KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, October 26, 2024

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 OKTOBER 2024



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 24 OKTOBER  2024

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:8-9

(Seri 24)


Subtema: BUMI YANG TIDAK PERNAH PUAS DENGAN AIR


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN yang telah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus sehingga kita datang menghadap Dia lewat Ibadah Pendalaman Alkitab, itu berarti sebentar kita akan membawa hidup kita rendah di ujung kaki salib TUHAN tentu saja sesudah hidup kita diteguhkan oleh firman Allah. Namun saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, bapak, ibu saudara yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang, Cilegon, Banten, Indonesia leat live streaming atau online atau video internet; Youtube, Facebook, atau media sosial apa saja, dimanapun saudara berada.


Selanjutnya mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga turun di tengah-tengah ibadah kita sehingga kita boleh merasakan sukacita, bahagia di dalam menikmati sabda Allah di ujung kaki salib TUHAN.

Namun jangan lupa berdoa, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN suaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi.


Maleakhi 2:8-9 Perikop: Murka TUHAN terhadap para imam.

(2:8) Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam. (2:9) Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.


Intisari dari ayat 8-9; Para imam (pemimpin umat Israel) menyimpang dari jalan (ayat 8), karena para imam tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan (ayat 9), sehingga para pemimpin umat Israel memandang bulu dalam pengajarannya, maksudnya memperhatikan orang kaya, tetapi mengabaikan orang miskin (tidak punya apa-apa). Nabi Yesaya juga menceritakan hal serupa yaitu di dalam Yesaya 56:10-11.


Yesaya 56:10-11 dengan perikop: "Pemimpin-pemimpin yang fasik"

(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja; (56:11) anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.


Para pemimpin umat Israel: “mengambil jalannya sendiri” ( ayat 11), itu berarti; mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukkan, dengan lain kata para imam menyimpang dari jalan TUHAN, sehingga mereka disebut: “orang-orang buta”. Andaikata pemimpin-pemimpin umat Israel tetap mengikuti jalan yang TUHAN tunjukan; tidak menyimpang dari jalan yang TUHAN tunjukan maka mereka tidak akan disebut sebagai orang-orang buta, tetapi karena mereka tidak mengikuti jalan yang TUHAN tunjukan dengan lain kata menyimpang dari jalan yang TUHAN tunjukan sehingga para pemimpin umat Israel disebutlah sebagai orang-orang buta.

Kalau disebut orang buta berarti:

  1. Tidak tahu apa-apa. 

Orang yang tidak tau apa-apa memimpin orang yang tidak tau apa-apa satu kali akan jatuh dalam kubangan yang sama itulah lobang jurang maut.

  1. Anjing-anjing bisu tidak tahu menyalak.

Berarti tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan firman pengajaran yang murni dan yang benar, alasanya banyak; mungkin takut nanti jemaat yang kaya mundur, dan masih banyak alasan-alasan yang lain.

  1. Berbaring melamun dan suka tidur saja.

Menunjukan bahwa pemimpin umat Israel ada seorang pemalas. 

  1. Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang


Malam ini kita masih  membahas tentang; Anjing-anjing pelahap tidak tahu kenyang


Keterangan; ANJING-ANJING PELAHAP TIDAK TAHU KENYANG.

Istilah lain pelahap; tidak tahu kenyang = rakus dan tamak. Kita akan melihat keadaan rakus dan tamak.

Amsal 30:15-16

(30:15) Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!" (30:16) Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"


Si lintah mempunyai dua anak perempuan yaitu: untukku dan untukku.

Pendeknya si lintah adalah pelahap yang tidak tahu kenyang, disebut juga rakus dan tamak. Rakus dan tamak itu bertolak belakang dengan kebenaran yang ada, sebab Alkitab berkata; asal ada makanan dan pakaian cukuplah, sebab ibadah yang disertai dengan rasa cukup memberi keuntungan yang besar, (1 Timotius 6:6). 

  • Makanan → firman Allah.

  • Pakaian → kasih, berkuasa untuk menutupi banyak sekali dosa (ketelanjangan yang memalukan).


Jadi singkat kata untukku, dan untukku adalah:

1. Dunia orang mati.

2. Rahim yang mandul.

3. Bumi yang tidak pernah puas dengan air.

4. Api yang tidak pernah berkata cukup.


Perkara pertama itulah dunia orang mati telah kita bahas untuk beberapa seri pemberitaan firman Allah , sedangkan perkara ke dua itu lah rahim yang mandul telah dibahas pada minggu yang lalu. Maka malam ini kita akan masuk pada pembahasan perkara yang ketiga tentang; bumi yang tidak pernah puas dengan air. 


Keterangan; BUMI YANG TIDAK PUAS DENGAN AIR. 

Saudara, kalau dikatakan tidak pernah puas dengan air itu berarti; selalu haus.

Kita akan melihat satu pribadi dari seorang perempuan yang selalu haus, kisah itu kita akan temukan pada injil Yohanes 4:13.


Yohanes 4:13-15 Perikop: Percakapan dengan perempuan Samaria. 

(4:13) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi. (4:14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."


Perempuan Samaria telah minum air, bahkan berulang-ulang minum air dari sumur Yakub, tetapi ia haus lagi sebagaimana dengan yang dikatakan oleh TUHAN Yesus kepada perempuan Samaria itu; Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi.

 

Perempuan Samaria selalu haus biarpun ia minum dan terus menerus minum dari sumur Yakub. 

Terus menerus minum, tetapi ia selalu haus itu berarti ia tidak pernah puas (tidak terpuaskan) dari air yang ia minum. 

Itulah keadaan orang haus seperti perempuan Samaria; tidak pernah terpuaskan walaupun dia minum air dari sumur Yakub. 

 

Kita buktikan “MINUM AIR NAMUN TETAP HAUS (tidak terpuaskan)” 

Yohanes 4:16-18

(4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." (4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, (4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."


Perempuan Samaria telah hidup bersama dengan 6 laki-laki; 5 suami + 1 laki-laki (sedang kumpul kebo)  → perempuan Samaria tidak puas dengan 5 laki-laki. 

Pada saat perempuan Samaria berbicara dengan Yesus ia sedang kumpul kebo dengan laki-laki yang keenam, menunjukan bahwa perempuan Samaria ini tidak puas dengan 5 laki-laki

Tidak cukup dengan 5 suami sampai pada akhirnya hidup kumpul kebo dengan laki-laki yang keenam, itu namanya minum tapi haus = tidak terpuaskan. 

Kisah ini perlu direnungkan dengan sungguh-sungguh, baik saya sebagai suami maupun sebagai istri. Tetapi saya kira bukan hanya yang sudah masuk dalam nikah, tentu saja pemuda-pemudi juga harus merenungkan dan memperhatikan kisah ini dengan sungguh-sungguh, supaya jangan kita minum air namun haus lagi (tidak terpuaskan) seperti perempuan Samaria. 

Jadi hal ini perlu direnungkan oleh setiap kita yang hadir di malam ini, karena tentu saja kita semua mempunyai kerinduan supaya hidup suci di hadapan TUHAN, jadi tidak boleh kita bermasa bodoh dengan kebenaran ini. 


Amos 8:11-14

(8:11) "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. (8:12) Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya. (8:13) Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus; (8:14) mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."


Orang yang lapar dan haus satu kali akan: 

  • Mengembara dari laut ke laut, artinya; dikuasai oleh kenajisan percabulan.

  • Menjelajah dari Utara ke Timur, artinya; dikuasai oleh dosa kejahatan.

Pendeknya, lapar da haus secara rohani mengakibatkan:

  1. Ketidakpuasan, sehingga menimbulkan kenajisan dan kejahatan.

  2. Pingsan rohani, itu berarti; tidak mati dan tidak bangkit, persamaannya; tidak dingin tidak panas = suam-suam.

Jadi kalau kita datang menghadap TUHAN, melayani TUHAN tanpa firman (lapar haus) akibatnya: Ketidakpuasan, dan menjadi suam-suam. 


Contoh terkait ketidakpuasan: MARTA.

lukas  10:39-40

(10:39) Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, (10:40) sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."


Marta sibuk dengan pelayanan jasmani tanpa diisi firman Allah. Melayani tanpa disi firman Allah maka akan lapar dan haus.

Saudara, saya sedang tidak menghakimi tetapi sedang menceritakan bahwa kebanyakan (kecenderungan) orang kristen suka melayani, tetapi tidak mau diisi penuh dengan firman, ini namanya pelayanan tapi dalam keadaan lapar dan haus seperti Marta. Beda dengan Maria, ia duduk dekat kaki TUHAN, kenapa? terus dengar firman = mau diisi dengan firman, berarti tidak mengalami kelaparan dan kehausan, sedangkan Marta melayani yang jasmani tetapi dalam keadaan lapar dan haus. Jangan kita melayani dalam keadaan lapar dan haus itu tidak baik. Jadi orang yang melayani harus dengar firman seperti Maria, merendahkan diri dekat kaki TUHAN.


Akibat sibuk dengan pelayanan jasmani dalam keadaan lapar dan haus; ngomel atau terjadilah persungutansedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."

Marta datang mendekati Yesus dengan bersungut-sungut, bahkan dalam persungutan itu identik mempersalahkan TUHAN dan sesama.


lukas 10:41

(10:41) Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, (10:42) tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


Yang diingat TUHAN itu sikap Maria, bukan soal kesibukan

Jadi saudara jangan salah kaprah dalam melayani TUHAN; jangan nanti bersungut-sungut ketika tidak diperhitungkan sementara sudah banyak bekerja. Yang diingat TUHAN adalah melayani tapi harus mau diisi dengan firman; taat, setia, dengar-dengaran. 


Kaitan dari persungutan adalah; kekuatiran (penuh dengan ketakutan) soal apa yang dimakan dan diminum, soal masa depan. Kuatir  = menyusahkan diri

Dalam kesempatan Ibadah Raya Minggu kita mendapat satu pelajaran yang indah. Kejadian 28:12: Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.


Didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit; itukan berbicara soal salib di Golgota. Dari Alfa (awal) untuk sampai kepada omega (akhir) jembatannya adalah salib, jadi dari Tabernakel bumi untuk sampai kepada Tabernakel Sorgawi tangganya adalah salib di Golgota. Kemudian bilamana kita melalui tangga itu; itulah salib di Golgota maka kita akan mengalami pemeliharaan dan perlindungan dari TUHAN sebab disitu kita melihat; tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu, itu tanda bahwa TUHAN menyertai kita, TUHAN melindungi dan membela kehidupan kita masing-masing. 

Jadi kaitan dari persungutan adalah kekuatiran, kuatir sama saja dengan menyusahkan diri, maka tepat saja sebagaimana dengan Amsal 12:25; Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

Kekuatiran dalam hati menyusahkan diri seperti orang bungkuk, tidak bisa melihat perkara di atas selain sibuk melihat perkara di bawah, jadi benar saja kekuatiran di dalam hati membungkukkan orang.

Yang terpenting adalah; tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Orang yang selalu diingat oleh TUHAN sama saja dengan orang yang dicintai, tidak akan kekurangan, dipelihara, dilindungi, dibela oleh TUHAN. 


Contoh pingsan rohani; JEMAAT DI LAODIKIA.

Wahyu 3:14-17

(3:14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: (3:15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (3:16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. (3:17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.


Jemaat di Laodikia banyak melayani pekerjaan TUHAN tetapi mereka suam, maksudnya; tidak dingin dan tidak panas, akibatnya; dimuntahkan.

Perlu untuk diketahui: Hidup di dalam kenajisan seharga dengan muntahan, berarti apabila seseorang dikuasai oleh kenajisan percabulan itu menjijikan dan kotor dihadapan TUHAN.

Jadi saudara jangan pernah berani tinggalkan jam-jam ibadah, lalu menduakan hati TUHAN karena kesibukan di bumi, itu muntahan (menjijikan) saudara harus tau itu, jangan coba-coba. 

Singkat kata; merasa kaya dan diberkati ( hidup dalam kenajisan percabulan ) padahal di hadapan TUHAN miskin buta dan telanjang, persamaannya ada juga dalam injil Matius 7:23; merasa diri dipakai TUHAN, padahal di hadapan TUHAN dia adalah pembuat kejahatan.

Kalau soal “dipakai” sepotong kayu juga dipakai untuk mentahirkan air yang pahit, seekor ayam juga bisa dipakai TUHAN, seekor keledai juga bisa dipakai TUHAN, dan seterusnya, dan seterusnya. Jadi ukurannya bukan soal pemakaian. Maka kalau kita melihat kehidupan yang suam ini sudah dalam kenajisan; merasa diri kaya, jangan merasa diri dipakai padahal pembuat kejahatan. 


Perlu untuk diketahui orang yang selalu haus atau tidak mengalami kepuasan maka di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya di hadapan TUHAN tidak akan memberi kepuasan. Tidak mungkin orang yang haus memberi kepuasan, tetapi orang yang dipuaskan maka akan memberi kepuasan di tengah-tengah pelayanan. Saya akan buktikan itu, saya ajak saudara untuk kembali membaca Yohanes 4:3-6.


Yohanes 4:3-6

(4:3) Ia pun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. (4:4) Ia harus melintasi daerah Samaria. (4:5) Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. (4:6) Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.


Dari Yudea kembali ke Galilea Yesus harus melintasi daerah Samaria. Kemudian dalam keadaan letih  Yesus duduk di pinggir sumur Yakub.

Kita ini sedang berada di sumurnya TUHAN Yesus Kristus. TUHAN itu sanggup memberikan air dengan limpah, jadi saudara tetaplah ada di tengah-tengah sumur penggembalaan, nanti kita akan menikmati air Firman Allah yang limpah. 

Kita bersyukur, kita berterimakasih kepada TUHAN yang membawa kita untuk berada di tengah-tengah sumur penggembalaan ini bukan kebetulan, bukan karena kekuatan kita, tapi TUHAN yang membawa kita untuk selanjutnya berada di tengah-tengah sumur penggembalaan, sebab itu tergembalah dengan sungguh-sungguh untuk menikmati kelimpahan sungai air kehidupan (firman Allah) yang limpah. 


Yohanes 4:7-8

(4:7) Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." (4:8) Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.


Singkat kata pada ayat 7 dan 8 Yesus berkata kepada seorang perempuan Samaria yang hendak menimba air; berilah Aku minum . Perkataan ini kalau kita simak secara logika tidak masuk akal karena pada hakikatnya Yesus adalah sungai air kehidupan yang mengalir keluar dari tahta Allah dan tahta Anak Domba untuk memberi kepuasan, tetapi kepada perempuan Samaria Yesus berkata; Berilah Aku minum. 


Yohanes 4:9

(4:9) Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)


Perempuan Samaria berkata orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria ini berbicara soal akar kepahitan. Kalau saja kepahitan tidak ada maka tentu kita akan mau bergaul satu dengan yang lain, tidak pilih-pilih kasih, tidak memandang bulu. 

Intinya; perempuan Samaria tidak memberi TUHAN minum, inilah yang disebut pelayanan yang tidak memuaskan hati TUHAN.


Sekarang kita bandingkan dengan; PELAYANAN YANG MEMUASKAN HATI TUHAN.

Lukas 17:7 Perikop; Tuhan dan hamba. 

(17:7) "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! (17:8) Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.


Pelayanan yang berikat pinggang memberi makan dan minum tuannya.

Jadi, memberi makan dan minum tuannya = pelayanan yang memuaskan hati TUHAN dan sesama. Inilah yang harus kita renungkan. 


Kalau kita melihat perkataan Yesus kepada perempuan Samaria: Berilah Aku minum, sepertinya tidak benar, lucu, tetapi sebetulnya perkara ini memberi satu pengertian kepada kita, sekaligus mengajarkan kita supaya pelayanan kita adalah pelayanan yang memuaskan hati TUHAN dan pelayanan yang memuaskan hati sesama, jangan sampai ada akar pahit, kalau ada akar pahit ya tentu kita tidak mau bergaul dengan TUHAN apalagi dengan sesama manusia, dan akar pahit itu termasuk juga dosa turunan; (Yahudi tidak bergaul dengan Samaria)


Lukas 17:9

(17:9) Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?


Pelayanan yang memuaskan hati TUHAN dan sesama; tidak mengharapkan ucapan terimakasih.

Kalau kita masih menunggu (mengharapkan) ucapan terima kasih pelayanan semacam ini tidak akan pernah memuaskan hati TUHAN dan memuaskan hati sesama. 


Lukas 17:10

(17:10) Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."


Melayani merupakan tugas dan kewajiban, tidak perlu dipaksa-paksa. 


Prinsip seorang hamba untuk memuaskan hati TUHAN dan sesama:

  • Kita harus berkata: kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna. 

Jadi jangan pernah merasa dibutuhkan, jangan merasa berguna walaupun kita sudah banyak bekerja. Yang selalu merasa berguna pasti tidak akan pernah memuaskan hati TUHAN dan sesama, percayalah, karena dia merasa berguna, alasannya banyak, antara lain; mungkin dia banyak berkorban tenaga, pikiran, waktu dan seterusnya, dan seterusnya.

  • Kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.

Jadi mengerti tanggung jawab, tidak perlu disuruh-disuruh. Pelayanan kalau selalu disuruh-suruh dan diingatkan pelayanannya tidak akan pernah memuaskan TUHAN dan sesama. Jadi kita semua harus memiliki tingkat kesadaran yang tinggi; tidak perlu disuruh-suruh dan diingatkan, baik dalam penyembahan dengan penyembahan.


CIRI-CIRI TIDAK PUAS ( SELALU HAUS ):

Yohanes 4:10

(4:10) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." (4:11) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? (4:12) Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"


Ciri-ciri tidak puas (selalu haus) dapat dilihat dari perkataan perempuan Samaria kepada Yesus, yaitu:

  1. TUHAN Engkau tidak punya timba.

Timba itu adalah gambaran seorang hamba TUHAN. Tugas dari seorang hamba TUHAN menggali atau menimba air untuk disampaikan kepada seluruh sidang jemaat, tetapi perempuan Samaria ini sibuk berbicara soal timba, maksudnya apakah hamba TUHAN itu sudah punya nama, sudah terkenal, punya gedung mewah dan seterusnya, dan seterusnya, itu saja yang disampaikan. 

  1. Sumur ini sangat dalam, dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

Perlu untuk diketahui: Yesus adalah sungai air kehidupan. 

Jadi perempuan Samaria tidak tahu apa yang diucapkannya, bahkan tidak mengenal TUHAN secara pribadi. Ini ciri pelayan TUHAN yang selalu haus dan tidak mengalami kepuasan, maka dia pun tidak memuaskan hati TUHAN. ciri yang kedua; tidak mengenal Yesus secara pribadi. Sesungguhnya Yesus adalah air sumber kehidupan, berarti, perempuan Samaria tidak mengenal TUHAN secara pribadi.

  1. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub? 

Bagi perempuan Samaria Yakublah yang lebih besar daripada pribadi Yesus.

Yakub adalah cucu dari Abraham toh?, sebab Ishak adalah Bapa Yakub anak dari Abraham. 


Yohanes 8:37

(8:37) "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. (8:38) Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." (8:39) Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. (8:40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. (8:41) Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."(8:42) Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.


Tadi perempuan Samaria berkata; adakah engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub? jadi di mata perempuan Samaria Yakub lebih besar dari pada Yesus, padahal Yesus sudah ada sebelum Abraham (nenek moyang Yakub) ada. Yohanes 9:58: Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

Jadi siapa yang lebih besar Yakub atau Yesus, tentu saja Yesus lebih besar.


Jadi inilah ciri orang yang tidak memuaskan hati TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan karena memang dia selalu haus (tidak mengalami kepuasan), dia tidak mengenal Yesus yang sesungguhnya jauh lebih besar dari Abraham, dan Ishak anak Abraham dan Yakub cucu Abraham.

Jadi dari sini kita bisa melihat perkataannya sia-sia, apapun yang disampaikan, berita firman apapun yang disampaikan nampaknya seperti hebat, sebetulnya tidak, semuanya sia-sia. 

Tiga perkataan itu semuanya sia-sia, perkataan pertama sibuk bicara soal timba, apakah hamba TUHAN itu sudah terkenal, punya nama, punya gedung gereja mewah. 

Kemudian yang kedua; sumur ini amat dalam darimana Engkau memperoleh air hidup, inikan perkataan sia-sia karena sesungguhnya Yesus adalah air sumber hidup. 

Dan yang ketiga dia berkata; Adakah Engkau lebih besar dari Bapa kami Yakub? Tentu saja Yesus lebih besar dari Yakub sebagaimana dengan satu pujian yang manis;


Yesus terlebih besar

Yesus Terlebih Besar

Yesus Terlebih Besar

Di Dalam Ku, Di Dalam Ku


Yesus Terlebih Besar

Yesus Terlebih Besar

Di Dalam Ku, Selama-lamanya


Kalau kita menganggap manusia lebih besar dari TUHAN hanya karena manusia memberi sesuatu itukan khotbah yang sia-sia, tapi seringkali khotbah semacam ini disampaikan, sampai lupa siapa TUHAN.


Amos 8:5

(8:5) dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,


Mengecilkan efa (takaran untuk Firman TUHAN), lalu membesarkan syikal (takaran untuk jumlah uang), jadi dari sinilah awal seseorang minum tetapi haus (tidak terpuaskan).

Jadi awalnya adalah dia mengecilkan firman TUHAN, membesarkan yang lahiriyah, tinggalkan ibadah dan pelayanan, membesarkan yang lahiriah kesibukan dan pekerjaan. Akhirnya kehidupan semacam ini selalu haus walaupun dia minum dengan lain kata tidak mengalami kepuasan karena ia sendiri pun mengecilkan firman, membesarkan yang lahiriyah. 


Malam ini TUHAN sudah memberitahukan kepada kita soal yang terkait dengan Amsal 30:16: Bumi yang tidak pernah puas dengan air; sekalipun dia berulang-ulang minum air namun dia tetap haus, inilah kehidupan yang tidak terpuaskan, tidak mengalami kepuasan seperti perempuan Samaria.


JALAN KELUARNYA…

Yohanes 4:15

(4:15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." (4:16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." (4:17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, (4:18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." (4:19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.


Langkah-langkah supaya kita tidak mengalami kehausan:

  1. Ada kerelaan untuk menerima air kehidupan. 

Kerelaan disini menunjukan bahwa perempuan Samaria ini sudah diyakinkan oleh Firman TUHAN.

  1. Ada pengakuan terhadap dosa yang telah diperbuat seperti dari pengakuan perempuan Samaria

Ia berkata; "Aku tidak mempunyai suami."  ada pengakuan terhadap dosa yang ia perbuat dalam hal ini dosa kenajisan percabulan. Sesudah ada pengakuan barulah kata Yesus kepadanya; "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." 

Perempuan Samaria dibenarkan oleh TUHAN. 


Jadi langkah pertama; kerelaan, menunjuk bahwa dia sudah diyakinkan oleh firman Allah, langkah yang kedua mengaku dosa sampai dia dibenarkan oleh TUHAN, berarti dia sudah minum air kehidupan itu, karena TUHAN yang sudah membenarkan dia.

Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

Akhir kata; Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.

Disini kita melihat perempuan Samaria mengakui Yesus seorang Nabi, tugas nabi adalah bernubuat, berarti memberitahukan hal-hal di masa yang akan datang, sehingga dengan demikian keadaan perempuan Samaria inipun baik di masa yang akan datang. Kalau kita tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang maka keadaan kita akan baik di masa yang akan datang. 


CIRI-CIRI KITA MEMPUNYAI MASA DEPAN YANG BAIK 

 Yohanes 4:20

(4:20) Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." (4:21) Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. (4:22) Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. (4:23) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.


Sampai akhirnya perempuan Samaria berada pada titik ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan, dan penyembahan yang benar adalah menyembah Allah di dalam Roh dan kebenaran. Penyembahan itu didorong (ditopang) oleh firman Allah dan Roh Allah. 

Malam ini kita sudah menerima firman Allah yang diurapi, biarlah dua hal ini menopang penyembahan kita seterusnya dan seterusnya sampai TUHAN datang pada kali yang kedua, amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI



Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment