KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, October 12, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 OKTOBER 2024



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 10 OKTOBER  2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 22)


Subtema: MENENTANG ROH EL-KUDUS


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang telah  menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Dan biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi tempat ini, kehidupan kita, sehingga ada sukacita, ada kebahagiaan saat kita duduk diam untuk menikmati sabda Allah.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang, Cilegon Banten, Indonesia baik lewat live streaming, online, video internet, Youtube, Facebook, atau media sosial apapun dimanapun saudara berada, mari kita buka hati selebar-lebarnya untuk diisi oleh firman Allah sehingga kita semua menjadi meja roti pertunjukan emas. 


Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Namun jangan lupa tetap berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi. 


Maleakhi 2:8-9 Perikop: Murka TUHAN terhadap para imam.

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.


Para imam (pemimpin umat Israel) menyimpang dari jalan (ayat 8), karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9), akibatnya memandang bulu dalam pengajarannya, maksudnya memperhatikan orang kaya (orang yang punya uang) tetapi mengabaikan orang miskin yang tidak punya uang (tidak punya apa-apa). Hal senada juga diceritakan oleh Nabi Yesaya 56:10-11.


Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.


Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri”, ( ayat 11), itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan, dengan lain kata menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: “orang-orang buta”. Andaikata para pemimpin umat Israel tetap mengikuti jalan yang TUHAN tunjukan maka mereka tidak akan mungkin menyimpang ke kiri dan ke kanan, tetapi karena mereka orang buta mereka tidak bisa melihat jalan yang TUHAN tunjukan. 

Jadi karena mereka menyimpang ke kiri dan ke kanan maka para pemimpin umat Israel disebutlah sebagai orang-orang buta; tidak melihat jalan yang TUHAN tunjukan.

Kalau disebut sebagai orang-orang buta, berarti:

  1. Tidak tahu apa-apa.

  2. Anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

  3. Berbaring melamun dan suka tidur saja (si pemalas)

  4. Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang


Malam ini oleh karena perkenanan TUHAN kita masih membahas tentang: Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang


Keterangan; ANJING-ANJING PELAHAP TIDAK TAHU KENYANG.

Istilah lain pelahap; tidak tahu kenyang = rakus dan tamak berarti memperkaya diri sendiri tanpa mengenal kata cukup. Hal ini akan kita lihat lebih rinci di dalam Amsal 30:15-16.


Amsal 30:15-16

(30:15) Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" (30:16) Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"


Si lintah mempunyai dua anak perempuan yaitu: untukku dan untukku, menunjukan bahwa si lintah adalah pelahap yang tidak tahu kenyang dan tidak mengenal kata cukup, padahal asal ada makanan dan pakaian cukuplah.


1 Timotius 6:6

(6:6) Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.


Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup memberi keuntungan besar. 

Rasa cukup itu; asal ada makanan dan pakaian; memberi keuntungan besar. 

  • Makanan firman Allah, sebagai kebutuhan rohani kita. Jadi kalau kita dikenyangkan oleh firman Allah, maka kita tidak mungkin jajan-jajan di luar sana.

Firman Allah disebut juga minuman rohani, jadi kalau kita sudah dipuaskan oleh firman Allah maka kita tidak akan pernah mencari kepuasan dari cara-cara yang lain  di tempat lain. 

  • Pakaian kasih Allah yang berkuasa untuk menutupi segala dosa.

Inilah ibadah yang disertai rasa cukup memberi keuntungan besar. Tetapi si lintah tidak demikian, si lintah tidak mengenal kata kenyang dan dan tidak mengenal kata cukup itu sebabnya si lintah memberi nama yang sama kepada kedua putrinya; untukku, dan untukku, jadi tidak pernah untuk TUHAN dan sesama.


Jadi singkat kata untukku, dan untukku adalah:

1. Dunia orang mati.

2. Rahim yang mandul.

3. Bumi yang tidak pernah puas dengan air.

4. Api yang tidak pernah berkata cukup.


4 perkara tersebut akan kita bahas satu persatu, tentu saja diawali dari: DUNIA ORANG MATI.

Terkait dunia orang mati lebih rinci akan kita lihat di dalam Mazmur 6:6.


Mazmur 6:6

(6:6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?


Lupa kepada TUHAN dan sengaja melupakan TUHAN, serta tidak tahu mengucap syukur itulah yang disebut  dunia orang mati.


Semestinya...

  • Manusia tidak boleh lupa dan melupakan TUHAN.

Alasan konkrit: karena TUHAN yang membentuk manusia dari segumpal tanah liat.

  • Manusia harus tahu bersyukur.

Alasan konkrit; karena TUHANlah yang memberi umur panjang dan nafas, sehingga kita malam ini sebagaimana kita adanya itu karena kemurahan hati TUHAN. 

Jadi terhadap kemurahan hati TUHAN semacam ini kita harus tau bersyukur; kita harus bersyukur terhadap umur panjang, nafas hidup sehingga kita diberi kesempatan mengerjakan keselamatan, diberi kesempatan untuk menggapai cita-cita masa depan itulah kerajaan Sorga. Kerajaan sorga adalah masa depan kita, masa depan tidak terletak pada kekuatan, kemampuan atau kedudukan, jabatan, pangkat atau harta kekayaan, tetapi masa depan kita adalah kerajaan Sorga, prakteknya kita ada di tengah ibadah dan pelayanan, dari situlah kita menantikan kedatangan TUHAN kembali untuk kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. 

Bila kita menyadari hidup ini karena kemurahan TUHAN maka manusia tidak akan membawa dirinya ke dunia orang  mati.


Perlu untuk kita ketahui dengan pasti; Dunia orang mati adalah takhta dan kekuasan setan, ayat referensinya Yesaya 14:15: Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.


Lebih rinci…

Mazmur 9:18

(9:18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.


Disini  dikatakan orang-orang fasik dengan sengaja membawa dirinya ke dunia orang mati.

Pendeknya, orang-orang fasik melupakan TUHAN sebab iblis atau setanlah yang menjadi rajanya. Jadi kenapa anak-anak TUHAN lupa dan sengaja melupakan TUHAN, kemudian mengapa anak-anak TUHAN tidak tahu bersyukur, jawabnya karena dia ada di dunia orang mati, sementara dunia orang mati adalah takhta atau kekuasaan daripada iblis atau setan. 

Jadi singkat kata; lupa dan tidak tau bersyukur itu tanda bahwa setanlah yang menjadi rajanya. Andaikata TUHAN yang menjadi Rajanya maka tentu saja ia akan ingat kepada TUHAN dan tau senantiasa mengucap syukur dan berterima kasih kepada rahmat TUHAN, tetapi karena setan sudah berkuasa dan bertahta di hati dan pikirannya maka orang itu pun lupa dan melupakan TUHAN serta tidak tahu mengucap syukur. Mohon maaf kalau kebenaran ini harus disampaiakan, memang itu fakta kebenaran. 


Pendeknya yang membawa diri ke dunia orang mati adalah orang-orang fasik. 

Mazmur 10:3-4

(10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. (10:4) Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.


Seluruh isi pikiran orang fasik:

1. Allah tidak akan menuntut,

2. Tidak ada Allah.

Dari isi pikiran orang fasik ini, terlihat dengan jelas bahwasanya orang-orang fasik lupa dan melupakan TUHAN serta tidak tahu mengucap syukur. Dari pola pikir kita bisa mengenal seseorang dia orang fasik atau bukan.


Di dalam pikiran orang fasik ada dua:  Allah tidak akan menuntut, sehingga apabila ia berbuat dosa, TUHAN pun tidak akan menuntut, itu kira-kira dalam pemikirannya. Jadi kalau ada pikiran Allah tidak akan menuntut menunjukkan bahwa ada keinginan untuk melakukan segala sesuatu dengan bebas. 

Kemudian dalam pemikiran orang fasik yang ke dua; tidak ada Allah. Dari isi pikiran orang fasik (pola pikir) orang fasik ini terlihat dengan jelas bahwa mereka betul-betul lupa dan melupakan TUHAN serta tidak tahu mengucap syukur dan berterima kasih dengan sungguh kepada TUHAN. 


Saudara, isi pikiran yang pertama dari orang fasik yang pertama; Allah tidak akan menuntut telah disampaikan untuk beberapa seri pemberitaan firman TUHAN , dan seri yang terakhir adalah  minggu lalu. Dan sekarang mari kita melihat isi pikiran orang asik yang kedua; Tidak ada Allah.


Terkait dengan TIDAK ADA ALLAH kita akan telusuri di dalam…

Efesus 2:11-12

(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, –  (2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.


Orang-orang yang bukan Yahudi atau bangsa kafir adalah orang yang tidak mengakui adanya Allah, mereka itu adalah orang-orang yang tidak bersunat. 

Jadi bangsa kafir yang tidak mengakui ada Allah mereka adalah orang-orang yang tidak bersunat.

Tidak bersunat artinya; tabiat daging yang jahat, yang bau kotor dan najis (kulit katan) itu belum putus dari dalam hidupnya. Padahal kulit khatan itu najis kotor, baunya  minta ampun, itu tabiat daging yang kotor, yang najis, yang bau, menjijikan, tapi hal-hal itu belum putus dari dalam dirinya, itu yang dimaksud tidak bersunat secara rohani, sebagaimana dalam Kolose 2:11.


Kolose 2:11

(2:11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,


Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus (sunat rohani) berarti sunat rohani terdiri dari penanggalan akan tubuh berdosa. Sebaliknya kalau belum bersunat rohani berarti tabiat daging yang kotor, yang najis itu belum putus; kulit katan rohani belum putus dari dalam dirinya. 


DAMPAK NEGATIF TIDAK BERSUNAT 

Kisah Para Rasul 7:51

(7:51) Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.


Keras kepala (kepala batu) ini ternyata dosa warisan, itu sebabnya hampir manusia keras kepala (kepala batu) karena ternyata itu dosa warisan (kutuk nenek moyang).


Jadi intisari dari ayat 51 adalah; dampak negatif tidak bersunat hati dan tidak bersunat telinga ialah; KERAS KEPALA ( berkepala batu). 

  • Tidak bersunat hati = Tidak taat kepada firman. 

  • Tidak bersunat telinga = Tidak dengar-dengaran . 

Jadi kalau tidak taat kepada firman dan tidak dengar-dengaran kepada TUHAN maka hati TUHAN pilu. 


BUKTI KERAS KEPALA (kepala batu): Selalu saja menentang Roh EL-Kudus.

Jangan kita selalu menentang Roh El-Kudus, apalagi di tengah ibadah dan pelayanan, ikuti arus yang datang dari Sorga, ikuti aliran-aliran yang datang dari Sorga, jangan dilawan. 

Adakalanya karena terlalu banyak pengorbananan akhirnya menentang Roh El-Kudus atau mungkin merasa diri bisa untuk mengerjakan semua, akhirnya tidak perlu bersunat telinga (dengar-dengaran), tidak perlu bersunat hati (tidak perlu taat) itu maksudnya, akhirnya orang semacam ini selalu saja menentang Roh EL-Kudus. Jangan kita seperti itu ya.


Terlebih dahulu kita kenali Roh Kudus dengan jelas dalam….

Yohanes 14:15-31 Perikop: Yesus menjanjikan Penghibur. 

(14:15) "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.


Orang yang bersunat hati dan telinga ia mengasihi TUHAN dan tentu saja tidak menentang Roh El-kudus. Orang yang mengasihi TUHAN tidak akan pernah menentang Roh El-Kudus, yakni; orang yang bersunat hati; orang yang bersunat telinga tidak akan pernah menentang Roh El-Kudus. Pastikan diri masing-masing dalam keadaan bersunat hati dan bersunat telinga, siapapun kita dan bagaimanapun keadaan kita pastikan malam ini dan seterusnya kita dalam keadaan bersunat hati dan bersunat telinga.


Yohanes 14:16-17, 26

(14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (14:17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. 

(14:26) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.


Yohanes 16:8, 13

(16:8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

(16:13) Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.


Tugas pokok dan fungsi Roh El-Kudus yang disebut juga Roh kebenaran ada 7 (tujuh) yaitu;

  1. PENOLONG YANG SETIA.

Jadi sekalipun anak-anak TUHAN terbatas pengetahuan, terbatas kemampuan, tetapi kalau saja ia memberi kesempatan kepada Roh Kudus (Roh kebenaran) bekerja dan mengerjakan kehidupannya, maka Roh Kudus itu menolong dia. Itu sebabnya kita belajar menyerahkan diri kepada Roh Kudus di tengah ibadah dan pelayanan ini, jangan andalkan kekuatan dan kemampuan, dan jangan bermasa bodoh. Sudah tau kita harus melayani TUHAN, tetapi bermasa bodoh sehingga senantiasa terhubung dengan daging dan keinginannya, bagaimana Roh Kudus mau konek, bagaimana Roh Kudus menolong kehidupan semacam ini.

  1. MENYERTAI.

Kita butuh penyertaan dari Roh El-Kudus. Kalau Dia menyertai kita, segala sesuatu dapat kita kerjakan dengan baik dan tertib. Jangan bekerja tapi sifatnya mencelakai dan menyakiti TUHAN dan sesama. Kalau TUHAN menyertai kita di tengah ibadah dan pelayanan, maka kita mampu mengerjakan segala sesuatu dan dan kita kerjakan dengan baik dan tertib. Adapun penyertaan TUHAN itu berlaku selama-lamanya.

  1. PENGHIBUR. 

Kita tahu dengan pasti bahwa selama kita mendiami kemah tubuh ini atau selama kita tinggal di dunia ini maka kita disebut sebagai pendatang dan orang asing. Dari sebutan sebagai pendatang dan orang asing pasti banyak dukacita disitu, tetapi sekalipun di tengah-tengah kedukaan yang besar, kalau Roh TUHAN (Roh kebenaran) ada dalam hidup kita, maka Roh Kudus itu senantiasa menghibur kita di tengah-tengah kedukaan. 

Hal yang membuat kita berduka banyak, misalnya; ekonomi lemah, ekonomi tipis, usaha lagi lemah, tetapi kalau Roh kudus memenuhi kehidupan kita, kita selalu terhibur di tengah-tengah kedukaan yang kita alami. 

  1. MENGAJAR 

Roh Kudus mengajar kita dalam segala sesuatu, maka kita tidak perlu diajar oleh orang lain sebagaimana dalam suratan 1 Yohanes 2:27.

1 Yohanes 2:27

(2:27) Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Kalau guru mengajar tidak selamanya ia bisa mengajar dengan begitu seksama dan teliti, tetapi kalau Roh Kudus mengajar, ia akan mengajar kehidupan anak-anak TUHAN tentang segala sesuatu dan pengajarannya itu tidak ada yang salah. 

Kenapa ada imam salah, setiap hari salah? karena dia tidak konek dengan Roh Kudus, dia tidak mau diajar oleh Roh Kudus. Kenapa anak-anak TUHAN selalu salah dan salah; perkataannya salah, perbuatannya salah, pemikirannya salah, dalam segala perkara salah, salah dan salah karena dia tidak konek dengan Roh Kudus. Andaikata ia menyerahkan dirinya untuk diajar oleh Roh Kudus, maka Roh Kudus ambil alih dalam segala seluruh sendi-sendi kehidupan rohaninya dan Roh Kudus akan mengajar tentang segala sesuatu, bahkan yang tidak dipahami ( yang tidak dapat diketahui pun ) diajar dan ajarannya tidak salah, sehingga perbuatan kita selalu tepat dan benar. 

Jadi saya mengingatkan kita semua, di tangan kita ada gadget (telepon genggam) jangan sampai kita menuruti hawa nafsu daging supaya kita jangan salah-salah, biar Roh Allah yang terus mengajar kita tentang segala sesuatu.

  1. MENGINGATKAN.

Jadi tugas Roh Kudus juga ternyata mengingatkan. Dari sinilah kita bisa melihat orang yang sering-sering lupa itu adalah orang yang tidak konek dengan Roh El-Kudus, beda ya dengan orang pikun, yang saya bicarakan disini bukan orang pikun. Jadi orang yang masih  muda tapi suka lupa, menunjukan bahwa dia tidak konek dengan Roh EL-Kudus, tetapi kalau ia konek dengan Roh El-Kudus ia selalu ingat.

Saya kalau di tengah perjalanan selalu tanya kembali istri dan anak-anak firman TUHAN yang disampaikan, kepada koko isai dan adiknya Mark Mikha apa berkat firman TUHAN, kepada istri saya apa berkat firman TUHAN, termasuk bunda orang tua kami kalau memang saya yang antar saya tanya juga apa berkat firman TUHAN, kalau dia konek dengan Roh Kudus dia selalu ingat dengan berkat TUHAN, itu cara mengasah Roh Kudus tetap tinggal di dalam diri kita. Jadi jangan pernah bosan kalau ditanya firman TUHAN.

  1. MENGINSAFKAN.

Kalau  kita sudah diinsafkan ( disadarkan, dipulihkan ) maka kita juga akan menolong orang lain seperti Petrus. Maka dari sini kita dapat melihat peran dari Roh Kudus itu penting mengingat hari ini adalah hari-hari terakhir; nanti gembala akan diambil, domba-domba akan tercerai berai persamaanya korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan yang menggembalakan kita akan dirampas, maka domba-domba akan tercerai berai, itu adalah masa penampian. Tetapi Roh TUHAN berdoa kepada kita semua supaya kita diinsafkan seperti Petrus yang selalu merasa kuat diinsafkan. Jadi yang diinsafkan ini adalah orang yang merasa diri hebat, merasa diri kuat, merasa diri mampu.Tetapi apabila sudah diinsafkan maka kita juga harus menolong orang lain, kuatkanlah saudara-saudaramu. Kalau kita diinsafkan iman kita tidak gugur. 

  1. MEMIMPIN KITA SAMPAI PERJALANAN YANG TERAKHIR KALI; YERUSALEM YANG BARU. 


Sebagai tambahan saja; di dalam suratan Galatia 5:22-23 terdapat 9 buah Roh El-Kudus:

Galatia 5:22-23

(5:22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (5:23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.


Kalau kita semua penuh dengan Roh El-Kudus maka akan nampak dengan jelas 9 buah Roh El-kudus di dalam diri kita dan tidak ada yang menentang 9 buah Roh El-Kudus.


Jadi…

  • ada 7 tupoksi dari Roh El-Kudus, 

  • ada 9 buah Roh El-Kudus,

kedua-duanya membuat hidup anak-anak TUHAN atau Gereja TUHAN menjadi baik dan bersatu padu untuk menyenangkan hati TUHAN, itu pentingnya Roh El-Kudus. Tetapi orang yang tidak bersunat hati dan tidak bersunat telinga adalah orang yang keras kepala (kepala batu), apa buktinya kepala batu? selalu saja menentang Roh El-Kudus. Padahal kita sudah melihat tugas pokok dan fungsi Roh Kudus ada 7 begitu baik, begitu indah, begitu elok, begitu juga dengan 9 buah Roh El-Kudus. Begitu 9 buah Roh Kudus itu ada di dalam diri kita, tidak ada hukum yang menentang kehidupan kita, tetapi orang yang keras kepala (kepala batu) tidak bersunat hati, tidak bersunat telinga, keras kepala (kepala batu) selalu saja menentang Roh El-Kudus, inikan aneh, jangan kita sama seperti itu. 

Saudara, mari kita melihat keadaan semacam ini pada zaman Gereja hujan awal; selalu saja menentang Roh El-Kudus. Kisah itu terjadi pada zaman Gereja  hujan awal dalam Kisah Para Rasul 2:41 terlebih dahulu.


Kisah Para Rasul 2:41 Perikop: Cara hidup jemaat yang pertama.

(2:41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. (2:42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (2:43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.


Gereja mula-mula awalnya kurang lebih berjumlah tiga ribu jiwa. 


Gereja mula-mula bertekun dalam pengajaran Rasul-Rasul. 

Pengajaran Rasul-rasul itu disebut juga dengan hujan awal, yaitu:

  1. Tekun dalam persekutuan 

  2. Tekun dalam pemecahan roti 

  3. tekun dalam berdoa 

Pengajaran Rasul-rasul Jika dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel maka terkena pada Ruangan Suci dan tiga alat di dalamnya. 

  1. Tekun dalam persekutuan bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada Pelita Emasketekunan dalam ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh. Itu sebabnya dalam setiap ibadah Raya minggu ada kesaksian Roh; menjadi terang karena minyak urapan, menjadi kesaksian karena urapan Roh Kudus.

  2. Tekun dalam pemecahan roti, terkena pada Meja Roti Sajian Emas ketekunan Ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

  3. Tekun dalam berdoa, terkena pada Mezbah Dupa → ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.


Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

Gereja mula-mula dikuasai oleh Roh takut akan TUHAN.

Takut akan TUHAN benci kejahatan (Amsal 8:13), secara khusus:

  • Benci kepada kesombongan.

  • Benci kepada kecongkaan.

  • Benci kepada tingkah laku yang jahat. 

  • Benci kepada mulut yang penuh tipu muslihat.


Perlu untuk diketahui; takut akan TUHAN apabila disertai dengan tulus hati, maka kehidupan semacam ini dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, artinya melayani TUHAN bukan untuk dilihat oleh orang lain (didepan baik, tetapi dibelakang tidak) sebagaimana di dalam Efesus 6:5-6: Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,


Kita telusuri kehidupan gereja mula-mula…:

Kisah Para Rasul 2:44

(2:44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. (2:45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.



Selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Keadaan berikutnya gereja mula-mula; tetap bersatu. Tanda bersatu; suka berbagi kepada semua sesuai keperluan masing-masing. Misalnya ada yang menjual sepeda motor, mobilnya, hartanya apa saja hasil penjualannya dibagi kepada sesama yang memerlukannya, yang membutuhkannya (yang tidak punya). Dulu ada 2 sepeda motor; ya sudah untuk keperluan ibadah dan pelayanan tentunya, bukan untuk daging, kalau diceritakan yang lain lagi banyak, cukup disitu dulu.


Kisah Para Rasul 2:46

(2:46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.


Selain bersatu mereka juga bersehati, berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah. Ada orang bersatu (berkumpul) tapi belum tentu bersehati. 

Kemudian mereka berkumpul memecah-mecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir, itu berarti  setiap rumah mendapat giliran (bagian).

Yesus adalah roti hidup; roti yang turun dari Sorga, namun Ia telah memecah-mecahkan segenap hidupNya di atas kayu salib di bukit Golgota 2000 tahun yang lalu. Sebagai roti hidup Ia telah memecahkan segenap hidupNya di atas kayu salib, rela berkorban untuk sesama itu namanya bersatu, bersehati; rela berkorban untuk sesama, jangan hanya untuk memikirkan dirinya sendiri, untuk saudara sedaging berkorban, untuk saudara seiman yang lebih rohani tidak peduli,  itu tidak baik, itu bukan keadaan dari Gereja. Namanya Gereja harus bersatu dan bersehati, rela berkorban untuk saudara seiman dalam penggembalaan yang pertama, kemudian lebih luas lagi saudara seiman yang lain, itu yang benar. 


WUJUD BERSATU DAN BERSEHATI 

  1. Berbagi; kepunyaan yang satu milik bersama. 

  2. Memecahkan roti secara bergilir; berkorban dan saling mengasihi sesama. 


Apakah  gereja mula-mula hidup dari (pengajaran Rasul-rasul, coba kita telusuri dalam Kisah Para Rasul 5:1.


Kisah Para Rasul 5:1.

(5:1) Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. (5:2) Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.


Disini dikatakan Ananias dan Safira adalah bagian dari gereja mula-mula, sebab di ayat 1 ada seorang lain. Suami istri ini bersepakat menjual sebidang tanah. 

Ananias dan Safira (istrinya) bersepakat menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu, sebagian lain dibawa dan diletakkan di depan kaki Rasul-Rasul, jadi tidak sepenuhnya hasil penjualan tanah itu diletakan di depan kaki Rasul-rasul, itu berarti seluruh hasil penjualan tanah itu tidak seutuhnya dipersembahkan kepada TUHAN, dengan demikian Ananias dan Safira tidak bersatu, tidak bersehati dengan gereja mula-mula, sehingga Ananias dan Safira tidak mau:

  • Tidak mau berbagi.

  • Tidak mau memecahkan roti secara bergiliran, tidak mau berkorban.

Andaikata betul-betul bersatu dan bersehati pasti memecahkan roti secara bergilir, saling mengasihi, saling berkorban satu dengan yang lain, saling memperhatikan. 


Kisah Para Rasul 5:3

(5:3) Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?


Menahan sebagian dari hasil penjualan tanah sama artinya mendustai Roh El-Kudus atau menentang Roh El-Kudus

Jadi kehidupan yang menentang Roh El-Kudus atau mendustai Roh El-Kudus adalah orang-orang yang hatinya dikuasai iblis atau setan. Kalau kita mengasihi TUHAN dan sesama harus dengan sepenuhnya, jangan sebagian hati atau pura-pura mengasihi. Hati-hati, kadang kita berkata aku anak TUHAN, tapi dengan menahan diri untuk mengasihi sesama, hanya sebagian hati atau pura-pura sebetulnya sudah dikuasai iblis hatinya. Tapi kita selalu berkata saya anak TUHAN, apalagi seorang imam berkata; saya sudah melayani TUHAN, seolah-olah Roh Kudus berkuasa penuh atas dia, padahal sebetulnya dia sedang menahan-nahan. Orang yang menahan;  tidak sepenuhnya mengasihi TUHAN, itu hatinya sudah dikuasai iblis, kenapa? karena dia menentang Roh El-Kudus, mendustai Roh El-Kudus, ini belum persepuluhan, ini baru tentang persembahan.


Kisah Para Rasul 5:4

(5:4) Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."


Kalau kita tau yang baik, lakukanlah yang baik itu dengan sepenuhnya, jangan ditahan-tahan itu sebabnya Petrus berkata; Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu?, yang terpenting jangan ditahan-tahan untuk mengasihi TUHAN, belajarlah untuk berbagi. Kok dari tahun ke tahun tidak mengerti berbagi, tidak mengerti pengurangan, yang dia tahu bagaimana keuntungan itulah penjumlahan dan perkalian; kehidupan seperti itu sama seperti kehidupan Ananias dikuasai oleh iblis karena dia telah menentang Roh El-Kudus; inilah kehidupan yang keras kepala (kepala batu), kenapa? kan di dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 gereja mula-mula sudah menghidupi Pengajaran Rasul-Rasul (hujan awal) itu sebabnya mereka tekun tiga macam ibadah pokok, dikuasai Roh takut akan TUHAN, mereka bersatu, mereka bersehati, mereka memecahkan roti secara bergilir (berkorban untuk sesama) tetapi rupanya diantara gereja mula-mula ada orang yang keras kepala (kepala batu), tidak bersunat hati, tidak bersunat telinga selalu saja menentang Roh El-Kudus itulah Ananias.


Malam ini kita sedang dilawat oleh TUHAN, dua tangan TUHAN diulurkan dari Sorga, dua tangan yang penuh kasih, tangan yang penuh kuasa untuk menolong, mengangkat harkat martabat, derajat, gereja TUHAN. Harkat dan  martabat kita terangkat bukan karena kepandaian manusia, bukan karena kemampuan manusia, bukan karena dia menahan hasil penjualan, tapi jelas dari uluran 2 tangan TUHAN. Doa harapan saya, biarlah tangan TUHAN menjangkau setiap kehidupan kita masing-masing, jangan dilawan firman yang baik, kalau itu datang dari Sorga demi kebaikan kita masing-masing; keutuhan nikah jasmani, keutuhan nikah secara rohani, kita butuh uluran dua tangan TUHAN.


AKIBAT MENENTANG ROH EL-KUDUS

Kisah Para Rasul 5:5

(5:5) Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.


Rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya = mati binasa dengan sia-sia. Jadi saudara jangan berpikir nafas saya belum putus, betul, tapi kalau kepala batu dipertahankan = hidup rohaninya sudah rebah, sebenarnya nyawanya juga sudah putus. Bayangkanlah kalau memang itu kenyataannya, bayangkan betapa mengerikan hal itu saudara. 


Kepala batu, berarti hati tidak bersunat, telinga tidak bersunat, selalu menentang Roh Kudus; rebah, putus nafas hidupnya, tidak ada lagi penyembahan di dalam dirinya, datang ibadah ya ibadah aja, ibadah tidak sampai kepada penyembahan, ibadah ya ibadah saja, yang terpenting keinginanku tersampaikan. Sebetulnya kalau wujud rohani itu bisa dilihat seperti wujud jasmani sudah rebah dan putus nyawanya. Sebetulnya keadaan semacam ini mengerikan, tapi banyak anak-anak TUHAN tidak peduli, kan aneh 


Kisah Para Rasul 5:6

(5:6) Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.


Singkat kata mayat Ananias dikubur, namun peristiwa tersebut tidaklah diketahui Safira (sang istri).

Lalu yang mengubur disini adalah orang-orang muda, sementara kalau kita perhatikan pada saat TUHAN mengirimkan kelaparan atas negeri ini yang rebah dan lesu adalah orang-orang muda, tetapi karena orang-orang muda ini bagian dari gereja mula-mula menghidupi pengajaran Rasul-rasul (hujan awal) sehingga mereka tertolong. Maka itulah pentingnyauntuk  tekun 3 macam ibadah pokok dari sejak sekarang.


Kisah Para Rasul 5:7-8

(5:7) Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. (5:8) Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."  (5:9) Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." 


Safira tidak tau Ananias suaminya sudah mati, andaikan ia melihat suaminya mati karena menentang Roh Kudus tentu dia akan cepat mengakui dosanya, tapi karena ia tidak tahu ia masih tetap menentang Roh Kudus, tanda  hatinya sudah dikuasai iblis setan. 


Hai para suami istri bersehati ya. Tapi untuk menentang Roh El-Kudus jangan bersehati. Kadang-kadang bisa saja satu rumah bersehati. Kalau suami salah istri boleh mengingatkan pelan-pelan, kalau istri sudah menentang Roh kudus suami boleh mengingatkan istri, kalau anak salah, orang tua ingatkan, jangan engkau seperti menaruh belas kasih tapi pembiaran, akhirnya susah sendiri nanti. Inilah yang terjadi bersepakatan, jangan bersepakat dalam hal menentang Roh El-Kudus. 


Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar." 

Safira bersepakat mendustai Roh El-Kudus, mencobai Roh TUHAN, menentang Roh El-Kudus, akibatnya rebalah Safira di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya, berarti mati (binasa dengan sia-sia).


Kisah Para Rasul 5:10-11

(5:10) Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. (5:11) Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.


Oleh karena kematian Ananias dan Safira gereja mula-mula sangat ketakutan.


Kisah Para Rasul 5:12

(5:12) Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.


Jadi lewat peristiwa itu Roh takut akan TUHAN semakin nyata, akhirnya gereja mula-mula selalu berkumpul bersatu dan sehati.

Semua orang percaya, itulah gereja mula-mula:

  • Selalu berkumpul = bersatu dan sehati.

  • Dalam persekutuan yang erat, maka tampaklah kasih mesrah disitu.


Yesaya 48:4

(48:4) Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu, (48:5) maka Aku memberitahukannya kepadamu dari sejak dahulu; sebelum hal itu menjadi kenyataan, Aku mengabarkannya kepadamu, supaya jangan engkau berkata: Berhalaku yang melakukannya, patung pahatanku dan patung tuanganku yang memerintahkannya.


Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk.

Kita semua gereja TUHAN disebut sebagai istri-istri tunduklah kepada Kristus kepala, dalam penggembalaan terkecil; nikah rumah tangga, nikah yang lebih besar penggembalaan, lebih besar lagi kafir dan Israel harus tunduk kepada Kristus kepala, jangan tegar tengkuk walaupun kita merasa benar.


Orang yang tegar tengkuk tidak mau menudukan dirinya, kemudian orang yang keras kepala (kepala batu) itulah orang yang selalu menentang Roh El-Kudus, mereka yang tidak bersunat, mereka itu hidup dalam penyembahan berhala, atau memberhalakan segala yang ia punya, baik bisnisnya, dagangnya, usahanya, pekerjaanya, atau apa saja diberhalakan, kenapa? karena dia tidak bersunat hati dan tidak bersunat telinga, kera kepala (kepala batu) memberhalakan segala sesuatu yang ia punya; pekerjaanya, bisnisnya, usahanya, dagangnya. Itulah keluarga Ananias dan Safira.


Supaya keluarga Allah sidang jemaat GPT BETANIA tidak mengalami seperti yang dialami Ananias dan Safira maka JALAN KELUARNYA:

Kisah Para Rasul 4:32 Perikop: Cara hidup jemaat.

(4:32) Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 


Gereja mula-mula bersatu berarti sehati dan sejiwa, tandanya: Segala miliknya adalah milik kepunyaan bersama = tidak menentang Roh El-Kudus ( tidak mendustai Roh El-Kudus )


Kisah Para Rasul 4:33

(4:33) Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.


Gereja mula-mula tekun dalam pengajaran Rasul-rasul, oleh ketekunan itu mereka memiliki kesaksian. Kesaksian itu ialah kebangkitan TUHAN Yesus. Jadi lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok kita akan memiliki kesaksian yaitu kebangkitan TUHAN Yesus dan hidup dalam kelimpahan kasih karunia sebagaimana dengan Rasul Paulus hidup di dalam kelimpahan kasih karunia. 


Kisah Para Rasul 4:34-35

(4:34) Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa. (4:35) dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.


Hidup di dalam kelimpahan kasih karunia berarti tidak kekurangan sebab semua hasil penjualan mereka bawa diletakkan di bawah kaki Rasul-rasul untuk dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya; jadi bersatu, bersehati, kemudian memecah-mecahkan roti bergilir; ada pengorbanan. 

Jadi hasil penjualan tanah atau hasil penjualan rumah sepenuhnya dibawa kepada TUHAN, diletakkan di kaki Rasul, lalu dibagi kepada orang yang memerlukannya, jadi tidak ada kekurang. Jadi kalau kita semua melakukan itu dimulai dari saya, imam-imam, sampai kepada seluruh sidang jemaat tanpa terkecuali, kita tidak akan pernah kekurangan. Apa yang saya punya saya bawa kepada TUHAN, masing-masing kita apa yang kita punya kita letakan di kaki salib, pasti satu dengan yang lain secara khusus sidang jemaat GPT BETANIA tidak ada satupun yang berkekurangan, dan itu yang sedang kita perjuangkan, itu sebabnya rumah yang disebut Pastoral GPT BETANIA, sementara yang belum bekerja tinggal disitu; masing-masing yang kita punya kita bawa, kita letakan di kaki salib, akhirnya semua bisa makan, semua bisa tidur, tidak kekurangan, ada yang pakai kipas angin,ada yang pakai ac, air jelas mengalir, beras tidak kekurangan, semua tidak ada yang kekurangan. Coba kalau saudara gaji 2.5 juta tinggal sendiri kontrakkan kurang, makanmu kurang, minyak bensinmu kurang, apalagi persembahan tidak ada lagi. Ini yang sedang kita kerjakan dan ini jalan keluarnya supaya jangan selalu kita menentang Roh El-Kudus.


Kisah Para Rasul 4:36

(4:36) Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. (4:37) Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.


Jadi kalau membawa segala sesuatu hasil pengorbanan dari hasil karya dari salib di Golgota, maka kitalah yang disebut Yusuf (Barnabas) artinya anak penghiburan. Jadilah anak penghiburan, membawa semua hasil pengorbanan yang telah dikerjakan oleh Yesus 2000 tahun yang lalu di bukit Golgota, dan kalau kita bawa hasil pengorban itu, maka kitalah yang disebut Yusuf atau Barnabas artinya anak penghiburan, jadilah anak penghiburan. 

Dari cilegon Anak penghiburan, dari Taman Krakatau anak penghiburan, dari Perumnas anak Penghiburan, dari taktakan anak penghiburan, dari pastori anak penghiburan, dari residence anak penghiburan, semua anak penghiburan sehingga di atas segalanya nama TUHANlah dipermuliakan. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI



Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment