KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, October 23, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 OKTOBER 2024

 


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 19 OKTOBER 2024

STUDY YUSUF

Subtema: TENANG SAJALAH, JANGAN TAKUT

Shalom.
Puji Tuhan, pertama-tama kita mengucapkan puji Syukur kepada TUHAN oleh karena kemurahan Tuhan kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus lewat Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini.

Dan saya juga tidak lupa menyapa kaum muda remaja atau anak-anak TUHAN yang sedang bergabung dengan GPT “Betania” Serang dan Cilegon Banten Indonesia lewat live streaming atau online atau video internet baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, biarlah kiranya damai Sejahtera dari sorga, dari Allah turun dan memenuhi setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi serta memberi sukacita bahagia di dalam kita duduk diam mendengarkan sabda Allah.

 

Selanjutnya mari kita smbut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari Study Yusuf, kita awali pembacaan dari Kejadian 43:15A.

Namun jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Kejadian 43:15A

(43:15) Lalu orang-orang itu mengambil persembahan itu dan mengambil uang dua kali lipat banyaknya, beserta Benyamin juga; mereka bersiap dan pergi ke Mesir.

 

Anak-anak Yakub kembali ke Mesir dalam kunjungan yang kedua, dengan membawa:

YANG PERTAMA: Persembahan.

Adapun persembahan itu terdiri dari 6 hal: balsam, madu, damar, damar ladan, buah kemiri, buah badam (Kejadian 43:11).



YANG KEDUA: Membawa uang dua kali lipat banyaknya, dengan rincian:

-       Uang untuk pembelian gandum yang ditemukan dalam mulut karung-karung itu.

-       Uang untuk membeli gandum dalam kunjungan yang kedua.


YANG KETIGA: Membawa Benyamin turut serta.

Benyamin adalah anak Yakub yang bungsu dan saudara Yusuf dari satu ibu


Dengan membawa tiga hal tersebut, barulah anak-anak Yusuf mempunyai keberanian untuk menghadap Yusuf di Mesir. Jadi kala u mereka tidak membawa tiga perkara ini teramat lebih tidak membawa Benyamin maka anak-anak Yakub tidak mempunyai keberanian untuk menghadap Yusuf di Mesir. Sebenarnya Yusuf ini adalah saudara mereka, tetapi mereka tidak mengenalinya. Kemudian Yusuf adalah penguasa yang kedua di Mesir atau disebutlah Mangkubumi di Mesir.

 

Lalu kita akan membaca…

Kejadian 43:15B-16

(43:15B) Kemudian berdirilah mereka di depan Yusuf. (43:16) Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya: "Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini."

 

Yusuf melihat Benyamin ada diantara saudara-saudaranya.

Perlu untuk diketahui:

-       Kunjungan yang pertama Benyamin tidak ikut serta = persekutuan yang belum lengkap (belum sempurna).

-       Kunjungan yang kedua Benyamin ikut serta = persekutuan yang lengkap (sempurna).

 

Kalau satu saja dari anggota tubuh terpisah dari tubuh disebutlah itu Persekutuan yang belum lengkap (belum sempurna), tetapi dalam kunjungan yang kedua Benyamin ikut serta = persektuan yang lengkap (tubuh yang sempurna).

 

Kemudian, setelah Yusuf melihat bahwa Benyamin ada diantara saudara-saudaranya, selanjutnya Yusuf memerintahkan kepala rumahnya untuk membawa saudara-saudaranya itu ke dalam rumahnya sendiri, karena Yusuf hendak makan (jamuan) dengan saudara-saudaranya pada tengah hari.

 

Tanda persekutuan yang lengkap: di situ ada Yusuf dan Benyamin

-       Yusuf adalah gambaran dari mempelai TUHAN.

-       Benyamin adalah wujud dari mempelai TUHAN yaitu; doa penyembahan.

 

Wujud dari kesempurnaan adalah: Doa PENYEMBAHAN. 

Jadi saya rindu kaum muda remaja berada pada Tingkat ibadah yang tertinggi atau disebut juga puncak ibadah itulah doa penyembahan berarti penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah saja.

 

Kedua pribadi ini; Yusuf dan Benyamin, gambaran dari kesempurnaan dan wujudnya dapat kita temukan dalam Wahyu 19.

-       Ayat 6-10 berbicara tentang pesta kawin Anak Domba sebab; pengantin-Nya telah siap sedia.

Dalam jamuan ini tentu saja ada kesukaan besar dan sorak kemenangan.

-       Ayat 1-5 berbicara tentang doa penyembahan sebagai wujud dari gunung Sion.

 

Wahyu 19:1-10

(19:1) Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, (19:2) sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu." (19:3) Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya." (19:4) Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya." (19:5) Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!" (19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah." (19:10) Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

 

Jadi wujud dari Mempelai TUHAN itu bisa dilihat lewat doa penyembahan (penyerahan diri sepunuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah Bapa).

 

Perlu untuk diketahui: Muara dari ibadah-ibadah di bumi atau perjalanan akhir gereja-gereja di bumi adalah pesta kawin Anak Domba, bukan berkat-berkat jasmani atau mujizat-mujizat semata. Kedatangan Yesus yang pertama Ia telah mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa cukup satu kali tetapi untuk selama-lamanya. Sementara kedatangan Tuhan kembali untuk yang kedua kalinya ke dalam dunia ini tampil sebagai raja dan Mempelai laki-laki sorga.

 

Syarat untuk masuk dalam pesta kawin (perhentian kekal):

Ibrani 4:6-7

(4:6) Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. (4:7) Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

 

Syarat masuk dalam pesta kawin Anak Domba (perhentian kekal): JANGAN MENGERASKAN HATI.

Kekerasan di hati (kedegilan) disebut juga dengan penyembahan berhala. Berhala artinya; segala sesuatu yang melebihi dari TUHAN.

Contoh: tinggalkan ibadah dan pelayanan karena kesibukan-kesibukan dan aktivitas-aktivitas di bumi ini.

 

Ibrani 14:11

(4:11) Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

 

Pendeknya, ketidaktaatan terjadi oleh karena kekerasan di hati. Kekerasan di hati = penyembahan berhala.

Oleh sebab itu jangan kita jatuh dalam dosa ketidaktaatan itu, jangan kita mengeraskan hati saudara karena itu merupakan penyembahan berhala.

 

1 Korintus 10:12

(10:12) Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!

 

Jangan menyangka bahwa kita teguh berdiri/jangan menganggap diri kuat, berhati-hatilah dalam hal ini, mengapa? Supaya ia jangan jatuh. Orang yang menganggap diri kuat pasti jatuh. Oleh sebab itu jangan kita menganggap diri kuat, tetapi justru berhati-hatilah.

 

1 Korintus 10:13

(10:13) Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

 

Selama hidup di dunia ini kita diperhadapkan dengan banyaknya pencobaan. Sedangkan puncak pencobaan adalah; saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini. Karena pada saat antikris menjadi raja, pada saat itu ada aniaya besar yang belum pernah terjadi dan yang tidak akan terjadi lagi, itu puncak pencobaan.

 

1 Korintus 10:14

(10:14) Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!

 

Jadi saudara jangan pernah menganggap diri kuat hanya karena punya ini dan itu, hanya karena bisnis yang baik dan menjanjikan, berhasil dalam pekerjaannya dan seterusnya dan seterusnya Karena satu kali nanti dia akan jatuh dalam pencobaan, puncaknya pada saat antikris menjadi raja. Maka kehidupan semcam ini tidak sampai pada perhentian kekal (pesta kawin Anak Domba), itu sebabnya syarat untuk masuk dalam hari perhentian (pesta kawin Anak Domba) adalah jangan mengeraskan hati, kekerasan di hati disebut juga penyembahan berhala. Contoh: tinggalkan ibadah hanya karna kesibukan, itu adalah penyembahan berhala.

 

1 Korintus 10:15

(10:15) Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan!

 

Jadi hal ini harus dipertimbangkan. Maksudnya untuk masuk dalam hari perhentian kekal yaitu pesta kawin Anak Domba maka jangan kita mengeraskan hati, jangan hidup di dalam penyembahan berhala supaya jangan jatuh pada puncak pencobaan. Itu sebabnya Rasul Paulus berkata; bahwa hal ini perlu untuk dipertimbangkan.

 

Siapa Rasul Paulus? Jawabnya; dia adalah orang yang bijaksana, sementara tugas orang bijaksana adalah menuntun banyak orang kepada kebenaran. Berarti Rasul Paulus menyampaikan hal ini kepada jemaat di Korintus dan kepada kita bangsa Kafir, bukan berarti menahan kebebasan, tetapi tujuan Rasul Paulus adalah supaya pada akhirnya kaum muda remaja, anak anak Tuhan bahkan saudara yang bergabung dalam penggembalaan GPT Betania lewat live streaming (online/video internet) adalah supaya pada akhirnya kita masuk atau berada pada perhentian kekal (pesta kawin Anak Domba).

 

Itu sebabnya dalam kunjungan anak-anak Yakub atau saudara-saudara Yusuf yang kedua di Mesir adalah kunjungan yang lengkap berarti Persekutuan yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna. Dalam Persekutuan tubuh Kristus yang sempurna akhirnya Yusuf memerintahkan kepada kepala rumahnya untuk membawa saudara-saudaranya masuk ke dalam rumahnya sendiri dengan tujuan supaya mereka dijamu, ada jamuan makan dan minum.

 

Jadi dari sini kita bisa melihat, apa yang dikerjakan oleh Yusuf ini adalah suatu nubuatan besar dan nubuatan besar ini ditangkap langsung oleh Rasul Paulus karena dia adalah orang bijaksana, tugasnya menuntun kita sampai pada pesta kawin Anak Domba (perhentian kekal).

 

Jadi saudara jangan keras hati lagi, jangan lagi menyembah berhala, jangan karena berhala, tinggalkan jam ibadah. Pulang kampung sampai tinggalkan ibadah 3-5 bulan, tidak karu-karuan. Tidak mungkin masuk dalam pesta nikah karena dia sudah jatuh dalam pencobaan nanti, sudah pasti.

 

Saya menyampaikan ini juga belajar dari Rasul Paulus, dia orang bijaksana. Orang bodoh membiarkan jemaatnya binasa/masuk dalam pencobaan. Puncak pencobaan itu pada saat antikris menjadi raja. Kalau kita mengerti tentang rencana Tuhan pasti kita bersikap bersukacita, tidak bersungut-sungut, tidak ngomel, tidak marah kepada orang bijaksana, karena orang bijaksana itu memperhatikan keselamatan jiwa. Hal ini perlu dipertimbangkan.

 

1 korintus 10:16-17

(10:16) Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? (10:17) Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

 

Hanya oleh karena satu korban, anggota-anggota tubuh menjadi sempurna.

Jadi sekalipun anggota-anggota tubuh itu banyak, namun adalah satu tubuh itulah yang disebut tubuh Kristus. Berarti kalau anggota tubuh satu = sempurna, tanpa cacat atau cela atau yang serupa itu, dengan demikian kudus tidak bercela (tanpa cacata cela).


Inilah yang disebut dengan persekutuan yang lengkap (tubuh Kristus yang sempurna) seperti kunjungan dari anak-anak Yakub yang kedua di Mesir, itulah Persekutuan yang lengkap (Persekutuan yang sempurna) hanya oleh karena satu korban.

 

Kejadian 43:17-18

(43:17) Orang itu melakukan seperti yang dikatakan Yusuf dan dibawanyalah orang-orang itu ke dalam rumah Yusuf. (43:18) Lalu ketakutanlah orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf. Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung kita pada mulanya itu, supaya kita disergap dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak dan keledai kita diambil."

 

Ketika anak-anak Yakub dibawa masuk ke dalam rumah Yusuf; ketakutanlah mereka sekaliannya. Masuk rumah mewah ko takut ya saudara, kalau masuk rumah mewah ya enak, kecuali masuk rumah tidak ada lampu lampu, tidak ada apa-apa takutlah (ngeri), tetapi kalau masuk rumah mewah semestinya senang.

 

Apa yang melatar belakangi sehingga mereka menjadi takut, tentu dosa masa lalu bukan? Yang belum mereka akui dengan tuntas, dimana mereka menjual Yusuf kepada saudagar dari Midian lalu dibawa ke Mesir.

 

Dan hal itu benar, ayat referensinya ada pada…

Amsal 28:1.

(28:1) Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda.

 

Berarti dikejar-kejar oleh bayang-bayang dosa masa lalu. Apa bayang-bayang dosa masa lalu dari saudara-saudara Yusuf?

Yusuf dilemparkan ke sumur, pakaiannya diambil lalu mereka menyembelih seekor binatang, kemudian jubah yang maha indah itu dicelupkan dalam darah, dijadikan sebagai bukti bahwa Yusuf telah ditelan binatang buas, padahal Yusuf dijual ke saudagar orang Midian lalu dibawa ke Mesir dan dijual kepada Potifar.

Jadi kedua dosa ini belum diakui, itu sebabnya orang fasik lari walaupun tidak ada yang mengejarnya seperti itulah kondisi daripada saudara-saudara Yusuf Ketika memasuki rumah Yusuf. Sudah langsung ketakutan saja, tetapi kalau dosa itu sudah diakui dengan tuntas, tidak ada lagi bayang-bayang dosa walaupun dia dituntut dan dihakimi begini dan begitu.

 

Kejadian 43:18

(43:18) Lalu ketakutanlah orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf. Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung kita pada mulanya itu, supaya kita disergap dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak dan keledai kita diambil."

 

Saudara-saudara Yusuf berprasangka buruk terhadap Yusuf sebagai mangkunegara di Mesir, sebab mereka menyangka bahwa uang yang ada pada karung mereka masing-masing adalah "jerat" untuk:

-       Mempersalahkan mereka lalu mengangkap mereka.

-       Menjadikan mereka sebagai budak

Itu prasangka buruk mereka.

 

Kejadian 43:19-22

(43:19) Karena itu mereka mendekati kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah: (43:20) "Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan, (43:21) tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali. (43:22) Uang lain kami bawa juga ke mari untuk membeli bahan makanan; kami tidak tahu siapa yang menaruh uang kami itu ke dalam karung kami."

 

Oleh karena rasa takut yang besar itu, akhirnya saudara-saudara Yusuf mendekati kepala rumah Yusuf dan menceritakan segala sesuatunya dan hal itu diceritakan di depan pintu rumah Yusuf berarti belum masuk ke dalam rumah. Jadi sebelum masuk mereka sudah menceritakan kronologi yang sebenarnya. Padahal sebetulnya Yusuf membawa mereka masuk ke dalam rumah bukan untuk menangkap dan menjadikan mereka hamba. Tetapi mereka sudah terlebih dahulu dikejar-kejar oleh bayang-bayang dosa masa lalu yang belum diakui. Sampai pada akhirnya mereka mengakui dosa kepada kepala rumah Yusuf, padahal tidak perlu sebetulnya. Pengakuan itu perlu dituntaskan kepada TUHAN saudara secara gentlemen.

 

Setelah mengakui segala sesuatunya kepada kepala staff rumah Yusuf, kita lihat respon kepala staff rumah Yusuf…

Kejadian 43:23-24

(43:23) Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka.

 

Jawab kepala rumah Yusuf kepada saudara-saudara Yusuf:

-       Tenang sajalah.

Kata "tenang" menunjukkan bahwa saudara-saudara Yusuf bukan pengintai di tanah Mesir, tetapi mereka pure (murni) datang untuk membeli gandum. Memang pada kunjungan yang pertama, Yusuf menuduh mereka sebagai pengintai-pengintai.

 

Pendeknya, yang terpenting "tenang" di sini adalah tinggal diam di kemah Allah Yakub; menjadi rumah TUHAN sampai menjadi rumah doa = menjadi gunung Sion.

Tetapi orang benar merasa aman seperti singa (Amsal 28:1)

 

Kejadian 25:27

(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

 

Tenang berarti menjadi rumah TUHAN saja sampai pada akhirnya menjadi rumah doa berarti menjadi gunung Sion, menjulang permai dan menjadi kegirangan bagi bangsa-bangsa. Mengapa? Karena dari Sion (rumah Allah Yakub) keluar pengajaran, kemudian Firman Allah dari Yerusalem (Yesaya 2:2-3). Itu adalah rumah Tuhan pada akhirnya menjadi rumah doa, puncak ibadah adalah doa penyembahan. Dari gunung Sion keluar pengajaran, mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN, itu sebabnya kepala rumah Yusuf berkata; tenang saja.

 

Jadi satu sisi mungkin malam ini kita bertanya kepada TUHAN, mengapa kepala rumah Yusuf tahu berkata; tenang saja yang artinya menjadi rumah Tuhan dan akhirnya menjadi rumah doa itulah gunung sion dan dari gunung sion keluar pengajaran yang akan mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN. Lalu mengapa kepala rumah Yusuf bisa mengatakan hal itu “tenang sajalah.”

 

Kita Kembali membaca…

Kejadian 43:23

(43:23) Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka.

 

Jadi Yusuf inipun sebetulnya, telah mengajar mereka tentang Allah Israel. Dari perkataannya kita bisa melihat setelah berkata; “tenang sajalah”, kemudian dia berkata lagi sebab “Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu.” Itulah uang dalam kunjungan yang pertama dan kaitan dari uang itu adalah gandum; Firman Allah yang turun dari Sorga. Kepala rumah Yusuf ini hebat, padahal dia adalah orang Mesir.

 

Sebetulnya kita ini adalah manusia duniawi (bangsa Kafir); manusia duniawi berarti hidup dalam penyembahan berhala, bangsa kafir berarti hidup dalam kenajisan percabulannya. Tetapi pada akhirnya bangsa Kafirpun mengenal Allahnya Israel, Allahnya Yakub, Dialah harta karun itu, Dialah gandum yang turun dari sorga (Firman Allah yang dibukakan) sebab itu tenang saja, berarti menjadi rumah doa, itulah gunung Sion dari Sion keluar pengajaran, mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN.

Jadi jelas sekali hanya oleh satu korban kita sempurna.

 

Kemudian kepala rumah Yusuf berkata; “Jangan takut.”

Seperti lagu pujian “jangan kamu kuatir.”

 

Jangan kamu takut

Burung di udara Dia pelihara

Jangan kamu takut

Bunga di padang Dia hiasi

Jangan kamu takut

Apa yang kau makan minum pakai

Jangan kamu takut

Bapa di sorga memlihara

Aku tidak takut

Burung di udara Dia pelihara

Aku tidak takut

Bunga dipadang Dia hiasi

Aku tidak takut

Apa yang kumakan minum pakai

Aku tidak takut

Bapa di surga memelihara

Aku tidak takut

Bapa di surga memelihara

 

Perikop: “Penglihatan Yohanes di Patmos.”

Wahyu 1:17-18

(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

 

Kepada Rasul Yohanes Yesus berkata: “JANGAN TAKUT” sebab Yesus adalah Alfa dan Omega (Awal dan Akhir), sementara dari awal untuk sampai kepada akhirnya (omega) adalah; Yesus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib. Dia hidup, turun ke dunia ini mati di atas kayu salib lalu hidup Kembali. Dari alfa untuk sampai kepada omega, jembatannya adalah salib di Golgata. Dia yang ada, yang sudah ada, dan yang akan datang; hidup, mati, hidup.

 

 

Jadi jaminan hidup kita adalah Yesus telah mati di atas kayu salib, maka jangan takut.

Anak Tuhan tidak boleh takut. Jangan karena rasa takut dan kuatir maka ada pemikiran bekerja dulu, mencari sesuap nasi, tinggalkan ibadah, jangan saudara.

Jangan takut karena Tuhan telah mati untuk saya dan saudara, untuk kita semua, Dialah Alfa dan Omega (Awal dan Akhir); dari awal untuk sampai kepada akhir, jembatannya Yesus mati, sengsara salib. Jadi salib sudah tanggung, tidak usah takut, baik yang mencari pekerjaan tidak usah takut, gaji kecil jangan takut, gaji besar juga jangan sombong (merasa diri kuat) sebab Yesus dan sengsara deritanya menjamin masa depan kita dan kepala rumah Yusuf mengatakan itu karena dia tahu Allah Israel dan dia sudah kenal Allah Israel.

 

Roma 11:17-25

(11:17) Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, (11:18) janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. (11:19) Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. (11:20) Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! (11:21) Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. (11:22) Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga. (11:23) Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali. (11:24) Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri. (11:25) Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

 

Jadi nanti akan timbul kecemburuan apabila nanti bangsa Kafir sudah terlebih dahulu masuk dalam tubuh Kristus. Keselamatan itu memang datang dari Israel (Yohanes 4:22). Tetapi bangsa Kafir terlebih dahulu masuk dalam tubuh Kristus, Persekutuan tubuh yang lengkap itu dan itu menimbulkan kecemburuan bagi bangsa Israel.

Dari apa yang kita lihat tadi, dimana kepala rumah Yusuf sudah terlebih dahulu mengenal Allah Israel (Allah Yakub), kan ini soal Persekutuan tubuh Kristus saudara, dari awal saja sudah berbicara Persekutuan tubuh Kristus. Jadi yang terlebih dahulu masuk nanti adalah tunas liar itulah bangsa Kafir. Kemudian timbulkah rasa cemburu dari bangsa Israel.

Jadi diijinkan itu terjadi supaya bangsa Israel menjadi cemburu.

 

Jadi ini adalah sesuatu yang dahsyat sekali, tetapi kita tidak boleh sombong, kita harus rendah hati (ayat 20).

Tetapi yang pasti tenang sajalah kemudian jangan takut sebab Tuhan sudah menjamin kehidupan kita, Dia sudah mati di atas kayu salib sampai pada akhirnya kita semua masuk dalam Persekutuan yang lengkap itulah tubuh Kristus yang sempurna Kafir dan Israel Bersatu. Amin

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment