IBADAH RAYA MINGGU, 13 OKTOBER 2024
Wahyu pasal 18
(Seri 2)
Subtema: MALAIKAT LAIN TURUN DARI SORGA
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus untuk beribadah dan melayani lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian dari hambanya bapa Pdt. Tondang dan juga kesaksian dari zangkor GPT Betania Serang & Cilegon, Banten, Indonesia.
Selanjutnya, biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga turun memenuhi ruangan ini, ada di tengah-tengah kita serta memberi suka cita, damai sejahtera dan bahagia di saat kita duduk diam dekat kaki TUHAN terus dengar Firman TUHAN Allah.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT Betania Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat live streaming/online/video internet; Facebook. Youtube atau media sosial apapun dimanapun saudara berada.
Saudara, malam ini kita kedatangan tamu hamba TUHAN itulah bapa Pdt. Tondang, gembala sidang GPT Tembung. Beliau bukan sekedar kawan lama saja, tetapi memang sahabat sesuai dengan kesaksiannya. Pada saat saya sakit (sebelum saya menikah), beliau berkunjung ke tempat kita, dalam keadaan sakit, tidak ada yang mengurus saya, akhirnya beliau bersama dengan ibu memasak untuk saya yang disebut dengan tajin kalau dalam bahasa batak purik, dicampur dengan gula merah. Satu kerendahan di hati yang memang harus dimiliki oleh seorang hamba TUHAN. Bantu doa supaya teladan ini juga ada pada diri saya sendiri.
Terimakasih atas kunjungannya, dan besok pagi beliau akan terus lanjut ke Solo untuk mengikuti persekutuan dari pada hambanya bapa Pdt. Peter Wiliantono, angkatan pertama dari lembaga pendidikan Alkitab yang didirikan oleh Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT) itulah almarhum Pdt. Inyono. Kita doakan supaya semua dilancarkan dalam perjalanannya.
Selanjutnya, mari kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh dari KITAB WAHYU.
Pada minggu yang lalu, kita sudah masuk pada “PENDAHULUAN” dari Wahyu 18, itu berarti kita telah meninggalkan Wahyu 17:1-18. Setelah kita diberkati dari “pendahuluan” yang terkait dengan Wahyu 18 yang terkena kepada Buli-buli emas berisi manna, maka sekarang, kita akan masuk pada Wahyu 18:1.
Wahyu 18:1 dengan perikop: “Jatuhnya Babel”
(18:1) Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
Intisari dari ayat ini adalah Rasul Yohanes melihat seorang "malaikat lain turun dari Sorga”.
Saudara, sebenarnya malaikat ini tidak lain, tidak bukan adalah pribadi TUHAN Yesus Kristus itu sendiri.
Mengapa saya mengatakan pribadi yang kuat ini adalah TUHAN Yesus Kristus?
Alasannya…
YANG PERTAMA: Ia mempunyai kekuasaan besar, yang tidak dimiliki oleh siapapun di atas muka bumi ini.
Hal ini menunjukkan bahwa Ia betul-betul malaikat yang kuat.
Soal malaikat yang kuat ini sebenarnya pernah ditampilkan oleh rasul Yohanes sesuai dengan penglihatannya dalam…
Wahyu 10:1 dengan perikop: “Kitab terbuka”
(10:1) Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
Malaikat lain yang kuat turun dari sorga, itu adalah pribadi Yesus Kristus.
Jadi Wahyu 18:1 = Wahyu 10:1.
Bukti TUHAN Yesus Kristus adalah malaikat yang kuat.
Wahyu 10:2, 5
(10:2) Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, (10:5) Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit,
Malaikat lain, malaikat ini adalah malaikat yang kuat, buktinya..
Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, sebab Dia adalah Anak Domba yang telah disembelih.
Saudaraku, kalau rahasianya terbuka itu karena Anak Domba Allah telah disembelih, kalau tidak ada penyembelihan Anak Domba, rahasia Firman Allah tidak mungkin terbuka.
Jadi, dasar dari pembukaan rahasia Firman Allah adalah Pengajaran salib.
Ayat referensi..
Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa (Wahyu 5:8-9).
Jadi saudara jangan bosan setiap kali kita menerima Pengajaran salib, justru itu adalah dasar sehingga terjadi pembukaan rahasia Firman yang berkuasa membakar hangus tabiat daging.
Mazmur 119:130
(119:130) Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh
Kegunaan dari pembukaan rahasia Firman Allah:
Memberi terang, sehingga orang-orang tidak lagi menyukai kegelapan.
Ayat referensi:
Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api. Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi (Wahyu 17:16-17)
Jadi sekali lagi saya tandaskan, pembukaan rahasia Firman berkuasa untuk menerangi hati. Kalau hati sudah diterangi, kita benci dengan kegelapan, termasuk kegelapan yang ditimbulkan oleh perempuan Babel itulah kenajisan percabulan.
Memberi pengertian, sehingga orang bodoh tidak lagi mengulangi kesalahan sebagai perbuatan bodoh.
Mazmur 119:129, 131
(119:129) Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya (119:131) Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu
Firman Allah yang rahasianya dibukakan itu ajaib dan oleh karena keajaiban Firman Allah mulut pemazmur ini menganga dan megap-megap tanda lapar dan haus akan Firman Allah.
Jadi saudara, semakin rahasianya dibukakan, maka semakin kita menganga dan megap-megap dengan lain kata rindu supaya rahasia Firman Allah itu dibukakan terus dan ia siap disucikan oleh kuasa dari pembukaan rahasia Firman.
Jadi jelas sekali dari bukti yang pertama ini yaitu; ditangan kirinya ada gulungan kitab kecil yang terbuka, menunjukkan bahwa malaikat ini adalah malaikat yang kuat. Kalau dia tidak kuat, tidak mungkin kita menikmati pembukaan rahasia Firman Allah. Mengapa kita bisa duduk diam dan bertahan untuk mendengar pembukaan rahasia Firman TUHAN? Itu karena kita dikuatkan.
Kaki kanannya menginjak laut.
Artinya; sanggup menahan kuasa dan kekuatan dari antikris.
Saudaraku, dalam 2 Tesalonika 2:3-4 sebelum tiba hari TUHAN (sebelum kedatangan TUHAN yang kedua kali ke bumi), haruslah datang dahulu 2 (hal) yaitu;
Murtad artinya; meninggalkan Pengajaran salib.
Jadi, satu kali nanti akan banyak orang-orang Kristen meninggalkan Pengajaran salib secara besar-besaran, tetapi tetap mengaku dirinya sebagai orang Kristen dengan lain kata; bukan menjadi penganut agama lain, mereka akan memalingkan telinganya kepada dongeng.
Manusia durhaka.
Durhaka artinya memberontak kepada TUHAN sebab mereka menyangkal baik Bapa maupun Anak sebagaimana dalam 1 Yohanes 2:22. Mengapa mereka mendurhaka? Sebab, mereka telah menemukan “sorganya” sendiri yakni; hal-hal yang membuat dia bahagia di bumi ini.
Saudaraku, dua hal itu akan nampak dengan jelas, sebab itu, kalau kita perhatikan negara-negara maju umpanya Amerika, di sana gereja-gereja itu sepi bahkan berubah fungsi menjadi ruko, diskotik, kafe dan seterusnya. Bahkan di Australia gereja berubah fungsi menjadi rumah agama yang lain.
Demikian juga di Eropa, banyak gereja-gereja TUHAN kosong di sana, hal itu terjadi karena mereka sudah menemukan “sorganya” sendiri yaitu; hal-hal yang membuat dia bahagia termasuk teknologi yang semakin canggih dan mutakhir.
Contoh kecil saja; gara-gara gadget (android) seseorang bisa malas untuk datang menghadap TUHAN lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Saya sarankan kepada saudara, setialah dalam Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang menggembalakan hidup, nikah rumah tangga kita, supaya jangan jumpa dengan antikris, ini adalah satu syarat mutlak, tidak ada yang lain.
Hal itu sudah kita pelajari, yaitu; 4 makhluk menjunjung tinggi Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel (Yehezkiel 1 dan Wahyu 4).
Ikut TUHAN jangan pakai perasaan, untuk menghormati kakeknya yang beribadah di sana maka ia pun ibadah di situ, tidak bisa seperti ini, sebab ini adalah soal keselamatan jiwa.
2 Tesalonika 2:5
(2:5) Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?
Terkait dengan 2 (dua) hal yang mendahului kedatangan TUHAN kembali ke dunia ini yaitu: murtad dan manusia durhaka, hal itu harus disampaikan secara intensif (berulang-ulang).
Jadi saudara jangan bosan kalau saya selalu menyampaikan dan mengingatkan supaya tekun dalam tiga macam ibadah pokok, supaya terhindar dari masa aniaya antikris. Hal ini memang harus disampaikan secara intensif dan berulang-ulang.
Saya mengatakan ini bukan karena ikut-ikutan, tetapi karena Firman yang diurapi itu meneguhkan hati saya. Kalau saya jelas menyampaikan Firman, itu bukan karena saya ingin menyakiti hati saudara, tetapi terlalu mengasihi jiwa saudara dan nikah rumah tangga saudara.
2 Tesalonika 2:6-7
(2:6) Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. (2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
Pemberontakan kepada TUHAN sebetulnya sudah terjadi sekarang ini, tetapi laju pendurhakaan (pemberontakan) kepada TUHAN dan salib-Nya ini masih tertahan. Siapa yang menahan? Kaki kanan malaikat yang kuat.
Jadi jelas, TUHAN Yesus adalah malaikat yang lain, Dia adalah malaikat yang kuat.
Begitu gamblangnya Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel membimbing kita untuk masuk ke Sorga, lalu kenapa harus ragu dengan perasaan-perasaan ini? Masih pergi lagi ke “gunung-gunung” yang lain. Saya mengatakan ini bukan marah, tetapi mengingatkan. Itu memang hak saudara, saya hanya mengingatkan saja, sebab itu tugas saya sebagai seorang gembala sebagaimana kata TUHAN kepada Yehezkiel (Yehezkiel 33:6). Jadi, saudara jangan marah-marah.
Kaki kirinya menahan bumi.
Artinya; menahan kuasa dan kekuatan dari nabi-nabi palsu.
Wahyu 13:11 dengan perikop: “Binatang yang keluar dari dalam bumi”
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
Binatang lain yang keluar dari dalam bumi (binatang kedua) 🡪 nabi-nabi palsu.
Buktinya: binatang itu bertanduk dua sama seperti anak domba, tetapi apabila ia berbicara sama persis seperi seekor naga.
Itu berarti; perkataannya penuh dengan dusta dan kepalsuan.
Saudaraku, sebetulnya setan sudah membawa kepalsuan-kepalsuan itu masuk ke dalam rumah TUHAN. Tetapi, lajunya kepalsuan itu masih tertahan oleh kaki kiri malaikat yang kuat, maka, kita jangan menghindar saat kepalsuan itu sudah tampil.
Seharusnya (seyogyanya), kita menghindar atau melepaskan diri dari kepalsuan itu mulai dari sejak sekarang, bukan setelah ia berkuasa. Jangan berkata; “ah gampang, nanti saja mengakui dosanya, pas mau mati saja, seperti penjahat yang disalib di sebelah kanan Yesus” tidak bisa seperti itu saudara.
Sekali lagi saya sampaikan; mulai dari sekarang kita harus berjuang untuk melepaskan diri dari kepalsuan (ajaran palsu) dari nabi-nabi palsu. Sebab, pada hari TUHAN nanti, TUHAN Yesus berkata kepada nabi-nabi palsu: “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:23).
Padahal pada Matius 7:22, nabi-nabi palsu…
Bernubuat demi nama TUHAN.
Mengusir setan demi nama TUHAN.
Mengadakan mujizat demi nama TUHAN.
Pendeknya, karena nabi-nabi palsu penuh dengan perkataan dusta, akhirnya, mereka dilemparkan ke dunia orang mati.
Tetapi puji TUHAN, sebelum nanti nabi-nabi palsu betul-betul berkuasa dan merajalela di atas muka bumi ini; kaki kiri malaikat kuat menahan lajunya kepalsuan itu, padahal sebetulnya kepalsuan itu sedang berlangsung sekarang ini.
Sebagai bukti kepalsuan itu sedang berlangsung…
1 Timotius 4:1-3 dengan perikop: “Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat”
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
Di tengah-tengah pelayanan, nabi-nabi palsu hati nuraninya memakai “cap mereka” = melayani karena hawa nafsu, sehingga:
Melarang orang kawin.
Ajaran ini bertolak belakang dengan Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, karena Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel memimpin dan menggembalakan kita sampai kepada penggembalaan yang sempurna yaitu; Yerusalem yang baru, itulah sidang mempelai TUHAN (gereja TUHAN yang sempurna), milik kepunyaan TUHAN sendiri.
Melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah.
Ajaran palsu semacam ini bertolak belakang dengan Pengajaran salib.
Sebab, kalau kita bandingkan dengan Yohanes 4:34 di situ dikatakan bahwa makanan Yesus ialah;
Melakukan kehendak Dia, berarti; minum cawan Allah = menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung di atas kayu salib. Yang dibutuhkan adalah KETAATAN.
Menyelesaikan pekerjaan-Nya, berarti; taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib = SETIA.
Inilah makanan yang ciptakan Allah, tetapi ini yang dilarang.
Apakah saudara mau menerima larangan ini dengan mentah-mentah? Apakah saudara tidak peduli dan mau menyaringnya dulu? Ada pelayanan yang heboh-heboh, langsung diterima tidak mau disaring (difilter) terlebih dahulu.
Jadi sudah sangat jelas ini adalah ajaran palsu dari nabi-nabi palsu, dan hal ini sekarang sudah bekerja, tetapi lajunya masih tertahan oleh kaki kiri malaikat yang kuat. Tetapi untuk sekarang ini masih ada kesempatan bagi kita sekarang untuk terus menghidupi dengan lain kata; memberi diri digembalakan oleh Pengajaran Tabernakel lebih dalam lagi dari waktu-waktu yang lalu.
Saudara, dunia ini tidak lama lagi akan berlalu, mengapa masih terlena dengan apa yang ada di dunia ini? Sorgamu bukan dunia ini tetapi TUHAN Yesus. Bapa itu Sorga, sebab pada akhirnya nanti Allah BERTABERNAKEL
Kalau saudara bertanya; dimana Sorga itu? jawabnya: Bapa, sebab satu kali Ia akan bertabernakel atau diam diantara kita.
Tangan kanannya diangkat ke langit.
Artinya: menahan kuasa dan kekuatan dari penghulu di udara itulah naga merah padam yang besar.
Wahyu 12:3-4
(12:3) Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. (12:4) Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Tampak suatu tanda yang lain di langit itulah seekor naga merah padam yang besa.
Adapun wujud naga ini:
Berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh.
Ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi -- akhirnya menjadi nabi-nabi palsu. Kalau bintang di langit saja menjadi nabi-nabi palsu, bagaiman dengan sidang jemaat yang tidak sungguh-sungguh?
Arti rohani dari wujud naga.
Wahyu 13:2
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Binatang yang keluar dari dalam laut memberikan kepada antikris:
Kekuatannya.
Takhtanya.
Kekuasaannya yang besar.
Jadi saudara, di atas tadi kita sudah melihat di langit ada seekor naga merah padam yang besar dengan wujudnya dan arti rohani dari wujud ini adalah; naga itu memberikan kepadanya (antikris) kekuatannya, dan tahtanya dan kekuasaannya yang besar.
Wahyu 13:12
(13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
Jadi betul saja, bukan hanya kekuatan, takhta dan kekuasaan yang diberikan naga kepada antikris, tetapi tiga hal ini juga dilanjutkan oleh nabi-nabi palsu. Itulah arti rohani dari wujud naga merah padam yang besar yang ada di langit. Sebetulnya hal ini sudah dinubatkan oleh nabi Yesaya.
Yesaya 9:14
(9:14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
Jadi, jauh berapa ribu tahun yang lalu nabi Yesaya sudah nubuatkan hal itu, ia tahu apa yang akan terjadi ke depan.
Itulah pentingnya nubuatan dari seorang nabi, itu kita perhatikan dari sejak sekarang supaya keadaan kita baik adanya.
Sungguh-sungghlah tiga macam ibadah pokok dan digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, supaya keadaan hidup kita, nikah rumah tangga, buah nikah dan orang-orang disekitar kita baik adanya.
Wujud dari naga merah padam yang besar:
Berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh 🡪 antikris, terdiri dari tua-tua, orang-orang terpandang bisa saja itu pemerintah, raja-raja dan seterusnya.
Ekornya naga 🡪 nabi-nabi palsu, itulah orang-orang yang mengajarkan dusta.
Awalnya dia adalah bintang, tetapi akhirnya lepas dari peredarannya sebab ia sudah diseret oleh ekor naga, sesudah diseret dibanting ke bumi dan menjadi nabi-nabi palsu.
Yesaya 9:15
(9:15) Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.
Orang-orang yang dikendalikan “mereka” menjadi kacau balau.
Tetapi saudara, kalau kita bertahan dengan Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel; tidak akan pernah kacau sampai tiba nanti puncak kesesakan (antikris berkuasa), kita tenang di bawah kaki salib.
Itulah pentingnya Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, namun sayang hanya segelintir orang yang mau merendahkan dirinya untuk menikmati dan memberi diri digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangya Tabernakel.
Mulai sekarang, berilah hormat dan kemuliaan hanya bagi Dia Kepala Gereja dan Mempelai Pria Sorga.
Singkat kata, tritunggal setan adalah:
Naga.
Antikris.
Nabi-nabi palsu.
Inilah yang akan mengendalikan bumi ini, sehingga orang-orang yang dikendalikan kacau balau. Tetapi ibadah yang memuncak sampai doa penyembahan tenang di kaki salib.
Imam-imam harus tahu akan hal ini supaya kita jangan asal atau “sekedar” saja dalam melayani TUHAN. Kalau kita bekerja, apapun yang kita kerjakan harus merasa memiliki jangan karena rutinitas.
Umpama, karena kita masih sewa gedung ini, akhirnya, peralatan-peralatan yang ada kita bongkar pasang, mulai dari multimedia, soundsystem, alat musik. Kemudian kita angkat speaker, laptop, komputer, gulung kabel ini dan itu, dan seterusnya. Kita kerjakan semua dengan dua tangan dan kita harus kerjakan dengan rasa memiliki, jangan rutinitas, itu ibadah lahiriah.
Apalagi saat menantikan pembukaan rahasia Firman, harus dengan mulut menganga disertai dengan megap-megap (lapar dan haus Firman Allah). Kalau Daud raja besar saja bisa seperti itu, kita ini siapa? Kalau roh prihatin itu ada, mestinya, orang yang hina lebih hina dari Daud lebih megap-megap lagi, menurut saya. Tetapi kadang kita membuat diri ini besar melebihi raja Daud, akhirnya tidak suka ibadah dan melayani, tidak suka mendengar Firman dalam kerendahan di hati.
Inilah bukti bahwa Yesus Kristus adalah malaikat yang lain yang turun dari Sorga, Dia adalah malaikat yang kuat.
Mengapa saya mengatakan pribadi yang kuat ini adalah TUHAN Yesus Kristus?
Alasannya…
YANG KEDUA: Bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
Pertam-tama kita lihat..
Matius 17:1 dengan perikop: “Yesus dimuliakan di atas gunung”
(17:1) Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
Saudara, saat ini kita berada di atas gunung TUHAN yang kudus, dan biarlah kita terus naik sampai berada di gunung Sion (gereja sempurna / mempelai TUHAN) dengan wujudnya yaitu; penyembahan.
Itulah cita-cita dan kerinduan kita selama kita tergembala dan menjadi pengikut Kristus dan hal ini yang diajarkan kepada Yakobus, Petrus dan Yohanes supaya bebas dari masa aniaya antikris.
Jadilah murid yang dikuasai oleh roh dengar-dengaran. Murid itu memanfaatkan telinga, guru menggunakan mulut.
Singkat kata, Yesus membawa Yakobus, Petrus dan Yohanes ke atas gunung yang tinggi.
Begitu juga dengan kita, dibawa oleh TUHAN ke atas gunung yang tinggi sampai akhirnya berada di gunung TUHAN yang kudus itulah gunung Sion dengan wujudnya penyembahan. Hal ini harus saya sampaikan secara intensif (berulang-ulang) supaya terpatri pengertian ini, dengan lain kata; di pikiran ini tidak ada lagi yang lain karena ada perasaan manusia daging. Pikiran kita ini harus penuh dengan kebenaran semacam ini.
Yakobus 🡪 iman.
Petrus 🡪 pengharapan.
Yohanes 🡪 kasih.
Ketiganya berada di atas gunung bersama dengan TUHAN, jelas hal itu menunjuk kepada ketekunan tiga macam ibadah pokok.
Kenapa bukan Andreas yang dibawa atau Filipus atau Bartolomeus? Jawabnya, supaya kita tahu bahwa di atas gunung TUHAN ada iman, pengharapan dan kasih.
Iman 🡪 Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Harap 🡪 Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian.
Kasih 🡪 Ibadah Doa Penyembahan.
Ini yang sedang TUHAN tunjukkan kepada kita semua dan kita harus melihat dari sisi kebenaran-Nya.
Matius 17:2
(17:2) Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Yesus dipermuliakan Allah di atas gunung, buktinya:
Wajah-Nya bercahaya seperti matahari, berbicara soal kemuliaan.
Tidak ada yang sanggup melihat matahari, jadi semakin mulia semakin kita tersungkur. Kalau kita mampu menatap (memandang) matahari, berarti jauh dari kerendahan di hati.
Kemuliaan TUHAN bukan saat kita gagah-gagahan atau saat kita menunjukkan suatu demonstrasi-demonstrasi dihadapan sidang jemaat dengan lain kata; menunjukkan suatu kelebihan padahal bersifat daging, bukan seperti itu. Kemuliaan TUHAN itu tidak ada yang sanggup memandangnya, itu sebanya dalam kemuliaan-Nya kita tersungkur di bawah kaki salib.
Jangankan matahari, lampu saja saya tidak sanggup lihat, jadi lebih baik kita tersungkur saja di kaki salib. Itulah kemuliaan TUHAN.
Pendeknya, hanya kemuliaan TUHAN yang membawa kita rendah di bawah kaki salib, sujud menyembah kepada TUHAN, tidak ada yang lain. Manusia tidak bisa membawa manusia dalam kemuliaan. Biar ditegur berkali-kali, manusia tetap saja tidak mau berubah, hanya TUHAN yang bisa. Sudah disampaikan jangan main handphone sampai jam 2 pagi, tetapi terus saja.
Doa saya, kiranya kemulian TUHAN itu betul-betul memenuhi gereja TUHAN, kehidupan kita pribadi lepas pribadi, memenuhi penggembalaan GPT Betania Serang & Cilegon.
Pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Pakaian adalah kebenaran dan keadilan dan hal itu sudah diterima oleh bangs kafir melalui tentara Romawi. Ketika Yesus disalib, tentara Romawi mengambil pakaian-Nya lalu dibagi menjadi 4 bagian, supaya kita hidup dalam kebenran (Yohanes 19:23). Sebelum bangsa kafir mengenal TUHAN, masih telanjang dan itu yang membuat malu dihadapan TUHAN. Tetapi puji TUHAN, kepada bangsa kafir (orang yang bukan Yahudi), melalui tentara Romawi, kita sudah menerima pakaian yang sudah dibagi menjadi 4 bagian tersebut. Itulah kebenaran dan keadilan TUHAN bagi kita semua.
Kemudian, pelayanan Imam Besar ini lanjut membawa kita sampai kepada kemuliaan juga. Kebenaran sudah kita miliki untuk menutupi ketelanjangan, selanjutnya, jubah Imam Besar yang tidak terjahit dari atas sampai ke bawah tidak boleh dibagi (bicara soal pelayanan Imam Besar) membawa kita sampai kepada kemuliaan (Yohanes 19:24).
Pendeknya, hanya kemuliaan TUHAN yang membawa kita sampai kepada kemuliaan, membawa kita tersungkur di kaki salib dengan lain kata; ibadah memuncak sampai doa penyembahan membawa kita menjadi gereja TUHAN yang sempurna / mempelai TUHAN / milik kepunyaan TUHAN, tidak ada cara lain. Oleh sebab itu, kita harus perhatikan hal ini dengan sungguh-sungguh.
Jadi sekali lagi saya tandaskan, bumi tidak menjadi terang kalau tidak ada kemuliaan TUHAN.
Manusia ada di 4 penjuru bumi; Timur, Barat, Selatan, Utara, di berbagai-bagai benua.
Matius 17:3
(17:3) Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Musa dan Elia turun dari Sorga. kemudian berbicara dengan Yesus tentang kemuliaan, Musa dan Elia bukan berbicara tentang yang lain-lain.
Saudara, hamba TUHAN yang diurapi yang disebut juga pohon zaitun, saat melayani TUHAN atau melayani ibadah-ibadah yang dipercayakan, tidak akan berbicara soal berkat-keberkatan, berhasil-keberhasilan, bagaimana menjadi orang yang cendekiawan atau pebisnis hebat, bukan soal itu.
Musa dan Elia 🡪 2 pohon zaitun -- hamba TUHAN yang diurapi, mereka juga pelita emas, mereka berbicara tentang kemuliaan.
Jadi, hamba TUHAN yang diurapi / pohon zaitun yang diurapi / pelita emas yang diurapi, ketika menghadap TUHAN harus berbicara tentang kemuliaan dan sidang jemaat harus tahu hal ini.
Matius 17:9
(17:9) Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
"Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
Biarlah perbuatan TUHAN / pengalaman TUHAN / pengalaman sengsara derita, mati dan bangkit itu yang bercerita.
Matius 17:10-13
(17:10) Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" (17:11) Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu (17:12) dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka." (17:13) Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Tugas dari Yohanes pembaptis adalah mempersiapkan jalan bagi Raja dengan lain kata; mempersiapkan jalan bagi kemuliaan.
Biarlah sengsara derita, kematian dan kebangkitan Yesus bercerita atau membawa kita kepada kemuliaan.
Itulah roh Elia; mempersiapkan jalan Raja mulia (Yohanes 1:23, Matius 3:3)
Jadi, yang mempersiapkan jalan Raja mulia adalah Yohanes pembaptis, karena kepadanya diberikan roh Elia dan itu pun terjadi di dalam Wahyu 11:1 dan seterusnya, dimana Musa dan Elia akhirnya juga mempersiapkan jalan Raja mulia.
Lukas 7:27
(7:27) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu inilah nabi Yohanes.
Kalau disebut nabi Yohanes berarti bukan Yohanes murid Yesus tetapi Yohanes pembaptis yang mewakili Perjanjian Lama.
Sebelum Yesus dimuliakan dalam Matius 17:9 Yesus berpesan: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
Jadi, sebelum kemuliaan itu tiba, Yohanes mempersiapkan jalan yaitu; membaptis.
Apa arti baptisan? Itu bicara soal pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus, kalau kita tekun di situ = mempersiapkan jalan. Satu kali nanti kita akan dipermuliakan bersama dengan Dia. Yang sudah dibaptis, sungguh-sungguhlah menghidupi baptisan itu (pengalaman kematian dan kebangkitan). Jangan asal-asal datang beribadah di satu tempat peribadatan.
Itulah cara untuk mempersiapkan jalan untuk Raja mulia, sehingga nanti penduduk bumi dalam keadaan terang.
1 Petrus 1:10-11
(1:10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. (1:11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
Untuk mempersiapkan jalan Raja mulia, perhatikan roh Elia, itulah Yohanes yang membaptiskan gereja, supaya kita masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan. Kalau kita tekun di situ, itu namanya mempersiapkan jalan bagi Raja mulia.
Sesudah sengsara kematian dan kebangkitan, barulah kemuliaan menyusul. Kalau begitu, kita pantas bersyukur kepada TUHAN karena Yohanes pembaptis mewakili nabi-nabi termasuk mewakili nabi Elia dan nabi Musa.
Jadi saudara sudah terjawab kenapa ada nabi dalam perjanjian baru. Bukankan 12 murid sudah cukup menjadi rasul? Inilah jawabannya.
2 Petrus 1:17-18
(1:17) Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (1:18) Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. (1:19) Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Karena kemuliaan TUHAN;bumi menjadi terang, sebab itu, perhatikanlah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan / Firman nubuat / Firman para nabi, supaya kehidupan kita bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar dalam hati = berada dalam terang oleh kemuliaan Allah -- sudah diceritakan oleh Petrus.
Praktek seluruh bumi menjadi terang oleh kemuliaan Allah:
1 Petrus 2:9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Mau melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN = menjadi imamat rajani.
Itulah praktek bahwa bumi telah diterangi oleh kemuliaan Allah.
Kalau kita ibadah sesuka hati, datang tidak datang, melayani tidak perlu, hanya sekedar saja seperti gereja lama, itu bukan praktek bahwa bumi telah diterangi oleh kemuliaan Allah. Mulai sekarang, harus mau melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN, itulah imamat rajani. Imamat rajani melayani sesuai dengan sistem kerajaan Sorga bukan sistem dunia.
Saudara, TUHAN sangat mengasihi saya dan saudara, lewat penampilan-Nya malam ini yang dinyatakan supaya kita semua menjadi terang dalam kemuliaan-Nya. Mulai sekarang jangan hitung-hitungan lagi dalam berkorban, kalau melayani harus merasa memiliki, jangan rutinitas.
1 Petrus 2:10
(2:10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Kalau kita melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN, dengan lain kata; bumi telah diterangi oleh kemuliaan Allah, itu karena belas kasihan, bukan karena kefasihan dari lidah pemimpin sidang jemaat, bukan karena kemampuan seorang imam dalam melayani pekerjaan TUHAN.
Jadilah…
Bangsa yang terpilih, itulah imamat rajani.
Bangsa yang kudus, itulah milik kepunyaan Allah sendiri.
Hal ini menunjukkan bahwa bumi telah diterangi oleh kemuliaan Allah.
Kemurahan TUHAN masih berlangsung sampai hari ini, kalau kemurahan itu masih berlangsung berarti kita masih memperoleh kesempatan, tetapi yang pasti kesempatan itu tinggal sedikit lagi, gunakan dengan sungguh-sungguh.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment