KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, October 21, 2025

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 OKTOBER 2025



IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 OKTOBER 2025

 

SURAT YUDAS

PASAL 1:8

(Seri: 2)

 

Subtema: DAGING YANG TIDAK TERSALIB

 

Puji nama TUHAN mula pertama saya ucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, kita datang beribadah kepada TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan, dan sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN. Namun biarlah kiranya terlebih dahulu Firman ALLAH meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube, Facebook, media sosial lainnya yang dapat digunakan (diakses) di manapun saudara berada. Kiranya damai sejahtera dari sorga ada di antara kita memenuhi hati kita, juga saudara yang mengikuti secara online di manapun berada, damai sejahtera itu memberi sukacita dan bahagia saat kita duduk diam menikmati Sabda ALLAH di ujung kaki salib TUHAN.

 

Selanjutnya mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan.

Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan adalah Surat Yudas.

Yudas 1:8

(1:8) Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan ALLAH serta menghujat semua yang mulia di sorga.

 

Orang-orang yang bermimpi-mimpian:

1. Mencemarkan tubuh mereka.

2.  Menghina kuasa ALLAH.

3. Menghujat semua yang mulia di Sorga.

 

Orang-orang yang bermimpi-mimpian -> nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu.

 

2 Petrus 2:1-2 -- Perikop: “Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu.”

(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat ALLAH, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. (2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.

 

Di sini kita melihat, nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu, hidup mereka dikuasai oleh hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat.

Tandanya; mereka menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka = menyangkal Yesus dan salib-Nya.

 

Galatia 5:24

(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

 

Yang disebut sebagai milik Kristus Yesus ialah; ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, semuanya tersalib.

Sebaliknya, daging yang tidak tersalib, itu menandakan ia bukan milik Kristus Yesus, melainkan milik yang lain yaitu; Iblis / Setan.

 

Dari ayat ini kita memetik suatu pelajaran bahwasanya, ternyata daging ini hanya sebatas takhta dari pada Iblis / Setan bila tidak disalibkan, itu sudah pasti. 

Itu sebabnya, Yesus sebagai Imam Besar Agung memimpin ibadah-ibadah di bumi ini untuk dibawa sampai tingkat ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan, yakni; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada Kehendak ALLAH disebutlah itu perobekan daging supaya hati kita menjadi takhta-Nya TUHAN Yesus.

 

Tetapi, kalau daging tidak tersalib, maka daging hanyalah sebatas takhtanya setan. Itu pentingnya kita beribadah disertai memikul salib sampai berdarah-darah, supaya kita menjadi milik-Nya Kristus Yesus, TUHAN sesembahan kita.

Kalau daging tidak tersalib = menyangkal salib, maka dia hanyalah sebatas takhta setan.

Contoh:

Matius 26:69-74, intinya Petrus menyangkal Yesus dan salib-Nya sebanyak tiga kali.

PENYANGKALAN PERTAMA: (Ayat 69-70).

Petrus berkata: "Aku tidak tahu apa yang engkau maksud."

Artinya; sudah tahu, tetapi pura-pura tidak tahu -> orang yang menutup matanya terhadap pekerjaan TUHAN.

 

PENYANGKALAN KEDUA (Ayat 71-72).

Petrus berkata: "Aku tidak kenal orang itu."

Menunjukkan bahwa Petrus buta rohani (tidak dapat melihat), sehingga tidak dapat mengenali Yesus yang adalah TUHAN dan Kristus.

1.   TUHAN berarti; pribadi yang harus disembah dan hanya kepada Dia saja kita berbakti.

2.   Kristus dalam bahasa Yunani, Mesias dalam bahasa Ibrani, artinya pemimpin berarti; sosok yang dapat memberi teladan yang baik dan menyelamatkan. Sehingga kita dapat meneladani teladan TUHAN.

 

PENYANGKALAN KETIGA: (Ayat 73-74)

Petrus kembali berkata: "Aku tidak kenal orang itu."

Namun diawali dengan; MENGUTUK dan BERSUMPAH.

1.        Mengutuk -> Petrus berada di bawah bayang-bayang hukum dosa dan hukum Maut, itulah hukum Taurat. Sebagai pembuktiannya Roma 8:2-3 -- Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.

Jadi berada dalam kegiatan roh itu suasana kebangkitan karena Yesus dibangkitkan karena roh ALLAH, sehingga kita bebas dari hukum dosa dan hukum maut itulah hukum taurat.

Itu sebabnya Yesus harus menerima hukuman dengan hukuman salib .

2.        Bersumpah -> Petrus berada di bawah bayang-bayang si jahat yaitu Iblis / Setan. Ayat referensi; Matius 5:33, 37 -- Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Jadi ya di atas ya tidak di atas tidak apapun resikonya.

Jadi ketika Petrus bersumpah menunjukkan bahwa Petrus sudah berada di bawah bayang-bayang si jahat, berada di bawah bayang-bayang Iblis atau Setan.

 

Tabel mengutuk dan bersumpah:


Anak-anak TUHAN tidak usah bersumpah untuk meyakinkan orang lain demi ini dan itu. Kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak, apapun resikonya, sebab lebih dari pada itu berasal dari Setan. Dan Petrus sudah berada di bawah bayang-bayang si jahat; Iblis atau Setan ketika dia bersumpah.

 

Singkat kata tanpa Salib daging ini hanyalah sebatas takhta setan.

Jadi kalau orang tidak mau menyangkal diri dan memikul salibnya maka dagingnya hanyalah sebatas takhta setan. Sementara pekerjaan Iblis / Setan yang paling mendasar di dalam Yohanes 8:44 ada 3 (tiga):

1.        Pembunuh manusia dari sejak semula, tabiat ini bertolak belakang dengan tabiat ALLAH Bapa yaitu Kasih.

2.        Tidak hidup dalam kebenaran, tabiat ini bertolak belakang dengan tabiat Yesus Anak ALLAH, sebab Dia adalah kebenaran dan keadilan.

3.        Pendusta, tabiat ini bertolak belakang dengan tabiat dari ALLAH Roh El-Kudus, sebagaimana tertulis di dalam 1 Yohanes 2:27 -- ... Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu – dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta …--

Jadi kalau seseorang diurapi dia tidak perlu diajar oleh manusia, tetapi Roh itu akan mengajar dia dalam segala sesuatu, kemudian dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta.

 

Ciri-ciri daging tidak tersalib:

Matius 26:31

(26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

 

Yesus memberitahukan kepada murid-murid bahwasanya gembala akan dibunuh, domba-domba akan tercerai-berai, berarti tergoncanglah iman mereka. Kalau tidak tercerai-berai tidak mungkin iman mereka tergoncang.

TUHAN sampaikan hal ini kepada murid-murid dan tentu juga di dengar oleh Simon Petrus.

 

Matius 26:33

(26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak."

 

Di sini kita melihat Petrus menjawab Yesus dengan berkata; "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." Artinya Petrus merasa diri kuat dan mampu menghadapi antikris tanpa gembala.

 

Siapa yang masih punya pemikiran seperti pemikiran Petrus ini? Merasa diri kuat dan mampu menghadapi antikris kelak tanpa gembala? Kalau ada, bertobat secepatnya, karena TUHAN sudah dalam perjalanan-Nya, kedatangan-Nya sudah dekat, jangan pernah punya pemikiran seperti ini.

Ini ciri daging tidak tersalib, merasa diri kuat dan mampu menghadapi antikris tanpa gembala.

 

Gembala-> korban sehari-hari.

Pertanyaannya: Kapan gembala dibunuh atau korban sehari-hari dirampas dari TUHAN yakni Panglima bala tentara?

Jawabnya: Pada saat pembinasa keji berdiri di tempat kudus menjadi raja dan memerintah atas dunia selama 3,5 tahun.

 

Daniel 12:11

(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

Daniel 11:31

(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.

 

Jadi saat pembinasa keji berdiri di tempat kudus, pada saat itulah mereka menghapuskan korban sehari-hari.

Pembinasa keji -> antikris.

 

Daniel 9:27

(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

 

Jadi antikris menjadi raja dan memerintah atas dunia selama 7 tahun dibagi menjadi 2 bagian.

3,5 (tiga setengah) tahun pertama di situ masih ada ibadah, namun sudah sulit beribadah. Tetapi TUHAN berkata; jangan rusakkan minyak dan anggur. Anggur itu adalah kasih, minyak itu adalah urapan Roh El-Kudus (Wahyu 6:6).

 

Kesempatan yang TUHAN berikan kepada kita malam ini untuk datang menghadap TUHAN lewat Ibadah Doa Penyembahan itu kasih dan kemurahan, jangan dirusak. Nanti memang 3,5 (tiga setengah) tahun yang pertama ibadah itu akan sulit, tetapi jangan rusakkan minyak dan anggur. Kemudian pada saat keadaan ibadah semakin sulit, harga Firman juga mahal; secupak gandum sedinar, tiga cupak jelai sedinar, sudah makin mahal untuk dijumpai.

 

Jadi selagi kita masih mendapat kesempatan yang luas untuk menikmati Firman yang dibukakan, ayo kumpulkan lah sebanyak-banyaknya, nanti itu bermanfaat bagi kita, nanti Firman itu kita butuhkan, kumpulkanlah mulai dari sekarang dan untuk kesekian kali saya sampaikan, kalau kia mengacu atau kita kaitkan situasi ini dengan Study Yusuf, maka 7 (tujuh) tahun yang pertama itu 7 (tujuh) tahun kelimpahan , dan untuk kesekian kali saya sampaikan 7 (tujuh) tahun kelimpahan itu gongnya, start nya dimulai tahun 2020 sampai pada tahun 2027.

 

Kenapa saya menentukan gongnya, start nya dari tahun 2020 karena peristiwa Covid-19 itu menimpa seantero dunia dan semua bangsa-bangsa di bumi, jatuhnya pada tahun 2020, itu jam nya atau waktunya yaitu pada tahun 2020 sampai tahun 2027, kemudian 7 tahun berikutnya itu 7 tahun kelaparan yang dahsyat. Jadi tepat sekali dengan umur TUHAN Yesus di muka bumi ini 33,5 (tiga puluh tiga tahun setengah).

 

Namun 7 (tujuh) tahun ini dibagi menjadi 2 bagian:

 

-            3,5 (tiga setengah) tahun yang pertama di situ memang masih ada ibadah, tetapi ibadah itu sudah sangat sulit dijalankan, oleh sebab itu TUHAN berpesan jangan rusak minyak dan anggur.

Kemudian pada masa itu harga Firman mahal ditemukan, secupak gandum sedinar dan tiga cupak jelai sedinar mahal sekali. Nah setelah itu,

-            3,5 (tiga setengah) tahun terakhir disitulah klimaks (puncak) pencobaan. Karena pada saat itulah antikris menjadi raja memerintah atas seantero dunia dan pada saat itulah antikris merampas korban sehari-hari dari Panglima bala tentara. Itu sebabnya mereka disebut pembinasa keji.

 

Cobalah renungkan pengertian yang kita terima malam ini, supaya pikiran ini jangan lagi bermacam-macam, aneh-aneh sehingga kehidupan kita dibimbangkan oleh karena ketidak percayaan, coba renungkanlah ini.

Jadi berbahagialah jikalau saudara mulai dari sekarang tekun dalam 3 (tiga) macam ibadah pokok, setia tergembala di hadapan TUHAN.

 

Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu." (Daniel 9:27).

 

Hanya 3,5 (tiga setengah) tahun saja, sesudah itu mereka dimusnahkan. Lalu mengapa tidak menolak roh antikris, roh jual beli, roh mamon, sementara mereka memerintah di bumi hanya 3,5 (tiga setengah) tahun saja.

Kenapa kita tidak tolak saja kenajisan percabulan.

 

Jangan kita seperti Esau hidup di dalam kenajisan percabulan, buktinya: dia jual hak kesulungan, dia jual ibadah dan pelayanannya, dia jual harta yang indah, karunia-karunia dan jabatan-jabatan roh El-kudus demi semangkuk sop kacang merah. Tetapi Yakub kehidupan yang dipenuhkan oleh Roh kudus, menjual yang lahiriah, daging dan tabiatnya demi yang rohani meskipun tubuhnya klimis tidak punya apa-apa, tetapi dia bijaksana, dia kaya dalam segala kelimpahan kasih karunia.

 

Korban sehari-hari -> KORBAN SEMBELIHAN dan KORBAN SANTAPAN

1.        Korban sembelihan -> ibadah dan pelayanan disertai dengan memikul salib sampai berdarah-darah.

Jadi jangan kaget-kaget kalau beribadah disertai pikul salib sampai berdarah-darah, jangan kita kaget dan jangan kita panas hati lagi, jangan ngomel dan jangan bersungut-sungut, justru kita harus bersyukur kepada TUHAN, itu cara TUHAN menolong kita di hari-hari terakhir ini.

2.        Korban santapan -> Pengajaran Firman ALLAH yang murni dan benar yakni Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, ayat menerangkan ayat, atau ayat satu dijelaskan oleh ayat yang lain sampai terjadi pembukaan rahasia Firman, berkuasa untuk menyingkapkan segala yang terselubung.

Tapi itu pun nanti akan tersingkirkan / dirampas oleh pembinasa keji pada 3,5 (tiga setengah) tahun yang terakhir.

 

Itulah sebabnya Yesus berkata kepada murid-murid; gembala akan dibunuh, dirampas dari pada mu. Ketika gembala dirampas, dibunuh selama 3 hari di perut bumi, domba-domba tercerai-berai, tanda tergoncanglah iman mereka.

Orang yang tidak sungguh-sungguh tergembala; tergoncanglah imannya. Kalau tergembala sungguh-sungguh tidak mungkin tergoncang imannya karena ini itu, tidak mungkin tergoncang imannya karena pikiran yang sudah semakin semrawut. Tidak mungkin tergoncang imannya karena ketidakpercayaan.

Jadi, orang yang bimbang, tergoncang imannya itu karena ketidakpercayaan.

Jadi satu kali gembala akan dirampas itulah korban sehari-hari; korban sembelihan dan korban santapan.

 

Tetapi sampai malam ini kita masih menikmati korban sehari-hari bukan? Dan korban sehari-hari harus berada di atas gunung TUHAN untuk menggembalakan hidup rohani kita. Jangan sampai di sebuah tempat peribadatan tidak ada korban sehari-hari, maka itu adalah penggembalaan yang sangat mengerikan sekali. Tetapi anehnya, banyak sekali orang Kristen datang ke situ.

 

Karena korban sembelihan; ibadah pelayanan disertai pikul salib sampai berdarah-darah, banyak orang tidak suka. Korban santapan itulah pengajaran Firman ALLAH yang murni dan benar berarti Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, sebab ayat satu menerangkan ayat lain, ayat satu dijelaskan ayat lain dari Kejadian sampai Wahyu, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sampai terjadi pembukaan rahasia Firman.

Kuasa pembukaan rahasia Firman, segala yang tertutup (terselubung) di hati ini disingkapkan, tidak banyak orang yang mau datang ke situ. Padahal itu yang semestinya dipertahankan selagi hari masih siang. Namun kenyataannya banyak orang kristen menolak korban sehari-hari, lebih suka di gunung-gunung tanpa korban sehari-hari, nah ini akan mencelakakan dia sendiri nanti, tetapi tidak disadari.

Kita yang sudah memperoleh pengetian ini belajar untuk menghargai kemurahan TUHAN.

 

Kita kembali membaca...

Matius 26:35-36

(26:35) Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga. (26:36) Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."

 

Saudara, pengalaman Simon Petrus persis seperti pengalaman dari kebanyakan orang Kristen, biar sudah dijelaskan; engkau nanti pasti menyangkal, tetapi orang Kristen tetap berkata; tidak aku tetap setia, aku kuat. Tetap aja tidak bergeming, tidak mau keluar dari zona kenyamanannya, tidak mau berubah, tetap saja zona kenyamanan dipertahankan.

 

Demikianlah keadaan gereja Petrus yang belum bertobat, mempertahankan zona kenyamanan, merasa diri kuat menghadapi antikris tanpa gembala. Sekalipun sudah diterangkan dijelaskan begitu rupa tetap saja merasa kuat.  Padahal, apa yang dijelaskan oleh TUHAN itu benar, tidak dusta, karena Dia kebenaran dan keadilan, Dia lah Firman yang menjadi manusia. Tetapi tetap saja gereja Petrus sebelum bertobat mempertahankan zona kenyamanannya, merasa diri kuat, mampu saat menghadapi antikris tanpa gembala. Tetapi kita tidaklah begitu saudara. Kita adalah gereja Petrus yang sudah bertobat.

 

Mendengar jawaban Petrus maka Yesus kembali berkata; “Malam ini sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” Namun Petrus kembali menjawab; Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau."  Tetap saja Petrus merasa diri kuat menghadapi antikris tanpa gembala.

 

Kalau dia merasa tidak mampu pasti dia menyerah, kalau merasa lemah tidak berdaya pasti angkat tangan. Tetapi karena dia merasa diri kuat mampu menghadapi antikris tanpa gembala dia turun tangan, dia tidak angkat tangan.

Ketika Petrus berjalan di atas air, untuk sesaat dia bisa melangkah di atas air, tetapi mulai ada angin sepoi-sepoi (bukan angin kencang), mulai rontok imannya, tergoncang imannya, hembusan berikutnya, sampai akhirnya tenggelam. Tetapi saat tidak berdaya tenggelam, pasti angkat tangan, maka di situ TUHAN turun tangan dan angkat dia.

Demikianlah ciri daging tidak tersalib; merasa diri kuat dan mampu menghadapi pembinasa keji (antikris) tanpa gembala.

 

Tadi kita sudah mendengar pernyataan Yesus dan pernyataan Simon Perus, pernyataan siapa yang benar?

Mari kita lihat fakta kebenarannya...

Matius 26:74

(26:74) Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. 26:75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

 

Setelah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, ternyata benar; berkokoklah ayam, pada saat itulah Petrus teringat dengan perkataan Yesus. Jadi yang benar adalah Firman ALLAH. Pengertian manusia seperti sontoloyo nya Petrus tidak benar. Itu sebabnya berkali-kali saya sampaikan, Petrus sebelum bertobat sontoloyo.

 

Jadi yang benar adalah Firman ALLAH karena Yesus Kristus adalah kebenaran. Lalu kalau Firman yang benar, kenapa kita harus bertahan di zona kenyamanan. Pengertian dari Firman ALLAH sudah disampaikan, tetap saja bertahan tidak mau berubah. Jangan sampai seisi rumah kita tidak mau berubah, harus ada yang memberikan contoh, kalau tidak nanti dari yang tertua sampai yang termuda satu rumah sama saja.

 

Jadi yang benar adalah Firman ALLAH, pengertian manusia terbatas untuk menghadapi pembinasa keji. Pengetahuan kita tidak sempurna membawa kita  ke Sorga, terbatas. Firman ALLAH yang benar.

Biarlah pikiran Yesus ditaruh dalam pikiran kita dalam hidup bersama, biarlah perasaan Yesus ditaruh dalam perasaan kita dalam hidup bersama.

 

Saudara, dari sini kita harus mengakui bahwa kita tidak mampu menghadapi pembinasa keji itulah antikris dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri sendiri.

Pendeknya kita butuh gembala, kita butuh korban sehari-hari untuk menolong kita sekaliannya.

 

Lukas 22:31-33 adalah kisah yang sama dengan injil Matius 26 tadi, tetapi kita lihat dari sisi pribadi Lukas menuliskan kisah itu.

Lukas 22:31-33

(22:31) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, (22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." (22:33) Jawab Petrus: "TUHAN, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"

 

Pada saat antikris menjadi raja memerintah atas seantero dunia ini, pada saat itulah terjadi penampian terhadap anak-anak TUHAN. Seperti Yesus berkata: Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum.

 

Sebagai tambahan:

Pada saat Covid-19 melanda dunia ini tahun 2020, itu adalah masa "penampian", kalau direnungkan. Saya jelaskan supaya perenungan kita menguatkan kita maka saya ingatkan.

1. Kurang lebih 25 juta orang meninggal karena Covid-19.

2. Tidak terhitung jumlah orang sakit dan terisolasi pada masa itu. Ada yang selamat pada saat terisolasi, tetapi ada juga yang binasa (mati).

3. Tidak terhitung jumlah orang yang "menyangkal Yesus dan salib-Nya."

Ini kan penampian supaya terlihat kemurnian itu.

 

Perlu untuk diketahui:

Jumlah sel-sel di dalam tubuh manusia kurang lebih 37,2 (tiga puluh tujuh koma dua) triliun dan semua sel-sel itu hidup karena dilumuri (dibungkus) oleh darah. Bukankah kita ini adalah sel-sel, anggota-anggota tubuh Kristus. Tubuh itu satu tetapi anggota-anggota (sel-sel) nya banyak. Sel-sel itu hidup karena dilumuri oleh darah. Kalau sel itu keluar dari darah maka dia menjadi sel yang mati, anggota-anggota sel yang mati.

 

Demikian juga anak-anak TUHAN, ia akan bertahan dan hidup untuk selama-lamanya apabila ia memikul salib sampai berdarah-darah di tengah ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan. Jadi jaminan kita untuk bertahan hidup selama-lamanya adalah darah sebab di dalam darah ada nyawa, nyawa ganti nyawa. Nyawa kita diganti oleh nyawa Yesus, darah-Nya tercurah, dicurahkan dari atas Kalvari.

 

Artinya jangan kita menyangkal salib karena bergantung kepada yang lain-lain. Tidak terhitung orang yang menyangkal Yesus dan salib-Nya, mengapa? Karena bergantung kepada yang lain-lain (“jus racikan”).

Saudara pikir Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel ini otoriter, tidak, tetapi memberi pengertian yang luar biasa. Hanya saja harga diri kita terlalu tinggi, ego nya terlalu tinggi, kebenaran diri sendiri terlalu tinggi, tidak mau keluar dari zona kenyamanan.

Itu sebabnya saya katakan Covid-19 yang terjadi tahun 2020 itu petunjuk, dari situlah terjadi perhitungan masa 7 (tujuh) tahun kelimpahan.

 

Sebagai tambahan, waktu saya kunjungan di Tapanuli Tengah, kami dijamu oleh tuan rumah Pdt. Butar-butar.

Dari sekian banyak perbincangan kami, dia berkata kepada saya bersama dengan isteri (Ibu rohani); Pak satu ketika saat saya sedang mempersiapkan khotbah, TUHAN berbicara di hati saya, meski suara tidak saya dengar, tetapi saya rasakan  suara itu di hati saya, terkait ibadah akan semakin sulit, TUHAN sampaikan begitu. Lalu saya tanya TUHAN, kapan TUHAN, tahun ini? Tidak, tahun 2024? Tidak, tahun 2025? Tidak, tahun 2026, 2027? Tidak, tahun 2028? Iya.

Ketika saya mendengar kesaksian itu, saya bilang persis seperti gong yang terjadi mulai dari tahun 2020. Saya kira apa yang dia sampaikan itu sinkron sekali dengan pemahaman saya.

Apakah kita masih sama seperti Simon Petrus sebelum bertobat, tetap bertahan dengan pengertiannya, merasa diri kuat, mampu menghadapi pembinasa keji tanpa gembala, tanpa taat, setia, dengar-dengaran. Ingat semua tanda-tanda zaman ini sudah nyata di depan mata.

 

Sebagai tambahan lagi: Keselamatan itu datang dari Israel.

Jadi, Israel itu jamnya TUHAN, apa yang sedang terjadi itu petunjuk bagi kita.

Sekarang Israel sudah menjadi lawannya dunia, sehingga 12 (dua belas) suku Israel, yang sekarang ada di tempat perantauan mereka, mungkin di Eropa, di Amerika, akhirnya kembali ke tanah asal. Persis ketika Yesus datang ke dunia ini untuk yang pertama kali. Pada saat itu Yusuf dan Maria tunangan nya itu sedang mengandung dari Roh El-Kudus,  mereka harus mendaftarkan diri mereka sesuai dengan silsilah mereka. Yusuf suku Yehuda, Maria suku Benyamin. Demikian juga kelak kedatangan TUHAN yang kedua kali. Jadi manakala Israel sudah dimusuhi oleh dunia, mereka akan di usir dari negara-negara, dan sekarang kan sudah terlihat, kenapa masih bertahan. Bisa diterima logika? Diberkatilah akal sehat saudara. Kiranya darah salib menghancurkan akal (logika) kutuk nenek moyang.

 

Kedudukan Petrus saat menyangkal salib...

Matius 26:69

(26:69) Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu."

 

Pada penyangkalan yang pertama, Petrus masih berada di HALAMAN.

Kalau dikaitkan dengan Pola Tabernakel, di Halaman terdapat 2 (dua) alat:

1. Mezbah Korban Bakaran -> salib dimana Kristus menjadi korbannya.

2. Kolam Pembasuhan Tembaga -> baptisan Kristus, berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Pendeknya, kedua hal ini ada di halaman tetapi "disangkali" oleh Simon Petrus.

 

Matius 26:71

(26:71) Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."

 

Pada penyangkalan yang kedua, Petrus berada di PINTU GERBANG.

Berarti menunjukkan kepada kita kerohaniannya sudah merosot (menurun), dari Halaman turun sampai ke Pintu Gerbang, rohaninya merosot, terjun bebas.

 

Jangan kita menyangkali salib di Golgota, sebab apabila hal itu terjadi menyebabkan kerohanian seseorang pasti merosot. Dikasih tugas dan tanggung jawab, tetapi menolak dan berkata; yang lain saja, padahal ia mengerti, hati-hati kehidupan semacam ini, jangan coba-coba, minta ampun kepada TUHAN. Engkau bisa, tetapi berkata tidak usah-tidak usah. Kalau merosot sampai Pintu Gerbang nanti lama-lama keluar dari tubuh Kristus (Tabernakel) sampai akhirnya binasa. Itu yang engkau cari? Ya silahkan kalau tidak mau menerima pengertian yang baik ini.

 

Singkat kata, dari sini kita melihat, ternyata kita butuh gembala, kita butuh korban sehari-hari untuk menggembalakan hidup rohani kita. Sebanyak apapun uang yang engkau miliki, dan seberapa tinggi kedudukan jabatan pangkat yang kau miliki di atas muka bumi ini tidak bisa untuk menolong engkau kelak. Jadi, berpikir panjang dan berpikir dua kali untuk menyangkal salib. Fokuskan diri terhadap panggilan Sorgawi, jangan sia-siakan kesempatan yang ada ini.

 

Korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan, itulah yang menggembalakan kita.

KORBAN SEMBELIHAN, menunjukkan kepada kita bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung.

Dengan korban inilah Yesus mengerjakan penebusan dan pendamaian.

 

Tugas Imam Besar Agung.

A.   Melayani

Lukas 22:24-27

(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. (22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. (22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. (22:27) Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.

 

Hasil dari pelayanan Imam Besar Agung:

-        Yang terbesar hendaklah menjadi yang paling muda.

Muda artinya; tidak merasa tua, tidak merasa senior, tidak merasa punya kelebihan, tidak merasa punya kemampuan, tidak merasa lebih pintar, tidak suka menggurui dan seterusnya.

Kehidupan semacam ini sudah pasti terbesar di komunitasnya, di manapun dia berada, pasti dia yang terbesar. Di rumahnya, di tempat dia bekerja sudah pasti dia yang terbesar. Sebaliknya, orang yang merasa tua, orang yang suka menggurui tidak akan pernah menjadi yang terbesar.

 

-          Pemimpin sebagai pelayan.

Kalau memang hendak diakui sebagai pemimpin, maka harus melayani. Dengan kita melayani TUHAN, secara tidak langsung orang pasti berkata "dia ini sosok pemimpin." Kalau dia pemimpin, tetapi hanya bisa memimpin, hanya bisa mengatur, memerintah, dia tidak akan bisa dijadikan sebagai pemimpin, tidak akan dipilih dalam regu, kelompok menjadi pemimpin, tidak akan. Tetapi pemimpin dia harus menjadi pelayan. Di manapun dia berada,di komunitas nya, di kelompok nya pasti dia jadi pemimpin karena dia melayani terus.

 

 

B.    Berdoa.

Lukas 22:28-34

(22:28) Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. (22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, (22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (22:31) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, (22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." (22:33) Jawab Petrus: "TUHAN, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" (22:34) Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."

 

Hasil doa Imam Besar Agung: iman dan hidup kita tidak gugur seperti Simon Petrus.

Itu sebabnya, dalam setiap pertemuan ibadah jangan lupa mendoakan supaya Yesus hadir di tengah ibadah-ibadah kita sebagai Imam Besar Agung; selain melayani, Dia akan berdoa.

Dari sini kita bisa melihat, betapa besarnya kebutuhan kita akan ibadah ini, hanya orang idiot yang tidak membutuhkan ibadah.

Itu sebabnya setiap kali berdoa (pemimpin pujian) tetap doakan kehadiran Imam Besar Agung dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita sebab Imam Besar Agung akan menunjukkan tugasnya sebagai pelayan berarti melayani, berdoa, hasilnya supaya iman kita jangan gugur. Maka dari sini kita bisa melihat betapa butuhnya kita ibadah ini.

Supaya kita semua didoakan oleh Imam Besar Agung sehingga hidup dan iman kita tidak gugur, manakala menghadapi pencobaan demi pencobaan sampai puncak pencobaan antikris menjadi raja.

Kenapa saya sebut puncak pencobaan? Karena di situ ada siksaan yang sangat dahsyat, disebutlah itu aniaya antikris.

 

c.    Memperdamaikan Dosa.

Lukas 22:35-38

(22:35) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?" (22:36) Jawab mereka: "Suatu pun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang. (22:37) Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi." (22:38) Kata mereka: "TUHAN, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."

      

Menjual jubahnya dan membeli pedang artinya; harga diri, kemuliaan diri jual saja (singkirkan) untuk memiliki pedang. Firman ALLAH adalah pedang tajam bermata dua, sisi satu Pengajaran Mempelai, sisi kedua Pengajaran Tabernakel, supaya kita miliki itu.

 

Sudah Cukup -> menderita sengsara, mati di kayu salib bersama pemberontak-pemberontak.

Jadi dengan kita menderita sengsara dan mati di kayu salib, demikianlah caranya kita menjual jubah lalu memperoleh pedang. Sehingga demikian kita mampu menjadi pendamaian. Dengan memikul salib sudah cukup. Dengan demikian kita mampu menutupi kekurangan orang lain, menerima kelemahan orang lain, dengan demikian kita sudah mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa, sudah cukup dengan itu.

Jadi ini hasil dari pelayanan Imam Besar yang ke-3; menjadi Pendamaian, mengerjakan penebusan dan pendamaian atau menjadi Pengantara untuk memperdamaikan manusia kepada ALLAH. Tidak bisa kita berdamai dengan menggunakan pedang.

 

       Ada 4 (empat) kegerakan kuda di dalam Wahyu 6:

       1. Kegerakan kuda putih (Wahyu 6:1-2).

       2. Kegerakan kuda merah padam (Wahyu 6:3-4).

       3. Kegerakan kuda hitam pada saat Anak Domba membuka meterai ketiga (Wahyu 6:5).

       4.  Kegerakan kuda hijau kuning (Wahyu 6:7-8).

 

       Jadi ketika murid-murid salah arti dari pengertian yang disampaikan Yesus, mereka datang dan berkata; ini ada 2 (dua) pedang. Tetapi Yesus berkata: “sudah cukup”, dengan rela menderita sengsara, memikul salib, mampu menutupi kekurangan orang lain, memperdamaikan dosa orang lain. Tetapi lihatlah, sekarang ini sebetulnya kita sudah berada pada kegerakan kuda merah, kepada yang menungganginya diberikan pedang. Semua orang sedang menggunakan pedang. Lihatlah yang sedang terjadi di indonesia, terjadi penjarahan beberapa anggota DPR, parlemen, di Nepal lebih parah lagi, isteri anggota DPR dibakar, dihantemin, juga di Perancis, inilah kegerakan kuda merah, pedang berhadapan dengan pedang.

       Tetapi TUHAN berkata “sudah cukup” artinya dengan salib di Golgota terjadi pendamaian, inilah kuasa pelayanan Imam Besar yang ketiga, itulah yang terkait dengan Korban Sembelihan.

 

Tugas Imam Besar juga memimpin ibadah kita sampai tingkat ibadah yang tertinggi itulah doa penyembahan

 

KORBAN SANTAPAN -> bahwa Yesus adalah Gembala Agung.

 

Mazmur 23:1-3

(23:1) Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (23:2) Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; (23:3) Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

 

TUHAN adalah Gembala Agung;

-          Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau -> Diberi Firman penggembalaan.

-          Ia membimbing aku ke air yang tenang -> Dilawat oleh Roh El-Kudus.

-          Ia menyegarkan jiwaku -> Berada dalam Doa Penyembahan.

 

Semua itu adalah makanan bagi tubuh, jiwa, dan roh kita. Jadi kita perlu untuk digembalakan.

Pendeknya, korban santapan menunjuk pada Yesus sebagai Gembala untuk menggembalakan kehidupan kita, menggembalakan tubuh, jiwa, roh / hidup kita. Amin.

 

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment