oleh penguasa kegelapan, kalau daging tidak dirobek. Tetapi setelah daging mengalami perobekan seperti tirai Bait Suci Allah terbelah dua dari atas sampai ke bawah, demikianlah Tuhan membuka jalan yang baru untuk masuk dalam Kerajaan Sorga. Jadi pemabuk (hidup dalam hawa nafsu daging) itu tidak layak masuk dalam Kerajaan sorga karena daging hanyalah sebatas takhta dari Iblis (Setan).

I.        Pemfitnah, berarti mengucapkan kata-kata bohong untuk merusak citra orang lain. Kebanyakan orang yang tak mampu, orang yang mendambakan sesuatu, tetapi tidak tercapai, sementara orang lain mencapainya, itu juga bisa memicu terjadinya fitnah. Orang yang gagal dalam segala bidang suka memfitnah orang yang berhasil.

J.        Penipu = tidak jujur dan hal itu dapat dijadikan manusia-manusia duniawi untuk memperoleh laba dan hasil.

Inilah orang-orang yang mencakup sebagai orang-orang yang sesat.

 

Jadi sekali lagi saya sampaikan pada ayat 9-10 ada dua golongan yang tidak masuk ke dalam Kerajaan sorga; golongan pertama adalah orang yang tidak adil, dan golongan yang kedua adalah orang-orang sesat dan yang mencakup orang sesat yang terakhir adalah penipu.

 

Tetapi kita bandingkan dengan…

1 Korintus 6:11

(6:11) Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

 

Dahulu kita hidup seperti orang-orang dengan dua golongan di atas yaitu golongan orang yang tidak adil dan golongan orang-orang sesat. Tetapi itu dahulu, sekarang kita disucikan, dikuduskan, dan dibenarkan oleh darah salib dari dua golongan di atas. Sekarang kita hidup oleh Roh Allah sebab kita telah dibebaskan dari segala dosa termasuk perbuatan-perbuatan yang menghalang-halangi kita untuk masuk dalam Kerajaan sorga, itulah golongan yang pertama orang-orang yang tidak adil dan golongan yang kedua; orang-orang sesat.

 

Jadi kita ini disucikan, dikuduskan, dan dibenarkan hanya oleh darah salib sehingga kita layak untuk masuk dalam Kerajaan sorga.

Jadi hanya satu pribadi yang sanggup menyucikan, menguduskan, dan membenarkan kita itulah Allah yang esa, Esa pula Dia yang menjadi Pengantara antara Allah dan manusia.

 

Terpujilah kasih karunia TUHAN Allah yang sudah dilimpahkan atas kita malam ini. Dan hal itu bisa kita lihat dari kisah Yusuf dan saudara-saudaranya, kisah dari kedua belas anak Yakub semua sudah berada di Mesir dalam kunjungan yang kedua, itu berbicara soal Persekutuan yang lengkap (sempurna). Dalam Persekutuan yang sempurna ada jamuan, dalam jamuan itu seekor hewan disembelih itulah korban Kristus Yesus yang menyucikan, menguduskan, dan membenarkan kita semua, sehingga kita layak masuk dalam Kerajaan sorga, tidak ada yang lain. Sekarang kita sudah dibebaskan, kita adalah orang merdeka, Roh Allah yang suci telah memerdekakan kita semua.

 

Sebagaimana dalam…

Roma 8:11

(8:11) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. (8:12) Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. (8:13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. (8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Jadi orang yang dimerdekakan oleh Roh Allah disebut sebagai anak-anak Allah dan sebagai anak-anak Allah kita akan berseru kepada Allah; “Ya Abba, Ya Bapa!” Berarti ada pengakuan kepada Allah sebagai Bapa yang baik.

 

Yohanes 8:30-32

(8:30) Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. (8:31) Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku (8:32) dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

 

Singkat kata; kebenaran itu yang memerdekakan kita semua. Yesus adalah Anak Domba Allah yang telah mengerjakan penebusan oleh darah salib. Itu kebenaran dari Allah. Kebenaran itu yang memerdekakan kita semua, tetapi syaratnya mau menjadi murid berarti tetap dalam Firman Allah, orang yang tetap dalam Firman Allah berarti taat, setia, dengar-dengaran.

 

Yohanes 8:33-35

(8:33) Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" (8:34) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. (8:35) Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.

 

Tinggal di dalam rumah Tuhan menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak TUHAN, itulah orang-orang yang sudah dimerdekakan oleh kebenaran sehingga orang yang dimerdekakan ini hidup di dalam Roh Tuhan.

 

Tadi kita sudah melihat Ketika kedua belas anak Yakub berada di Mesir itu berbicara tentang Persekutuan yang lengkap kemudian Yusuf memerintahkan kepala rumahnya untuk membawa saudara-saudaranya masuk dalam rumah Yusuf itu sendiri karena Yusuf hendak mengadakan jamuan makan bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

 

Jadi jelas sekali bahwa Yohanes 8:33-35; yang tinggal di dalam rumah TUHAN adalah anak-anak TUHAN, adalah orang-orang yang dimerdekakan oleh kebenaran, itulah seekor hewan yang telah disembelih. Kehidupan yang dimerdekakan adalah kehidupan yang sudah mengalami penebusan itulah anak-anak Allah, layak untuk tinggal di dalam rumah TUHAN.

 

Jadi inilah rencana TUHAN kepada anak-anak TUHAN supaya kita masuk ke dalam rumah TUHAN dan tidak perlu lagi keluar dari sana, selama-lamanya di dalam rumah TUHAN itulah Kerajaan sorga.

Jadi apa yang terjadi di Mesir pada waktu itu hanyalah bayangan dari Kerajaan sorga yang akan kita terima, yang akan diterima oleh anak-anak TUHAN. Jadi semua itu sudah diceritakan di dalam Persekutuan yang lengkap dari saudara-saudara Yusuf itu saudara. Tetapi dalam perjamuan itu harus ada penyembelihan seekor hewan supaya kita bebas, disebutlah sebagai anak-anak Allah yang dimerdekakan oleh kebenaran, hanya anak-anak Allah yang layak masuk dalam rumah TUHAN.

 

Jadi kisah itu bayangan dari Kerajaan sorga yang akan diterima oleh anak-anak Allah.

Jadi ituloh ceritanya dari Kejadian 43:16, walaupun saudara kadang berpikir ko ke sana dan kemari, tetapi itulah alur ceritanya. Tetapi kalau diikuti dengan seksama, dengan rendah hati seperti Maria pasti kita betul-betul ada suatu kerinduan dan gairah untuk terus mendengarkan Firman Allah, tidak ada rasa ngantuk dan bosan dan seterusnya dan seterusnya, tidak berani kita menampilkan rasa bosan kepada TUHAN, nanti kalau TUHAN bosan kepada kita habis kita.

 

Kejadian 43:36

(43:36) Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."

 

Jadi Merdeka atau lepas dari segala ikatan dosa jelas karena seekor hewan telah disembelih.

 

Galatia 4:1-2

(4:1) Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; (4:2) tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.

 

Dia memang ahli waris, tetapi kalau dia belum akil balig, belum melepaskan diri dari ikatan dosa, belum dewasa, dia masih kanak-kanak dalam hal kebenaran, sedikitpun dia tidak berbeda dengan seorang hamba, dia tetap hamba dosa, sekalipun dia adalah ahli waris.

 

Kita semua masih tetap dibimbing oleh Tuhan sampai hari ini bukan? Supaya nanti kita sampai menjadi akil balig masuk dalam Kerajaan sorga. Jadi beryukur saja saudara kalau kita berada di dalam pengewasan TUHAN, tergembala berarti ada dalam pengawasan TUHAN, sampai kita akil balig lepas dari ikatan dosa, dewasa, layak untuk masuk sorga, itu maksudnya kita diawasi.

Jadi saudara jangan sedikit-sedikit ngomel, saya tidur banyak diawasi, saya keluyuran diawasi supaya kita akil balig, lepas dari segala ikatan dosa, dewasa, anak-anak Allah yang layak mewarisi Kerajaan sorga.

 

Galatia 4:3

(4:3) Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.

 

Perlu untuk diketahui orang yang belum akil balig masih terikat dengan dosa maka orang semacam ini takluk kepada roh-roh dunia, sementara roh-roh dunia (berhala-berhala) di atas  muka bumi ini adalah lemah dan miskin.

 

Galatia 4:4-5

(4:4) Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. (4:5) Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.

 

Layak masuk dalam rumah TUHAN seperti saudara-saudara Yusuf layak masuk ke dalam rumah Yusuf. Maka kita masih diawasi sampai hari ini, diasuh dan dirawat. Diasuh berarti menerima didikan, dirawat berarti dipulihkan dari segala sakit penyakit, derita atau apapun itu bentuknya sampai kita layak untuk menjadi anak Allah, layak untuk masuk ke dalam rumah TUHAN.

 

Galatia 4:6

(4:6) Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Tanda kita anak-anak Allah layak masuk sorga adalah ada seruan yaitu dalam seruan “Ya Abba, Ya Bapa.”

Penyembahan di sini bukti kita mengakui bahwa TUHAN Yesus Kristus adalah Bapa yang baik.

 

(4:7) Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.

 

Layak masuk dalam rumah TUHAN seperti saudara-saudara Yusuf masuk dalam rumah Yusuf.

Begitulah rangkaian ayat Firman Allah yang terus menuntun kehidupan kita untuk layak menjadi anak-anak Allah, layak untuk mewarisi Kerajaan Sorga, terpujilah kasih karunia Allah yang heran sebab kita semua telah dimerdekakan oleh karya Allah yang terbesar, oleh karena kehendak Allah itulah penebusan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus Anak Allah. Amin.

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment